Anda di halaman 1dari 17

KERANGKA ACUAN KERJA

PENYUSUNAN DOKUMEN KA-ANDAL


TPA KABURU

DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN


TAHUN 2019

0
PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 35 Benteng, 92812, Sulawesi Selatan

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


PENYUSUNAN DOKUMEN KA-ANDAL

A. Latar Belakang
Sampah merupakan sisa material yang tidak diinginkan
setelah berakhirnya suatu proses. Sampah berasal dari material
sisa buangan kotoran hewan, tumbuhan, maupun manusia yang
sudah tidak terpakai lagi dan dilepaskan ke alam dalam bentuk
padatan, cair dan gas. Bertambahnya jumlah kapasitas volume
sampah diiringi dengan meningkatnya jumlah penduduk,
meningkatnya permukiman, bertambahnya kegiatan
perekonomian, serta kegiatan/aktivitas sosial masyarakat.

Keberadaan sampah ini jika tidak terselesaikan dengan


baik maka menimbulkan berbagai dampak antara lain
menimbulkan masalah bagi kesehatan manusia, banjir,
menimbulkan sarang penyakit, pencemaran air bersih,
pencemaran tanah, tersumbatnya saluran air, lingkungan
menjadi kumuh serta bau yang tidak sedap dan merusak
keindahan visual bagi kota itu sendiri.

Untuk menanggulangi permasalahan ini, Pemerintah


Kabupaten Kepulauan Selayar rencana akan melakukan
perluasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Parak Kaburu
mengingat lokasi TPA Parak Kaburu sudah penuh dengan
sampah.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012


tentang Izin Lingkungan bahwa penanggung jawab kegiatan wajib
mengajukan permohonan Izin Lingkungan apabila ada perluasan
lahan kegiatan dan wajib menyusun dokumen lingkungan baru.

1
Dalam hal ini TPA Parak Kaburu sudah wajib AMDAL sesuai
dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tentang
Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. Adapun penilaian
dokumen AMDAL Perluasan TPA Parak Kaburu menjadi
kewenangan Komisi Penilai AMDAL Provinsi Sulawesi Selatan.

B. Tujuan
Tujuan Penyusunan Dokumen AMDAL adalah sebagai
berikut:
1. Membantu pengambilan keputusan dalam pemilihan alternatif
yang layak ditinjau dari segi lingkungan hidup, teknis dan
ekonomis;
2. Sebagai pedoman untuk kegiatan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup akibat Perluasan TPA Parak
Kaburu;
3. Mengintegrasikan pertimbangan lingkungan hidup dalam
tahap perencanaan pembangunan secara terperinci;
4. Mengetahui lebih dini dampak penting yang ditimbulkan oleh
kegiatan Perluasan TPA Parak Kaburu;
5. Bahan acuan penilaian terhadap kelayakan proyek dari segi
lingkungan;
6. Acuan dalam pengawasan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan;
7. Sebagai informasi penting untuk mengetahui keberadaan
proyek dan kualitas lingkungan di sekitarnya;
8. Pemberi informasi untuk memanfaatkan dampak positif dan
mengetahui serta menghindari dampak negatif yang akan
ditimbulkan dari Perluasan TPA Parak Kaburu.

2
C. Ruang Lingkup Kegiatan
1. Penyampaian informasi
 Penyampaian informasi kepada masyarakat tentang
pelaksanaan Studi AMDAL melalui media massa dan papan
pengumuman di kantor desa/kecamatan disekitar rencana
lokasi proyek.
 Sebelum pelaksanaan pekerjaan Penyedia Jasa harus
membuat menyampaikan informasi tentang pelaksanaan
Studi Amdal kepada masyarakat. Informasi disampaikan
melalui media massa (koran lokal).

2. Survey lapangan dan pengambilan data sekunder


 Survey lapangan dimaksudkan untuk mengambil data-data
visual lapangan dan data pendukung untuk menunjang
proses pelingkupan studi.
 Data sekunder terutama yang berkaitan dengan dokumen–
dokumen lain yang terkait dengan pelaksanaan
pembangunan serta kegiatan studi.

3. Public hearing
 Public Hearing dimaksudkan untuk memberikan informasi
kepada masyarakat tentang pelaksanaan Studi Amdal dan
rencana pembangunan proyek, tujuan pembangunan
proyek, manfaat proyek, dan dampak yang akan terjadi
akibat adanya kegiatan proyek.
 Public Hearing dilaksanakan satu kali dengan melibatkan
masyarakat Desa Parak.

3
4. Penyusunan Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA-
ANDAL)
KA-ANDAL adalah ruang lingkup kajian analisis dampak
lingkungan hidup yang merupakan hasil pelingkupan. Tujuan
KA-ANDAL adalah merumuskan lingkup dan kedalaman studi
Amdal dan mengarahkan studi Amdal agar berjalan secara efektif
dan efisien sesuai dengan biaya, tenaga dan waktu yang tersedia.
Muatan dokumen KA-ANDAL yaitu:
a. Pendahuluan
Pendahuluan pada dasarnya berisi informasi tentang latar
belakang, tujuan rencana usaha dan/atau kegiatan serta
pelaksananaan studi Amdal Perluasan TPA Parak Kaburu.
b. Pelingkupan
Muatan pelingkupan pada dasarnya berisi informasi tentang:
1) Deskripsi rencana Kegiatan/usaha TPA yang akan dikaji
Dalam deskripsi rencana usaha harus memuat;
 Status studi amdal, apakah dilaksanakan secara
terintegrasi, bersamaan atau setelah studi kelayakan
teknis dan ekonomis. Uraian ini diperlukan sebagai
dasar untuk menentukan kedalaman informasi yang
diperlukan dalam kajian amdal.
 Kesesuaian lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan
dengan rencana tata ruang sesuai ketentuan peraturan
perundangan.
 Deskripsi rencana usaha dan/atau kegiatan dengan
fokus kepada komponen-komponen kegiatan yang
berpotensi menyebabkan dampak lingkungan
berdasarkan tahapan kegiatan, termasuk alternatifnya
(jika terdapat alternatif-alternatif terhadap rencana
usaha dan/atau kegiatan) dan pengelolaan lingkungan
hidup yang sudah disiapkan/direncanakan sejak awal
sebagai bagian dari rencana kegiatan (terintegrasi

4
dalam desain rencana usaha dan/atau kegiatan).
Dalam hal diperlukan adanya informasi yang lebih
detail terhadap deskripsi rencana kegiatan, maka
dapat dilampirkan informasi lain yang dianggap perlu;
2) Deskripsi rona lingkungan hidup awal
Deskripsi umum rona lingkungan hidup awal berisi uraian
mengenai rona lingkungan hidup (environmental setting)
secara umum di lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan
yang mencakup:
 Komponen lingkungan terkena dampak
(komponen/features lingkungan yang ada disekitar
lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan serta kondisi
lingkungannya);
 komponen geo-fisik-kimia, seperti sumber daya geologi,
tanah, air permukaan, air bawah tanah, udara,
kebisingan, dan lain sebagainya;
 komponen biologi, seperti vegetasi/flora, fauna, tipe
ekosistem, keberadaan spesies langka dan/atau
endemik serta habitatnya, dan lain sebagainya;
 komponen sosio-ekonomi-budaya, seperti tingkat
pendapatan, demografi, mata pencaharian, budaya
setempat, situs arkeologi, situs budaya dan lain
sebagainya;
 komponen kesehatan masyarakat, seperti perubahan
tingkat kesehatan masyarakat. Usaha dan/atau
kegiatan yang ada di sekitar lokasi rencana usaha
dan/atau kegiatan yang diusulkan beserta dampak
yang ditimbulkannya terhadap lingkungan hidup.
Tujuan penjelasan ini adalah memberikan gambaran
utuh tentang kegiatan-kegiatan lain (yang sudah ada di
sekitar lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan) yang

5
memanfaatan sumber daya alam dan mempengaruhi
lingkungan setempat.
3) Hasil pelibatan masyarakat
Penyusun dokumen AMDAL menguraikan informasi hasil
proses pelibatan masyarakat yang diperlukan dalam
proses pelingkupan. Perlu diingat bahwa saran, pendapat
dan tanggapan yang diterima dari masyarakat harus
diolah sebelum digunakan sebagai input proses
pelingkupan. Ini disebabkan karena saran, pendapat dan
tanggapan tersebut mungkin jumlahnya banyak dan
beragam jenisnya serta belum tentu relevan untuk dikaji
dalam Andal. Bukti pengumuman dan hasil pelaksanaan
konsultasi publik dapat dilampirkan.
4) Dampak penting hipotetik
Proses untuk menghasilkan dampak penting hipotetik
tersebut pada dasarnya diawali melalui proses identifikasi
dampak potensial. Esensi dari proses identifikasi dampak
potensial ini adalah menduga semua dampak yang
berpotensi terjadi jika rencana usaha dan/atau kegiatan
dilakukan pada lokasi tersebut. Langkah ini menghasilkan
daftar ‘dampak potensial’. Pada tahap ini kegiatan
pelingkupan dimaksudkan untuk mengidentifikasi segenap
dampak lingkungan hidup (primer, sekunder, dan
seterusnya) yang secara potensial akan timbul sebagai
akibat adanya rencana usaha dan/atau kegiatan. Pada
tahapan ini perlu menginventarisasi dampak potensial
yang mungkin akan timbul tanpa memperhatikan
besar/kecilnya dampak, atau penting tidaknya dampak.
5) Batas wilayah studi dan batas waktu kajian
Batas wilayah studi dibentuk dari empat unsur yang
berhubungan dengan dampak lingkungan pada usaha
dan/atau kegiatan Perluasan TPA Parak Kaburu, yaitu:

6
 Batas proyek
 Batas ekologis
 Batas sosial
 Batas administratif
c. Metode Studi
Pada prinsipnya metode studi ini berisi tentang penjelasan
dan informasi mengenai:
a) Metode pengumpulan dan analisis data yang akan
digunakan;
b) Metode prakiraan dampak penting yang akan digunakan;
c) Metode evaluasi secara holistik terhadap dampak
lingkungan.
d. Daftar Pustaka dan Lampiran
e. Lampiran
Pada bagian ini melampirkan informasi tambahan yang terkait
dengan:
1) Bukti Formal yang menyatakan bahwa jenis usaha
kegiatan tersebut secara prinsip dapat dilakukan;
2) copy sertifikat kompetensi penyusun Amdal;
3) copy tanda registrasi lembaga penyedia jasa penyusunan
(LPJP) Amdal untuk dokumen Amdal yang disusun oleh
LPJP atau tanda registrasi penyusun perorangan, untuk
dokumen amdal yang disusun oleh tim penyusun
perorangan;
4) Keputusan Pembentukan Tim Pelaksana Studi Amdal,
untuk dokumen amdal yang disusun oleh tim penyusun
perorangan;
5) biodata singkat personil penyusun Amdal;
6) surat pernyataan bahwa personil tersebut benar-benar
melakukan penyusunan dan ditandatangani di atas
materai;

7
7) Informasi detail lain mengenai rencana kegiatan (jika
dianggap perlu);
8) bukti formal bahwa rencana lokasi Usaha dan/atau
Kegiatan telah sesuai dengan rencana tata ruang yang
berlaku (kesesuaian tata ruang ditunjukkan dengan
adanya surat dari Badan Koordinasi Perencanaan Tata
Ruang Nasional (BKPTRN), atau instansi lain yang
bertanggung jawab di bidang penataan ruang);
9) Data dan informasi mengenai rona lingkungan hidup,
antara lain berupa tabel, data, grafik, foto rona
lingkungan hidup, jika diperlukan;
10) Bukti pengumuman studi Amdal;
11) Butir-butir penting hasil pelibatan masyarakat yang
antara lain dapat berupa:
12) hasil konsultasi publik;
13) diskusi dengan pihak-pihak yang terlibat;
14) pengolahan data hasil konsultasipublik; dan
15) Data dan informasi lain yang dianggap perlu.
5. Sistematika penulisan Dokumen AMDAL mengacu pada Permen
LH No.08 Tahun 2012. Penyusun dokumen Amdal wajib
menggunakan data dan/atau informasi yang sahih dan sesuai
dengan kaidah ilmiah.
6. Pembahasan dokumen KA ANDAL bersama Komisi Penilai AMDAL
Provinsi Sulawesi Selatan sehingga mendapat
rekomendasi/persetujuan dari Pejabat Yang Berwenang.
D. Kriteria Pelaksana Penyusun AMDAL Perluasan TPA Parak
Kaburu
Lembaga penyedia jasa penyusunan dokumen amdal harus
mencantumkan nama dan alamat lengkap lembaga/perusahaan
disertai nomor tanda bukti registrasi kompetensi (tanda bukti
wajib dilampirkan), nama dan alamat lengkap penanggungjawab
penyusun amdal, nama Ketua Tim Penyusun yang memiliki

8
sertifikat kompetensi penyusun Amdal KTPA dan Anggota Tim
Penyusun (minimal dua orang memiliki sertifikat kompetensi
penyusun amdal KTPA dan/atau ATPA) beserta tenaga ahli
dengan uraian keahliannya yang sesuai dengan lingkup studi
amdal.
Berdasarkan uraian tersebut, susunan pelaksana studi
Amdal Perluasan TPA Parak Kaburu sebagai berikut:
1. Tim Penyusun Amdal, terdiri atas:
a. Ketua Tim, yang memiliki sertifikat kompetensi penyusun
Amdal Ketua Tim Penyusun Amdal (KTPA);
b. Anggota Tim, minimal dua orang yang memiliki sertifikat
kompetensi penyusun Amdal Anggota Tim Penyusun
Amdal (ATPA);
2. Tenaga Ahli, yaitu orang yang memiliki keahlian tertentu yang
diperlukan dalam penyusunan dokumen amdal seperti tenaga
ahli yang sesuai dengan dampak penting yang akan dikaji atau
tenaga ahli yang memiliki keahlian terkait dengan rencana
AMDAL Perluasan TPA Parak Kaburu.
3. Asisten Penyusun amdal, yaitu orang yang dapat menjadi
asisten penyusun amdal adalah setiap orang yang telah
mengikuti dan lulus pelatihan penyusunan amdal di LPK yang
telah teregistrasi/terakreditasi di KLHK.
Tim penyusunan amdal dan tenaga ahli bersifat wajib,
sedangkan asisten penyusun amdal bersifat pilihan. Biodata dan
surat pernyataan bahwa personil tersebut benar-benar
melakukan penyusunan dan ditandatangani di atas materai wajib
dilampirkan.
E. Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan pekerjaan :


1. Lama waktu 6 (enam) bulan kalender atau 180 (seratus
delapan puluh) hari kalender;

9
2. Alokasi waktu pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut:

10
Tabel
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

No. Kegiatan Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V Bulan VI Keterangan

1. Persiapan
2. Penyusunan rancangan teknis
(Detail Engineering
Design/DED)
3. Pengambilan data dan
penyusunan KA
4. Presentase KA di Komisi
Penilai AMDAL Provinsi
Sulawesi Selatan

5. Perbaikan dan Penyerahan


dokumen KA-ANDAL

15
Tahapan kegiatan penyusunan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup (AMDAL) Perluasan TPA Parak Kaburu meliputi :
1. Persiapan
Kegiatan persiapan lapangan meliputi kegiatan :
a. Pengurusan Perijinan
Kegiatan penyusunan Dokumen AMDAL memerlukan beberapa
perijinan baik dari pemerintah setempat maupun dari instansi
atau departemen terkait. Beberapa ijin yang dibutuhkan untuk
kegiatan proyek tersebut antara lain izin prinsip, dan izin – izin
lainnya yang dibutuhkan.
b. Penginformasian kepada instansi – instansi terkait
Sebelum pelaksanaan penyusunan studi wajib menginformasikan
rencana kegiatan studi AMDAL Perluasan TPA Parak Kaburu
kepada instansi terkait.
2. Pengambilan data dan penyusunan DED dan KA-ANDAL Perluasan
TPA Parak Kaburu
a. Inventarisasi dan kolekting data sekunder
Pengambilan data baik primer maupun sekunder dilakukan
sebagai kelengkapan kajian AMDAL yang disusun. Untuk data
sekunder didapatkan dari instansi pemerintah diantaranya data
dari BPN berupa data survei, data kependudukan dari Badan
Pusat Statistik (BPS), data kesehatan dari Puskesmas Kecamatan
atau Puskesmas Pembantu (Pustu), atau dari studi yang telah
dilakukan sebelumnya.
b. Inventarisasi data lingkungan
Inventarisasi data lingkungan diperoleh dari survei lapangan.
Survey lapangan dimaksudkan untuk mengetahui kondisi
lingkungan yang ada di sekitar lokasi kegiatan.
c. Penyusunan Dokumen KA – ANDAL Penambahan Luas Wilayah
TPA Parak Kaburu
Setelah data diambil dan dianalisa maka dilakukan penyusunan
dokumen KA-ANDAL. Penyusunan dokumen KA-ANDAL mengacu
pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16

