Anda di halaman 1dari 4

Pipeline Routing

Pipeline Routing adalah istilah untuk pemilihan jalur pipa saat pipa akan digelar. Pemilihan rute merupakan prosedur yang cukup kompleks dan dipengaruhi oleh beberapa variable dalam melakukan prosedurnya. Secara umum, jarak terpendek antar 2 titik yang akan dihubungkan akan memberikan penghematan terbesar dari segi penggunaan material sehingga menghemat pengeluaran. Berikut adalah factor yang mempengaruhi pemilihan rute pipa : Lokasi akhir sambungan pipa Kedalaman perairan Adanya struktur yang telah dinstall pada lokasi pipa akan digelar, seperti : 1. Subsea Structure dan Wellhead 2. Pipa dan kabel bawah laut 3. Bangunan pengaman pantai Adanya kegiatan oleh stake holder lainya, seperti : 1. Pelayaran 2. Penangkapan ikan 3. Kegiatan militer 4. Kegiatan penambangan Adanya kemungkinan longsornya seabed Kondisi Lingkungan di rute pipa akan digelar : 1. Adanya situs arkeologi 2. Terpaparnya dengan ancaman lingkungan seperti gunung berapi bawah laut. 3. Karakter Seabed ( kontur seabed, dan property tanah pada seabed, kegiatan seismic)

Pengalokasian ongkos paling besar untuk melakukan instalasi pipeline terjadi saat fabrikasi dan saat instalasi itu sendiri. Aktivitas yang terjadi yang mempengaruhi besarnya ongkos yang dikeluarkan Antara lain : Panjang pipa yang akan digelar Pembersihan rute pipa yang akan digelar dari berbagai macam obstacle Instalasi freespan correction support sebelum penggelaran Instalasi freespan correction support setelah penggelaran Trenching, Burrying, atau Rock Dumping

Secara garis besar pemilihan rute penggelaran pipa bertujuan untuk : Meminimalkan penggunaan jumlah pipa yang diinstal Meminimalkan pembersihan rute pipa Meminimalkan penggunaan freespan correction support Meminimalkan Trenching, Burrying, dan Rock Dumping Dalam melakukan pemilihan rute penggelaran pipa perlu dilakukan kajian mengenai kondisi kondisi yang dapat mempengaruhi pemilihan rute penggelaran pipa. Umumnya Desk Study menggunakan data

data seperti kurva, peta, atau informasi relevan lainya mengenai kondisi lingkungan, bathymetri, dan hydrographi dari rute yang dikaji. Setelah pemilihan rute sementara selesai berdasarkan Desk Study, dilakukan survey terhadap rute pipa hasil desk study. Survey ini bertujuan untuk mendapatkan data yang lebih lengkap mengenai Bathymetry Seabed Characteristic Soil Properties Stratigraphy Geohazards Environmental Data

Survey Bathymetry dilakukan menggunakan echo sounder untuk mendapatkan profile dari seabed. Penggunaan teknologi 3D memberikan hasil yang lebih baik dalam pencitraan seabed profile. Teknologi yang digunakan dalam pencitraan seabed pada dasaranya adalah pemanfaatan gelombang akustik. Gelombang akustik dipancarakan dengan range frekuensi tertentu, hasil pantulan gelombang akustik ini dterima oleh receiver untuk diintrepretasi menjadi data visual. Berikut adalah berbagai ilustrasi yang menggunakan pemanfaatan gelombang akustik. 1. Bathymetry Survey

2. Side Scan Sonar Survey

3. Stratigraphy Survey

Sumber : Lee,J.E,2007, Introduction to Offshore Pipelines and Risers. Palmer,C.A, 2008, Subsea Pipeline Engineering, Usa : Penwell Corporation Mousselli,A.H,1981, Offshore Pipeline Design, Analysis, and Methods, Usa : Penwell Corporation

Guo,B.,2005, Offshore Pipeline, UK: Elsevier Bai,Y.,2005, Subsea Pipelines and Risers, UK: Elsevier

Anda mungkin juga menyukai