BAB 3
METODE STUDI
Pada bagian ini akan dijelaskan metode pengumpulan dan analisis data
baik primer dan/atau sekunder yang digunakan dalam prakiraan dampak.
Metode pengumpulan dan analisis data ini akan digunakan untuk:
Data primer yang diambil meliputi data-data yang menjadi isu penting yang
akan diperoleh dengan cara survei dan pengukuran langsung di lapangan
serta pengambilan contoh untuk dianalisis di laboratorium, selain itu juga
akan dilakukan wawancara langsung dengan masyarakat maupun aparat
pemerintah setempat. Data sekunder akan dikumpulkan melalui cara studi
literatur serta informasi dari instansi terkait.
1) Iklim
Pengumpulan Data
Data yang akan dikumpulkan adalah data sekunder tentang iklim, yaitu
temperatur udara, curah hujan, kelembaban, kecepatan angin dan arah
angin. Sumber data sekunder berasal dari Stasiun Meteorologi dan
Geofisika terdekat.
Analisis
Q = k/b
dimana :
b = jumlah purata bulan basah, yaitu jumlah curah hujan > 100 mm
H : 7,000 Q
2) Kualitas Udara
Pengumpulan Data
Analisis Data
3) Kebisingan
Pengumpulan Data
Analisis dan identifikasi data aspek geologi & fisiografi dilakukan dengan
cara :
5) Hidrologi
6) Hidro-oseanografi
Metode pengumpulan data
Data hidrometri diperoleh dari data sekunder berupa peta yang dikeluarkan
DISHIDROS maupun hasil pengukuran/pemetaan/kajian/studi terdahulu.
Data batimetri diperlukan untuk mengkaji dampak yang terjadi dari
kegiatan pembangunan dermaga dan pemboran sumur lepas pantai.
b) Pasang surut
Data pasang surut diperoleh dari data sekunder hasil pengukuran terdahulu
yang telah dipakai untuk penyusunan design FSO maupun fasilitas pantai.
Selain itu, data sekunder dari DISHIDROS juga dapat digunakan. Data
pasang surut diperlukan untuk pemodelan hidrodinamika, untuk
mengetahui kisaran kedalaman perairan dan prakiraan dampak kegiatan
konstruksi pembangunan dermaga dan pemboran sumur lepas pantai.
Pasang surut diamati setiap interval satu jam.
c) Arus
Data arus didasarkan pada data sekunder DISHIDROS dan dari studi
terdahulu.
Tabel 3.1 Parameter Kualitas Air Laut untuk Perairan Pelabuhan (sesuai
dengan KEPMENLH No. 51 Tahun 2004)
No. Parameter
1 Kecerahan
2 Padatan tersuspensi total
3 Suhu
4 Ph
5 Salinitas
6 Amonia total (NH3)
7 Sulfida (H2S)
8 Hidrokarbon total
9 Senyawa Fenol total
10 PCB (poliklor bifenil)
11 Surfaktan (Deterjen)
12 Minyak dan lemak
13 Suhu
14 Cadmium (Cd)
15 Tembaga (Cu)
16 Timbal (Pb)
17 Seng (Zn)
18 Coliform (total)
19 Kekeruhan
20 BOD5
No. Parameter
21 DO
Data Primer
Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara pengamatan lapangan
dan wawancara langsung dengan tokoh masyarakat, dan pihak-pihak lain
yang relevan.
Data Sekunder
Data sekunder dikumpulkan dari beberapa dinas dan instansi pemerintahan
yang terkait.
3.1.2 Biologi
Plot kuadrat yang dibuat terdiri dari beberapa macam ukuran tergantung
dari jenis dan stadium vegetasi yang akan diukur. Ukuran plot tersebut
adalah sebagai berikut :
Analisis Data
Kerapatan (Batang/Ha)
- Indeks Keanekaan ;
H’ = Σ pi ln pi (pi = ni/N)
Indeks ini, menunjukkan nilai keanekaan jenis yang terdapat pada suatu
komunitas. Besarnya Indeks keanekaragaman jenis menurut Shannon-
Wiener didefinisikan sebagai berikut ;
E = H’/ln S
H’ = Indeks Keanekaan
S = Jumlah jenis
Analisis Data
Seluruh hasil kajian (temuan lapangan dan kajian literatur) dianalisis dan
disajikan dalam bentuk daftar jenis (species list). Keberadaan spesies
burung akan didasarkan pada hasil temuan lapangan, sementara karena
keterbatasan waktu, untuk kelompok mamalia, reptilia dan amphibi, pada
Data kuantitatif biota perairan akan didapatkan dari data primer hasil dari
analisis laboratorium. Plankton akan diambil menggunakan Net Plankton
dan benthos akan diambil dengan Ekman Dredge. Dari data yang diperoleh
akan dianalisis menggunakan rumus-rumus statistik seperti rumus Indek
Keanekaragaman Simpson untuk plankton (Odum, 1975) dan Indek
Keanekaragaman Shannon-Wienner (Lee, et al, 1978) untuk benthos.
I = 1–D
D = (n1 / N)2
Dimana :
ni ni
H’ = -∑ log
N N
Dimana :
- Nekton (Ikan)
10) Seagress/Lamun
Analisis Data
Kerapatan
Diketahui :
Diketahui :
Frekuensi
Diketahui :
Fi = Frekuensi Spesies
PERALATAN
Komponen
No Metode Peralatan
Hayati
Komponen
No Metode Peralatan
Hayati
3. Biota Air
Plankton
Transek - Net plankton, Eyckman
Benthos
wawancara Grab, alat pencatat,
Ikan
GPS.
4 Terumbu Karang Transek Baju selam, kamera,
perahu, tabung, alat
pencatat
Pengumpulan Data
a. Data Primer
a. Observasi
Observasi adalah pengamatan yang sistematis dan pasti terhadap
peristiwa-peristiwa yang dilakukan melalui mata. (Sumber : Tehnik
Keterampilan Sosial, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan).
Beberapa hal yang akan di observasi / diamati diantaranya, mempelajari
gejala-gejala sosial yang sederhana maupun kompleks (reaksi,
tanggapan, dll), pola-pola kehidupan ( dan tingkah laku manusia.
Pengamatan dilakukan dengan cara ; ikut berpartisipasi, tidak ikut
berpatisipasi, berpatisipasi semu, berpartisipasi kooperatif.
Langkah sebelum melakukan observasi diantaranya : 1) Apa yang akan
di observasi, 2) Mengetahui tujuan mengobservasi, 3) Menentukan cara
pencatatan hasil observasi, 4) Mencatat setiap gejala yang terpisah, 5)
Mengadakan batas-batas yang tegas tentang tingkat penggolongan
gejala.
b. Wawancara
Wawancara adalah Suatu percakapan yang dilakukan oleh seorang
penanya (interviuwer) dengan seorang pribadi sumber (interviuwi) yang
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sistematis, yang diajukan
interviuwer tentang pokok bahasan yang terlebih dahulu ditetapkan dan
c. Teknik Sampling
Ni
ni
N
Dimana:
N= Ukuran Populasi
serta keterkaitan suatu proses atau dampak dengan proses atau dampak
dengan proses atau dampak lainnya secara akumulatif dan holistik.