Anda di halaman 1dari 36

PENGERTIAN

• Pelingkupan adalah proses pemusatan studi


pada hal-hal
penting yang berkaitan dengan dampak penting.
• Langkah ini merupakan suatu proses awal
untuk menentukan
lingkup permasalahan dan mengidentifikasi
dampak penting
(hipotetik) yang terkait dengan rencana usaha
• Dampak penting merupakan satu kesatuan
dan atau
makna dari
kegiatan.
besaran dampak dan sifat penting dampak.
PENGERTIAN

• Hal ini berarti bahwa tidak selalu yang


mempunyai dampak
besar saja yang menjadi dampak penting,
tetapi dampak
• Penentuan besaran dampak dapat dilakukan
yang kecilpun dapat menjadi dampak penting.
dengan metode
matematis, matrik, analogi, professional
• Penentuan sifat penting dampak berpedoman
judgement dll
pada PP No. 27
Tahun 1999 tentang AMDAL (6 kriteria) dan
Kep. Ka. Bapedal No.
Kep-056 tahun 1994 tentang Pedoman Mengenai
TUJUA
N
• Pelingkupan bertujuan
untuk :
1. Menetapkan dampak penting hipotetik yang
disebabkan oleh rencana usaha dan/ atau
kegiatan terhadap lingkungan hidup yang
dipandang relevan untuk ditelaah secara
mendalam dalam studi ANDAL;
2. Menetapkan lingkup wilayah studi ANDAL
berdasarkan
penyebaran dampak dengan
mempertimbangkan batas proyek, batas
ekologis, batas sosial, dan batas administratif;
TUJUA
N
• Pelingkupan bertujuan
untuk :
3. Menetapkan batas waktu kajian yang
merupakan
rentang waktu yang akan digunakan sebagai
dasar dalam melakukan prakiraan perubahan
kualitas /kondisi lingkungan tanpa adanya
4. Menetapkan tingkatadanya
proyek dan dengan kedalaman studi
proyek
ANDAL yang menjadi
dasar penentuan metode studi yang
digunakan, data dan informasi yang
diperlukan, jumlah sampel yang diukur, dan
MANFA
AT
• Manfaaat pelingkupan :
1. Terarahnya penyusunan ANDAL pada hal-hal
yang menjadi pokok bahasan secara mendalam
2. Efisiensi biaya, tenaga, dan waktu dalam
penyusunan ANDAL
3. Terakomodasinya kesempatan diskusi dan
konsultasi antara pemrakarsa dengan berbagai
pihak yang berkepentingan sejak awal
kegiatan, sehingga konflik di tahap lanjut
dapat dihindari
KEDUDUKAN

• Kedudukan Pelingkupan dalam AMDAL

PELINGKUPA
1. dampakN
penting KA - ANDAL
hipotetik
2. lingkup wilayah Ruang Lingkup
studi
ANDAL – RKL
3. batas waktu kajian Studi - RPL
4. tingkat kedalaman  hasil pelingkupan Ruang Lingkup
studi Studi
 hasil pelingkupan
dalam KA-ANDAL
+ hal-hal lain yang
ditemukan selama
melakukan studi
PROSES
PerMen LH No. 8 tahun 2006
PELINGKUPAN
• Penetapan Dampak Penting Hipotetik
Rencana
Kegiatan
1. Pra-
Konstruksi Priorita
2. Konstruksi Dampa
Dampa s
3. Operasi k
4. Pasca operasi k Dampa
Penting
Komp. Potensi k
Hipoteti
1.Lingkungan
Geofisik-kimia al Penting
k
2. Biologi Hipoteti
3. Sosekbud k
4. Kesehatan
masy.
Identifikasi Evaluasi Klasifikasi
dampak dampak & prioritas
Esensi Proses Pelingkupan
Pelingkupan Sesuai Permen LH 08/2006 Esensi Proses Pelingkupan
INPUT PELINGKUPAN
Identifikasi komponen kegiatan yang mungkin
Deskripsi rencana kegiatan
menjadi sumber dampak
Mengenal komponen lingkungan hidup yang
Rona lingkungan awal
mungkin menjadi penerima dampak
PROSES PELINGKUPAN
A. Pelingkupan dampak penting
Identifikasi dampak potensial Menduga semua dampak potensial
Evaluasi damapk potensial Memilih dampak yang akan dikaji
Klasifikasi dan prioritas Mempertajam arah kajian
B. Pelingkupan batas wilayah dan waktu kajian
Penentuan lingkup wilayah studi Menentukan batas lokasi kajian
Penentuan lingkup waktu kajian Menentukan waktu yang dipakai dalam kajian
Input dan output
setiap tahapan proses
No. Tahapan
pelingkupan
Input Utama Output

