Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gastropoda merupakan hewan invertebrata pada filum mollusca yang

bertubuh lunak dan menggunakan perut untuk bergerak, menuruttbahasa Yunani

gaster. berarti .perut danipodos berartii kaki (Maturbongs et al., 2017; Harif et al.,

2021; Yanti et al., 2022). Terdapat.sekitar.50.0000spesiesggastropoda yang masih

hidup di seluruh dunia, 15.000ijenis dinyatakan telahimenjadii fosil (Lestari et al.,

2021) dan sekitar ±1.500 spesies terdapat di Indonesia (Parorrongan et al., 2018).

Gastropoda lebih dikenal dengan sebutan keong atau siput serta memiliki lendir

untuk menjaga tubuhnya agar tidak mengering dan cangkang sebagai pelindung

ketika ada bahaya yang menghampiri (Leu et al., 2021).

Gastropoda memiliki peranan yang dapat dimanfaatkan oleh manusia,

salah satunya di bidang ekologi. Beberapa jenis gastropoda dapat berperan sebagai

bioindikator kualitas air di lingkungan (Saleky et al., 2019; Khasanah et al., 2022;

Umam dan Wahyuningsih, 2022; Wake et al., 2022). Menurut Persulessy dan

Arini (2018); Dinata et al., (2022); Kalay dan Lawerissa (2022) keberadaani

gastropoda|di ekosistemiperairan dapat mempengaruhi.kehidupan.biotailain, sebab

gastropodai merupakan .organisme kunci. dalam rrantai imakan .di .ekosistem

perairan. Kelimpahan ;gastropoda dipengaruhii oleh ;faktor ;biotik dan ;abiotik

lingkungan, ketersediaan makanan, adanya perubahan lingkungan dan tekanan

dari luar dapat mempengaruhi jumlah jenisnya (Nopiansyah et al., 2021; Pergiwa

et al., 2022; Prasetia et al., 2022).


2

Tekanan pada lingkungan perairan yang terus meningkat karena adanya

limbah dari berbagai kegiatan di kawasan sekitar pantai (Laapo, 2021). lLimbah

organikidanianorganik yang masuk.ke.perairan;menyebabkan ;penurunan kualitas;

lingkungan’ perairan. (Azizah, 2017; Siburian et al., 2017; Razai et al., 2018;

Patimah dan Suratman, 2020). Apabila kerusakan terjadi terus-menerus maka

akan menimbulkan dampak seperti rusaknya ekosistem. Selain itu, juga akan

menyebabkan adanya ancaman polutan dan sedimentasi di sekitar pantai.

Penurunan,kualitas;perairan.dapat/dilihat,dari,perubahan,komponen,fisika,

kimia, atau.biologi perairan- di sekitar ;pantai. Menurut Elviana & Monika (2019)

perubahan kualitas lingkungan akan berdampak pada keseimbangan ekosistem

dan keberadaan biota di perairan. Dharmawibawa et al., (2014); Desmawati et al.,

(2019); Melati et al., (2021) menjelaskan ada beberapa gastropoda sensitif

terhadap perubahan lingkungan dan ada pula gastropoda yang dapat bertahan pada

kisaran perubahan lingkungan tertentu. Ditambahkan oleh Tetelepta (2019)

menyatakan bahwa kondisi lingkungan yang ideal untuk kehidupan gastropoda

dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya suhu air, salinitas, konsentrasi

oksigen terlarut, kecepatan,arus, kedalaman air, pH air dan tipe substrat. Faktor

lingkungan fisika kimia berupa suhu, pH, salinitas sering digunakan sebagai

parameter kualitas perairan karena parameter tersebut yang paling umum

mempengaruhi perubahan lingkungan. Faktor lingkungan yang berbeda

menyebabkan gastropoda di dalam struktur komunitas berbeda dengan yang

lainnya.

Perubahan struktur komunitas gastropoda dapat diidentifikasi dari

banyaknya jumlah jenis dan keanekaragaman jenis. Menurut Delis et al., (2021)
3

kondisi struktur komunitas pada suatu perairan dapat mempengaruhi kestabilan

rantai makanan di perairan. Struktur -komunitas juga.dapat .dijadikan parameter

.biologi, sebab ‘dapat =menunjukkan .perubahan ,yang ‘terjadi [pada lingkungan.

Kualitas perairan yang semakin tinggi menyebabkan komposisi gastropoda juga

akan semakin tinggi dan sebaliknya semakin rendah kualitas perairan maka

komposisi gastropoda akan semakin rendah (Budi et al., 2013). Gastropoda yang

ada di suatu ekosistem memiliki kemampuan beradaptasi yang lebih tinggi

terhadap kondisi lingkungan yang ditempatinya dibandingkan dengan kelas yang

lain (Alwi et al., 2020; Hasan et al., 2020; Prihatin et al., 2021; Syafrhani et al.,

2021). Apabila kondisi lingkungan tidak dapat diadaptasi oleh biota tersebut,

maka akan terjadi perubahan komunitas dari biota yang hidup di ekosistem

tersebut.

Fungsi ekologis gastropoda di lingkungan berkaitan erat dengan

ketersediaan makanan (Taunay et al., 2013), sehingga fungsi gastropoda pada

perairan penting di dalam rantai makanan. Gastropoda di lingkungan berfungsi

sebagai.herbivora, karnivora,[detritivor,,deposit feeder, parasit, suspension feeder,

sebagian;besar;adalah-pemakan detritus/dan\serasah]dari-daun yang jjatuh, lumut,

aneka ganggang dan.mensirkulasi,zat-zat,yang tersuspensi di dalam.air (Ferisandi

et al., 2018; Persulessy dan Arini, 2018; Desmawati et al., 2019; Piranto et al.,

2019; Andriati dan Rizal, 2020). Fungsi gastropoda di lingkungan

menggambarkan interaksi langsung antar spesies, sehingga dapat diketahui

hubungan antar spesies gastropoda. Ketika ketersediaan makanan di lingkungan

berubah, maka akan berdampak pada interaksi antar spesies dalam rantai

makanan, sehingga berpengaruh pula pada fungsi gastropoda di lingkungan.


4

Gastopoda juga memiliki fungsi pada segi ekonomi. Gastropoda bernilai ekonomi

tinggi dari cangkangnya yang dapat digunakan sebagai hiasan maupun kerajinan,

sehingga cangkang gastropoda dapat dijadikan cinderamata. Selain itu, beberapa

jenis gastropoda juga dapat diolah menjadi makanan dan digunakan sebagai

sumber protein hewani.

Beberapa penelitian sebelumnya terkait struktur komunitas gastropoda

sudah pernah dilakukan, diantaranya oleh Aditya dan Nugraha (2020) berlokasi di

Pancer Cengkrong menunjukan hasil rata-rata indeks keanekaragaman gastropoda

tergolong sedang, dengan kondisi kualitas perairan masih berada dalam kisaran

standart baku mutu. Penelitian lainnya dilakukan oleh Hitalessy et al., (2015)

dengan hasil penelitian menunjukkan keanekaragaman gastropoda di tergolong

sedang, dengan nilai indeks keanekaragaman yang berkisar antara 1,226 - 2,236.

Sedangkan penelitian Nugroho et al., (2012) menunjukkan nilai indeks

keanekaragaman rata-rata; setiap. bulan ‘.berkisar ]antara 00,733 - 1,2877 dan

perairan dalam kondisi tercemar. Dalam penelitian sebelumnya hanya

menjelaskan terkait struktur komunitas gastropoda dan belum menjelaskan fungsi

gastropoda di lingkungan. Oleh sebab itu, untuk mengetahui struktur dan fungsi

gastropoda perlu dilakukan kajian lebih lanjut. Selain iitu, [penelitian yang sama

belum pernah ;dilakukan di Pantai Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten

Blitar.

Pantai Tambakrejo merupakan.salah/satu[pantai[yang-terletak di ujung.

selatan Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur. Pantai Tambakrejo dengan pasir

putihnya dan memiliki bibir pantai yang cukup panjang terbentang membentuk

lengkungan pada tepinya menyerupai teluk sepanjang 10 km (Meifilina, 2020).


5

Pantai Tambakrejo menjadi salah satu tempat wisata yang mengalami tekanan

lingkungan. Menurut Nugraheni dan Suryawan (2018) jumlah kunjungan

wisatawan pada tahun 2016 meningkat hingga mencapai 116.702 orang per tahun.

