Anda di halaman 1dari 30

Bab III.

Metode Studi

BAB III
METODE STUDI

3.1. Pendekatan Studi


Tahap awal pendekatan studi dilakukan dengan mengacu pada pertimbangan
aspek :
1. Deskripsi rencana usaha dan/atau kegiatan
2. Kondisi ekologis areal sekitar tapak proyek
3. Hasil dari kegiatan konsultasi publik
4. Aktifitas kegiatan lain di sekitar areal tapak proyek

Keempat komponen data utama tersebut dipergunakan sebagai kajian dalam


proses pelingkupan untuk menetapkan dampak penting. Dampak penting yang
telah ditetapkan masih bersifat sementara dan tentunya masih dapat berkembang
setelah data primer dan data pengamatan lapang secara intensif telah dilakukan.
Dampak penting berguna untuk menuntun dan mengarahkan pola kajian dan
penelitian, sehingga studi AMDAL Pembangunan Rumah Sakit ST Theresia II dapat
terfokus dan tidak melebar. Sebagaimana kegiatan Pembangunan Rumah Sakit ST
Theresia II pada umumnya terdapat kekhususan dalam prakiraan dampak yang
akan terjadi, maka dalam penyusunan studi AMDAL Pembangunan Rumah Sakit ST
Theresia II pendekatan studi akan mengacu pada dua dimensi yaitu :
1. Dimensi Waktu
a. tahap prakontruksi
b. tahap kontruksi
c. tahap operasi
2. Dimensi komponen lingkungan hidup yang terpengaruh
a. Fisik-Kimia
c. Sosial Ekonomi dan Budaya
d. Kesehatan Masyarakat
e. Lalu Lintas

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Rumah Sakit Santa Theresia II Jambi III-1


Bab III. Metode Studi

3.2. Metode Pengumpulan dan Analisis Data


Data yang akan dikumpulkan dan dianalisis diperlukan untuk menggambarkan
kondisi rona lingkungan hidup awal sekitar lokasi kegiatan serta yang diperlukan
untuk memprakirakan dampak penting. Data untuk memprakirakan dampak penting
seperti jumlah tenaga kerja beserta spesifikasinya dan jumlah unit beserta tipenya.
Data sebagai sumber dampak yang diperlukan untuk memprakirakan dampak
diperoleh dari pemrakarsa yang diuraikan dalam deskripsi kegiatan.
Untuk data yang diperlukan untuk penggambaran kondisi rona lingkungan
hidup di sekitar lokasi kegiatan diperoleh dari pengumpulan data rona lingkungan.
Pengumpulan data tersebut disesuaikan dengan komponen lingkungan (fisik-kimia,
biologi, sosial ekonomi dan budaya, serta kesehatan masyarakat) yang diprakirakan
akan terkena dampak kegiatan Pembangunan Rumah sakit ST Theresia II.
Pengumpulan data baik data primer yang diambil langsung di lapangan maupun data
sekunder dari instansi atau pihak lain yang telah mengadakan penelitian tentang
aspek yang berkaitan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara :
 Wawancara
 Pengambilan sampel di lapangan
 Pengisian formulir isian tentang rencana kegiatan
 Studi perbandingan dengan kegiatan lain jika ada, baik yang sudah beroperasi
ataupun lainnya.

Uraian metode pengumpulan data untuk menggambarkan kondisi rona


lingkungan hidup pada masing-masing komponen lingkungan disampaikan di bawah
ini.

3.2.1 Komponen Lingkungan Fisika-Kimia


A. Kualitas Udara
 Metode Pengumpulan data
Pengambilan sampel kualitas udara dengan parameter antara lain : NOx, NH3, H2S,
SO2, Pb, CO dan debu diperoleh dari pengukuran langsung di lapangan dengan
menggunakan peralatan antara lain : Gas Sampler dan High Volume Air Sampler. Hasil
pengukuran dianalisis di laboratorium.

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Rumah Sakit Santa Theresia II Jambi III-2


Bab III. Metode Studi

 Metode Analisis Data


Hasil pengukuran kualitas udara dibandingkan dengan baku mutu
berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor. 41/1999
tentang Pengendalian Pencemaran Udara. Metode dan analisisnya dapat
dilihat pada Tabel 3.1

Tabel 3.1 Kualitas Udara, Metoda Analisa dan Peralatan yang digunakan
Waktu
Metoda
No Parameter Penguku Baku Mutu Peralatan
Analisa
ran
1. Oksida Nitrogen Salzamnn Spektrofoto
1 jam 400 µg/NM3
(NOx) meter
2. Sulfur Dioksida Pararosanilin Spektrofoto
1 jam 900 µg/NM3
(SO2) meter
3. Hydrogen Sulfida, Absorpsi Gas Spektrofoto
µg/NM3
H2S meter
4. Karbon Monoksida 30.000 Gas Analyzer Spektrofoto
1 jam
(CO) µg/NM 3 meter
5. Debu/Partikulat Gravimetri Hi-Vol
24 jam 230 µg/NM3
(TSP) Sampler
6. Hidrokarbon (HC) Gas Analyzer Flame
3 jam 160 µg/NM3
Ionization
7. Oksidan (O3) Chemilumines Spektrofoto
1 jam 235 µg/NM3
cen meter
8. Timbal (Pb) 24 jam 2 µg/NM 3 Gravimetri AAS
9. Kebisingan* Sound Sound Level
55 dBA
Pressure Metri Meter
Sumber: Peraturan Pemerintah PP Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
* Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesai Nomor Kep-48/MENLH/11/1996

 Lokasi Pengumpulan Data


Lokasi pengambilan sampel ditetapkan berdasarkan pertimbangan-
pertimbangan berikut :
- Lokasi pengambilan sampel berada di dekat lokasi rencana kegiatan yang
berpotensial menurunkan kualitas udara.
- Kemungkinan telah terjadi penurunan kualitas udara ambien terhadap
daerah sensitif yang seharusnya memerlukan udara bersih.
- Arah angin dominan di sekitar lokasi proyek.
Berdasarkan pertimbangan tersebut maka ditentukan lokasi pengambilan
sampel sebagai berikut :

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Rumah Sakit Santa Theresia II Jambi III-3


Bab III. Metode Studi

- 1 (satu) titik di lokasi rencana Pembangunan Rumah Sakit ST Theresia II


dengan koordinat S: 01 40 45.39 E: 103 36 49.77 untuk mengetahui rona
awal sebelum konstruksi dan operasional.
- 1 (satu) titik di dekat pemukiman penduduk, untuk mengetahui rona awal
sebelum konstruksi dan operasional Rumah Sakit ST Theresia II di sekitar
permukiman penduduk pada koordinat S: 01 40 43.94” E: 103 36 41.56”.
- 1 (satu) titik di lokasi bagian utara rencana Pembangunan Rumah Sakit ST
Theresia II sesuai dengan arah angin dominan, dengan koordinat titik
sample S: 01 40 36.82 E: 103 36 58.80 untuk mengetahui rona awal sebelum
konstruksi dan operasional.

B. Tingkatan kebisingan
 Metode Pengumpulan data
Kebisingan yang dikaji merupakan data primer hasil pengukuran lapangan,
diukur menggunakan Sound Level Meter yaitu dengan mengambil data rataan
dari 10 menit pengambilan data dengan interval pembacaan setiap 5 detik.

 Metode Analisis Data


Baku mutu tingkat kebisingan yang dipakai sebagai acuan adalah Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 48 Tahun 1996 tentang Baku
Tingkat Kebisingan.