Deskripsi rencana kegiatan dari


Mengenal rencana pemrakarsa Daftar komponen kegiatan yang
1.
kegiatan Informasi tipikal jenis kegiatan mungkin menimbulkan dampak
(literatur)
Informasi rona lingkungan awal
(data sekunder dan peta)
Kunjungan lapanga
Daftar komponen lingkungan
(observasi awal)
Mengenal rona yang mungkin terkena dampak
2.
lingkungan hidup Kajian peraturan dan peta kondisi lingkungan
sekitar
Informasi kegiatan lain di sekitar

Hasil konsultasi masyarakat


Input dan output
setiap tahapan proses
No. Tahapan
pelingkupan
Input Utama Output

Daftar komponen kegiatan yang


mungkin menimbulkan dampak
Daftar komponen lingkungan
yang mungkin terkena dampak Daftar panjang semua dampak
Identifikasi dampak dan peta kondisi lingkungan yang mungkin terjadi dan peta
3.
potensial sekitar lokasi dampak yang mungkin
terjadi
Kajian peraturan

Hasil konsultasi masyarakat

Daftar panjang semua dampak


yang mungkin terjadi dan peta
lokasi dampak yang mungkin
terjadi Daftar pendek dampak yang
Evalusi dampak
4. perlu dikaji di ANDAL dan peta
potensial
Kajian peraturan dampak yang dikaji

Hasil konsultasi masyarakat


Input dan output
setiap tahapan proses
No. Tahapan
pelingkupan
Input Utama Output

Klasifikasi dampak
Daftar pendek dampak yang
Klasifikasi dan
5. perlu dikaji di ANDAL dan peta Urutan prioritas dampak
prioritas dampak
dampak yang dikaji
Peta lokasi dampak yang akan
dikaji

Pelingkupan wilayah Peta lokasi dampak yang akan Batas proyek, ekologis, sosial dan
6.
studi dikaji administrasi

Pelingkupan waktu Daftar pendek dampak yang Rentang waktu yang digunakan
7.
studi perlu dikaji di ANDAL untuk prakiraan dampak
IDENTIFIKASI
• DAMPAK
dimaksudkan POTENSIAL
untuk mengidentifikasi segenap
dampak yang
secara potensial akan timbul sebagai akibat
adanya
rencana usaha dan/atau kegiatan terhadap
lingkungan
• Pada
hiduptahapan
(primer,ini
sekunder, dan seterusnya).
hanya diinventarisasi dampak
potensial
yang mungkin akan timbul tanpa
memperhatikan besar/
kecilnya dampak dan sifat penting/tidaknya
dampak,
IDENTIFIKASI
DAMPAK POTENSIAL
1. Observasi
• Metode & analogi
identifikasi pengamatan
dampak potensial :lapangan
di lokasi
rencana kegiatan
dan/atau pada
2. Kajian pustaka  teoritis atau sejenis
kegiatan denganyang
mempelajari
sudah ada hasil
studi kegiatan sejenis yang
sudah ada
3. Interaksi kelompok  diskusi, lokakarya,
brainstorming dll.
IDENTIFIKASI
DAMPAK POTENSIAL
• Metode identifikasi dampak potensial :
4. Daftar uji/checklist sederhana, kuesioner,
deskriptif dll.
5. Matrik  Sederhana, Leopold,
Battelle
6. Bagan alir/network
Metode Evaluasi : Telaahan :
1. Kegiatan operasi 
Interaksi kelompok
pembuangan limbah
Hasil evaluasi dampak potensial : pabrik
• Peningkatan bakteri coli 2. Komponen
• Perubahan tingkat kesehatan lingkungan 
masyarakat
C Metode Identifikasi
kualitas air :
• Perubahan persepsi & sikap 1. Observasi
permukaan & analogi
masyarakat 2. Kajian pustaka
3. Interaksi kelompok

