Anda di halaman 1dari 33

AMDAL

KULIAH II

1
JENIS METODE YG DIPERLUKAN:

1. METODA PELINGKUPAN
2. METODE PENENTUAN ADANYA DAMPAK
(PRAKIRAAN DAMPAK)
3. METODE PENENTUAN DAMPAK PENTING
4. METODE PENGUMPULAN DATA BIO-GEO-FISIK-SOSIO
5. METODA ANALISA DAMPAK LINGKUNGAN
6. METODA IDENTIFIKASI, PREDIKSI, DAN EVALUASI
DAMPAK LINGKUNGAN

2
PERLINGKUPAN
Pelingkupan, terjemahan dari Scoping, yang diartikan
Sebagai Pemusatan Pandangan atau pelingkupan
(Suratno, 1990).

Pengertian:
Pelingkupan merupakan suatu proses awal utk
menentukan lingkup Permasalahan dan Mengidentifikasi
Dampak Penting (Hipotesis) yg terkait dengan Rencana
kegiatan/Proyek (Kep-14/MENLH/3/1994).

Kuliah II 3
Pelingkupan:

Merupakan proses penting yg dituangkan dalam KA, dalam proses


ini dapat dihasilkan hal-hal sbb:
 Dampak penting terhadap lingkungan yang dipandang relevan

untuk ditelaah secara mendalam dgn meniadakan hal atau


komponen yang dianggap kurang penting utk ditelaah;
 Lingkup wilayah studi AMDAL berdasarkan beberapa

pertimbangan yaitu: Batas proyek, Batas Ekologi, Batas Sosial,


Batas Administratif;
 Kedalaman studi ANDAL yg antara lain mencakup metoda yg

digunakan, jumlah contoh yang diukur, dan tenaga ahli yang


dibutuhkan sesuai dengan sumberdaya yang tersedia (dana dan
waktu)

4
JENIS PELINGKUPAN :
1. Pelingkupan data penting terdiri dari:
- Identifikasi Dampak penting (besar dan penting)
- Evaluasi Dampak Potensial
- Pemusatan (Focusing) dampak penting
2. Pelingkupan Wilayah Studi:
- Batas Proyek
- Batas Ekologi
- Batas Sosial
- Batas Administratif

Suatu Dokumen AMDAL yang dihasilkan dengan Pelingkupan


yang Tepat, akan menghasilkan Kemudahan dalam Proses
Pengambilan Keputusan untuk Menetapkan Jadi
Terlaksananya suatu Kegiatan/proyek atau Tidak.
5
TUJUAN Pelingkupan
Pelingkupan bertujuan antara lain untuk Mengidentifikasi:
 Lingkup Studi dan Dampak-dampak Besar dan Penting atas dasar:
a. Jenis Komponen kegiatan yg Potensial menimbulkan dampak
pada fase Prakonstruksi, konstruksi, operasional, dan pasca
operasional.
b. Jenis komponen-komponen LH yg diprakirakan akan terkena
dampak dari masing-masing komponen kegiatan. Hal ini
berdasarkan hasil telaah kondisi Rona Lingkungan Awal.
c. Hasil Konsultasi dan Diskusi dgn para pakar, instansi terkait
serta kelompok masyarakat yg terkena dampak
 Isu-Isu Pokok
 Batas Wilayah Studi
 Batas Waktu Prakiraan Dampak
Tingkat kedalaman studi AMDAL sesuai dgn SD yg tersedia (waktu, dana ,
tenaga), sehingga data dan informasi yg diperoleh dpt digunakan utk
memprakirakan dampak lingkungan yg akan timbul.
 Tingkat kedalaman studi AMDAL 6
MANFAAT Pelingkupan

 Hasil Kerja Pelingkupan merupakan:


a. Materi Dokumen penawaran utk memperoleh Pekerjaan
Penyusunan AMDAL dari Pemrakarsa (utk Kepentingan
Konsultan AMDAL)
b. Materi utk Penyusunan Dokumen KA-ANDAL (Sebagai Acuan lebih
lanjut utk Penyusunan Dokumen ANDAL, RKL dan RPL).
 Merupakan langkah yg dapat menyatukan kepentingan pemerhati
lingkungan, instansi pemerintah, masyarakat wilayah studi, sehingga
rencana pembangunan dapat tersosialisasi dan dpt menghindarkan konflik.
 Hasil sdh tersaring dan fokus, detil dan terencana dan akan terangkum dan
muncul pada KA-ANDAL.
 Kejelasan Kerja, Lingkup Studi, batas Wilayah Studi, batas waktu, dana,
susunan Tim Pakar, kedalaman, strategi pelaksanaan, sdh mengarahkan
kegiatan dan hasil yg akan dicapai.

7
PROSES DAN METODE PELINGKUPAN
Pelingkupan pada dasarnya merupakan suatu kegiatan yang sinambung.
Berawal sejak penapias proyek, penyusunan dokumen KA ANDAL yang
dipakai untuk penyusunan dokumen ANDAL, RKL dan RPL sehingga
mendapatkan ‘Rekomendasi’ dan Persetujuan dari Komisi Penilai.

1.1. PENAPISAN
Penapisan merupakan kegiatan memilah apakah rencana adanya
suatu kegiatan yang ditetapkan perlu adanya studi AMDAl atau
tidak. Kalau tidak tentunya kegiatan tersebut hanya memerlukan
kegiatan studi berupa Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan
Upaya Pemantauan Lingkungan.
Keputusan Men LH mengenai jenis usaha/kegiatan yang wajib
dilengkapi AMDAL telah mengalami beberapa perubahan. 8
Keputusan No. Kep-II/MenLH/3/1994 dicabut dan diganti dengan
Kep. No. Kep-39/MenLH/1996 dan kemudian dicabut lagi dan diganti
dengan Kep. No. 3 Tahun 2000 dan dicabut lagi dan digantikan dengan
Kep. No. 17 Tahun 2001.

1.2. PROSES PELINGKUPAN


Proses pelingkupan adalah melalui Bagan alir Kerangka Pikir proses
Pelaksanaan Pelingkupan sampai tersusunnya Kerangka Acuan (KA)
ANDAL (Gambar 1).

9
PELINGKUPAN KEDALAMAN STUDI AMDAL
Pegangan yang dipakai adalah:
Sasaran akhir dari keguanaan Dokumen Amdal Bukan
Rekayasa.

Dokumen yg berisi : prinsip prinsip dan Persyaratan yang


harus diterapkan dalam Rencana Penanganan Dampak
Lingkungan.

Pelingkupan Kedalaman Studi, mempengaruhi Metoda yg


dapat digunakan, luasnya lokasi pengambilan contoh, serta
mempengaruhi jumlah sumberdaya manusia yg
melaksanakan studi dari segi waktu, dana untuk 10
penyelesaian studi dalam pembuatan Dokumen Amdal
Gambar 1.
A. Tim Penyusun/Inti
B. Deskripsi proyek
C. Studi lapangan (pendahuluan) di Lokasi proyek
D. Analisis Isi
E. Interaksi kelompok
F. Studi Pustaka
G. Studi Banding
H. Pelingkupan
I. Draf KA ANDAL
J. Evaluasi
K. Dokumen ANDAL

11
B. Deskripsi Kegiatan/Proyek
Deskripsi Rencana kegiatan adalah segala uraian kegiatan
yang direncanakan, baik pd fase Pra-konstruksi,
konstruksi, operasi dan pasca operasi:
1.Fase Pra konstruksi: fase dimana kegiatan fisik belum
dilakukan. Kegiatan nonfisik yg ada antara lain;
pengukuran lahan, pemetaan, pembebasan lahan. Fase
ini berakhir apabila telah dilakukan kegiatan fisik di
lokasi tersebut.
2. Fase konstruksi: fase dimana telah dilakukan kegiatan
fisikmulai dari penggalian, mobilisasi pekerjaan, bahan,
alat, sampai terwujudnya bangunan. Fase ini akan
berakhir adalah bila pekerjaan kontruksi selesai dan
kegiatan siap dioperasikan
12
3. Fase operasi; fase dimana fasilitas yg sudah siap dan
sudah dapat dilakukan uji coba produksi dan
dioperasikan untuk menghasilkan produk dan fase ini
dinyatakan berakhir apabila sudah berhenti berproduksi.
4. Fase Pasca operasi: fase dimana fasilitas yang ada (utk
beroperasi) sudah dinyatakan berhenti atau sdh tidak
beroperasi. Selanjutnya dilakukan pengkajian, tentang
kemungkinan untuk pemanfaatan lainnya. Atau juga
dapat saja dibongkar untuk keperluan kegiatan baru.