 Lokasi Pengumpulan Data


Lokasi pengambilan titik sampel kebisingan sebagai berikut:
- 1 (satu ) titik di lokasi rencana Pembangunan Rumah Sakit ST Theresia II
koordinat S: 01 40 45.39 E: 103 36 49.77. untuk mengetahui rona awal
sebelum konstruksi dan operasional dengan
- 1 (satu) titik di dekat pemukiman penduduk, untuk mengetahui rona awal
sebelum konstruksi dan operasional Rumah Sakit ST Theresia II di sekitar
permukiman penduduk pada koordinat S: 01 40 43.94” E: 103 36 41.56”.
- 1 (satu) titik di lokasi bagian utara rencana Pembangunan Rumah Sakit ST
Theresia II sesuai dengan arah angin dominan, dengan koordinat titik

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Rumah Sakit Santa Theresia II Jambi III-4


Bab III. Metode Studi

sample S: 01 40 36.82 E: 103 36 58.80 untuk mengetahui rona awal sebelum


konstruksi dan operasional.

C. Kualitas Air Permukaan


 Metode Pengumpulan data
Beberapa parameter kualitas air yang cepat berubah sifatnya karena
bertambahnya waktu akan dianalisis di lapangan (in situ), sedangkan
parameter kualitas air lainnya akan dianalisis di laboratorium lapangan atau
laboratorium induk. Metode yang digunakan untuk menganalisis sampel
disajikan pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2. Metode Analisis Parameter Kualitas Air Permukaan


Metoda dan
Parameter Satuan Sungai Sumur Keterangan
Alat Analisis*
Sifat Fisik
Pemuaian,
Suhu Air °C v v In situ
Termometer
Spektrophotometr
Warna Pt-Co ik, v v Lab. Induk
Spektrofotometer
Kekeruhan NTU Turbidimeter v v Lab. Induk
Gravimetrik,
Muatan Padatan
mg/l Timbangan v v Lab. Induk
Tersuspensi (TSS)
Analitik
Gravimetrik,
Muatan Padatan
mg/l Timbangan v v Lab. Induk
Terlarut (TDS)
Analitik
Lapisan minyak - Visual v v In situ
Sifat Kimia
Potensiometrik,
pH - v v In situ
pH Meter
Spektrophotometr Lab. Induk
Kesadahan
mg/l ik, - v
(CaCO3)
Spektrofotometer
Klorida mg/l Titrimetrik v v Lab. Induk
Winkler dengan
Oksigen Terlarut
mg/l modifikasi Azide, v - In situ
(DO)
Titrasi
Kebutuhan Winkler dengan
In situ & Lab.
Oksigen Biologi mg/l modifikasi Azide, v v
Lapangan
(BOD5) inkubasi, Titrasi
Kebutuhan Brusin,
mg/l v v Lab. Induk
Oksigen Kimia Spektrofotometer
KA-ANDAL Rencana Pembangunan Rumah Sakit Santa Theresia II Jambi III-5
Bab III. Metode Studi

Metoda dan
Parameter Satuan Sungai Sumur Keterangan
Alat Analisis*
(COD)
Ekstraksi Freon,
Minyak dan lemak mg/l v v Lab. Induk
Spektrofotometer
Nessler,
Nitrit (NO2-N) mg/l v v Lab. Induk
Spektrofotometer
Ammonia (NH3-N) mg/l Stanus Klorida v v Lab. Induk
Total Fospat-P mg/l Spektrofotometrik v v Lab. Induk
Besi (Fe) mg/l Spektrofotometrik v v Lab. Induk
Argentometrik,
Sulfida (H2S) mg/l v v Lab. Induk
Titrasi
GLC,
Fenol**) mg/l v v Lab. Induk
Spektrofotometer
Spektrofometrik,
Nikel (Ni) mg/l v v Lab. Induk
AAS
Spektrofotometrik
Air Raksa (Hg) µg/l v v Lab. Induk
, AAS
Spektrofotometrik
Tembaga (Cu) mg/l v v Lab. Induk
, AAS
Spektrofotometrik
Seng (Zn) mg/l v v Lab. Induk
, AAS
Spektrofotometrik
Timah Hitam (Pb) mg/l v v Lab. Induk
, AAS
Spektrofotometrik
Kadmium (Cd) mg/l v v Lab. Induk
, AAS
Spektrofotometrik
Deterjen (MBAS) mg/l , Lab. Induk
Spektrofotometer
Mikrobiologi
Fecal Coliform/ MPN/ Botol steril tabung
v v Lab. Induk
Koliform Tinja 100 ml ganda, inkubator
MPN/ Botol steril tabung
Total Coliform v v Lab. Induk
100 ml ganda, inkubator
Catatan : *Standard Methods for Examination of Water and Waste Water, American Public
Health Association, APHA (1995)
Keterangan : V = dilakukan pengukuran, - = Tidak dilakukan pengukuran, lokasi sumur
tidak dilakukan pengambilan biota air

 Metode Analisis Data


Data kualitas air permukaan dibandingkan dengan baku mutu sesuai
Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001. Sedangkan data kualitas air
sumur penduduk dibandingkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor 416 tahun 1990 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air
dan Permenkes Nomor 492 Th 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Rumah Sakit Santa Theresia II Jambi III-6


Bab III. Metode Studi

 Lokasi Pengumpulan Data


Lokasi pengambilan titik sampel kebisingan sebagai berikut:
- 1 (satu) titik di hulu aliran air dengan koordinat S: 01 40 55.11 E: 103 36
41.76 sebelum melalui lokasi rencana Pembangunan Rumah Sakit ST
Theresia II untuk mengetahui rona awal sebelum konstruksi dan
operasional
- 1 (satu) titik di hilir aliran air dengan koordinat S: 01 40 40.43 E: 103 36
35.87 Setelah melalui lokasi rencana Pembangunan Rumah Sakit ST
Theresia II untuk mengetahui rona awal sebelum konstruksi dan
operasional
- 1 (satu) titik di sumur penduduk dengan koordinat S: 01 40 44.57 E: 103 36
41.63 untuk mengetahui kualitas air dangkal sebelum konstruksi dan
operasional.

3.2.2 Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya


1. Kesempatan Kerja
 Metode Pengumpulan data
Data yang dikumpulkan berupa data sekunder dan data primer. Data
sekunder diperoleh dari kecamatan dalam angka (BPS) dan kantor kelurahan
Kenali Asam Bawah berupa jumlah dan komposisi penduduk menurut
kelompok umur, jumlah dan komposisi penduduk menurut mata
pencaharian/lapangan pekerjaan, tingkat partisipasi angkatan kerja dan
tingkat atau jumlah pengangguran, sedangkan data primer melalui wawancara
terhadap responden. Parameter data sekunder yang dikumpulkan antara lain
jumlah penduduk yang bekerja/tidak bekerja, jenis pekerjaan/mata
pencaharian penduduk, dan pendidikan.
Pengumpulan data primer kesempatan kerja melalui penyebaran kuisioner
dengan teknik pengambilan sample secara acak (random) berdasarkan acuan
dari KepBapedal Nomor KEP-299/11/Tahun 1996 mengenai pedoman teknis
kajian aspek social dalam penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
Wawancara kepada responden merupakan teknik yang digunakan untuk
mengisi kuisioener yang telah disiapkan. Jumlah responden yang ditetapkan
untuk Kelurahan Kenali Asam Bawah terdiri dari 37 Responden. Jumlah
KA-ANDAL Rencana Pembangunan Rumah Sakit Santa Theresia II Jambi III-7
Bab III. Metode Studi

