Anda di halaman 1dari 25

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Survei Hidrografi

Survei adalah kegiatan terpenting dalam menghasilkan informasi hidrografi,


seperti: penentuan posisi laut dan penggunaan sistem referensi, pengukuran
kedalaman, pengukuran arus, pengukuran sedimen, pengamatan pasut, pengukuran
detail situasi dan garis pantai. ( Eka Djunasjah,2005 )

Data – data yang diperoleh dari aktivitas – aktivitas tersebut diatas dapat
diujikan sebagai informasi dalam bentuk peta dan non-peta serta disusun dalam bentuk
basis data kelautan

Kata hidrografi merupakan serapan dari bahasa inggris ‘hydrography’. secara


etimologis, hydrography’ ditemukan dari kata sifat dalam bahasa Prancis abad
pertengahan ‘hydrographique’ , sebagai kata yang berhubungan dengan siat dan
pengukuran badan air, misalnya: kedalaman dan arus ( Merriam-Webster Online,2004)

B. Pemeruman
Pemeruman adalah proses dan aktivitas yang ditunjukan untuk
memperoleh gambaran (model) bentuk permukaan (topografi) dasar
perairan (seabed surface). Proses penggambaran dasar perairan tersebut
(sejak pengukuran, pengolahan hingga visualisasinya) disebut sebagai
survei batimetri.(Bambang Triatmodjo, 1999).
Pemeruman dilakukan dengan membuat profil (potongan)
pengukuran kedalaman. Lajur perum dapat berbentuk garis-garis lurus,
lingkaran-lingkaran konsentrik, atau lainnya sesuai metode yang digunakan
untuk penentuan posisi titik- titik fiks perumnya. Lajur-lajur perum didesain
sedemikian rupa sehingga memungkinkan pendeteksian perubahan
kedalaman yang lebih ekstrim. Untuk itu, desain lajur-lajur perum harus
memperhatikan kecenderungan bentuk dan topografi pantai sekitar perairan
yang akan disurvei. Agar mampu mendeteksi perubahan kedalaman yang
lebih ekstrem lajur perum dipilih dengan arah yang tegak lurus terhadap
kecenderungan arah garis pantai. (Bambang Triatmodjo, 1999)

Pemeruman dilakukan dengan membuat profil (potongan) pengukuran


kedalaman. Lajur perum dapat berbentuk garis-garis lurus, lingkaran-lingkaran
konsentrik, atau lain nya sesuai metode yang digunakan untuk

Ketelitian posisi tetap perum pada survei dengan menggunakan singlebeam


echosounder adalah ketelitian posisi tranduser.Global Positioning System (GPS)
merupakan salah satu sistem penentuan posisi yang banyak digunakan dalam
survei hidrografi.
C. Pengertian Batimetri
Survei Batimetri Survei Batimetri adalah proses penggambaran
garis-garis kontur kedalaman dasar perairan yang meliputi
pengukuran, pengolahan, hingga visualisasinya. Pada survei batimetri
akan didapatkan garis-garis kontur kedalaman, dimana garis-garis
tersebut didaptkan dengan menginterpolasikan titik-titik pengukuran
kedalaman yang tersebar pada lokasi yang dikaji (Djunarsjah, 2005).

Tujuan dari pekerjaan batimetri adalah untuk memetakan dasar laut


yang hasilnya adalah berupa gambar kontur kedalaman dasar dari
permukaan laut, kontur pantai, rintangan-rintangan di laut (jika ada),
dan situasi. Untuk itu harus dibuatkan suatu titik referensi yang
terdapat di darat.

Pekerjaan survei batimetri ini akan meliputi pekerjaan :


- Pengikatan titik referensi ke Bench Mark yang terdekat.
- Pembuatan titik-titik tetap (beacon) di darat ataupun di laut yang
kemudian digunakan sebagai pedoman untuk menentukan posisi
kapal.
- Pengikatan titik tetap terhadap titik referensi.
- Pengukuran kedalaman sepanjang jalur sounding (sounding lines)
- Pengukuran kedalaman sepanjang jalur silang (cross check lines)
- Pengukuran pasang surut.
- Penggambaran. Sebelum pekerjaan–pekerjaan tersebut
dilaksanakan, terlebih dahulu harus dilakukan persiapan-persiapan
secara seksama. Pekerjaan persiapan adalah berupa :
- Mengumpulkan peta hidrografi dan topografi yang ada.
- Mencari titik Bench Mark.
- Memperkirakan lokasi dair titik referensi dan titik-titik pedoman
(beacon). 12 - Memperkirakan jalur sounding (pemeruman) dan jalur
silang.
- Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan.
- Perijinan untuk melakukan survei dari pihak yang berwenang.

Selain informasi kedalaman, dibutuhkan juga informasi posisi dari


titik kedalaman tersebut. Kegiatan penentuan posisi dan penentuan
kedalaman dari suatu titik, umumnya kita sebut dengan kegiatan
pemeruman. Dari data pemeruman itu sendiri, kita dapat membuat
topografi dasar perairan.

