Disusun Oleh:
TRIA NUR IKHLAS (20201220027)
2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................1
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................9
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
yang berbentuk cair masih kurang dimanfaatkan tetapi biasanya dimanfaatkan
sebagai pakan hewan ternak. Sistem hidroponik bisa menjadi solusi untuk
memanfaatkan limbah cair tersebut menjadi pengganti nutrisi bagi tanaman
sayuran, terutama tanaman sawi caisim. Oleh karena itu, untuk memanfaatkan
hasil limbah yang cukup banyak dari proses tersebut maka peneliti akan
melakukan penelitian mengenai “Pengaruh air limbah industri tahu terhadap
tanaman sawi menggunakan metode hidroponik”.
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
3
mikroorganisme aerob memerlukan oksigen dalam jumlah yang besar
untuk memperoleh energi. Penurunan oksigen yang melewati ambang
batas akan menyebabkan kematian pada biota air akibat kekurangan
oksigen.
Limbah pembuatan tahu berupa cairan kental yang terpisah dari
gumpalan tahu. Sebelum limbah pembuatan tahu digunakan, harus
dilakukan tahap fermentasi terlebih dahulu. Limbah cair pembuatan tahu
di fermentasi dengan menggunakan tambahan EM4. Perbandingan antara
limbah cair pembuatan tahu dengan EM4 yang akan di fermentasi di
sesuaikan dengan kebutuhan nutrisi yang akan digunakan.
2.2.2 Fermentasi
Fermentasi adalah proses perubahan kimiawi dari senyawa kompleks
menjadi lebih sederhana dengan bantuan enzim yang dihasilkan oleh
mikroba. Proses fermentasi akan mengakibatkan terjadinya penguraian
senyawa organik untuk menghasilkan energi serta terjadinya perubahan
substrat menjadi produk baru oleh mikroba. Fermentasi dilakukan
terhadap suatu bahan makanan untuk mendapatkan makanan baru yang
dapat memperpanjang daya simpan. Produk hasil fermentasi biasanya
dimanfatkan sebagai minuman atau makanan.
Fermentasi dibedakan menjadi dua yaitu, fermentasi aerobik dan
anaerobik. Fermentasi aerobik merupakan fermentasi yang dimana proses
fermentasi tersebut akan membutuhkan oksigen, sedangkan fermentasi
anaerobik merupakan fermentasi yang tidak membutuhkan oksigen dan
pada fermentasi anaerobik akan menghasilkan asam laktat.
Effective Microorganisme (EM4) merupakan campuran dari
mikroorganisme yang menguntungkan. EM4 digunakan pada awal proses
untuk dilakukannya fermentasi. EM4 akan mempercepat proses fermentasi
bahan organik sehingga unsur hara yang terkandung akan mudah terserap.
4
umumnya dikomsumsi dalam bentuk olahan. Sawi caisim mentah rasanya
pahit karena ada kandungan alkaloid carpaine.
2.2.6 Hidroponik
Hidroponik berasal dari bahasa yunani yaitu “hydro" (bermakna air)
dan “ponos” (berarti daya/kerja). Dengan demikian, hidroponik adalah air
yang berkerja atau berdaya, dapat diartikan juga sebagai suatu pengerjaan
atau pengelolaan air sebagai media tumbuh tanaman tanpa menggunakan
unsur hara mineral yang dibutuhkan dari nutrisi yang dilarutkan dalam air.
Hidroponik adalah budidaya tanaman yang memanfaatkan air dan
tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam. Oleh karena itu,
hidroponik juga disebut dengan istilah soilless culture atau budidaya
tanaman tanpa tanah. Musim yang cuacanya tidak menentu ini (ekstrem),
budidaya tanaman tanpa tanah sangat penting bagi keberlangsungan hidup
manusia.
5
Industri pembuatan tahu
2.4 Hipotesis
Ho = Tidak terdapat pengaruh penggunaan limbah cair pembuatan
tahu terhadap pertumbuhan sawi caism.
H1 = Terdapat pengaruh penggunaan limbar cair pembuatan tahu
terhadap pertumbuhan sawi caism.
6
BAB 3
METODE PENELITIAN
7
a. Tinggi Tanaman (cm)
Tinggi tanaman diukur mulai dari tanaman sawi caism
dipindahkan dari media persemaian ke dalam media hidroponik
sampai masa panen menggunakan alat ukur penggaris. Pengukuran
dilakukan setiap 7 hari sekali.
b. Lebar dan jumlah daun (cm)
Lebar dan jumlah daun diukur dengan cara pengukuran panjang
dan lebar daun menggunakan alat ukur penggaris. Untuk menghitung
jumlah daun yang tumbuh yaitu pada helaian daun ke 3 dan ke 4.
Pengukuran dilakukan setiap 7 hari sekali.
8
DAFTAR PUSTAKA
Cahyono, B. (2003). Teknik dan Strategi Budidaya Sawi Hijau. Yayasan Pustaka
Nusantara.
Ari Sutrisno. (2014). Fermentasi Limbah Cair Tahu Menggunakan EMS Sebagai
Alternatif Nutrisi Hidroponik dan Aplikasinya pada Sawi Hijau (Brassica
juncea var. Tosakan). Jurnal Lentera Bio UNS, ISSN : 2252 - 3929 :
Surabaya.
Haryanto, E.T. Suhartini dan E Rahayu. (2003). Sawi dan Selada. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Fuat Fahrudin, Budidaya Caisim (Brassica Juncea L). Menggunakan Ekstra Teh dan
Pupuk. Jurnal Vol 2 No 2.