16
Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen
Lingkungan Hidup.
3. Presentase KA di Komisi Penilai AMDAL Provinsi Sulawesi Selatan
a. Pendaftaran dokumen KA-ANDAL
Pendaftaran dokumen KA-ANDAL dilakukan untuk mendapatkan
jadwal pelaksanaan pembahasan draft dokumen KA-ANDAL
Penambahan Luas Wilayah TPA Parak Kaburu di Komisi Penilai
AMDAL Provinsi.
b. Pembahasan Dokumen KA- ANDAL
Pembahasan Draft Dokumen KA-ANDAL Penambahan Luas
Wilayah TPA Parak Kaburu akan dilaksanakan oleh Komisi
Penilai AMDAL Provinsi Sulawesi Selatan dengan melibatkan
instansi lain yang terkait.
c. Hasil Arahan
Berdasarkan sidang pembahasan draft KA-ANDAL Penambahan
Luas Wilayah TPA Parak Kaburu, Komisi Penilai AMDAL Provinsi
SUL-SEL akan memberikan arahan dan masukan untuk
perbaikan dokumen KA-ANDAL.
d. Perbaikan dokumen KA-ANDAL
Dokumen KA-ANDAL akan diperbaiki atau direvisi sesuai dengan
saran dan masukan serta arahan yang didapatkan pada saat
presentasi/pembahasan draft KA-ANDAL
e. Rekomendasi Dokumen KA-ANDAL dan penggandaan
Dokumen KA-ANDAL yang telah diperbaiki akan mendapatkan
rekomendasi atau persetujuan layak lingkungan dan digandakan
untuk didistribusikan ke instansi terkait.

F. Estimasi Biaya
Sehubungan dengan berjalannya APBD 2019, anggaran studi
AMDAL Perluasan TPA Parak Kaburu diperkirakan biaya sebesar Rp
400.000.000,-.(Empat Ratus Juta Rupiah). (Lampiran 1)

17
G. Kriteria Keberhasilan
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Lingkungan berdasarkan
Kerangka Acuan Kerja ini selanjutnya akan diatur dalam surat
perjanjian tersendiri, yang meliputi :
1. Draft rancangan teknis (Detail Engineering Design/DED)
2. Draft KA ANDAL
Draft Dokumen KA Andal ini akan dipresentasikan di hadapan Tim
Komisi Penilai Provinsi dan diserahkan selambat-lambatnya 10 hari
sebelum tanggal presentasi.
3. Dokumen Final KA ANDAL
Dokumen ini berisi dokumen KA ANDAL yang telah disempurnakan
berdasarkan masukan dan revisi hasil presentasi dihadapan Tim
Komisi Penilai Provinsi. Kemudian diterbitkan Surat Keputusan
Gubernur yang merupakan Surat Persetujuan KA-ANDAL.
4. CD Pelaporan
Seluruh pelaporan Penyusunan AMDAL Perluasan TPA Parak Kaburu
direkam di dalam CD pelaporan dan digandakan sebanyak 20 (dua
puluh) copy serta diserahkan selambat-lambatnya pada tanggal
kontrak berakhir.
5. Izin Lingkungan
Penerbitan Izin Lingkungan yang selanjutnya diserahkan kepada
pemrakarsa selambat-lambatnya pada tanggal kontrak berakhir.

18
H. Penutup
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) Perluasan TPA Parak
Kaburu sebagai bahan rujukan dalam pelaksanaan AMDAL Perluasan
TPA Parak Kaburu Kabupaten Kepulauan Selayar.

Benteng, 16 November 2018

Kepala Bidang Tata Lingkungan Kasi. Kajian Dampak Lingkungan

ANDI MARTINA, SE EKA PRIDAWATI, S.Si, M.Si


Pangkat : Penata Tk. I Pangkat : Penata
NIP. 19700311 200701 2 030 NIP. 19860408 201101 2 017

Mengetahui;
KEPALA DLHK,

H. MUHAMMAD HASDAR, S.K.M, M.Kes


Pangkat : Pembina Tk. I
Nip. 19640811 199703 1 002

19
LAMPIRAN

20

Anda mungkin juga menyukai