Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PEMBIBITAN DAN PERBANYAKAN

TANAMAN

“KOMODITI KOPI”

NAMA KELOMPOK:
Alya Prihningtiyas Ghaniayun 20721004
Bambang Aprilindo 20721008
Garin Prasetyo 20721015
Heri Wahyudiono 20721016
Melly Nuraisah 20721020
Triana Selviani 20721029

JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN


PROGRAM STUDI PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2021
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................................iii


1.1 Latar belakang .................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 2
BAB II METODE PELAKSANAAN ....................................................................................... 3
2.1 Waktu dan tempat............................................................................................................. 3
2.2 Alat dan bahan.................................................................................................................. 3
2.3 Prosedur kegiatan ............................................................................................................. 3
2.4 Jadwal Kegiatan ............................................................................................................... 9
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................. 11
3.1 Kegiatan pembibitan ...................................................................................................... 11
A. Pembibitan prenursery ................................................................................................. 11
B. Pembibitan Mainursery ................................................................................................ 14

iii
4
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. Tuhan yang maha Esa
karena rahmat dan hidayahnya penulis mampu menyelesaikan makalah dengan judul
“Perencanaan Pembibitan Kopi ” ini tepat waktu dengan beberapa ketentuan yang diberikan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini hingga mampu terselesaikan tepat waktu. Penulis menyadari masih
banyak kesalahan yang terdapat pada makalah ini, sehingga kami mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun untuk perbaikan makalah kedepannya

Bandar Lampung, 14 November 2021

Penulis

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Kopi merupakan tanaman perkebunan yang sudah lama dibudidayakan. Selain
sebagai sumber penghasilan rakyat, kopi menjadi komoditas andalan ekspor dan sumber
pendapatan devisa negara.1 Terdapat dua jenis kopi yang paling banyak dibudidayakan di
Indonesia, yaitu kopi arabika dan kopi robusta. Ciri-ciri kopi arabika adalah beraroma wangi
yang sedap menyerupai aroma perpanduan bunga dan buah, terdapat citra rasa asam yang
tidak terdapat pada kopi jenis robusta, terkenal pahit. Jenis kopi robusta kualitas buahnya
lebih rendah dari kopi arabika. Mempunyai ciri-ciri memiliki rasa yang lebih menyerupai
cokelat, aroma yang dihasilkankhas danmanis, warna bijinya bervariasi, tergantung dari cara
pengolahannya.
Saat ini, peningkatan produksi kopi di Indonesia masih terhambat oleh rendahnya
mutu biji kopi yang dihasilkan sehingga mempengaruhi pengembangan produksi akhir kopi.
Hal ini disebabkan, karena penanganan pasca panen yang tidak tepat antara lain proses
fermentasi, pencucian, sortasi, pengeringan, dan penyangraian. Selain itu spesifikasi
alat/mesin yang digunakan juga dapat mempengaruhi setiap tahapan pengolahan biji kopi.
Oleh karena itu, untuk memperoleh biji kopi yang bermutu baik maka diperlukan penanganan
pasca panen yang tepat dengan melakukan setiap tahapan secara benar. Proses penyangraian
merupakan salah satu tahapan yang penting, namun saat ini masih sedikit data tentang
bagaimana proses penyangraian yang tepat untuk menghasilkan produk kopi berkualitas.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Teknik Pembibitan pada Tanaman Kopi?
2. Berapa kisaran biaya untuk Pembibitan Tanaman Kopi?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami Teknik Pembibitan pada Tanaman Kopi.
2. Untuk mengetahui dan memahami berapa kisaran biaya yang diperlukan untuk Pembibitan
Tanaman Kopi

2
BAB II

METODE PELAKSANAAN

2.1 Waktu dan tempat


Tempat di kampus polinela

2.2 Alat dan bahan


a) Alat :
1. Cangkul
2. Polybag
3. Rol meter
4. Penggaris
5. Troli
6. Ember
7. Tali raffia
8. Bambu
9. Plastik
10. Tirplek
11. Parang
12. Paranet
b) Bahan :
1. Bibit kopi
2. Tanah
3. Pupuk

