Anda di halaman 1dari 6

Profil Tebu

Tanaman Tebu (Saccharum Officanarum L)merupakan tanaman perkebunan semusim,yang mempunyai sifattersendiri,sebab didalam batangnya terdapat zat gula. Tebu termasukkeluarga rumput-rumputan (graminae) seperti halnya padi,glagah,jagung,bambu dan lain-lain.

Daur Kehidupan Tebu


Daur kehidupan tanaman tebu melalui 5 fase : 1. Fase Perkecambahan Dimulai dengan pembentukan taji pendek dan akar stek pada umur 1 minggu dan diakhiri pada fase kecambah pada umur 5 minggu. 2. Fase Pertunasan Dimulai dari umur 5 minggu sampai umur 3,5 bulan. 3. Fase Pemanjangan Batang Dimulai pada umur 3,5 bulan sampai 9 bulan. 4. Fase Kemasakan Merupakan fase yang terjadi setelah pertumbuhanvegetatif menurun dan sebelum batang tebu mati.Pada fase ini guladidalam batang tebu mulaiterbentuk hingga titik optimal,kurang lebih terjadi pada bulanAgustus,dan setelah itu remdemennya berangsurangsur menurun.Tahappemasakan inilah yang disebut dengan tahap penimbunan rendemen gula.

5. Fase Kematian

Varietas Tebu
Varietas tebu pada garis besarnya dapat dibedakan menjadi 3,yaitu: 1. Varietas Genjah (masak awal),mencapai masak optimal<12 bulan. 2. Varietas Sedang (masak tengahan),mencapai masak optimal pada umur 12-14 bulan. 3. Varietas Dalam (masak akhir),mencapai masak optimal pada umur lebih dari 14 bulan

Jenis tebu BZ 132 PS 57 PS 59 PS 58 PS 56 BZ 148 POJ 3016 PS 41 BL POJ 2878 PS-86-10029 PS-88-19432 PS-86-1

Masak Awal (<12 bln) XXX XXX

Masak Tengah (12-14 bln) XXX XXX XXX XXX XXX

Masak Akhir (>14bulan)

XXX

XXX

Varietas yang diunggulkan saat ini adalahBL,yang mirip dengan varietas POJ-2878.Kedua varietas ini tahan terhadappenyakit mosaic dan tahan blendok,namun BL agak peka pohkabung danserangan hama penggerek pucuk. Potensi produktivitasvarietas BL ini bias mencapai rata-rat 121,4 kuintal gula per hektardan hasil hablur tertinggi yang bisa dicapai adalah 169,2 kuintal perhektar. Denganvarietas BL ini,potensi pada lahan sawah dengan ekologiunggulan,produksi tebu rata-rata 1.504 kuintal per hektar (tertinggi2.093 kuintal),rendemen rata-rata 8,07 persen (tertinggi 8,86 persen)dan produksi hablur rata-rata 121,4 kuintal per hektar (tertinggi 169,2kuintal). Ujicobapada lahan tegal pun menunjukkan hasil tebu rata-rata 1.250 kuintal perhektar (tertinggi 2.112 kuintal),rendemen rata-rata 7,58 persen(tertinggi 8,25 persen),dan hasil hablur rata-rata 97,3 kuintal perhektar (tertinggi 172,3 kuintal).

Bahkanpada pola keprasan,varietas BL juga menunjukkan hasil yang cukupmenjanjikan.Dari uji coba dihasilkan tebu rata-rata 1.222 kuintal perhektar (tertinggi 2.012 kuintal),rendemen rata-rata 7,81 persen(tertinggi 8,74 persen),dan hasil hablur ratarata 94,5 kuintal perhektar (tertinggi 152,1 kuintal).

Jenis Lahan Sawah Tegal Pola Keprasan

Produksi Tebu rata2 (Kuintal per Hektar) 1.504(max. 2.093) 1.250(max. 2.112) 1.222(max. 2012)

Rendemen rata2
8,07 % (max. 8,86 %) 7,58 % (max. 8,25 %) 7,81 % (max. 8,74 %)

Hasil Hablur Rata2 (Kuintal per Hektar)


121,4 (max. 169,2) 97,3 (max. 97,3) 94,5 (max. 152,1)

Rendemen Tebu
Rendementebu adalah kadar kandungan gula didalam batang tebu yang dinyatakandengan persen. Bila dikatakan rendemen tebu 10 %,artinya ialah bahwadari 100 kg tebu yang digilingkan di Pabrik Gula akan diperoleh gula sebanyak 10 kg. Ada 3 macam rendemen,yaitu: rendemen contoh,rendemen sementara, dan rendemen efektif. 1. Rendemen Contoh Rendemenini merupakan contah yang dipakai untuk mengetahui apakah suatu kebuntebu sudah mencapai masak optimal atau belum. Dengan kata lain rendemencontah adalah untuk mengetahui gambaran suatu kebun tebu berapa tingkatrendemen yang sudah ada sehingga dapat diketahui kapan kapan saat tebangyang tepat dan kapan tanaman tebu mencapai tingkat rendemen yangmemadai. Rumus:Nilai nira x Faktor rendemen = Rendemen .