Hadi (2018) menyebutkan bahwa jumlah sampah di Pantai Tambakrejo dapat

mencapai dua sampai tiga truk dalam sehari dan rata-rata sampah berupa botol,

plastik, kaca, styrofoam dan ranting kayu. Perairan pantai menerima beban

cemaran berupa kimia, plastik, limbah domestik (pemukiman masyarakat pesisir),

serta limbah minyak dari transportasi kapal nelayan yang dibuang langsung ke

perairan. Kondisi pantai terlihat kotor dan air laut berwarna kecoklatan. Apabila

sampah dan limbah terus masuk ke perairan laut akan memberikan tekanan

lingkungan yang terus meningkat dan berdampak negatif terhadap kualitas

perairan serta berpengaruh pada keberadaan gastropoda di lingkungan sekitar

perairan tersebut.

Seiring dengan perkembangan dunia pendidikan, sumber belajar banyak

tersedia di lingkungan sekitar peserta didik, baik lingkungan sekolah, lingkungan

sekitar tempat tinggal ataupun lingkungan di alam bebas. Menurut Irwandi dan

Fajeriadi (2019) denganomemanfaatkanolingkunganoalam sekitarisebagaiisumber

belajar!biologi, dapat menambah banyak informasi dan pengalaman belajar karena

siswa dapat mengamati obyek secara langsung. Sependapat dengan Rahmawati

(2020) pemanfaatan, lingkungan <alam sebagai ?sumber >belajar, siswa dapat

menggali informasi secara langsung seluas-luasnya, bersifat lebih kontekstual,

lebih menyenangkan dan menarik, serta siswa lebih mudah menguasai materi

pembelajaran. Potensi alam yang ada disekitar dapat digunakan dan


6

dikembangkan sebagai sumber belajar untuk menunjang proses pembelajaran.

Akan tetapi tidak semua objek dapat dijadikan sumber belajar Biologi.

Pembelajaran gastropoda dalam dunia;pendidikan!dapat?dipelajari mulai’

dari.tingkat<pendidikan :dasar }sampai \dengan |tingkat _perguruan tinggi. Kelas

gastropoda ;termasuk dalam ;pembelajaran [pada ]materi Animalia, khususnya

invertebrata. Proses pembelajaran gastropoda pada siswa tentu membutuhkan

sumber belajar. Hasil penelitian struktur dan fungsi gastropoda dapat

dimanfaatkan sebagai sumber belajar serta dapat digunakan sebagai tambahan

informasi siswa. Pada umumnya, guru menggunakan sumber belajar seperti LKS,

internet dan lainnya. Akan tetapiidalam praktik pembelajarannya, konsep sains

kurang dikaitkan dengan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari yang

menyebabkan keterampilan proses sains dan pemahaman peserta didik menurun

dan dalam proses pembelajaran guru jarang menggunakan sumber belajar yang

diperoleh dari hasil penelitian. Apabila penggunaan hasil penelitian digunakan

sebagai penunjang sumber belajar maka dapat membantu kegiatan pembelajaran.

Oleh sebab itu, adanya penggunaan hasil dari >penelitian iini “digunakan /sebagai

_sumber “belajar karena dapat memenuhi kriteria dari tujuan yang akan dicapai.

Pemanfaatan penelitian struktur dan fungsi gastropoda dapat dijadikan

sebagai sumber belajar yang diajarkan pada peserta didik SMA kelas X kurikulum

2013 KD. 3.8 yaitu menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan hewan

kedalam phylum berdasar pengamatan anatomi dan morfologi serta mengaitkan

peranannya dalam kehidupan. Menurut Nurhikmah dan Hasanah (2021) salah satu

cara menjalankan kurikulum 2013 ialah dengan mengintegrasikan lingkungan

alam dalam pembelajaran. Ditambahkan oleh Hambali (2017) pentingnya


7

memanfaatkan sumber dari lingkungan dalam kegiatan pembelajaran, supaya

peserta didik lebih peduli, menghargai, mencintai, menjaga serta melestarikan

lingkungan alam sekitar. Berdasarkan latar belakang di/atas,^maka*penelitii perlu

melakukan.penelitian.dengan.judul “Struktur dan Fungsi Gastropoda di Pantai

Tambakrejo Kabupaten Blitar SebagaisSumber?Belajar?Biologi”

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana kondisi lingkungan abiotik (parameter fisika dan kimia) di Pantai

Tambakrejo Kabupaten Blitar?

2. Bagaimana struktur komunitas(indeks*keanekaragaman,*indeks kemerataan,

indeks*dominansi dan*indeks nilai penting)gastropoda di Pantai Tambakrejo

Kabupaten Blitar?

3. Bagaimana fungsi gastropoda di Pantai Tambakrejo Kabupaten Blitar?

4. Bagaimana,pemanfaatan&hasil^penelitian%struktur komunitas gastropoda di

Pantai Tambakrejo Kabupaten Blitar sebagai sumberi belajar biologi?