2.3 Prosedur kegiatan


A. Pembibitan Pre-Nursery
Pembibitan Pre-Nursery merupakan pembibitan awal. Pada pembibitan kopi arabika, Pre-
Nursery dilakukan pada media tanam berupa bedengan dengan bangunan pembibitan yang
bertujuan sebagai optimalisasi pertumbuhan benih di awal perkembangannya dengan
pemeliharaan yang telah ditentukan.Pada masa pre-nursery tanaman benar benar diperhatikan
kondisinya, sebab pada masa ini bibit yang baru tumbuh masih sangat rentan kematian dan

3
terserang hama dan penyakit. Benih yang mati segera disulam untuk menutupi kekosongan
pada media persemaian. Dengan sangat memperhatikan kondisi bibit, maka bibit akan dapat
tumbuh normal.
a. Pengolahan lahan di persemaian
Di persemaian, media permsemaian yang digunakan yaitu tanah dan pasir, diolah hingga
berbentuk bedengan yang sesuai dengan syarat tumbuh tanaman kopi.
Jumlah Populasi di Lapangan
Diketahui: Luas Lahan 1 Ha
Jarak Tanam Di Lapangan (3m x 3m)
Maka =
1). Jumlah populasi di lahan budidaya
= Luas lahan/Jarak tanam
= 1 ha/ (3m x 3m)
= 10.000 m² / 9m²
= 1.111.111 populasi
2). Kebutuhan Benih
Diketahui Faktor koreksi:
1. Daya Kecambah Benih : 85 %
2. Kecambah Dapat di Tanam di Persemaian : 90 %
3. Kecambah Hidup Dalam Persemaian : 85 %
4. Persemaian Dapat di Grafting : 80 %
5. Graftig Jadi : 90 %
6. Sulaman : 20 %
7. FK = 100/85 x 100/90 x 100/85 x 100/80 x 100/90 x 100/20 = 10,54
1,17 x 1,11 x 1,17 x 1,25 x 1,11 x 5 = 12,05
Fk x luas x populasi
= 12,05 x 1 ha x 1.111
= 1.387,555 benih
3) Bedengan
Luas bedengan = 10m x 1,2m
Jarak tanam benih = 3 x 5 cm
Populasi = luas lahan / jarak tanam
= 12m² / 0,0014m²
= 8000 benih / bedengan
4
Jumlah bedengan = jumlah seluruh benih / jumlah benih perbedeng
= 1.387.555 benih / 8000 benih
= 167 bedengan

b. Pembuatan bangunan pembibitan (naungan)


Atap naungan yaitu menggunakan paranet dengan ketinggian bangunan naungan 2m.
naungan bertujuan untuk mengurangin intensitas cahaya matahari secara langsung dan
melindungin bibit dari serangan hama dan penyakit di awal pertumbuhan. Bibit yang tidak
diberi naungan akan terganggu pertumbuhannya dan terancam mengalami kematian.
Kebutuhan Paranet
Diketahui: Luas Bedengan 10m²
Jumlah Bedengan 1.135
1 Gulung = 300m²
= 1,5 x 10 x 1.135 = 17.025 m²
Maka = 17.025 : 300 = 57 Gulung
Kebutuhan Bambu
Diketahui: Kebutuhan 1 bangunan pembibitan yaitu 1 lonjor bambu
Jumlah Bedengan 1.135
=Maka membutuhkan bamboo sebanyak 1.135 Lonjor

Kebutuhan Tali Rafia


Diketahui: Kebutuhan 1 bangunan pembibitan yaitu 1 bungkus
Jumlah Bedengan 1.135
=Maka membutuhkan Rafia sebanyak 1.135 bungkus

HK Pembuatan bangunan pembibitan (naungan)


