Anda di halaman 1dari 30

BY ISRA’ SURYATI

RENCANA PENGELOLAAN
LINGKUNGAN (RKL) DAN
RENCANA PEMANTAUAN
LINGKUNGAN (RPL)
CAPAIAN PEMBELAJARAN

Setelah menyelesaikan mata kuliah ini (pada akhir semester V), mahasiswa
mampu menentukan suatu kegiatan wajib/tidak memiliki dokumen AMDAL,
melakukan proses penapisan, pelingkupan, mengidentifikasi dampak,
memprakirakan dampak, mengevaluasi dampak, serta menyusun rencana
pengelolaan dan pemantauan lingkungan sehingga bisa mengambil
keputusan/rekomendasi kelayakan lingkungan sesuai dengan kajian
lingkungan yang telah dilakukan
KEMAMPUAN YANG
DIHARAPKAN

• Mahasiswa mampu menentukan kelayakan lingkungan suatu rencana


usaha dan atau kegiatan
• Mahasiswa mampu menjelaskan ruang lingkup RKL dan RPL
• Mahasiswa mampu menyusun dokumen RKL dan RPL sesuai dengan
sistematika penulisan RKL dan RPL
RANGKAIAN TAHAPAN KAJIAN
IDENTIFIKASI
KERANGKA ACUAN ANALISIS
DAMPAK LINGKUNGAN (KA-

DAMPAK POTENSIAL
Dokumen

ANDAL)

PENENTUAN
DAMPAK PENTING Dokumen
HIPOTETIK
ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN (ANDAL)

PENYUSUNAN
PRAKIRAAN
KERANGKA EVALUASI DAMPAK
DAMPAK
ANALISIS

PERENCANAAN
PENGENDALIAN Dokumen
DAMPAK RKL - RPL
RANGKAIAN
TAHAPAN KAJIAN

AMDAL terdiri dari rangkaian tahapan proses yang


harus dikerjakan secara runut dan lengkap untuk kemudian
diuraikan dalam dokumen AMDAL.
KELAYAKAN LINGKUNGAN Informasi Kelayakan Lingkungan ada di
Dokumen ANDAL

Alasan Pemrakarsa tentang kelayakan lingkungan dari rencana kegiatannya


Diperoleh setelah melakukan evaluasi holistik terhadap dampak-dampak dari rencana
kegiatannya.

Hanya dianggap layak lingkungan jika:


• Semua dampak dapat ditanggulangi, atau
• Manfaat kegiatan lebih besar dari biaya penanggulangan dampak.

Syarat lain untuk layak lingkungan :


• Daya dukung lingkungan tidak dilampaui.
• Kebijakan pemerintah tidak terpengaruh atau berubah.
• Nilai sosial atau pandangan masyarakat tidak terganggu.
• Entitas ekologis kunci tidak terganggu.
Kegiatan existing tidak terganggu.
KELAYAKAN

LINGKUNGAN
PENILAIAN KELAYAKAN LINGKUNGAN
Tidak layak lingkungan jika:
dampak negatif tidak dapat ditanggulangi
biaya penanggulangan
dampak negatif > manfaat dampak positif

RENCANA KEGIATAN LAYAK


TIDAK LAYAK LINGKUNGAN tidak LINGKUNGAN?

ya

RENCANA KEGIATAN Rencana kegiatan sudah memiliki berbagai upaya untuk mengelola
LAYAK LINGKUNGAN dampak lingkungan yang dapat ditimbulkannya.

Layak lingkungan jika:


Semua dampak negatif sudah dikaji dan dapat dikelola dengan cara
yang disepakati seluruh stakeholders
SURAT KEPUTUSAN KELAYAKAN LINGKUNGAN
Diterbitkan Menteri, Gubernur, Bupati, atau Walikota
atas dasar rekomendasi ‘layak lingkungan’
dari Komisi Penilai AMDAL
Tanpa Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan,
Izin Lingkungan dan/atau Izin Usaha dan/atau Kegiatan
tidak boleh terbit
Batal jika:
lokasi kegiatan pindah.
desain, proses, kapasitas, bahan baku, bahan penolong berubah
rona lingkungan berubah sangat mendasar
diterbitkan atas rekomendasi Komisi Penilai yang tidak berwenang.

