Tugas Pertemuan 2 Perubahan Ekologis dan Dampaknya
Tugas kedua : Carilah kata-kata kunci yang ada dalam percakapan pada kuliah online kedua Ekologi lanjut, misalnya : Ecosystem engineer, inang, parasit, dan lain-lain. Masing-masing mahasiswa memilih salahsatu kata kunci tersebut dan tidak boleh sama. Selanjutnya anda cari informasi mengenai kata kunci pilihan anda tersebut menggunakan mesin pencari (google) untuk mendapatkan minimal dua jurnal (satu bahasa inggris dan satu bahasa indonesia). Dari kedua jurnal tersebut anda susun materinya menjadi minimal 4 sub materi dalam bentuk 4 paragraf. Gunakan aplikasi Mendeley dan style IEEE untuk menuliskan pustaka (jurnal tersebut) secara otomatis. Hasilnya kemudian anda kirimkan, seperti contoh pada tugas 1.
Jawab: PARASIT
Parasit adalah organisme yang hidupnya menumpang (mengambil makanan dan
kebutuhan lainnya) dari makhluk hidup lain. Organisme yang ditumpangi atau mendukung parasit disebut host atau inang atau tuan rumah. Parasitisme adalah hubungan timbal balik antara satu organisme dengan organisme lain untuk kelangsungan hidupnya, dimana salah satu organisme dirugikan oleh organisme lainnya. Parasitologi medis adalah ilmu yang mempelajari tentang semua organisme parasit pada manusia. Parasit yang termasuk dalam parasitologi medis ialah protozoa, cacing, dan beberapa arthropoda. Menurut tempat hidupnya di tubuh manusia, parasit dibedakan menjadi endoparasit dan ektoparasit. 1. Endoparasit adalah parasit yang hidup di dalam tubuh manusia, misalnya: di dalam darah, otot dan usus, contohnya Plasmodium sp. 2. Ektoparasit adalah parasit yang hidup menempel pada bagian luar kulit dan kadang- kadang masuk ke dalam jaringan di bawah kulit, misalnya Sarcoptes scabei. Sedangkan menurut tingkat ketergantungannya, parasit dibedakan menjadi obligat parasit dan fakultatif parasit. 1. Obligat parasit adalah parasit yang tidak bisa hidup bila tidak menumpang pada host, misalnya Plasmodium spp. 2. Fakultatif parasit adalah parasit yang dalam keadaan tertentu dapat hidup sendiri di alam, tidak menumpang pada host, misalnya Strongyloides stercoralis. 3. Parasit tidak permanen adalah parasit yang hidupnya berpindah-pindah dalam satu tuan rumah ke tuan rumah yang lain. Contoh: nyamuk, kutu busuk [1]. Parasit memiliki kelompok yang sebagian besarnya hidup pada tubuh host tidak menyebabkan penyakit (parasit non-patogen), namun dalam parasitologi medis kita akan fokus pada parasit (patogen) yang menyebabkan penyakit pada manusia. Host (inang) adalah tempat hidup parasit. Ada beberapa macam host, antara lain: 1. Host definitif yaitu host tempat parasit hidup tumbuh menjadi dewasa dan berkembang biak secara seksual. 2. Host perantara adalah tempat parasit tumbuh menjadi bentuk infektif yang siap ditukarkan kepada host (manusia). 3. Host reservoir adalah hewan yang mengandung parasit yang menjadi sumber infeksi bagi manusia. 4. Host paratenik adalah hewan yang mengandung stadium infektif parasit, dan stadium infektif ini dapat ditularkan menjadi dewasa pada host definitif. Menurut derajad parasitisme, parasit dibagi menjadi: 1. Komensalisme adalah hubungan dimana suatu organisme mendapat keuntungan dari jasad lain akan tetapi organisme tersebut tidak dirugikan. 1. Mutualisme adalah hubungan dua jenis organisme yang keduanya mendapat keuntungan. 2. Simbiosis adalah hubungan permanen antara dua organisme dan tidak dapat hidup terpisah. 3. Pemangsa (predator) adalah parasit yang membunuh terlebih dahulu mangsanya dan kemudian memakannya [1]. Parasit biasanya terdapat pada kondisi perairan di lokasi yang terbilang sangat buruk atau juga banyak terdapatnya inang perantara dari parasit tersebut. Seperti yang dikemukakan oleh Ruckert et al., (2009), bahwa keberadaan endoparasit dalam tubuh makhluk hidup contohnya seperti ikan juga dipengaruhi oleh adanya organisme invertebrata, misalnya crustacea dan moluska di sekitar lokasi budidaya. Inang perantara cacing P. nagpurensis ini antara lain adalah copepoda cyclops,arthropoda, moluska, dan sebagainya. Jika ikan sebagai inang paretenik, maka inang definitifnya adalah unggas air [2]. Selain pada hewan parasit juga biasanya terdapat pada tubuh manusia. Salah satu contohnya yaitu infeksi cacing usus terutama cacing yang ditularkan melalui tanah (soil transmitted helminth/ STH) yang dapat menyebabkan gangguan gizi dan merupakan infeksi kronis yang paling banyak menginfeksi manusia khususnya pada anak balita dan anak usia sekolah dasar (SD). Infeksi parasit usus belum diwaspadai masyarakat karena efeknya baru timbul di kemudian hari. Infeksi parasit usus akan mengganggu tumbuh kembang anak dan menurunkan produktivitas anak karena cacing usus menghisap nutrisi hospes sehingga anak tidak nafsu makan, kekurangan nutrisi, anemia, berat badan menurun, dan pertumbuhannya terhambat. Cacingan juga dapat menimbulkan komplikasi berupa penyumbatan usus, penyumbatan saluran napas dan saluran empedu dan radang saluran empedu. Secara keseluruhan cacingan dapat menurunkan kinerja dan konsentrasi belajar sehingga turut mempengaruhi performa akademis. Cara infeksi parasit usus adalah melalui makanan- minuman yang tercemar telur infektif sehingga aspek kebersihan menjadi faktor risiko transmisi parasit. Oleh karena itu, anak-anak sebagai kelompok usia yang rentan terhadap infeksi parasit usus perlu dibekali pengetahuan mengenai perilaku hidup bersih sehat (PHBS) [3]. Daftar Pustaka: [1] Padoli, “Mikrobiologi dan Parasitologi Keperawatan,” Jakarta: Kemenkes RI, 2016. [2] S. Rückert, S. Klimpel, S. Al-Quraishy, H. Mehlhorn, and H. W. Palm, “Transmission of fish parasites into grouper mariculture (Serranidae: Epinephelus coioides (Hamilton, 1822)) in Lampung Bay, Indonesia,” Parasitol. Res., vol. 104, no. 3, pp. 523–532, 2008, doi: 10.1007/s00436-008-1226-7. [3] R. O. Fransisca, A. D. Iriani, F. A. Mutiksa, S. Izati, and R. K. Utami, “Hubungan Infeksi Parasit Usus dengan Pengetahuan Perilaku Hidup Bersih Sehat pada Anak SD Bekasi, 2012,” eJournal Kedokt. Indones., vol. 3, no. 1, pp. 16–20, 2015.