PENDAHULUAN
Perkebunan kelapa sawit merupakan investasi jangka panjang yang dikelola secara
profesional sehingga menguntungkan secara ekonomis terhadap perusahaaan dan dapat
meningkatkan kesejahteraan serta memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan
pendapatan masyarakat dilingkungan sekitar. Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis
Jacq.) merupakan tanaman penghasil minyak nabati yang paling efisien diantara
beberapa tanaman sumber minyak nabati yang memiliki nilai ekonomi tinggi lainnya,
seperti kedelai, zaitun, kelapa dan bunga matahari. Indonesia merupakan penghasil
minyak sawit terbesar di dunia, dengan lahan sekitar 10 juta hektar kelapa sawit yang
tersebar di Indonesia. Saat ini industri kelapa sawit menjadi penyumbang devisa negara
terbesar kedua setelah sektor minyak bumi dan gas. Produksi kelapa sawit Indonesia
pada tahun 2016 diperkirakan mencapai 32 juta ton. Kelapa sawit yang mulanya berasal
dari Afrika Tropis memiliki produktifitas yang jauh lebih tinggi dari pada tumbuhan
sejenis yang juga memproduksi minyak lemah. Dalam industri perkebunan kelapa sawit,
salah satu kegiatan dilapangan yang berkaitan dengan peningkatan mutu minyak adalah
pengelolahan panen yang baik.
1
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan Praktikum adalah:
a) Memberikan pengalaman
b) Menanamkan etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk memasuki dun
ia kerja dalam menghadapi tuntutan pasar kerja global.
c) Memenuhi hal-hal yang belum dipenuhi di sekolah agar mencapai
keutuhan standar kompetensi lulusan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Panen
Panen buah kelapa sawit di Indonesia masih dilakukan secara manual dan
mengandalkan tenaga manusia. Cara panen buah kelapa sawit dilakukan dengan
memotong tandan buah segar (TBS) dan memotong pelepah daun yang
menghalangi proses pemotongan TBS. Saat ini Indonesia menggunakan 2 jenis
alat panen tradisional, yaitu: dodos dan egrek. Dodos menggunakan pisau dengan
bentuk chisel yang disambung dengan pipa panjang, sedangkan eggrek
menggunakan pisau dengan bentuk sickle atau arit yang di sambung dengan pipa
panjang . Dodos pada umumnya digunakan untuk pohon kelapa sawit dengan 2
ketinggian 2-5m, sedangkan egrek, digunakan untuk pohon kelapa sawit dengan
ketinggian 5m atau lebih. Alat tradisional ini membutuhkan tenaga yang besar
dari pengguna karena untuk memotong TBS dilakukan gerakan menusuk untuk
dodos dan gerakan menarik untuk egrek.
3
2.2 Persiapan panen
Persiapan panen biasanya dilakukan pada saat tanaman memasuki masa TBM
akhir. kegiatan yang perlu di lakukan dalam persiapan panen yaitu:
A. Katrasi
Ablasi atau kastrasi adalah pekerjaan membuang bunga jantan maupun bunga
betina yang masih muda karena buah yang di hasilkan belum ekonomis dan
untukmemaksimalkan pertumbuhan vegetatif. Kastrasi dilakukan sebanyak 5
rotasi yaitu pada umur 15-20/bulan. Kastrasi juga bertujuan untuk menjaga
kebersihan tanaman sehingga mengurangi kemungkinan serangan hama dan
penyakit seperti Tirathaba,Tikus dan Marasmius.
1. Pelaksaan kastrasi :
B. Pruning/Tunas pasir
Pruning perlu dilakukan untuk menjaga jumlah pelepah yang optimal yang
berguna untuk tempat munculnya bunga dan pemasakan buah. Pruning di lakukan
setelah dilakukan kastrasi dan tanaman yang sudah mulai memasuki tahap awal
panen (6 bulan sebelum panen).
4
2. Teknis pruning dilakukan dengan cara :
C. Piringan
Piringan merupakan daerah yang berada di sekitar pokok kelapa sawit yang
berbentuk lingkaran. Pada setiap pokok kelapa sawit harus di buat piringan
dengan tujuan memudahkan dalam proses pemanenan dan memudahkan dalam
pengutipan brondolan dan perawatan tanaman. Dalam pembuatan piringan
biasanya dilakukan secara manual terlebih dahulu setelah itu dilakukan secara
chemis. Dengan manual biasanya untuk membentuk piringan pada pokok sesuai
dengan diameter yang di tentukan, dengan membabat gulma yang tumbuh di
sekitar piringan dan menggaru nya menggunakan cangkul .
D. Pasar Pikul
Pasar pikul yaitu:jalan /akses panen yang di buat di antar dua baris tanaman.
pembuatanpasar pikul dilakukan pada persiapan panen,sehingga dapat
memudahkan di dalam proses pemanenan, terutama pada proses pengakutan TBS
dari dalam blok ke TPH. Lebar pasar pikul pada umumnya adalah1,5m. Pasar
pikul dapat dibuat dengan cara manual dan mekanik. Dengan cara manual
menggunakan alat misalnya, dengan rotar slasher.
5
E. Titi Panen
Titi panen merupakan titian yang dibuat sebagai jalan untuk menyebrangi
parit dari jalan Collection menuju ke dalam blok. Titi panen ini hanya di gunakan
pada kondisi lahan yang antara TPH dan Pasar pikul terpisahkan oleh parit.
Toto panen ini biasanya digunkan pada kondisi lahan Low land, titi panen ini
biasadi letakkan pada setiappasar pikul yang terpisahkan oleh parit.
F. TPH
Dalam pembuatan TPH dalam suatu blok dilakukan ketika tanaman akan
memasuki masa produksi. Pembuatan TPH dilakukan dengan cara: Meratakan
tanah yang kan di buat TPH, bentuk dari TPH yaitu : persegi dengan ukuran
3x3m.
1. Dodos
2. Gancu
3. Angkong
4. Batu asah
5. Goni untuk tempat mengumpulkan brondolan
6. APD (Alat Pelindung Diri)seperti helm, sepatu boot, sarung tangan dsb.
Alat yang di gunakan dalam pemanenan tandan sawit tidak selalu sama, tetapi
berbeda menurut umur tanaman kelapa sawit. Adapun pembagian alat panen
adalah sebagai berikut:
6
2.3 Kriteria Tanaman Menghasilkan
Buah sawit yang dapat di panen adalah buah yang matang. Buah sawit
memerlukan waktu lebih kurang 5,5-6 bulan untuk dapat berbentuk dari bunga
menjadi tandan buah sawit yang matang dan dapat di panen. Tanamn kelapa
sawit umumnya akan memasuki masa TM setelah umur 30-36 bulan tergantung
varietas dan pemeliharaan. Suatu areal sudah dapat di panen apabila
Setiap tandan yang sudah matang panen diambil secaraacak dari setiap hektar
tanaman kemudian di timbang. Jika rata-rata bobot telah lebih dari 3 kg maka
pemanenan dapat dilakukan dan di teruskan dengan pemeriksaan penyebaran
panen. Bila bobot rata-rata tandan masih dibawah 3 kg, Panen harus di
tangguhkan, karena tandan kecil secara tekhnik tidak dapat di olah pabrik
seehingga tidak mempunyai nilai ekonomis.
Kerapatan sebaran panen adalah angka yang menyatakan jumlah pohon yang
telah memiliki tandan matang panen dalam baris tanaman pada satu petak (blok)
tanaman sawit. Angka ini penting di ketahui untuk efesiensi pemanenan, karena
menyangkut jarak (ruang) dan waktu yang dibutuhkan untuk memanen.
7
D. Derajat Kematangan Buah
Pada saat matang tersebut di cirikan pula oleh membrondolnya buah. Kriteria
tandan buah masak pada tanaman muda dan tanaman menghasilkan sedikit
berbeda. Pada tanaman muda yang baru pertama kali di panen, kriteria matang
tandan matang panen berupa 1-2 brondolan per tandan di gunakan mengingat
tandan masih kecil dan cepat masak. Standar ini harus di sesuaikan berdasarkan
kondisi iklim setempat dan pengalamn pekerja.
a. Ancak Panen
Dalam pengelolaan areal yang cukup luas, pelaksanaan panen yang harus di
aturdengan pembagian areal panen pada suatu blok. Pembagian ancak panen
dengan tujuan
Pembagian ancak panen pada suatu blok di sesuaikan dengan areal / luas
lahan yang akan di bagi sesuai dengan jumlah pemanenan yang di butuhkan.