Survei batimetri untuk daerah perairan sangat dangkal, seperti di


daerah sungai atau muara sungai, danau, bendungan maupun daerah
sedimentasi biasanya sulit dilakukan dengan menggunakan kapal yang
besar. Adanya kendala logistik, sulitnya pengerjaan, serta besarnya
resiko di lapangan menjadi suatu hal yang harus dihadapi pada saat
melakukan survei batimetri di daerah perairan dangkal (Perbani dan
Suwardhi, 2014)

Batimetri merupakan ukuran tinggi rendahnya dasar laut,


sehingga peta batimetri memberikan informasi tentang dasar
laut, di mana informasi tersebut dapat memberikan manfaat pada
beberapa bidang yang berkaitan dengan dasar laut, seperti alur
pelayaran untuk kapal rakyat.Pengukuran batimetri dengan metode
konvensional menggunakan metode batu duga yaitu sistem
pengukuran dasar laut menggunakan kabel yang dilengkapi bandul
pemberat yang massanya berkisar 25-75 kg. Namun seiring
perkembangan zaman dan teknologi, metode tersebut sudah mulai
ditinggalkan khususnya dalam pengukuran perairan yang luas dan
dalam. Perkembangan teknologi saat ini pemetaan batimetri bisa
dilakukan dengan teknologi akustik yaitu dengan menggunakan
gelombang suara sehingga penggunaan teknologi ini lebih baik
karena tidak merusak lingkungan sekitar penelitian.

Data tentang kedalaman atau batimetri dapat menjadi


salah satu data acuan dalam pelayaran. Kapal rakyat yang berlayar
di Pulau Tunda, pada umumnya tidak dilengkapi alat yang memberi

4
informasi tentang alur pelayaran yang sesuai dan pemetaan
perairan di sekitar pulau tersebut yang tidak begitu detail atau rinci
dapat mengakibatkan kesalahan dalam berlayar
dan dapat menimbulkan kejadian seperti kandasnya kapal karena
perairan yang dangkal untuk dilewati kapal. Informasi yang
rinci mengenai batimetri ini sangatlah diperlukan untuk alur pelayaran
rakyat atau alur yang dilewati oleh kapal transportasi di daerah
tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai
batimetri yang lebih detail di perairan dangkal pulau kecil yaitu pulau
Tunda, menampilkan dalam 3D kemudian mendapatkan nilai
kemiringan
(slope) dasar laut, dan melihat perbedaan antara nilai kedalaman
yang terkoreksi dan
yang tidak dikoreksi terhadap nilai pasang surut.
(Febrianto,dkk,2015)

D. Global Positioning System


GPS (Global Positioning System) adalah sistem navigasi yang
berbasiskan satelit yang saling berhubungan yang berada di orbitnya.
Satelit-satelit itu milik Departemen Pertahanan (Departemen of
Defense) Amerika Serikat yang pertama kali diperkenalkan mulai tahun
1978 dan pada tahun 1994 sudah memakai 24 satelit. Untuk dapat
mengetahui posisi seseorang maka diperlukan alat yang diberi nama
GPS reciever yang berfungsi untuk menerima sinyal yang dikirim dari
satelit GPS. Posisi diubah menjadi titik yang dikenal dengan nama
Way-point nantinya akan berupa titik-titik koordinat lintang dan bujur
dari posisi seseorang atau suatu lokasi kemudian di layar pada peta
elektronik

GPS adalah satu-satunya sistem satelit navigasi global untuk


penentuan lokasi, kecepatan, arah, dan waktu yang telah beroprasi
secara penuh didunia saat ini (undergraduate thesis Wildan Habibi,
ITS, Surabaya Januari : 2011). GPS menggunakan konstelasi 27 buah
satelit yang mengorbit bumi, dimana sebuah GPS receiver menerima
inforSmasi dari tiga atau lebih satelit untuk menentukan posisi. GPS
receiver harus berada dalam line-of sight (LoS) terhadap ketiga satelit
tersebut untuk menentukan posisi, sehingga GPS hanya ideal untuk
diguakan dalam outdoor positioning.Aplikasi yang berada disisi target
(client) setelah mendapatkanrequest dari pelacak (server) maka client
akan meminta koordinat posisinya pada GPS (Global Positioning
System), yang kemudian akan dikirimkan ke pelacak (server).Sejak
tahun 1980, layanan GPS yang dulunya hanya untuk leperluan militer
mulai terbuka untuk publik. Meskipun satelit-satelit tersebut berharga
ratusan juta dolar, namun setiap orang dapat menggunakannya
dengan gratis. Satelit-satelit ini mengorbit pada ketinggian sekitar
12.000 mil dari permukaan bumi. Posisi ini sangat ideal karena satelit
dapat menjangkau area coverage yang lebih luas. Satelit-satelit ini
akan selalu berada posisi yang bisa menjangkau semua area di atas
permukaan bumi sehingga dapat meminimalkan terjadinya blank spot
(area yang tidak terjangkau oleh satelit).Setiap satelit mampu
mengelilingi bumi hanya dalam waktu 12 jam. Sangat cepat, sehingga
mereka selalu bisa menjangkau dimana pun posisi Anda di atas
permukaan bumi. GPS reciever sendiri berisi beberapa integrated
circuit (IC) sehingga murah dan teknologinya mudah untuk di gunakan
oleh semua orang. GPS dapat digunakan untuk berbagai kepentingan,
misalnya mobil, kapal, pesawat terbang, pertanian dan di integrasikan
dengan komputer maupun laptop (Jurnal Andi Sunyoto, STMIK
AMIKOM Jogjakarta, 2013:1).