30 menit/bangunan pembibitan => 30 menit x 1.135 / 480 (HK 8 jam)
=34.050/480 = 71 HK

c. Penyemaian
Penyemaian dilakukan dengan menggunakan jarak tanam 5cm x 10cm dengan kedalaman
2 – 3 cm.
HK Penyemaian
= 5.600 benih/HK => 2.269.868 / 5.600 = 405 HK
5
d. Pemeliharaan
Pemeliharaan seperti penyiangan dan penyiraman dilakukan setiap hari sampai bibit siap
ditransplanting ke pembibitan mainursery pada usia 2-3 bulan. Pembibitan pada mainursery
dilakukan sampai tanaman berumur 8-9 bulan.
Kebutuhan Pupuk NPK
Diketahui: Jumlah Bibit 2.269.868 Buah
Dosis 5 gram/ tanaman
Volume pemupukan 3x
Maka = 2.269.686 x 5gram x 3 = 34.045.290 gram
= 34.045,29 kg
HK Pemupukan
500 m²/HK => 8027,7 / 500 = 16 HK x 3x pemupukan = 48 HK

B. Pembibitan Main-Nursery
Pembibitan Main-Nursery adalah pembibitan lanjutan dari Pre-Nursery. Pada Pre-Nursery
media yang digunakan dalam pembibitan kopi yaitu polybag dengan ukuran sedang.
Tanaman dilakukan transplanting ke pembibitan Main-Nursery pada usia 2-3 bulan.
Pembibitan pada Main-Nursery dilakukan sampai tanaman berumur 8-9 Bulan.

a. Pengisian polybag
Polybag yang akan digunakan sebagai media tanaman main-nursery di isi dengan
campuran topsoil dan pupuk kendang. Polybag yang digunakan yaitu berukuran 20 cm x 20
cm.
Kebutuhan Polybag
Jumlah tanaman yang ditransplanting
= 2.269.686 x (FK= 95/100 x 95/100)
= 2.048.392 Tanaman
Maka Kebutuhan Polybag = 2.048.392 buah
1 kg polybag berisi 130 buah
Maka Kebutuhan Polybag = 2.048.392 : 130 = 15.757 kg
HK Pengisian Polybag
30 detik/polybag = 30 detik x 2.048.392 Polybag = detik
(8 jam = 28.800 detik) = 61.451.760 / 28.800 = 214 HK
6
b. Transplanting
Tanaman pada media persemaian kemudian dilakukan transplanting ke polybag main-
nursery yaitu pada usia 2 – 3 bulan. Transplanting bertujuan untuk pemeliharaan yang lebih
intens dengan berbagai perlakukan seperti pemupukan dan lain-lain.
HK Transplanting
20 detik/bibit = 20 x 1.926.666 = 38.533.320
(8 jam = 28.800 detik) = maka 38.533.320 / 28.800 = 1.337 HK

c. Pemeliharan
Pemeliharaan pada main-nursery merupakan pemeliharaan lanjutan dari pre-nursery yaitu
dilakukan setiap hari guna mengoptimalkan proses pertumbuhan dan menjaga Kesehatan
bibit.

d. Pemupukan
Pemupukan pada pembibitan main-nursery yaitu menggunakan pupuk NPK untuk
mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Kebutuhan Pupuk NPK
Diketahui: Jumlah Bibit 2.269.868 Buah
Dosis 15 gram/ tanaman
Volume pemupukan 3x
Maka = 2.048.392 x 15 gram x 4 = 92.177.640 gram
92.177,64 kg
HK Pemupukan
500 m²/HK = 8027,7 / 500 = 16 HK x 4x pemupukan = 64 HK

C. Norma Kegiatan
1). Norma Alat
Efektifitas daya pakai = 2 x 1 hari kerja = 2 x 280 = 560
1/560 = 0,0018/HK (8 Jam)
2). Norma Pengisian Polybag
30 detik/polybag => (8 Jam = 28.800 detik) => 28.800:30 = 960 polibag/HK
3). Norma Pengolahan lahan pembibitan
10 Menit/m² => (8 jam = 840 menit) => 480/10 = 48 m²/HK
7
4). Norma Penanaman benih
5 detik/benih => (8 Jam = 28.800 detik) => 28.800/5 = 5.600 benih/HK
5). Norma Grafting
5 menit/bibit => (8 jam = 480 menit) => 480/5 = 96 bibit/HK
6). Norma pengisian polybag
30 detik/polybag => (8jam = 28.800 detik) => 28.800/30 = 960 polybag/HK

8
2.4 Jadwal Kegiatan

No Rencana kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Ket.