A B 0,5 4. Checklist / Matrik


km 5. Flow chart

Hasil identifikasi dampak


potensial :
• Peningkatan suhu
• Peningkatan kadar Fe
• Peningkatan bakteri coli
• Perubahan tingkat kesehatan
masyarakat
• Perubahan persepsi & sikap
IDENTIFIKASI
DAMPAK POTENSIAL
• Hasil observasi dan analogi :
1. Pembuangan limbah pabrik ke badan sungai
B setelah melalui proses pengolahan di IPAL
2. Hasil pengolahan dengan sistem IPAL yang
sama pada pabrik yang telah ada masih
menyisakan ± 20% mikrobiologi ( bakteri
coli ), suhu 30 – 32 o C dan Fe 0,3 – 0,35
mg/l
3. Jarak titik pembuangan limbah pabrik
dengan permukiman terdekat (Dusun Terang)
± 0,5 km
IDENTIFIKASI
DAMPAK POTENSIAL

4. ± 80% masyarakat setempat (Dusun Terang)


menggunakan air sungai B sebagai air minum
dan air bersih
5. ± 10% masyarakat setempat (Dusun Terang)
tidak memasak air minumnya
IDENTIFIKASI
DAMPAK POTENSIAL
• Hasil kajian pustaka :

1. Bakteri coli dapat menyebabkan gangguan


pencernaan pada manusia

2. Suhu 30o - 32o C  melebihi baku mutu


3. Fe 0,3 – 0,35 mg/l  melebihi baku mutu
IDENTIFIKASI
DAMPAK POTENSIAL
• Hasil interaksi kelompok :
1. Kegiatan pembuangan limbah, potensial
mencemari lingkungan air permukaan 
parameter fisik, kimia dan mikrobiologi
2. Pencemaran lingkungan air permukaan,
potensial mengakibatkan gangguan kesehatan
pada masyarakat
3. Potensi gangguan kesehatan pada masyarakat
berpotensi memunculkan persepsi negatif dan
sikap penolakan masyarakat terhadap rencana
kegiatan/usaha
KOMPONENKEGIATAN TAHAP PRA-KONSTRUKSI TAHAP KONSTRUKSI TAHAP OPERASI TAHAP PASCAOPERASI

KOMPONENLINGKUNGAN 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

GEOFISIK-KIMIA
1. Keruangan dan Lahan
a. Status kawasan/ tata ruang X
b. Kepemilikan lahan X
4. Kualitas air permukaan
a. Kualitas fisik X
b. Kualitas kimia X
c. Kualitas mikrobiologi X
BIOLOGI
1. Flora dan fauna darat
2. Biota air
SOSEKBUD
1. Sosial Ekonomi
a. . . . . . . . . . . . . . .
b. . . . . . . . . . . . . . .
2. Sosial Budaya
a. Persepsi &sikap masyarakat X X
b. . . . . . . . . . . . . . .
KESEHATANMASYARAKAT
1. Pola Penyakit X
2. Sanitasi lingkungan X
IDENTIFIKASI
DAMPAK POTENSIAL
• Hasil flow chart :
KEGIATAN ORDE1 ORDE2 ORDE3

