Anda di halaman 1dari 50

Environment Management

System
(EMS)

Dessy Maulidya Maharani, SP.M.Si


Sistem Manajemen Lingkungan (SML)
 Sistem : Kumpulan dari elemen/unsur/organ yang saling
terpadu
 Manajemen : proses merencanakan, mengorganisasikan,
memimpin, mengendalikan usaha-usaha anggota
organisasi dan proses penggunaan sumber daya organisasi
untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi yang sudah
ditetapkan.
 Lingkungan : segala sesuatu disekitar subyek manusia
yang terkait dengan  aktifitasnya
Sistem Manajemen Lingkungan
sekumpulan aktifitas
merencanakan, mengorganisasikan, dan
menggerakkan sumber daya manusia dan sumber
daya lain untuk mencapai tujuan kebijakan
lingkungan yang telah ditetapkan secara terpadu
Menurut ISO 14001
(ISO 14001, 1996),
sistem manajemen lingkungan (EMS) adalah 'that part
of the overall management system which includes
organizational structure planning, activities,
responsibilities, practices, procedures, processes, and
resources for developing, implementing, achieving,
reviewing, and maintaining the environmental policy'.
Tujuan dan Sasaran pengelolaan lingkungan hidup,
(Berdasarkan UU No.32/2009 Pasal 4)

1. Tercapainya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara manusia dan


lingkungan hidup.
2. Terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang
memiliki sikap dan tindak melindungi dan membina lingkungan hidup.
3. Terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan;
4. Tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup;
5. Terkendalinya pemanfaatan sumber daya secara bijaksana;
6. Terlindunginya Negara Kesatuan Republik Indonesia terhadap dampak
usaha dan/atau kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan
pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup
Tekanan Terhadap Organisasi/Industri
Ilustrasi Siklus Manajemen Lingkungan

Studi
Pra Studi Kelayakan
Kelayakan Desain
Tapak

AMDAL
Tata
Rencana Ruang
Umum Desain
Rinci

 Audit  ISO 14000


Lingk.  Ekolabel
 Implemen-
tasi AMDAL
Kons-
Tahap
truksi
Audit
Operasi
Hirarki Pengelolaan Lingkungan dalam
Manajemen Peduli Lingkungan
Eko-
Efisi
en
Teknologi Ramah
Lingkungan

Manajemen Peduli Lingkungan

Komitmen &kepedulian Lingkungan


WHAT IS EMS?
 Bagian dari keseluruhan sistem manajemen yang meliputi
struktur organisasi, perencanaan kegiatan, Pertanggung
jawaban, Praktek tatalaksana, proses dan sumberdaya
untuk mengembangkan, penerapan, pengkajian dan
pemeliharaan kebijakan lingkungan.
 Instrumen yang membantu perusahaan dalam mengalola
lingkungan
 Seri ISO 14000 Perangkat Standar Internasional yang
berkaitan dengan manajemen Lingkungan
 SNI-19-14001-2005
PENTINGNYA ISO 14000
 Mendorong penggunaan pendekatan umum dalam
manajemen lingkungan
 Meningkatkan kemampuan organisasi untuk dapat
mencapai kinerja lingkungan yang lebih baik
 Dapat diTeRpakan pada berbagai bentuk
perusahaan
 Berpengaruh terhadap kompetisi perdagangan
dipasar internasional
FAMILY OF ISO 14000
ISO seri 14001-14009 : EMS

ISO seri 14010-14019 : Enviromental Auditing

ISO seri 14020-14039 : Envoromental Peformance Evaluation

ISO seri 14040-14049 Life Cycle Analysis

ISO seri 14050Term and Condition


WHO and WHEN NEEDed EMS
 Berlaku pada semua organisasi yang bermaksud
untuk :
 A. Menetapkan, menerapkan, memelihara dan
meningkatkan sistem manajemn lingkungan
 Memastikan kesesuaian organisasi dengan
kebijakan lingkungan
Eksternal
 Menunjukkan kesesuain dengan standar ini
melalui
 Penetapan sendiri dan swa-deklarasi
 Memperoleh konfirmasi kesesuaan dari pihak yang
berkepentingan dengan organisasi tersebut
 Memperoleh konfirmesi terhadap swa-deklarasi dari
pihak eksternal atau
 Memperoleh sertifikat/registrsi untul EMS
lingkungannya dari organisasi lain
who issued the certificate
  Lembaga Sertifikasi adalah Lembaga independen
yang bertugas memberikan sertifikat ISO 14000.
 Aturan main lembaga ini juga disahkan oleh BSN,
sertifikasi perlu mendapat akreditasi dari KAN dan
harus mengikuti aturan main KAN
BUT

 ISO 14000 Bukanlah obat mujarab


atau tampilan semata tanpa ada
komiten yang sesungguhnya
 Kebijakan ini hanya memberikan
jaminan bahwa perusahaan
berusaha menaati peraturan yang
berlaku dan mencapai tujuannya
masing-masing
 Memiliki Sistem manajemen
lingkungan itu seperti mencicil
asuransi untuk masa depan dalam
bidang lingkungan
Langkah-langkah penerapan ISO
Mendapat Komitmen dari manajemen
puncak

