KELAPA SAWIT
sawit:
Kastrasi : yaitu pembuangan bunga bunga pertama baik jantan maupun betina serta buah-buah
01 pasir pada tanaman Kelapa Sawit yang belum siap untuk memasuki masa panen normal.
02 Pruning atau pemangkasan adalah pembuangan pelepah- pelepah yang sudah tidak produktif /
pelepah kering pada tanaman kelapa sawit.
03 Piringan merupakan daerah yang berada di sekitar pokok kelapa sawit yang berbentuk lingkaran
dengan diameter ± 4 m
04 Pasar pikul yaitu jalan / akses panen yang di buat diantara dua jalan jaluran tanaman. setiap pasar pikul
biasanya memiliki ukuran dengan lebar ±1,2 m.
05 Titi panen merupakan titian yang di buat sebagai jalan untuk menyebrangi parit dari jalan
Collection menuju ke dalam blok.
:
06 Tempat pengumpulan hasil ( TPH ) yaitu: Tempat yang di gunakan untuk meletakkan &
menyusun buah hasil dari pemanenan. Biasanya dalam 3 pasar pikul terdapat 1 TPH yang
letaknnya di depan jalur pokok yang berada di pinggir jalan koleksi.
Persiapan Alat Kerja. Alat kerja yang sering digunakan pada kegiatan panen adalah : Dodos
07 ( Chissel ), Gancu, Angkong, dan Batu asah.
Ancak panen (kapveld) adalah pembagian areal panen atau ancak panen harian yang dipanen pada
hari-hari tertentu yang disesuaikan berdasarkan rotasi panen Luas hancak umumnya yaitu 4 pasar atau
8
jalur atau 1,8 ha. Pembagiaan ancak panen pada suatu blok di sesuaikan dengan arel / luas lahan yang
akan di bagi sesuai dengan jumlah pemanen yang di butuhkan.
System pembagian ancak pemanen, meliputi :
• Ancak Tetap
• Ancak Giring
Taksasi Potong Buah
Taksasi produksi atau yang biasa disebut dengan taksasi panen merupakan kegiatan untuk
memperkirakan hasil panen yang akan dilaksanakan pada kegiatan panen berikutnya. Taksasi
panen dilakukan pada sore hari sebelum besoknya dilakukan pemanen pada areal yang sama,
kegiatan taksasi panen ini dilakukan oleh mandor panen. Manfaat dilakukan taksasi panen adalah
untuk menentukan jumlah tenaga kerja panen, menentukan jumlah tranportasi pengangkut hasil
panen, kemudian untuk memudahkan penentuan pengerjaan pengolahan TBS pada pabrik kelapa
sawit.
Kriteria matang panen yang berlaku dikebun adalah 5-10 brondolan jatuh dipirigan
sudah bisa dipanen. Kriteria matang panen itu dimana berada pada fraksi 2 dan
fraksi 3. Kriteria panen yang diharapkan adalah bila tingkat kematangan buah
sudah mencapai fraksi kematangan 1–3 dimana persentase buah luar yang jatuh
sekitar 12,5 %-75 %.
1. Unripe (0,0%) : Unripe (buah mentah) yang dipanen merupakan kesalahan fatal yang tidak boleh terjadi, karena
hal ini berpengaruh besar terhadap seluruh aktifitas panen dan juga berpengaruh terhadap ekstraksi yang akan
dihasilkan
2. Under Ripe (<8,0%) : Under Ripe (Buah Mangkal), merupakan buah yang secara visual sudah terlihat matang,
namun jika dihitung jumlah brondolan yang jatuh masih dibawah kriteria matang sehingga masuk kategori mangkal.
3. Ripe (>90,0 %) : Ripe (Buah Matang) merupakan kriteria buah yang harus dipanen dan dipastikan proses
memanen hingga buah terkirim ke Pabrik dalam tahap pengerjaan yang benar.
4. Empty Bunch (<5,0%) : Empyty Bunch (janjang kosong) merupakan kondisi buah yang hanya tinggal tersisa
sedikit buahnya.
5. Old Crop (<10,0%) : Old crop (buah terlalu masak), merupakan keadaan buah yang terjadi dikarenakan tidak
terpanen pada periode panen sebelumnya.
6. Long Stalk (<5,0%) : Long stalk (gagang panjang), Kemahiran pemanen dalam melakukan aktifitas potong buah
sangat berpengaruh terhadap hasil buah yang dipanen,namun hal tersebut belumlah cukup, sehingga diperlukan
kedisiplinan pemanen untuk memotong gagang TBS yang minimal tidak lebih dari 5 cm
• Brondolan Tujuan penunasan :
Salah satu parameter mutu hancak yang umumnya mempermudah pekerjaan panen.
diterapkan di Perusahaan Besar Swasta Perkebunan
Kelapa Sawit adalah jumlah brondolan yang tidak menghindari tersangkutnya brondolan pada ketiak
dikutib, dan dibeberapa perusahaan, standar yang pelepah.
digunakan berbeda-beda namun umumnya berkisar
diantara 0 s/d 2 butir brondolan/janjang panen memperlancar proses penyerbukan alami.