TINJAUAN PUSTAKA
tanaman, panen juga salah satu faktor yang penting dalam menampung produksi
akan tercermin dari panen dan produksi. Panen tidak dimasukkan dalam
yang baik, keadaan areal, insentif yang disediakan dan lain-lain (Lubis, 2008).
Sasaran panen yakni memenuhi kebutuhan jumlah, mutu, dan waktu untuk
mendapatkan bahan baku pabrik kelapa sawit serta menekan kehilangan dan
pemanen tentang persiapan panen, kriteria matang panen, rotasi panen, sistem
panen, dan sarana panen. Keseluruhan faktor ini merupakan kombinasi yang tidak
5
1. Persiapan panen
menghasilkan (TM).
dengan biaya yang seminimal mungkin, kegiatan persipan tediri dari kesiapan
penyediaan alat- alat kerja. Kegiatan persiapan panen kelapa yang dilakukan
adalah :
matang panen
kampak, tojok, keranjang atau karung goni, gancu, ember, dan garuk.
6
Buah yang tepat matang diartikan sebagai buah yang memberikan kualitas
dan kuantitas minyak maksimal. Kriteria matang panen Kelapa Sawit disajikan
pada Tabel 1.
3. Taksasi Produksi
oleh PKS.
waktu 6 bulan sampai tandan buah menjadi matang dan siap untuk
dipanen.
7
4. Cara pelaksanaan panen
ke pabrik tidak dilakukan secara sembarangan, tetapi perlu dilakukan dengan baik
sehingga diperoleh buah dengan rendemen minyak yang tinggi dengan kualitas
Berdasarkan tinggi tanaman, ada tiga cara panen yang umum dilakukan.
dengan cara berdiri dan menggunakan alat dodos. Tanaman dengan tinggi
yang menyangga buah dipotong terlebih dahulu dan diatur rapih di tengah
Tandan yang dipotong adalah tandan buah yang telah memenuhi kriteria
dengan baik.
8
B. Rotasi dan sistem panen
Rotasi panen adalah selang waktu (interval) antara satu perlakuan panen
dengan perlakuan panen berikutnya yang dinyatakan dalam hari. Rotasi panen
kematangan dari bulan ke bulan berbeda akibat faktor iklim, umur tanaman,
buah 1 : 1 s.d 1 : 4. Rotasi panen yang dipakai adalah 4/5 atau 4/6.
buah 1 : 5 s.d 1 : 7. Rotasi panen yang dipakai adalah 5/7 atau 6/8.
s.d 1 : 20. Rotasi panen yang dipakai adalah 7/9, 8/10 atau 9/11.
Dengan rotasi panen tersebut diatas, dimaksudkan agar mutu TBS yang
dipanen akan relatif sama, dimana pada musim panen rendah rotasi panen
diperpanjang sehingga kerapatan buah matang lebih banyak dan pada musim
9
1. Ancak panen
Kapveld atau ancak panen adalah pembagian areal atas ancak panen harian
yang disesuaikan dengan rotasi panen (Tambunan, 2013). Terdapat dua sistem
Sistem giring
Pada sistem ini, apabila suatu ancak telah selesai dipanen pemanen
pemanen dan hasil panen lebih cepat sampai di TPH dan pabrik.
Sistem tetap
Sistem ini cocok untuk areal kebun yang sempit, topografi berbukit
atau curam. Pada sistem ini pemanen diberi ancak dengan luasan
2. Kerapatan panen
kerapatan panen adalah mendapatkan minimal satu tandan yang matang panen.
10
Sebagai contoh, kerapatan panen 1 : 5 artinya setiap 5 pohon akan ditemukan
minimal satu tandan yang matang panen. Agar lebih akurat, penetuan kerapatan
3. Tenaga Panen
Penyediaan tenaga panen yang berlebih dengan potensi produksi yang rendah
panen kurang maka rotasi panen menjadi tidak teratur dan hal ini mempengaruhi
rendemen minyak dan ALB. Tenaga panen harus disediakan berdasarkan panen
4. Organisasi Panen
hari yang direncanakan dapat diselesaikan dengan baik. Untuk mendapatkan hasil
Patok-patok ini harus memuat data : nomor pemanen dan tanggal potong.
Patok ini dipancangkan di pinggir jalan/blok pada pasar pikul yang menjadi
ancaknya.
11
C. Premi Panen
Premi panen merupakan tambahan upah atau gaji untuk pemanen dan
mencapai sekitar 5%-10% jika tidak dikendalikan secara efektif (Risza, 1994).
dalam bentuk harga TBS per kg dari TBS kelebihan basis borong yang disebut
prestasi mutu dan nilai premi kerajinan. Besaran pemberian untuk premi panen
tergantung pada kriteria kelas panen, dimana semakin besar nilai kelas panen
premi panen yang diperoleh akan semakin besar. Kriteria kelas panen disajikan
pada Tabel 2.
12
Perhitungan premi panen
P = {( K - BB ) NP} - DP
Keterangan :
P = Premi
K = Kapasitas
BB = Basis Borong
NP = Nilai Premi
DP = Denda Panen
pemanen atau yang disebut basis borong (BB) yang secara umum disusun pada
Tabel 3.
yang ditentukan oleh berapa faktor, diantaranya umur tanaman, kerapatan tandan
(jumlah tandan matang panen), dan kondisi lapangan (datar, berbukit, dan
mahir panen atau tanpa pengalaman, namun diawasi dan menjadi tanggung jawab
pemanen.
13
Panen yang dilaksanakan pada hari libur ditentukan oleh harga borongan
per tandan yang disesuaikan dengan tabel basis borong dan premi panen.
Penentuan basis borong berdasarkan kondisi lahan, basis borong tandan, dan
mendukung sistem panen yang ada terutama dalam upaya mendorong pemanen
untuk mencapai kapasitas yang tinggi dengan tidak mengabaikan syarat- syarat
karyawan. Dengan sistem premi panen ini akan menguntungkan pihak karyawan
panen dan sekaligus pihak perusahaan. Jika premi panen TBS, premi pengutipan
brondolan dan premi kerajinan diberikan secara tepat, maka jelas akan menjamin
D. Kinerja Karyawan
Menurut Malayu Hasibuan (2006) kerja adalah sejumlah aktivitas fisik dan
seorang individu bekerja pada suatu organisasi, instansi ataupun perusahaan maka
organisasi.
pekerjaannya harus tetap terjaga pada sisi positif dari pekerjannya dengan kata
lain individu tersebut harus memiliki dan menjaga kepuasan kerjanya agar
14
Ketika seorang individu bekerja pada suatu organisasi, instansi ataupun
tingkat produktivitas organisasi. Oleh karena itu, pandangan dan juga perasaan
individu terhadap pekerjaannya harus tetap terjaga pada sisi positif dari
pekerjannya dengan kata lain individu tersebut harus memiliki dan menjaga
sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Makin tinggi penilaian terhadap kegiatan
terhadap kegiatan tersebut. Jadi secara garis besar kepuasan kerja dapat diartikan
sebagai hal yang menyenangkan atau yang tidak menyenangkan yang mana pegawai
memandang pekerjannya.
Menurut teori Herzberg ciri perilaku pekerja yang puas adalah mereka yang
mempunyai motivasi yang tinggi untuk bekerja, mereka lebih senang dalam
melakukan pekerjaannya, sedangkan ciri pekerja yang kurang puas adalah mereka yang
perasaan atau sikap seseorang terhadap pekerjaan yang dilakukannya, yang dapat
dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, baik itu faktor internal maupun faktor
eksternal.
15
1. Kepuasan Kerja
dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja. Kepuasan kerja
buruk. Apakah kepuasan kerja para pegawai dapat ditingkatkan atau tidak,
harapan dan keinginannya atau belum. Jika kinerja yang lebih baik dapat
meningkatkan imbalan bagi karyawan secara adil dan seimbang, maka kepuasan
kerja akan meningkat. Dalam kasus lain, kepuasan kerja karyawan merupakan
umpan balik yang mempengaruhi self-image dan motivasi untuk meningkatkan kinerja.
kerja karyawan. Agar fungsi-fungsi tersebut dapat berjalan dengan lancar, maka
fungsi SDM. SDM tersebut sangat tergantung dari Feed Back (umpan balik) yang
tercapainya kepuasan kerja. Menurut Marihot Tua Efendi (2002) kepuasan kerja
negatif berbagai macam faktor atau dimensi dari tugas-tugas dalam pekerjaannya.
16
2. Ketidakpuasan Kerja
kepuasan, namun tidak terpenuhinya faktor ini tidak selalu mengakibatkan ketidak
puasan. Faktor internal dan eksternal yang terdiri dari pekerjaan yang menarik,
terdiri dari gaji/upah, pengawasan, hubungan antar personal, kondisi kerja dan
status. Faktor ini diperlukan untuk memenuhi dorongan biologis serta kebutuhan
dasar karyawan. Jika tidak terpenuhi faktor ini, karyawan tidak akan puas.
Namun, jika besarnya faktor ini memadai untuk memenuhi kebutuhan tersebut,
dampak psikologis yang dialami oleh karyawan yang ingin pindah dari organisasi.
Hal ini tentu saja membawa dampak yang sangat tidak menguntungkan bagi
seseorang atas perasaan sikapnya senang atau tidak puas dalam bekerja.
17
Ketidakpuasan karyawan dapat diungkapkan dengan sejumlah cara.
milik organisasi, atau mengelakan sebagian dari tanggung jawab kerja mereka.
Berikut ini adalah contoh respon yang biasa di ungkapkan karyawan jika mereka
tepat”.
18