Membuat kajian awal dan membuat buku


kumpulan peraturan

Membentuk program manajemen


lingkungan

Evaluasi Dampak
Kebijakan Lingkungan
 Manajemen puncak harus menetapkan kebijakan
lingkungan organisasi dan memastikan bahwa
kebijakan dalam lingkup sistem manajemen
lingkungannya
ISI Kebijakan Lingkungan
1. sesuai dengan sifat, ukuran dan dampak lingkungan dari
kegiatan, produk dan jasanya;
2. Berisi komitmen pada perbaikan berkelanjutan
danpencegahan pencemaran;
3. Berisi komitmen untuk menaati peraturanperundang-
undangan yang berlaku dan persyaratan lainyang diikuti
organisasi, yang terkait dengan aspek lingkungannya;
4. menyediakan kerangka untuk menentukan dan mengkaji
tujuan dan sasaran lingkungan;
5. didokumentasikan, diterapkan dan dipelihara;
6. dikomunikasikan kepada semua orang yang bekerja
padaatau atas nama organisasi; dan
7. tersedia untuk masyarakat.
Contoh Kebijakan Lingkungan
1
2
3
Integrasi Prober
dengan EMS
Kajian awal
 Identifikasi & evaluasi aspek & dampak
lingkungan
 Mengidentifikasi aspek lingkungan yang timbul
dari kegiatan , produk dan jasa organisasi di masa
lalu, sekarang ataupun yang direncanakan, agar
dapat menetapkan dampak lingkungan yang
penting
Contoh Aspek lingkungan
 Emisi ke udara
 Pembuangan ke air
 Pembuangan ke tanah
 Pemnggunaan bahan baku dan SDA
 Penggunaan Energi ex : panas, radiasi, getaran
 Limbah dan produk samping
 Atribut fisik, misal : ukuran, bentuk, warna dan
penampilan
Metode Kajian Dampak Lingkungan
dengan LCA

 suatu metode analisis aspek lingkungan dan kemungkinan


dampak lingkungan yang berhubungan dengan sebuah
produk atau jasa selama proses hidupnya
 Menentukan apa yang dikandung produk, bagaimana
memproduksinya, bagaimana kinerjanya dan apa yang
ditinggalkannya setelah manfaatnya kadaluarsa
Produksi Bersih vs
Sistem Manajemen Lingkungan (SML)

 Produksi
• Sistem Manajemen
Bersih :
Lingkungan (SML):
Konsep yang dinamis Penerapan sistem/standar
dan fleksibel untuk baku & pengukuran
selalu mencari keberhasilannya pada
alternatif yang lebih sistem tersebut
efisien
LCA (Life Cycle Assessment)
 Karakteristikutama  kalkulasi dari aliran energi
dan bahan (masuk dan keluar)
 Prakteknya  meliputi komponen lingkungan di
dalam segitiga, yaitu :
 Sosial
 Ekonomi
 Lingkungan
 Salahsatu metode LCA  eco-toxicology/
toksikologi lingkungan
Toksikologi Lingkungan
 Tujuan untuk memperkirakan perilaku &
dampak dari zat yang masuk dalam
lingkungan, untuk kepentingan :

 Identifikasi potensi dampak yang sifatnya merusak 


Preventif (prinsip pencegahan)
 Menganalisis & menilai efek yang berbahaya pada
lingkungan dari unsur yang telah ada sebelumnya 
Prinsip remediasi
Contoh analisis dampak di perkebunan
kelapa sawit
Batasan Siklus unit bisnis:
 Pembukaan lahan untuk perkebunan
 Pengelolaan Perkebunan
 Transport TBS ke pabrik
 Pabrik Pengolahan
Tahapan LCA

Definis
Analisis
Tujuan dan
Inventory
Lingkup

Pengukuran
Interpretasi
dampak
Peraturan dan perundang-undangan
 PP RI No. 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun
 PP RI No. 19 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran dan atau
Perusakan Laut
 PP RI No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup
 PP RI No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
 PP RI No. 85 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
No. 18/1999 tentang Pengolahan Limbah Berbahaya dan Beracun
 PP RI No. 150 Tahun 2000 tentang Pengendalian Kerusakan Tanah untuk
Produksi Biomassa
 PP RI No. 4 Tahun 2001 tentang Pengendalian Kerusakan dan atau Pencemaran
Lingkungan Hidup yang Berkaitan dengan Kebakaran Hutan dan atau Lahan
 PP RI No. 74 Tahun 2001 tentang Bahan Berbahaya dan Beracun
 PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air
 PP RI No. 27 Tahun 2002 tentang Pengelolaan Limbah Radioaktif
 PP RI No. 63 Tahun 2002 tentang Hutan Kota
 PP RI No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
 PP RI No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional
 PP RI No. 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air
 PP RI No. 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah
 PP RI No. 24 Tahun 2009 tentang Kawasan Industri
 PP RI No. 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan
Perkotaan
 PP RI No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
 PP RI No. 22 Tahun 2010 tentang Wilayah Pertambangan
 PP RI No. 24 Tahun 2010 tentang Penggunaan Kawasan Hutan
Pembentukan / Penerapan Program

1. Sumber daya 3. Kompetensi,


2. Penanggung
(Keuangan, Sapras, Pelatihan dan
Jawab
Metode dan SDM) Kesadaran

6. Pengendalian
4. Komunikasi 5. Dokumentasi
Operasional

7 Tanggap Darurat
Evaluasi Dampak

Ketidak sesuaian
Pemantauan dan Evaluasi
dan tindakan
Pengukuran Pemenuhan
perbaikan

Pengendalian
Pencegahan Audit Internal
Rekaman
ISO 14001
Unsur 12 Pemantauan dan Pengukuran (4.5.1)

- Organisasi harus menetapkan Prosedur untuk


memantau dan mengkur karakteristik kunci dari
kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak
penting lingkungan
- Organisasi harus melakukan Kalibrasi terhadap
peralatan pemantauan
- Organisasi harus mempunyai Prosedur untuk evaluasi
periodik terhadap pemenuhan peraturan perundangan
ISO 14001
Unsur 13 Evaluasi Pemenuhan (4.5.1)

- Organisasi harus menetapkan Prosedur untuk


mengevaluasi secara periodik pemenuhan organisasi
terhadap peraturan perundangan dan peraturan
lainnya
- Catatan pemenuhan harus disimpan
ISO 14001
Unsur 14 Ketidakterpenuhan , tindakan
perbaikan dan pencegahan (4.5.2)
- Organisasi harus menetapkan Prosedur untuk
menentukan tanggung jawab dan kewenangan untuk
menangani ketidakterpenuhan, tindakan perbaikan
dan pencegahan
- Tindakan perbaikan dan pencegahan harus sesuai
dengan besarnya masalah dan sepadan dengan
dampak lingkungan yang terjadi
- memperhatikan semua perubahan pada prosedur
akibat adanya tindakan perbaikan dan pencegahan
ISO 14001
Unsur 14 Ketidakterpenuhan , tindakan
perbaikan dan pencegahan (4.5.2)

Catatan:
- Tindakan perbaikan adalah memperbaiki
permasalahan yang terjadi dengan segera (misalnya
memperbaiki kran yang bocor)
- Tindakan pencegahan adalah merancang untuk
mencegah terjadinya masalah yang sama di kemudian
hari (memperbaiki prosedur untuk pemeliharaan)
- Ketidak terpenuhan dapat diidentifikasi melalui audit,
monitoring dan pengukuran, maupun komunikasi
ISO 14001
Unsur 14 Ketidakterpenuhan , tindakan
perbaikan dan pencegahan (4.5.2)

- Harus ditetapkan prosedur untuk menentukan


tanggung jawab dan kewenangan untuk menangani
ketidak terpenuhan, tindakan perbaikan dan
pencegahan
- Tindakan perbaikan dan pencegahan harus sesuai
dengan besarnya masalah dan sepadan dengan
dampak lingkungan yang terjadi
- memperhatikan semua perubahan pada prosedur
akibat adanya tindakan perbaikan dan pencegahan
Unsur
ISO 15 Pengendalian Rekaman (4.5.3)
14001

- Harus ditetapkan prosedur untuk identifikasi,


pemeliharaan dan disposisi rekaman lingkungan
- Rekaman harus mencakup catatan pelatihan dan hasil
audit serta kajian-kajian
- Rekaman harus jelas dan mudah dilacak
- Rekaman harus dijaga sesuai dengan ketentuan
sistem untuk menunjukkan kesesuaian dengan
standar internasional ini.
ISO 14001
Unsur 16 Audit Internal (4.5.4)

- Harus ditetapkan prosedur untuk audit mencakup


ruang lingkup audit, frekuensi dan metodologi,
tanggung jawab pelaksanaan audit dan pelaporannya
- Audit untuk menentukan kesesuaian EMS dengan
rencana dan memastikan penerapannya
ISO 14001
FASE 5 KAJIAN MANAJEMEN (4.6)

- Organisasi harus melakukan kajian terhadap EMS


untuk memastikan keterpenuhan, ketepatan, dan
keefektifan dari sistem
- Kajian harus terbuka terhadap kemungkinan
perubahan pada kebijakan, tujuan dan unsur lain
dalam EMS
Prosedur yang harus dipersiapkan
 Prosedur evaluasi Aspek Dampak Lingkungan
 prosedur manajemen persyaratan hukum
 prosedur kesadaran
 prosedur komunikasi
 Prosedur Pengendalian dokumen
 prosedur operasional
 prosedur kesiapsiagaan darurat
 prosedur pemantauan dan pengukuran,
 prosedur evaluasi kepatuhan
  manajemen ketidaksesuaian
 prosedur pengendalian ncatatan
 prosedur  Internal Audit audit.

Anda mungkin juga menyukai