BOBOT 1 2 3 4 1 2 34 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Pre-Nursery

a. Pengolahan lahan 2,5

b. Bangunan Pembibitan 5

c. Penanaman Benih 2,5

d. Pemupukan 2,5

e. Penyiangan 20

f. Penyiraman 21,5

2 Main-Nursery

a. Pengisian Polybag 3,3

b. Transplanting 1,6

c. Pemupukan 3,3

d. Penyiangan 18,5

e. Penyiraman 20

9
3 BIBIT SIAP TANAM 1,6

AKUMULASI 100

10
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Uraian umum dan kondisi lahan


Ketinggian tempat, suhu udara, dan curah hujan yang sesuai untuk pertumbuhan dan
produksi tanaman kopi kondisinya disesuaikan dengan jenis kopi yang akan
ditanam. Ketinggian tempat untuk kopi Robusta, Arabika dan Liberika bervariasi yaitu
masing-masing berkisar: 100 – 600; 1.000 – 2.000 dan 0 – 900 m dpl. Kondisi tersebut
menyebabkan suhu udara untuk ke tiga jenis kopi berbeda sama sama lainnya yaitu
masing-masing berkisar 21 – 24; 15 – 25 dan 21 – 30°C. Curah hujan yang dibutuhkan
kopi Robusta dan Arabika sama yaitu berkisar 1.250 – 2.500 mm/tahun sedangkan
untuk kopi Liberika nilainya lebih tinggi yaitu berkisar 1.250 – 3.500 mm/tahun. Bulan
kering (curah hujan kurang dari 60 mm/bulan) untuk kopi Robusta dan Liberika sama
yaitu sekitar 3 bulan/tahun sedangkan untuk kopi Arabika berkisar 1- 3 bulan/tahun.

Secana umum lahan (tanah) untuk tanaman kopi Robusta, Arabika maupun Liberika
mempunyai karakteristik/sifat yang hampir sama yaitu : (1) kemiringan tanah kurang
dari 30 %, (2) kedalaman tanah efektif lebih dari 100 cm, (3) tekstur tanah berlempung
(loamy) dengan struktur tanah lapisan atas remah, (4) kadar bahan organik di atas 3,5 %
atau kadar karbon(C)di atas 2 %, (5) nisbah C dan nitrogen (N) antara 10 — 12, (6)
kapasitas tukarkation (KTK) di atas 15 me/100 g, (6) kejenuhan basa (KB)di atas 35 %,
(7) kemasaman (pH) tanah berkisar 5,5 — 6,5 dan (8) kadar unsur hara N, posfor (P),
kalium (K), kalsium (Ca) serta magnesium(Mg) cukup sampai tinggi.

3.2 Kegiatan pembibitan


A. Pembibitan prenursery
1. Pengolahan lahan di persemaian
Persiapan lahan mestinya dilakukan jauh-jauh hari sebelum Anda siap menanam
benih kopi. Bahkan kalau lahan belum memiliki tanaman peneduh, seharusnya Anda
menanamnya 2-4 tahun sebelum memulai budidaya kopi. Fungsi pohon peneduh untuk
mengatur intensitas sinar matahari yang masuk, karena tanaman kopi tidak suka sinar
matahari yang penuh dan intens. Pohon peneduh yang sering digunakan dalam budidaya
kopi misalnya dadap, lamtoro, sengon, Selain melindungi tanaman kopi, pohon peneduh
bisa menjadi sumber pupuk kendang melalui daun-daunnya yang berjatuhan. Lamtoro

11
memiliki pertumbuhan cepat, sekitar 2 tahun sudah besar. Sementara pohon sengon
memerlukan waktu 4 tahun agar benar-benar mampu melindungi tanaman kopi.
Persiapan lahan lainnya adalah memeriksa derajat keasaman (pH) tanah. Ini tergantung
spesies tanaman kopi yang mau dibudidayakan. Kopi arabika tumbuh subur pada tanah
dengan pH 5 – 6,5. Kopi robusta akan tumbuh subur pada tanah dengan pH 4,5 – 6,5.

