Anda di halaman 1dari 24

PENENTUAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK

DAN WILAYAH STUDI


Dr rer nat. Arief Rachmansyah

PELATIHAN PENILAI AMDAL


PSLH - LPPM UB - TAHUN 2022
Garis Besar Tahapan Studi dalam ANDAL

Prakiraan Pendekatan
Jenis Pengumpulan Teknologi,
data data Dampak
Ekonomi dan
Kelembagaan

Besaran
dampak
Arahan
Dampak Pengelolalaan
Penting METODE STUDI Dan
Hipotetis Pemantauan
Kepentingan Lingkungan
dampak

Bahan
Untuk
Metode Tabulasi Analisis Evaluasi Pengambilan
pelingkupan data Data dampak keputusan
Pelingkupan (Scoping) – Macam
1. Pelingkupan sosial : proses penetapan dampak penting hipotesis
berdasarkan pandangan dan penilaian masyarakat. Proses ini
lebih sesuai dalam menguraikan ataupun menyajikan laporan
mengenai dampak dari suatu proyek.

2. Pelingkupan ekologi : proses penetapan dampak penting


hipotesis berdasarkan pada nilai-nilai ekologi atau peranannya di
dalam ekologi. Hasil dari pelingkupan ini lebih sesuai sebagai
dasar dari penelitian yang lebih detail.

3. Pelingkupan kebijaksanaan dan perencanaan: proses untuk


menetapkan secara cepat pilihan dari suatu pembangunan proyek,
menganalisis masalah-masalah yang akan timbul sejak awal dan
juga akan menghasilkan saran-saran strategi di dalam
menjalankan atau membatalkan suatu proyek.
Pelingkupan (Scoping) Sosial

Rona Nilai ekonomi,


Lingkungan sosial dan
budaya bagi
masyarakat
Dampak Rencana
Pelingkupan Penting Penelitian
Hipotetik

Diskripsi Proyek
yang diusulkan Keahlian dan
Pengalaman
Tim AMDAL
Pelingkupan (Scoping) Ekologi

Rona
Lingkungan Nilai ekologi

Dampak Rencana
Pelingkupan Penting Penelitian
Hipotetik

Diskripsi Proyek
yang diusulkan Keahlian dan
Pengalaman
Tim AMDAL
Pelingkupan (Scoping) Kebijakan

Rona
Lingkungan
Dampak Strategi dan
Pelingkupan Penting Perencanaan
Proyek
yang Hipotetik Studi AMDAL
diusulkan

Pemrakarsa Instansi-instansi
Proyek Pemerintah

Kebijakan dan Rencana


Pembangunan
RTRW dan RPJM
Metode Identifikasi Dampak

Identifikasi dampak merupakan landasan bagi pelingkupan.


Dampak penting yang berhasil diidentifikasi memegang peranan
sentral untuk menentukan data yang harus dikumpulkan. Metode
identifikasi mencakup baik dampak proyek terhadap lingkungan,
maupun dampak lingkungan terhadap proyek.

Metode identifikasi dampak yang dikenal umum adalah:


Daftar uji / check list : Membuat daftar dampak yang terjadi pada
semua komponen lingkungan. Daftar uji dapat berupa daftar uji
sederhana, quisuiner, deskriptif.
Matriks : menginteraksikan antara penyebab dampak (kegiatan
yang akan dilakukan) dengan faktor lingkungan yang akan
terkena dampak (komponen lingkungan) dalam suatu matriks.
Bagan alir : mengidentifikasi interaksi antara kegiatan penyebab
dampak dan faktor lingkungan yang terkena dampak dalam
suatu jaring-jaring sebab, kondisi dan efek.
Metode Checklist
◼ Metode ini merupakan metode dasar yang diguakan dalam
melakukan pendugaan dampak dari rpoyek. Secara garis besar
metode ini dapat dibagi menjadi:Checklists sederhana, Checklists
dengan uraian, Checklists berskala, Checklist berskala dengan
pembobotan
◼ Contoh:
Dampak langsung yang terjadi pada tahap operasi, antara lain
- - penurunan kualitas udara dan peningkatan kebisingan
- - pencemaran air, dst.
Dampak tidak langsung yang terjadi pada tahap operasi, antara lai
- perubahan tata gunalahan di sektarproyek
- penurunan kesehata masyarakat
- peningkatan kegiatan ekonomi lokal, dst
Contoh check List
Environ- To Yes No Not If Yes, then… Action Taken
mental Issue answer… sure Guidance on This column provides
This column This column how to space to identify what
asks suggests address the further action needs to
questions ways to environmental be taken to address the
related to key obtain the issue environmental issue.
envir. issues. information

