Anda di halaman 1dari 4

1.

Analisis  Dampak Lingkungan


 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar
dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan
di Indonesia. AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan
memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Yang dimaksud lingkungan
hidup di sini adalah aspek Abiotik, Biotik, danKultural. Dasar hukum AMDAL adalah Peraturan
Pemerintah No. 32 Tahun 2009 tentang “Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup”.
Dokumen AMDAL terdiri dari :

 Dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)


 Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)
 Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)
 Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
AMDAL digunakan untuk:
 Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah
 Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup dari
rencana usaha dan atau kegiatan
 Memberi masukan untuk penyusunan disain rinci teknis dari rencana usaha dan atau
kegiatan
 Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan
hidup
 Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana
usaha dan atau kegiatan
Pihak-pihak yang terlibat dalam proses AMDAL adalah:
 Komisi Penilai AMDAL, komisi yang bertugas menilai dokumen AMDAL
 Pemrakarsa, orang atau badan hukum yang bertanggungjawab atas suatu rencana usaha
dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan, dan
 masyarakat yang berkepentingan, masyarakat yang terpengaruh atas segala bentuk
keputusan dalam proses AMDAL.
Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Penentuan kriteria wajib AMDAL, saat ini, Indonesia menggunakan atau menerapkan
penapisan 1 langkah dengan menggunakan daftar kegiatan wajib AMDAL (one step scoping by
pre request list). Daftar kegiatan wajib AMDAL dapat dilihat di Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006
2. Apabila kegiatan tidak tercantum dalam peraturan tersebut, maka wajib menyusun UKL-
UPL, sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 Tahun 2002
3. Penyusunan AMDAL menggunakan Pedoman Penyusunan AMDAL sesuai dengan
Permen LH NO. 08/2006
4. Kewenangan Penilaian didasarkan oleh Permen LH no. 05/2008
2. Analisis Resiko Lingkungan
Analisis Resiko Lingkungan (ARl) adalah proses memperkirakan resiko pada organisme,
sistem, atau populasi ( sub ) dengan segala ketidakpastian yang menyertainya, setelah terpapar
oleh agen tertentu, dengan memperhatikan karakteristik agen dan sasaran yang spesifik.
Menekankan proses keseimbangan antara biaya yang dikeluarkan untuk mengurangi risiko
lingkungan dengan keuntungan yang diperoleh dari berkurangnya risiko lingkungan tersebut.
Jadi intinya Analisis risiko lingkungan adalah proses prediksi kemungkinan dampak negatif yang
terjadi terhadap lingkungan sebagai akibat dari kegiatan tertentu.
      Tahapan ARl :
1. Tentukan batasan studi atau analisis
2. Tentukan area yang ingin diperdalam dan informasi yang ingin di dapat
3.  Lakukan uji dampak lingkungan berdasarkan informasi data dan pengkategorian data
yang telah dikumpulkan
4.  Evaluasi informasi yang diperoleh dari uji data, dengan melakukan uji aspek dan dampak
lingkungan lingkungan.   Indentifikasi dari kegiatan pada masa lalu, masa kini dan masa yang
akan datang memiliki potensi memiliki dampak negatif terhadap lingkungan. Ada 4 langkah
dalam menentukanaspek dan dampak lingkungan, yaitu :-       Identifikasi secara menyeluruh
aktifitas dari suatu kegiatan dengan menggunakan diagra alir atau table.-       Identifikasi aspek
lingkungan dari kegiatan yang dilakukan sebanyak-banyaknya
-       Identifikasi dampak yang ditimbulkan  berdasarkan aspek-aspek yang telah dibuat
-       Evaluasi dampak yang signifikan
Proses evalusi dapat dilakuakan dengan mengkombinasikan opini pribadi dengan matrik evaluasi
resiko. Matrik evaluasi resiko dapat dilakukan dengan analisis kulitatif dan kuatitatif.
Analisis kualitatif : menggolongkan tingkat resiko berdasarkan hirarki probabilitas risiko dan
tingkat risiko akibat dampat.
Analisis semi kuatitatif : konsepnya sama dengan yang kualitatif, tapi memakai angka untuk
menentukan tingkat potensial risiko. tujuan untuk mempermudah memberikan detail tingkat
resiko untuk lebih mempermudah dalam menentukan prioritas masalah.
Analisa kuantitatif : Menggunakan angka dan perhitungan matematis dalam menentukan tingkat
risiko. Data dapat diperoleh dari : Data base, pengalaman sebelumnya, eksperimen, literature,
pemodelan.
Analisis Risiko Lingkungan Pemukiman
Pemukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar hutan lindung, dapat berupa perkotaan
atau perdesaan. Berfungsi untuk tempat tinggal atau hunian tempat melaksanakan kegiatan
perikehidupan dang penghidupan.
Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian yang
dilengapi dengan prasarana lingkungan yaitu kelengkapan dasar lingkungan fisik dan sarana
lingkungan yaitu fasililitas penunjang yang mendukung penyelenggaraan dan pengembangan
kehidupan.
Persyaratan kesehatan lingkungan perumahan dan lingkungan pemukiman adalah ketentuan
teknis yang wajib dipenuhi dalam rangka melindungi penghuni atau masayrakat yang bermukim
dan /atau masyarakat sekitar dari bahaya dan ganguan kesehatan.
ARL perumahan dan pemukiman dapat dialakukan berdasarkan Persyaratan kesehatan
pemukimannya
Yang umum di analisa yaitu, berdasarkan  Kepmenkes no 829/Menkes/SK/VII/1999 antara lain :
-       Lokasi
-       Kualitas Udara
-       Kebisingan dan Getaran
-       Kualitas tanah daerah pemukiman dan Perumahan
-       Prasarana dan sarana Lingkungan
-       Vektor Penyakit
-       Penghijauan
Analisis Risiko Lingkungan  Perusahaan
ARL di perusahaan dilakukan pada prose’s dan kegiatan perusahaan yang berisiko menimbulkan
bahaya bagi lingkungan perusahaan dan lingkugan sekitarnya. Dapat dilakuakn dengan
menggunakan diagram alir ataupun audit lingkungan.
Fungsi Audit Lingkungan :
-       Merupakan dokumen  suatu usaha atau kegiatan tentang pelaksanaan pengelolaan,
pemantauan, pelaporan atau rencana perubahan  peratuaran dan proses internal perusahaan
-       Alat untuk melakukan identifikasi masalah lingkungan internal
-       Alat untuk melakukan evaluasi kenerja organisasi dan divisi lingkungan
Manfaat Audit Lingkungan intinya :
-       untuk mengindentifikasi masalah lingkungan
-       menghindari sanksi karena kesalahan prosedur pengelolaan
-       menghindari kerugian materi
-       Mengindentifikasi potensi penghematan biaya
-       Sebagai dokumen perushaan
Perbedaan audit lingkungan dengan AMDAL intinya :
-       AL kegiatan sudah berjalan AMDAl kegiatan beum ada
-       AL kegitan bersifat kontinyu pada periode waktu tertentu , AMDAL kegiatan hanya sekali
-       AL cakupan masalahnya , hanya pada yang sedang dihadapi, AMDAL cakupannya luas dan
berdampak jangka panjang
-       AL bersifat voluntary, AMDAL mandatory
-       AL bersifat rahasia, AMDAL terbuka, dipresentasikan kepada tim penilai AMDAL
Prose’s mekanisme audit
-       Aktifitas pra audit
-       Aktifitas lapangan ; pertemuan awal, pengawasan internal, pengumpulan fakta, evaluasi
temuan, laporan temuan
-       Aktifitas psca audit
Laporan hasil audit
Tidat ada format baku alam pembuatan laporan Audit Lingkungan, tapi pada intinya
kelengkapan dan kedalaman informasi yang diberikan , yang menyangkut :
-       gambaran umum pelaksanaan dan hasil audit
-       aspek yang ditelaah dalam audit : aspek teknis, aspek manajemen lingkungan, aspek Legal.
-       Evaluasi hasil temuan
Saran dan tindak lanjut: program yang kritis dan perlu perhatian, skala prioritas, Program yang
lebih lanjut lagi .
Sekian yang dapat saya tampilkan atau tunjukan kepada rekan- rekan dan dosen saya. Semoga
dapat  bermanfaat bagi saya sendiri dan para pembaca.
Saya ucapkan terima kasih karena telah mengunjungi blog saya dan jangan lupa kritik dan saran
untuk menyempurnakan hasil karya ini.

Anda mungkin juga menyukai