Anda di halaman 1dari 17

PANEN

KELAPA SAWIT

Lastiar Fitri Indah Nababan


1906111634
AGB B
Panen adalah pemotongan tandan buah dari pohon
sampai dengan  pengangkutan ke pabrik yang meliputi
kegiatan pemotongan tandan buah matang, pengutipan
brondolan, pemotongan pelepah, pengangkutan hasil ke
TPH, dan pengangkutan hasil ke pabrik (PKS) Panen
merupakan salah satu kegiatan penting dalam
pengelolaan tanaman kelapa sawit menghasilkan. Selain
bahan tanam (bibit) dan pemeliharaan tanaman, panen
juga merupakan faktor penting dalam pencapain
produktivitas. 
Norma Pemanenan

Pada saat kelapa sawit berumur 3


tahun : 0.6 ton/hk

Pada saat kelapa sawit berumur 4


tahun : 0.8 ton/hk

Pada saat kelapa sawit berumur 5


tahun : 1.2 ton/hk

Pada saat kelapa sawit berumur diatas


5 tahun : 1.5 ton/hk
Berdasarkan  tinggi tanaman, ada 2 cara panen

yang umum di lakukan oleh perkebunan kelapa

sawit:

1) Untuk   tanaman yang berumur kurang dari 7 tahun

cara panen menggunakan alat dodos yang lebar 10-

72,5 cm dengan gagang pipa besi/tongkat kayu.

2) Untuk tanaman yang berumur 7 tahun/ lebih

pemanenen menggunakan egrek yang disambung

dengan pipa almunium/batang bambu


Manfaat Pemanenan
Kelapa Sawit
• Memanen semua buah pada tingkat
kematangan yang optimum, yaitu
pada saat tandan buah segar (TBS)
mengandung minyak dan kernel
tertinggi.
• Memanen hanya buah yang matang
dan mengutip brondolan.
• Mengirim TBS ke pabrik dalam
waktu 24 jam setelah panen. Hal ini
dimaksudkan untuk mengurangi
kandungan asam lemak bebas di
dalam minyak sawit mentah.
Persiapan Permulaan Panen
Awal Mulai Panen TM, Kegiatan yang perlu dilakukan dalam persiapan panen yaitu :

Kastrasi : yaitu pembuangan bunga bunga pertama baik jantan maupun betina serta buah-buah
01 pasir pada tanaman Kelapa Sawit yang belum siap untuk memasuki masa panen normal.

02 Pruning atau pemangkasan adalah pembuangan pelepah- pelepah yang sudah tidak produktif /
pelepah kering pada tanaman kelapa sawit.

03 Piringan merupakan daerah yang berada di sekitar pokok kelapa sawit yang berbentuk lingkaran
dengan diameter ± 4 m

04 Pasar pikul yaitu jalan / akses panen yang di buat diantara dua jalan jaluran tanaman. setiap pasar pikul
biasanya memiliki ukuran dengan lebar ±1,2 m.

05 Titi panen merupakan titian yang di buat sebagai jalan untuk menyebrangi parit dari jalan
Collection menuju ke dalam blok.
:
06 Tempat pengumpulan hasil ( TPH ) yaitu: Tempat yang di gunakan untuk meletakkan &
menyusun buah hasil dari pemanenan. Biasanya dalam 3 pasar pikul terdapat 1 TPH yang
letaknnya di depan jalur pokok yang berada di pinggir jalan koleksi.

Persiapan Alat Kerja. Alat kerja yang sering digunakan pada kegiatan panen adalah : Dodos
07 ( Chissel ), Gancu, Angkong, dan Batu asah.

Agar tanaman belum menghasilkan (TBM) dapat


digolongkan menjadi tanaman menghasilkan (TM),
maka perlu diperhatikan kriteria berikut.
a)      Kerapatan panen telah mencapai 60% atau lebih
b)      Bobot tandan rata-rata lebih berat daripada 3 kg.
c)      Angka sebaran panen lebih banyak daripada 5.
Rotasi/Pusingan Potongan Buah
Rotasi panen atau yang biasa disebut dengan
“pusingan panen” adalah waktu yang diperlukan
antara panen terahir sampai dengan panen berikutnya
pada areal atau hancak yang sama.  Penetapan rotasi
panen berguna untuk menentukan produksi TBS,
kualitas/mutu buah dan mutu transport.
Syarat Dan Ketentuan Tanaman Mulai Panen
Kriteria matang panen dapat ditentukan pada saat kandungan rendemen minyak kelapa sawit dalam keadaan
maksimal. Tanaman kelapa sawit mulai berbunga dan membentuk buah setelah berumur 2 -3 tahun. Buah akan
menjadi masak setelah 5 -6 bulan setelah penyerbukan.