13
C. Studi Lapangan (Pendahuluan) di Lokasi Rencana Kegiatan

Tujuan;
- Mengetahui Situasi Lokasi Kegiatan yg direncanakan
- Mempelajari Rona lingkungan Hidup awal di Lokasi dan
sekitarnya
Sasaran:
- Diperoleh Gambaran kasar ttg Komponen Lingkungan yg
dapat terkena Dampak Besar dan Penting
- Menjaring kemungkinan timbulnya isu-isu Pokok/Penting yg
berhubungan dgn masalah-masalah yg peka misalnya;
Pembebasan lahan, Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan,
Kecemburuan Sosial, banjir dll

14
DATA, INFORMASI RONA LINGKUNGAN HIDUP
1. Komponen LH yg memiliki nilai-nilai ekologi dan sosial ekonomi
harus diperhatikan lebih mendalam,
2. Kondisi SDA (kualitatif, kuantitatif) baik yg berupa cadangan
maupun yg rencananya akan dikelola (dimanfaatkan) hal ini harus
dipetakan.
3. Perkembangan Pembangunan Wilayah yg ada
4. Data Informasi Rona LH pada setiap komponan secara rinci antara
lain;
4a. Fisik-Kimia
1. Iklim
a. komponen Iklim (tipe iklim,suhu, curah hujan, kelembaban,
angin, intensitas radiasi matahari)
b. Data Periodik Bencana Alam (banjir, gempa bumi, longsor,
tsunami dll)

15
c. Kualitas Udara
d. Sumber kebisingan, getaran
4a. 2. Fisiografi
a. Toporafi bentuk lahan (morfologi), struktur geologi dan jenis tanah,
b. Indikator lingkungan yg berhubungan dgn stabilitas geologis dan stabilitas
tanah (longsor, gempa, sesar)
c. keunikan, keistimewaan dan kerawanan bentuk lahan dan batuan secara
geologis,
4a. 3. Hidrologi
a. karakteristik fisik sungai, danau, rawa (rawa pasang surut, rawa air tawar )
b. Rata-rata debit air/bulanan/tahunan,
c. Kondisi fisik daerah resapan air permukaan dan air tanah,
d. Fluktuasi dan potensi air tanah (dangkal, dalam),
e. Tingkat persediaan/kebutuhan/pemanfaatan air utk air minum, mandi, cuci,
f. Kualitas fisik, kimia, mikrobiollogi air dgn mengacu pd baku mutu dan
parameter kualitas air yg terkait dgn limbah yg akan dihasilkan.

16
4a.4. Hidrooseanografi
a. Pola hidrodinamika kelautan seperti pasang surut, arus dan gelombang,
ombak, morfologi pantai, abrasik dan akresik yg terjadi secara
4a. 5. Ruang, Lahan dan Tanah
a. Kondisi tataguna lahan dan sumberdaya lainnya, serta potensi
pengembangan di masa mendatang,
b. Rencana pengembangan Wilayah, rencana tata Ruang, Rencana Tata
Guna tanah dan SDA lainnya,
c. Kemungkinan adanya konflik atau kendala yg akan timbul antara rencana
Tata Guna Tanah dan SDA lainnya,
d. Inventarisasi nilai Estetika dan keindahan bentang alam serta Daerah
Rekreasi yg ada di wilayah studi