2. Pembuatan bedengan
Bedengan adalah tempat tumbuhnya tanaman budidaya dengan cara meninggikan
tanah dan memberikan perlakuan khusus dengan menambahkan pupuk dasar berupa
pupuk organik, pupuk kandang atau kompos. Bedengan bisa disebut juga dengan
gulutan atau guludan, mempermudah bercocoktanam, dengan harapan panen bisa lebih
maksimal, bedengan biasanya digunakan pada tanaman palawija dan sayuran, namun
untuk beberapa tempat bedengan digunakan untuk tanaman buah. Bedengan biasanya
mempunyai tinggi 50 cm dengan lebar sekitar 1 meter, untuk memaksimalkan bedengan
sebagai media tanam maka perlu dipasangkan mulsa pada bedengan, selain menghindari
gulma, dengan mulsa mencegah bedengan rusak seperti longsor terbawa air saat hujan.
Pembuatan bedengan bisanya memerlukan alat :
1. Cangkul
2. Triplek
3. Tali rafia
4. Lahan yang telah diolah
5. Patok kayu
Berikut cara pembuatan bedengan :
1. Pertama saat sebelum kita membuat bedengan hendaknya bersihkan terlebih dulu
zona tanah yang hendak di kerjakan , bersihkan area tersebut dari rumput, gulma serta
bebatuan supaya tanah lebih produktif.
2. Berikutnya ialah mencangkul tanah tersebut hingga gembur.
3. Ratakan dengan triplek supaya rata.
4. Sehabis itu barulah kita membuat bedengan dengan metode membentuk tanah tadi
seperti garis memanjang dengan ukuran tertentu, untuk membuat bedengan ini sendiri
hendaknya garisgaris tersebut terbuat dari arah utara ke selatan tujuannya merupakan
supaya bedengan tersebut memperoleh cahaya matahari yang cukup setiap harinya.

12
3. Pembuatan naungan
Naungan sejatinya adalah tumbuhan yang sengaja ditanam untuk berfungsi
melindungi tanaman budidaya dari paparan sinar matahari. Alat dah bahan yang
digunakan untuk membuat naungan yaitu :
1. Bambu
2. Plastik
3. Cangkul
4. Parang,
5. Meteran
6. Tali raffia
Berikut cara pembuatan naungan :
1. Sediakan alat dan bahan yang digunakan.
2. Bersihkan dan ratakan areal yang ingin digunakan dengan menggunakan cangkul.
3. Buatlah bambu yang panjangnya 1,50 mater, 1,0 mater, 3,0 mater, dan 2,0 maret yang
masingmasing dua bambu dengan menggunakan parang dan materan.
4.Ukur areal yang ingin dibuat naungan 3 mater x 2 maret ( panjang 3 mater dan lebar 2
meter). 5. Setiap sudut areal diberdirikan bambu sebagai tanda.
6. Bambu yang panjangnya 1,50 mater berada didapan (kearah matahari terbit) dan 1,0
mater dibelakang.
7. Letakkan bambu yang panjangnya 3,0 mater didepan dan belakang sedangkan bambu
yang panjangannya 2,0 mater berada disamping kiri dan kanan.
8. Ikatlah masing-masing bambu dengan menggunakan tali paranet.
9. Kemudian tutuplah bagian atas naungan dengan menggunakan paranet yang sudah di
sediakan.