Will the project •Review Consider


result in the project alternate
emission of air proposal. activities
pollutants •Consult which
(e.g., smoke, local natural generate
gases, dust resources lower
particles)? department emissions..
Metode Matriks
Komponen
Pasca
Kegiatan Pra konstruksi Konstruksi
Komponen konstruksi
Lingkungan a b c d e f g h i j k l m n o
1 . Iklim dan Udara
- suhu dan Kelembaban
- kualitas udara dan kebisingan
2 . Fisiografi
- kelerengan/ morfologi
- bahan galian
3 , Ruang dan Lahan
- p enggunaan lahan
- kebijakan tata ruang
- transp ortasi
4 . Hidrologi
- kuantitas dan kualitas air tanah
- kuantitas dan kualitas air p ermukaan
5 . Biologi
- Jenis dan kerap atan flora
- Jenis dan kerap atan fauna
6 . Iklim
Demografi
dan Udara
- Jumlah dan struktur p enduduk
- M obilitas p enduduk
- Pendidikan
- Ketenagakerjaan
7 , Perekonomian - sosial ekonomi
- M ata Pencaharian
- Pertumbuhan ekonomi
- Pendap atan masy arakat
8 , Kebuday aan - sosial buday a
- Persep si masy arakat
- Pola hubungan sosial
- Lembaga sosial di p edesaan
9 , Kesehatan M asy arakat
- Jenis dan jumlah p enderita
- Pelay anan kesehatan
- Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan
Metode Bagan Alir

Tahap Konstruksi

Persiapan Konstruksi Pelaksanaan


Konstruksi

Mobilisasi / Mobilisasi Pembuatan dan Pembersihan Penggalian Pelaksanaa Pembuatan Pemasangan


Demobilisasi Tenaga Pengoperasian lahan dan dan n Konstruksi Drainase & Rambu Lalin
Alat-alat Kerja base camp, pengeprasan Penimbuna Perkerasan Bangunan & Marka
bengkel &
berat tebing n Pelengkap Jalan
gudang

Peningkatan Kesempatan Penurunan Kualitas Udara & Penurunan jenis & Timbunan
Kerja & Usaha Peningkatan Kebisingan kerapatan Flora & Fauna material di jalan

Peningkatan Pendapatan Penurunan Kesehatan Perubahan Penurunan Laju


Masyarakat Masyarakat Ekosistem Darat Kendaraan
Metode Bagan Alir
Eksploitasi Air Pemboran/Pen Pengolahan Air Produksi Obat Laboratorium / Pengelolaan Pengola Perbengkel Perkantoran Pemberday
Garam dari gembangan Garam/Produksi Jadi/Formulasi Kontrol Mutu Utilitas Pabrik han an dan dan aan
Sumur Produksi Sumur Baru Iiodium dan Garam Limbah Perbaikan administrasi Masyarakat
Fasilitas
Produksi

Bangkitan Lalu
Lintas
Penggunaan Kesempatan
Lahan Debu Bising Limbah Limbah Limbah Berusaha
Gas Padat Cair

Kegiatan Tingkat
Perekonomian Pengangguran
Incinerator IPAL

Vegetasi
Kualitas Air Sludge Biota Air
dan Kualitas Prasarana Lalu Community
Tanah Lintas Development
Hasil Kualitas
Produksi Udara

Kesehatan Masyarakat

PERSEPSI DAN SIKAP MASYARAKAT


IDENTIFIKASI DAMPAK PENTING HIPOTETIK
Dampak Hipotetik Komponen Lingkungan
No Kegiatan lingkungan terkena dampak
Tahap Pra-Penambangan
1 Eksplorasi, Perencanaan, dan Perijinan Keresahan Masyarakat Proses Sosial
2 Sosialisasi dan Konsultasi Publik Perubahan Persepsi dan Sikap Masyarakat Persepsi dan Sikap
3 Penerimaan Tenaga Kerja Eksplorasi Penurunan Tingkat Pengangguran Perekonomian Rumah Tangga
Tahap Persiapan Penambangan
1 Penerimaan Tenaga Kerja Penurunan Tingkat Pengangguran Perekonomian Rumah Tangga
2 Mobilitas Peralatan dan Material Peningkatan Kepadatan Lalu Lintas Transportasi
Tahap Penambangan
Migrasi Fauna Fauna
Pengupasan Lahan, Pengeboran, dan Peningkatan Laju Erosi Tanah dan Lahan
1
Peledakan Penurunan Kualitas Air Permukaan Air Permukaan
Peningkatan Kadar Debu Udara Ambien
2 Pengangkutan dan Penimbunan Peningkatan Laju Erosi Tanah dan Lahan
3 Peremukan Peningkatan Kebisingan Udara Ambien
4 Pelindian Batuan Penurunan Kualitas Air Permukaan Air Permukaan
Penurunan Kualitas Air Permukaan Air Permukaan
5 Pengolahan
Penurunan Kualitas Tanah Tanah dan Lahan
Perubahan Vegetasi Flora
6 Reklamasi Bukaan Tambang
Perubahan Habitat Fauna Fauna

Peningkatan Kegiatan Ekonomi Lokal Perekonomian Lokal dan Regional


7 Pembangunan Masyarakat
Perubahan Persepsi dan Sikap Masyarakat Persepsi dan Sikap
Tahap Pasca Penambangan
1 Reklamasi dan Rehabilitasi Lahan Perubahan Vegetasi Flora
2 Pemutusan Hubungan Kerja Perubahan Mata Pencaharian Perekonomian Rumah Tangga
Kriterian menentukan DPH atau
Non DPH

