System
(EMS)
Studi
Pra Studi Kelayakan
Kelayakan Desain
Tapak
AMDAL
Tata
Rencana Ruang
Umum Desain
Rinci
Evaluasi Dampak
Kebijakan Lingkungan
Manajemen puncak harus menetapkan kebijakan
lingkungan organisasi dan memastikan bahwa
kebijakan dalam lingkup sistem manajemen
lingkungannya
ISI Kebijakan Lingkungan
1. sesuai dengan sifat, ukuran dan dampak lingkungan dari
kegiatan, produk dan jasanya;
2. Berisi komitmen pada perbaikan berkelanjutan
danpencegahan pencemaran;
3. Berisi komitmen untuk menaati peraturanperundang-
undangan yang berlaku dan persyaratan lainyang diikuti
organisasi, yang terkait dengan aspek lingkungannya;
4. menyediakan kerangka untuk menentukan dan mengkaji
tujuan dan sasaran lingkungan;
5. didokumentasikan, diterapkan dan dipelihara;
6. dikomunikasikan kepada semua orang yang bekerja
padaatau atas nama organisasi; dan
7. tersedia untuk masyarakat.
Contoh Kebijakan Lingkungan
1
2
3
Integrasi Prober
dengan EMS
Kajian awal
Identifikasi & evaluasi aspek & dampak
lingkungan
Mengidentifikasi aspek lingkungan yang timbul
dari kegiatan , produk dan jasa organisasi di masa
lalu, sekarang ataupun yang direncanakan, agar
dapat menetapkan dampak lingkungan yang
penting
Contoh Aspek lingkungan
Emisi ke udara
Pembuangan ke air
Pembuangan ke tanah
Pemnggunaan bahan baku dan SDA
Penggunaan Energi ex : panas, radiasi, getaran
Limbah dan produk samping
Atribut fisik, misal : ukuran, bentuk, warna dan
penampilan
Metode Kajian Dampak Lingkungan
dengan LCA
Produksi
• Sistem Manajemen
Bersih :
Lingkungan (SML):
Konsep yang dinamis Penerapan sistem/standar
dan fleksibel untuk baku & pengukuran
selalu mencari keberhasilannya pada
alternatif yang lebih sistem tersebut
efisien
LCA (Life Cycle Assessment)
Karakteristikutama kalkulasi dari aliran energi
dan bahan (masuk dan keluar)
Prakteknya meliputi komponen lingkungan di
dalam segitiga, yaitu :
Sosial
Ekonomi
Lingkungan
Salahsatu metode LCA eco-toxicology/
toksikologi lingkungan
Toksikologi Lingkungan
Tujuan untuk memperkirakan perilaku &
dampak dari zat yang masuk dalam
lingkungan, untuk kepentingan :
Definis
Analisis
Tujuan dan
Inventory
Lingkup
Pengukuran
Interpretasi
dampak
Peraturan dan perundang-undangan
PP RI No. 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun
PP RI No. 19 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran dan atau
Perusakan Laut
PP RI No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup
PP RI No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
PP RI No. 85 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
No. 18/1999 tentang Pengolahan Limbah Berbahaya dan Beracun
PP RI No. 150 Tahun 2000 tentang Pengendalian Kerusakan Tanah untuk
Produksi Biomassa
PP RI No. 4 Tahun 2001 tentang Pengendalian Kerusakan dan atau Pencemaran
Lingkungan Hidup yang Berkaitan dengan Kebakaran Hutan dan atau Lahan
PP RI No. 74 Tahun 2001 tentang Bahan Berbahaya dan Beracun
PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air
PP RI No. 27 Tahun 2002 tentang Pengelolaan Limbah Radioaktif
PP RI No. 63 Tahun 2002 tentang Hutan Kota
PP RI No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota
PP RI No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional
PP RI No. 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air
PP RI No. 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah
PP RI No. 24 Tahun 2009 tentang Kawasan Industri
PP RI No. 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan
Perkotaan
PP RI No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
PP RI No. 22 Tahun 2010 tentang Wilayah Pertambangan
PP RI No. 24 Tahun 2010 tentang Penggunaan Kawasan Hutan
Pembentukan / Penerapan Program
6. Pengendalian
4. Komunikasi 5. Dokumentasi
Operasional
7 Tanggap Darurat
Evaluasi Dampak
Ketidak sesuaian
Pemantauan dan Evaluasi
dan tindakan
Pengukuran Pemenuhan
perbaikan
Pengendalian
Pencegahan Audit Internal
Rekaman
ISO 14001
Unsur 12 Pemantauan dan Pengukuran (4.5.1)
Catatan:
- Tindakan perbaikan adalah memperbaiki
permasalahan yang terjadi dengan segera (misalnya
memperbaiki kran yang bocor)
- Tindakan pencegahan adalah merancang untuk
mencegah terjadinya masalah yang sama di kemudian
hari (memperbaiki prosedur untuk pemeliharaan)
- Ketidak terpenuhan dapat diidentifikasi melalui audit,
monitoring dan pengukuran, maupun komunikasi
ISO 14001
Unsur 14 Ketidakterpenuhan , tindakan
perbaikan dan pencegahan (4.5.2)