responden berdasarkan perhitungan metode slovin (Sevilla, et al, 1993)


dengan mempertimbangkan luas kajian sosial dan kepadatan penduduk
dilokasi kajian sosial.
 Metode Analisis Data
Metode analisis data dilakukan dengan cara membandingkan antara jumlah
penerimaan tenaga kerja dengan peluang tenaga kerja lokal yang dapat
mengisi kebutuhan tenaga kerja. Kemudian data dijabarkan secara deskriptif
dan tabulasi sehingga didapat gambaran mengenai keadaan kesempatan kerja
di lokasi studi.
 Lokasi Pengumpulan Data
Lokasi untuk pengambilan responden terdiri dari 2 (dua) titik, di areal sekitar
tapak proyek yaitu 1 (satu) berada dibagian barat lokasi kegiatan dan 1 (satu)
berada dibagian timur lokasi kegiatan.
2. Peluang Berusaha
 Metode Pengumpulan Data
Data dikumpulkan berupa data sekunder dan data primer. Data sekunder
diperoleh dari Kecamatan Kotabaru terutama Kelurahan Kenali Asam Bawah,
sedangkan data primer melalui wawancara terhadap responden. Parameter
data sekunder yang dikumpulkan antara lain jenis pekerjaan (utama dan
sampingan) dan mata pencaharian penduduk. Pengumpulan data primer
kesempatan berusaha dilakukan dengan metode yang sama dengan
parameter kesempatan kerja.
 Metode Analisis Data
Metode analisis data dilakukan dengan cara deskriptif yaitu peluang berusaha
yang ada dan kemungkinan masyarakat memanfaatkan kesempatan berusaha
akibat pembangunan pengembangan perdagangan dan jasa.
 Lokasi Pengumpulan Data
Lokasi untuk pengambilan responden terdiri dari 2 (dua) titik, di areal sekitar
tapak proyek yaitu 1 (satu) berada dibagian barat lokasi kegiatan dan 1 (satu)
berada dibagian timur lokasi kegiatan.

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Rumah Sakit Santa Theresia II Jambi III-8


Bab III. Metode Studi

3. Persepsi Masyarakat
 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data sikap dan persepsi akan dilakukan berdasarkan data
primer dan sekunder. Untuk data sekunder melalui studi literatur, sedangkan
data primer menggunakan teknik wawancara mendalam dan pengamatan juga
terutama melalui penyebaran kuisioner.
Studi Literatur
Studi literatur dilakukan melalui kegiatan content analysis terhadap berbagai
dokumen yang berkaitan dengan warga komunitas setempat, berupa aturan-
aturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah maupun hasil-hasil studi di
masa lalu.
Teknik Wawancara Mendalam
Wawancara mendalam adalah teknik wawancara antara peneliti dengan
informan dengan menggunakan pedoman wawancara yang bersifat informal.
Tujuannya dalam rangka menggali informasi mendalam dari informan yang
bersangkutan.
Pada tahap awal, peneliti mewawancarai warga komunitas untuk mengetahui
pengetahuan dan nilai-nilai dalam masyarakat (proses sejarah, pranata adat,
regulasi pemanfaatan sumberdaya ekonomi, dan lain-lain). Setelah rapport
terbangun dengan baik antara peneliti dengan informan/orang yang
diwawancarai, maka kemudian dilakukan wawancara mendalam mengenai
sikap dan persepsi dari tokoh/informan kunci. Untuk pemilihan informan
kunci dilakukan dengan cara teknik pengambilan sample secara acak
(random) berdasarkan acuan dari KepBapedal Nomor KEP-299/11/Tahun
1996 mengenai pedoman teknis kajian aspek social dalam penyusunan
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
 Metode Analisis Data
Hasil pengumpulan data kemudian dianalisis secara deskripsi etnografi
tentang pemetaan pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder), proses
sejarah, regulasi pemanfaatan sumberdaya ekonomi, pranata adat, dan
lainnya. Penggambaran parameter tersebut diperlukan untuk mendukung
analisis deskriptif sikap dan persepsi yang berpotensi menimbulkan konflik di
komunitas yang diamati.
KA-ANDAL Rencana Pembangunan Rumah Sakit Santa Theresia II Jambi III-9
Bab III. Metode Studi

3.2.3. Komponen Kesehatan Masyarakat


1. Kesehatan Masyarakat
 Parameter yang akan diteliti
Parameter yang akan diteliti meliputi :Kesehatan Masyarakat, Sepuluh
Penyakit Terbesar, Fasilitas Kesehatan, Tenaga Kesehatan, Vektor Penyakit &
Pola Pengobatan Masyarakat.
 Jenis data
Jenis data yang dikumpulkan adalah data sekunder dan data primer.
 Lokasi Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer diperoleh melalui kunjungan lapangan melalui observasi langsung
dan wawancara mendalam terhadap responden yang dianggap dapat mewakili
kepentingan masyarakat yang diprakirakan terkena dampak, utamanya terkait
dengan permasalahan kesehatan masyarakat dan sanitasi lingkungan.
Wawancana dilakukan terhadap masyarakat untuk mengetahui riwayat
kesehatan keluarga dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, jenis penyakit,
frekuensi menderita, lama menderita dan pola pengobatan yang dilakukan.
Survei untuk mendapatkan data primer dilakukan bersamaan dengan
pengumpulan data sosial ekonomi. Untuk mengetahui secara lebih pasti
mengenai data primer tersebut akan dilakukan klarifikasi seperlunya melalui
institusi kesehatan di lokasi kegiatan dan diverifikasi dengan data sekunder
yang diperoleh.
Data Sekunder
Untuk mendapatkan data sekunder dilakukan melalui studi dokumentasi pada
instansi yang terkait seperti; dinas kesehatan, puskesmas, posyandu atau
lembaga kesehatan lainnya. Data sekunder juga diperoleh dari Kantor
Kelurahan/Kecamatan, Badan Pusat Statistik. Data sekunder ini antara lain
meliputi : status kesehatan masyarakat, sanitasi lingkungan, sepuluh penyakit
terbesar, fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan, faktor penyakit, pola
pengobatan masyarakat dan lain sebagainya.
Secara hipotesis beberapa parameter yang akan digunakan dalam kajian aspek
kesehatan lingkungan masyarakat beserta indikator metode dan peralatan
yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.3.
KA-ANDAL Rencana Pembangunan Rumah Sakit Santa Theresia II Jambi III-10
Bab III. Metode Studi

Tabel 3.3. Parameter, Sumber Data dan Alat Pengumpulan Data Kesehatan
Masyarakat
Alat dan Cara
Parameter Sumber/Instansi
Pengumpulan Data
Kesehatan Masyarakat - Puskesmas dan - Studi pustaka,
- Sepuluh Penyakit Rumah Sakit - wawancara
Terbesar setempat - tabulasidata
- Fasilitas Kesehatan - Dinas Kesehatan sekunder
- Tenaga Kesehatan setempat
- Vektor Penyakit & - Masyarakat
Pola Pengobatan setempat
Masyarakat.
- Insiden
- prevalensi
Sanitasi - Puskesmas dan - Studi pustaka,
Lingkungan Rumah Sakit - wawancara
setempat - tabulasi data
- Dinas Kesehatan sekunder
setempat
- Masyarakat
setempat
Kesehatan lingkungan - Puskesmas dan - Studi pustaka,
kerja. Rumah Sakit - wawancara
- Insiden setempat - tabulasi data
- Prevalensi - Dinas tenaga kerja sekunder
kota

 Metode Pengumpulan Data


Untuk mendapatkan gambaran kondisi kesehatan masyarakatdalam wilayah
studi dilakukan pengumpulan data dan informasi baik dalam bentuk primer
maupun sekunder. Metode yang digunakan adalah gabungan beberapa teknik
pengumpulan data melalui studi pustaka dan pengamatan (observasi)
lapangan. Guna mendapatkan data yang optimal maka disusun pedoman
wawancara mendalam (indepth – interview guide).
 Metode Analisis Data
Data kesehatan masyarakat dianalisis secara kualitatif dan disajikan dalam
bentuk deskripsi dan diinterprestasi dengan kondisi lingkungan masyarakat
yang terdapat di lokasi kegiatan proyek dan sekitarnya. Kajian aspek
kesehatan masyarakat mengacu pada Keputusan Kepala BAPEDAL No. Kep

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Rumah Sakit Santa Theresia II Jambi III-11


Bab III. Metode Studi

124/12/1997 tentang panduan kajian aspek kesehatan masyarakat dalam


penyusunan Studi AMDAL.
Analisis untuk komponen kesehatan masyarakat dilihat dari prevalensi
dari suatu penyakit (prevalence rate) dengan menghitung jumlah penderita
suatu penyakit dikalangan penduduk selama waktu tertentu.

PR 
K
P

PR = Prevalence Rate
∑ K = Jumlah kasus lama + Baru selama periode tertentu (tahun)
∑ P = Jumlah penduduk pertengahan tahun
Insidensi
Insidensi digunakan sebagai alat ukur rate dari kasus baru penyakit, gangguan,
yang terjadi dalam 1 populasi. Insidensi adalah jumlah kasus baru suatu
penyakit yang muncul dalam suatu periode waktu dibandingkan dengan unit
populasi tertentu dalam periode waktu tertentu.
Jumlah kasus baru penyakit
a. Angka insidensi = Jumlah orang yang beresiko x Konstanta (100 %,
mengalami penyakit tsb pada 1000%)
periode waktu yg sama

Jumlah orang sakit (kasus


b. Angka serangan = baru) dalam periode waktu x 100 %
(Attackrate) tertentu
Jumlah orang/populasi
beresiko dalam periode
waktu tertentu

(Budiono, 2002)

2. Sanitasi Lingkungan
 Parameter yang akan diteliti meliputi :Penggunaan air bersih, pengelolaan
limbah padat (sampah) dan pengelolaan air limbah.
 Jenis data
Jenis data yang dikumpulkan adalah data sekunder dan data primer.
 Lokasi Pengumpulan Data
Pengamatan dan pengumpulan data sanitasi lingkungan yaitu di areal
pengelolaan air limbah, tempat timbunan sampah (tempat sampah/bak-bak

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Rumah Sakit Santa Theresia II Jambi III-12


Bab III. Metode Studi

sampah di dalam lokasi kegiatan, TPS di dalam lokasi dan disekitar lokasi
kegiatan).
 Metode Pengumpulan data
Data mengenai aspek sanitasi lingkungan yang dikumpulkan meliputi data
primer dan data sekunder. Data primer yang dikumpulkan adalah :
pengamatan lapangan. Data sekunder yang dikumpulkan yaitu data
pengelolaan sampah, Pengelolaan air limbah, yang telah ada dari pihak
pemrakarsa.
 Metode Analisis Data
Data yang diperoleh di lapangan diolah untuk memperoleh data keluaran
berupa timbulan (dalam satuan volume dan berat). Kemudian dilakukan
analisis hasil dengan cara membandingkannya antara prakiraan timbulan
maksimal dengan data-data yang telah ada selama ini (Gambar 3.1.).

Mulai

Studi Literatur

Data Sekunder :
Pengumpulan Data
Data Penggunaan air
bersih, data volume
Data Primer pengelolaan air limbah
dan Timbulan berat dan
volume; system
pewadahan, pengumpulan
Kuisioner: dan pengangkutan

Berisi informasi mengenai


kegiatan sarana air bersih,
pengelolaan limbah,
persampahan di sumber yang
dapat mempengaruhi timbulan
sampah ; dan pengamatan
lapangan

Pengolahan dan Analisis Data

Gambar 3.1. Diagram Alir Pengumpulan Data Volume Limbah cair dan Padat

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Rumah Sakit Santa Theresia II Jambi III-13


Bab III. Metode Studi

3.1.3.1 Kesehatan lingkungan kerja


A. Parameter yang diteliti
Lingkungan kerja merupakan kehidupan sosial, psikologi, dan fisik. Dalam
kegiatan perusahaan yang berpengaruh terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja
dari berbagai keadaan lingkungan sekitarnya, seperti Lingkungan fisik (getaran,
kebisingan), dan lingkungan kerja kimia terjadi pencemaran udara.

B. Jenis data
Jenis data yang dikumpulkan adalah data sekunder dan data primer, diambil
setelah RS Theresia II menjalankan aktivitasnya
C. Lokasi pengambilan contoh

Diareal pembangunan RS ST Theresia, pusat pengobatan, rujukan dan


poliklinik.

D. Metode pengumpulan data


Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan studi
pustaka

E. Metode Analisa Data


Data yang telah dikumpulkan diolah dan ditabulasi kemudian dilakukan
analisis secara deskriptif kualitatif. Analisis non statistik tersebut dilakukan dengan
melakukan penafsiran atas tabulasi yang dibuat, jika hasil observasi kecelakaan
tersebut tidak menyebabkan kehilangan hari kerja maka kategori ringan dan bila
kehilangan hari kerja dikatakan kecelakaan sedang dan berat

Tabel 3.4 Penilaian kecelakaan kerja

No Penilaian Hasil observasi


1 Terjadi kecelakaan Luka ringan atau sakit ringan (tidak kehilangan
ringan (injuries) hari kerja
2 Terjadi kecelakaan Luka berat atau parah sakit dengan perawatan
sedang (ilness) intensif kehilangan hari kerja
3 Terjadi kecelakaan Meninggal atau cacat seumur hidup (tidak
berat (fatalties) mampu bekerja)

Penilaian penyakit akibat kerja


Insidensi digunakan sebagai alat ukur rate dari kasus baru penyakit akibat kerja,
gangguan, atau cedera yang terjadi dalam 1 populasi. Insidensi adalah jumlah kasus
KA-ANDAL Rencana Pembangunan Rumah Sakit Santa Theresia II Jambi III-14
Bab III. Metode Studi

baru suatu penyakit yg muncul dalam suatu periode waktu dibandingkan dengan unit
populasi tertentu dalam periode waktu tertentu.
Jumlah kasus baru penyakit
1. Angka insidensi = Jumlah pekerja yg beresiko x Konstanta (100 %,
mengalami penyakit tsb pada 1000%)
periode waktu yg sama

Jumlah org sakit (kasus baru) dlm periode


2. Angka serangan = waktu tertentu x 100 %
(Attack rate) Jumlah org/populasi beresikodlm periode
waktu tertentu
(Budiono, 2002)

3.2.4. Komponen Transportasi


Bangkitan Lalu Lintas kendaraan dan orang
 Metode Pengumpulan data
Tahap awal dari pekerjaan ini ialah mengumpulkan data sekunder berupa data
resume usulan kegiatan, data jaringan jalan, data tataguna lahan sekitar, dan
data-data yang didapatkan dari survei terdahulu tentang pola perjalanan orang di
wilayah kajian khususnya pada kawasan terbangun. Data tersebut dipergunakan
untuk menentukan daerah dampak, membangun model jaringan jalan serta
dalam rangka survei-survei primer.
Survei-Survei Primer
Jenis survei yang dilakukan meliputi kelompok survei Inventarisasi (Inventory
Survey), kelompok survei Pencacahan Lalu Lintas (Traffic Count Survey).
Sedangkan metode survei dilakukan dengan penghitungan, pengukuran (walking
measures/whell-meter) dan pencatatan secara manual.
Kelompok survei Inventarisasi meliputi survei-survei Inventarisasi Jaringan Jalan
(Road and Traffic Control Devices Inventories), Inventarisasi Geometrik
Persimpangan (Junction Geometric Inventory). Untuk survei Pencacahan Lalu
Lintas meliputi Survei Pencacahan Lalu Lintas Ruas Jalan Terklasifikasi (Manual
Classified Traffic Count) dan Survei Pencacahan Lalu Lintas Membelok (Classified
Turning Movement Count). Berikut Pola Pikir Pengumpulan dan Pengolahan
disampaikan pada Gambar. 3.2.