SURAT KELAYAKAN LINGKUNGAN

Kadaluarsa jika rencana kegiatan tidak dilaksanakan dalam 3 tahun

Bagi yang tidak layak lingkungan, Surat Ketidaklayakan Lingkungan


DEFINISI RKL DAN RPL

Rencana Pengelolaan Rencana Pemantauan


Lingkungan (RKL) adalah upaya Lingkungan (RPL) adalah upaya
penanganan dampak pemantauan komponen
lingkungan yang ditimbulkan lingkungan hidup yang terkena
dari rencana usaha dan/atau dampak dari rencana usaha
kegiatan dan/atau kegiatan
• Pengelolaan lingkungan yang bertujuan
untuk menghindari dan mencegah
dampak negatif LH
• Pengelolaan lingkungan yang bertujuan
untuk menanggulangi, meminimasi atau
mengendalikan dampak negatif yang
LINGKUP RKL timbul
• Pengelolaan lingkungan yang bersifat
meningkatkan dampak positif sehingga
memberikan manfaat untuk pemrakarsa
dan pihak lain terutama masyarakat di
sekitar rencana usaha dan/atau kegiatan
PENDEKATAN PENGELOLAAN LH

Pendekatan Pendekatan
teknologi sosial ekonomi

Pendekatan
institusi
• cara-cara atau teknologi yang digunakan
dalam mengelola dampak penting
• Contoh:
• Memasang sound barrier untuk
PENDEKATAN mengurangi kebisingan
TEKNOLOGI • Untuk mencegah timbulnya getaran
dan gangguan bangunan terhadap
sekitar proyek maka tiang pancang
tidak menggunakan sistem Hammer
pile melainkan sistem Bor pile
CONTOH NOISE BARRIER SAAT KONSTRUKSI
CONTOH NOISE BARRIER SAAT
OPERASIONAL (JALAN TOL)
HAMMER PILE VS BORE PILE

HAMMER PILE BORE PILE


• Langkah-langkah yang akan ditempuh pemrakarsa
dalam upaya menanggulangi dampak penting
PENDEKATAN melalui tindakan-tindakan yang berlandaskan pada
interaksi sosial, dan bantuan peran pemerintah
SOSIAL • Contoh
• Menjalin interaksi sosial yang baik dengan
EKONOMI masyarakat sekitar lokasi proyek diantaranya
dengan keterbukaan informasi dan sosialisasi
rencana kegiatan sebelum dilakukan
pelaksanaan proyek
• Memprioritaskan penyerapan tenaga kerja
daerah setempat sesuai dengan keahlian dan
pendidikan
• Pendekatan ini adalah mekanisme kelembagaan
yang akan ditempuh pemrakarsa dalam rangka
menanggulangi dampak penting LH
• Contoh:
• Membentuk suatu bagian/unit dalam
PENDEKATAN perusahaan sebagai pemrakarsa yang
bertanggung jawab dalam hal pengelolaan
INSTITUSI lingkungan
• Melakukan koordinasi dengan instansi yang
terkena dampak relokasi/pemindahan
utilitas spt pembangunan jalan harus
berkerjasama dg PT Telkom (utk jaringan
kabel telepon/internet), PT PLN, PDAM, dll
CONTOH MATRIK RKL
Indikator Periode
Dampak lingkungan Bentuk Institusi
No. Sumber dampak keberhasilan Lokasi pengelolaan LH pengelolaan
yang dikelola pengelolaan LH pengelolaan LH
pengelolaan LH LH
Dampak Penting yang dikelola (Hasil Arahan Pengelolaan pada ANDAL)

1 Penurunan kualitas Kegiatan Konsentrasi a. Melakukan a. Di dalam tapak proyek Minimal a. Instansi
udara ambien mobilisasi debu yang penyiraman kegiatan yang menjadi sehari dua pelaksana yaitu
(parameter debu) peralatan dan timbul tidak jalan secara sumber pencemar kali PT X selaku
bahan pada saat melebihi baku berkala kualitas udara pemrakarsa dan
konstruksi mutu udara b. Memasang b. Di jalan angkut yang PT Y selaku
ambien untuk plat melalui pemukiman kontraktor
parameter debu penghalang warga konstruksi
(PP No. 41 th pada ban c. Lokasi rinci dapat b. Instansi
1999, BM TSP = kendaraan dilihat pada peta 2.1 pengawas yaitu
230 µg/m3) BPLHD kab X,
Dinas PU Kab X
dan BLH Prov Y
2 dstnya
Catatan:
1. Perlu diingat, bahwa bentuk pengelolaan LH tidak harus semua, pilih yang relevan dan efektif
2. Perlu diperhatikan dalam merumus bentuk pengelolaan LH, apakah dampak primer atau turunan, apabila dampak primer dikelola dengan baik maka kemungkinan besar
dampak turunan tidak perlu formulasi khusus untuk pengelolaannya
LINGKUP RPL
• Pemantauan merupakan kegiatan yang berlangsung secara terus menerus, sistematis
dan terencana
• Pemantauan dilakukan terhadap komponen lingkungan yang relevan untuk digunakan
sebagai indikator untuk mengevaluasi
• Penaatan (compliance)
• Kecenderungan (trendline) dari suatu pengelolaan LH.
• Tingkat kritis (critical level)
FAKTOR YANG PERLUDIPERHATIKAN DALAM
MERUMUSKAN RPL:
Komponen/parameter LH

Aspek-aspek yang dipantau

Sumber penyebab dampak

Biaya pemantauan

Rencana pengumpulan dan analisis data

Kelembagaan pemantauan LH (pelaksana, pengawas dan pengguna hasil pemantauan)


INFORMASI DALAM RKL DAN RPL
Informasi rencana pengelolaan dampak harus lengkap
tindakan kelola sasaran pantau
waktu kelola
waktu pelaporan
parameter pantau
obyek kelola waktu pantau
nama obyek kelola Pencegahan frekuensi pantau
lokasi kelola waktu pelaporan
Minimisasi
pendekatan kelola
Pengolahan lokasi pantau
tujuan & acuan kelola
keterkaitan izin Kompensasi rencana perolehan data
parameter kelola rencana analisis data
pihak terlibat kelola pihak terlibat pantau
RENCANA PENGELOLAAN RENCANA PEMANTAUAN
1. Pendahuluan

• Pernyataan tujuan dan maksud pelaksanaan RKL-RPL


• Pernyataan kebijakan lingkungan oleh pemrakarsa

MUATAN 2. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup


(RKL)
DOKUMEN • Dampak lingkungan (dampak penting dan dampak LH
RKL lainnya)
• Sumber dampak
• Indikator keberhasilan pengelolaan LH
• Bentuk pengelolaan LH
• Lokasi pengelolaan LH
• Periode pengelolaan LH
• Institusi pengelolaan LH
ELEMEN RKL