Kriteria Panen Buah


Kriteria matang panen yang dipergunakan adalah perubahan
warna buah dan brondolan yang lepas alami per Kg tandan.
Ciri-ciri tandan matang yaitu :
1. Warna buah orange kemerahan
2. Sudah ada buah yang lepas (memberondol)
3. Kriteria fraksi (tabel)
4. Kriteria jumlah brodolan:
 Areal datar        : 2 brondolan/kg berat tandan
 Areal miring      : 1 brodolan/kg berat tandan
Ancak Panen

Ancak panen (kapveld) adalah pembagian areal panen atau ancak panen harian yang dipanen pada
hari-hari tertentu yang disesuaikan berdasarkan rotasi panen Luas hancak umumnya yaitu 4 pasar atau
8
jalur atau 1,8 ha.  Pembagiaan ancak panen pada suatu blok di sesuaikan dengan arel / luas lahan yang
akan di bagi sesuai dengan jumlah pemanen yang di butuhkan.
System pembagian ancak pemanen, meliputi :
• Ancak Tetap
• Ancak Giring
Taksasi Potong Buah
Taksasi produksi atau yang biasa disebut dengan taksasi panen merupakan kegiatan untuk
memperkirakan hasil panen yang akan dilaksanakan pada kegiatan panen berikutnya. Taksasi
panen dilakukan pada sore hari sebelum besoknya dilakukan pemanen pada areal yang sama,
kegiatan taksasi panen ini dilakukan oleh mandor panen. Manfaat dilakukan taksasi panen adalah
untuk menentukan jumlah tenaga kerja panen, menentukan jumlah tranportasi pengangkut hasil
panen, kemudian untuk memudahkan penentuan pengerjaan pengolahan TBS pada pabrik kelapa
sawit.
Kriteria matang panen yang berlaku dikebun adalah 5-10 brondolan jatuh dipirigan
sudah bisa dipanen. Kriteria matang panen itu dimana berada pada fraksi 2 dan
fraksi 3. Kriteria panen yang diharapkan adalah bila tingkat kematangan buah
sudah mencapai fraksi kematangan 1–3 dimana persentase buah luar yang jatuh
sekitar 12,5 %-75 %.

Waktu Panen Buah


Waktu yang paling pas untuk memetik TBS yaitu pada saat buah kelapa sawit
berada di dalam fraksi 2 dan fraksi 3. Pada fraksi 2, TBS kelapa sawit memiliki
rendemen 23,21% dengan kandungan ALB 2,30%. Sedangkan TBS kelapa sawit
yang ada di fraksi 3 mempunyai rendemen 23,86% dan kandungan ALB 2,71%.
Teknis Pengawasan Dan Mutu Buah

1. Unripe (0,0%) : Unripe (buah mentah) yang dipanen merupakan kesalahan fatal yang tidak boleh terjadi, karena
hal ini berpengaruh besar terhadap seluruh aktifitas panen dan juga berpengaruh terhadap ekstraksi yang akan
dihasilkan

2. Under Ripe (<8,0%) : Under Ripe (Buah Mangkal), merupakan buah yang secara visual sudah terlihat matang,
namun jika dihitung jumlah brondolan yang jatuh masih dibawah kriteria matang sehingga masuk kategori mangkal.

3. Ripe (>90,0 %) : Ripe (Buah Matang) merupakan kriteria buah yang harus dipanen dan dipastikan proses
memanen hingga buah terkirim ke Pabrik dalam tahap pengerjaan yang benar.

4. Empty Bunch (<5,0%) : Empyty Bunch (janjang kosong) merupakan kondisi buah yang hanya tinggal tersisa
sedikit buahnya.

5. Old Crop  (<10,0%) : Old crop (buah terlalu masak), merupakan keadaan buah yang terjadi dikarenakan tidak
terpanen pada periode panen sebelumnya.

6. Long Stalk (<5,0%) : Long stalk (gagang panjang), Kemahiran pemanen dalam melakukan aktifitas potong buah
sangat berpengaruh terhadap hasil buah yang dipanen,namun hal tersebut belumlah cukup, sehingga diperlukan
kedisiplinan pemanen untuk memotong gagang TBS yang minimal tidak lebih dari 5 cm
• Brondolan Tujuan penunasan :
Salah satu parameter mutu hancak yang umumnya  mempermudah pekerjaan panen.
diterapkan di Perusahaan Besar Swasta Perkebunan
Kelapa Sawit adalah jumlah brondolan yang tidak  menghindari tersangkutnya brondolan pada ketiak
dikutib, dan dibeberapa perusahaan, standar yang pelepah.
digunakan berbeda-beda namun umumnya berkisar
diantara  0 s/d 2 butir brondolan/janjang panen  memperlancar proses penyerbukan alami.