17
4b. Biologi
4b. 1. Flora.
a. Peta zona biogeokloimatik dari vegetasi alami (tipe vegetasi, sifat dan
kerawanannya).
b. Jenis-jenis vegetasi dan ekosistem yg dilindungi Undang-undang,
c. Keunikan dari vegetasi dan ekosistemnya,
4b.2. Fauna
a. taksiran kelimpahan dan keragaman faun, habitat penyebaran, pola
migrasi, satwa dan habitat yg dilindungi,
b. Taksiran Penyebaran dan Kepadatan populasi hewan invertebrata yg
dianggap penting, krn memiliki peranan dan potensi penting sebagai
makanan atau sumber hama dan penyakit,
c. Kehidupan hewan, siklus, cara pemijahan, cara bertelur, cara memelihara
anak, dan perilaku didaerah yg menjadi teritorinya.
4c. Sosial-Ekonomi_Budaya
4c. Sosial
4c. 1. Demografi
a. Struktur penduduk (umur, jenis kelamin, mata pencaharian, pendidikan
dan agama) 18
b. Tingkat Kepadatan dan Sebaran kepadatan Penduduk,
c. Angkatan Kerja Produktif,
d. Tingakat Kelahiran, kematian, kematian bayi,
e. Pola Perkembangan Penduduk,

4c.2. Ekonomi
a. Kesempatan Kerja dan Berusaha,
b. Pola kepemilikan dan Penguasaan SDA,
c. Tingkat Pendapatan penduduk,
d. Prasarana dan sarana perekonomian: pasar, pelabuhan dll,
e. Perbankan, Pusat Pertokoan,
f. Pola pemanfaatan SDA

4c. 3. Budaya
a. Pranata sosial atau lembaga kemasyarakatan yg tumbuh dikalanagan
masyarakat,
b. Adat Istiadat dan Pola kebiasaan yg berlaku,
c. Proses Sosial (kerjasama, akomodasi, konflik)
d. Akulturasi, asimilasi, dan integrasi dari berbagai kelompok masyarakat, 19
e. Kelompogah berlangsung di kalangan masyarakat-kelompok dan
Organisasi Sosial,
f. Pelapisan sosial di kalangan masyarakat,
g. Perubahan sosial yg tengah berlangsung di kalangan masyarakat,
h. Sikap dan Persepsi masyarakat terhadap rencana kegiatan (proyek)

4c.4. Kesehatan Masyarakat


a. insiden dan prevalensi penyakit yg terkait dgn kegiatan yg direncanakan,
b. Sanitasi Lingkungan, khususnya ketersediaan air bersih (cakupan
pelayanannya),
c. Status Gizi dan Kecukupan pangan,
d. Jenis dan Jumlah Fasilitas Kesehatan,
e. cakupan Pelayanan tenaga Medis (dokter dan paramedis).

20
D. ANALISIS ISI

- Metode ini digunakan untuk Identifikasi Dampak Potensial yg akan


timbul menurut Persepsi masyarakat atau Pandangan masyarakat.
- Masyarakat dilibatkan secara Partisipasi langsung, dengan cara

menelaah berita-berita ttg pembangunan yg ada di koran, majalah,


televisi.
- Fokus pada Respon masyarakat terhadap Kehadiran proyek-proyek

Pembangunan di sekitarnya,

ANALISIS ISI DAPAT DIPAKAI UNTUK MENGIDENTIFIKASI DAMPAK POTENSI


DARI SUDUT PANDANGAN MASYARAKAT.

21
22
F. STUDI PUSTAKA
Merupakan Telaah Pustaka untuk Menggali Informasi, Data, Peta dll, ttg:
1. Kondisi Lokasi Rencana kegiatan: aspek fFsik - Kimia, aspek
Biologi, aspek Sosial – ekonomi – Budaya – Kesehatan,
2. Komponen-komponen kegiatan/proyek yg sejenis pada setiap
tahapan, dan pelaksanaannya,
3. Dampak-dampak yg ditimbulkan oleh masing-masing komponen
kegiatan /proyek pada setiasp tahap Pelaksanaannya,
4. Teknik Pengelolaan dan Pemantauan dampak-dampak yg
ditimbulkannya

Studi Pustaka Bermanfaat bagi Anggota AMDAL Pemula, karena


informasi dari Pustaka dapat memberi pengetahuan tentang:
Metodologi, Teknik Pengambilan Sampel, Menyusun Daftar Pertanyaan,
juga Peraturan-peraturan Perundangan yg berlaku tentang AMDAL .

23
G. STUDI BANDING

1. Dapat mempelajari Kinerja dan Proses Produksi Suatu


Kegiatan Sejenis (seperti yg akan dilaksanakan),
2. Dapat Mengamati Secara Langsung Perubahan-perubahan
Lingkungan yg Terjadi di Lokasi Studi banding setelah
Kegiatan tersebut Berlangsung,
3. Dapat memberi Manfaat karena Dapat menangkap isu-isu
Pokok dengan lebih Tajam,
4. Dapat memperoleh Informasi misalnya tentang Teknik
Pengelolaan dan Pematauan Lingkungan, Penanganan
Limbah dll.

24
H. PELINGKUPAN
Kegiatan Pelingkupan menghasilkan Identifikasi Tentang:
1. Ruang Lingkup studi
Penetapan ruang lingkup studi ditujukan sebagai upaya memfokuskan
studi pada sasaran yang dipilih, sehingga dapat lebih efisien bila
dihubungkan dengan sumber dana, waktu dll, karenanya perlu
dilakukan:
a. Identifikasi jenis kegiatan yg diprakirakan menimbulkan Dampak
Besar dan Penting Terhadap Lingkungan,
b. Identifikasi Komponen-komponen LH yg diprakirakan terkena
Dampak Besar dan penting oleh komponen kegiatan proyek.

Dampak Penurunan Kualitas air laut akibat tercemar limbah pabrik papan
lapis atau Dampak pencemaran limbah papan lapis menurunkan kualitas air
Laut.
Sebaiknya ditambahkan keterangan tentang saat terjadi dampak:
Dampak penurunan Kualitas air laut akibat tercemar limbah pabrik papan
lapis pada tahap operasi.

25
Dengan menambahkan pada Tahap Operasi: akan menampakkan
maksud lebih rinci:

 Memperoleh Hubungan Sebab Akibat (yang menimbulkan dampak


antara komponen kegiatan tertentu terhadap lingkungan tertentu).
 Pada tahapan/fase Kegiatan tertentu, atau yg mana saja yg
menyebabkan terjadinya hubungan Sebab Akibat tersebut.
 Seberapa jauh hubungan Sebab Akibat tersebut berlangsung

2. Isu-Isu Pokok
Dengan teridentifikasi dampak-dampak LH dan penyebabnya pada saat
Studi dan hasil berupa masukan dari masyarakat, studi pustaka, studi
Banding maka dapat ditetapkan Isu-isu pokoknya:

26
Contoh:
Isu-Isu Pokok Rencana Pembangunan Industri Semen

FASE KOMPONEN LH JENIS DAMPAK


PRA-KONSTRUKSI STATUS LAHAN KERESAHAN SOSIAL,
AKIBAT PEMBEBASAN
LAHAN
KONTRUKSI KUALITAS LAHAN DEBU, BISING

OPERASI KUALITAS UDARA DEBU

PASCA OPERASI BENTANG ALAM LUBANG DALAM


BEKAS GALIAN

27
Pelingkupan Batas Wilayah Studi:
a. Batas Proyek: biasa juga disebut sebagai Tapak Proyek yg hanya
terbatas pd lokasi dimana proyek berada dan dibatasi pagar
sekeliling. Namun batas proyek termasuk jalan proyek, tempat
penyimpanan peralatan termasuk cara pemasokan dan
mobilitas bahan kontruksi
b. Batas Ekologi, adalah komponen lingkungan pada lokasi proyek.
Prakiraan dampak terhadap komponenlingkungan yg ada di sekitar
proyek. Batas ekologi akan menjadi lebih luas apabila kondisi rona
awal kualitas komponen lingkungan sdh rendah.
c. Batas Sosial, juga termasuk budaya dan ekonomi. Batas ini
ditentukan berdasarkan dampak yg ditimbulkan oleh proyek yg
direncanakan terhdp aspek sosial, budaya dan ekonomi, baik pd
tahapan prakonstruksi maupun pd konstruksi, operasi dan tahap
rehabilitasi.

28
d. Batas Administrasi, didasarkan pembagian wilayah administrasi yg
berlaku. Batas ini akan mudah apabila lokasi proyek pd batas 1
wilayah administrasi. Apabila terletak pd lebih 2 wilayah administrasi
maka perlu persiapan peta standar.