E. Maps Sounder
Maps Sounder adalah alat yang mempunyai fungsi dalam
penentuan titik kordinat, mengetahui kedalaman suatu perairan, suhu
dan objek-objek pada kolom perairan sampai dasar perairan. Alat ini
tidak jauh beerbeda dengan echo sounder, sebab kedua alat ini
memiliki cara kerja yang sama. Alat ini dilengkapi dengan antena
GPS, transducer, display dan tombol-tombol. Saat dikapal untuk

6
menghidupkan alat ini menggunakan aki karena memerlukan energi
listrik.(Silalahi R. P.,2019)

F. Map Sounder mempunyai berbagai macam jenis kegunaan atau


multifungsi, diantaranya adalah untuk memetakan suatu area, lalu
dapat menentukan titik koordinat, arah mata angin, kemudian dapat
mendeteksi suatu benda atau ikan yang ada di perairan
menggunakan suara atau sounding.

Istilah lainnya adalah Sonar atau Sound Navigation and


Ranging yang digunakan untuk berkomunikasi di bawah laut, serta
berfungsi untuk mendeteksi atau mencari suatu benda yang ada di
bawah laut menggunakan kiriman gelombang suara yang nantinya
gelombang suara tersebut dipantulkan kembali oleh benda yang
akan dideteksi.(Royen Abi, 2020)

G. Transduser
Transducer (Transduser) adalah suatu alat yang dapat mengubah
suatu bentuk energi ke bentuk energi lainnya. Bentuk-bentuk energi
tersebut diantaranya seperti Energi Listrik, Energi Mekanikal, Energi
Elektromagnetik, Energi Cahaya, Energi Kimia, Energi Akustik (bunyi)
dan Energi Panas. Pada umumnya, semua alat yang dapat mengubah
atau mengkonversi suatu energi ke energi lainnya dapat disebut
sebagai Transduser (Transducer).

Jenis-jenis Transducer
Berdasarkan Fungsinya, Transduser terbagi menjadi 2 jenis yaitu
Transduser Input dan Transder Output. Hampir semua perangkat
Elektronika terdapat kedua jenis Transduser tersebut. Berikut ini
adalah Blok Diagram sederhana dari Transduser Input ke Transduser
Output.
Transduser Input (Input Transducer)

Transduser Input merupakan Transduser yang dapat mengubah energi


fisik (physical energy) menjadi sinyal listrik ataupun Resistansi (yang
kemudian juga dikonversikan ke tegangan atau sinyal listrik). Energi
fisik tersebut dapat berbentuk Cahaya, Tekanan, Suhu maupun
gelombang suara. Seperti contohnya Mikropon (Microphone), Mikropon
dapat mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik yang dapat
dihantarkan melalui kabel listrik. Transduser Input sering disebut juga
dengan Sensor.

Berikut ini beberapa Komponen Elektronika ataupun perangkat


Elektronika yang digolongkan sebagai Transduser Input.

– LDR (Light Dependent Resistor) mengubah Cahaya menjadi


Resistansi (Hambatan)
– Thermistor (NTC/PTC) mengubah suhu menjadi Resistansi
(Hambatan)
– Variable Resistor (Potensiometer) mengubah posisi menjadi
Resistansi (Hambatan)
– Mikropon (Microphone) mengubah gelombang suara menjadi sinyal
listrik

Transduser Input (Input Transducer)

Transduser Input merupakan Transduser yang dapat mengubah energi


fisik (physical energy) menjadi sinyal listrik ataupun Resistansi (yang
kemudian juga dikonversikan ke tegangan atau sinyal listrik). Energi

8
fisik tersebut dapat berbentuk Cahaya, Tekanan, Suhu maupun
gelombang suara. Seperti contohnya Mikropon (Microphone), Mikropon
dapat mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik yang dapat
dihantarkan melalui kabel listrik. Transduser Input sering disebut juga
dengan Sensor.

Berikut ini beberapa Komponen Elektronika ataupun perangkat


Elektronika yang digolongkan sebagai Transduser Input.

– LDR (Light Dependent Resistor) mengubah Cahaya menjadi


Resistansi (Hambatan)
– Thermistor (NTC/PTC) mengubah suhu menjadi Resistansi
(Hambatan)
– Variable Resistor (Potensiometer) mengubah posisi menjadi
Resistansi (Hambatan)
– Mikropon (Microphone) mengubah gelombang suara menjadi sinyal
listrik
– LDR (Light Dependent Resistor) mengubah Cahaya menjadi
Resistansi (Hambatan)
– Thermistor (NTC/PTC) mengubah suhu menjadi Resistansi
(Hambatan)
– Variable Resistor (Potensiometer) mengubah posisi menjadi
Resistansi (Hambatan)
– Mikropon (Microphone) mengubah gelombang suara menjadi sinyal
listrik

Penggabungan Transduser Input dan Output

Banyak Perangkat Elektronika yang kita pergunakan saat ini adalah


gabungan dari Transduser Input dan Transduser Output. Dalam
Perangkat Elektronika yang dimaksud ini terdiri dari Sensor
(Transduser Input) dan Actuator (Transduser Output) yang mengubah
suatu bentuk Energi menjadi bentuk energi lainnya dan kemudian
mengubahnya lagi menjadi bentuk energi yang lain. Seperti contohnya
Pengukur Suhu Badan (Termometer) yang mengkonversikan atau
mengubah suhu badan kita menjadi sinyal listrik (Transduser input =
Sensor Suhu) kemudian diproses oleh Rangkaian Elektronika tertentu
menjadi Angka atau Display yang dapat dibaca oleh kita (Transduser
Output = Display). (Kho Dickson,2020).

H. Sonar

Sonar merupakan salah satu aplikasi sistem penginderaan jauh untuk


pencitraan bawah Laut maupun Danau. Sonar adalah suatu sistem
yang terdiri dari transduser dengan arah miring, beserta unit
perkembangannya yang dapat digunakan untuk memberi informasi
citra bawah Laut dan Danau. Prinsip kerja sonar adalah sebagai
berikut; pertama, Echosounder mengemisikan gelombang suara
berfrekuensi tinggi. Gelombang suara akan merambat dalam air. Jika
mengenai objek yaitu ikan atau benda lainnya, maka gelombang suara
tersebut akan dipantulkan kembali ke monitor, sinyal pantulan akan
diterima oleh hidrofon dan ditampilkan oleh display yang
menggambarkan karakteristik objek dibawah air. Dari hal tersebut
sensor sonar sangat berperan penting untuk mengidentifikasi posisi
ikan dan zona aman renang, dimana sistem sensor sonar dapat
mengidentifikasi pergerakan, dan hasil pencitraan dibawah air dapat
disajikan dalam bentuk dua dimensi (Wijonarko,W,dkk.2016).

I. MEAN SEA LEVEL (MSL)

Permukaan air laut rata-rata atau mean sea level (MSL) adalah
tinggi rata-rata permukaan air di stasiun pasut untuk semua keadaan
pasut selama periode 19 tahun yang ditentukan berdasarkan bacaaan
tinggi perjam dari level rujukan yang ditetapkan (IHO dictionary, S-32,
5th edition,3156). Jadi idealnya MSL ini ditentukan dari hasil
pengamatan tinggi muka air laut (pasut atau pasang surut laut) yang
sangat lama (sekitar 186 tahun) untuk memperhitungkan semua aspek
astronomi yang berpegaruh terhadap muka air laut serta efek
gelombang serta perubahan angin dan arus. Namun untuk keperluan
praktis maka pengamatan tinggi muka air laut minimal 15 hari atau 29

10
hari sudah cukup untuk mendapatkan harga MSL. Bahkan untuk
keperluan rekayasa laut, penentuan MSL “kasaran” dilakukan dengan
melakukan pengamatan pasutv selama 39 jam saja ( 1 Piantam).

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, tinggi MSL ini terhadap


datum geodesi (ellipsoid referensi) akan bervariasi. Hal ini disebabkan
karena pengaruh gaya gravitasi local, oleh karena itu maka suatu
negara akan memilih MSL pada satu titik yang digunakan sebagai
“muka laut” yang baku untuk semua kegiatan survey dan pemetaan di
Negara tersebut. ( Buku : Survey hidrografi, untuk suveyor dan praktisi
kelautan).

J. KAPAL
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1995, Hal. 503: Pengertian
kapal adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut
atau sungai dan sebagainya. Menurut undang-undang No. 17 Tahun
2008 tentang pelayaran: Kapal adalah kendaraan air dalam bentuk dan
jenis tertentu yang digerakan dengan tenaga angin, tenaga mekanik,
energi lainnya, ditarik atau ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya
dukung dinamis, kendaraan di bawah permukaan air serta alat apung
dan bangunan terapung yang tidak berpindah-pindah.

K. Pasang surut
Pasang Surut (disingkat pasut) atau tides adalah fluktuasi muka air
lalu sebagai fungsi waktu kaerena adanya gaya tarik benda-benda
dilangit,terutama matahari dan Bulan terhadap massa air laut di bumi.
[pengamatan pasang surut telah dilakukan orang ribuan tahunan yang
lalu baik untuk keperluan perdagangan maupun ilmu pengetahuan:
Beberapa hal berkenaan dengan pasut adalah :
 Pasut menghasilkan arus yang kuat hingga 5m/s di perairan
pantai.
 Arus pasut menimbulkan gelombang internal di berbagai kondisi
topografi.
 Kerak bumi “menekuk/bends saat terjadi gaya pasut.
 Pasut mempengaruhi orbit satelit.
 Gaya pasut penting bagi dinamika matahari dan galaksi.
Tujuan Pasut Adalah untuk :
 Menentukan konstanta harmonika pasut pasut (besaran
amplitude dan sudut fase pasut)
 Menentukan tinggi permukaan air laut rata-rata (msl atau So)
diatas nol palem pasut.
 Menentukan harga chart datum ( CD atau Zo) dibawah MSL.
 Menentukan Sifat Pasut di daerah pengamatan.
 Melakukan hitungan Prediksi pasut untuk keperluan survey
hidrografi, rekayasa lepas pantai (offshore engineering) dan
pelayaran (navigasi). (Buku : Survey Hidrografi untuk suveyor
dan praktisi kelautan)
Pasang surut adalah fluktuasi muka air laut sebagai fungsi
waktu karena adanya gaya tarik benda-benda di langit, terutama
matahari dan bulan terhadap massa air laut di bumi. Meskipun
massa bulan jauh lebih kecil dari massa matahari, tetapi karena
jaraknya terhadap bumi jauh lebih dekat, maka pengaruh gaya tarik
bulan terhadap bumi lebih besar daripada pengaruh gaya tarik
matahari. Pasang surut merupakan salah satu bentuk dari
gelombang dengan periode gelombang panjang 3 jam hingga
1 hari.

Tentu saja karena pasang surut merupakan salah satu bentuk


gelombang, pasang surut memiliki komponen seperti komponen
gelombang, yaitu:
Komponen pasut identik dengan komponen gelombang, pasang
surut memiliki tinggi pasang surut yang merupakan jarak vertikal
antara air tertinggi (puncak pasang) dan air terendah (lembah air
surut) yang berurutan. Periode pasang surut adalah waktu yang
diperlukan dari posisi muka air rerata ke posisi sama berikutnya.
Periode pasang surut juga adalah waktu puncak air tinggi ke

12
puncak air tinggi berikutnya, atau waktu antara lembah air surut ke
lembah air surut berikutnya.