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Rumah Sakit Santa Theresia II Jambi III-15


Bab III. Metode Studi

Model Bangkitan
Perjalananan

Pengumpulan Data
Sekunder Model Penyebaran
Perjalanan
Perjalananan
Model Pemilihan Moda
Penetapan Daerah
Dampak

Model Pembebanan
Perjalanan
Pembangunan Model
jaringan transportasi Survai-Survai Primer
Validasi Model

Model Jaringan Jalan


(Base Case)

Sumber : PP 32 Tahun 2011 merujuk PM 75 Tahun 2015


Gambar 3.2. Pola Pikir Pengumpulan dan Pengolahan Data

Secara garis besar jenis dan metoda survei selengkapnya disajikan pada Tabel
3.5. berikut dibawah ini :

Tabel 3.5. Jenis dan Metoda Survei Lalu Lintas


Jenis Survei Metoda Survei Lama Waktu
Inventory Surveys
Roadway Inventrory Pengukuran dengan 1 hari
meteran/walking
measure dan Penca-
tatan Manual
Traffic Count Surveys
Traffic Classified Count Penghitungan manual 2 jam pada saat
dan pencatatan peak siang
dengan turus/tally selama 1 hari

 Pelaksanaan Survei
a. Persiapan Survei
Pelaksanaan survei lapangan diawali dengan persiapan yang meliputi
pelatihan tenaga surveyor, penetapan lokasi definitif titik-titik survei, dan
alokasi waktu serta pembagian titik bagi surveyor.
b. Survei Pendahuluan

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Rumah Sakit Santa Theresia II Jambi III-16


Bab III. Metode Studi

Sebelum survei sesungguhnya dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan


peninjauan lapangan dan survei pendahuluan. Maksud dilaksanakannya survei
pendahuluan ini ialah untuk :
- Menyiapkan perlengkapan survei, yang mencakup peta lokasi dan formulir
survei.
- Mempelajari peta lokasi dan cara pengisian formulir survei.
- Menguji coba pengisian formulir survei.

 Waktu pelaksanaan survei sesungguhnya


Survei sesungguhnya dilaksanakan pada hari yang mewakili hari kerja normal
dan di prediksikan mengalami puncak arus lalu lintas.

 Metode Survei
- Survei Inventarisasi Jalan (Roadway Inventory)
Survei ini dimaksudkan untuk mendapatkan data inventarisasi tentang elemen
penampang melintang jalan, pengaturan lalu lintasnya, dan tata guna lahan
pinggir jalan. Dari data inventarisasi ini selanjutnya akan ditaksir kapasitas
ruas jalan serta pola pengaturan lalu lintasnya.
Metoda yang dipergunakan di dalam survei ini ialah dengan melakukan
pengukuran dan pencatatan di dalam sketsa peta lokasi yang sudah
disediakan. Alat bantu ukur yang dipergunakan adalah walking
measures/wheel meter.
- Survei Pencacahan Lalu Lintas Persimpangan (Classified Turning Movement
Count)
Survei pencacahan lalu lintas persimpangan dilakukan untuk mendapatkan
data volume gerakan membelok, distribusi gerakan lalu lintas, dan volume
(membelok) jam perencanaan. Pencacahan lalu lintas dilakukan terpisah
untuk masing-masing lengan dan arah lalu lintas.

Untuk mendapatkan variasi volume dalam sehari telah dilaksanakan survei pada
hari kerja (Selasa) selama 6 jam dan hari libur (Sabtu) serta dibagi 3 (tiga)
periode survei. Acuan bersumber dari Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 32 Tahun 2011 tentang Manajemen dan Rekayasa, Analisis Dampak, Serta

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Rumah Sakit Santa Theresia II Jambi III-17


Bab III. Metode Studi

Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas merupakan suatu teknik perencanaan


transportasi yang sifatnya langsung penerapan di lapangan dan biasanya
berjangka waktu yang tidak terlalu lama. Hal ini akan menyangkut kondisi dari
arus lalu lintas yang juga sarana penunjangnya baik pada saat sekarang maupun
yang akan direncanakan (LPPM ITB,1994)
Di dalam survei ini kendaraan dikelompokkan ke dalam 4 kelas sebagai berikut:
a. Kendaraan Penumpang Umum:
Angkutan kota dan mobil penumpang umum lainnya.
b. Kendaraan Pribadi dan Pick Up:
Sedan, station wagon, jip, dan kendaraan penumpang pribadi lainnya.
Pick-up dan mobil hantaran, yaitu kendaraan bermotor beroda empat yang
bukan truk yang dipakai untuk angkutan barang dengan berat total maksimum
2,5 ton.
c. Bus dan Truck:
Bus, yaitu kendaraan bermotor untuk angkutan orang dengan jumlah tempat
duduk lebih dari 9 orang termasuk pengemudi.
Truk, yaitu kendaraan bermotor beroda empat yang dipakai untuk angkutan
barang dengan tonase minimum 2,5 ton.
d. Sepeda motor :
Kendaraan bermotor beroda dua.
 Analisis Kinerja Ruas Jalan
Untuk dapat mengetahui dan memahami permasalahan transportasi dan lalu
lintas pada daerah kajian, pada tahap lanjutan, konsultan akan melakukan
analisis kinerja jaringan jalan baik tanpa kegiatan maupun dengan adanya
kegiatan. Analisis kinerja jaringan yang dilakukan oleh konsultan disini terdiri
atas analisis kinerja ruas jalan. Oleh karena itu dalam analisis kinerja jaringan
eksisting ini parameter yang digunakan adalah nisbah volume-kapasitas (V/C
ratio).
 Metode Analisis Data
Kajian aspek transportasi lebih difokuskan pada bangkitan lalu- lintas yang
timbul dari pembangunan dan operasional Pembangunan Rumah Sakit ST
Theresia II terutama pengaruhnya terhadap ruas jalan di sekitarnya. Dengan

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Rumah Sakit Santa Theresia II Jambi III-18


Bab III. Metode Studi

demikian dapat diketahui kinerja (kemampuan) ruas jalan yang terpengaruh


dalam menampung bangkitan dan tarikan tersebut.
Selanjutnya kinerja jaringan jalan yang terpengaruh dari kegiatan pembangunan
rencana Rumah Sakit St Theresia II akan dinilai menggunakan metoda IHCM
(Indonesian Highway Capacity Manual, 1997) dengan parameter lalu-lintas yang
dikaji adalah :
 Volume dan Kapasitas Jalan
Untuk ruas jalan dalam hal ini ruas jalan yang diamati dikategorikan sebagai ruas
jalan perkotaan dengan parameter sebagai berikut :
 Volume kendaraan atau (V) dihitung berdasarkan pengamatan dimana:
V =  kendaraan selama pengamatan/ Waktu pengamatan
Kapasitas (Capacity / C)

C = Co x FCw x FSsp x FCsf x FCcs (smp/jam)

Dimana :
Co = Kapasitas dasar (smp/jam)
FCw = Faktor penyesuaian akibat lebar jalur lalu lintas
FCsp = Faktor penyesuaian akibat pemisahan arah
FCsf = Faktor penyesuaian akibat hambatan samping
FCcs = Faktor Koreksi ukuran kota

 Tingkat Pelayanan
Tingkat pelayanan pada suatu ruas jalan menunjukkan kondisi secara
keseluruhan ruas jalan tersebut. Tingkat pelayanan ditentukan dalam suatu skala
interval yang terdiri dari 6 tingkat. Tingkat-tingkat ini disebut A, B, C, D, E, dan F,
dimana A merupakan tingkat pelayanan tertinggi, dengan gambaran tingkat
pelayanan sebagai berikut :
Indeks Tingkat = Arus Bebas; volume rendah dan kecepatan tinggi;
Pelayanan pengemudi dapat memilih kecepatan yang
(ITP) A dikehendaki.
Indeks Tingkat = Arus Stabil; kecepatan sedikit terbatas oleh lalu
Pelayanan lintas; volume pelayanan yang dipakai untuk desain

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Rumah Sakit Santa Theresia II Jambi III-19


Bab III. Metode Studi

(ITP) B jalan luar kota.


Indeks Tingkat = Arus stabil; kecepatan dikontrol oleh lalu lintas;
Pelayanan volume pelayanan yang dipakai untuk desain jalan
(ITP) C perkotaan.
Indeks Tingkat = Mendekati arus yang tidak stabil; kecepatan rendah
Pelayanan
(ITP) D
Indeks Tingkat = Arus tidak stabil; kecepatan yang rendah dan
Pelayanan berbeda-beda; volume mendekati kapasitas
(ITP) E
Indeks Tingkat = Arus terhambat; kecepatan rendah; volume di
Pelayanan bawah kapasitas, banyak berhenti.
(ITP) F

Prakiraan dampak lalu lintas ini didasarkan pada suatu kondisi jam puncak yang
menunjukkan dampak lalu lintas terbesar. Kondisi puncak ini diwakili oleh suatu
bangkitan lalu lintas per jam yang menimbulkan dampak terbesar. Kondisi
puncak terjadi karena kombinasi lalu lintas sekitarnya (pertambahan wajar
kendaraan di Kota Jambi) dan bangkitan lalu lintas dari Pembangunan Rumah
Sakit ST Thereia II Jambi.

 Lokasi Pengumpulan Data


Pengumpulan data volume lalu lintas dilakukan pada ruas jalan atau
persimpangan di kawasan yang diprediksikan berdampak cukup signifikan dari
pembangunan dengan status jalan Propinsi, survei volume lalu lintas dilakukan
pada ruas jalan dan simpang.

3.3. Metode Prakiraan Dampak


Prakiraan dampak penting dimaksudkan sebagai telaahan secara cermat dan
mendalam secara parsial terhadap kualitas lingkungan yang berubah secara
mendasar sebagai akibat dari rencana usaha dan/atau kegiatan. Perubahan kualitas
lingkungan tersebut dikelompokan menjadi 2 (dua) yaitu : 1). Prakiraan besar
dampak (magnitude of impact), dan 2). sifat penting dampak (importance).

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Rumah Sakit Santa Theresia II Jambi III-20


Bab III. Metode Studi

a. Besar Dampak
Pendekatan yang digunakan dalam memprakirakan besar dampak adalah
mencari nilai “selisih” antara kondisi kualitas lingkungan tanpa adanya proyek
(without project) dengan kondisi kualitas lingkungan sebagai akibat dari adanya
proyek (with project). Prakiraan dampak penting ini dilakukan kepada setiap
komponen lingkungan yang berdasarkan hasil pelingkupan tergolong sebagai
dampak penting. Metode yang digunakan untuk memprakirakan besar dampak
secara umum dapat dikelompokan ke dalam 2 (dua) kelompok yaitu : 1). metode
formal, dan 2). Metode non formal. Metode formal digunakan manakala cukup
tersedia data kuantitatif yang diperlukan. Bila persyaratan data kuantitatif ini tidak
terpenuhi maka prakiraan dampak dilakukan dengan metode yang bersifat non
formal. Metode prakiraan besar dampak untuk setiap dampak penting hipotetik
selengkapnya dicantumkan pada tabel ringkasan metode studi (Tabel 3.6.).

b. Sifat Penting Dampak


Sifat penting dampak ditetapkan dengan mengacu pada Keputusan Kepala
Bapedal No. 56 tahun 1994 tentang Pedoman Penetapan Dampak Penting, dan
Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1999 tentang AMDAL serta Undang-Undang No.
32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Penetapan
dampak penting berdasarkan pada tujuh kriteria dampak penting berikut :
1. Jumlah manusia yang terkena dampak.
2. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung.
3. Luas daerah penyebaran dampak.
4. Sifat kumulatif dampak.
5. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak.
6. Jumlah komponen lingkungan lain yang terkena dampak.
7. Kriteria lain sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Apabila terdapat salah satu dari enam kriteria dampak penting, maka
komponen lingkungan yang terkena dampak penting hipotetik yang ditelaah sifat
pentingnya, dikatagorikan menjadi dampak penting, baik positif maupun negatif.
Melalui prakiraan dampak inilah, dampak penting hipotetik yang telah
diformulasikan pada proses pelingkupan akan ditentukan apakah akan berlanjut atau

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Rumah Sakit Santa Theresia II Jambi III-21


Bab III. Metode Studi

tidak berlanjut menjadi dampak positif atau negatif penting. Apakah dampak penting
tersebut merupakan dampak primer atau dampak turunan (sekunder), juga
ditentukan pada proses prakiraan dampak ini.

Tabel 3.6. Kriteria Penentuan Dampak Penting


Kriteria Dampak Penting
No. Faktor Penentu Dampak Penting
Tidak Penting Penting
1 2 3 4
1 Penduduk (Pd) Penduduk yang Penduduk yang
Pd = P1/P2 menerima menerima
P1 = Penduduk yang terkenda manfaat lebih dampak lebih
dampak besar daripada besar daripada
penduduk yang penduduk yang
menerima menerima
dampak manfaat
2 Luas persebaran dampak (L) Tidak ada wilayah Ada wilayah
L = L1/L2 yang mengalami yang mengalami
L1 = Luas Persebaran dampak perubahan perubahan
L2 = Luas areal kegiatan mendasar mendasar
3 Lama berlangsungnya dan Intensitas Lamanya dampak Lamanya
dampak (W) kurang dari 1 dampak lebih
W = W1/W2 tahapan kegiatan, dari 1 tahapan
W1 = Lamanya dampak ringan, populasi kegiatan sedang
berlangsung terkena dampak s/d berat,
W2 = Lamanya kegiatan (tahapan tidak terpengaruh, populasi
kegiatan) ringan, populasi terkena dampak
yang terkena terpengaruh,
dampak tidak melampaui
terpengaruh baku mutu,
sedang sampai
berat, populasi
yang terkena
dampak
terpengaruh
4 Banyaknya komponen lingkungan Banyaknya Banyaknya
hidup lain yang terkena dampak (DL) komponen komponen
DL = SR/PR lingkungan hidup lingkungan
SR = Dampak Sekunder primer lebih hidup primer
PR = Dampak Primer banyak daripada lebih sedikit
dampak sekunder daripada
dampak
sekunder
5 Sifat kumulatif dampak Tidak kumulatif, Kumulatif dan
dapat diasimilasi sinergistik,
oleh lingkungan tidak dapat
disimilasi oleh
lingkungan
KA-ANDAL Rencana Pembangunan Rumah Sakit Santa Theresia II Jambi III-22
Bab III. Metode Studi

Kriteria Dampak Penting


No. Faktor Penentu Dampak Penting
Tidak Penting Penting
1 2 3 4
6 Berbalik atau tak berbalik Dapat dipulihkan Tidak dapat
dengan rekayasa dipulihkan
manusia (tidak berbalik)
Sumber : Keputusan Kepala Bapedal 56/1994

3.4. Metode Evaluasi Dampak Penting


Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hasil telaahan dampak penting dari
rencana kegiatan. Hasil evaluasi ini selanjutnya menjadi masukan bagi instansi yang
bertanggung jawab untuk memutuskan kelayakan lingkungan hidup dari rencana
kegiatan sebagaimana dimaksud dalam PP. Nomor 27 Tahun 2012.

3.4.1.Telaahan terhadap Dampak Penting Secara Holistik


Telaahan secara holistik atas berbagai komponen lingkungan hidup yang
diprakirakan mengalami perubahan mendasar sebagaimana dikaji pada pelingkupan
dampak penting. Yang dimaksud dengan evaluasi dampak yang bersifat holistik
adalah telaahan secara totalitas terhadap beragam dampak penting lingkungan hidup
yang dimaksud pada pelingkupan dampak penting dengan sumber rencana kegiatan
penyebab dampak. Beragam komponen lingkungan hidup yang terkena dampak
penting tersebut (baik positif maupun negatif) ditelaah sebagai satu kesatuan yang
saling terkait dan saling pengaruh-mempengaruhi, sehingga diketahui sejauh mana
perimbangan dampak penting yang bersifat positif dengan yang bersifat negatif.
Metode telaahan secara holistik atas berbagai komponen lingkungan hidup
yang diprakirakan mengalami perubahan mendasar dilakukan dengan memadukan
antara metode bagan alir dan matrik. Metode bagan alir dampak penting digunakan
untuk mengetahui strata dampak penting yang terjadi, apakah tergolong dampak
primer atau sekunder atau dampak turunan lainnya, serta untuk mengetahui pola
hubungan/keterkaitan antara komponen lingkungan yang menjadi dampak penting
secara holistik.
Berdasarkan hasil telaahan keterkaitan dan interaksi dampak penting
hipotetik (DPH) tersebut dapat diperoleh informasi antara lain sebagai berikut:
a. Bentuk hubungan keterkaitan dan interaksi DPH beserta karakteristiknya antara
lain seperti frekuensi terjadi dampak, durasi dan intensitas dampak, yang pada
KA-ANDAL Rencana Pembangunan Rumah Sakit Santa Theresia II Jambi III-23
Bab III. Metode Studi

akhirnya dapat digunakan untuk menentukan sifat penting dan besaran dari
dampak-dampak yang telah berinteraksi pada ruang dan waktu yang sama.
b. Komponen-komponen rencana usaha dan/atau kegiatan yang paling banyak
menimbulkan dampak lingkungan.
c. Area-area yang perlu mendapat perhatian penting (area of concerns) beserta
luasannya.

3.4.2.Telaahan Sebagai Dasar Pengelolaan


Melalui kajian evaluasi dampak secara holistik maka dapat disusun arahan
yang bersifat strategis untuk menyusun rencana pengelolaan lingkungan dan rencana
pemantauan lingkungan untuk semua dampak penting yang telah ditelaah.

3.4.3. Rekomendasi Kelayakan Lingkungan


Berdasarkan informasi tersebut di atas (hasil telahaan keterkaitan dan
interaksi dampak lingkungan/dampak penting hipotetik, alternatif terbaik, arahan
pengelolaan dan pemantauan lingkungan), maka penyusun akan menyimpulkan atau
memberikan pernyataan kelayakan lingkungan hidup atas rencana usaha dan/atau
kegiatan yang dikaji. Dasar pertimbangan kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan
yang digunakan mengacu kepada PP No.27 Tahun 2012 pasal 29 ayat 4 dan Lampiran
II Permen LH No.16 Tahun 2012. Setidaknya terdapat 10 (sepuluh) aspek yang dapat
dijadikan sebagai dasar pertimbangan kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan
yaitu :
1) Rencana tata ruang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
2) Kebijakan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta
sumber daya alam yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.
3) Kepentingan pertahanan keamanan.
4) Prakiraan secara cermat mengenai besaran dan sifat penting dampak dari aspek
geofisik kimia, sosial, ekonomi, budaya, kesehatan masyarakat dan transportasi
pada tahap prakonstruksi, konstruksi, operasi, dan pasca operasi Usaha
dan/atau Kegiatan.
5) Hasil evaluasi secara holistik terhadap seluruh dampak penting sebagai sebuah
kesatuan yang saling terkait dan saling mempengaruhi sehingga diketahui
perimbangan dampak penting yang bersifat positif dengan yang bersifat negatif.

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Rumah Sakit Santa Theresia II Jambi III-24


Bab III. Metode Studi

6) Kemampuan pemrakarsa dan/atau pihak terkait yang bertanggung jawab dalam


menanggulanggi dampak penting negatif yang akan ditimbulkan dari Usaha
dan/atau Kegiatan yang direncanakan dengan pendekatan teknologi, sosial, dan
kelembagaan.
7) Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak menganggu nilai-nilai sosial atau
pandangan masyarakat (emic view).
8) Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak akan mempengaruhi dan/atau
mengganggu entitas ekologis yang merupakan :
 Entitas dan/atau spesies kunci (key species);
 Memiliki nilai penting secara ekologis (ecological importance);
 Memiliki nilai penting secara ekonomi (economic importance); dan/atau
 memiliki nilai penting secara ilmiah (scientific importance).
9) Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak menimbulkan gangguan terhadap usaha
dan/atau kegiatan yang telah berada di sekitar rencana lokasi usaha dan/atau
kegiatan.
10) Tidak dilampauinya daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup dari
lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan, dalam hal terdapat perhitungan daya
dukung dan daya tampung lingkungan dimaksud.

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Rumah Sakit Santa Theresia II Jambi III-25


Bab III. Metode Studi

Tabel. 3.7. Ringkasan Metode Studi


Metode Pengambilan Metode
No. Dampak Jenis Data Metode Analisis Data Metode Prakiraan
Sampel Evaluasi
1. Kualitas Udara Sulfur Dioksida (SO2), Nitrogen Pengambilan sampel Analisis data parameter Menggunakan 7 kriteria Matriks
Dioksida (NO2), Karbon udara, pengukuran dan kualitas udara dilakukan dampak penting sesuai dan
Monoksida (CO), Hidrokarbon analisis laboratorium dengan cara kepka Bapedal No : 56 Bagan
(HC), partikel debu(TSP & PM membandingkan data hasil tahun 1994 tentang alir
10) NH3 dan H2S analisis sampel dengan baku pedoman dampak
mutu lingkungan udara penting.
ambien menurut Peraturan
Pemerintah No. 41 Tahun
1999.
2. Kebisingan Jumlah Kendaraan yang lewat Pengukuran kebisingan Intensitas kebisingan di Menggunakan 7 kriteria Matriks
pada waktu tertentu, Kecepatan dengan alat sound level setiap jarak dihitung dan dampak penting sesuai dan
kendaraan, jarak dari sumber meter. ditampilkan dalam kepka Bapedal No : 56 Bagan
kebisingan Faktor koreksi, grafik/bagan. Nilai tahun 1994 tentang alir
reference mean energy untuk kebisingan yang dihitung pedoman dampak
tiap jenis kendaraan. dibandingkan dengan nilai penting.
baku tingkat kebisingan yang
ditetapkan dengan toleransi
+3 dB(A)
3. Penurunan Kualitas air Permukaan Pengukuran langsung Membandingkan dengan Perhitungan Kualitas air Matriks
Kualitas Air dan pengambilan baku mutu lingkungan sesuai dihitung dengan dan
Permukaan sampel untuk uji dengan PP 82 tahun 2001 Standard Methods for Bagan
laboratorium Kelas III Examination of Water alir
and Waste Water,
American Public Health
Association, APHA
(1987).

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Rumah Sakit Santa Theresia II Jambi III-26


Bab III. Metode Studi

Metode Pengambilan Metode


No. Dampak Jenis Data Metode Analisis Data Metode Prakiraan
Sampel Evaluasi

4. Aliran Air - Curah Hujan - Data Sekunder BMKG - Perhitungan dilakukan Besaran Dampak : Matriks
Permukaan (Run - Jumlah hari hujan dan stasiun hujan berdasarkan arah aliran Q= C.I.A dan
Off) - Koefisien run off terdekat DAS, mengacu pada peta ∆Q=(Ct-C0).I.A Bagan
- Luas masing-masing Jenis tata - Lokasi Pengumpulan kontur dan kemiringan alir
guna data di gambarkan tanah. Sifat Penting Dampak :
Lahan pada peta - Besaran air larian Menggunakan 7 kriteria
pengambilan Sampel digunakan sebagai dasar dampak penting sesuai
penentuan dimensi pond kepka Bapedal No : 56
tahun 1994 tentang
pedoman dampak
penting.

5. Kesempatan Data sekunder diperoleh dari Metode pengumpulan Analisis secara deskriptif Professional judgement. Matriks
Kerja kecamatan dalam angka (BPS) data adalah dan tabulasi dan
dan kantor kelurahan Kenali pengamatan, Bagan
Asam Bawah berupa jumlah wawancara mendalam, alir
dan komposisi penduduk dan kuesioner.
menurut kelompok umur,
jumlah dan komposisi
penduduk menurut mata
pencaharian/lapangan
pekerjaan, tingkat partisipasi
angkatan kerja dan tingkat atau
jumlah pengangguran,
sedangkan data primer melalui
wawancara terhadap

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Rumah Sakit Santa Theresia II Jambi III-27


Bab III. Metode Studi

Metode Pengambilan Metode


No. Dampak Jenis Data Metode Analisis Data Metode Prakiraan
Sampel Evaluasi
responden.
6. Peluang Jenis data berupa data Metode pengumpulan Analisis secara deskriptif Professional judgement. Matriks
Berusaha sekunder dan data primer. Data data adalah dan tabulasi dan
sekunder diperoleh dari pengamatan, Bagan
Kecamatan Kotabaru terutama wawancara mendalam, alir
Kelurahan Kenali Asam Bawah, dan kuesioner.
sedangkan data primer melalui
wawancara terhadap
responden
7. Persepsi Jenis data berupa data Untuk data sekunder Analisis secara deskriptif Professional judgement. Matriks
Masyarakat sekunder dan data primer. melalui studi literatur, dan tabulasi dan
sedangkan data primer Bagan
menggunakan teknik alir
wawancara mendalam
dan pengamatan juga
terutama melalui
penyebaran kuisioner.
8. Kesehatan Jenis data yang dikumpulkan Untuk mendapatkan Metode analisis data Besaran Dampak : Matriks
Masyarakat adalah sekunder dan data data sekunder dilakukan secara deskriptif,  Prevalensi dan
primer dilakukan melalui studi yaitu rata-rata, rangking dan
PR 
K Bagan
dokumentasi pada persentase yang meliputi ; P alir
instansi yang terkait 1. Insidensi adalah jumlah Insidensi
seperti; dinas kasus baru suatu penyakit - Angka insidensi
kesehatan, puskesmas, yg muncul dlm suatu - Angka serangan
posyandu atau lembaga periode wkt dibandingkan Sifat penting dampak :
kesehatan lainnya. Data dgn unit populasi tertentu Menggunakan 7 kriteria
sekunder juga dlm periode waktu dampak penting sesuai

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Rumah Sakit Santa Theresia II Jambi III-28


Bab III. Metode Studi

Metode Pengambilan Metode


No. Dampak Jenis Data Metode Analisis Data Metode Prakiraan
Sampel Evaluasi
diperoleh dari Kantor tertentu Kepka Bapedal No. KEP-
Kelurahan/Kecamatan, 2. Prevalensi, 056 Tahun 1994 tentang
Badan Pusat Statistik. membandingkan jumlah Pedoman Mengenai
Sedangkan data primer kasus penyakit yang ada dgn Ukuran Dampak
diperoleh melalui total populasi studi, Penting.da selama ini.
kunjungan lapangan
melalui observasi
langsung dan
wawancara mendalam
9. Sanitasi Jenis data yang dikumpulkan Data primer yang Data yang diperoleh di Professional judgement. Matriks
Lingkungan adalah sekunder dan data dikumpulkan adalah : lapangan diolah untuk dan
primer pengamatan lapangan. memperoleh data keluaran Bagan
Data sekunder yang berupa timbulan (dalam alir
dikumpulkan yaitu satuan volume dan berat).
data pengelolaan Kemudian dilakukan analisis
sampah, Pengelolaan hasil dengan cara
air limbah, yang telah membandingkannya antara
ada dari pihak prakiraan timbulan
pemrakarsa. maksimal dengan data-data
yang telah ada selama ini
10. Kesehatan Jenis data yang dikumpulkan Pengumpulan data Data yang telah dikumpulkan Insidensi digunakan Matriks
Lingkungan adalah data sekunder dan data dilakukan dengan diolah dan ditabulasi sebagai alat ukur rate dan
Kerja primer, diambil setelah RS observasi, wawancara kemudian dilakukan analisis dari kasus baru Bagan
Theresia II menjalankan dan studi pustaka secara deskriptif kualitatif penyakit akibat kerja, alir
aktivitasnya gangguan, atau cedera
yang terjadi dalam 1
populasi. Insidensi

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Rumah Sakit Santa Theresia II Jambi III-29


Bab III. Metode Studi

Metode Pengambilan Metode


No. Dampak Jenis Data Metode Analisis Data Metode Prakiraan
Sampel Evaluasi
adalah jumlah kasus
baru suatu penyakit yg
muncul dalam suatu
periode waktu
dibandingkan dengan
unit populasi tertentu
dalam periode waktu
tertentu
11. Bangkitan Primer dan Skunder Survei Lapangan & Tahap bangkitan perjalanan, Prakiraan dampak lalu Matriks
Lalulintas Instansional Distribusi Perjalanan, lintas didasarkan pada dan
Pemilihan Moda, suatu kondisi jam Bagan
Pembebanan Lalin puncak yang alir
menunjukkan dampak
lalu lintas terbesar
dengan Pendekatan
Manual Kapasitas Jalan
Indonesia (MKJI)

KA-ANDAL Rencana Pembangunan Rumah Sakit Santa Theresia II Jambi III-30

Anda mungkin juga menyukai