RENCANA PENGELOLAAN
LINGKUNGAN (RKL) DAN
RENCANA PEMANTAUAN
LINGKUNGAN (RPL)
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini (pada akhir semester V), mahasiswa
mampu menentukan suatu kegiatan wajib/tidak memiliki dokumen AMDAL,
melakukan proses penapisan, pelingkupan, mengidentifikasi dampak,
memprakirakan dampak, mengevaluasi dampak, serta menyusun rencana
pengelolaan dan pemantauan lingkungan sehingga bisa mengambil
keputusan/rekomendasi kelayakan lingkungan sesuai dengan kajian
lingkungan yang telah dilakukan
KEMAMPUAN YANG
DIHARAPKAN
DAMPAK POTENSIAL
Dokumen
ANDAL)
PENENTUAN
DAMPAK PENTING Dokumen
HIPOTETIK
ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN (ANDAL)
PENYUSUNAN
PRAKIRAAN
KERANGKA EVALUASI DAMPAK
DAMPAK
ANALISIS
PERENCANAAN
PENGENDALIAN Dokumen
DAMPAK RKL - RPL
RANGKAIAN
TAHAPAN KAJIAN
LINGKUNGAN
PENILAIAN KELAYAKAN LINGKUNGAN
Tidak layak lingkungan jika:
dampak negatif tidak dapat ditanggulangi
biaya penanggulangan
dampak negatif > manfaat dampak positif
ya
RENCANA KEGIATAN Rencana kegiatan sudah memiliki berbagai upaya untuk mengelola
LAYAK LINGKUNGAN dampak lingkungan yang dapat ditimbulkannya.
Pendekatan Pendekatan
teknologi sosial ekonomi
Pendekatan
institusi
• cara-cara atau teknologi yang digunakan
dalam mengelola dampak penting
• Contoh:
• Memasang sound barrier untuk
PENDEKATAN mengurangi kebisingan
TEKNOLOGI • Untuk mencegah timbulnya getaran
dan gangguan bangunan terhadap
sekitar proyek maka tiang pancang
tidak menggunakan sistem Hammer
pile melainkan sistem Bor pile
CONTOH NOISE BARRIER SAAT KONSTRUKSI
CONTOH NOISE BARRIER SAAT
OPERASIONAL (JALAN TOL)
HAMMER PILE VS BORE PILE
1 Penurunan kualitas Kegiatan Konsentrasi a. Melakukan a. Di dalam tapak proyek Minimal a. Instansi
udara ambien mobilisasi debu yang penyiraman kegiatan yang menjadi sehari dua pelaksana yaitu
(parameter debu) peralatan dan timbul tidak jalan secara sumber pencemar kali PT X selaku
bahan pada saat melebihi baku berkala kualitas udara pemrakarsa dan
konstruksi mutu udara b. Memasang b. Di jalan angkut yang PT Y selaku
ambien untuk plat melalui pemukiman kontraktor
parameter debu penghalang warga konstruksi
(PP No. 41 th pada ban c. Lokasi rinci dapat b. Instansi
1999, BM TSP = kendaraan dilihat pada peta 2.1 pengawas yaitu
230 µg/m3) BPLHD kab X,
Dinas PU Kab X
dan BLH Prov Y
2 dstnya
Catatan:
1. Perlu diingat, bahwa bentuk pengelolaan LH tidak harus semua, pilih yang relevan dan efektif
2. Perlu diperhatikan dalam merumus bentuk pengelolaan LH, apakah dampak primer atau turunan, apabila dampak primer dikelola dengan baik maka kemungkinan besar
dampak turunan tidak perlu formulasi khusus untuk pengelolaannya
LINGKUP RPL
• Pemantauan merupakan kegiatan yang berlangsung secara terus menerus, sistematis
dan terencana
• Pemantauan dilakukan terhadap komponen lingkungan yang relevan untuk digunakan
sebagai indikator untuk mengevaluasi
• Penaatan (compliance)
• Kecenderungan (trendline) dari suatu pengelolaan LH.
• Tingkat kritis (critical level)
FAKTOR YANG PERLUDIPERHATIKAN DALAM
MERUMUSKAN RPL:
Komponen/parameter LH
Biaya pemantauan
Titik 3
Mangan
Total Coli
Titik 1
Titik 2
Mangan
E Coli
Total Coli
Titik 5
Total Coli
Titik 4
0,1 ppm
Titik 1
0,3 ppm
Titik 2
0,1 ppm
Baku Mutu H2S 0,02 ppm
Titik 3
0,017 ppm
Titik 4
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT