Anda di halaman 1dari 12

Nama : Judika Kristiani

Nim : 1901243
Kelas : BDP IV G
Matkul : Analisa Produktifitas
Tugas
1. Menganalisa singkat pekerjaan dalam kegiatan budidaya perkebunan kelapa
sawit seperti:
a. Kegiatan pembibitan kelapa sawit

Jawaban :

1. a. Pembibitan Kelapa Sawit


Perkebunan kelapa sawit merupakan jenis usaha jangka panjang,
Kelapa sawityang ditanam saat ini banı akan dipanen hasilnya
beberapa tahtın kemudian, Sebagaİ tanaman tahunan (perenniul crop)I
pada kelapa saıüt dikenal perİode tanaman belülll menghasülkan
(TBM) yang lamama benariasi 2—4 tahtın, tergantung pada beberapa
faktor yang terjadi di sekitarnya,
Investasi yang sebenarnya bagi perkebunan komersial berada pada
bahan tanaman ( benih) yang akan ditanam kaırna merupakan sumber
keuntungan perusahaan kelak.
Seiring dengan filosofi di ataş, pembangunan kebun kelapa sawit
komersial harus bisa memberikan jaminan prodüksi yang tinggi dan
kenntungan yang optimâl bagi perusahaan. Konsekuensinya, bahan
tanaman yang ditanam hams bermutll tinggİ dan dapat dijamin
(dılegitimasi) oleh institusi penghasil benih, Pemİlİhan bahan tanamam
yang tidak tepat akan membawa risiko yang sangat besar, Perusahaan
akan menderita rugi dana, waktu, dan tenaga jika bibit yang ditanam
ternyata tidak sesuai dengan hasi] yang diharapkan. Hal ini baru bisa
diketahui setelah tanaman mulai menghasilkan 3—4 tahun kemudian.
Ada tiga faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman sepanjang kehidııpannya, yaitu (1) innate, (2)
inciuce, dan (3) enforce. Pemahaman dan kesadaran para pengelola
perkebunan akan peranan masing-masing faktor sangat diperlukan jika
ingin mencapai prodüksi yang maksimal bersaing secara global Industri
ini juga merupakan industri yang haik untuk negara, baik untuk
masyarakat dan juga baik untuk pelaku yang mengembangkannya.

Pembibitan merupakan langkah awal dari seluruh rangkaian kegiatan


budidaya tanaman kelapa sawit, yang sangat menentukan keberhasilan
pertanaman. Melalui tahap pembibitan ini diharapkan akan menghasilkan

1
bibit yang baik dan berkualitas. Bibit kelapa sawit yang baik adalah bibit
yang memiliki kekuatan dan penampilan tumbuh yang optimal serta
berkemampuan dalam menghadapi kondisi cekaman lingkungan saat
pelaksanaan transplanting.
Untuk menghasilkan bibt yang baik dan berkualitas diperlukan pengelolaan
yang intensif selama tahap pembibitan .

➢ Persiapan pembibitan
1. Pemilihan lokasi
Penentuan lokasi pembibitan perlu memperhatikan beberapa
persyaratan sebagai berikut:
- Areal diusahakan memiliki topografi yang rata dan berada
di tengah kebun;
- Dekat dengan sumber air;
- Memiliki akses jalan yang baik sehingga memudahkan
pengawasan;
- Terhindar dari gangguan hama, penyakit, ternak, dan
manusia.
2. Luas Pembibitan
Kebutuhan areal pembibitan umumnya 1,0-1,5% dari luas
areal pertanaman yang direncanakan. Luas areal pembibitan yang
dibutuhkan bergantung pada jumlah bibit dan jarak tanam yang
digunakan. Dalam menentukan luasan pembibitan perlu
memperhitungkan pemakman jalan. Untuk setiap hektar pembibitan
diperlukan jalan pengawasan sepanjang 200 m dengan lebar 5 m.
3. Bahan tanaman
Bahan tanam yang digunakan harus dapat dipastikan berasal
dari pusat sumber benih yang telah memiliki legalitas dari
Pemerintah dan mempunyai reputasi baik, seperti Pusat
Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan. Pada saat ini bahan
tanaman yang dianjurkan adalah persilangan Dura Deli x
Pisifera ( D x P) dan Dura Dumpy x Pisifera (Dy x P). Bahan
tanaman yang dihasilkan oleh PPKS merupakan hasil seleksi
yang ketat dan telah diuji di berbagai lokasi, sehingga
kualitasnya terjamin.
Bahan tanaman kelapa sawit disediakan dalam bentuk
kecambah (germinated seed). Kebutuhan kecambah setiap
hektarnya adalah 140% dari jumlah bibit yang akan ditanam.
Pemesanan kecambah sebaiknya dilakukan 3-6 bulan sebelum
pembibitan dimulai. Persiapan lapangan agar disesuaikan
dengan jadwal kedatangan kecambah.(Maruli Pardamean
2017).
➢ Kebutuhan Bahan Tanaman Dan Jadwal Pemesanan
Kecambah

2
Bahan tanaman yang direkomendasikan saat ini adalah persilangan
DxP, sumber kecambah harus berasal dari klon/varitas unggul baik
produksi PPKS, PT Socfindo maupun PT Lonsum. Kecambah harus
diambil langsung oleh karyawan pimpinan Bagian Tanaman dan
kecambah harus diperiksa dahulu sebelum di packing. Asisten
Bibitan harus memastikan bahwa tali pengikat pada kotak masih
utuh ketika diterima di bibitan.
Dasar perhitungan kebutuhan kecambah/bibit siap salur per hektar
adalah :
Berdasarkan perhitungan diatas dan rencana kerapatan tanaman per-
hektar, perhitungan kebutuhan kecambah adalah sebagai berikut :
- Kebutuhan bibit untuk penanaman
- Kebutuhan untuk penyisipan
- Sisipan TM (s/d umur 6 tahun, kecuali khusus yang harus
menyisip pada umur > 6 tahun)
- Rencana thinning out 30%
Kerapatan Ha
per
Uraian
130 143 pokok 150 pokok
pokok
- Bibit siap tanam
- Afkir (25%)
- Seleksi 130 143 150
Transplanting 50 55 57
(5%) 10 11 12
-Sisipan (5%)* 10 11 12
Jumlah 200 220 231
*)bibit sisipan ditanam dalam polybag besar (apm=
advace planting material ) dengan polybag ukuran 50 cm
x 60 atau 60cm x 75 cm

Jadwal pembibitan tergantung kepada jadwal penanaman. Umur bibit siap


salur adalah 9-12 bulan. Oleh karena itu bila penanaman dilakukan pada
bulan September, maka kecambah harus sudah diterima paling lambat pada
bulan Nopember tahun sebelumnya. Hal ini terkait juga dengan jadwal
pemesanan kecambah yang harus dilakukan 6-12 bulan sebelum bulan
Nopember atau tergantung dari produksi kecambah di produsen perbenihan
(waiting list) .
4. Sistem Pembibitan

3
Pembibitan kelapa sawit dapat dilakukan dengan menggunakan satu atau
dua tahapan pekerjaan tergantung kepada persiapan yang dimiliki sebelum
kecambah dikirim ke lokasi pembibitan. Untuk pembibitan yang menggunakan satu
tahap (single stage), berarti penanaman kecambah kelapa sawit langsung dilakukan
ke pembibitan utama (main nursery). Sedangkan sistem pembibitan dua tahap
(double stage). terdiri dari pembibitan awal (pre nursery;selama 3- 4 bulan pada
polybag berukuran kecil kemudian dipindahkan ke pembibitan utama (main
nursery) yang dengan polybag digunakan berukuran lebih besar ( 30- 40 cm).
Sistem pembibitan kelapa sawit saat ini yang umumnya oleh adalah
perusahaan sistem pembibitan perkebunan dua karena tahap. memiliki Sistem ini
beberapa banyak dilaksanakan keuntungan nya :
• Kemudahan waktu dalam dalam persiapan pengawasan pembibitan dan
pemeliharaan utama pada serta tiga tersedia-bulan
• Terjaminnya bibit yang akan ditanam ke lapang karena telah
melalui beberapa tahapan seleksi,baik di pembibitan awal maupun
Pembibitan utama.
Seleksi yang ketat (5—10%) di pembibitan awal dapat mengurangi
keperluan tanah dan polibeg besar di pembibitan utama.
• Kemungkinan kecambah/bibit mati, sakit dan rusak lebih kecil.
• Mempunyai waktu yang lebih panjang dalam mempersiapkan pembibitan
utama (main nursery).

➢ Manajemen Pembibitan
Pre Nursery
Dalam upaya menghasilkan bibit yang berkualitas baik dan mempunyai
potensi produksi tinggi, perlu dilaksanakan manajemen pembibitan yang
benar, yaitu :
1. Persiapan Lokasi
Tempat harus dipilih yang rata, dekat dengan sumber air, dekat dengan
sumber tenaga kerja, dekat dengan rencana penanaman (central) dan
drainase harus baik.

2. Bedengan
Bedengan terbuat dari papan kayu/bambu dengan lebar ± 20 cm. Ukuran
bedengan ; 10 m x 1.20 m dan jarak antar bedengan 0,50 m. Dalam satu
bedengan dapat ditempatkan 12 x 100 polybag = 1,200 polybag. Jika
dianggap perlu, untuk menjaga agar aerasi bedengan terjaga dengan baik,
menghindarkan genangan air., pada dasar bedengan diberi lapisan pasir
setebal ± 5 cm sebelum penyusunan polybag.

3.Naungan

4
Tujuan dari pembuatan naungan adalah untuk mengurangi sinar matahari
langsung ke bibit yang baru tumbuh dari kecambah.
Bahan pembuatannya dari rangka kayu/bambu dengan atap dari pelepah
kelapa sawit atau bahan lain yang sesuai .
Ukuran naungan dapat dibuat secara individu per bedengan atau menurut
luas Pre Nursery dengan tinggi 1,8–2,0 meter.

Baby Polibag
Ukuran polybag kecil yang dipakai ( lay flat ) adalah 15 cm x 22 cm x tebal
0,07 mm atau 6” x 9”, warna hitam atau putih/ bening dengan 2 baris lobang
drainase yang berjumlah 12-24 buah.

Pengisian Tanah
• Media tanah yang akan digunakan harus diayak terlebih dahulu (
dengan ayakan 10 mm ) sehingga bebas dari bekas akar, bekas ranting
tanaman, gumpalan besar dan batu. Setelah diayak dicampur dengan
pupuk Rock Phosphate ( RP ) sebagai pupuk dasar sebanyak 5 Kg per-
Ton tanah ( ± 6 gram/polybag )
• Pemakaian pasir sebanyak 10-30% dilaksanakan apabila tanah yang
dipakai mempunyai kandungan pasir yang rendah (liat). Agar
homogen pencampuran pasir dilakukan pada waktu mengayak tanah.
• Kotak ayakan digunakan untuk mempermudah pencampuran tanah,
pasir dan pupuk atau LCKS kering secara homogen. Ukuran kotak 150
cm x 150 cm x 60 cm, isi kotak setara dengan bobot campuran tanah
kering 1.200 kg.
• Tanah dimasukkan dengan tangan atau alat yang sesuai (corong),
mula-mula setengah polibag kemudian dipadatkan. Seterusnya diisi
penuh dan dipadatkan lagi sampai tanah berada 1-2 cm dari bibir atas
polybag. Jangan mengisi polibag pada saat tanah masih basah karena
akan menimbulkan pemadatan dalam polibag. Polibag diisi tanah 1
bulan sebelum penanaman kecambah agar kondisi tanahnya mapan,
seminggu sebelum kecambah ditanam baby polybag berisi tanah
disiram rutin tiap hari.
• Satu ( 1 ) ton tanah ayakan dapat digunakan untuk 800 baby polibag.
Penyusunan Polibag
• Polybag disusun ke dalam petak pesemaian dengan posisi tegak dan saling
menyokong dan dilakukan penyiraman sebelum penanaman kecambah.
Penanaman Kecambah
• Sebelum penanaman, kecambah diseleksi dahulu, tanah dalam polibag
diratakan dan disiram terlebih dahulu.
• Kecambah ditanam dengan akar (radicula) ke bawah ( seperti dalam
gambar samping ). Tanda akar berujung tumpul dan agak kasar pada

5
ujungnya seperti bertudung dan berwarna cokelat; plumula ( bakal daun )
a. Penyiraman bibit dilakukan 2 kali sehari ( pagi dan sore )
kecuali jika ada hujan lebih dari 8 mm. Namun apabila curah
hujan 8 mm tetapi tanah polybag masih kering tetap dilakukan
penyiraman.
b. Kebutuhan air untuk 1 baby polybag adalah 150 ml (2 x sehari,
pagi dan sore hari)
c. Penyiraman dilakukan sehingga tanah polibag basah sampai
kedasarnya. Apabila akarnya mengambang
di tanah permukaan polybag, akibat percikan atau tekanan
air micromist, agar segera ditutup/dibumbun dengan tanah
yang halus.
d. Genangan air di permukaan bedengan, dihindarkan dengan
mengalirkannya ke dalam parit pinggiran
petak yang selalu dirawat agar alirannya lancar.
e. Jika pesemaian tidak memakai micromist penyiraman
dilakukan dengan gembor dengan menyediakan drum yang
dapat memuat 200 liter air. Letak drum sedemikian rupa
sehingga dapat merupakan suatu “supply point” air. Lubang-
lubang corong gembor harus sehalus mungkin sehingga air
yang keluar dari gembor berbentuk hujan gerimis. Tenaga
dibutuhkan 1 us per 10.000 bibit.
mempunyai tanda ujungnya tajam seperti tombak.
• Penanaman dikerjakan secara beregu dan masing-masing regu terdiri dari 3
orang wanita. Orang pertama membuat lobang dengan ibu jari tangan
ditengah-tengah polybag kecil sedalam + 3 cm. Orang kedua membawa
tempat kecambah yang terbuat dari papan dengan ukuran 50 x 30 cm dialasi
dengan goni basah. Orang kedua ini juga memasukkan kecambah ke lobang
yang telah dibuat oleh orang pertama.
• Setelah diperiksa apakah letak kecambah sudah dalam posisi yang benar,
orang ketiga menekan kecambah agar duduknya stabil kemudian ditutup
dengan tanah halus. Kecambah harus + 1 cm di bawah tanah. Untuk
keperluan monitoring agar dibuat papan merek, yang berisi nomor
persilangan, tanggal tanam dan jumlah kecambah.

➢ Pemeliharaan Pre Nursery


▪ Penyiraman
Penyiangan
• Penyiangan secara manual dilakukan untuk membuang rumput yang ada di
dalam dan di luar ( antar ) polybag. Rotasi penyiangan dilakukan dua kali
dalam satu bulan. Tenaga yang dipakai adalah wanita 1 us per 5.000 bibit
▪ Pemupukan

6
• Bibit di pesemaian yang sudah berdaun satu lembar dapat dipupuk dengan
cara menyiramkan cairan Urea 0.20%. Campuran air dengan Urea 0,20%
setiap 1 liter dapat digunakan untuk memupuk 100 bibit.
• Setelah penyemprotan segera disiram kembali dengan air agar daun tidak
terbakar.
• Pemupukan di Pre Nursery dilakukan setiap minggu dengan jadwal, jenis
dan dosis pupuk sebagai berikut :
• Tabel 27. Dosis dan Jadwal Pemupukan di Pre Nursery
• (Kecambah asal PPKS dan PT Socfindo)
Gram/liter air
Umur
(Minggu) Minggu Minggu
Genap Ganjil
Urea R-15-15-6-4
4-12 2 2

Tabel Dosis dan Jadwal Pemupukan di Pre


Nursery
( Kecambah asal PT. Lonsum )
Minggu Dosis Cara
0 20 gr RP Tabur dalam polybag
4 8 gr/5lt Siramkan untuk 100 polybag,
NPK diikuti dengan penyiraman 1 jam
15.15..6.4 kemudian
8 gr/5 lt Siramkan untuk 100 polybag, diikuti
5 NPK dengan penyiraman 1 jam kemudian
15.15..6.4
8 gr/5 lt Siramkan untuk 100 polybag, diikuti
6 NPK dengan penyiraman 1 jam kemudian
15.15..6.4
8 gr/5 lt Siramkan untuk 100 polybag, diikuti
7 NPK dengan penyiraman 1 jam kemudian
15.15..6.4
16 gr/5 lt Siramkan untuk 100 polybag, diikuti
8 NPK dengan penyiraman 1 jam kemudian
15.15.6.4

7
16 gr/5 lt Siramkan untuk 100 polybag, diikuti
9 NPK dengan penyiraman 1 jam kemudian
15.15.6.4
16 gr/5 lt Siramkan untuk 100 polybag, diikuti
10 NPK dengan penyiraman 1 jam kemudian
15.15.6.4
16 gr/5 lt Siramkan untuk 100 polybag, diikuti
11 NPK dengan penyiraman 1 jam kemudian
15.15.6.4
16 gr/5 lt Siramkan untuk 100 polybag, diikuti
12 NPK dengan penyiraman 1 jam kemudian
15.15.6.4

▪ Pengendalian hama dan penyakit


• Monitoring hama/penyakit dilakukan setiap hari dengan cara hand picking
( terhadap hama ). Jenis hama dan penyakit serta cara pengendaliannya
dapat dilihat pada SOP 03.1.dan 03.2
▪ Mengurangi naungan
• Tujuan mengurangi naungan adalah mempersiapkan bibit agar lebih tahan
pada saat pemindahan ke main nursery. Adapun penjarangannya dilakukan
secara bertahap sebagai berikut :
Sampai dengan umur 1½ bulan
naungan dikurangi 25%
− Umur 1½ bulan s/d 2½ bulan atap
naungan dikurangi 50%.
− Umur 2½ bulan dan seterusnya atap berangsur dihilangkan.
− Jika di atap terdapat 4 keping pelepah setiap meter ditinggalkan 3 keping
dan seterusnya tiap 2 minggu dikurangi 1 keping.
▪ Seleksi bibit
Seleksi atau thinning out bertujuan untuk menyingkirkan/ memisahkan bibit
yang tumbuh abnormal yang diakibatkan oleh faktor genetis, kerusakan
mekanis, serangan hama/penyakit, kesalahan dalam kultur teknis dan lain-
lain.
Bentuk bibit yang dinyatakan abnormal.
a. Bibit yang anak daunnya sempit dan memanjang seperti daun lalang (
narrow leavers )
b. Bibit yang pertumbuhannya terputar (twisted)
c. Bibit yang tumbuh kerdil (dwarftsh)
d. Bibit yang anak daunnya bergulung (rolled leavers)

8
e. Bibit yang pertumbuhannya memanjang (errected)
f. Bibit yang anak daunnya kusut/keriting (criolled)
g. Bibit yang ujung daunnya membuat seperti mangkok (collante)
h. Bibit yang terserang penyakit tajuk (crown disease)
• Seleksi ( thinning out = TO ) pertama dilakukan di pre nursery sebelum
transplanting bibit ke main nursery.
• Bibit yang abnormal diafkir dan dimusnahkan dengan cara dibakar dan
membuat Berita Acara Afkir. Besar seleksi mulai dari kecambah sampai
dipindah ke main nursery 10 - 15 %.
• Thinning out dilaksanakan oleh Bagian Tanaman Kantor Pusat.

➢ Pemeliharaan Pembibitan Utama(Main nursery)


Pemeliharaan pembibitan utama merupakan kelanjutan dari pemeliharaan
di persemaian. Walaupun tidak serentan persemaian, pemeliharaan
pembibitan utama tetap harus dilakukan dengan hati-hati seperti merawat
balita. Perawatan yang baik Akan meningkatkan vigor bibit yang nantinya
akan berdampak pada peningkatan produksi pada tahun pertama
menghasilkan (TM-1),
• a. Pengisian dan penyusunan polibag Kantong yang dipakai berupa plastik
polythene hitam tahan sinar ultra violet (gauge 500 0,2 mm) dengan mode]
duduk berukuran (42,5 x 50) cm. Kantong dilubangi 3 baris dengan jarak
antarbaris dan antarlubang 10 cm, mulai bagian tengah arah ke bawah. Besar
lubang 0,5 cm. Setiap kantong diisi sekitar 20 kg tanah sampai setinggi
sekitar 1 cm dari bibir kantong (setelah padat akan turun menjadi sekitar 3
cm). Kantong disusun di areal pembibitan yang telah bersih dengan jarak
tanam (90 x 90 x 90) cm berbentuk segi tiga sama sisi diukur dari pusat
kantong (iarak antarbaris 78 cm). Barisan kantong harus tegak Iurus
terhadap pipa-pipa lateral.
• Pengisian polibag besar dilakukan setelah pemancangan dan•pengayakan ta
nah selesai dilakukan, Pengisian kantong langsung dilakukan di lapangan
(in situl Setiap 100 kg tanah dicampur 300—350 gram pupuk SP36r Untuk
tanah yang teksturnya terlalu liat, perlu ditambahkan pasir halus (0 2 mm)
dengan perbandingan 3 : 1 (v/v). Tanah yang akan diisi diayak terlebih
dahulu dengan kawat kasar berdiameter 1—2 cm. Kantong-kantong kosong
disebar (diecer) pada setiap gundukan tanah dan tim pengisi akan mengisi
tanah sambil menggoncang kantong untuk memampatkan tanah di
dalamnya. Setelah selesai pengisian tanah, kantong segera disusun sesuai
dengan pancang yang telah dibuat, Norma prestasi tenaga kerja untuk
mengisi dan menyusun kantong dengan metode ini kira-kira 150
kantong/HK.
• Pengisian kantong dilakukan paling sedikit

9
• 1—2 minggu sebelum alih-tanam (transplanting). Jika jadwal penanaman
25.000 semai per minggu maka pengisian kantong minimum 4.000 buah per
hari, Oleh karena pengisian kantong ini sangat dipengaruhi Oleh huian,
sebaiknya pengisian kantong dilebihkan 50,000 buah sehingga pengisian
kantong sudah harus dilakukan 4 minggu sebelum alih-tanam. Untuk
memacu pekerjaan iniț pemancangan dan pengayakan tanah dilakukan 5--6
minggu sebelum alih-tanam,
➢ Transplanting
Pemindahan semai ke kantong besar dilakukan pada umur 3—4 bulan, di
mana semai telah berdaun 3—4 helai. Alih-tanam semai harus per nomor
kelompok supaya tidak tercampur dengan kelompok semai lainnya. Sebelum
diecer ke dekat kantong besar, semai disiram terlebih dahulu. Kantong plastik
semai dipotong (dikoyak) pada bagian dasarnya dan dimasukkan ke dalam
lubang yang telah dibuat dalam kantong besar. Kemudian, plastik ditarik ke
luar melalui semai. Tanah di sekitar semai dipadatkan dengan jari sehingga
permukaan tanah antara eks-semai harus rata dengan tanah dalam kantong
besar.
• Jika program alih-tanam 400,000 semai harus diselesaikan dalam 4 bulan
maka kecepatan alih-tanam harus 50.000 semai per 2 minggu, Kebutuhan
tenaga kerja untuk menanam 4.200 semai per hari dapat dihitung dengan
mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut.
• Pengangkutan semai ke blok-blok pembibitan utama 4 orang/hari (1 sopir,
3 kenek).
Sumber:( SOP PT. Perkebunan Nusantara IV Tahun 2007).

Hasil analisa Penjelasan

1. Bahan tanam Bahan tanam perlu di perhatikan oleh


pihak kebun yang di tanaman pohon
kelapa sawit hendak di tanaman
kelapa sawit perlu memperhatikan
faktor efesinsi antara waktu mulai di
lakukan nya penananaman dengan
waktu penyediaan bibit . Bahan
tanam yang di tanam di lapangan
sebaiknya ialah bahan tanam yang
hasil sertifikasi benih unggul yang
dapat di peroleh dari PPKS,Balai
benih adolina , atau kecambah dari
socfindo atau perusahaan Lonsum
maupun dari varietas Topaz dari
Perusahaan Asian Agri.

10
2. Tenaga kerja Tenaga kerja perlu di lakukan secara
bijak dalam memilih orang-orang
yang berhak nanti bekerja di bagian
pembibitan kelapa sawit supaya dapat
mengupayahkan dalam memelihara
pembibitan guna mendapatkan bibit
yang unggul yang dapat di tanam di
lapangan.

3. Bucget Untuk biaya Pastikan biaya yang di anggarkan


pemeliharaan semasa oleh perusahaan di gunakan dengan
kegiatan pembibitan sebaik mungkin ,artinya adalah
usahakan cost yang di keluarkan di
seimbangkan dengan hasil atau HK
(hari kerja) atau hasil di hitung per
harinya mencapai target.misal tenaga
BHL yang di pakai adalah 20 orang
maka usahakan 1 orang itu bisa
menyiram 4000-5000 bibit.
Berbicara biaya maupun anggaran
dalam pemeliharaan pembibitan yang
dapat di katakan lumayan besar
hendaknya biaya seperti pembelian
bahan herbisida atau penyemprotan
hama dan penyakit tidak terlalu
sering dilakukan sebaiknya
pengendalian hama dan penyakit di
anjurkan menggunakan tanaman
yang dapat menjadi inang dari hama
.Contoh tanaman yang menarik
predator ulat api : tanaman pukul
8,tanaman air mata pengantin.
Sehingga dengan demikian tenaga
yang di pakai untuk penyiraman
dapat di fungsikan sebagai tenaga
untuk menanam tanaman
pengendalian hama tadi.

4. Pemupukan Pupuk yang di butuhakan dalam


pembibitan dapat di katakan masih
sedikit ( polybag/gr ) nya. Maka
dalam mengeluarkan biaya dalam
memupuk bibit kelapa sawit dapat
memakai pupuk majemuk saja seperti
NPK-Mg dengan dosis 12-12-12-6-4.

11
12

Anda mungkin juga menyukai