Disusun Oleh:
KELAS:
SURVEI HIDROGRAFI – B
Dosen Pengampu:
Khomsin, ST.,MT.
DAFTAR ISI
2.3 GPS.................................................................................................... 5
5.1 Kesimpulan...................................................................................... 15
5i
Survei Hidrografi
Teknik Geomatika ITS Surabaya
DAFTAR GAMBAR
5iii
Survei Hidrografi
Teknik Geomatika ITS Surabaya
BAB I
PENDAHULUAN
51i
Survei Hidrografi
Teknik Geomatika ITS Surabaya
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Hidrografi
Secara etimologi, Hidrografi berasal dari bahasa Yunani yaitu kata “Hidro” yang
berarti air dan “Grafi” yang berarti menulis atau menggambar. Secara istilah, hidrografi
merupakan ilmu terkait pemetaan laut dan pesisir. Menurut S-32 IHO, hidrografi adalah
cabang sains terapan yang mengatur pengukuran, hubungan geografisnya dan penjelasan
fitur fisik beserta karakteristik-karakteristik dari dinamika-dinamika bagian permukaan
bumi yang bisa dinavigasi dan wilayah pantai, dengan referensi khusus untuk tujuan
navigasi.
52i
Survei Hidrografi
Teknik Geomatika ITS Surabaya
2.3 Pemeruman
53i
Survei Hidrografi
Teknik Geomatika ITS Surabaya
Dari pengukuran kedalaman di titik-titik fiks perum pada lajur-lajur perum yang telah
didesain, akan didapatlan sebaran titik-titik fiks perum pada daerah survei yang nilai-
nilai pengukuran kedalamannya dapat digunakan untuk menggambarkan batimetri yang
diinginkan. Berdasarkan sebaran angka-angka kedalaman pada titik-titik fiks perum
tersebut, batimetri perairan yang disurvei dapat diperoleh dengan menarik garispgaris
kontur kedalaman. Penarikan garis kontur kedalaman dilakukan dengan membangun grid
dari sebaran data kedalaman. Dari grid yang dibangun, dapat ditarik garis-garis yang
menunjukkan angka-angka kedalaman yang sama.
54i
Survei Hidrografi
Teknik Geomatika ITS Surabaya
GPS atau Global Positioning System merupakan sistem satelit navigasi dan penentuan
posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Awalnya sistem ini memiliki
nama NAVSTAR GPS (Navigation Satellite Timing and Ranging Global Positioing
System). Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga-dimensi serta
informasu mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa bergantung pada
cuaca dan waktu. Aplikasi dari GPS sudah banyak digunakan di berbagai bidang yang
membutuhkan informasi terkait posisi, kecepatan, percepatan dan waktu ketelitian. GPS
memberikan informasi posisi dengan ketelitian bervariasi dari beberapa millimeter (orde
nol) sampai dengan puluhan meter.
5i
Survei Hidrografi
Teknik Geomatika ITS Surabaya
BAB III
METODOLOGI
3.3 Langkah-Langkah
Perencanaan
1. Buka software SasPlanet untuk mengunduh citra satelit untuk dilakukan sebuah
perencanaan lajur perum.
2. Masukkan data ke software arcmap dengan cara klik “add data”, kemudian lakukan
sebuah pendefinisian sebuah sistem koordinat dengan cara klik kanan pada layer.
Kemudian, klik dataframe properties pilih sistem koordinat yang digunakan dalam layer
tersebut.
56i
Survei Hidrografi
Teknik Geomatika ITS Surabaya
3. Langkah berikutnya, buatlah shapefile polygon untuk membuat polygon dari lapangan
dan lakukan perhitungan lapangan yaitu panjang dan lebar dari lapangan tersebut.
4. Langkah selanjutnya, lakukan sebuah perencanaan lajur dengan cara arctoolbox data
management tools feature class create fishnet. Kemudian, sesuai bentuknya
dengan bentuk lapangan yang ingin dilakukan perencanaan.
57i
Survei Hidrografi
Teknik Geomatika ITS Surabaya
5. Selanjutnya, buatlah shapefile polyline untuk mendigitasi antara titik untuk membuat
lajur perencanaan perum biasa dan perum silang yang diinginkan dan lakukan editing
tools editing windows pilih layer yang ingin di digitasi polyline.
5i8
Survei Hidrografi
Teknik Geomatika ITS Surabaya
8. Kemudian, pada dialog polygon to raster pilih layer yang ingin di konversikan, pada
kasus ini menggunakan Kabupater_Penajam_Paser.shp pada input feature dan value
field diisi oleh “FID” lalu pilih OK.
9. Setelah itu, masukkan data KML ke dalam Google Earth, kemudian di overlay
didalamnya.
Praktikum di lapangan
1. Buka aplikasi GPS Logger, lakukanlah sebuah pengambilan data dan untuk jalur yang
dilakukan dapat mengikut arah dari Google Earth pada Smartphone.
59i
Survei Hidrografi
Teknik Geomatika ITS Surabaya
2. Langkah selanjutnya, praktikum dengan cara start pada tombol di apps GPS Logger dan
hasilnya sebagai berikut
3. Langkah berikutnya, eksport data GPS tersebut ke dalam format .GPX dan .Kml
dengan cara klik icon kanas atas dua dari kiri export data. Kemudian, kirim data
tersebut ke device, penulis mengirimkan data ke dalaam drive, lalu donwnload data
tersebut.
5i
10
Survei Hidrografi
Teknik Geomatika ITS Surabaya
5. Hasilnya dari data jalur biasa dan jalur silang dari hasil format GPX dan KML sebagai
berikut.
i
511
Survei Hidrografi
Teknik Geomatika ITS Surabaya
i
512
Survei Hidrografi
Teknik Geomatika ITS Surabaya
BAB IV
5i
13
Survei Hidrografi
Teknik Geomatika ITS Surabaya
5i
13
14
Survei Hidrografi
Teknik Geomatika ITS Surabaya
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pemeruman merupakan proses dan aktivitas yang ditujukan untuk memperoleh
gambaran (model) bentuk permukaan (topografi) dasar perairan (seabed surface). Proses
penggambaran dasar perairan tersebut ketika pengukuran dilakukan hingga visualisasi
dilakukan yang disebut dengan survei batimetri Pemeruman dilakukan dengan membuat
profil (potongan) pengukuran kedalaman. Lajur perum dapat berbentuk garis-garis lurus,
lingkaran-lingkaran konsentrik atau lainnya sesuai metode yang digunakan untuk
penentuan posisi titik-titik fiks perumnya. Dari hasil praktikum yang telah dilakukan data
cukup melenceng dari perencanaan yang telah dilakukan. Hal itu diakibatkan oleh
beberapa faktor yang menyebabkan adanya bias dalam pengukuran. Meskipun begitu,
selama data masih mendekati dari perencanaan yang dilakukan, maka data masih dapat
digunakan untuk keperluan lainnya.
5.2 Saran
Saran kepada pembaca adalah pemilihan lapangan yang sesuai dengan praktikum
yang dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang menghambat pengambilan data. Selain itu,
lebih memperhatikan kembali faktor-faktor yang menyebabkan bias terjadi, sehingga
pengambilan data menjadi lebih mudah dan data yang diperoleh juga memiliki akurasi
tinggi. Pemilihan aplikasi GPS untuk pengambilan data juga penting untuk dilakukan,
sebab setiap aplikasi memiliki akurasi data yang berbeda-beda sehingga perlu trial and
error dalam penggunaannya.
5i
15
Survei Hidrografi
Teknik Geomatika ITS Surabaya
Dasar Pustaka
Budiawan, T., Santoso, I., & Zahra, A. A. (2012). DASAR TEORI. MOBILE TRACKING GPS (GLOBAL
POSITIONING SYSTEM) MELALUI MEDIA SMS (SHORT MESSAGE SERVICE), 2-3.
Hidayat, A., Sudarsono, B., & Sasmito, B. (2014). Dasar. Survei Bathimetri Untuk Pengecekan
Kedalaman Perairan Wilayah Pelabuhan Kendal, 202-204.
5i
iii