Abstract
Lakes are used in daily human activities. The use of lakes such as fish cages, rice fields around the
lake, plantations, and so on triggers the interaction between the lake and the living things in it. Human activities
around the lake affect water quality. One of the problems is the impact caused by the use of pesticides that affect
the diversity and composition of aquatic insects around the lake. The rest of the pesticides enter the water
through flow, runoff, soil leaching, or directly into surface water. This affects the life of aquatic insects because
aquatic insects are aquatic organisms that are sensitive to changes in the quality of the water in which they live.
The sensitivity of aquatic insects will influence its composition and abundance. Water insects can be used as
bioindicators of ecological conditions in aquatic areas. The higher the organic content contained in a waters,
the greater the abundance of aquatic insects.
Abstrak
Danau dimanfaatkan dalam aktivitas manusia sehari-hari. Pemanfaatan danau seperti adanya keramba
ikan, persawahan disekitar danau, perkebunan, dan lain sebagainya memicu adanya interaksi antara danau
dengan makhluk hidup di dalamnya. Aktivitas manusia yang ada disekitar danau mempengaruhi kualitas air.
Salah satu permasalahannya adalah adanya dampak yang ditimbulkan oleh penggunaan pestisida sehingga
mempengaruhi keragaman dan komposisi serangga air yang ada di sekitar danau. Sisa pestisida masuk ke dalam
air melalui aliran, limpasan, pencucian tanah, ataupun langsung ke air permukaan. Hal ini berpengaruh terhadap
kehidupan serangga air karena serangga air merupakan organisme akuatik yang memiliki kepekaan terhadap
perubahan kualitas air tempat hidupnya. Kepekaan serangga air akan memberikan pengaruh terhadap komposisi
dan kelimpahannya. Serangga air dapat digunakan sebagai bioindikator kondisi ekologi kawasan akuatik.
Semakin tinggi kandungan organik yang terkandung di suatu perairan, maka akan memperbesar kelimpahan
serangga air.
1. PENDAHULUAN
Menurut Suraida et al., (2021) menyatakan bahwa keberadaan danau sangat mendukung
kehidupan dan mata pencaharian bagi penduduk sekitarnya, terutama penangkapan dan
budidaya ikan air tawar (nelayan). Fungsi Danau yang begitu besar dalam menunjang aktivitas
kehidupan masyarakat ternyata tidak diimbangi dengan upaya-upaya konservasi untuk menjaga
kualitas perairan tersebut. Hal tersebut dapat dilihat begitu banyaknya sampah yang ada di
Danau. Melalui literatur ini, diketahui bahwa adanya gangguan terhadap pertumbuhan sumber
daya hayati yang disebabkan oleh pembuatan keramba yang melimpah di suatu danau. Saat ini
analisis biologi khususnya analisis struktur komunitas hewan bentos (komposisi, kepadatan,
keanekaragaman, keseragaman, dan dominansi) dapat memberikan gambaran yang jelas
tentang kualitas perairan.
Serangga air termasuk sebagai makrozoobenthos yang berperan sangat penting dalam
sistem ekologi karena berbagai alasan. Serangga air adalah utama bioindikator dalam badan
air seperti sungai. Biomonitoring berkaitan dengan penggunaan serangga atau tanggapan
terhadap rangsangan di habitat air untuk menentukan kualitas lingkungan sehat atau tercemar
(Trianto et al., 2020). Organisme makrozoobentos yang hidup di perairan sangat peka terhadap
perubahan kualitas air tempat hidupnya, akibat kepekaannya akan berpengaruh terhadap
komposisi dan kelimpahannya. Hal ini bergantung pada toleransinya terhadap perubahan
lingkungan, sehingga organisme ini dipakai sebagai indikator tingkat pencemaran suatu
perairan. Biota makrozoobentos memiliki fungsi sebagai penyeimbang nutrisi dalam lingkungan
perairan dan dapat juga digunakan sebagai biota indikator kondisi lingkungan perairan
(Zakiawati et al., 2021). Bentos memiliki sifat kepekaan terhadap beberapa bahan pencemar,
mobilitas yang rendah, mudah ditangkap dan memiliki kelangsungan hidup yang panjang (Noris,
2021). Oleh karena itu peran bentos dalam keseimbangan suatu ekosistem perairan dapat
menjadi indikator kondisi ekologi terkini pada kawasan tertentu, faktor utama yang
mempengaruhi jumlah bentos, keragaman jenis dan dominasi, antara lain adanya kerusakan
habitat alami, pencemaran kimiawi, dan perubahan iklim (Ningsih et al., 2020).