No Elemen RKL Penjelasan


1 Dampak Lingkungan Menguraikan secara singkat dan jelas dampak LH yang terjadi akibat adanya
rencana usaha dan/atau kegiatan
2 Sumber Dampak Mengutarakan secara singkat komponen kegiatan penyebab dampak
3 Indikator keberhasilan Menjelaskan indikator keberhasilan dari pengelolaan LH yang dilakukan untuk
pengelolaan LH pengendalian dampak LH (dihindari, diminimasi dan ditanggulangi)
4 Bentuk pengelolaan LH Menjelaskan secara rinci upaya pengelolaan LH dengan pendekatan teknologi,
sosek dan institusi
5 Lokasi pengelolaan LH Menjelaskan rencana lokasi dengan memperhatikan sebaran dampak, lengkapi
dengan peta yang memenuhi kaedah kartografi
6 Periode pengelolaan LH Menjelasakan kapan dan berapa lama kegiatan pengelolaan dilakukan
7 Institusi pengelolaan LH Pelaksana, pengawas dan pelaporan
• Dampak yang dipantau, ttd: jenis
dampak yang terjadi, komponen
lingkungan yang terkena dampak,
indikator/parameter yang dipantau dan
MUATAN sumber dampak
• Bentuk pemantauan LH, tdd: metode
DOKUMEN pengumpulan dan analisis data, lokasi
RPL pemantauan, waktu dan frekuensi
pemantauan
• Institusi pemantauan LH, tdd: pelaksana
pemantauan, pengawas pemantauan
dan penerima laporan pemantauan
ELEMEN RPL
NO ELEMEN PENJELASAN
1 Dampak lingkungan Mencantumkan secara singkat:
yang dipantau a. Jenis dampak lingkungan yang dipantau
b. Indikator/parameter pemantauan
c. Sumber dampak lingkungan
2 Bentuk pemantauan Menguraikan secara singkat
LH a. Metode pengumpulan dan analisis data (instrumen, peralatan), sebaiknya
konsisten dengan yang digunakan saat menyusun ANDAL
b. Lokasi pemantauan LH (peta dengan skala yang memadai, representatif dan
konsisten dengan lokasi pemantauan saat menyusun ANDAL)
c. Waktu dan frekuensi pemantauan (jangka waktu dan frekuensi ditentukan
berdasarkan sifat dampak)
3 Institusi pemantauan a. Pelaksana pemantauan LH (penyandang dana kegiatan pemantauan)
LH b. Pengawas pemantauan LH (bisa > 1 instansi, sesuai perpu yang berlaku)
c. Pelaporan (instansi yang akan dilapori hasil pemantauan LH)
MATRIK RPL
No Dampak lingkungan yang dipantau Bentuk Pemantauan LH Institusi Pemantauan LH
Metode
Jenis
Indikator/ Sumber pengumpulan Waktu dan Penerima
dampak Lokasi pantau Pelaksana Pengawas
parameter dampak dan analisa frekuensi laporan
yang timbul
data
1 Penurunan Debu/TSP Kegiatan Pengumpulan a. Di dalam tapak Sekali dalam PT X selaku BPLHD kab BPLHD
kualitas (PP No. 41 mobilisasi data proyek kegiatan tiga bulan pemrakarsa X, Dinas PU kab X,
udara th 1999, peralatan menggunakan yang menjadi selama masa dan PT Y Kab X dan Dinas PU
ambien BM TSP = dan bahan HVAS sumber konstruksi selaku BLH Prov Y Kab X dan
230 µg/m3) pada saat Analisa data pencemar berlangsung kontraktor BLH Prov
konstruksi dengan kualitas udara konstruksi Y
metode b. Di jalan angkut
gravimetri yang melalui
pemukiman
warga
c. Lokasi rinci
dapat dilihat
pada peta 2.1
Halaman Judul Bab II RENCANA PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
Kata Pengantar
2.1. Prinsip Dasar Pengelolaan LH
Daftar Isi 2.2. Rencana Pengelolaan LH (RKL)
Daftar Tabel 2.2.1. Tahap Pra Konstruksi
SISTEMATIKA Bab I Pendahuluan 2.2.2. Tahap Konstruksi
1.1 Latar Belakang
PENULISAN 1.2. Pernyataan Kebijakan
1. Komponen Geofisik
Kimia
Lingkungan Hidup 2. Komponen Transportasi
DOKUMEN 1.3. Maksud RKL dan RPL dan Tata Ruang
3. Komponen Biologi
RKL-RPL (1) 1.4. Tujuan Pelaksanaan RKL dan
RPL 4. Kompoen Sosekbud
1.5. Kegunaan Pengelolaan dan 5. Kompoen Kesmas
Pemantauan Lingkungan 2.2.3. Tahap Pasca Konstruksi
(Operasional)
1.5.1. Kegunaan Bagi
Pemrakarsa 1. Komponen Geofisik
Kimia
1.5.2. Kegunaan Bagi Institusi 2. Komponen Transportasi
Terkait dan Tata Ruang
1.5.3. Kegunaan Bagi 3. Komponen Biologi
Masyarakat 4. Kompoen Sosekbud
5. Kompoen Kesmas
SISTEMATIKA PENULISAN DOKUMEN RKL-RPL
(2)
Bab III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN Bab IV PERIJINAN YANG HARUS DIMILIKI
3.1. Prinsip Dasar Pemantauan LH
3.2. Program Pemantauan Lingkungan 4.1. Ijin Lingkungan
3.2.1. Tahap Pra Konstruksi 4.2. Ijin Pembuangan Limbah Cair
3.2.2. Tahap Konstruksi
1. Komponen Geofisik Kimia
2. Komponen Transportasi dan Tata Ruang Bab V PERNYATAAN PELAKSANAAN
3. Komponen Biologi
4. Kompoen Sosekbud
5. Kompoen Kesmas Bab VI DAFTAR PUSTAKA
3.2.3. Tahap Pasca Konstruksi (Operasional)
1. Komponen Geofisik Kimia
2. Komponen Transportasi dan Tata Ruang
LAMPIRAN
3. Komponen Biologi
4. Kompoen Sosekbud
5. Kompoen Kesmas
pH CONTOH AIR
Mangan
Total Coli


Titik 3


Mangan
Total Coli
Titik 1

 Titik 2

Mangan
E Coli
Total Coli


Titik 5

Total Coli


Titik 4
0,1 ppm

Titik 1

0,3 ppm

Titik 2

0,1 ppm
Baku Mutu H2S 0,02 ppm

Titik 3

0,017 ppm

Titik 4
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai