Anda di halaman 1dari 22

MODUL 3b

PELINGKUPAN
DALAM STUDI AMDAL
PENGERTIAN, KONSEP DAN PROSES PELINGKUPAN
TUJUAN PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI
DALAM STUDI AMDAL
1. Memperoleh keterkaitan, hubungan atau kecocokan
(Relevansi)
2. Menghindari pemborosan seperti hal yang tidak
diperlukan (Redundansi)

Dalam rangka mengkaji dampak penting dari suatu rencana usaha


dan/atau kegiatan terhadap lingkungan, yang dapat digunakan sebagai
Bahan Pengambilan Keputusan tentang layak/tidak layaknya dari aspek
lingkungan.
Proses awal untuk menentukan
LINGKUP MASALAH (main issue) dan
mengIDENTIFIKASI dampak penting
(hipotetik) yang terkait dengan suatu
rencana usaha dan/atau kegiatan terhadap
lingkungan lihat Lampiran 1 (Tabel)PerMenLH Nomor
3/2012: Alasan Ilmiah Khusus jenis kegiatan Wajib Amdal.

Proses KONSULTASI DENGAN SELURUH PIHAK TERKAIT


(misal: penduduk yang akan terkena dampak, pemrakar-
sa, ahli teknis dan perencana) untuk mengidentifikasi
“concerns dan issue” (Armour, 1986:31)
PRINSIP PENGUMPULAN DATA DALAM STUDI AMDAL

1. Pemahaman terhadap BIDANG ILMU TERTENTU(Bio-


geo-fisik-sosek-sosbud- kesmas)  Pemahaman
terhadap konsep-konsep dalam bidang ilmu
pengetahuan tersebut;
2. Penggunaan berbagai METODA

Pemahaman dan penggunaan metoda yang benar dan


tepat hanya dimiliki oleh individu yang KOMPETEN
DALAM BIDANG ILMUNYA yang akan menjamin
pengumpulan data yang valid, efektif dan efisien.
“PELINGKUPAN” INTI DARI DOKUMEN/FORM
KERANGKA ACUAN/AMDAL:
1. Tahapan dan proses TERPENTING dalam penyusunan
Dokumen AMDAL (di KepMenaker No.122/2016
meliputi UK 3 s/d 10), → Dokumen AMDAL yang baik,
umumnya diawali dengan Pelingkupan yang baik,
2. Dalam uji kompetensi bagi calon anggota dan Ketua Tim
Penyusun Dokumen AMDAL (Permen LH. 07/2010) :
60 % soal uji tulis & studi kasus terkait dengan
Materi Pelingkupan,
3. Dalam uji wawancara bagi Ketua Tim Penyusun
Dokumen AMDAL : tugas yang diberikan: Presentasi
Dokumen Kerangka Acuan (KA)
MUATAN PELINGKUPAN
Proses 1.RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
Pelingkungpan YANG BERPOTENSI MENIMBULKAN
dilakukan pada DAMPAK LINGKUNGAN
saat penyusunan
2.PENGELOLAAN LINGKUNGAN YANG
Formulir
Kerangka Acuan SUDAH DIRENCANAKAN
3.KOMPONEN RONA LINGKUNGAN
TERKENA DAMPAK
4.DAMPAK POTENSIAL
5. EVALUASI DAMPAK POTENSIAL
LAMPIRAN II PP
22/2021 PEDOMAN
6.DAMPAK PENTING HIPOTETIK
PENGISIAN 7.BATAS WILAYAH STUDI
FORMULIR
KERANGKA ACUAN 8.BATAS WAKTU KAJIAN
Menguji kesiapan/
LEMBAGA UJI kompetensi Tim
penyusun, menilai dan
KELAYAKAN memantau
pelaksanaan studi
(Tim Uji Kelayakan) AMDAL di lapangan

PELAKU USAHA KONSULTAN


Usaha/Kegiatan AMDAL
Penyandang dana seluruh Pelaksana studi AMDAL yang
kegiatan Studi AMDAL, dan kompeten dan memiliki
pelaksanaan RKL & RPL sertifikat kompetensi sebagai
Penyusun Amdal
MATRIKS IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL
KRITERIA PENETAPAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK

1. Besaran Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Menyebabkan Dampak


Tersebut Dan Rencana Pengelolaan Lingkungan Awal Yang Menjadi Bagian
Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Untuk Menanggulangi Dampak
2. Kondisi Rona Lingkungan Yang Ada Termasuk Kemampuan Mendukung
Usaha Dan/Atau Kegiatan Tersebut Atau Tidak
3. Pengaruh Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Terhadap Kondisi Usaha
Dan/Atau Kegiatan Lain Di Sekitar Lokasi Rencana Usaha Dan/Atau
Kegiatan Atau Sebaliknya.
4. Intensitas Perhatian Masyarakat Terhadap Rencana Usaha Dan/Atau
Kegiatan Baik Harapan, Dan Kekhawatiran Persetujuan Atau Penolakan
Terhadap Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan
LAMPIRAN II PP 22/2021 TENTANG PENYELENGGARAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN HIDUP
 BESARAN RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG MENYEBABKAN DAMPAK TERSEBUT DAN
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN AWAL YANG MENJADI BAGIAN RENCANA USAHA
DAN/ATAU KEGIATAN UNTUK MENANGGULANGI DAMPAK
Hal ini dapat dijawab dari hasil pengkajian data deskripsi rencana usaha dan/atau kegiatam yamg
diperoleh dari Pelaku Usaha
 KONDISI RONA LINGKUNGAN YANG ADA TERMASUK KEMAMPUAN MENDUKUNG USAHA
DAN/ATAU KEGIATAN TERSEBUT ATAU TIDAK
Hal ini dapat dilihat dari hasil kunjungan lapangan dan analisis data sekunder parameter lingkungan.
 PENGARUH RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN TERHADAP KONDISI USAHA DAN/ATAU
KEGIATAN LAIN DI SEKITAR LOKASI RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN ATAU SEBALIKNYA.
Hal ini dapat dilihat dari hasil kunjungan lapangan.
 INTENSITAS PERHATIAN MASYARAKAT TERHADAP RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN BAIK
HARAPAN, DAN KEKHAWATIRAN PERSETUJUAN ATAU PENOLAKAN TERHADAP RENCANA USAHA
DAN/ATAU KEGIATAN
Hal ini dapat dijawab dari terjemahan hasil konsultasi masyarakat

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR


16 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP
Salah satu kriteria penapisan untuk menentukan apakah suatu dampak potensial dapat menjadi DPH atau tidak
adalah dengan menguji apakah pihak pemrakarsa telah berencana untuk mengelola dampak tersebut dengan
cara-cara yang mengacu pada Standar Operasional Prosedur (SOP) tertentu, pengelolaan yang menjadi bagian dari
rencana kegiatan, panduan teknis tertentu yang diterbitkan pemerintah dan/atau standar internasional, dan lain
sebagainya.
CONTOH PENGGUNAAN

1. Besaran Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Menyebabkan Dampak Tersebut Dan Rencana
Pengelolaan Lingkungan Awal Yang Menjadi Bagian Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Untuk
Menanggulangi Dampak
2. Kondisi Rona Lingkungan Yang Ada Termasuk Kemampuan Mendukung Usaha Dan/Atau Kegiatan
Tersebut Atau Tidak
3. Pengaruh Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Terhadap Kondisi Usaha Dan/Atau Kegiatan Lain Di
Sekitar Lokasi Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Atau Sebaliknya.
4. Intensitas Perhatian Masyarakat Terhadap Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Baik Harapan, Dan
Kekhawatiran Persetujuan Atau Penolakan Terhadap Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan
5. Apakah Pelaku Usaha sudah menyusun SOP untuk mencegah, minimasi dan/atau mitigasi dampak
(PermenLH 16/2012)
BAGAN ALIR IDENTIFIKASI DAMPAK PENTING
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai