Anda di halaman 1dari 7

UJIAN AKHIR SEMESTER

MANAJEMEN KESEHATAN LINGKUNGAN

Diajukan Oleh :
Fajeria
NIM 2207053002

PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
2023

1
1. Fungsi AMDAL, UKL, UPL, PPL dan SPPL
a. Fungsi AMDAL
AMDAL adalah studi tentang dampak besar dan penting dari suatu kegiatan atau
usaha yang direncanakan terhadap lingkungan, yang kemudian diperlukan.
dalam pengambilan keputusan mengenai jalannya suatu usaha atau kegiatan. Hasil
kajian berupa sejumlah dokumen seperti kerangka acuan analisis dampak lingkungan,
analisis dampak lingkungan, rencana pengelolaan lingkungan dan rencana
pemantauan lingkungan. AMDAL menurut Asosiasi Internasional untuk Penilaian
Dampak (IAIA) merupakan suatu penilaian dampak lingkungan sebagai suatu
prosesyang mengidentifikasi, memprediksi, mengevaluasi, dan memitigasi
fisiologis, sosial dan dampak lain yang relevan dari suatu dokumen
pengembangan. Di samping itu Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
adalah alat yang aman lingkungan kritis yang diperkenalkan dalam kerangka tata
Kelola pengelolaan lingkungan untuk penilaian dan pemberitahuan
proses pengambilan keputusan administratif tentang apakah
beberapa pengembangan atau proyek diberi wewenang. Fungsi AMDAL sebagai
pencegahan kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup pasca UU Cipta kerja, dan
konsep ideal AMDAL sebagai instrumen dalam pencegahan pencemaran dan
kerusakan lingkungan setelah pengesahan UU Cipta Kerja. penggunaan AMDAL
menjadi instrumen mengenai dampak dan imbas krusial dari suatu usaha atau
kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup.
b. Fungsi UKL- UPL
UKL - UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup) yang bertujuan untuk
mengelolalah dan melakukan pengawasan terhadap kebijakan dan/atau kegiatan yang
tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan untuk
pengambilan keputusan yang berkaitan dengan lingkungan hidup, pendirian suatu
usaha dan/atau operasi. Prosedur UKL-UPL disusun pemrakarsa dalam tahap
perencanaan suatu kegiatan usaha dengan menentukan lokasi rencana kegiatan
usaha/kegiatan usaha sesuai dengan rencna tata ruang, setelah permohonan di UKL-
UPL di diajukan dan diperiksa pasal 34 (1) adalah pengelolaan dan pemantauan
terhadap Usaha dan/atau Kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap

2
lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan Usaha dan/atau kegiatan.
c. Fungsi SPPL
SPPL (Pernyataan Pengelolaan Lingkungan Hidup) merupkan kesanggupan
penanggung jawab perusahaan dan/atau kegiatan dengan memastikan pengelolaan
lingkungan dan memantau dampak lingkungan dari suatu perusahaan dan/atau
kegiatan bukan perusahaan. dan/atau kegiatan yang terkena Amdal atau UKL-UPL .
2. Jelaskan tentang ARKL dan Fungsinya
a. Definisi ARKL
1) Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL) merupakan sebuah pendekatan untuk
menghitung atau memprakirakan risiko pada kesehatan manusia, termasuk identifikasi
terhadap adanya faktor ketidakpastian, penelusuran pada pajanan tertentu,
memperhitungkan karakteristik yang melekat pada agen yang menjadi perhatian dan
karakteristik dari sasaran yang spesifik. Jika ADKL difokuskan untuk potensi timbulnya
risiko kesehatan baik secara kualitatif maupun kuantitatif, ARKL lebih ditujukan untuk
mengkaji secara kuantitatif probabilitas terjadinya gangguan kesehatan. Penggunaan ARKL
bersamaan dengan ADKL secara benar diharapkan dapat menjadi dasar dalam melakukan
upaya penyehatan lingkungan. ARKL ini tidak hanya ditujukan untuk petugas kesehatan
saja tetapi juga seluruh pemangku kepentingan.
2) Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL) merupakan metode yang
digunakan untuk menghitung perkiraan risiko yang disebabkan oleh pajanan
agen baik kimia maupun fisik pada kelompok berisiko dengan
mempertimbangkan karakteristik risiko.
3) Analisis risiko kesehatan lingkungan (ARKL) juga didefinisikan sebagai
kerangka ilmiah untuk memecahkan permasalahan lingkungan dan kesehatan.
ARKL merupakan sebuah proses yang dimaksudkan untuk menghitung atau
memperkirakan risiko pada kesehatan manusia, termasuk diantaranya
identifikasi terhadap keberadaan faktor ketidakpastian, penelusuran pada
pajanan tertentu, memperhitungkan karakteristik yang melekat pada agen yang
menjadi perhatian dan karakteristik dari sasaran yang spesifik.

3
b. Fungsi ARKL
ARKL merupakan suatu pendekatan yang dapat digunakan untuk memperkirakan risiko pada
kesehatan manusia, termasuk identifikasi terhdap adanya faktor ketidakpastian, penelusuran
paparan tertentu, memperhitungkan karakteristik yang melekat pada agen yang menjadi
perhatian dan karakteristik dari target spesifik. ARKL juga dapat digunakan untuk
memprediksi besarnya risiko dengan titik tolak dari kegiatan pembangunan yang sudah
berjalan, risiko saat ini dan memprakirakan besarnya risiko dimasa yang akan datang.
3. Jelaskan Audit Lingkungan dan Fungsinya
a. Definisi Audit Lingkungan
Audit Lingkungan merupakan suatu sistem manajemen lingkungan adalah struktur
pertanggungjawaban dan kebijakan perusahaan, praktik-praktik, prosedur, proses, dan
sumber-sumber untuk melindungi lingkungan dan mengelola masalah-masalah
lingkungan. Audit Lingkungan jadalah bagian integral dari sistem manajemen
lingkungan yang digunakan oleh manajemen untuk menentukan apakah sistem
pengendalian lingkungan perusahaan cukup untuk menjamin kepatuhan pada
peraturan dan kebijakan internal. Sehingga audit lingkungan internal dipertimbangkan
sebagai proses evaluasi diri yang digunakan oleh perusahaan untuk menentukan
apakah perusahaan memenuhi tujuan kebijakan internal dan hukum.
b. Fungsi Audit Lingkungan
Tujuan utama audit lingkungan adalah untuk mengevaluasi operasi dan kinerja
perusahaan dalam hal kesesuaian antara proses produksi dengan hukum dan peraturan
serta untuk mengidentifikasi risiko yang ditimbulkannya yang berkaitan dengan
kelestarian lingkungan. Oleh karena itu diperlukan suatu perancangan atau sistem
program audit yang baik. Fungsi audit lingkungan adalah sebagai berikut :
1) Upaya peningkatan pentaatan suatu usaha atau kegiatam terhadap peraturan
perundang-undangan lingkungan, misalnya : standar emisi udara, limbah cair,
penanganan limbah dan standar operasi lainnya;
2) Dokumen suatu usaha atau kegiatan tentang pelaksanaan standar operasi, prosedur
pengelolaan dan pemantauan lingkungan termasuk rencana tanggap darurat,
pemantauan dan pelaporan serta rencana perubahan pada proses dan peraturan;
3) Jaminan untuk menghindari perusakan atau kecenderungan kerusakan
lingkungan;
4
4) Bukti keabsahan prakiraan dampak dan penerapan rekomendasi yang tercantum
dalam dokumen AMDAL, yang berguna dalam penyempurnaan proses AMDAL;
5) Upaya perbaikan penngunaan sumberdaya melalui penghematan penggunaan
bahan, minimisasi limbah dan identifikasi kemungkinan proses daur ulang;
6) Upaya untuk meningkatkan tindakan yang telah dilaksanakan atau yang perlu
dilaksanakan oleh suatu usaha atau kegiatan untuk memenuhi kepentingan
lingkungan , misalnya pembangunan yang berkelanjutan, proses daur ulang dan
efisien penggunaan sumberdaya.
4. Jelaskan Manjemen Biaya Lingkungan dan Perhitungan Biaya Lingkungan
a. Definisi Manjemen Biaya Lingkungan
Manajemen Biaya adalah sistem yang didesain untuk menyediakan informasi bagi
manajemen untuk mengidentifikasikan peluang-peluang penyempurnaan, perencanaan
strategi, dan pembuatan keputusan operasional mengenai pengadaan dan penggunaan
sumber-sumber yang diperlukan oleh organisasi. Biaya lingkungan adalah biaya yang
ditimbulkan akibat adanya kualitas lingkungan yang rendah, sebagai akibat dari proses
produksi yang dilakukan perusahaan. Biaya lingkungan perlu diukur karena adanya peraturan
yang lebih ketat tentang lingkungan, dan keberhasilan penyelesaian masalah lingkungan itu
menjadi isu yang semakin kompetitif. Laporan biaya lingkungan dapat dijadikan informasi
yang informatif untuk mengevaluasi kinerja operasional perusahaan terutama yang
berdampak pada lingkungan. Biaya lingkungan perlu dilaporkan secara terpisah berdasarkan
klasifikasi biayanya. Hal ini dilakukan supaya laporan biaya lingkungan dapat dijadikan
informasi yang informatif untuk mengevaluasi kinerja operasional perusahaan terutama yang
berdampak pada lingkungan. manajemen lingkungan merupakan sub bagian dari
akuntansi lingkungan. Akuntansi manajemen lingkungan sebagai proses
pengidentifikasian, pengumpulan dan penganalisisan informasi tentang biaya-biaya
dan kinerja untuk membantu pengambilan keputusan organisasi. Akuntansi
manajemen lingkungan adalah hal yang tak terpisahkan dari unsur manajemen
perusahaan, akuntansi manajemen lingkungan sendiri merupakan proses
pengidentifikasian, pengumpulan, perkiraan - perkiraan, analisis, laporan dan
pengiriman informasi
b. Definisi Perhitungan Biaya Lingkungan

5
Salah satu pendekatan yang digunakan adalah model biaya kualitas lingkungan.
Dalam model kualitas lingkungan total, kondisi ideal adalah tidak adanya kerusakan
lingkungan; kerusakan dianggap sebagai degradasi langsung dari lingkungan
(misalnya polusi air dan udara) atau degradasi tidak langsung (missal penggunaan
bahan baku dan energi yang tidak perlu). Biaya lingkungan didefinisikan sebagai
biaya-biaya yang terjadi karena adanya kualitas lingkungan yang buruk atau karena
kualitas lingkungan yang buruk mungkin terjadi. Oleh karenanya biaya lingkungan
dapat diklasifikasikan menjadi:
1) Biaya pencegahan lingkungan (environmental prevention cost), yaitu biayabiaya
untuk aktivitas yang dilakukan untuk mencegah diproduksinya limbah dan/atau
sampah yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Contoh: biaya seleksi
pemasok, seleksi alat pengendali polusi, desain proses dan produk, training
karyawan, dll.
2) Biaya deteksi lingkungan (environmental detection cost), yaitu biaya-biaya untuk
aktivitas yang dilakukan untuk menentukan apakah produk, proses, dan aktivitas
lainnya telah memenuhi standar lingkungan yang berlaku/tidak. Contoh: biaya
audit aktivitas lingkungan, pemeriksaan produk dan proses, pelaksanaan
pengujian pencemaran, pengukuran tingkat pencemaran, dll.
3) Biaya kegagalan internal lingkungan (environmental internal failure cost), yaitu
biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan karena diproduksinya limbah, tetapi
tidak dibuang ke lingkungan luar. Contoh: biaya operasional peralatan
pengurang/penghilang polusi, pengolahan dan pembuangan limbah beracun,
pemeliharaan peralatan, daur ulang sisa bahan, dll.  Biaya kegagalan eksternal
lingkungan (environmental external failure cost), yaitu biaya-biaya untuk aktivitas
yang dilakukan setelah melepas limbah/sampah ke dalam lingkungan.
a) Biaya kegagalan eksternal yang direalisasi (realized external failure cost),
yaitu biaya yang dialami dan dibayar oleh perusahaan. Contoh: biaya
membersihkan danau/tanah yang tercemar atau minyak yang tumpah,
penyelesaian klaim kecelakaan pribadi, hilangnya penjualan karena reputasi
lingkungan yang buruk, dll.

6
b) Biaya kegagalan ekternal yang tidak direalisasikan/biaya sosial (unrealized
external failure cost/social cost), yaitu biaya sosial yang disebabkan oleh
perusahaan tetapi dialami dan dibayar oleh pihak-pihak di luar perusahaan.
Contoh: biaya perawatan medis karena kerusakan lingkungan, hilangnya
lapangan pekerjaaan karena polusi, rusaknya ekosistem, dll.

Anda mungkin juga menyukai