4. Penyemaian
1. Langkah pertama adalah membuat bedengan sedalam 30 cm dengan ukuran 120 x 10
m dengan dilengkapi atap sebagai naungan supaya bibit terlindungi dari hujan lebat dan
tanah tidak cepat kering. Atap bisa terbuat dari daun kelapa, jerami atau alangalang.
2. Setelah itu pasir/humus setebal 5 cm ditabur di atas tanah bedengan dan disiram air
dengan air secukupnya, selanjutnya benih-benih yang telah disediakan ditanam pada

13
bendengan dengan jarak tanam antar benih 3-4 cm dan jarak antar baris 5 cm. Benih
selanjutnya disiram hingga tanah menjadi lembab. Benih mulai tumbuh dan mengangkat
daun lembaganya pada umur 4-6 minggu.
3. Bibit kopi dapat ditanam setelah umur 8-9 bulan, oleh karena itu penyemaian benih
harus memperhatikan rencana penanaman. Pada umumnya penyemain dilakukan pada
bulan November -Desember dengan demikiain pada pertengahan bulan
NovemberDesember atau awal musim hujan bibit sudah berumur 8-9 bulan dan siap
ditanam di lapang dengan kondisi tanaman yang sudah cukup kuat.
4. Apabila bibit akan ditanam sebagai sambungan, maka penyemaian dilakukan pada
bulan Agustus, selanjutnya bibit dapat disambung pada umur 1 tahun. Bila kelak bibit
akan ditanam pada bulan November/Desember bibit sambungan sudah berumur 4 bulan.

5. Pemeliharaan
a. Penyiraman dijadwalkan setiap hari (pagi-sore) tetapi memperhatikan keadaan cuaca
pada saat kegiatan sedang berjalan.
b. Pemberian naungan dengan target intensitas cahaya masuk pada masa awal
pembibitan adalah 25 %. Setiap bulan secara bertahap intensitas cahaya yang masuk
dinaikkan dengan cara membuka atap/naungan sedikit demi sedikit. Hal ini dilakukan
hingga seminggu sebelum pemindahan bibit ke lapangan atau pembibitan telah terbuka
semua.
c. Pemupukan dilakukan setiap dua minggu sekali.
d. Pengendalian hama penyakit dilakukan secara manual atau kimiawi. Hama yang
sering menyerang bibit adalah ulat kilan (Hyposidra talaca), belalang dan bekicot.
Sedangkan penyakit yang sering menyerang adalah penyakit rebah batang rizoctonia
solani.
e. Seleksi bibit pertama kali dilakukan setiap 2 bulan sekali. Bibit yang terlihat kerdil,
atau tidak dapat terselamatkan karena terserang hama/penyakit segera dipindahkan dari
lokasi pembibitan.
f. Penggemburan media pembibitan dilakukan setiap 2 bulan sekali dengan hati-hati
supaya tidak merusak perakaran.

B. Pembibitan Mainursery
1. Pengisian poybeg
1. Media tanam yang digunakan, baik untuk pembuatan bedengan maupun pengisian
polybag dapat menggunakan campuran tanah, pasir dan pupuk kandang dengan

14
perbandingan 1:1:1 atau bergantung pada porositas tanah. Semakin liat tanah, maka
porsi tanah dikurangi.
2. Tanah yang digunakan untuk rnedia tanam harus gembur dan dihaluskan. Pupuk
kandang yang digunakan harus sudah matang dan terbebas dari ulat pemakan akar
(uret).
3. Media tanam tanah, pasir dan pupuk kandang diaduk merata sebelum digunakan
untuk bedengan atau untuk pengisian polybag.
4. Ukuran polybag yang digunakan disesuaikan dengan lamanya waktu pembibitan.
Waktu pembibitan 2-3 bulan dapat rnenggunakan polybag berukuran minimal 10 cm x
20 cm, sedangkan pembibitan selama 4-6 bulan rrinimal menggunakan polybag
berukuran 15 cm x 25 cm. Semakin lama waktu pembibitan, maka ukuran polybag yang
digunakan harus semakin besar agar dapat memaksimalkan turnbuhnya akar.
5. Bedengan pembibitan atau pun penyusunan polybag dibuat arah Utara-Selatan lebar
80-120 cm dan panjang disarankan 10 m atau 25 m.

