Anda di halaman 1dari 8

FORMULIR KERANGKA ACUAN

DALAM PENYUSUNAN ANDAL

Dr. rer nat. Arief Rachmansyah

PELATIHAN PENILAI AMDAL


PSLH - LPPM UB - TAHUN 2022
Proses Pelaksanaan AMDAL di Indonesia
◼ Setiap negara mempunyai prosedur penyelesaian AMDAL, mulai dari penapisan
sampai keluarnya surat keterangan kelayakan lingkungan dan persetujuan lingkungan
◼ Prosedur penyusunan dokumen AMDAL dan pengurusan persetujuan lingkungan di
Indonesia diatur dalam PP no 22 tahun 2021 tentang Pelaksanaan PPLH
1. Penapisan atau penyaringan (wajib atau tidaknya AMDAL, penentuan komisi penilai /
TUK)
2. Sosialisasi dan konsultasi publik,
3. Penyusunan Formulir Kerangka Acuan dan penilaian oleh Tim Penilai AMDAL (atau
tim teknis TUK AMDAL)
4. Penyusunan ANDAL dan RKL - RPL, serta penilaian oleh komisi AMDAL (tim teknis dan
seluruh anggota Komisi AMDAL)
5. Penerbitan surat keterangan kelayakan lingkungan dan Penerbitan Persetujuan
Lingkungan
Dokumen AMDAL di Indonesia
Penyusunan dokumen AMDAL harus sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan
Pemerintah no 22 tahun 2021 ttg Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Lampiran II.

Dokumen AMDAL DI Indonesia terdiri dari:


1. Formulir Kerangka Acuan (ruang lingkup kajian ANDAL / ADL yang merupakan
hasil pelingkupan)
2. Analisis Dampak Lingkungan Hidup ANDAL / ADL (telaahan secara cermat dan
mendalam tentang dampak besar dan penting suatu rencana usaha dan/atau
kegiatan)
3. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup RKL (upaya penanganan dampak
penting terhadap lingkungan hidup yang ditimbulkan akibat dari rencana usaha
dan/atau kegiatan) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup RPL (upaya
pemantauan komponen lingkungan hidup yang terkena dampak besar dan
penting akibat dari rencana usaha dan/atau kegiatan)
TUJUAN / OUTPUT KERANGKA ACUAN
1. Dampak penting hipotetik terhadap lingkungan hidup yang dipandang
relevan untuk ditelaah secara mendalam dalam studi ANDAL dengan
meniadakan hal-hal atau komponen lingkungan hidup yang dipandang
kurang penting untuk ditelaah;
2. Wilayah studi ANDAL berdasarkan beberapa pertimbangan: batas proyek,
batas ekologis, batas sosial, dan batas administratif;
3. Batas waktu kajian yang merupakan rentang waktu yang akan digunakan
sebagai dasar dalam melakukan prakiraan perubahan kualitas/kondisi
lingkungan tanpa ada proyek dan kalau ada proyek.
4. Kedalaman studi ANDAL antara lain mencakup metode yang digunakan,
jumlah sampel yang diukur, dan tenaga ahli yang dibutuhkan sesuai
dengan sumber daya yang tersedia (dana dan waktu).
FORMULIR KERANGKA ACUAN
TIM PENYUSUN

Konsultasi Publik Studi Pustaka Studi Banding


Deskripsi Proyek Data Sekunder dan Peninjauah
Lapang lokasi Proyek

PELINGKUPAN

1. Ruang lingkup studi:


a. Identifikasi kegiatan yg berdampak
Draft K.A. ANDAL
b. Identifikasi komponen lingkungan yg kena dampak
2. Dampak Penting Hipotetik → Data dan informasi yang diperlukan →
Metode Prakiraan Dampak → Tenaga Ahli penyusun yang diperlukan Evaluasi:
3. Batas wilayah studi Tim Teknis Penilai / TUK AMDAL
4. Batas waktu kajian
5. Jadwal / waktu pelaksanaan studi
Dokumen / Formulir:
6. Biaya yang diperlukan K.A. ANDAL
TIM AMDAL (FKA vs ADL)
A. Tim Penyusun terdiri dari 3 orang → harusnya tergantung jenis kegiatan
1. Ketua (Geofiskim)
2. Anggota 1 (Ilmu Hayati)
3. Anggota 2 (Ilmu Sosekbud Kesmas)
B. Tenaga Ahli
1. Yang sesuai dengan kegiatan (Kegiatan Pertambangan dan Perminyakan →
sebaiknya ahli Geologi, Pertambangan, Perminyakan)
2. Yang sesuai dengan lokasi kegiatan / ekosistem yang dijumpai, akan lebih baik
jika mengenal lokasi kegiatan
3. Yang sesuai dengan jenis dampak penting hipotetik yang muncul
C. Tenaga Pendukung
1. Perpetaan / GIS
2. Word / Grafis / CAD / Spread Sheet - Processor
3. Administrasi / Sekretariat
BEBERAPA DISCOURSE PENYUSUNAN KA

1. Sampai sejauh mana kedetailan uraian tentang rencana kegiatan (salah satu kriteria
penentuan dampak penting hipotetik adalah pengelolaan lingkungan yang
direncanakan)
2. Data rona lingkungan apakah cukup data sekunder atau harus ditunjang data primer
(hasil survey lapangan, hasil uji laboratorium dll)
3. Penentuan wilayah studi apakah merupakan union / gabungan atau batas terluar dari
beberapa peta yang ada, ataukah sesuai dengan ekosistem, atau sebaran tingkat
administrasi wilayah dari rencana kegiatan. Bagaimana dengan batas wilayah hutan?
4. Batas waktu kajian → prakiraan dampak dan kedalaman studi
5. Keterlibatan tenaga ahli, apakah sejak awal ataukah setelah penyusunan KA
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai