Anda di halaman 1dari 19

Pengalaman melakukan

Evaluasi Dampak

Dalam
Analisa mengenai Dampak
Lingkungan
(AMDAL)
Evaluasi
Apa ?

Kapan dilaksanakannya?

Bagaimana caranya ?

Untuk apa ?
Evaluasi Dampak dalam AMDAL
1. Evaluasi dampak yang dilakukan dalam proses pelinglupan
dilakukan guna menentukan dampak penting hipotetik dari
dampak potensial

2. Evaluasi Dampak yang dilakukan dalam proses ANDAL RKL


RPL yaitu:
• Evaluasi untuk menentukan Dampak Penting (Bab 5 )
• Evaluasi terhadap semua dampak untuk menentukan dampak
penting yang harus dikelola (Bab6)
• Evaluasi terhadap usulan pengelolaan lingkungan untuk
memutuskan kelayakan lingkungan (Bab 6 dan dok RKL RPL)
Proses Penyusunan AMDAL

RENCANA RONA LINGKUNGAN


KEGIATAN/USAHA HIDUP

KA POTENSI DAMPAK PENTING Metode Pelingkupan

ANDAL PENGUMPULAN DATA Metode Pengumpulan


Data

ANDAL PRAKIRAAN DAMPAK Metode Prakiraan


(IMPACT PREDICTION) Dampak

ANDAL EVALUASI DAMPAK (IMPACT Metode Evaluasi


EVALUATION) Dampak

RKL PENGELOLAAN Prinsip Dasar Pengelolaan


LINGKUNGAN (RKL) Lingkungan

RPL PEMANTAUAN Prinsip Dasar


LINGKUNGAN (RPL) Pemantauan Lingkungan 4

Disiapkan oleh : Mohamad Askary


Evaluasi Dampak Pada Proses Pelingkupan
Proses & Metode Pelingkupan Dampak
Penting

Deskripsi
Rencana Kegiatan
Prioritas
Dampak Dampak Dampak
Potensial Penting Penting
Hipotetik Hipotetik

Rona
Lingkungan Hidup

Identifikasi Evaluasi Klasifikasi


Dampak Dampak & Prioritas
Potensial Potensial

 Konsultasi publik  Konsultasi publik  Keterkaitan


 Metode Identifikasi  Observasi lapang  Agregasi
Dampak  Telaah pustaka
6
Evaluasi Dampak Pada Proses Pelingkupan

Evaluasi dampak potensial bertujuan untuk mereduksi jumlah


komponen lingkungan yang diperkirakan akan terkena dampak,
ada lima (5) kriteria yang digunakan dalam mengevaluasi dampak
yaitu:
•Kondisi kualitas (beban) terhadap sumberdaya alam disekitar
rencana kegiatan
•Nilai Komponen lingkungan yang akan terkena dampak baik
secara sosial ekonomi maupun ekologis
•Rasa kuatir masyarakat
•Ada peraturan perundangan yang akan terlanggar akibat rencana
kegiatan
•Data dan info pada saat menyusun KA belum tersedia (dampak
potensial tidak jelas)

Dengan menggunakan kelima kriteria tersebut evaluasi dampak


potensial dilakukan
Evaluasi dampak pada ANDAL
Evaluasi untuk menentukan dampak penting
Setelah diketahui kegiatan akan mengubah lingkungan
(besaran dampak ) kemudian ditentukan tingkat
pentingnya dampak.

Penentuan tingkat kepentingan dampak mengacu


Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999.
•Jumlah manusia yang akan terkena dampak.
•Luas wilayah persebaran dampak.
•Intensitas dan lamanya dampak berlangsung,
•Banyaknya komponen lingkungan lainnya yang terkena
dampak.
•Sifat kumulatif dampak.
•Berbalik atau terbaliknya dampak.

Catatan:
Dampak penting jika memenuhi salah satu kriteria diatas
Evaluasi dampak penting (1)
Evaluasi dampak penting dilakukan secara holistik (totalitas)
artinya, seluruh dampak Penting (dan Tidak Penting*)
dievaluasi secara holistik.
Proses evaluasi dengan memperhatikan :
• Komponen kegiatan yang paling banyak menyebabkan dampak
• Komponen lingkungan yang paling banyak terkena dampak
• Waktu terjadinya dampak ,
• lokasi

Berdasarkan pemahaman dari hasil diatas setiap dampak divaluasi


kembali dengan menggunakan kriteria dampak penting sesuai dengan
PP 27/1999

*) ada berbagai pendapat


Metoda Evaluasi Dampak Penting (1)
Merupakan kegiatan menelaah secara holistik terjadinya
dampak penting yang bertujuan memahami:
1. Komponen lingkungan hidup yang akan banyak terkena
dampak. (metoda matriks)
2. Komponen kegiatan mana yang banyak menimbulkan
dampak (metoda matriks)
3. Waktu terjadinya dampak pada komponen lingkungan
hidup. Bersamaan, kontinyu atau pada jeda waktu yang
cukup lama (proyeksi waktu terjadinya dampak)
4. Lokasi sebaran/terjadinya dampak (tumpuk peta)
Evaluasi dampak Penting (2)
Memutuskan komponen lingkungan dan
komponen kegiatan yang harus dikelola/dipantau:
1. Prinsipnya pengelolaan lingkungan harus efektif
dan efisien, tidak perlu semua dampak penting
dikelola
2. Jika sumber suatu dampak primer telah dikelola
maka dampak turunannya (sekundernya) tidak
perlu dikelola namun perlu dipantau

Metoda bagan alir :


1. Proses terjadinya dampak penting
2. Tata kaitan atau hubungan kausatif antar dampak penting
Ada 5 Pendekatan Pada pengelolaan Dampak
Lingkungan:
Hindari
Cegah dampak melalui perubahan (perbaikan ) dari rancangan;
Kurangi
Mengurangi besaran, kecepatan dari kegiatan guna menghindari
dampak dampak;
Kendalikan:
Kendalikan dampak pada batas batas yang bisa diterima
(diperkenankan)
Tindakan perbaikan
Jika kedua hal diatas tidak mungkin dilaksanakan, maka lakukan
tindakan perbaikan, rehabilitasi atau kembalikan kebentuk semula
segala kerusakan yang terjadi;
Kompensasi
Jika keempat hal diatas tidak mungkin dilakukan maka lakukan
13
kompensasi (ganti kerugian, tukar guling, dst)
Evaluasi Untuk Memutuskan Kelayakan
Lingkungan
Kelayakan lingkungan
Pertanyaan penting adalah:
1. Apakah rencana yang diusulkan mungkin dilaksanakan
(realistis)
2. Apakah rencana yang diusulkan akan mampu
menghilangkan/mengurangi dampak negatif dan
memperbaesar dampak positif
3. Sejauh mana rencana yang diusulkan akan mengurangi
dampak negatif

No RKL seluruh sebagian Sebagian kecil


1 Hindari
2 Mengurangi
3 Kendalikan
4 Rehabilitasi
5 Kompensasi
Menentukan kelayakan lingkungan
Apabila dokumen Andal RKL dan RPL telah selesai dinilai
subtansinya dan dinyatakan dokumen telah baik dan benar.
Maka kemudian rencana kegiatan bisa dinilai kelayakan
lingkungannya.

Bagaimana menentukan apakah suatu rencana kegiatan


layak lingkungan berdasarkan hasil Amdal?

Dasar kelayakan lingkungan dinyatakan pada pasal 22 ayat 1


PP no 27 th 1999 ( Bulan September 2010 akan dikeluarkan
PP yang baru)
Pasal 22
1. Apabila hasil penilaian komisi penilai menyimpulkan bahwa :
a. dampak besar dan penting negatif yang akan ditimbulkan oleh usaha
dan/atau kegiatan yang bersangkutan tidak dapat ditanggulangi oleh
teknologi yang tersedia, atau
b. biaya penanggulangan dampak besar dan penting negatif lebih
besar daripada manfaat dampak besar dan penting positif yang
akan ditimbulkan oleh usaha dan/atau kegiatan yang bersangkutan,
maka instansi yang bertanggung jawab memberikan keputusan bahwa rencana
usaha dan/atau kegiatan yang bersangkutan tidak layak lingkungan.
[Prinsip: jika kegiatan lebih banyak kerugiaannya dari pada keuntungannya
maka tidak layak]

2. Instansi yang berwenang menolak permohonan izin melakukan usaha


dan/atau kegiatan yang bersangkutan apabila instansi yang bertanggung
jawab memberikan keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup )
Artinya kelayakan lingkungan diputuskan berdasarkan
prakiraan dampak dan rencana pengelolaan
lingkungannya.

Permen 05 tahun 2008 Tatakerja komisi Penilai


Tugas tim teknis komisi penilai salah satunya
mengevaluasi kelayakan:
1.kelayakan desain, teknologi dan proses produksi yang
digunakan;
2.kelayakan ekologis.
Sekian
Terima kasih
Semoga bermanfaat

19

Anda mungkin juga menyukai