1.3 Tujuan Penelitian…….

Tujuan: dari |penelitian_ ini :adalah {sebagai “berikut:

1. Mendeskripsikan kondisi lingkungan abiotik (parameter fisika dan kimia) di

Pantai Tambakrejo Kabupaten Blitar

2. Mendeskripsikan struktur komunitas (indeks *keanekaragaman, *indeks

kemerataan, indeks*dominansi dan*indeks nilai penting) gastropoda di Pantai

Tambakrejo Kabupaten Blitar.

3. Mendeskripsikan fungsi gastropoda di Pantai Tambakrejo Kabupaten Blitar.


8

4. Mendeskripsikan hasil*penelitian*struktur*komunitas*gastropoda di Pantai

Tambakrejo Kabupaten Blitar sebagai sumber belajar biologi.

1.4 Manfaat Penelitian***

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1.4.1 Secara Teoritis

1) Memberikan informasi terkait data tentang keanekaragaman jenis dan struktur

komunitas gastropoda di Pantai Tambakrejo Kabupaten Blitar.

2) Memberikan,manfaatisebagai tambahaniliteraturoatau sumberiinformasii bagi

penelitiann lanjutann mengenai kkeanekaragaman hhayati khususnya hewan

akuatik.

1.4.2 Secara Praktis******

1) Sebagai informasi,kepada,masyarakat,tentang pentingnyaimenjagaikelestarian

alam pada lingkungan sekitar pantai dan keanekaragaman gastropoda di

Pantai Tambakrejo Kabupaten Blitar.

2) Sebagai sumber belajar Biologi yang dapat dikembangkan oleh pendidik

dalam mengembangkan materi Keanekaragaman Hayati.

1.5 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1) Objekiyang ditelitiidalam penelitianiini adalah kelompokihewan dalam. kelas,


Gastropoda/ di Pantai Tambakrejo Kabupaten Blitar.

2) Faktor- abiotik- yang; diukur] adalah [suhu, \pH, ]salinitas dan jenis substrat.
9

3) Pengambilan- data -dilakukan ;pada ]saat air\ laut -dalam ;keadaan. surut
maksimum.

4) Sumbersbelajar yang diimplementasikaniyaitu sumbertbelajar<biologi SMA<


Kelas> X.

1.6 Definisi Istilah&&&&&

1) Struktur” komunitas+ merupakan ikonsep” yang :mempelajari }susunan atau

komposisiiindividu dari beberapa jenis atau spesies {dalam }suatu komunitas,

yang dapat dipelajari melalui keanekaragaman, kemerataan spesies, dan

dominansi (Lestari et al., 2021). Keanekaragaman merupakan suatu

keragaman di antaraianggotaisuatuikelompok yang,umumnyaimengarah pada

keanekaragamanjjenis (Husamah et al., 2017). Kemerataan merupakan

komposisi jumlah jenis pada suatu areal tertentu (Safitri et al., 2021).

Dominansi adalah keadaan perbandingan jumlah kelimpahan suatu jenis

individu lebih besar dari jenis lainnya dalam suatu komunitas (Delis et al.,

2021).

2) Fungsi gastropoda merupakan peranan gastropoda pada ekosistem perairan.

Gastropoda dalam rantai makanan dapat berperan sebagai herbivora (grazer),

karnivora, detritivor, scavenger, parasit, deposit feeder dan suspension feeder

(Persulessy dan Arini, 2018)

3) Gastropoda merupakan kelompok hewan tidak bertulang belakang dari filum

mollusca dengan ciri umum bercangkang tunggal berulir, bertubuh lunak dan

menggunakan perut untuk bergerak. Gastropoda dapat digunakan sebagai

bioindikator karena hidup cenderung menetap dan melekat pada substrat,


10

pergerakannya yang terbatas serta peka terhadap perubahan lingkungan

(Roring et al., 2020).

4) Pantai Tambakrejo merupakan pantai yang terletak di ujung selatan

Kabupaten Blitar, memiliki pemandangan yang indah dan pasir putih yang

terbentang| menjadi+teluk*dengan:panjang>sekitar110“km (Meifilina, 2020).

5) Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

mendukungidan memudahkaniterjadinya prosestbelajarypeserta didikudalam

memperoleh iinformasi, _pengetahuan, =pengalaman, dan keterampilan:

(Margono et al., 2020).

Anda mungkin juga menyukai