2. Transplating (pemindahan)
1. Kantong polibeg sebelum diisi tanah dibuat lubang sebanyak 8 – 15 buah/polibeg.
2. Kantong polibeg diisi media tumbuh dan disiram hingga basah, kemudian
diatur/ditata di bedengan dengan jarak antar kantong ± 7 cm, sehingga dengan lebar
bedengan 120 cm dapat diletakkan 6 - 7 baris kantong plastik.
3. Dipilih benih yang tumbuhnya normal dan sehat, akarnya jika terlalu panjang
dipotong sebagian sehingga tinggal 7 cm.
4. Benih ditanam dalam polibeg dengan cara melubangi media sedalam ± 10 cm; tanah
dipadatkan agar akar tidak menggantung (tanah berongga). Diusahakan agar akar tidak
terlipat/bengkok.

3. Pemupukan
pemupukan pada bibit dengan cara dibenamkan atau dilarutkan dalam air. Dosis pada
umur bibit kopi berumur 1—3 bulan adalah 1 gram Urea, 2 gram TSP, dan 2 gram KCl.
Bibit berumur 3—8 bulan hanya 2 gram urea setiap 2 pekan sekali.

4. Penyiangan
Tanaman kopi harus selalu bersih dari gulma, terutama saat tanaman masih muda.
Lakukan penyiangan setiap dua minggu, dan bersihkan gulma yang ada dibawah tajuk
pohon kopi. Apabila tanaman sudah cukup besar, pengendalian gulma yang ada diluar
tajuk tanaman kopi bisa memanfaatkan tanaman penutup tanah.

15
5. Penyiraman
Penyiraman dijadwalkan setiap hari (pagi-sore) tetapi memperhatikan keadaan cuaca
pada saat kegiatan sedang berjalan.

16
Lampiran perhitungan investasi alat dan bahan serta anggaran kegiatan pembibitan kopi
N Alat/bahan/tenag Kuantita Satua Harga satuan satua
Kegiatan Total (Rp)
o a kerja s n (Rp) n hari

Sewa eskafator 1 unit 500,000 1 500,000

Sewa bajak 1 unit 450,000 1 450,000


Pembukaan
1
lahan cangkul 10 buah 55,000 550,000

sabit 10 buah 35,000 350,000

Tenaga kerja 5 orang 75,000 3 1,125,000


Investasi

Bambu 50 meter 75,000 3,750,000

Paranet 100 M2 50,000 5,000,000

Polibag kecil 10000 buah 250 2,500,000

benih sawit 10000 bibit 9,000 90,000,000


Pembibitan
2 pupuk 50 kg 10,000 500,000
prenursery
Jasa tenaga kerja
Pembangunan
bangunan 1 Paket
45,000,000 45,000,000
pembibitan

Pengisian polibag 4 orang 80,000 2 640,000


Penanaman
kecambah 4 orang 50,000 1 200,000

Pemeliharaan 1 orang 25,000 200 5,000,000


Investasi

Sumur bor 1 paket 10,000,000 10,000,000

Tandon air 1 buah 6,000,000 6,000,000

Paralon 100 meter 20,000 2,000,000

Pembibitan pupuk 100 kg 10,000 1,000,000


3
mainursery
Polibag besar 10000 buah 1,000 10,000,000
Jasa tenaga kerja
Pengisian tanah
polibag 4 orang 80,000 5 1,600,000

Penanaman bibit 4 orang 75,000 5 1,500,000

Pemeliharaan 1 orang 75,000 200 15,000,000

202.665.00
TOTAL 0

17
DAFTARPUSTAKA

Ilman arie , kamis 18 juli 2013 “ budidaya tanaman kopi ribusta pada fase pembibitan”
http://ariiiiiiiiiiiie.blogspot.com/2013/07/budidaya-tanaman-kopi-robusta-pada-
fase.html di akses pada 12 desember 2021
Yesika rosanya, rabu 4 november 2020 “ cara pembibitan kopi arabika”
http://cybex.pertanian.go.id/artikel/95241/cara-pembibitan-kopi-arabika/ di akses pada
12 desember 2021
Pembibitan kopi ribusta, selasa, 5 november 2019
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/79713/PEMBIBITAN-KOPI-ROBUSTA/
diakses pada 12 desember 2021

18

Anda mungkin juga menyukai