Menurut Rusman (2020), pada umumnya aktivitas manusia yang mempengaruhi
ekosistem sungai meliputi kegiatan pertanian pemukiman dan industri. Secara langsung atau
tidak langsung sampah, atau limbah pertanian, pemukiman, dan industri yang masuk ke sungai
dapat mengakibatkan perubahan sifat fisika, kimia, maupun biologi sungai. Salah satu aktivitas
yang mempengaruhi ekosistem danau adalah adanya penggunaan pestisida. Salah satu aktivitas
manusia di sekitar danau adalah penggunaan pestisida. Adanya perkebunan maupun sawah di
sekitar danau memicu sisa pestisida masuk ke air melalui aliran, limpasan, pencucian tanah atau
langsung ke air permukaan. Pada beberapa kasus pestisida juga digunakan untuk pengendalian
nyamuk. Air yang terkontaminasi pestisida menjadi ancaman besar bagi kehidupan akuatik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh penggunaan pestisida
pada keanekaragaman makrozoobenthos di danau.
2. METODE
2.1. Mencari literature yang relevan
Metode komperhensif dilakukan dengan tahapan pencarian artikel dalam database jurnal
penelitian, internet, tinjauan ulang artikel. Pencaharian dilakukan dengan menggunakan kata
kunci Danau, Makrozoobenthos, Dampak, dan Pestisida dengan rentang waktu dari tahun 2020-
2023. Sebelum melakukan pencaharian literature, kita dapat membuat research question dengan
langkah yang disebut PICO.
b. Pembahasan
Berdasarkan literatur yang telah dikumpulkan maka ditemukan bahwa aktivitas
manusia di sekitar danau khususnya dalam penggunaan pestisida memberikan pengaruh
terhadap kehidupan serangga air. Bahan pestisida terlarut yang dihasilkan menimbulkan
permasalahan serius berupa pencemaran yang mempengaruhi kehidupan serangga air.
Serangga air sendiri terpengaruh karena memiliki sifat yang relatif pasif dan mobilitas rendah,
serta kepekaan terhadap bahan pencemar khususnya pestisida.
Danau dimanfaatkan dalam kegiatan sehari-hari manusia, baik dalam kegiatan rumah
tangga maupun industri. Pemanfaatan danau seperti adanya keramba ikan maupun adanya
sawah atau kebun yang berada disekitar danau memicu pemasukan bahan-bahan terlarut
tersebut melebihi kemampuan danau untuk membersihkan diri sendiri (self purification), maka
timbul permasalahan yang serius yaitu pencemaran perairan. Pencemaran air ini berpengaruh
negatif terhadap kehidupan biota perairan dan kesehatan penduduk yang memanfaatkan air
sungai tersebut. Salah satu aktivitas manusia di sekitar danau adalah penggunaan pestisida.
Adanya perkebunan maupun sawah di sekitar danau memicu sisa pestisida masuk ke air
melalui aliran, limpasan, pencucian tanah atau langsung ke air permukaan. Air yang
terkontaminasi pestisida menjadi ancaman besar bagi kehidupan akuatik. Kualitas air secara
umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan dengan suatu kegiatan atau
keperluan tertentu. Salah satu biota yang dapat digunakan sebagai parameter biologi dalam
menentukan kondisi suatu perairan adalah serangga air. Sebagai organisme yang hidup di
perairan, makrozoobentos sangat peka terhadap perubahan kualitas air tempat hidupnya
sehingga akan berpengaruh terhadap komposisi dan keragamannya.
Peranan serangga air sebagai makrozoobenthos dalam perairan sangat penting sekali,
terutama dalam struktur rantai makanan dan struktur rantai aliran energi, dimana dalam suatu
kosistem sungai, makrozoobentos bertindak sebagai konsumen primer (herbivor) dan
konsumen sekunder (karnivor), selanjutnya mereka akan dimakan oleh top carnivor.
Kebanyakan tipe makannya mikrofagus, makrofagus dan detritivor. Sebagai makanannya antara
lain: fitoplankton, alga, perifiton, makrofita, bakteri, senyawa organik di dalam lumpur,
zooplankton, maupun sesama makrozoobentos. Demikian pentingnya peranan makrozoobentos
dalam ekosistem, sehingga akan berpengaruh terhadap ekosistem.
4. KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapatkan melalui literature review ini adalah peranan serangga air
sebagai makrozoobenthos dalam perairan sangat penting. Kehadiran spesies serangga air sangat
dipengaruhi oleh kondisi lingkungan fisik dan kimia maupun lingkungan biologi, semakin tinggi
persen kandungan bahan organik yang ada di suatu perairan maka semakin tinggi juga
keragaman dan komposisi makrozoobentos.
DAFTAR PUSTAKA
Bai'un, N. H., Indah, R., Yeni, M., & Sheilla, Z. (2021). Keanekaragaman Makrozoobentos
Sebagai Indikator Kondisi Perairan Di Ekosistem Mangrove Pulau Pari, Kepulauan
Seribu. Journal of Fisheries and Marine Research, 5(2), 227-238.
Ningsih, S. W., Setyati, W. A., & Taufiq, N. (2020). Tingkat Kelimpahan Makrozoobenthos
di Padang Lamun Perairan Telaga dan Pulau Bengkoang, Karimunjawa. Journal of