System pembagian ancak pemanen, meliputi:
b. Ancak Tetap
Yaitu : pemanen dan lokasi tetap tidak perlu di giring ke arah tertentu.
Kebaikan ancak tetap adalah pemanen tidak berpindah pindah sehingga
penggunaan waktu lebih efektif dan pencatatan TBS lebih mudah.
8
c. Ancak Giring
Ancak giring adalah sistem ancak panen yang di lakukan dengan cara
memberikan suatu ancak kepada pemanen setiap hari panen yang perpindahannya
dari suatu ancak ke ancak berikutnya dengan cara di giring.
E. Rotasi panen
Pada kegiatan panen hal penting yang tidak boleh di lupakan dalam proses
pemanenann yaitu rotasi panen. Rotasi panen adalah jangka waktu antara
pelaksanaan panen suatu hari tertentu dengan pelaksanaan pamnen berikutnya d
lokasi yang sama.
Tujuan dari rotasi panen yaitu: Untuk memperloleh tandan sesuai dengan tingkat
kematangan yang diinginkan. Dalam satu blok yang dipanen rotasi normal
potongan buah adalah 6 / 7. Artinya 6 hari efektif dalam 7 hari. Jadi setelah 7 hari,
pemanen harus memanen di blok/ daerah pertama dan begitu seterusnya.
Tujuan dari AKP yaitu: Untuk mendapatkan estimasi jumlah janjang yang
akan dipanen, untuk mengetahui jumlah tenaga kerja yang di butuhkan dan untuk
menetukan angkutan yang di butuhkan.
AKP dapat diperoleh dengan cara: Sensus buah. Sensus buah dilakukan 1 hari
sebelum dilaksanakan pemanenan pada suatu blok. Dalam sesnsus buah dilakukan
dengan cara : Menentukan pokok yang akan dijadikan sebagai sampel,
menghitung jumlah buah yang membrondol pada pokok sampel.
9
G. Teknis Panen
Pada kegiatan panen ini hal penting yang tidak boleh dilupakan dalam proses
pemanenan yaitu : Teknis panen. Teknis Panen dilakukan dengan cara :
1. Mengambil buah matang yaitu : buah yang siap panen yang telah
membrondol antara 3-5 brondolan pada setiap pokok.
2. Setelah janjangan di turunkan, Brondolan yang terlepas dari janjangan &
berserak dipiringan harus dikutip hingga bersih & dikumpulkan dalam
karung.
1. Mandor Panen
Seorang mandor panen membawahi 15-20 pemanen. Tugas mandor panen
adalah mengatur ancak pemanen sehingga dalam setiap hari panen ancak
dapat di selesaikan dan memeriksa ketuntasan ancak dan buah setiap hari.
2. Kerani Buah
Tugas kerani buah adalah untuk menerima tandan di TPH & menghitung
jumlah tandan yang telah di panen dan melakukan kerjasama & koordinasi
kerja dengan pengendara angkutan.
10
BAB III
3.1 Materi
Materi Primer
Materi primer adalah materi yang diperoleh setiap hari dalam bentuk
aktifitas atau praktek.
Materi Sekunder
Materi sekunder adalah materi yang diperoleh langsung dari pembimbing
lapangan saat evaluasi.
3.2 Metode
Metode Pelaksanaan PRATIKUM
Melaksanakan PRATIKUM dengan sungguh-sungguh dan mengikuti segala
arahan yang telah diberikan oleh pembimbing.
Metode Pembuatan Laporan.
Penulis menggunakan metode diskritif, kualitatif, dan non statistic. Penulis
berusaha mendeskripsikan suatu hasil praktek dan menggambarkan secara
faktual.
11
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
13