• Pelepah  mempermudah pengamatan buah matang pada


saat pekerjaan panen.
Jumlah pelepah yang optimum untuk menjaga
keseimbangan kedua aspek di atas adalah 48 - 56  melakukan sanitasi (kebersihan) tanaman, sehingga
pelepah (untuk tanaman muda) dan 40 - 48 pelepah menciptakan lingkungan yang tidak sesuai bagi
(tanaman tua). Tidak ada pruning/penunasan selama perkembangan hama dan penyakit.
masa belum menghasilkan (TBM) sampai 6 bulan
menjelang panen pertama, dan biasanya 24 bulan setelah  pada tanaman muda (tunas pasir) mempermudah
tanam, pekerja tidak boleh memotong atau membuang pemupukan, pembersihan piringan, dan pengutipan
pelepah pada masa ini. brondolan.
Sistem Progressive Pruning
 Pemanen harus diberi instruksi agar hanya
Yang dimaksud dengan sistem memotong pelepah seminimal mungkin.
 Pada waktu melakukan rotasi pruning pelepah
Progressive Pruning adalah Pruning yang dibuang hanyalah pelepah yang lebih dari
dilakukan secara bertahap dan terus-menerus jumlah yang telah ditetapkan di atas dan pelepah
yang mulai kering
sepanjang tahun, pelapah yang lebih dari  Pruning harus diusahakan dilakukan pada musim
jumlah yang telah ditetapkan di atas saja yang hujan (jika menggunakan sistem biasa).
 Untuk melakukan pruning pada pokok-pokok
dibuang : yang sedang dalam masa Fase bunga jantan,
perhitungan pelepahnya harus dilakukan oleh
 5 - 7 tahun 48 - 64 pelepah Mandor atau Asisten sebelum pruning dilakukan
oleh karyawan.
 8 - 14 tahun 40 - 48 pelepah  Setiap melakukan rotasi pruning pembersihan
(sanitation), buah-buah yang sudah tua dan busuk
 15 tahun ke atas 32 pelepah
harus sekaligus dibuang.
Pengawasan Dan Pemeriksaan Hasil Panen
Terdapat 3 (tiga) jenis mandor yang ada
di perkebunan kelapa sawit, yaitu:

1. Mandor Alat : Mandor yang


bertugas mengontrol peralatan
perkebunan.
2. Mandor Perawatan : Mandor yang
bertugas mengontrol perawatan
tanaman kelapa sawit
3. Mandor Panen : Mandor yang
bertugas mengontrol proses
pemanenan TBS (Tandan Buah
Segar) sawit.
Pihak yang paling bertanggung jawab terhadap hasil panen adalah:
a.   Pemanen
o Tidak siap borong (tidak menjalankan tugas sesuai dengan 7 (tujuh) jam kerja.
o Memanen buah mentah.
o Buah masak siap panen tetapi tidak di panen
o Brondolan tidak dikutip bersih
o Brondolan di buang ke gawangan
o TBS tidak disusun rapi di TPH
o Pelepah sengkleh, atau pelepah berserakan tidak di tata rapi
b.   Kerani Panen
 Buah mentah diterima sebagai buah masak
 BJR timbangan PKS dengan BJR timbangan di lapangan selisih    >10%
 BJR timbangan PKS dengan BJR Timbangan di lapangan selisih   5-10 %
 BJR Timbangan PKS dengan BJR timbangan di lapangan selisih antara 2,5 – 5 %
c.   Mandor Panen
o Buah mentah >5% dari total panen per hari
o Buah mentah 4 – 5 %
o Buah mentah 3 – 4 %
o Buah masak tidak dipanen, buah tinggal di piringan sehingga tidak terangkut, pelepah berserakan tidak di tata
rapi.
Untuk peralatan panen kelapa sawit menggunakan alat sbb
1. Berumur < 7thn
 Dodos dg lebar 10-12,5 cm
 Kantong/ piringan untk pengutipan brondolan
 Kapak kecil untuk memotong tangkai tbs dan batu asah
 Kereta dorong (lori)/ alat pikul
 Jaring panen
2. Berumur > 7 thn
 Egrek
 Kapak kecil dan batu asah
 Kereta dorong (lori)/ alat pikul
 Jaring panen
Hal-hal yang perlu diberikan perlakuan pada kegiatan
panen, yaitu:
1. Tandan buah segar (TBS)
2. Pelepah
3. Brondolan

Anda mungkin juga menyukai