Periode pasang surut bisa bervariasi dari satu tempat dengan


tempat lainnya, perbedaan periode pasang surut ini biasa dikenal
dengan nama tipe pasang surut. Periode dimana muka air naik
disebut pasang, sedangkan periode dimana muka air laut turun
disebut surut. Variasi muka air laut menimbulkan arus yang disebut
arus pasang surut. Arus pasang surut mengangkut massa air dalam
jumlah yang sangat besar. Arus pasang terjadi pada waktu periode
pasang dan arus surut terjadi pada waktu periode air surut. Titik
balik (slack) adalah dimana dimana arus berbalik antara arus
pasang dan arus surut. Titik bali ini bisa terjadi pada saat muka air
tertinggi dan muka air terendah. Pada saat tersebut kecepatan arus
adalah nol (Triatmodjo, 2003).
Sedangkan kecepatan arus mencapai maksimal saat elevasi
air rerata baik menuju pasang maupun menuju surut. Komponen
arus di pantai didominasi oleh arus pasang surut (Triatmodjo,
2003).

L. Rambu Ukur

 Rambu Ukur adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengukur
ketinggian suatu tempat. Dalam pekerjaan survey garis pantai,
ketinggian dibaca berdasarkan batas air yang menempel pada rambu.
rambu ukur digunakan untuk menghitung ketinggian permukaan air.

rambu ukur sangat penting,  dalam pembacaan tersebut


dipengaruhi oleh ketegakan dan kemiringan rambu ukur itu sendiri.
Untuk mendapatkan data yang mempengaruhi ketelitian hasil ukuran,
dipakai acuan pada rambu ukur berupa alat model berupa busur sudut 
untuk mengetahui masing-masing kemiringan sudut pada rambu ukur.
Adapun kemiringan yang dicari adalah kemiringan ke arah samping
kanan , ke arah samping kiri , ke arah depan dan ke arah belakang.
Pada penelitian ini pengukuran dimulai pada posisi rambu ukur dari
sudut 00 (tegak) diukur sampai posisi rambu ukur dalam posisi 10 0.

Pada pengukuran dengan sudut kemiringan rambu ukur 0 0 dan 10  ke


arah samping kanan, ke arah samping kiri, ke arah depan dan ke arah
belakang didapatkan nilai beda tinggi yang sama yakni  0,226 m. Untuk
mendapatkan ketelitian pengukuran beda tinggi yang akurat dapat
direkomendasikan bahwa besarnya sudut kemiringan rambu ukur yang
diperbolehkan adalah sampai sebesar maksimal 1 0 dan rambu ukur
dilengkapi dengan nivo untuk membuat ketegakan rambu ukur.
(Yashada,Setyono,2015)

M. PETA

Menurut Bitar (2019), peta adalah gambaran permukaan bumi


pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi.
Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta
konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar
komputer. Istilah peta berasal dari bahasa Yunani mappa yang berarti
taplak atau kain penutup meja.
Namun secara umum pengertian peta adalah lembaran seluruh
atau sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil
dengan menggunakan skala tertentu.Sebuah peta adalah representasi
dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi.Ilmu yang mempelajari
pembuatan peta disebut kartografi.Banyak peta mempunyai skala, yang
menentukan seberapa besar objek pada peta dalam keadaan yang
sebenarnya.Kumpulan dari beberapa peta disebut atlas.
1. Syarat Peta
Selanjutkan dinyatakan kembali oleh Bitar (2019), sebuah peta
dikatakan baik bila memenuhi syarat-syarat berikut ini:
a. Konform, yaitu bentuk dari sebuah peta yang digambar serta harus
sebangun dengan keadaan asli atau sebenarnya di wilayah asal atau
di lapangan

14
b. Ekuidistan, yaitu jarak di peta jika dikalikan dengan skala yang telah
di tentukan sesuai dengan jarak di lapangan.
c. Ekuivalen, yaitu daerah atau bidang yang digambar di peta setalah
dihitung dengan skalanya, akan sama dengan keadaan yang ada di
lapangan.

2. Fungsi Peta
Secara umum fungsi peta adalah sebagai berikut:
a. Menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempat di permukaan bumi.
b. Memperlihatkan ukuran (luas, jarak) dan arah suatu tempat di
permukaan bumi.
c. Menggambarkan bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti benua,
negara, gunung, sungai dan bentuk-bentuk lainnya.
d. Membantu peneliti sebelum melakukan survei untuk mengetahui
kondisi daerah yang akan diteliti.
e. Menyajikan data tentang potensi suatu wilayah.
f. Alat analisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan.
g. Alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan.
h. Alat untuk mempelajari hubungan timbal-balik antara fenomena-
fenomena (gejala-gejala) geografi di permukaan bumi.

3. Jenis / Macam-Macam Peta


a. Jenis Peta Berdasarkan Isi Data yang Disajikan :
1) Peta umum, yakni peta yang menggambarkan kenampakan
bumi, baik fenomena alam atau budaya.
2) Peta topografi, yaitu peta yang menggambarkan permukaan
bumi lengkap dengan reliefnya. Penggambaran relief
permukaan bumi ke dalam peta digambar dalam bentuk garis
kontur. Garis kontur adalah garis pada peta yang
menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian
yang sama.
3) Peta korografi, yaitu peta yang menggambarkan seluruh atau
sebagian permukaan bumi yang bersifat umum, dan biasanya
berskala sedang. Contoh peta korografi adalah atlas.
4) Peta dunia atau geografi, yaitu peta umum yang berskala sangat
kecil dengan cakupan wilayah yang sangat luas.
5) Peta khusus (peta tematik), yaitu peta yang menggambarkan
informasi dengan tema tertentu/khusus. Misalnya, peta politik,
peta geologi, peta penggunaan lahan, peta persebaran objek
wisata, peta kepadatan penduduk, dan sebagainya.
b. Jenis Peta Berdasarkan Sumber Datanya :
1) turunan (Peta Derived Map) yaitu peta yang dibuat berdasarkan
pada acuan peta yang sudah ada, sehingga tidak memerlukan
survei langsung ke lapangan.
2) Peta induk yaitu peta yang dihasilkan dari survei langsung di
lapangan.
c. Jenis Peta berdasarkan skala :
1) Peta kadaster (sangat besar) adalah peta yang berskala 1: 100
sampai 1: 5000. Contoh: Peta pertanahan, Peta Pertambangan
2) Peta besar adalah peta yang berskala 1: 5000 sampai 1:
250.000. Contoh: peta kecamatan/kabupaten
3) Peta sedang adalah peta yang berskala 1: 250.000 sampai 1:
500.000. Contoh: peta provinsi
4) Peta kecil adalah peta yang berskala 1: 500.000 sampai 1:
1.000.000. Contoh: peta negara
5) Peta geografis (sangat kecil) adalah peta yang berskala 1:
1.000.000 ke bawah. Contoh: Peta benua/dunia
d. Jenis Peta berdasarkan bentuk :
1) Peta datar atau peta dua dimensi, atau peta biasa, atau peta
planimetri yaitu peta yang berbentuk datar dan pembuatannya
pada bidang datar seperti kain. Peta ini digambarkan
menggunakan perbedaan warna atau simbol dan lainnya.
2) Peta timbul atau peta tiga dimensi atau peta stereometri, yaitu
peta yang dibuat hampir sama dan bahkan sama dengan
keadaan sebenarnya di muka bumi. Pembuatan peta timbul
dengan menggunakan bayangan 3 dimensi sehingga bentuk–
bentuk muka bumi tampak seperti aslinya.

16
3) Peta digital, merupakan peta hasil pengolahan data digital yang
tersimpan dalam komputer. Peta ini dapat disimpan dalam disket
atau CD-ROM. Contoh: citra satelit, foto udara.
4) Peta garis, yaitu peta yang menyajikan data alam dan
kenampakan buatan manusia dalam bentuk titik, garis, dan
luasan.
5) Peta foto, yaitu peta yang dihasilkan dari mozaik foto udara yang
dilengkapi dengan garis kontur, nama, dan legenda.
e. Jenis Peta berdasarkan tingkat kedetailan :
1) Peta detail, peta yang skalanya lebih besar dari 1:25.000
2) Peta semi detail, peta yang skalanya antara 1:25.000 sampai
1:50.000
3) Peta tinjau, peta yang skalanya antara 1:50.000 sampai
1:250.000

4. Unsur Peta
Unsur peta adalah segala sesuatu yang harus ada pada peta atau
bagian bagian yang harus terdapat pada peta.Jika ada salah satu unsur
peta yang tidak terpenuhi, maka peta tersebut tidak baik atau kurang
baik. Berikut adalah beberapa unsur dari peta yang harus terdapat dalam
peta.
a. Judul Peta
Judul dari peta mencerminkan isi utama dari peta, misalnya peta
yang berjudul "Peta Indonesia" berarti peta tersebut isinya tentang
keadaan dari negara Indonesia.
b. Skala Peta
Skala Peta menunjukkan perbandingan jarak di peta dengan
jarak sesungguhnya di lapangan. Contoh peta berskala 1:1000.000,
berarti 1 cm jarak di peta sama dengan 1 juta cm atau 10km jarak
dilapangan atau jarak sebenarnya. Berdasarkan bentuknya, skala
peta dikelompokkan menjadi dua yakni skala garis dan skala angka.
 Skala Garis (Skala grafis)
Pengertian dari skala garis adalah skala peta yang
berbentuk garis dengan ukuran perbandingan tertentu.Skala
garis biasanya diletakkan pada bagian dalam peta pokok di atas
legenda atau didalam kolom legenda. 
 Skala Angka (Skala Numerik)
Merupakan skala yang berupa angka angka atau
berbentuk angka.skala angka bisanya diletakan pada bagian ats
legenda atau didalam kolom legenda. Berikut adalah contoh dari
sekala angka:
Peta bersekala 1:400.000. Artinya 1cm pada peta sama
dengan 400.000 cm (4km) di permukaan bumi.
c. Penunjuk Arah atau Orientasi
Secara umum peta menggunakan orientasi utara artiya adalah
bagian atas pada peta selalu menunjukkan arah utara.Bentuk atau
simbol orientasi arah peta bermacam macam, salah satunya berupa
anak panah dengan huruf U pada bagian atasnya.  Orientasi arah
pada peta biasnaya diletakkan di bagian mana saja yang kosong
pada ruang dalam peta utama.
d. Simbol peta atau Lambang Peta
Simbol peta atau lambang peta ini ada berbagai macam simbol,
penegrtian dari simbol peta adalah tanda tanda khsus pada peta yang
mewakili objek yang dipetakan.Tujuan dari penggunaan simbol pada
peta adalah untuk memudahkan pemakai peta dalam membaca dan
memahami isi dari peta itu sendiri.
Berdasarkan bentuknya, simbol peta dikelompokkan menjadi 4
berikut adalah penjelasanya :
1) Simbol titik
Simbol titik pada peta terdiri atas bermacam macam
ukuran dan bentuk, ada yang berbentuk kotak, segitiga,
lingkaran, dan bentuk lainya.

18
Gambar 1. Simbol Titik Peta
2) Simbol Garis

Gambar 2. Simbol Garis Pada Peta


Simbol garis berbentuk bermacam macam garis, Antara
lain yakni garis tebal, garis putus putus, garis sejajar, tanda
tambah dan titik, tanda tambah dan kurang, dan lainya.

3) Simbol Warna
Gambar 3. Simbol Warna Peta
Warna yang digunakan tidak setiap warna yang dapat
digunakan, hanya warna warna khusus yang
digunakan.beberapa warna memiliki makna atau arti tertentu
yang menggambarkan keadaan alam yang tergambar pada
peta. Keadaan alam dan kenampakan sosial yang bisa
dituliskan dengan simbol warna antara lain adalah : hasil budaya
manusia (seperti : kota, jalan, candi, danlainnya), dataran tinggi,
dataran rendah, perairan, dan lain sebagainya.
4) Simbol Area Atau wilayah

Gambar 4. Simbol Area Peta


Bukan sembarangan gambar yang dapat digunakan untuk
simbol peta bagian ini, bentuk gambar unruk simbol peta adalah
gambar gambar tertentu, seperti: pohon kelapa, padi, hewan,
dan lain sebagainya. Gambar yang digunakan juga bukan
gambar sebenarnya, biasanya dalam bentuk ilustrasi saja.Setiap
bentuk gambar pada simbol peta melambangkan keadaan
benda yang digambar pada daerah uang dipetakan.
e. Garis Astronomis
Garis astronomis merupakan garis lintang dan garis bujur
dengan angka derajat yang dituliskan pada tepi garis peta.Garis

20
Astronomis merupakan garis khayal yang sebenarnya tidak ada di
permukaan bumi.Garis astronomis perlu dibuat pada peta, karena
sangat penting dan sangat besar manfaatnya. Fungsi dari garis
astronomis yaitu :
 Garis Lintang dan bujur untuk mencari lokasi suatu tempat atau
daerah
 Garis bujur untuk menentukan daerah waktu di daerah yang
dipetakan
 Garis Lintang untuk menentukan daerah iklim matahari daerah
yang dipetakan.
f. Inset
Inset adalah peta kecil di dalam peta pokok yang fungsinya
sebagai penunjuk lokasi daerah yang dipetakan terhadap daerah lain
yang lebih luas. Terkadang inset di dalam peta pokok terutama
tempat yang kosong. Inset digambar dengan skala yang berbeda
dengan skala peta pokok
g. Lettering
Merupakan pengangkaan (angka) dan pemberian tulisan pada
sebuah peta.Setiap peta pasti terdapat tulisan angka atau huruf yang
memberi penjelasan setiap kenampakan yang tergambar pada
sebuah peta. Tulisan biasanya digunakan untuk menuliskan nama
sungai, danau, kota, dan nama lainya. Angka peta biasanya
digunakan untuk menulis angka derajat dan ketinggian suatu tempat.
h. Legenda
Legenda merupakan unsur atau bagian peta yang berisi
keterangan simbol simbol peta.Tempat legenda pada peta terdapat
pada peta utama di tempat yang longgar / luas.

N. Garis Ketinggian ( Kontur )


Garis Ketinggian adalah garis yang menghubungkan titik-titik atau
tempat-tempat pada peta dengan nilai ketinggian yang sama. Susunan
garis-garis yang terbentuk dari interval ketinggian yang berbeda akan
memberikan gambaran yang jelas terhadap bentuk relief (lekukan)
tanah dilapangan.
Garis ketinggian ini lebih dikenal dengan nama Kontur, yang dijadikan
media untuk mempresentasikan kondisi medan yang sesungguhnya.
Dari kontur ini dapat dijadikan ukuran atau referensi untuk
perencanaan letak bangunan, rencana jalan, saluran irigasi, pertanian,
dan perkebunan serta perencanaan teknis lainnya. Melihat fungsi dari
kontur tersebut sangatlah penting, maka nilai ketinggian yang benar
dan teliti menjadi syarat yang mutlak.
Agar dapat menggambarkan kontur yang benar dan teliti, maka harus
diketahui dan dicatumkan data ketinggian titik-titik yang cukup banyak
dari daerah yang dipetakan. Dengan jumlah data yang banyak akan
mempermudah pula dalam menarik garis-garis ketinggian.
1. Bentuk dan Sipat Kontur
Berikut beberapa sipat kontur yang diperlukan untuk
penggambarannya.
a) Awal dan akhir dari kontur akan selalu bertemu.
Dengan kata lain, kontur pada titik ketinggian
tertentu akan selalu membentuk satu lingkaran
tidak beraturan.
b) Kontur tidak pernah berpotongan dan tidak
bercabang
c) Kontur yang rapat akan menggambarkan
permukaan tanah yang terjal sangat miring.
d) Kontur yang semakin renggang menggambarkan
daerah medan yang landai atau relatif datar.
e) Kontur yang melintasi objek jalan akan cenderung
cembung kearah bagian yang lebih rendah atau
jalan yang menurun.
f) Bentuk kontur untuk menggambarkan alur sungai,
saluran air akan cembung kearah hulu sungai.
g) Kontur yang menggunakan suatu
tanjung/semenanjung akan berbentuk cembung ke
arah laut.

22
h) Kontur yang menggambarkan bukit akan
berbentuk cembung ke arah rendahnya bukit atau
lereng yang menurun.
i) Kontur indeks adalah garis ketinggian yang
digambarkan dengan tebal di bandingkan garis
yang lain pada tiap kelipatan lima atau sepuluh
dari seluruh kontur.

O. ArcGIS

pertama kali diluncurkan kepada publik sebagai software yang komersial


pada tahun 1999 dengan versi (ArcGis 8.0)dengan perkembangan dan
tuntutan akan fitur yang dibutuhkanESRI selalu memberikan pembahuruan
pada ArcGIS
, pada saat ini telah keluar versi yang terbaru update yaitu ArcGIS Pro yang
merupakan pengembangan dari ArcGIS 10.6.Pada versi terbarunya, ArcGis
Desks top memiliki beberapa fitur diantaranya :

a.ArcMAp

, yaitu aplikasi utama yang digunakan dalam pengelolahan data GIS


.
ArcMap
memiliku kemampuan untuk visualisasi, editing, pembuatan peta tematik,
pengelolaan dari data tabular (Excel), memilih (Query),menggunakan fitur
Geoprocessing untuk menganalisa dan customize data ataupun melakukan
outputberupa tampilan peta. Operator juga dapat mengolah data sesuai
dengan keinginannya.

P. Microsoft Excel
Microsoft Excel merupakan perangkat lunak yang mengolah data
secara otomatis meliputi perhitungan dasar, penggunaan fungsi-fungsi,
pembuatan grafik dan manajemen data. Perangkat lunak ini sangat
membantu untuk menyelesaikan permasalahan administratif mulai yang
paling sederhana sampai yang lebih kompleks. Permasalahan sederhana
tersebut misalnya membuat rencana kebutuhan barang meliputi nama
barang, jumlah barang dan perkiraan harga barang.

Aplikasi Microsoft Excel ,juga merupakan sarana untuk


menyampaikan informasi yang sangat digunakan oleh berbagai kalangan
misalnya guru, mahasiswa, siswa, trainer, perusahaan- perusahaan besar
untuk presentasi sebelum melaunchingkan hasil produknya, dll. Dengan
menggunakan aplikasi Microsoft Excel 2013 penyampaian informasi
apapun akan dapat diperoleh dengan mudah.

Seringkali kita temui pada sistem pembelajaran di sekolah, banyak


para pengajar yang belum optimal bahkan belum sama sekali
memanfaatkan media komputer sebagai sumber belajar dikarenakan
mereka sudah terbiasa menggunakan bahan cetak sebagai sumber
belajarnya seperti buku. Untuk itu dirasa perlu untuk membekali para
pengajar/guru keterampilan komputer agar pada saat kegiatan belajar
mengajar dapat lebih interaktif.

Microsoft Excel adalah salah satu media pembelajaran yang dapat


dimanfaatkan untuk bermacammacam keperluan baik untuk didalam
kegiatan belajar mengajar ataupun diluar kegiatan belajar mengajar
seperti tabel, grafik, manajemen data dll. Microsoft Excel adalah sebuah
program aplikasi lembar kerja spreadsheet yang dibuat dan didistribusikan
oleh Microsoft Corporation untuk Sistem Operasi Microsoft Windows dan
Mac OS. Aplikasi ini memiliki fitur kalkulasi dan pembuatan grafik yang
baik, dengan menggunakan strategi marketing microsoft yang agresif,
menjadikan Microsoft Excel sebagai salah satu program komputer yang
populer di gunakan di dalam computer mikro hingga saat ini.

Bahkan, saat ini program ini merupakan program spreadsheet yang


paling banyak di gunakan oleh banyak pihak, baik di platform PC berbasis

24
Windows maupun berbasis Mac OS, semenjak versi 5.0 di terbitkan pada
tahun 1993. Aplikasi ini merupakan bagian dari Microsoft Jurnal Al-Ikhlas
ISSN 2461-0992 Volume 1 Nomor 1, Oktober 2015 9 Auliya Rahman, et
all Office System, dan versi terakhir adalah versi Microsoft Office Excel
2013 yang di intergasikan di dalam paket Microsoft Office System 2013
(Jarot S, Shenia A, Sudarma S, 2012).

Q. Mapsource
Mapsource adalah sebuah software yang digunakan untuk mengelola
data dari GPS, Mapsource digunakan untuk menginput, mengedit data
dari GPS guna untuk mengelola data tersebut lebih lanjut, software ini
biasannya merupakan bawaan yang dimiliki oleh GPS, sehingga
software ini sangat penting untuk pengolahan data GPS lebih lanjut
(Haeril Abdi Hasanuddin, S.T,M.T., 2014)

R. Avenza Maps
Avenza Maps merupakan suatu aplikasi yang memperlihatkan atau
menampilkan struktur dari sebuah, data Lokasi Pengukuran. Koordinat Long
Section dan Cross Section mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem
dan berbagai hubungan statis yang terdapat ditempat survei (Ibnhu
Yudhatama Usman,dkk. 2020)

Anda mungkin juga menyukai