Anda di halaman 1dari 4

Sistem Operasi pada Usaha Pertanian

Madu Trigona

PENDAHULUAN
Sistem Operasi pada Usaha Pertanian Madu Trigona yang akan
disampaikan berikut merupakan hasil pengamatan yang dilakukan penulis di
Pusat Perlebahan Trigona di Mataram, Nusa Tenggara Barat pada tahun
2015, serta data sekunder yang diperoleh melalui literatur yang terkait
dengan usaha lebah madu.
Pada umumnya lebah memiliki sengat sebagai alat pertahanan
dirinya, namun demikian terdapat lebah yang tidak memiliki sengat, yang
biasa disebut stingless bee. Salah satu lebah yang tidak memiliki sengat
adalah Trigona sp. Lebah Trigona hanya menghasilkan madu kurang lebih
satu kilogram setiap tahun sementara lebah madu lainnya dapat
menghasilkan 75 kg madu per tahun. Menurut Singh (1962), lebah Trigona
menghasilkan sedikit madu yang sulit diekstraksi, namun propolis yang
dihasilkannya lebih banyak daripada jenis lebah lokal yang lain. Lebah
Trigona biasanya bersarang di lubang pohon, ranting pohon atau celah batu
karang. Terkadang bersarang di lubang dinding rumah dan kayu lapuk
sehingga mudah dipelihara dan jarang berpindah tempat. Namun demikian,
belum banyak yang memanfaatkan sifat lebah Trigona yang jinak ini untuk
membudidayakannya. Potensi lebah Trigona dalam menghasilkan propolis
jauh lebih tinggi dibanding lebah lainnya dan mengingat bahwa harga
propolis sangat mahal di pasaran, hal ini merupakan peluang bagi
masyarakat untuk dapat membudidayakannya.
Komponen - komponen Sistem Operasi pada Usaha Pertanian Madu Trigona
akan dijelaskan sebagai berikut :

A. INPUT
Berdasarkan Pusat Perlebahan Trigona di Mataram, Nusa Tenggara
Barat Input dalam Sistem Operasi pada Usaha Pertanian Madu Trigona dapat
dilihat pada Tabel berikut ini.
No. Komponen Barang/Jasa

1. Bibit trigona
2. Kotak Stup
3. Obat Hama
4. Botol Madu/Propolis
5. Peti Kemas Kayu
6. Tembok Keliling
7. Pondok Kerja
8. Tanah
9. Alat produksi dan Pengemas
a. Timbangan
b. Sprayer
c. Ember/Baskom
d. Lemari
10. Pekerja
a. Pembersihan
b. Pemanenan
c. Penggembalaan lebah
d. Pengemasan

B. Output
Input dalam Sistem Operasi pada Usaha Pertanian Madu Trigona dapat
dilihat pada Tabel berikut ini.
No. Komponen Barang/Jasa

1. Produksi Madu Trigona


2. Produksi Raw Propolis Trigona
C. Random Fluctuations
Random Fluctuations terdiri dari :
• Cuaca/iklim
- Cuaca dan Iklim sangat berpengaruh pada pakan lebah trigona,
karena sangat berkaitan dengan musim bunga yang merupakan
pakan utama lebah.
- Curah hujan yang tinggi juga dapat menurunkan kualitas madu,
dikarenakan madu yang dihasilkan tidak cukup kental

 Bencana Alam
- Bencana Alam Gempa yang terjadi beberapa tahun yang lalu
sangat mempengaruhi produksi madu trigona

• Inflasi
- Inflasi akan mempengaruhi nilai penghasilan pekerja

• Kontrol pemerintah
- Kebijakan Export Pemerintah
- Ketetapan UMR dari Pemerintah
- Pajak dan Bea

• Nilai Tukar/Kurs
- Madu Trigona biasanya diekspor ke Singapura sehingga nilai tukar
mata uang akan sangat mempengaruhi pemasukan perusahaan.

D. Umpan Balik
Umpan Balik terdiri dari :
• Permintaan Import dari Luar Negeri Khususnya Singapura
• Harga yang diterima pembeli baik dalam maupun luar negeri
 Observasi Curah Hujan yang mempengaruhi kualitas madu.
Sistem Operasi pada Usaha Pertanian Madu Trigona
Random
Fluctuations
• Cuaca/iklim dan
Bencana alam
• Inflasi
• Kontrol pemerintah
• Nilai Tukar/Kurs
INPUTs
Proses Konversi OUTPUTs

Madu Trigona
• Lahan
Raw Propolis Trigona
• Tenaga pekerja
• Bibit trigona
• Bangunan + atau - Umpan Balik
• Alat Produksi, Permintaan Import (Singapura)
dll Harga yang diterima
Observasi Kondisi Curah Hujan

Anda mungkin juga menyukai