Anda di halaman 1dari 5

TUGAS RESPONSI

SURVEI HIDROGRAFI

“What we have to do during Hydrography Survey”

Oleh:

Akbar D Fahlevi

03311840000029

Dibimbing oleh:

Cherie Bhekti Pribadi, ST, MT

Departemen Teknik Geomatika

Fakultas Teknik Sipil, Perencanaan, dan Kebumian

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

2020
I. PENDAHULUAN

Secara etimologi, Hidrografi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata “hidro”
yang berarti air dan “grafi” yang berarti menulis, hidrografi artinya gambaran permukaan
bumi yang digenangi air. Dalam ilmu hidrografi lebih banyak disinggung tentang pemetaan
di daerah perairan secara praktis yang disebut dengan survei hidrografi. Survei hidrografi
(Hidrographic Surveying) adalah suatu pengukuran yang dilakukan untuk memperoleh data
dan informasi yang berkaitan dengan perairan seperti gambar permukaan dasar laut dan yang
lainnya., selain itu terdapat juga pekerjaan pengukuran untuk mengetahui kecepatan arus
sungai dan arus laut. Berdasarkan wilayahnya, survei hidrografi dapat diklasifikasikan
menjadi 3 yaitu survei tepi pantai, survei lepas pantai, dan survei perairan pantai.

Pada awalnya, hidrografi secara sederhana bertujuan untuk menggambarkan relief


dasar laut, mencakup semua unsur alam dan buatan manusia yang pada prinsipnya hampir
sama dengan peta darat yang dalam hal ini topografi, namun demikian dengan
perkembangan jaman dan kemajuan teknologi, survei hidrografi mempunyai pengertian
yang lebih luas lagi. Selama 20 tahun terakhir,telah terjadi pergeseran mendasar pada
lingkup dan aplikasi hidrografi. Hidrografi tidak lagi semata-mata dikaitkan dengan
pemetaan laut dan penentuan posisi, melainkan juga dengan hukum laut dan aspek fisik dari
pengelolaan kawasan pesisir secara terpadu.

Tujuan dari survei hidrografi sendiri adalah untuk mengumpulkan data survei di laut
secara sistematis sepanjang pesisir dan pedalaman laut yang telah tergeoreferensi yang
dihubungkan dengan susunan garis pantai, kedalaman area, kemaritiman, komposisi dasar
laut, pasang surut arus laut, dan fisik dari lajur perairan. Data yang telah didapatkan tersebut
diolah menjadi informasi yang terhimpun agar dapat dibuat menjadi basis data yang sesuai
untuk dibuat menjadi peta tematik, peta laut, dan yang lainnya. Prinsip umum dari tujuan
survei hidrografi tersebut adalah untuk mendapatkan data pokok untuk menghimpun peta laut
dengan mengutamakan fitur yang berpengaruh terhadap keselamatan navigasi.

II. PEMBAHASAN

Pengambilan data pada kegiatan survei hidrografi ini dilaksanakan dalam kurun waktu
tertentu untuk memperbarui setiap perubahan dan perkembangan yang terjadi di lapangan.
Oleh sebab itu, pelaksanaan survei harus memiliki acuan dengan standar yang terbaru sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan kondisi personil saat itu.
Survei hidrografi merupakan serangkaian kegiatan pengadaan data hidrografi hingga pada
tahap akhirnya berupa peta dan buku publikasi laut lainnya. Rangkaian kegiatan survei
tersusun dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, pengendalian, pengolahan data dan
diakhiri dengan tahap pengakhiran.

Tahap Perencanaan, dalam tahap perencanaan ini yaitu berupa penyusunan program
rencana garis besar, pengumpulan informasi awal daerah survei, pengumpulan data sekunder
serta pengumpulan buku-buku referensi yang berkaitan dengan metode pengadaan data,
pengolahan data dan analisis data.

Tahap Persiapan, dalam tahap kegiatan persiapan yang dimaksudkan secara umum meliputi
persiapan administrasi dan persiapan teknis, yang dimulai dari pembentukan tim sampai
dengan pemberangkatannya menuju lokasi survei. Misalnya, seperti kegiatan persiapan
pembekalan kebutuhan-kebutuhan teknis dan non teknis survei administrasi berupa persiapan
administratif, persiapan personil dan peralatan survei serta pembuatan rencana operasi.

Tahap Pelaksanaan, dalam tahap pelaksanaan survei ini diawali dengan survei pendahuluan
untuk mendapatkan gambaran yang lebih nyata tentang kondisi daerah survei, dengan
tujuan untuk menyempurnakan perencanaan yang telah dibuat. Kemudian dilanjutkan dengan
survei utama yang merupakan rangkaian kegiatan survei untuk keperluan pengambilan data
seperti, pengukuran posisi titik kontrol horizontal, pengamatan pasang surut, pemeruman,
pengukuran garis pantai, pengukuran posisi sarana bantu navigasi pelayaran dan objek-objek
penting lainnya, pengukuran garis nol kedalaman, pengukuran arus, penentuan sifat fisik air
laut (konduktifitas, temperatur, kecerahan dan tekanan), serta pengambilan sampel sedimen
dasar laut.