Dengan mengintegrasi keempat batas wilayah tersebut dan pertimbangan


keterbatasan sumberdaya, seperti waktu, dana, tenaga, tingkat
penguasaan teknologi dan metode pelaksanaan penentuan wilayah
mulai dr batas proyek, batas ekologi, batas sosial, dan batas administrasi.

Pelingkupan batas wilayah studi sangat berpengaruh pd ketepatan


analisis dampak lingkungan. Apabila batas terlalu sempit/kecil dr yg
seharusnya tidak akan memperlihatkan interaksi antar komponen
kegiatan dan komponen lingkungan yg menerima akibat. Apabila terlalu
luas dapat menyebabkan kaburnya batas-batas pengaruh dampak dan
29
kurang nyata dlm manfaat pengelolaan lingkungan dan pemantauan.
e. Batas Ruang Lingkup Wilayah Studi ANDAL
Merupakan kesatuan dari keempat wilayah (wilayah
proyek, ekologis, sosial, administrasi) namun
penentuannya disesuaikan dengan kemampuan pelaksana
yg biasanya memiliki keterbatasan sumber data, waktu,
teknik dan metode telaahan.

Karenanya Ruang lingkup Wilayah Studi bertitik tolak pada


Ruang Rencana Proyek/Kegiatan yang diperluas ke Ruang
Ekosistem, Ruang Sosial dan Ruang Administrasi Yang Lebih
Luas.

30
Hasil Pelingkupan : Dapat berupa Komponen Kegiatan yg
Berpotensi Menimbulkan Dampak Penting dan Gambaran tentang
Komponen Lingkungan apa saja (dlm Batas Wilayah Studi) yg
Berpotensi Terkena Dampak Penting

Dari hasil dapat dilanjutkan dengan Menginteraksi antar Komponen


Kegiatan dan Komponen Lingkungan

31
Dalam proses Pelingkupan, kegiatan Identifikasi Dampak, Prakiraan
dampak, dan Evaluasi Dampak Kegiatan terhadap LH Sudah dapat
Digambarkan walaupun masih kasar. Karena dalam menentukan Ruang
Lingkup Studi dan isu-Isu Pokok tentang dampak Besar dan Penting yang
harus dikaji, sudah harus dicantumkan pada Dokumen KA-ANDAL.

Identifikasi Dampak, dimaksudkan utk memperoleh Informasi ttg jenis-


jenis dampak yang diakibatkan oleh Interaksi antara Penyebab Dampak,
yaitu Aktivitas Kegiatan/proyek dan Faktor Lingkungan yg akan Terkena
Dampak.
Prakiraan Dampak, Merupakan Kegiatan untuk mencoba menentukan
bobot Dampak Lingkungan yang timbul serta memberikan Penilaian
terhadap Derajat Kepentingannya. Dengan demikian setelah diidentifikasi
jenis dampaknya, kemudian masing-masing Dampak Diprakirakan
besarannya. Selanjutnya dievaluasi, yaitu dilakukan analisis; Misalnya ttg
kemungkinan adanya Hubungan Sebab Akibat, Ciri-ciri Bersifat Posistif
atau Negatif, Apakah terdapat hubungan Antagonistik atau Sinergik.

32
PAKAR YG DIBUTUHKAN DALAM TIM AMDAL:
Keahlian / kepakaran yang diperlukan untuk penyusunan Dokumen
AMDAL perlu mempertimbangkan:
1. Jenis Komponen LH yg diprakirakan akan terkena Dampak Besar
dan Penting,
2. Jenis-jenis kegiatan pada setiap Fase Kegiatan / Proyek yang
direncanakan, yang akan menimbulkan Dampak Besar dan Penting
terhadap LH,
3. Jenis dan Karakteristik kegiatan-kegiatan yang lain yang ada di
sekitar lokasi kegiatan proyek yang direncanakan,
4. Karakteristik Komponen Lingkungan tertentu di sekitar lokasi
kegiatan, yang karena alasan khusus perlu dikaji secara seksama,
mendalam, dan hati-hati, karena secara langsung maupun tidak
langsung akan terkena Dampak Proyek,
5. Jumlah Anggota Tim Pakar, ditentukan oleh Luasan Wilayah Studi,
karena semakin luas maka kebutuhan tenaga juga semakin
banyak.
33

Anda mungkin juga menyukai