TAHAP
Operasional

Peningkatan suhu

Pembuangan Peningkatan Perubahan tingkat Dinamik Sikap & Selama tahap


kesehatan operasi hingga
Limbah kadar Fe Persepsi Masy.
masyarakat pasca operasi

Peningkatan
bakteri coli
EVALUASI
• bertujuan untuk menghilangkan
DAMPAK dampak
POTENSIAL
potensial yang diang-
gap tidak relevan atau tidak penting, sehingga
diperoleh daftar
dampak penting
• Kegiatan hipotesis yang dipandang perlu
ini terutama dilakukan oleh pemrakarsa
dan relevan
(dapat
untuk ditelaah secara mendalam dalam
diwakili oleh konsultan penyusun AMDAL), studi
ANDAL.
dengan memper-
timbangkan hasil konsultasi dan diskusi dengan
pakar, instansi
yang bertanggungjawab
• Metode serta(diskusi,
 interaksi kelompok masyarakat yang
lokakarya,
berkepentingan
brainstorming)
EVALUASI
DAMPAK POTENSIAL
• Hasil interaksi kelompok (pakar, instansi serta
masyarakat)
1. bakteri coli dapat bertahan pada lingkungan
air permukaan dan menyebar sampai dengan
radius ± 1 km dari sumber pencemar
 Berpotensi mengakibatkan gangguan
kesehatan pada masyarakat setempat 
dusun terang (0,5 km)
2. Dengan adanya kemampuan self purification
sungai B, nilai suhu/temperatur yang melebihi
baku mutu dapat ditoleransi sampai dengan
250 m dari sumber pencemar
 Tidak berpotensi mencemari lingkungan
EVALUASI
DAMPAK POTENSIAL
• Hasil interaksi kelompok (pakar, instansi serta
masyarakat)
3. Dengan adanya kemampuan self purification
sungai B, kadar Fe yang melebihi baku mutu
dapat ditoleransi sampai dengan 250 m dari
sumber pencemar
 Tidak berpotensi mencemari lingkungan
4. Potensi gangguan kesehatan pada masyarakat
berpotensi memunculkan persepsi negatif dan
sikap penolakan masyarakat terhadap rencana
kegiatan/usaha
KLASIFIKASI
• bertujuan untuk mengelompokkan/mengorganisir
DAN PRIORITAS
dampak
penting hipotetik yang telah dirumuskan dari
tahap sebelumnya
agar diperoleh klasifikasi dan prioritas dampak
penting
hipotetik yang
• dirumuskan akan dikaji lebih lanjut
melalui 2 (dua) tahapan : dalam
dokumen ANDAL
Pertama, segenap dampak penting
dikelompokkan
menjadi beberapa kelompok menurut
keterkaitannya
Kedua, dampak penting yang berkelompok
satu sama lain.
tersebut
KLASIFIKASI
DAN PRIORITAS
• Contoh :
Rencana pembuangan limbah cair dari industri
ke sungai akan menimbulkan dampak penting
hipotetik berupa peningkatan kadar BOD, COD,
dan TSS.
 perubahan kualitas air
sungai/permukaan
Sementara dari proses produksi akan
menimbulkan dampak penting hipotetik berupa
emisi SO2 dan NOx.
 perubahan kualitas udara ambien
KLASIFIKASI
DAN PRIORITAS
• Contoh :
Kemudian dua kelompok dampak penting
hipotetik tersebut diurutkan berdasarkan
kepentingannya :
1. perubahan kualitas air
sungai/permukaan
2. perubahan kualitas udara
ambien
PROSES PELINGKUPAN
• Penetapan Wilayah Studi
Lingkup wilayah studi ANDAL ditetapkan
berdasarkan
pertimbangan batas-batas ruang sebagai
1. Batas Proyek  ruang dimana suatu rencana
berikut :
usaha
dan/atau kegiatan akan melakukan kegiatan
dari koordinat
berupa pra-konstruksi
yang s/d pasca operasi
tercantum dalam izin
lokasi kegiatan
PROSES PELINGKUPAN

2. Batas Ekologis  ruang persebaran dampak


dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan
menurut media transportasi limbah (air dan
udara), dimana proses alami yang
berlangsung di dalam ruang tersebut
diperkirakan akan mengalami perubahan
merupakan resultan dari sebaran dampak
mendasar
berdasarkan media transportasi limbah (air dan
udara)
PROSES PELINGKUPAN

3. Batas Sosial  ruang di sekitar rencana


usaha dan/atau kegiatan yang merupakan
tempat berlangsungnya berbagai interaksi
sosial, yang diperkirakan akan mengalami
perubahan mendasar akibat suatu rencana
usaha dan/atau
biasanya kegiatanpermukiman di dalam
berupa unit-unit
maupun di sekitar lokasi rencana kegiatan
PROSES PELINGKUPAN

4. Batas administrasi  ruang dimana


masyarakat dapat secara leluasa melakukan
kegiatan sosial ekonomi dan sosial budaya
sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku di dalam ruang
dapat berupa batas administrasi pemerintahan
tersebut
atau batas konsesi pengelolaan sumber daya oleh
suatu usaha dan/atau kegiatan (misalnya, batas
HPH, batas kuasa pertambangan)
PROSES PELINGKUPAN

Batas studi  merupakan resultan dari ke-4


batas tersebut (batas proyek, batas ekologis,
batas sosial dan batas administrasi)
1 Batas proyek

2 Sebaran udara
3 Sebaran air
C
Batas ekologis
4
3 5
A B4 7 6 5 Batas sosial
12
6
Batas
administrasi

7 Batas studi
PROSES PELINGKUPAN
• Penetapan Batas Waktu Kajian
batas waktu kajian yang akan digunakan
dalam melakukan
prakiraan
Batas dan evaluasi dampak dalam
waktu tersebut minimal dilakukankajian
ANDAL
selama umur
rencana
batas usaha
waktu dan/atau
yang kegiatan
digunakan berlangsung
dalam kajian
AMDAL bukan
merupakan batas waktu untuk menyatakan
kadaluarsa
atau tidaknya suatu kajian AMDAL.

Anda mungkin juga menyukai