BAB III
METODE STUDI
2 Peningkatan kebisingan KepMenLH No. Pengumpulan Sampel yang Besaran Dampak Bagan alir yaitu
48/MENLH/II/1996 paramater tingkat dikumpulkan Menggunakan persamaan : merupakan
Tentang Baku Mutu kebisingan didapat akan dianalisis di Lp1 /10 Lp 2/ 10 Lp3 /10
identifikasi berbagai
Lp n/ 10
Kebisingan. dengan melakukan laboratorium Lw=10 log (10 +¿ 10 +10 +…+ 10 hubungan)¿ timbal
pengukuran secara terakreditasi. 1. Point source balik atau sebab
langsung dilapangan Analisis tingkat akibat antara
pada titik-titik yang kebisingan Untuk sumber suara jenis point source dengan faktor-faktor
telah ditentukan. dengan tingkat kekuatan suara Lw maka tingkat tekanan penyebab dan
Metode pengukuran berpedoman pada suara pada jarak r (meter) dari sumber suara akibat yang
berpedoman pada KepMenLH No. dapat dihitung: ditimbulkannya
KepMenLH No. 48/MENLH/II/19 Lp = Lw-20 log 10 ( r ) - 8 dB
48/MENLH/II/1996 96 Tentang Baku
Mutu Kebisingan. 2. Line source
Tentang Baku Mutu
Kebisingan. Alat yang Data yang telah Untuk sumber suara jenis point source dengan
digunakan adalah dikumpulkan tingkat kekuatan suara Lw maka tingkat tekanan
Sound Level Meter. akan suara pada jarak r (meter) dari sumber suara
dibandingkan dapat dihitung:
Lokasi pengumpulan
dengan baku
data tingkat
tingkat
Lp = Lw-20 log 10 ( r ) - 5 dB
kebisingan dilakukan
kebisingan yang Kepentingan Dampak :
pada 2 (dua) titik
pengamatan ada dalam Tingkat kepentingan dampaknya dengan
KepMenLH No. mengacu kepada 7 kriteria penentu dampak
48/MENLH/II/19 penting, yatu :
96 Tentang Baku
Besarnya jumlah penduduk yang akan
Mutu Kebisingan
terkena dampak rencana usaha dan/atau
kegiatan
Luasan wilayah penyebaran dampak
Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Banyaknya komponen lingkungan hidup lain
yang akan terkena dampak
Sifat kumulatif dampak
Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
Kriteria lain sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi
3 Peningkatan aliran air Data curah hujan, Pengumpulan data Setelah dilakukan Besaran dampak Metode evaluasi
permukaan (run off) peta penutupan dilakukan dengan perhitungan, Kajian secara spasial perubahan tutupan yang digunakan
lahan, peta topografi, cara mengumpulkan data-data lahan, kelerengan di wilayah studi adalah Bagan Alir.
√
sungai diukur secara 2 2
Tahun 2021, tentang langsung di lapangan. Penilaian kualitas ( Ci / Lij ) M + ( C i / Lij ) R
faktor-faktor
Penyelenggaraan Lebar sungai diukur air akan PI j= penyebab dan
Perlindungan dan dengan menggunakan dilakukan dengan
2 akibat yang
Pengelolaan meteran, kedalaman membandingkan Dimana : ditimbulkannya
Lingkungan Hidup, sungai di ukur nilai hasil PIj = Indeks Pencemaran (Pollutan Index) bagi
lampiran VI Baku dengan menggunakan pengukuran peruntukan j
Mutu Air Nasional, I. tongkat ukur, dengan Baku
Baku Mutu Air Ci = konsentrasi parameter kualitas air i,
kecepatan aliran/arus Mutu Air
Sungai dan diukur dengan berdasarkan Lij = konsentrasi parameter kualitas air i yang
Sejenisnya. menggunakan alat Peraturan tercantum dalam baku peruntukan air j,
current meter. Pemerintah M = maksimum, R = rerata
Kualitas air Republik Kepentingan Dampak :
Indonesia Nomor
Pengumpulan data 22 Tahun 2021, Tingkat kepentingan dampaknya dengan
Tentang uji kualitas tentang mengacu kepada 7 kriteria penentu dampak
B. KOMPONEN BIOLOGI
1 Potensi hilangnya flora Jenis dan jumlah Pengamatan vegetasi Dari hasil Besaran Dampak Bagan alir yaitu
tegakan tingkat dilaksanakan dengan pengukuran / Prakiraan besaran dampak keragaman jenis flora merupakan
pohon, tiang, metode jalur garis pengamatan akan menggunakan metode matematis : identifikasi
pancang dan berpetak dengan petak-petak berbagai hubungan
Pada setiap daerah pengamatan flora, nilai
semai panjang jalur 1.000 m sampel di timbal balik atau
penting didapatkan dari penjumlahan frekuensi
Diameter vegetasi dan lebar jalur 20 m. lapangan sebab akibat
relatif, dominasi relatif dan kerapatan relatif.
tingkat tiang dan Untuk Tingkat semai, selanjutnya antara faktor-faktor
pohon pada plot pancang dan tiang di dianalisis Jumlah Individu Suatu Jenis penyebab dan
buat petak setiap 100 dengan Kerapatan Jenis= akibat yang
pengamatan Luas Petak Sampel ditimbulkannya
m, sedangkan untuk menggunakan
tingkat pohon rumus-rumus Kerapatan SuatuJenis
petaknya secara (Mueller- Kerapatan Relatif = x 100 %
Kerapatan Seluruh Jenis
kontinu. Jalur Dombois dan
pengamatan Ellenberg, Jumlah Bidang Dasar Suatu Jenis
diletakkan dengan 1974). Pada Dominansi Jenis= Luas Petak Sampel
posisi memotong setiap daerah
tegak lurus garis. pengamatan Dominansi Suatu Jenis
Dalam prakteknya, flora, nilai
Dominansi Relatif Suatu Jenis= ×100 Frekuensi
Dominansi Seluruh Jenis
penempatan plot ukur penting
ditentukan secara didapatkan dari Frekuensi Suatu Jenis
purpossive pada penjumlahan
Frekuensi Relatif Jenis= ×100
Frekuensi Seluruh Jenis
lokasi yang mewakili. frekuensi
relatif, - Untuk Tingkat Tiang dan Pohon :
Pada setiap plot ukur
yang telah dominasi relatif Indeks Nilai Penting = Kerapatan Relatif +
ditentukan, dibuat dan kerapatan Dominansi Relatif +
jalur-jalur berpetak. relatif Frekuensi Relatif
Untuk tingkat semai Untuk jenis
dan pancang dicatat flora yang - Untuk Tingkat Semai dan Pancang:
jenis dan jumlah, diperoleh
sedangkan untuk berdasarkan Nilai Penting=Kerapatan Relatif + FrekuensiRelatif
tingkat tiang dan hasil - Keanekaragaman Jenis (Species Diversity)
pohon dicatat jenis, pengamatan
dampak, jumlah
penduduk terbanyak,
keterwakilan,
aksesibilitas, dan
pertimbangan lainnya
Lokasi pengumpulan
data yaitu di Desa
Bagan Asam,
Kecamatan Toba, dan
Desa Balai Tinggi, Desa
Meranggau, Desa
Enggadai dan Desa
D. KOMPONEN KESMAS
1 Perubahan sanitasi Data sanitasi Data sekunder Data dianalisis Prakiraan besaran dampak : Metode Bagan Alir
lingkungan lingkungan diperoleh dari instansi secara (Flow Chart), yaitu
Prakiraan besaran dampak terhadap perubahan
bersumber dari hasil atau lembaga derkriptif sanitasi lingkungan akibat merupakan
kegiatan
observasi lapangan pemerintah yang Analisis data pertambangan Tanah Merah, dilakukan denganidentifikasi berbagai
dan data profil terkait (Dinas secara kualitatif menggunakan kajian pustaka hubungan timbal
puskesmas Kesehatan Kabupaten dan kuantitatif balik atau sebab
Kepentingan Dampak :
setempat, seperti Sanggau, Puskesmas akibat antara
data kualitas air Kecamatan yang Tingkat kepentingan dampaknya dengan faktor-faktor
untuk keperluan terlingkup dalam mengacu kepada 7 kriteria penentu dampak penyebab dan
Higiene Sanitasi wilayah studi). Data penting, yatu : akibat yang
sesuai Permenkes primer dikumpulkan Besarnya jumlah penduduk yang akan ditimbulkannya
Nomor : 32 Tahun dengan menyebarkan terkena dampak rencana usaha dan/atau
Sampel Kualitas Air dan Biota Perairan A1 110° 12' 47,541" E 0° 17' 58,473" S
Sumber: Peta Titik Pengambilan Sampel dan Batas Wilayah Studi PT Enggang Jaya Makmur, 2023