1. Besaran kegiatan setiap rincian tahap kegiatan


2. Kondisi Rona Lingkungan (nilai penting komponen
lingkungan bagi masyarakat sekitar)
3. Hasil konsultasi publik
4. Apakah ada standard teknis / lingkungan yang harus
dipenuhi dalam perencanaan kegiatan, pemilihan lokasi,
dll
Focusing (Pemusatan dampak) /
Penentuan DPH atau NonDPH
No Rencana Dampak Evaluasi Dampak Potensial Dampak Penting
Kegiatan Potensial Hipotetik
A TAHAP PRA
PENAMBAN
GAN
1 Rekruitmen Terbukanya Lapangan kerja menjadi komponen yang mememang Disimpulkan menjadi
Tenaga Kerja Kesempatan peranan penting bagi masyarakat di sekitar lokasi proyek. DPH
Kerja Sebagian besar masyarakat bekerja pada sektor peternakan,
perkebunan, dan perikanan tangkap, dengan tingkat
pendapatan yang relatif rendah. Adanya kesempatan kerja
pada proyek memegang peranan penting dalam rangka
perbaikan perekonomian rumah tangga.
Timbulnya Rekruitmen tenaga kerja yang tidak memprioritaskan Disimpulkan TIDAK
Kecemburua tenaga kerja lokal berpeluang menimbulkan kecemburuan menjadi DPH, namun
n Sosial sosial. Kecemburuan sosial ini juga bersumber dari tenaga dampak ini tetap
kerja lokal yang tidak terserap proyek. Pada sosialisasi telah dikelola dengan:
dijelaskan bahwa rekruitmen tenaga kerja dilakukan secara a.
transparan, profesional (sesuai ketrampilan dan keahlian),
serta mengutamakan tenaga kerja lokal. Dengan demikian,
sebenarnya masyarakat telah paham, dengan demikian
kecemburuan sosial dapat dikendalikan. Meski demikian
tidak menutup kemungkinan akan terjadi kecemburuan
sosial, tetapi sifatnya hanya sementara, yaitu pada saat
Wilayah Studi
Dalam studi ANDAL dikenal beberapa batas, yakni:
◼ Batas Proyek, tapak dimana kegiatan/ proyek berlangsung
◼ Batas Administratif, batas administratif pemerintahan dari tapak
proyek
◼ Batas Ekologis, daerah yang secara ekologis berinteraksi
dengan kegiatan / proyek
◼ Batas Ekonomi dan Sosial, wilayah yang secara ekonomi,
sosial dan budaya berinteraksi kegiatan
◼ Batas Teknis / Wilayah Studi, gabungan atau hasil overlay dari
keempat batas di atas

Dalam menentukan wilayah studi yang perlu dipertimbangkan


◼ Tingkat ketersediaan informasi
◼ Ketersedian waktu dan dana
◼ Kemampuan sumberdaya manusia
◼ Karakteristik ekosistem wilayah studi
BATAS TAPAK PROYEK
BATAS EKOLOGI
BATAS ADMINISTRASI
BATAS SOSIAL
BATAS WILAYAH STUDI
LOKASI SAMPEL
Batas Waktu Kajian AMDAL

Batas Waktu Kajian: adalah batasan dimana prakiraan


dampak masih sesuai
◼ Contoh: selama aktivitas penambangan hingga
selesainya aktivitas penambangan (pasca tambang).
Pelingkupan
Deskripsi Pengelolaan
Rencana Lingkungan Kompon
Kegiatan yang Sudah en
Dampak Batas
yang Direncanakan Lingkun Wilayah
No. Dampak Penting Waktu
Berpotensi Sejak Awal gan Evaluasi Dampak Potensial Studi
Potensial Hipotetik Kajian
Menimbulka Sebagai Bagian Terkena
n Dampak dari Rencana Dampak (DPH)
Lingkungan Kegiatan

Tahap Prakonstruksi
Melakukan Proses Perubahan Kegiatan sosialisasi khususnya Disimpulka Desa selama
sosialisasi dan sosial proses berpotensi merubah proses sosial n menjadi Slarang, proses
konsultasi publik sosial kearah assosiatif karena DPH. Desa prakonst
yang terintegrasi assosiatif masyarakat dapat mengetahui Wlahar. ruksi
dengan studi rencana kegiatan secara Desa
Amdal utuh/menyeluruh, dan dapat Gombol
mensosialisasikan kepada harjo,
masyarakat yang tidak mengikuti Desa
sosialisasi. Bunton
1. Sosialisasi
Melakukan Persepsi Persepsi Sosialisasi berpotensi merubah Disimpulka Desa selama
sosialisasi dan masyarak masyarakat persepsi masyarakat menuju kearah n menjadi Slarang, proses
konsultasi publik at positif positif dengan mengetahui dampak DPH. Desa prakonst
yang terintegrasi dari rencana kegiatan baik dampak Wlahar. ruksi
dengan studi negatif maupun positif. Desa
Amdal Gombol
harjo,
Desa
Bunton

Anda mungkin juga menyukai