Tahap Pengendalian, tahap pengendalian ini dilaksanakan untuk mengecek kesesuaian


antara desain survei dengan pelaksanaan di lapangan, mengakomodasi segala permasalahan
yang terjadi pada pelaksanaan survei dan memberikan saran berupa metode penyelesaian
masalah. Pelaksanaan pengendalian dilakukan dengan mengirimkan beberapa personil yang
memiliki kapabilitas secara empirik dan secara akademis di bidang survei hidrografi dan
dilakukan pada periode pelaksanaan survei.

Tahap Pengolahan Data, tahap pengolahan data dilakukan dengan dua cara yaitu
pengolahan data secara langsung di lapangan dan pengolahan data yang dilakukan di ruang
pengolahan data Pushidrosal. Pengolahan data secara langsung di lapangan dimaksudkan
untuk meyakinkan bahwa data yang diperoleh di lapangan dapat digunakan secara benar.
Pengolahan data yang dilakukan di ruang pengolahan data Pushidrosal dilakukan untuk
menyempurnakan hasil pengolahan data di lapangan. Bagian-bagian data yang diolah
meliputi data geodetik, data hidrografi, data oseanografi, data investigasi bawah air, data
geografi maritim, dan data meteorologi maritim.

Tahap Pengakhiran, produk akhir dari kegiatan survei hidrografi ini akan disajikan dalam
bentuk berupa laporan yang bersifat deskriptif dan bersifat grafis, meliputi laporan deskripsi
Pelaksanaan Survei, laporan deskripsi hasil survei, lembar lukis teliti, dan peta.

Dalam kegiatan survei hidrogafi juga perlu diperhatikan beberapa ketentuan yang harus
dilaksanakan selama kegiatan survei berlangsung, diantaranya adalah ketelitian dalam
penentuan posisi, pemilihan datum horizontal maupun vertikal yang akan digunakan,
penentuan titik-titik kontrol horisontal yang diikatkan pada sistem kerangka horisontal
nasional, posisi titik fix perum jika diperlukan, posisi alat bantu navigasi tetap, sarana
navigasi apung, garis pantai dan fitur topografis penting yang harus diikatkan dalam kerangka
kontrol horisontal yang telah dibuat, pengamatan pasang surut yang bertujuan untuk
menentukan bidang acuan kedalaman serta menentukan koreksi hasil pemeruman,
pengambilan sampel dasar laut, pengukuran sifat fisik air laut, dan pengamatan arus.

III. KESIMPULAN

Survei hidrografi (Hidrographic Surveying) adalah suatu pengukuran yang dilakukan


untuk memperoleh data dan informasi yang berkaitan dengan perairan seperti gambar
permukaan dasar laut dan yang lainnya, selain itu terdapat juga pekerjaan pengukuran untuk
mengetahui kecepatan arus sungai dan arus laut. Prinsip umum dari tujuan survei hidrografi
tersebut adalah untuk mendapatkan data pokok untuk menghimpun peta laut dengan
mengutamakan fitur yang berpengaruh terhadap keselamatan navigasi. Dalam melakukan
kegiatan survei hidrografi terdapat beberapa prosedur dan ketentuan yang perlu diperhatikan,
diantaranya yaitu:

1) Perencanaan
2) Persiapan
3) Pelaksanaan
4) Pengendalian
5) Pengolahan Data
6) Pengakhiran

Selain beberapa prosedur di atas, dalam kegiatan survei hidrogafi juga perlu diperhatikan
beberapa ketentuan yang harus dilaksanakan selama kegiatan survei berlangsung, diantaranya
adalah:
1) Ketelitian dalam penentuan posisi
2) Pemilihan datum horizontal dan vertikal
3) Penentuan titik-titik kontrol horisontal yang diikatkan pada sistem kerangka horisontal
nasional,
4) Posisi titik fix perum (apabila diperlukan)
5) Posisi sarana navigasi dan obyek-obyek penting
6) Pengamatan pasang dan surut
7) Pengambilan sampel dasar laut
8) Pengukuran sifat fisik air laut
9) Pengamatan arus

REFERENSI

(SNI), S. N. (2006). Survei hidrografi menggunakan singlebeam. Cibinong: Badan


Standardisasi Nasional.

Dr. der Nat. Poerbandono, S. M. (2005). Survei Hidrografi. Bandung: PT. Refika Aditama.

Harjo Susmoro, .. D. (2019). Standar Kualifikasi Kompetensi Hidrografi dan Oseanografi


dalam Mendukung Survei Hidro-Oseanografi. Jakarta: Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI
AL.

Anda mungkin juga menyukai