2. Rendemen Sementara Perhitunganini dilaksanakan untuk menentukan bagi hasil gula,namun sifatnya masihsementara.Hal ini untuk memenuhi ketentuan yang menginstruksikan agarpenentuan bagi hasil gula dilakukan secepatnya setelah tebu petanidigiling sehingga

petani tidak menunggu terlalu lama sampai selesaigiling namun diberitahu lewat perhitungan rendemen sementara. Caramendapatkan rendemen sementara ini adalah dengan mengambil nira perahanpertama tebu yang digiling untuk dianalisis di laboratorium untukmengetahui berapa besar rendemen sementara tersebut. Rumus : Rendemen Sementara = Faktor Rendemen x Nilai Nira.

3. Rendemen Efektif Rendemenefektif disebut juga rendemen nyata atau rendemen terkoreksi. Rendemenefektif adalah rendemen hasil perhitungan setelah tebu digiling habisdalam jangka waktu tertentu.Perhitungan rendemen efektif ini dapatdilaksanakan dalam jangka waktu 15 hari atau disebut 1 periode gilingsehingga apabila pabrik gula mempunyai hari giling 170 hari,maka jumlahperiode giling adalah 170/15 = 12 periode.Hal ini berarti terdapat 12kali rendemen nyata/efektif yang bisa diperhitungkan dan diberitahukankepada petani tebu. Tebu yang digiling di suatu pabrik gula jelashanya sebagian kecil saja yang akan menjadi gula.Kalau 1 kuintal tebumempunyai rendemen 10 % maka hanya 10 kg gula yang didapat dari 1kuintal tebu tersebut.Hal ini dapat dijelaskan sbb :

Ketentuan Rendemen&Bagi Hasil


Penentuanrendemendilaksanakan 2 tahap,yakni : 1. Rendemen belum terkoreksi atau rendemen sementara. Cara penentuannya seperti yang sudahdiuraikan diatas,sedangkan pemberitahuannnya kepada petani dilakukansehari setelah tebu digiling. 2. Rendemen terkoreksi atau rendemen efektif (rendemen nyata) Pemberitahuannya dilakukan 2 kali setiap bulan,tanggal 2 dan 17.

Hal-hal yang perlu diketahui dalam kaitannya denganbagi hasiladalah sbb: 1. Ketentuan bagi hasil TRI harus sesuai dengan SK Menteri Pertanian No. 05/ SK/Mentan/Bimas/IV/1990. 2.Petani juga mendapatkan tetes 1,5 kg untuk setiap kuintal tebu yangdigiling dan dibayarkan dalam bentuk uang oleh Pabrik Gula pada waktupenyerahan gula bagian petani dengan harga Rp. 70,- setiap kg. 3. Hasil limbah/samping lainnya merupakan hak Pabrik Gula. 4. Pada umumnya daftar bagia petani dirinci sebagai berikut : A. Nama kelompok. B. Nama-nama petani anggota kelompok. C. Luas tanaman. D. Macam/kategori tebu. E. Hasil tebu petani/kelompok tani. F. Rendemen hasil tebu seluruhnya dan bagian petani. G. Hasil tetes bagian petani.

H. Hutang petani pada PG.. I. Jumlah nilai seluruh hasil yang diterima petani. 5. Daftar tersebut dibuat dan diisi oleh PG sebagai dasar pembuatan DO yang kemudian diserahkan ke KUD. 6. Disamping daftar diatas, PG juga membuatPerhitungan Bagi Hasil Efektif(PBHE) dengan ketentuan sbb: A.2 % dari hasil gula petani diberikan dalam bentuk natura dan dibebaskandari pungutan pemerintah (cukai,gula,PPN,sewa gudang,dll) B. 98 % gula petani dijual ke pemerintah dengan harga yang telah ditetapkan. 7. Bagian gula petani 98 % yang diberikan dalam bentuk uang tersebut diterimakan kepada petani paling lambat 10 hari setelah perhitungan bagi hasil.

Ketentuan dan Peraturan Terkait


1. Instruksi Presiden RI No. 9 Tahun 1975 tentang Intensifikasi Tebu Rakyat. 2.Surat Keputusan Menteri Pertanian/Ketua Badan Pengendali Bimas Nomor :05/SK/Mentan/Bimas/IV/1990 tentang Perubahan Ketentuan Bagi Hasil TebuRakyat yang diolah di Pabrik Gula. 3.Surat Keputusan Menteri Pertanian/Ketua Badan Pengendali Bimas Nomor:06/SK/Mentan/Bimas/IV/1990 tentang Pemberian Premi Mutu Tebu Bagi TebuRakyat yang diolah di Pabrik Gula. 4.Surat Keputusan Menteri Pertanian/Ketua Badan Pengendali BimasNomor:07/SK/Mentan/Bimas/IV/1990 tentang Penetapan Harga Tetes BagianPetani Tebu Rakyat yang diolah di Pabrik Gula. 5. SuratKeputusan Menteri Pertanian/Ketua Badan Pengendali BimasNomor:04/SK/Mentan/Bimas/IV/1992 tentang Ketentuan Bagi Hasil TebuRakyat yang diolah di Pabrik Gula.

Anda mungkin juga menyukai