Anda di halaman 1dari 128

BAB II.

PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

B AB
II
PELINGKUPAN

2.1. Deskripsi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Akan Dikaji


2.1.1. Status Studi AMDAL Rencana Pembangunan Apartemen “The Avenue
Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA
Studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) Kegiatan
Pembangunan Apartemen “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA yang
diprakarsai oleh PT. DASRA DIANTARA ini merupakan studi kelayakan lingkungan
yang dilakukan bersamaan dengan penyusunan Dokumen Perencanaan Teknis atau
Detailed Engineering Design (DED).

2.1.2. Kesesuain Lokasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan dengan Rencana Tata
Ruang Sesuai Ketentuan Peraturan Perundangan
Untuk menunjang pembangunan yang berkelanjutan, maka kegiatan
Pembangunan Apartemen “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA telah
mempertimbangkan rencana tata ruang regional dan nasional sebagai berikut:

2.1.2.1. Kesesuaian Lokasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan dengan Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten
Lokasi rencana kegiatan Pembangunan Apartemen “The Avenue Residences”
a.n. PT. DASRA DIANTARA seluas ± 15.246,00 m2, secara administrasi terletak di
Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Lokasi Rencana Kegiatan Pembangunan Apartemen “The Avenue Residences” a.n. PT.
DASRA DIANTARA disajikan pada Gambar II-1.

Berdasarkan PERDA Kabupaten Bogor Nomor 19 Tahun 2008 Tentang Rencana


Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor sampai dengan tahun 2025 pada lampiran Peta
Rencana Pola Ruang Kabupaten Bogor ditunjukkan bahwa lokasi rencana kegiatan
Pembangunan Apartemen “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA
seluruhnya berada pada pola ruang Kawasan Pemukiman Perkotaan Hunian Padat
(Pp1), dengan demikian posisi rencana kegiatan Pembangunan Apartemen “The Avenue
Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA sudah tepat, tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-udangan yang berlaku. Peta rencana lokasi rencana kegiatan
Pembangunan Apartemen “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA
berdasarkan Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten Bogor disajikan pada Gambar II-2.

PT. DASRA DIANTARA II - 1


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

2.1.2.2. Kesesuaian Lokasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan dengan Peta Indikatif
Penundaan Pemberian Izin Baru (PIPPIB), Intruksi Presiden Nomor 6 Tahun
2013 dan Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan dan Areal Penggunaan lain
(Revisi IX), Lampiran SK.5385/MenLHK-PKTL/IPSDH/2015
Lokasi rencana kegiatan Pembangunan Apartemen “The Avenue Residences”
a.n. PT. DASRA DIANTARA berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia nomor
6 tahun 2013 tanggal 13 Mei 2013 tentang Penundaan Pemberian Izin Baru dan
Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Alam primer dan Lahan Gambut serta terhadap Peta
Indikatif Penundaan Pemberian Izin Baru (PIPPIB) Pemanfaatan Hutan, Penggunaan
Kawasan Hutan dan Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan dan Areal Penggunaan Lain
(Revisi IX) Lembar 1209 (Purwakarta), skala 1 : 250.000 Lampiran Surat Keputusan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor SK.5385/MenLHK-
PKTL/IPSDH/2015 Tanggal 20 November 2015, bahwa keseluruhan areal rencana
kegiatan Pembangunan Apartemen “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA
DIANTARA tidak masuk ke dalam Peta Indikatif Penundaan Pemberian Izin Baru
(PIPPIB). (lebih lengkap dapat dilihat pada Gambar II-3).

PT. DASRA DIANTARA II - 2


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Gambar II-1. Peta Lokasi

PT. DASRA DIANTARA II - 3


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Gambar II-2. Peta Kesesuaian Ruang

PT. DASRA DIANTARA II - 4


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Gambar II-3. Peta PIPPIB

PT. DASRA DIANTARA II - 5


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

2.1.3. Deskripsi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Penyebab Dampak Lingkungan


Hidup Berdasarkan Tahapan Kegiatan
2.1.3.1. Status Lahan dan Jadwal Kegiatan
Luas lahan yang digunakan untuk Kegiatan Pembangunan Apartemen “The
Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA adalah sekitar 15.246,00 m2. Status
lahan pada saat studi AMDAL ini sudah dikuasai hak kepemilikannya oleh Pemrakarsa
(PT. DASRA DIANTARA). Pelepasan hak atas tanah tersebut dilakukan secara Jual-Beli
antara pemilik lahan dengan pihak PT. DASRA DIANTARA dengan nilai jual–beli
sesuai kesepakatan antara pemrakarsa dengan pemilik tanah, minimal sesuai NJOP
(Nilai Jual Objek Pajak), dalam hal ini adalah harga tanah. Surat kepemilikan lahan dari
pemilik awal menjadi hak milik PT. DASRA DIANTARA dituangkan dalam 5 (lima)
Surat Pelepasan Hak. Perincian kepemilikan tanah disajikan pada Tabel II-1.

Tabel II-1. Rincian Kepemilikan Tanah

Surat Luas
No Nomor Sertipikat Nama Pemegang Hak
Tanah (m²)

1. SPH 1.756 593.2/94/XI/2015 PT. DASRA DIANTARA

2. SPH 1.782 593.2/95/XI/2015 PT. DASRA DIANTARA

3. SPH 8.230 593.2/96/XI/2015 PT. DASRA DIANTARA

4. SPH 1.478 593.2/97/XI/2015 PT. DASRA DIANTARA

5. SPH 2.000 593.2/98/XI/2015 PT. DASRA DIANTARA

Luas Total 15.246


Sumber : PT. DASRA DIANTARA, Tahun 2016

Jadwal rencana kegiatan yang akan dilakukan oleh PT. DASRA DIANTARA
mulai dari Tahap Pra Konstruksi, Konstruksi sampai Tahap Operasi direncanakan
dilaksanakan dalam waktu 30 bulan (2,5 tahun) dan seterusnya. Perincian jadwal rencana
kegiatan yang akan dilakukan oleh PT. DASRA DIANTARA disajikan pada Tabel II-2.

PT. DASRA DIANTARA II - 6


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Tabel II-2. Jadwal Rencana Kegiatan Pembangunan Apartemen “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Tahapan/Uraian Jul
No Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Kegiatan (dst)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
A. Tahap Pra Konstruksi
1. Sosialisasi
2. Perencanaan
3. Pengurusan Izin
B. Tahap Konstruksi
1. Rekruitmen Tenaga
Kerja Konstruksi
2. Mobilisasi Peralatan
dan Material
3. Persiapan dan
Pematangan Lahan
4. Pekerjaan Konstruksi
Bangunan Utama
5. Pekerjaan Konstruksi
Fasilitas Penunjang
6. Pelepasan Tenaga
Kerja Konstruksi
C. Tahap Operasi
1. Rekruitmen Tenaga
Kerja Operasi
2. Aktivitas “The Avenue
Residences”
3. Pemeliharaan
Bangunan Utama dan
Fasilitas Penunjang

PT. DASRA DIANTARA II - 7


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

2.1.3.2. Rencana Penggunaan Lahan


Berdasarkan data Siteplan rencana kegiatan Pembangunan Apartemen “The
Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA di Kelurahan Harapan Jaya,
Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemanfaatan lahan untuk
Kegiatan Pembangunan Apartemen “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA
DIANTARA meliputi luas tanah kedap air jumlah luas 9.096,84 m2 (59,67%) yang
meliputi tertutup bangunan, basement, TPS organik dan anorganik dan jalan diperkeras,
plaza, sedangkan luas tanah terbuka yang dipergunakan untuk taman dan penghijauan
seluas 6.149,00 m2 (40,33%). Dengan demikian, rencana penggunaan lahan di lokasi
proyek Pembangunan Apartemen “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA
DIANTARA telah sesuai dengan ketentuan yang telah ditentukan yakni KDB 60% untuk
bangunan dan 40% untuk penghijauan yang tercantum di dalam Peraturan Bupati Bogor
No. 35 Tahun 2014 Tanggal 7 Nopember 2014 Tentang Perubahan atas Peraturan Bupati
Bogor Nomor 83 Tahun 2009 Tentang Pedoman Operasional Pemanfaatan Ruang, pada
poin E tentang Pedoman Operasional Pemanfaatan Ruang pada Kawasan Permukiman
Perkotaan.
Selain itu, akan dibangun fasilitas penunjang diantaranya area perparkiran
kendaraan, lobby, kolam renang, children indoor play ground, taman kanak-kanak, fitnes
gym, klinik balai warga dan lain-lain. Untuk menjamin kenyamanan dan keamanan para
penghuni yang ada di dalam area kegiatan “The Avenue Residences”, disediakan juga
fasilitas keamanan 24 jam, akses internet, jaringan listrik, jaringan air bersih, jaringan
drainase dan jalan, jaringan telekomunikasi dan lainnya.
Tabel II-3. Rincian Penggunaan Lahan untuk Pembangunan Apartemen “The Avenue
Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA
Jumlah Luas Luas
No Simbol Jenis Bangunan % KDB Ket
Unit Bangunan Tutupan
1. Data Bangunan
A Lowrise Apartemen
Basement 1 (Parkir) 13 1.123,84 1.123,84 7,37 7,37
Lowrise Apartemen (Lt.1) 13 608,00
Lowrise Apartemen (Lt.2) 13 565,00 -
Lowrise Apartemen (Lt.3) 13 565,00 -
B Apartemen
Retail (Lt. 1) 4.457,00
Basement 1 (Retail & Parkir) - 4.931,00 4.931,00 32,34 32,34
Basement 2 (Retail & Parkir) - 4.931,00 - - -
Basement 3 (Retail & Parkir) - 4.931,00 - - -
Retail & Apartemen (Lt. 2) 31 3.769,00 - - -
Apartemen & Kolam 38 3.747,00 - - -
Renang (Lt. 3)
Apartemen (Lt. 4 s/d/ 11, 1.360 42.560,00 - - -

PT. DASRA DIANTARA II - 8


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Jumlah Luas Luas


No Simbol Jenis Bangunan % KDB Ket
Unit Bangunan Tutupan
Lt. 14 s/d/ 25)
Apartemen (Lt. 12 s/d/ 13 132 4.182,00 - - -
C TPS Organik & Anorganik 22,00 22,00 0,15 0,15
Jumlah 1.574 76.391,84 6.076,84 39,86
2. D Jalan & Perkerasan
Jalan & Perkerasan, Plaza 2.310,00
Parkir Basement 1 710,00 710,00
Parkir Basement 2 710,00
Parkir Basement 3 710,00
Jumlah 2.130,00 3.020,00 19,81
3. E Taman & Penghijauan
Taman dan Penghijauan 6.149,00
Jumlah 6.149,00 40,33
Jumlah Total 15.246,00 100,00 39,86
Sumber : PT. DASRA DIANTARA, Tahun 2016

PT. DASRA DIANTARA II - 9


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Tabel II-4. Luas Lantai “The Avenue Residences”


Luas Lantai ( m2) Total
No Lantai
Retail Unit Fasilitas Koridor/Void Open Space Parkir MEP EL/SFT Luas (m2)

PODIUM
BASEMENT 3 225,00 0,00 0,00 140,00 0,00 4.237,00 855,00 184,00 5.641,00
BASEMENT 2 225,00 0,00 0,00 138,00 0,00 3.959,00 1.135,00 184,00 5.641,00
BASEMENT 1 637,00 0,00 249,00 467,00 0,00 3.686,00 404,00 198,00 5.641,00
GROUND FLOOR 2.458,00 0,00 64,00 1.671,00 0,00 0,00 59,00 205,00 4.457,00
2 1.605,00 775,00 50,00 1.084,00 34,00 0,00 27,00 220,00 3.795,00
3 0,00 978,00 606,00 368,00 1.602,00 0,00 16,00 198,00 3.768,00

TOWER A
4 0,00 838,00 0,00 149,00 0,00 0,00 10,00 92,00 1.089,00
5 0,00 838,00 0,00 149,00 0,00 0,00 10,00 92,00 1.089,00
6 0,00 838,00 0,00 149,00 0,00 0,00 10,00 92,00 1.089,00
7 0,00 838,00 0,00 149,00 0,00 0,00 10,00 92,00 1.089,00
8 0,00 838,00 0,00 149,00 0,00 0,00 10,00 92,00 1.089,00
9 0,00 838,00 0,00 149,00 0,00 0,00 10,00 92,00 1.089,00
10 0,00 838,00 0,00 149,00 0,00 0,00 10,00 92,00 1.089,00
11 0,00 838,00 0,00 149,00 0,00 0,00 10,00 92,00 1.089,00
12 0,00 799,00 0,00 149,00 39,00 0,00 10,00 92,00 1.089,00
13 0,00 799,00 0,00 149,00 0,00 0,00 10,00 92,00 1.050,00
14 838,00 0,00 149,00 0,00 0,00 10,00 92,00 1.089,00
15 838,00 0,00 149,00 0,00 0,00 10,00 92,00 1.089,00
16 838,00 0,00 149,00 0,00 0,00 10,00 92,00 1.089,00
17 838,00 0,00 149,00 0,00 0,00 10,00 92,00 1.089,00
18 838,00 0,00 149,00 0,00 0,00 10,00 92,00 1.089,00

PT. DASRA DIANTARA II - 10


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Luas Lantai ( m2) Total


No Lantai
Retail Unit Fasilitas Koridor/Void Open Space Parkir MEP EL/SFT Luas (m2)
19 838,00 0,00 149,00 0,00 0,00 10,00 92,00 1.089,00
20 838,00 0,00 149,00 0,00 0,00 10,00 92,00 1.089,00
21 838,00 0,00 149,00 0,00 0,00 10,00 92,00 1.089,00
22 838,00 0,00 149,00 0,00 0,00 10,00 92,00 1.089,00
23 838,00 0,00 149,00 0,00 0,00 10,00 92,00 1.089,00
24 838,00 0,00 149,00 0,00 0,00 10,00 92,00 1.089,00
25 838,00 0,00 149,00 0,00 0,00 10,00 92,00 1.089,00
0,00 18.358,00 0,00 3.278,00 39,00 0,00 220,00 2.024,00 23.919,00

TOWER B
4 0,00 838,00 0,00 149,00 0,00 0,00 10,00 92,00 1.089,00
5 0,00 838,00 0,00 149,00 0,00 0,00 10,00 92,00 1.089,00
6 0,00 838,00 0,00 149,00 0,00 0,00 10,00 92,00 1.089,00
7 0,00 838,00 0,00 149,00 0,00 0,00 10,00 92,00 1.089,00
8 0,00 838,00 0,00 149,00 0,00 0,00 10,00 92,00 1.089,00
9 0,00 838,00 0,00 149,00 0,00 0,00 10,00 92,00 1.089,00
10 0,00 838,00 0,00 149,00 0,00 0,00 10,00 92,00 1.089,00
11 0,00 838,00 0,00 149,00 0,00 0,00 10,00 92,00 1.089,00
12 0,00 799,00 0,00 149,00 39,00 0,00 10,00 92,00 1.089,00
13 0,00 799,00 0,00 149,00 0,00 0,00 10,00 92,00 1.050,00
14 0,00 838,00 0,00 149,00 0,00 0,00 10,00 92,00 1.089,00
15 0,00 838,00 0,00 149,00 0,00 0,00 10,00 92,00 1.089,00
16 0,00 838,00 0,00 149,00 0,00 0,00 10,00 92,00 1.089,00
17 0,00 838,00 0,00 149,00 0,00 0,00 10,00 92,00 1.089,00
18 0,00 838,00 0,00 149,00 0,00 0,00 10,00 92,00 1.089,00

PT. DASRA DIANTARA II - 11


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Luas Lantai ( m2) Total


No Lantai
Retail Unit Fasilitas Koridor/Void Open Space Parkir MEP EL/SFT Luas (m2)
19 0,00 838,00 0,00 149,00 0,00 0,00 10,00 92,00 1.089,00
20 0,00 838,00 0,00 149,00 0,00 0,00 10,00 92,00 1.089,00
21 0,00 838,00 0,00 149,00 0,00 0,00 10,00 92,00 1.089,00
22 0,00 838,00 0,00 149,00 0,00 0,00 10,00 92,00 1.089,00
23 0,00 838,00 0,00 149,00 0,00 0,00 10,00 92,00 1.089,00
24 0,00 838,00 0,00 149,00 0,00 0,00 10,00 92,00 1.089,00
25 0,00 838,00 0,00 149,00 0,00 0,00 10,00 92,00 1.089,00

0,00 18.358,00 0,00 3.278,00 39,00 0,00 220,00 2.024,00 23.919,00


TOTAL 5.150,00 38.469,00 969,00 10.424,00 1.714,00 11.882,00 2.936,00 5.237,00 76.781,00

DIBULATKAN 5.150 38.469 969 10.424 1.714 11.882 2.936 76.781

TOWNHOUSES
BASEMENT 1 0,00 822,00 0,00 356,00 0,00 0,00 0,00 1.178,00
GROUND FLOOR 0,00 608,00 235,00 0,00 332,00 0,00 0,00 1.175,00
2 0,00 582,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 582,00
3 0,00 582,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 582,00
TOTAL 0,00 2.594,00 235,00 356,00 332,00 0,00 0,00 3.517,00

PT. DASRA DIANTARA II - 12


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Gambar II-4. Gambar Site Plan

PT. DASRA DIANTARA II - 13


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

2.1.3.3. Deskripsi Tahap Kegiatan yang Berdampak pada Lingkungan Hidup


Berdasarkan sifatnya, seluruh kegiatan yang akan dilakukan oleh PT. DASRA
DIANTARA dan menjadi komponen rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan
ditelaah, dibagi ke dalam 3 (tiga) tahapan kegiatan, yaitu : (1) Tahap Pra Konstruksi; (2)
Tahap Konstruksi; dan (3) Tahap Operasi. Detail uraian rencana kegiatan yang termasuk
ke dalam masing-masing tahapan adalah sebagai berikut:

A. Tahap Pra Konstruksi


Pada kegiatan tahap pra konstruksi terbagi menjadi 3 (tiga) jenis kegiatan,
meliputi: (1) Sosialisasi; (2) Perencanaan; dan (3) Pengurusan Izin.

A.1. Sosialisasi
Pelaksanaan sosialisasi akan memberi dampak terhadap masyarakat yang bisa
bersifat positif maupun negatif, baik dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.
Pada hakekatnya proses sosialisasi merupakan proses interaksi antara pemrakarsa (PT.
DASRA DIANTARA) dengan masyarakat. Bukan mustahil di era keterbukaan sekarang,
masyarakat akan menyuarakan aspirasinya secara terbuka dan langsung.

Dampak positif akan muncul bila proses sosialisasi dilakukan secara tepat cara,
tepat waktu, dan tepat sasaran, sehingga masyarakat akan memahami sepenuhnya
manfaat Pembangunan Apartemen “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA
DIANTARA bagi kehidupan masyarakat di sekitarnya. Sebaliknya dampak negatif akan
terjadi bila sikap pemrakarsa dalam proses sosialisasi bersifat satu arah tanpa
menghiraukan aspirasi masyarakat, khususnya masyarakat yang tempat tinggalnya
berdekatan dengan rencana kegiatan.

Tidak bisa diabaikan kemungkinan peran pihak-pihak yang tidak puas dengan
rencana ini, karena suatu rencana seringkali tidak bisa memuaskan semua pihak. Pihak
yang tidak puas akan memprovokasi masyarakat, sehingga timbul keresahan sosial.

Untuk itu diperlukan sikap arif/bijaksana dari pemrakarsa dalam proses


sosialisasi ini. Jika perlu, pemrakarsa melibatkan pihak-pihak yang memiliki kredibiltas
dan kapabilitas dalam proses sosialisasi/interaksi ini (misalnya Lembaga Swadaya
Masyarakat, Perguruan Tinggi, konsultan, tokoh masyarakat, dll) untuk mengelola
proses sosialisasi ini sedemikian rupa, agar proses ini berjalan lancar, termasuk
mengantisipasi terprovokasinya masyarakat oleh ulah provokator.

Pada tahap pra konstruksi, kegiatan sosialisasi rencana Pembangunan Apartemen


“The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA dimaksudkan agar masyarakat
dapat memperoleh informasi yang lebih jelas mengenai rencana Pembangunan

PT. DASRA DIANTARA II - 14


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Apartemen “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA. Dengan adanya
informasi ini, akan memungkinkan masyarakat menyampaikan aspirasi dan harapan-
harapannya melalui BPD, Kantor Kelurahan, maupun Kantor Kecamatan, sehubungan
dengan rencana Pembangunan Apartemen “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA
DIANTARA. Dengan demikian kegiatan sosialisasi dapat dipandang sebagai hal yang
positif terhadap persepsi masyarakat.

A.2. Perencanaan
Kegiatan perencanaan dalam rangka kegiatan Pembangunan Apartemen “The
Avenue Residences”a.n.PT. DASRA DIANTARA, terdiri atas penyusunan gambar site
plan, perencanaan detail bangunan (DED/Detailed Engineering Design), penyiapan gambar
kerja dan spesifikasi teknis, kajian dan penyelidikan terhadap daya dukung tanah (test
sondir), geologi lingkungan, geolistrik, serta perhitungan rencana anggaran biaya (RAB)
pembangunan, perencanan logistik konstruksi, penyiapan buku SOP seluruh pekerjaan
konstruksi, penyusunan dokumen pengendalian dan evaluasi pekerjaan, manajemen
ketenagakerjaan, manajemen penggunaan peralatan serta perencanaan tata waktu
pekerjaan proyek. Kegiatan perencanaan tersebut dilakukan bersamaan dengan kegiatan
Studi AMDAL.

Penyiapan perencanaan konstruksi Pembangunan Apartemen “The Avenue


Residences”a.n.PT. DASRA DIANTARA dilakukan oleh manajemen konsultan atau
kontraktor proyek yaitu terdiri atas Konsultan Perencana yang akan menyiapkan seluruh
pekerjaan terkait perencanaan teknis pembangunan (Konstruksi).

Dalam kegiatan perencanaan, penyelidikan geologi lingkungan perlu


dilaksanakan untuk menunjang rencana Apartemen “The Avenue Residences” a.n. PT.
DASRA DIANTARA. Maksud dari penyelidikan geologi lingkungan adalah untuk
memperoleh gambaran keadaan topografi serta tanah dan batuan di bagian atas maupun
bawah permukaan, dengan maksud untuk mendapatkan gambaran daya dukung
lingkungan daerah yang akan dibangun di tinjau dari aspek geologi lingkungan serta
mengetahui perubahan neraca air akibat pengembangan yang akan dilaksanakan di
daerah tersebut.

Sedangkan tujuannya adalah memberikan rekomendasi penggunaan lahan


berikut rekayasa teknik agar perencanaan dan pembangunan kegiatan dapat optimum.
Mendapatkan data tentang fungsi hidrogeologis, mendapatkan data besarnya perubahan
neraca air, mendapatkan lokasi yang sesuai dan aman lingkungan untuk resapan
pemulihan neraca air, mendapatkan data Koefisien Dasar Bangunan (KDB) yang optimal
bagi pengembangan yang aman lingkungan, sesuai dengan kemampuan pemulihan
neraca/resapan air yang aman untuk dilaksanakan.

PT. DASRA DIANTARA II - 15


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Sebelum kegiatan penyelidikan geologi lingkungan dilakukan, data sekunder


yang dikumpulkan antara lain ; Peta Topografi berskala 1 : 25.000, Peta Geologi Lembar
Bogor skala 1 : 100.000, Peta Hidrogeologi Bogor skala 1 : 250.000, Data klimatologi dari
stasiun klimatologi dan pencatat hujan terdekat dan data/informasi lain yang menunjang
penyelidikan. Sedangkan data lapangan (primer) dilakukan dengan cara ; Pengamatan
penggunaan lahan, pemetaan geologi, pemetaan kemiringan lereng, pemetaan
hidrogeologi, pemetaan bencana alam geologi, pengeboran tangan, pendugaan Geolistrik
dan uji resapan. Sifat fisik tanah dan batuan pada lokasi rencana kegiatan Pembangunan
Apartemen “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA didasarkan pada
hasil pengamatan di lapangan dan analisis laboratorium mekanika tanah dan batuan
yang telah dilakukan. Pengamatan lapangan mencakup pengamatan singkapan tanah
pelapukan dan pengamatan melalui contoh tanah yang diperoleh dari pengeboran
tangan.

Sifat Fisik dan Mekanik Tanah/Batuan


Secara umum, hasil penyelidikan geologi lingkungan di lokasi rencana kegiatan
Pembangunan Apartemen “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA yang
dilakukan dengan cara pengeboran tangan pada 5 (lima) titik pengeboran. Tanah
pelapukan yang dapat ditembus oleh pengeboran tanah berkisar 2,00 hingga 3,50 meter.
Pengeboran tangan dihentikan karena menemukan lapisan yang cukup keras.
Pengamatan pada hasil pengeboran tangan yang dilakukan menunjukan bahwa pada
kedalaman 0,00 - 3,50 meter pada umumnya merupakan disusun oleh lempung lanauan,
berwarna coklat kemerahan-kekuningan, teguh-kaku, plastisitas sedang-tinggi.

Sample tanah yang diambil dari lokasi rencana kegiatan Pembangunan


Apartemen “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA pada waktu
penyelidikan geologi lingkungan yang dilakukan oleh Tim Geologi Teknik Lingkungan
Bandung kemudian di uji. Hasil uji laboratorium dari beberapa contoh tanah lempung
lanauan, adalah sebagai berikut berat jenis (Gs) = 2,696 - 2,754, berat isi asli (γ) = 1,272 -
1,340 t/m3, berat isi kering (γd) = 0,903 – 0,955 t/m3, berat isi jenuh (γsat) = 1,569 – 1,608
t/m3, derajat kejenuhan (Sr) = 52,13 – 69,75 %, kadar air (w) = 35,88 - 46,46 %, angka pori
(e) = 1,88 - 2,00, porositas (n) = 65,30 – 66,68%, kohesi (с) = 0,193 - 0,277 kg/cm2, sudut
geser dalam (Φ) = 14,34 - 15,46o, batas cair (LL) = 64,15 - 75,58 %, batas plastis (PL) =
28,59 - 30,07 %, indeks plastis (PI) = 35,56 - 48,37%, fraksi lempung 55-71 %, lanau 23–35
%, pasir 3–10 %.

Pengujian Infiltrasi
Pengujian infiltrasi dilakukan bersebelahan dengan pengujian permeabilitas.
Pengujian ini dilakukan sebanyak 5 titik pada lokasi Rencana Kegiatan Pembangunan

PT. DASRA DIANTARA II - 16


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Apartemen “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA. Pengujian infiltrasi
ini dilakukan dengan memakai alat double ring infiltrometer dengan ketinggian alat 20 cm
dan diameter 20 cm. Hasil pengujian menunjukkan koefisien infiltrasi daerah
penyelidikan berkisar antara 5,82 x 10-3 – 1,44 x 10-2 cm/detik.

Pengujian Permeabilitas
Kemampuan tanah untuk meresapkan air tanah salah satunya bergantung angka
kelulusan air (permeabilitas) dari suatu lapisan tanah atau batuan. Pengujian
permeabilitas dilakukan dengan cara memasang pipa pelindung (casing) sampai
kedalaman yang akan diuji. Lubang bor kemudian diisi dengan air bersih sampai
permukaan pipa. Air akan meresap kedalam zona yang terbuka pada lubang bor, yang
selanjutnya dicatat penurunan muka air dalam lubang bor serta waktu penurunan muka
airnya. Dengan cara ini maka volume air yang merembes ke dalam tanah persatuan
waktu dapat diketahui, sehingga angka kelulusan airnya dapat dihitung. Metode ini
dikenal dengan nama falling/variable head test. Penurunan muka air tersebut kita catat
setiap interval waktu tertentu, maka nilai kelulusan air (k) dapat dihitung. dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut:

𝑅2 𝐿 𝐻1
𝑘= 𝑙𝑛 𝑙𝑛
2𝐿(𝑡2 − 𝑡1 ) 𝑅 𝐻2

Dengan :
k : nilai kelulusan air (cm/detik).
H1 : tinggi muka air dalam casing mula-mula (cm).
H2 : tinggi muka air dalam casing setelah beberapa saat (cm).
t1 : waktu pada saat mulai pengujian (detik).
t2 : waktu setelah beberapa saat pengujian (detik).
R : Jari-jari lubang bor (cm)
L : Tebal lapisan yang diuji (cm)

PT. DASRA DIANTARA II - 17


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Gambar II-5. Skema Uji Permeabilitas


H1 diukur dari pertengahan lapisan yang diuji sampai tinggi muka air awal, bila
tidak terdapat air tanah. Dan bila terdapat air tanah maka H 1 diukur dari permukaan air
tanah hingga tinggi muka air awal. Berdasarkan hasil pengujian nilai permeabilitas tanah
lokasi penyelidikan berkisar antara 1,14 x 10 -3– 2,34 x 10-3 cm/detik dan rata-rata
permeabilitas adalah 1,55 x 10-3 cm/detik.

Stabilitas Lereng dan Daya Dukung Rencana Tapak


Berdasarkan peninjauan terhadap stabilitas lereng dan daya dukung lapisan
tanah permukaan yang ada di lokasi rencana tapak proyek relatif stabil (perlu perhatian
saat pekerjaan pemotongan lereng), dengan perhitungan secara empiris dari
pengambilan sampel tanah yang ada di lokasi. Namun tidak serta merta lokasi tapak
proyek stabil, karena tapak proyek yang luas tersebut hanya diwakili oleh 5 tabung
sampel, yang kurang mencerminkan kondisi lokasi kawasan rencana tapak proyek The
Avenue Residences pada skala pengujian mikro tersebut.

Disarankan untuk dilakukan pengukuran sekala makro dengan metoda


pengukuran seismic atau geofisika dan pengujian lapangan lainnya, terutama pada
lapisan tanah permukaan dengan lereng yang agak curam dimana tingkat lapisan tanah
tersebut tererosi kuat oleh limpasan air hujan, Juga perlu perhataian saat cutand fill lereng
eksisting, tinggi kritis pemotongan lereng perlu diperhitungkan berdasarkan besaran
parameter hasil pengujian tinggi kritis yang diperbolehkan 1 – 1.5 m. sebelum dipasang
dinding penahan. Adapun dinding penahan yang aman bisa digunakan jenis gravity dan
kantilever.

PT. DASRA DIANTARA II - 18


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Geolistrik
Dari hasil interpretasi pendugaan geolistrik dan telah dikorelasikan dengan data
geologi dan hidrogeologi setempat, di daerah penyelidikan pendugaan geolistrik ini
bertahanan jenis antara 5 – 150 Ohm-meter, dan dari kisaran harga tahanan jenis tersebut
secara umum dapat dikelompokkan dengan berdasarkan perbedaan kontras harga
tahanan jenisnya(Tabel II-5). Hasil penafsiran dan korelasi antara geologi, hidrogeologi
dan pendugaan geolistrik di lokasi Rencana Kegiatan Pembangunan Apartemen “The
Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA dapat dilihat pada Tabel II-6.

Tabel II-5. Pengelompokan Nilai Tahanan Jenis, Perkiraan Litologi dan Perkiraan
Hidrogeologi di Lokasi Rencana Kegiatan Pembangunan Apartemen “The
Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Tahanan Jenis Perkiraan Litologi Perkiraan Hidrogeologi

< 10 Lempung

25 – 40 Pasir Diduga Akuifer

> 75 Tufa
Sumber : Laporan Penyelidikan Geologi Lingkungan Pembangunan The Avenue Residences

Tabel II-6. Hasil Penafsiran dan Korelasi Antara Geologi, Hidrogeologi dan
PendugaanGeolistrik di Lokasi Pembangunan Apartemen “The Avenue
Residences”a.n.PT. DASRA DIANTARA
Titik Hasil Penafsiran Perkiraan
Lapisan Perkiraan Litologi
Duga Kedalaman Tahanan Jenis Hidrogeologi
1 0,00 – 1,71 51,42 Tanah Penutup
2 1,71 – 4,23 120,65 Tufa
3 4,23 – 13,85 24,51 Pasir Lempungan Akuifer
GL 01
4 13,85 – 28,14 9,25 Lempung
5 28,14 – 69,71 20,66 Pasir Lempungan Akuifer
6 69,71 – ~ 6,74 Lempung
1 0,00 – 1,45 5,56 Tanah Penutup
2 1,45 – 6,17 155,91 Tufa
3 6,17 – 21,63 21,49 Pasir Lempungan Akuifer
GL 02
4 21,63 – 39,04 8,74 Lempung
5 39,04 – 68,17 29,65 Pasir Lempungan Akuifer
6 68,17 – ~ 7,63 Lempung
1 0,00 – 1,80 42,19 Tanah Penutup
2 1,80 – 8,75 139,63 Tufa
3 8,75 – 18,43 25,17 Pasir Lempungan Akuifer
GL 03
4 18,43 – 41,42 8,96 Lempung
5 41,42 – 68,97 27,14 Pasir Lempungan Akuifer
6 68,97 – ~ 6,67 Lempung
GL 04 1 0,00 – 1,52 46,27 Tanah Penutup

PT. DASRA DIANTARA II - 19


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Titik Hasil Penafsiran Perkiraan


Lapisan Perkiraan Litologi
Duga Kedalaman Tahanan Jenis Hidrogeologi
2 1,52 – 6,84 155,16 Tufa
3 6,84 – 20,99 28,11 Pasir Lempungan Akuifer
4 20,99 – 38,17 9,06 Lempung
5 38,17 – 69,05 26,74 Pasir Lempungan Akuifer
6 69,05 – ~ 7,32 Lempung
1 0,00 – 1,51 52,34 Tanah Penutup
2 1,51 – 6,91 179,64 Tufa
3 6,91 – 22,03 32,18 Pasir Lempungan Akuifer
GL 05
4 22,03 – 37,49 8,97 Lempung
5 37,49 – 65,42 33,69 Pasir Lempungan Akuifer
6 65,42 – ~ 9,22 Lempung

1 0,00 – 1,53 21,53 Tanah Penutup

2 1,53 – 10,31 142,14 Tufa

3 10,31 – 21,22 28,17 Pasir Lempungan Akuifer


GL 06
4 21,22 – 41,24 9,25 Lempung

5 41,24 – 70,23 32,69 Pasir Lempungan Akuifer


6 70,23 – ~ 8,51 Lempung
Sumber : Laporan Penyelidikan Geologi Lingkungan Pembangunan The Avenue Residences

Untuk mendapat gambaran yang jelas mengenai keadaan lapisan batuan dibawah
tanah secara vertikal, maka dapat dibuat gambar penampang tegak tahanan jenis
masing-masing titik duga geolistrik(Gambar II-6).

GL.1 GL.2 GL.3 GL.4 GL.5 GL.6


0 51
0 6 0 42 0 46 0 52 0 22 0
121 156 155 180
140 142
10 25
10 10 10 10 10 10
21 25 28 32
28
20 20 20 20 20 20 20
9

30 30 930 930 9 30 930 30


9

40 40 40 40 40 40 40

50 21
50 50 50 50 50 50
34
30 27
27 33
60 60 60 60 60 60 60

70 70 70 70 70 70 70

80 80 80 80 80 80 80
9
7 8 7 7 9
90 90 90 90 90 90 90

100 100 100 100 100 100 100

Ke te rangan:
diduga pada lapisan ini merupakan
akuifer (lapisan pembawa air)

Gambar 4. Penampang Tegak Tahanan Jenis


Gambar II-6. Penampang Tegak Tahanan Jenis

PT. DASRA DIANTARA II - 20


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Berdasarkan hasil penyelidikan pendugaan geolistrik, lapisan tanah yang


diharapkan dapat bertindak sebagai akuifer adalah pasir lempungan. Kedalaman dan
ketebalan lapisan ini pada beberapa titik pengukuran yang telah dilakukan dapat dilihat
pada Tabel II-7.

Tabel II-7. Kedalaman dan Tebal Lapisan Akuifer Dalam Berdasarkan Hasil
Pendugaan Geolistrik
Titik Duga Kedalaman (m) Tebal (m)

GL 01 28,14 – 69,71 41,57

GL 02 39,04 – 68,17 29,13

GL 03 41,42 – 68,97 27,55

GL 04 38,17 – 69,05 30,88

GL 05 37,49 – 65,42 27,93

GL 05 41,24 – 70,23 28,99


Sumber : Laporan Penyelidikan Geologi Lingkungan Pembangunan The Avenue Residences

A.3. Pengurusan Izin


Pengurusan Izin yang dilakukan oleh PT. DASRA DIANTARA dalam rangka
menjalankan usaha Pembangunan Apartemen “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA
DIANTARA sebagai jaminan keberlangsungan aktivitasnya, juga sebagai jaminan
keamanan aset-aset yang telah diinvestasikan. PT. DASRA DIANTARA akan mengurus
berbagai aspek legalitas sebagai bentuk kepatuhan pemrakarsa terhadap aspek peraturan
perundang–undangan yang berlaku dan telah ditetapkan oleh pemerintah (pusat atau
daerah). Perizinan yang telah dimiliki PT. DASRA DIANTARA dapat dilihat pada
Tabel II-8.

Tabel II-8. Perizinan yang Dimiliki PT. DASRA DIANTARA

No Uraian Jenis Izin Instansi Penerbit Nomor dan Tanggal

1. Akte Pendirian Notaris Nelson Eddy No. 18, Tanggal 5 Februari 2010
Tampubolon, SH

2. Pengesahan Badan Menteri Hukum dan Hak AHU-17202.AH.01.02.Tahun 2010.


Hukum Perseroan Asasi Manusia Tanggal 06 April 2010

3. Akte Perubahan Notaris Marlina Flora, SH No. 04, Tanggal 06-02-2015

4. Pengesahan Badan Kementerian Hukum dan AHU-AH.01.03-0008447. Tanggal 09


Hukum Perseroan Hak Asasi Manusia Februari 2015

5. Akta Peningkatan Notaris Dian Purnamasari, No. 34, Tanggal 17-03-2014


Modal Dasar Perseroan SH

6. Surat Keterangan Kelurahan Bendungan Hilir No : 6900/5.16.1/31.71.07.1002/-


Domisili Usaha 1.711.52/2015, Tanggal 25 November
2015

PT. DASRA DIANTARA II - 21


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

No Uraian Jenis Izin Instansi Penerbit Nomor dan Tanggal

7. Risalah Pertimbangan Badan Pertanahan Nasional Nomor : 108/PTP-IL/32.01/400/2015,


Teknis Pertanahan Tanggal 13-07-2015
Dalam Rangka
Penerbitan Izin Lokasi

8. Izin Lokasi Badan Penanaman Modal Nomor :


dan Pelayanan Terpadu 591.1/001/00063/BPMPTSP/2015,
Satu Pintu Tanggal 15 Juli 2015

9. Izin Sementara Dinas Tata Bangunan dan Nomor : 640/350.TB.DTBP, Tanggal 02


Mendirikan Bangunan Pemukiman Pebruari 2016

10. Rekomendasi / Saran Dinas Bina Marga dan Nomor : 503/2401/Dalwas, Tanggal 24
Teknis Penataan Pengairan November 2015
Saluran Pembuangan

11. Kajian Teknis Dinas Tata Bangunan dan Nomor: 640/392.TB.DTBP, Tanggal 10
Ketinggian Bangunan Pemukiman Pebruari 2016
Apartemen “The
Avenue Residences”
atas nama PT. Dasra
Diantara

12. Surat Persetujuan Kecamatan Cibinong Nomor : 648.1/60/VII/2015, Tanggal


Lingkungan 10 Juli 2015

13. Rekomendasi Komando Operasi TNI No. B/1167/X/2015, Tanggal 30


Ketinggian Bangunan Angkatan Udara I Oktober 2015
Pangkalan TNI Angkatan
Udara Atang Sendjaja
Sumber : PT. DASRA DIANTARA, Tahun 2016

Perizinan yang akan diproses pengurusannya oleh PT. DASRA DIANTARA


disajikan pada Tabel II-9.

Tabel II-9. Perizinan yang Akan Diurus Oleh PT. DASRA DIANTARA

No Uraian Jenis Izin Instansi Penerbit

1. Surat Keterangan Kesesuaian Tata Ruang Dinas Tata Ruang Pemukiman dan Kebersihan
Kabupaten Bogor

2. Laporan Hasil Penilaian Analisis Dampak Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Lalu Lintas

3. Rencana Tapak (Site Plan) Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman

4. Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan


Penanaman Modal

5. Ijin Sistem Proteksi Kebakaran UPTD Pemadam Kebakaran

6. Ijin Sumur Tanah Dalam ESDM Provinsi Jawa Barat


Sumber : PT. DASRA DIANTARA, Tahun 2016

PT. DASRA DIANTARA II - 22


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

B. Tahap Konstruksi
Rangkaian kegiatan yang dapat dikategorikan ke dalam tahap konstruksi pada
intinya merupakan rangkaian kegiatan yang ditujukan untuk membangun bangunan
Apartemen serta fasilitas sarana dan prasarana penunjang. Tahap konstruksi akan
berlangsung setelah Izin Mendirikan Bangunan Gedung (IMBG) diterbitkan.

Rincian rencana kegiatan pembangunan Apartemen “The Avenue Residences“a.n.


PT. DASRA DIANTARA pada tahap konstruksi terdiri dari:

(1) Rekruitmen Tenaga Kerja Konstruksi

(2) Mobilisasi Peralatan dan Material

(3) Persiapan dan Pematangan Lahan

(4) Pekerjaan Konstruksi Bangunan Utama

(5) Pekerjaan Konstruksi Fasilitas Penunjang

(6) Pelepasan Tenaga Kerja Konstruksi

B.1. Rekruitmen Tenaga Kerja Konstruksi


Rekruitmen tenaga kerja merupakan kegiatan penting pada tahap konstruksi.
Keperluan tenaga kerja selama tahap konstruksi mencakup keahlian di bidang
manajemen, teknisi, sipil teknis (engineering), tenaga administrasi dan tenaga lapangan.
Tenaga lapangan yang dibutuhkan seperti tenaga ahli sipil, ahli drainase, surveyor (juru
ukur), operator alat berat dan helper-nya, mekanik, ahli pondasi, juru gambar, tukang
batu, tukang kayu, tukang kaca, tukang las, tukang bor, tukang listrik, dan lainnya.

Kegiatan rekruitmen tenaga kerja ini akan memberikan dampak positif bagi
masyarakat dengan terbukanya kesempatan kerja dan peluang berusaha yang akan
berdampak lanjut terhadap peningkatan pendapatan masyarakat dan pada akhirnya
dapat memberikan persepsi positif terhadap rencana Pembangunan Apartemen “The
Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA.

Namun, apabila dalam proses rekruitmen tenaga kerja tidak memperhatikan


aspirasi masyarakat sebagai tenaga kerja lokal dan tidak melibatkan mereka dalam
proses pembangunan, maka dapat memberikan dampak negatif berupa persepsi negatif
masyarakat, yang dalam jangka panjang dapat memicu terjadinya berbagai potensi
konflik sosial.

Penciptaan kesempatan kerja selama tahap konstruksi diprakirakan mencapai


sekitar ± 420 orang. Tenaga kerja yang akan direkrut untuk kegiatan ini terdiri atas
tenaga kerja yang mempunyai keahlian (spesifikasi) dan tenaga kerja yang tidak
mempunyai keahlian (non spesifikasi). Kategori non spesifikasi merupakan kategori
tenaga kerja yang memungkinkan dapat merekrut dari masyarakat setempat (sekitar

PT. DASRA DIANTARA II - 23


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

lokasi proyek). Diperkirakan tenaga kerja setempat yang dapat diserap mencapai 60 %
(252 orang) dari total tenaga kerja yang dibutuhkan dan sisanya sekitar 40 % (168 orang)
merupakan pendatang (dari luar wilayah Cibinong). Adapun Klasifikasi, jumlah,
spesifikasi dan asal tenaga kerja pada tahap konstruksi disajikan pada Tabel II-10.

Tabel II-10. Rencana Klasifikasi, Jumlah, Spesifikasi dan Asal Tenaga Kerja Tahap
Konstruksi

Jumlah
No Klasifikasi Pekerjaan Spesifikasi Asal Tenaga Kerja
(Orang)

1. Site Manajer 1 S2 Luar Wilayah Cibinong

2. Asisten Site Manajer 3 S1 Luar Wilayah Cibinong

3. Supervisi/Tenaga Ahli MK 2 S2 Luar Wilayah Cibinong

4. Koordinator Pelaksana 1 D3 Luar Wilayah Cibinong

5. Pelaksana 3 D3 Luar Wilayah Cibinong

6. Tenaga Logistik 1 D3 Luar Wilayah Cibinong

7. Tenaga Administrasi 1 D3 Luar Wilayah Cibinong

8. Operator Alat Berat 2 Bersertifikasi Luar Wilayah Cibinong

9. Echanical & Electrical 6 Luar Wilayah Cibinong

10. Pengawas/Mandor 2 STM Bangunan Luar Wilayah Cibinong

11. Kepala Tukang 8 Bersertifikasi Pelatihan Luar Wilayah Cibinong

12. Tukang Kayu 5 Non Spesifikasi Setempat

13. Tukang Batu 25 Non Spesifikasi Setempat

14. Tukang Cat 5 Non Spesifikasi Setempat

15. Tukang Kaca 10 Non Spesifikasi Setempat

16. Tukang Ledeng/Pipa 10 Non Spesifikasi Setempat

17. Tukang Besi/Baja 10 Non Spesifikasi Setempat

18. Tukang Listrik (BTL) 10 Bersertifikasi Pelatihan Luar Wilayah Cibinong

19. Buruh Bangunan 113 Non Spesifikasi Luar Wilayah Cibinong

20. Buruh Bangunan 187 Non Spesifikasi Setempat

20. Sopir Truk 15 SIM B Luar Wilayah Cibinong

Total 420
Sumber : PT. DASRA DIANTARA, Tahun 2016

PT. DASRA DIANTARA II - 24


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Pekerjaan konstruksi Pembangunan Apartemen “The Avenue Residences”


a.n. PT. DASRA DIANTARA dilaksanakan oleh Mitra bidang Kontruksi Bangunan
(Kontraktor) yang telah memiliki pengalaman dalam pekerjaan pembangunan bangunan
vertikal (gedung berlantai tinggi), serta didukung tenaga kerja ahli keteknikan sipil
gedung yang telah berpengalaman, memiliki peralatan kerja (utama dan pendukung)
yang memadai serta memilik perangkat metode kerja (aturan perusahaan, SOP, Intruksi
kerja, dll) yang efektif terkait pembangunan.

Sedangkan untuk memperlancar pekerjaaan, Kontraktor membentuk struktur


kerja organisasi proyek sebagaimana disajikan pada Gambar II-7. Struktur kerja
organisasi tersebut terdiri atas tingkatan direktur wilayah, direktur proyek, direktur
marketing, direktur keuangan dan lain-lain. Umumnya tenaga kerja ini dimiliki oleh
perusahaan kontraktor karena menjadi staf tetap perusahaan kontraktor, sedangkan
untuk mandor dan tukang diambil dari luar perusahaan kontraktor. Pemrakarsa akan
mencantumkan dalam surat kerjasama dengan kontraktor pelaksana agar
memprioritaskan tenaga kerja konstruksi dari warga setempat.

Direktur Wilayah

Direktur Marketing Direktur Proyek Direktur Keuangan

GM GM Promosi Proyek Perizinan GA / HRD Keuangan


Marketing Marketing Manager (Legal)

Manajer K3

Struktur Arsitek MEP

Keterangan :

• Garis Perintah
• Garis Koordinasi

Gambar II-7. Struktur Organisasi Proyek Pembangunan “The Avenue Residences”


a.n. PT. DASRA DIANTARA

B.2. Mobilisasi Peralatan dan Material


Mobilisasi dalam konteks ini adalah pemindahan peralatan/material menuju ke
lokasi kegiatan/proyek. Kegiatan mobilisasi peralatan akan dilakukan pada awal
pekerjaan tahap konstruksi akan dilakukan, dengan waktu pelaksanaan direncanakan
secara bertahap, selama kegiatan konstruksi tersebut berlangsung (± 1,5 s.d. 2 tahun).

Kegiatan pengadaan alat dilakukan oleh kontraktor pelaksana sesuai dengan


kebutuhan proyek. Peralatan yang digunakan dalam konstruksi antara lain truck ready

PT. DASRA DIANTARA II - 25


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

mix untuk suplai beton, genset, mixer, excavator, compactor, alat pengangkat (crane), mesin
las, mesin bor pile, pemotong besi tulangan, scaffolding, formwork, stone walls, bekisting,
loader dan lain-lain. Alat-alat tersebut digunakan pada pekerjaan tahap konstruksi mulai
dari kegiatan persiapan, kegiatan tiang pancang pondasi, dan bangunan atas (upper
structure). Mobilisasi alat berat tersebut dimulai dari gudang peralatan (Jakarta dan
Bogor) yang menuju lokasi proyek akan melewati Jalan Raya Cikaret-Cibinong. Material
konstruksi akan diangkut dengan truk molen dan dump truck yang disesuaikan dengan
tonase kelas jalan yang akan dilewati dengan kapasitas angkut masing-masing sekitar 5–
10 m3, sehingga jumlah ritasi pengangkutan sekitar 6.725 kali atau sekitar 7 rit per hari
selama masa pembangunan fisik konstruksi bangunan utama dan fasilitas penunjang.
Prakiraan kebutuhan peralatan dan material disajikan pada Tabel II-11 berikut:

Tabel II-11. Prakiraan Kebutuhan Peralatan Pada Tahap Konstruksi

Jumlah
No Jenis Peralatan Proyek Keterangan Asal
(unit/set)

1. Scaffolding 2.000 set - Didatangkan dari wilayah


Jakarta dan sekitarnya

2. Truck truk 2 As double 6 Energi minyak (solar) Didatangkan dari wilayah


Jakarta dan sekitarnya

3. Colt Pick Up 2 Energi minyak (solar) Didatangkan dari wilayah


Jakarta dan sekitarnya

4. Mixer Molen 4 Energi listrik Didatangkan dari wilayah


Jakarta dan sekitarnya

5. Truck Mixer ready mix 10 Disesuaikan kebutuhan Didatangkan dari wilayah


Jakarta dan sekitarnya

6. Concrete pump truck 2 Energi minyak (solar) Didatangkan dari wilayah


Jakarta dan sekitarnya

7. Vibrator 2 5 PK (Gasoline) Didatangkan dari wilayah


Jakarta dan sekitarnya

8. Genset 55 KVA 2 Energi minyak Didatangkan dari wilayah


(gasoline/solar) Bogor dan sekitarnya

9. Tower Crane 2 Energi minyak (solar) Didatangkan dari wilayah


Jakarta dan sekitarnya

10. Pompa Air 2 Energi listrik Didatangkan dari wilayah


Bogor dan sekitarnya

11. Besi/jaring pengaman 4 set - Didatangkan dari wilayah


Bogor dan sekitarnya

12. Las listrik 15 Energi listrik Didatangkan dari wilayah


Bogor dan sekitarnya

13. Gerinda/pemotong besi 15 Energi listrik Didatangkan dari wilayah


Bogor dan sekitarnya

14. Excavator 2 PC-200 Energi minyak Didatangkan dari wilayah


(solar) Jakarta dan sekitarnya

PT. DASRA DIANTARA II - 26


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Jumlah
No Jenis Peralatan Proyek Keterangan Asal
(unit/set)

15. Breaker 1 PC-210 Energi minyak Didatangkan dari wilayah


(solar) Jakarta dan sekitarnya

16. Dozer 1 D-8 Energi minyak (solar) Didatangkan dari wilayah


Jakarta dan sekitarnya

17. Dump truck 24 Kapasitas 5 – 10 m3 Didatangkan dari wilayah


Jakarta dan sekitarnya
Sumber : PT. DASRA DIANTARA, Tahun 2016

Adapun bahan material yang dibutuhkan untuk pembangunan Apartemen “The


Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA pada tahap konstruksi ini adalah
pada Tabel II-12.

Tabel II-12. Prakiraan Kebutuhan dan Jenis Bahan Material Pada Tahap Konstruksi

No Jenis Bahan atau Material Volume Satuan Keterangan

1. Pondasi Full Slab Concrete 9.600 m2


Jumlah kebutuhan
Beton Cor 19.200 m3 jenis bahan
material akan
. Pembesian 115.200 Kg
disesuaikan
2. Pekerjaan Pembetonan dengan kebutuhan
pada tahap
Beton Cor 60.000 m3 konstruksi
pembangunan
Besi beton 360 Ton fisik gedung
3. Balok Prestressed utama/ fasilitas
penunjang lainnya,
Balok prestressed 1.000 x 3.000 120 m’ sedangkan sumber
bahan atau
4. Lift penumpang 2 Unit material
didatangkan dari
5. Lobby lift 1
wilayah Bogor dan
6. Pekerjaan plumbing Unit sekitarnya

Tangki air bersih 3 Set/Unit

Pompa transfer 1 Unit

Sewage treatmen plan 2 m

Pipa air bersih Ø 50 mm 3.000 m

Pipa air bersih Ø 65 mm 2.400 m

Pipa air bersih Ø 80 mm 1.000 m

Pipa air bersih Ø 100 mm 1.000 m

Pipa air bersih Ø 150 mm 800 m

Pipa air bersih Ø 200 mm 750 m

Pipa ciled water Ø 250 mm 3.000 m

Pipa ciled water Ø 300 mm 2.400 m

PT. DASRA DIANTARA II - 27


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

No Jenis Bahan atau Material Volume Satuan Keterangan

Pipa ciled water Ø 350 mm 500 M

Pipa ciled water Ø 400 mm 1.000 M

Pipa hydrant Ø 65 mm 1.900 M

Pipa hydrant Ø 100 mm 600 M

Rumah pompa hydrant 1 Unit

Pipa air hujan Ø 80 mm 1.000 M

Pipa air hujan Ø 100 mm 600 M

Pipa air hujan Ø 200 mm 800 M

Pipa air kotor Ø 100 mm 1.000 M

Pipa air kotor Ø 150 mm 2.400 M

Pipa air kotor Ø 200 mm 3.000 M

Pipa air panas Ø 40 mm 400 M

Pipa air panas Ø 25 mm 800 M

Pipa air panas Ø 30 mm 800 M

7. Pekerjaan Arsitektur M

Pasangan bata ringan hebel 6.000 M

Keramik lantai dan dinding 120.000 M

Plafon Gypsum 200.000 M

Kaca 2.800 M

Batu hias (alam) 600 M


Sumber : PT. DASRA DIANTARA, Tahun 2016

B.3. Persiapan dan Pematangan Lahan


B.3.1. Persiapan Konstruksi
B.3.1.1. Pembersihan Lahan dan Pengukuran
Pekerjaan persiapan dimulai dengan melakukan pembersihan terhadap seluruh
area rencana tapak proyek yang dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
Pekerjaan persiapan dilakukan untuk menyediakan berbagai kebutuhan proyek, sebelum
pekerjaan konstruksi dimulai. Pekerjaan persiapan dimulai dengan melakukan
pengukuran untuk menentukan posisi semua bangunan dan sarana pendukung di dalam
tapak proyek, pengukuran yang umum dilakukan meliputi pengukuran menyipat data
dan beda tinggi. Pengukuran dilakukan oleh surveyor pengukuran dan dibantu oleh
beberapa orang yang bertugas memegang alat pengukuran seperti bak pengukur.

PT. DASRA DIANTARA II - 28


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Alat yang dipergunakan untuk pengukuran atau pemetaan ini adalah waterpass
dan theodolit baik manual maupun otomatis. Pengukuran dilakukan berdasarkan gambar
rencana yang telah dibuat oleh konsultan perencana. Hasil pengukuran di lapangan
diberi tanda/patok ukur, pada titik-titik koordinat yang dimaksud serta diberi tanda
duga tingginya (peil) dengan cat warna merah.

B.3.1.2. Pembuatan Pagar Pengaman (Safety Fence)


Pagar pengaman dibangun di sekeliling proyek sebagai batas lokasi proyek dan
juga untuk mengamankan lokasi proyek selama kegiatan proyek berlangsung. Pagar
pengaman ini juga berfungsi diantaranya yaitu sebagai pembatas bagi aktifitas
masyarakat umum terhadap aktifitas di dalam proyek, sebagai batas tapak proyek,
mencegah terjadinya kecelakaan kerja khususnya masyarakat umum, pengaman
peralatan dan bahan material proyek dari tindak pencurian.. Bahan yang akan digunakan
untuk pagar pengaman adalah beton duracon 4 tingkat atau setinggi sekitar 2 meter.
Selain pagar pengaman, akan dilengkapi juga dengan lampu penerangan pada pintu
masuk-keluar lokasi proyek serta pada area yang berdekatan dengan permukiman
penduduk.

B.3.1.3. Pembuatan Direksi Keet dan Kantor Proyek


Direksi keet dibangun sebagai tempat menyimpan berbagai peralatan pendukung,
spareparts, tools, dan lain-lain. Ukuran direksi keet disesuaikan dengan kebutuhan dan
ditempatkan posisi yang tidak mengganggu pelaksanaan proyek. Direksi keet digunakan
selama proyek dilaksanakan. Selanjutnya apabila proyek sudah selesai maka bangunan
direksi keet ini akan dibongkar dan dibersihkan. Pada umumnya peralatan yang rusak
akan diperbaiki di dekat lokasi direksi keet supaya mudah dalam hal pengambilan dan
penyimpanan peralatan. Karena di lokasi ini sering dilakukan perbaikan dan
pemeliharaan peralatan, maka di sekitar lokasi ini sering ditemukan sisa-sisa bahan yang
dipakai untuk perbaikan seperti oli bekas, potongan kabel, potongan kawat las, dan lain-
lain.

Kantor proyek mempunyai peran sangat besar, karena kantor ini merupakan
pusat kegiatan administrasi dan teknis kegiatan proyek. Rapat-rapat rutin untuk
membahas kegiatan proyek di lakukan disini. Kantor ini biasanya dilengkapi peralatan
kantor seperti komputer, meja rapat, sarana telepon, file dan lain-lain. Di kantor
sementara ini akan ditempati oleh para manajemen pemrakarsa dan konsultan
pengawas.

PT. DASRA DIANTARA II - 29


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

B.3.1.4. Penyediaan Barak Kerja


Barak kerja dibangun sebagai tempat tinggal para pegawai dan pekerja yang
menetap di lokasi proyek selama proyek berlangsung. Khusus pekerja proyek yang dari
luar wilayah Cibinong (168 orang), sebagian dari mereka bisa tinggal di barak kerja yang
telah disediakan. Sarana MCK portable sementara akan disediakan untuk tempat mandi
dan buang air kotor bagi pekerja dan pegawai yang sedang bekerja dan tinggal di dalam
proyek selama proyek berlangsung. Jarak MCK dari sumber air bersih minimal 10 meter,
limbah dari MCK pada tahap kontruksi akan diolah dengan sistem bio-teknologi yang
ramah lingkungan, sehingga hasil olahan limbah tersebut dapat dibuang dengan aman
ke saluran umum. Pembangunan MCK mengacu pada SNI 03-2399-2002, tentang tata
perencanaan bangunan MCK umum.

Di lokasi proyek juga akan disediakan air bersih dan listrik sebagai sarana
penunjang dalam pelaksanaan proyek. Kebutuhan air bersih untuk kegiatan domestik
para pekerja selama kegiatan konstruksi di pasok dari sumur dangkal eksisting. Untuk
kedepannya, pemrakarsa akan segera mengurus izin pengambilan air bawah tanah
(ABT) untuk suplai air bersih pada tahap konstruksi dan operasional kepada Badan
Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor, sedangkan untuk sumber energi listrik dipasok
dari PLN.

B.3.2. Pekerjaan Pematangan Lahan


Pekerjaan pematangan lahan (cut and fill) ini dilakukan pada siang hari dengan
pertimbangan keamanan dan tidak menganggu kenyamanan masyarakat sekitar akibat
pekerjaan alat-alat berat. Kegiatan pematangan lahan diikuti oleh pelaksanaan kegiatan
perataan dan pemadatan tanah. Perataan tanah dilakukan dengan menggunakan
buldozer, sedangkan kegiatan pemadatan tanah urugan dilakukan dengan menggunakan
road compactor.

B.4. Pekerjaan Konstruksi Bangunan Utama


B.4.1. Pekerjaan Struktur Bawah
B.4.1.1. Pekerjaan Pondasi
Pekerjaan konstruksi bangunan utama dimulai dengan melakukan pemancangan
pondasi untuk tiang pancang dengan ukuran dan kedalaman pemancangan yang sesuai
dengan kekuatan daya dukung tanah. Tiang pancang ini berfungsi sebagai pondasi
dalam konstruksi bangunan utama apartemen. Kekuatan daya dukung tanah diperoleh
dari hasil test sondir.

Kekuatan dan kedalaman tiang pondasi yang ditanam ke dalam tanah tergantung
pada beban bangunan yang akan dipikul tiang pondasi. Lapisan tanah yang akan

PT. DASRA DIANTARA II - 30


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

memikul semua beban yang bekerja akan didistribusikan melalui tiang pondasi yang
ditanam, sehingga tiang pondasi dapat memikul beban tanpa terjadi penurunan.

Penggunaan pondasi tipe pancang yang dalam pengerjaannya berpotensi


menimbulkan peningkatan getaran diupayakan dengan menggunakan bor pile. Bahan
yang digunakan untuk bor pile adalah beton cair ready mix yang dibuat di concrete
batching plant (baik membeli dari luar maupun dibangun di dalam lokasi proyek) yang
dirancang dengan nilai slump tertentu dan mutu yang tinggi (minimal K-400 atau sesuai
desain). Baja tulang yang digunakan sebagai reinforcement pondasi bor pile akan
dirancang sedemikian rupa sampai memenuhi standar kekuatan tarik dan sesuai dengan
desain yang direncanakan. Bor pile dikerjakan dengan alat bor yang relatif tidak
menimbulkan kebisingan dan getaran yang besar sehingga tidak
mengganggu.Pengecoran dilakukan dengan baik untuk menghasilkan mutu beton yang
baik. Dalam pelaksanaan pengecoran dilakukan dengan truk molen yang dibawa
langsung ke dekat titik bor pile apabila dimungkinkan atau menggunakan concrete
pump untuk bisa menjangkau titik yang jauh dan sulit.

Pada saat studi AMDAL ini, dilokasi tapak proyek rencana pembangunan
Apartemen “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA sudah dilakukan
boring sondir test (penyelidikan tanah) yang dilakukan oleh yang dilakukan oleh CV.
DATUM Cipta Selaras.

Pekerjaan yang dilakukan dalam penyelidikan tanah adalah Cone Penetration Test
(Sondir), bor dalam (Depp Boring), dan Sampling (Pengambilan Contoh Tanah). Dengan
hasil sebagai berikut :

Sondir (Cone Penetration Test)

Uji ini dilakukan untuk mengetahui elevasi lapisan keras (Hard Layer) dan
homogenitas tanah dalam arah lateral. Hasil Cone Penetration Test disajikan dalam bentuk
diagram sondir yang mencatat nilai tahanan konus dan friksi selubung, kemudian
digunakan untuk menghitung daya dukung pondasi yang diletakkan pada tanah
tersebut. Hasil penyeledikan lapangan, secara ringkas disajikan pada Tabel II-13
dibawah ini.

Tabel II-13. Sondir Test


Nilai Konus Friksi Total
Nomor Sondir Kedalaman Uji (m)
(Kg f/cm”) (kg/f/cm)
S-1 8,60 >250 584
S-2 15,20 >250 1.070
S-3 17,60 >250 1.350
S-4 11,60 >250 744
S-5 10,2 >250 678
S-6 12,00 >250 776

PT. DASRA DIANTARA II - 31


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Nilai Konus Friksi Total


Nomor Sondir Kedalaman Uji (m)
(Kg f/cm”) (kg/f/cm)
S-7 30,00 60 2.496
S-8 30,00 85 2.492
Sumber : Laporan Penyelidikan Tanah Pembangunan The Avenue Residences – Cibinong, 2016

Bor Dalam (Deep Boring)

Tujuan bor dalam adalah untuk mendapatkan contoh tanah asli (undisturbed)
serta mengklasifikasikan tanah secara visual dilapangan. Standard Penetration Test juga
dilakukan untuk mendapatkan nilai N-SPT. Bor dilakukan sebanyak 3 (tiga) titik sampai
kedalaman 35 meter dan 1 (satu) titik sampai kedalaman 60 m. Standard Penetration Test
dilakukan setiap interval 2 meter, untuk mendapatkan nilai N-SPT. Hasil dari N-SPT
untuk tiap titik bor adalah sebagai berikut:

Tabel II-14. Standard Penetration Test (S.P.T)


Nilai N SPT
No Kedalaman Test (M)
DB1 DB DB3 DB4
1 2 4 4 4 5
2 4 5 5 7 7
3 6 4 8 9 7
4 8 16 6 6 10
5 10 60 4 16 6
6 12 56 10 40 5
7 14 40 16 44 10
8 16 60 18 50 12
9 18 60 16 36 11
10 20 60 18 23 8
11 22 52 22 38 15
12 24 57 40 60 18
13 26 33 60 45 50
14 28 42 60 48 60
15 30 58 60 60 60
16 32 60 50 60 60
17 34 42 55 42 60
18 36 48 60 45 55
19 38 45
20 40 40
21 42 48
22 44 60
23 46 60
24 48 60
25 50 42
26 52 60
27 54 60
28 56 53
29 58 60
30. 60 50
Sumber : Laporan Penyelidikan Tanah Pembangunan The Avenue Residences – Cibinong, 2016

PT. DASRA DIANTARA II - 32


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Berdasarkan hasil penyelidikan lapangan yang kemudian dianalisis secara


geoteknik, maka dibawah ini diberikan rekomendasi sebagai berikut :
Konstruksi Ringan

Pergerakan pondasi dangkal (spread footing)

Type : Pondasi telapak (spread footing)

Kedalaman : -1,00 m dari elevasi exiting

Tegangan ijin (σt) : 0,50 kg/cm2

Konstruksi Berat

Tabel II-15. Penggunaan Pondasi PC Pile


Kedalaman Pile 30 x 30 35 x 35 40 x 40
Area
(m) (ton) (ton) (ton)
DB1 10 60 90 120
DB2-DB4 24-26 60 90 120
Sumber : Laporan Penyelidikan Tanah Pembangunan The Avenue Residences – Cibinong, 2016

Tabel II-16. Penggunaan Pondasi Spun Pile


Kedalaman Pile 40 45 50
Area
(m) (ton) (ton) (ton)
DB1 10 100 130 170
DB2-DB4 24-26 100 130 170
Sumber : Laporan Penyelidikan Tanah Pembangunan The Avenue Residences – Cibinong, 2016

Tabel II-17. Penggunaan Pondasi Bore Pile


Kedalaman Pile 50 60 80
Area
(m) (ton) (ton) (ton)
DB1 10 80 100 150
DB2-DB4 24-26 80 100 150
Sumber : Laporan Penyelidikan Tanah Pembangunan The Avenue Residences – Cibinong, 2016

B.4.1.2. Pekerjaan Basement


Bangunan Apartemen “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA
direncanakan terdiri atas 3 (tiga) lantai basement yaitu basement 1, 2, dan 3. Pekerjaan
basement akan dilakukan dengan diawali penggalian tanah sedalam ± 10,1 m. Metode
penggalian basement dilakukan dengan metode open cut dari atas ke bawah. Alat
penggalian tanah untuk lokasi basement menggunakan excavator lengan pendek. Untuk
mencegah keruntuhan tanah selama proses penggalian maka stabilitas tanah galian harus
dijaga agar tidak runtuh. Tanah galian ditumpuk pada lokasi tertentu sebelum
digunakan sebagai bahan timbunan di dalam lokasi. Volume material galian lantai
basement masing-masing diperkirakan yaitu basement 3 (6.764,84 m2 x 3,1 m = 20.971 m3),
untuk basement 2 (6.764,84 m2 x 3,1 m = 20.971 m3), dan untuk basement 1 (6.764,84 m2 x 3,9
m = 26.382,88 m3), jadi total volume galian tanah untuk basement adalah sebesar 68.324,88

PT. DASRA DIANTARA II - 33


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

m3. Tanah hasil galian lantai basement, akan digunakan untuk pengurukan/penimbunan
tapak proyek yang memiliki kontur rendah sesuai dengan landscaping desain. Material
galian tidak ada yang diangkut keluar proyek, mobilisasi internal atas tanah galian
dengan menggunakan dumtruck kapasitas 10 m3 sebanyak 24 unit, jarak angkut material
dalam ruang proyek tidak lebih dari 50 – 100 m. Tahap pekerjaan yang dilakukan pada
saat membuat basement yaitu: pengaturan stabilisasi tanah, pembuatan dinding,
penyokongan gaya samping (lateral), pengaturan penggalian, pengeluaran air
(dewatering) dan pemindahan tumpahan.

Ketika dilakukan penggalian tanah untuk basement maka kecenderungan tanah


mengalami keruntuhan meningkat. Keruntuhan ini terjadi karena adanya tekanan pasif
dan aktif tanah. Keruntuhan tanah akan dicegah dengan membangun dinding penahan
(retaining wall) di sekeliling sisi galian basement. Dinding penahan ini terbuat dari beton
pracetak yang dipancang dengan menggunakan alat pemancang. Untuk mencegah tanah
galian mengalami keruntuhan maka dibuatlah penstabilan tanah galian yaitu dinding
penahan dengan memasang caisson wall. Pembesian ini merupakan sambungan untuk
pemasangan struktur tiang selanjutnya. Sedangkan untuk menahan gaya lateral dapat
dipasang penyokong gaya samping (lateral force) berupa steel strut.

Selama proses penggalian tanah untuk basement maka air cenderung tergenang di
dalam galian karena adanya proses pengaliran air ke dalam galian terutama pada musim
penghujan. Selama proses penggalian terdapat genangan air akibat hujan, air tersebut
akan dikeluarkan (dewatering). Pengeluaan air menggunakan selang karet yang ditarik
dengan pompa. Air yang dikeluarkan dari dalam basement akan diresapkan kedalam
tanah. Air hasil dewatering dapat diresapkan kembali pada sumur resapan yang telah
ditentukan atau dibuang ke saluran yang disediakan. Peresapan air genangan ke dalam
sumur resapan untuk membuat permukaan air tanah tidak turun. Metode yang
dilakukan untuk mengeluarkan air yaitu: Metode dewatering aktif dengan menggunakan
jenis penghisap Well Point dan Dewatering Pasive dengan menggunakan Sum Pit.

PT. DASRA DIANTARA II - 34


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

B.4.2. Pekerjaan Struktur Atas


Dalam perencanaan pekerjaan struktur atas mengacu pada Rekomendasi
Ketinggian Bangunan (RKTB) serta pengesahan Dokumen Rencana Teknis (PDRT) yang
dikeluarkan oleh Dinas Tata Bangunan dan Pemukiman Kabupaten Bogor dan SNI 03-
1727-1989 tentang Tata Cara Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung, SNI
03-1726-2012 tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur
Bangunan Gedung dan Non Gedung, SNI 03-2847-2013 tentang Persyaratan Beton
Stuktural Untuk Bangunan Gedung dan SNI 03-1729-2003 tentang Tata Cara Perencanaan
Bangunan Baja Untuk Gedung. Balok lantai terbuat dari beton bertulang dan di cor
langsung di tempat dengan memakai form work yang juga dapat dipasang dan dibongkar.
Pemasangan kolom dan balok dilakukan sampai lantai tertinggi. Tinggi tiap lantai kira-
kira 3,1 s/d 4,65 meter sudah termasuk tempat pemasangan plumbing yang diikat pada
plat lantai. Pada saat pemasangan kolom, balok dan lantai sampai dicapai kekuatan
penuh maka konstruksi ditahan dengan menggunakan struktur bekisting.

Selama pelaksanaan konstruksi ini akan digunakan juga alat pengangkat tower
crane yang dapat berputar bebas. Scaffolding dan tangga digunakan untuk naik turunnya
pekerja bangunan dan sekaligus penyangga. Pada bagian terluar dari konstruksi akan
dipasang jaring penyelamat (safety net) untuk mencegah terjadinya kecelakaan, seperti
terjatuhnya pekerja konstruksi maupun benda-benda material dari atas konstruksi.
Setelah konstruksi kolom, balok dan lantai terpasang maka akan dilanjutkan dengan
pekerjaaan dinding, plafond, jendela dan lain-lain. Selama kegiatan pekerjaan struktur
atas ini akan menghasilkan potongan-potongan sisa bahan material, seperti kayu, besi,
alumunium, kabel, gypsum, karet, kaca dan lain-lain. Peralatan yang sering digunakan
adalah bor, pemotong, gurinda, mesin las listrik, gergaji dan lain-lain.

Bangunan utama yang akan di bangun terdiri dari :

• Pada lantai dasar (Ground Floor) akan dibangun seluas ± 4.457,00 m2, dengan
ketinggian sekitar 4,65 m, antara lain untuk retail seluas ± 2.458,00 m2, untuk fasilitas
dibangun seluas ± 64,00 m2, untuk koridor/void dibangun seluas ± 1.671,00 m 2, untuk
MEP 59,00 m2, dan untuk E/SFT dibangun seluas 205,00 m2.

• Pada lantai 2 (dua) akan dibangun seluas 3.759,00 m 2, dengan ketinggian sekitar 4,65
m, antara lain untuk retail seluas ± 1.605,00 m2, untuk unit hunian dibangun seluas ±
749,00, untuk fasilitas dibangun seluas ± 50,00 m2, untuk koridor/void dibangun
seluas ± 1.084,00 m2, untuk open space dibangun seluas ± 34,00 m2, untuk MEP
dibangun seluas ± 27,00 m2, dan untuk E/SFT dibangun seluas ± 220,00 m2, dengan
jumlah hunian 31 kamar (2BR.A 6 kamar, 1BR.A 2 kamar, 1BR.B 1 kamar, 1BR.C 2
kamar dan Studio 20 kamar). Sedangkan pada lantai 3 (tiga) akan dibangun seluas

PT. DASRA DIANTARA II - 35


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

3.734,00 m2, dengan ketinggian 4,65 m, antara lain untuk unit hunian seluas 944,00 m2,
untuk fasilitas dibangun seluas ± 606,00 m2, untuk koridor/void dibangun seluas
368,00 m2, untuk open space dibangun seluas ± 1.602,00 m2, untuk MEP dibangun
seluas 16,00 m2, dan untuk E/SFT dibangun seluas ± 198,00 m 2, dengan jumlah hunian
38 kamar (2BR.A 6 kamar, 2BR.B 2 kamar, 1BR.A 2 kamar, 1BR.B 1 kamar, 1BR.C 3
kamar dan Studio 24 kamar).

• Bangunan Apartemen , bangunan apartemen dibangun dengan 2 (dua) menara, pada


menara apartemen selatan dibangun sebanyak 22 (dua puluh dua) lantai (mulai dari
lantai 4 sampai dengan lantai 25) dengan ketinggian sekitar 68,6 m dengan luas lantai
sekitar 23.371,00 m2, yang terdiri dari 746 kamar (2BR.A 88 kamar, 2BR.B 20 kamar,
1BR.A 94 kamar, 1BR.B 20 kamar, 1BR.C 40 kamar dan Studio 484 kamar). Sedangkan
pada menara apartemen utara dibangun sebanyak 22 (dua puluh dua) lantai mulai
dari lantai 4 (empat) sampai dengan lantai 25 (dua puluh lima) yang terdiri dari 746
kamar (2BR.A 90 kamar, 2BR.B 18 kamar, 1BR.A 100 kamar, 1BR.B 18 kamar, 1BR.C 16
kamar dan Studio 484 kamar). Dengan luas lantai sekitar 23.371,00 m2.

Dalam kegiatan konstruksi dan penggunaan tanah, pemrakarsa akan mengacu


kepada ketentuan KDB (Koefisien Dasar Bangunan) yang ditentukan yakni sekitar 60%
untuk lahan terbangun/tertutup dan 40% semaksimal mungkin dipertahankan atau
dipergunakan untuk penghijauan, Garis Sempadan Bangunan (GSB) 15 meter dari as
jalan, Garis Sempadan Pagar (GSP) 10 meter dari as jalan, Garis Sempadan Saluran (GSS)
3 meter dari tepi saluran, bukaan jalan masuk minimal 30 meter dengan gerbang gapura
lebih menjorok kedalam, dan membuat celukan untuk mengurani kemacetan.

Ketinggian bangunan Apartemen “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA


DIANTARA yang akan dibangun diperkirakan ± 89 meter. Berdasarkan Rekomendasi
Ketinggian Bangunan dari Komando Operasi TNI-AU I, Pangkalan TNI-AU Atang
Sendjaja, Bogor dengan nomor surat B/1167/X/2015 tertanggal 30 Oktober 2015,
merekomendasikan ketinggian maksimum adalah ± 100 meter, dan berdasarkan Kajian
Teknis Ketinggian Bangunan Apartemen “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA
DIANTARA oleh Dinas Tata Bangunan dan Pemukiman dengan nomor surat
640/392.TB.DTBP tertanggal 10 Februari 2016 menyatakan bahwa setelah dilakukan
pengkajian/analisa tentang konstruksi bangunan, maka desain konstruksi bangunan
Apartemen “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA yang terdiri dari 25
(dua puluh lima) lantai dan 3 (tiga) lantai basement dengan ketinggian bangunan 89,00
meter dapat diaplikasikan untuk pelaksanaan konstruksi. Dalam pengoperasian “The
Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA tidak akan memasang peralatan
komunikasi yang dapat menggangu Alat Navigasi Udara, Pemrakarsa juga akan
melengkapi bangunan dengan signal lampu sesuai dengan Surat Keputusan Dirjen

PT. DASRA DIANTARA II - 36


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Perhubungan Udara Nomor Skep/32/IV/1998 Tentang Pemasangan Lampu


Menara/Tower.

B.5. Pekerjaan Konstruksi Fasilitas Penunjang


B.5.1. Sarana Air Bersih Tahap Konstruksi
Kebutuhan air bersih untuk aktifitas domestik pekerja menggunakan asumsi SNI
03-7065-2005, yakni sekitar 0,1 m3/pekerja/hari, sehingga kebutuhan air pekerja tahap
konstruksi dengan jumlah pekerja 420 orang adalah sekitar 42 m3 per hari.

Sedangkan kebutuhan air untuk kegiatan pada konstruksi diasumsikan sebesar 10


m3/hari, sehingga pada tahap konstruksi total kebutuhan air adalah 52 m 3/hari.
Penyediaan sumber air bersih pada tahap konstruksi direncanakan berasal dari air sumur
tanah dangkal yang sudah ada di dalam lokasi dan sumur tanah dalam (kedalaman 70
meter). Dalam pengambilan air tanah dalam, pemrakarsa akan mensosialisasikan terlebih
dahulu kepada warga sekitar dan mengurus izin pengambilan air bawah tanah (ABT)
kepada Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor. Adapun rincian jumlah kebutuhan
air dan jumlah limbah cair domestik disajikan pada Tabel II-18 berikut:

Tabel II-18. Kebutuhan Air dan Limbah Cair Domestik Pada Tahap Konstruksi

Jumlah Asumsi Jumlah


No Uraian
(Orang) (m3/hari)* (m3/hari)

1. Kebutuhan Air

a. Pekerjaan Konstruksi 420 0,1/orang 42

b. Kegiatan Konstruksi - 10 10

Total - - 52

2. Limbah Cair Domestik

a. Pekerjaan Konstruksi 420 80% *dari konsumsi 33,6


air/hari 0,08

b. Kegiatan Konstruksi - 0,06 6

Total 34,2
Asumsi : SNI 03-7065-2005
Sumber : Hasil Pengkajian Puslitbang Permukiman Dep. Kimpraswil tahun 2000 dan Permen Kesehatan No. 986/Menkes/XI/1992

PT. DASRA DIANTARA II - 37


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Loss, Evaporation,
Construction
(4 m3/hari) *

Konstruksi Sediment
Saluran Umum
10 m3/hari Trap
Sumur Tanah
Dangkal dan Air
Tanah Dalam
(kedalaman min.
100 meter)
52 m3/hari Pekerja Septic
Konstruksi Tank
42 m3/hari Portabel

* Loss, Evaporation, Construction ; Berdasarkan asumsi dalam Kepmen Kimpraswil No. 534/Kpts/M/2001

Gambar II-8. Neraca Air Tahap Konstruksi Pembangunan Apartemen “The Avenue
Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

B.5.2. Pekerjaan Mekanikal/Elektrikal (M/E)


Sistem mekanikal yang akan disediakan oleh pengelola diantaranya adalah sistem
plambing, sistem air bersih, sistem air kotor, sistem air recycle (air daur ulang), sistem air
panas, sistem air hujan, sistem pemadam kebakaran, sistem ventilasi dan tata udara serta
sistem transportasi dalam gedung (lift). Sedangkan elektrikal yang akan disediakan
adalah sistem kelistrikan dan sistem proteksi petir serta jaringan elektronik yang
diantaranya sistem telepon PABX, sistem fire alarm detector, sistem tata suara, sistem
master antena TV, sistem CCTV camera, sistem acces card dan sistem audio phone.
Pemasangan jaringan mekanikal sistem plumbing mengacu pada SNI yang berlaku,
pedoman plambing yang dipakai secara nasional dan NFPA (National Fire Protection
Association). Jaringan M/E diantaranya seperti diuraikan berikut ini:

B.5.2.1. Lift (Sistem Transportasi Vertikal)


Bangunan gedung bertingkat yang lebih dari lima lantai disyaratkan
menggunakan transportasi vertikal untuk sampai ke lantai yang lebih tinggi. Untuk
bangunan gedung, pemrakarsa akan menggunakan lift sebagai transportasi vertikal yang
beroperasi selama 24 jam. Pada bangunan ini akan disediakan lift penumpang kapasitas
15 orang (kap. 1.000 kg) sebanyak 2 unit dan lift barang kapasitas 10 orang (kap. 1.000 kg)
sebanyak 2 unit dengan dilengkapi instalasi smoke lobby untuk penanganan asap.

PT. DASRA DIANTARA II - 38


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Lokasi lift akan ditempatkan pada area hall atau lobby bangunan sebagai simpul
sirkulasi horizontal atau vertikal. Pada bangunan, lift memerlukan cerobong menerus yang
menembus semua lantai dengan ukuran sesuai dimensi ruang lift dan peralatan lain yaitu
rell atau bandul pemberat. Lift barang (service) digunakan untuk mengangkut barang
pada bangunan. Kapasitas angkat lift barang biasanya lebih besar daripada lift orang
walaupun dengan ukuran yang kurang besar. Lift barang biasanya diletakan pada area
service dimana delivery barang dilakukan. Lift barang ini tidak diperuntukkan secara
umum, sehingga tidak diberikan akses secara terbuka kepada pengguna bangunan.

Selain lift juga disediakan tangga cadangan dan tangga darurat. Fungsi tangga
cadangan adalah sebagai alat transportasi vertikal kedua setelah lift apabila suplai energi
listrik terganggu hingga lift tidak berfungsi, terjadi kerusakan pada lift, over capacity pada
lift, terjadi gempa atau kejadian alam lainnya. Desain tangga akan memperhatikan
beberapa aspek, diantaranya lebar, tinggi anak tangga dan jumlahnya (kelipatan). Lebar
tangga cadangan dibuat minimal 110 cm dan maksimal 160 cm, tinggi anak tangga
sekitar 25 cm, dengan tujuan pengguna tangga darurat dapat berjalan dua arah dari
lantai dasar hingga lantai teratas maupun sebaliknya dalam keadaan aman.

Tangga darurat terletak di sekitar lift atau di area sirkulasi utama dalam
bangunan (lobby, dsb). Tangga darurat berfungsi sebagai alat transportasi vertikal yang
hanya ditujukan untuk menurunkan pengguna ke luar bangunan secepatnya dalam
keadaan darurat. Prinsip tangga darurat ini hanya digunakan untuk satu arah (menurun)
sehingga lebar tangga didesain hanya untuk satu orang dengan ukuran sekitar 60-70 cm.
Lebar dan tinggi anak tangga relatif sama dengan tangga biasa, namun tidak terlalu
landai dan curam untuk menghindari kecelakaan jika digunakan secara bersama-sama
dalam antrian pada keadaan darurat. Tangga darurat di desain sedemikian rupa untuk
dipergunakan pada keadaan tanggap darurat sesuai dengan peraturan dan SNI yang
berlaku, diantaranya dengan melengkapi tangga darurat dengan pintu besi yang tahan
api minimal tahan dalam waktu 1 jam hingga 1,5 jam.

B.5.2.2. Sistem Air Panas


Sistem air panas akan didesian sedemikian rupa demi kenyamanan penghuni
Apartemen “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA. Sistem tersebut
akan diterapkan pada lavatory, shower, kitchen sink dengan rata-rata suhu antara 50 – 600C.
sistem air panas akan dibuat dengan sistem individual menggunakan Electric Water
Heater Individual pada masing-masing unit kamar yang digunakan untuk memanaskan
air pada unit masing-masing kamar.

PT. DASRA DIANTARA II - 39


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

B.5.2.3. Sarana Pemadam Kebakaran


Bangunan gedung akan dilengkapi dengan peralatan untuk mendeteksi dan
menanggulangi kebakaran, seperti fire alarm dengan smoke detector & ROR detector, sistem
sprinklers, Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan hidran air. Sarana pemadam
kebakaran dibangun untuk melindungi asset yang ada pada bangunan “The Avenue
Residences” dari kejadian bahaya kebakaran. Dasar perencanaan instalasi peralatan
pemadam kebakaran mengikuti NFPA (National Fire Protection Association) dan SNI 03-
1756-1989. Peralatan pemadam kebakaran akan disediakan di dalam dan di luar gedung.

Sistem sprinklers dipasang pada gedung di setiap ruang dan unit serta koridor di
setiap lantai. APAR akan dipasang di setiap titik strategis berdasarkan perhitungan unit
APAR per 200 m2 luas bangunan. Sedangkan untuk hidran akan ditempatkan tersebar di
seluruh area proyek bangunan “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA
dengan perhitungan 1 unit hidran per 800 m 2. Sementara yang dimaksud dengan sistem
fire alarm adalah sistem deteksi dini bila terjadi kebakaran, dimana pada waktu terjadi
kebakaran akan memberikan indikasi secara audio maupun visual dari mana asal sumber
lokasi kebakaran. Peralatan utama terdiri dari main fire alarm panel, fire detector (smoke
detector dan rate of rise detector) manual bell, manual call point dan lampu signal. Sistem fire
alarm detector akan mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam DPU-SKBI-
3.4.53.1987.

Prasarana yang dipersiapkan antara lain pemasangan springkel otomtik,


penyediaan pompa pemadam kebakaran yang dipasang memenuhi ketentuan SNI 03-
6570-2001, jaringan pipa utama layanan kebakaran private dipasang sesuai ketentuan
SNI 03-3989-2000, alarm otomatik, tangga kebakaran internal dipresuarisasi sesuai
persyaratan (SNI. 03-6571-2001), pasokan udara untuk sistem presurisasi diambil
langsung dari luar dengan jarak tidak kurang 5 meter dari setiap bukaan pelepasan
buangan, pengendalian asap terzona dalam bangunan gedung mengacu pada SNI. 03-
6571-2001, disediakan lif kebakaran/lif darurat, dalam lif kebakaran terdapat dalam
ruang luncur tahan api minimum 1 jam, lif digerakkan pembangkit tenaga darurat yg
selalu siaga, dgn kapasitas minimal 600 kg, keberadaan lif kebakaran diberi tanda
tertentu disetiap lantai dekat pintu lif, sumberdaya listrik untuk lif kebakaran
direncanakan dari dua sumber dan menggunakan kabel tahan api minimal 1 jam, lif
kebakaran memiliki akses ke tiap lantai hunian di atas ataudi bawah lantai tertentu atau
yang ditunjuk, berdekatan dengan tangga exit serta mudah dicapai oleh petugas
pemadam kebakaran disetiap lantai.

PT. DASRA DIANTARA II - 40


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Sistem yang digunakan adalah combined sistem antara hydrant dan sprinkler disini
dibuat yaitu System yang tersentral dan menjadi satu untuk seluruh gedung. Dimana 1
set station pompa kebakaran melayani keperluan seluruh gedung baik hydrant maupun
sprinkler, riser hydrant maupun sprinkler bergabung pada main header pompa-pompa
kebakaran. Perhitungan air untuk cadangan disediakan kebutuhan untuk 60 menit
operasi pompa kebakaran dan menggunakan pompa dengan kapasitas 1.250 gpm.
Kebutuhan air untuk cadangan kebakaran : 1.250 usgpm x 0,00631 l/s atau 3.786 l/m =
4.732.500 lpm. Kebutuhan dalam 1 jam = 60 x 4.732.500 lpm = 283.950.000 l/h = 284 m3.
Kebutuhan dalam 45 menit = 45 x 4.732.500 lpm = 212.962.500 l/h = 213 m3.

Jarak antar kepala sprinkler maksimum adalah 4,6 meter sedang jarak ke dinding
maksimal adalah 2,3 meter. Area proteksi hydrant : 1 buah hydrant box untuk setiap area
800 m². Area proteksi pemadam api ringan : 1 buah pemadam api ringan untuk setiap
area 200 m². Jumlah sprinkler riser : 1 riser (alarm control valve) melayani sampai 750 – 1.000
kepala sprinkler.

Jenis detector yang akan digunakan disesuaikan dengan jenis dan fungsi ruangan,
seperti untuk ruang kamar tidur menggunakan photo electric smoke detector, untuk food
center menggunakan rate of rise heat detector, ruang PABX, ruang kontrol dan ruang panel
menggunakan photo electric smoke detector, shaft kelistrikan menggunakan photo electric
smoke detector, ruang serba guna (convention) menggunakan photo electric smoke detector,
ruang lobby, koridor, tangga dan gudang menggunakan photo electric smoke detector dan
untuk ruang mesin lift, ruang pompa dapur menggunakan fixed temperature.

Sumber air untuk pemadam kebakaran bersumber dari ground tank dari jaringan
pipa air yang bersumber dari sumur dalam dan air olahan di WWTP. Untuk memompa
air dari ground tank akan disediakan electrical fire pump dan electrical jockey pump. Untuk
dapat mengakses air dari jaringan ground tank akan dipasang hidran pilar dan untuk
dapat mengalirkan air dari tangki air pemadam kebakaran akan dipasang sistem
peralatan siemess connection.

Dalam pemasangan instalasi pemadam kebakaran, pemrakarsa akan


berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti dengan UPTD Pemadam Kebakaran
Kecamatan Cibinong dan BPBD Kabupaten Bogor. Untuk kedepannya, pemrakarsa akan
membuat skema instalasi pemadam kebakaran, seperti perencanaan tangga dan pintu
darurat, alarm kebakaran, pengeras suara, hydrant system/sprinkler, APAR, kolam
penampungan, petunjuk evakuasi dan jalur untuk unit pemadam kebakaran pada
seluruh area bangunan gedung. Selain itu, pemrakarsa juga akan mengadakan pelatihan
penanganan pemadam kebakaran bagi petugas khusus pemadam kebakaran dan bagi
penghuni serta akan melengkapi seluruh peralatan dan petugas pemadam kebakaran

PT. DASRA DIANTARA II - 41


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

dengan sertifikasi pemadam kebakaran yang akan dikoordinasikan dengan Badan


Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor.

B.5.2.4. Instalasi Kelistrikan


Sistem instalasi kelistrikan utama bangunan “The Avenue Residences” a.n. PT.
DASRA DIANTARA direncanakan menggunakan sistem yang sederhana, mudah
pengoperasiannya, mudah pemeliharaannya dan mempunyai tingkat kehandalan yang
baik serta memikirkan penggunaan sumber daya listrik yang hemat energi. Dasar
perencanaan sistem kelistrikan mengacu pada Peraturan Umum Instalasi Listrik 2000
(PUIL-2000); Keputusan Ditjen Cipta Karya DPU tentang Standar Pencahayaan Buatan
dan ketentuan-ketentuan lainnya. Beban jenis listrik dikelompokkan menjadi beban
listrik non esensial (non preference)/non prioritas seperti air conditioning dan penerangan
masing-masing unit hunian dan pusat perbelanjaan (ritel). Sedangkan kelompok beban
listrik esensial (preference) /prioritas seperti lift, pompa (hydrant dan air bersih) serta fan
(pressurasi).

Untuk mendapatkan penerangan yang optimal, digunakan energi listrik yang


hemat energi dengan memilih jenis lampu penerangan fluorescent (lampu TL/tubular
lamp) yang dilengkapi dengan reflektor jenis lampu LED (Light Emitting Diode). Sedangkan
untuk ruangan tertentu yang menggunakan lampu down light akan dipilih jenis lampu
penerangan PLC (Programmable Logic Controller) atau LED dengan model armature yang
disesuaikan dengan estetika pekerjaan interior. Untuk area public/lobby dengan langit-
langit yang tinggi akan digunakan jenis lampu down light seperti lampu high bay metal
halide atau halogen yang dapat di dimming sehingga mendapatkan level penerangan yang
variable. Tingkat penerangan (illumination level) sesuai dengan standar yang berlaku yang
akan disediakan diantaranya untuk area Lobby dan koridor 100 – 150 lux, Area makan
dan minum 100 – 200 lux, Unit hunian 100-150 lux, Dapur 250 – 300 lux dan Pusat
Perbelanjaan (Ritel) 300 – 350 lux, Jalan internal 10 – 50 lux, Toilet / WC 100 – 150 lux,
Ruang M/E 200 – 300 lux, Area Parkir 50 – 70 lux dan Penerangan luar ruangan dan
taman 5 – 10 lux.

PT. DASRA DIANTARA II - 42


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Sistem distribusi listrik akan dibagi menjadi dua instalasi, yakni instalasi
tegangan menengah dan instalasi tegangan rendah. Instalasi tegangan menengah dengan
daya yang terpasang dari PLN diterima pada incoming panel utama tegangan menengah
(PUTM) 20 kVA) dan melalui outgoing, daya disalurkan ke transformator untuk mengubah
tegangan 20 kVA menjadi tegangan kerja 380/220 volt dengan 4 unit trafo. Daya dari
trafo selanjutnya didistribusikan low voltage main distribution panel yang kemudian
didistribusikan secara radial ke panel-panel listrik lainnya di unit penggunaan yakni
seperti untuk penerangan unit kamar hunian atau ruangan, pompa air, pompa
kebakaran, fire alarm, tata suara, unit pengolah limbah cair, dll.

Untuk mengantisipasi listrik dari PLN terganggu atau padam, PT. DASRA
DIANTARA akan menyiapkan mesin genset sebanyak 3 unit dengan kapasitas daya
masing-masing genset adalah pada ruang khusus retail 1 unit sebesar 1.600 kVA, pada
ruang khusus apartemen tower selatan sebesar 1.250 kVA dan pada ruang khusus
Apartemen tower utara sebesar 1.250 kVA. Sistem proteksi “The Avenue Residences”
a.n. PT. DASRA DIANTARA akan menggunakan jenis moulded case circuit breaker
(MCCB) dan miniature circuit breaker (MCB). Sistem proteksi direncanakan dengan sistem
bertingkat pada panel penerangan, panel daya dan panel sub distribusi utama. Jenis
proteksi yang gunakan adalah; Sistem proteksi terhadap gangguan hubunga pendek
(short circuit), Sistem proteksi terhadap beban lebih (over current), Sistem proteksi
terhadap gangguan tanah (ground fault current), Sistem proteksi terhadap gangguan
tegangan lebih (over voltage) dan Sistem proteksi terhadap gangguan tegangan turun
(under voltage).

B.5.2.5. Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Bersih


Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dan akan
menjadi air minum setelah dimasak terlebih dahulu. Sebagai batasannya, air bersih
adalah air yang memenuhi persyaratan dari segi kualitas air yang meliputi kualitas fisik,
kimia, biologis dan radiologis, sehingga apabila dikonsumsi tidak menimbulkan efek
samping (Permenkes No. 416/Menkes/PER/IX/1990).

Persyaratan utama dalam penyediaan air bersih adalah dapat memenuhi


ketersediaan air tersebut secara kualitatif, kuantitatif dan kontinuitas. Artinya air yang
akan digunakan selain memenuhi standar kualitas air bersih secara fisik, kimia, biologis
dan radiologis, maka air bersih tersebut juga dapat tersedia mencukupi kebutuhan
masyarakat yang dilayani serta secara terus menerus dengan fluktuasi debit yang tetap.
Untuk itu agar ketersediaan air bersih tetap terjaga secara kualitas, kuantitas dan
kontinuitasnya, maka sumber air bersih tidak dapat mengandalkan hanya pada satu
sumber.

PT. DASRA DIANTARA II - 43


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Penggunaan air bersih pada tahap operasi diasumsikan sebesar 0,1


m3/penghuni/hari untuk air dingin dan 0,05 m3/penghuni/hari untuk air panas,
sehingga total pemakaian adalah 0,15 m3/penghuni/hari (SNI 03-7065-2005). Dengan
jumlah unit hunian single bed (tipe studio, 1BR.A, 1BR.B dan 1BR.C) sebanyak 1.331 unit
dengan rincian studio sebanyak 1.012 unit, 1BR.A sebanyak 198 unit, 1 BR.B sebanyak 40
unit dan 1BR.C sebanyak 81 unit, dimana diperkirakan dihuni oleh 3 orang/unit maka
total 3.993 orang sehingga diperkirakan untuk kebutuhan air bersih sebesar 598,95
m3/hari.

Sedangkan untuk hunian double bed (2BR.A dan 2BR.B) dengan jumlah 230 unit
dengan rincian 2BR.A sebanyak 190 unit dan 2BR.B sebanyak 40 unit, dimana
diperkirakan dihuni oleh 4 orang per unit, maka total 920 orang, sehingga diperkirakan
kebutuhan air bersih sebesar 138 m3/hari.

Dengan demikian, jumlah kebutuhan air bersih untuk unit hunian “The Avenue
Residences” adalah sebesar 736,95 m3/hari ditambah dengan kebutuhan air bersih untuk
domestik karyawan 204 orang (20,4 m 3/hari), Pusat Perbelanjaan (ritel) 5.150 m2 dengan
asumsi 0,005 m3/hari (25,75 m3/hari), resirkulasi kolam renang 2,5 m3, food court sekitar
19,6 m3/hari, musholla sekitar 10,0 m3/hari, untuk fasom fasum lainnya sekitar 5 m3/hari
dan penyiraman sekitar 5 m3/hari, maka total jumlah kebutuhan air bersih pada tahap
operasional diperkirakan sebesar 825,20 m3/hari.

Pasokan air bersih pada tahap operasional “The Avenue Residences” a.n. PT.
DASRA DIANTARA direncanakan bersumber dari pasokan (suplai) PDAM, dan
sebagai cadangan apabila pasokan air bersih dari PDAM tidak mencukupi atau
terganggu maka akan menggunakan air bersih yang bersumber dari 1 unit sumur dalam
(deep well) dan akan dibuat pula 1 unit sumur imbuhan dengan tujuan untuk tetap
menjaga kelimpahan air tanah dilokasi kegiatan. Penggunaan air dari sumur dalam akan
dilakukan setelah mendapatkan SIPA (Surat Izin Pengambilan Air Tanah) dari instansi
yang berwenang. Tempat penampungan air bersih dari PDAM akan menggunakan
ground water tank (GWT) di lantai dasar. Selain GWT pengelola juga akan membuat roof
tank sebagai penampungan air bersih. GWT disiapkan dengan kapasitas tampung air
untuk 2 hari pemakaian atau sekitar 1.650,4 m3 dan cadangan untuk pemadam kebakaran
(1.250 GPM x 60 menit) sekitar 241 m3 sehingga GWT direncanakan berkapasitas sekitar
sebesar 1.891,4 m3. Suplai kebutuhan air bersih yang bersumber dari PDAM, selanjutnya
akan dituangkan dalam bentuk surat kerjasama dan surat pernyataan kesanggupan dari
pihak PDAM dalam mensuplai air bersih untuk kebutuhan operasional “The Avenue
Reidences” a.n. PT. DASRA DIANTARA.

PT. DASRA DIANTARA II - 44


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Untuk air bersih, sebelum masuk ke tangki air atas, air terlebih dahulu dilakukan
perlakuan dengan cara lumpur yang terkandung dalam air tanah diendapkan, disaring
pada filter pasir dan filter karbon yang berfungsi untuk mengikat komponen – komponen
organik yang larut dalam air, juga untuk mengikat beberapa senyawa tertentu dari
logam-logam berat (water treatment hand book – degremont chapter–11) agar kualitas air bagi
kegiatan operasional “The Avenue Reidences” a.n. PT. DASRA DIANTARA sesuai
dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang Syarat-
Syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Dimensi tangki air bersih secara keseluruhan
dirancang dapat menampung air baku minimal 1.891,4 m3 sehingga dapat mensuplai
kebutuhan air pada kegiatan puncak seperti pada pagi dan sore hari serta untuk
cadangan pemadam kebakaran. Kebutuhan air bersih dan volume limbah cair yang
dihasilkan dari aktivitas “The Avenue Reidences” a.n. PT. DASRA DIANTARA secara
rinci disajikan pada Tabel II-19.

Jenis pipa dan sambungan pipa yang digunakan untuk saluran air bersih adalah
pipa yang telah ditetapkan berdasarkan standar HASS 204, jenis pipa tersebut adalah:
pipa UPVC (Unplastized polyvinil Chloride); Pipa PPR (Polypropylene Random) dan/atau
Pipa galvanis.

Pipa air bersih digabung dengan pipa lainnya dan ditempatkan di dalam shaft yang
sudah disediakan untuk memudahkan pemasangan, pemantauan dan pemeliharaan.
Shaft-shaft ini diletakan tidak jauh dengan area layanan kamar mandi. Untuk itu, posisi
area layanan dibuat secara vertikal segaris lurus.

Tabel II-19. Rincian Kebutuhan Air Bersih dan Volume Limbah Pada Tahap Operasional
“The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Penggunaan Air Prakiraan Debit Air


Kapasitas Limbah
Uraian
No
Penggunaan Asumsi Penggunaan Asumsi Debit Air
Jumlah
Unit/Luas (m3/hari) Air Limbah Limbah
orang/luas
(m3/hari) (m3/hari)

1. Retail 5.150 m2 0,005 25,75 80% 20,6

2. Apartemen

a. Studio 1.012 unit 3.036 orang 0,15 455,4 80% 364,32

b. Satu Bedroom 198 unit 594 orang 0,15 89,1 80% 71,28
(1BR.A)

c. Satu Bedroom 40 unit 120 orang 0,15 18,0 80% 14,4


(1BR.B)

d. Satu Bedroom 81 unit 243 orang 0,15 36,45 80% 29,16


(1BR.C)

e. Dua Bedroom 190 unit 760 orang 0,15 114,0 80% 91,2

PT. DASRA DIANTARA II - 45


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Penggunaan Air Prakiraan Debit Air


Kapasitas Limbah
Uraian
No
Penggunaan Asumsi Penggunaan Asumsi Debit Air
Jumlah
Unit/Luas (m3/hari) Air Limbah Limbah
orang/luas
(m3/hari) (m3/hari)

(2BR.A)

f. Dua Bedroom 40 unit 160 orang 0,15 24,0 80% 19,2


(2BR.B)

3. Domestik - 204 orang 0,1 20,4 80% 16,3


Karyawan

4. Musholla 100 orang 0,1 10,0 80% 8,0

5. Kolam Renang 2,5 2,5 Resirkulasi -

6. Food court 19,6 80% 15,7

7. Fasos dan Fasum, - - - 5 80% 4


dll

8. Penyiraman - - - 5 - -

Total Kebutuhan Air Tahap Operasi dan Debit Air Limbah 825,2 - 654,16
Asumsi : SNI 03-7065-2005
Keterangan : Asumsi menjadi limbah 80% dan menguap 20% berdasarkan Hasil pengkajian Puslitbang Permukiman Dep.
Kimpraswil tahun 2000 dan Permen Kesehatan No. 986/Menkes/XI/1992

Retail
25,75 m3/hari

Apartemen
736,95 m3/hari

Domestik Karyawan
20,4 m3/hari * Asumsi 20%
menguap
Sumur Dalam 1 Unit dan
Food Court WTP
19,6 m3/hari
PDAM
825,2 m3/hari
Musholla
10 m3/hari STP KOLAM INDIKATOR
BIOLOGI
Fasos Fasum dll 223,4 m3/hari
5 m3/hari

Kolam Renang Resirkulasi Penyiraman


2,5 m3/hari (Taman & Jalan)

penyiraman Saluran Umum


Habis terpakai
5,0 m3/hari 654,16 m3/hari

Ket. : * Referensi dan Asumsi limbah cair menguap 20% berdasarkan Hasil pengkajian Puslitbang Permukiman Dep. Kimpraswil tahun
2000 dan Permen Kesehatan No. 986/Menkes/XI/1992

Gambar II-9. Neraca Penggunaan Air Bersih Tahap Operasi dan Alur Pengelolaan
Limbah Cair Apartemen “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA
DIANTARA

PT. DASRA DIANTARA II - 46


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

B.5.2.6. Sistem Proteksi Petir


Untuk melindungi bangunan utama dari sambaran petir, maka bangunan
dilengkapi dengan sistem proteksi petir. Jenis atau sistem yang akan digunakan adalah
Sistem Electrostatic Non-Radioactive yang dipasang pada bagian tertinggi dari bangunan
dan dapat memproteksi area radius pengamanan dari bangunan. Penghantar (Down
Conductor) menggunakan kabel yang direkomendasikan, yakni BCC (Bare Copper
Conductor) dengan diameter minimal 50 mm2 sesuai standar peraturan yang berlaku,
yang dihubungkan langsung ke electroda pentanahan yang berupa batang tembaga massif
dengan Resistansi Pentanahan tanah lebih kecil dari 2 ohm.

Pemasangan instalasi proteksi petir mengikuti standar, normalisasi teknik dan


peraturan yang berlaku diantaranya SNI-IEC 62305-2010, yaitu pemasangan dengan
konsep perancangan dan skematik sistem konvensional sangkar faraday, dengan
pertimbangan datangnya petir dapat terjadi dari berbagai arah. Prinsip instalasi
penangkal petir yang akan dipasang;

a) Dapat melindungi semua bagian dari bangunan termasuk instalasi elektrikal


mekanikal dan manusia yang ada didalamnya.
b) Tetap memperhatikan arsitektur bangunan, tanpa mengurangi nilai perlindungan
terhadap sambaran petir yang efektif.
c) Melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan secara berkala terhadap instalasi
penangkal petir.
d) Pemasangan instalasi penangkal petir disesuaikan dengan penambahan luas
bangunan jika terjadi penambahan luas bangunan.
e) Melakukan perbaikan terhadap kerusakan instalasi penangkal petir akibat kejadian
sambaran petir.

B.5.2.7. Sistem Tata Udara


Penggunaan sistem tata udara (air conditioning/AC) dalam ruangan bangunan
direncanakan untuk mengkondisikan sirkulasi udara dalam ruangan sehingga diperoleh
suatu kondisi udara yang nyaman. Penggunaan AC akan dirancang sehingga efisien dan
ekonomis dengan teknologi inverter yang hemat energi. Refrigeran yang akan digunakan
adalah refrigeran yang ramah lingkungan (tidak mengandung CFC). Pengkondisian udara
disesuaikan dengan fungsi ruang, sistem pengaturan tata udara terpisah menurut
kelompok fungsi ruang. Sistem ventilasi mekanik direncanakan untuk ruangan-ruangan
yang tidak membutuhkan AC, seperti dapur, toilet, gudang dan ruang M/E. Pada sistem
ventilasi mekanik akan digunakan exhaust/intake fan, grille dan cerobong udara (air duct).
Pergantian udara per jam (air change per hour) yang direncanakan adalah antara 3-10 kali
per jam, tergantung jenis/fungsi ruangan.

PT. DASRA DIANTARA II - 47


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Perencanaan sistem tata udara disusun berdasarkan ASHRAE (American Society of


heating refrigerant and air Conditioning Engineers), SMACNA (Sheet Metal and Air
Conditioning National Association), NFPA (National Fire protection Association) dan SNI yang
berlaku. Sistem tata udara untuk luar ruangan direncanakan mencapai suhu tabung
kering 340C dan kelembaban relatif 75%. Sedangkan untuk sistem tata udara dalam
ruangan seperti untuk Lobby dan koridor 24 ± 1'C ; 55% ± 5% RH, area makan minum 24
± 1°C ; 55% ± 5% RH, unit hunian, pusat perbelanjaan (ritel) 24 ± 1 °C ; 55% ± 5% RH dan
Ruang control 22 ± 1°C ; 55% ± 5% RH.

Kriteria Noise untuk area makan minum 45 – 55 NC, unit hunian, pusat
perbelanjaan (ritel) 30 – 40 NC dan untuk Ruang control 35 – 45 NC. Sistem Tata Udara
yang direncanakan pada proyek ini adalah Sistem AC Individual Split dengan tipe
Individual Split Wall System untuk masing-masing unit hunian.

B.5.2.8. Instalasi Telekomunikasi


Pengelola “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA akan
melengkapi bangunan utama dan fasilitas penunjang dengan jaringan instalasi
telekomunikasi yang penting bagi kegiatan sehari-hari, sebagaimana yang nantinya akan
berlangsung dan berkembang di dalam kegiatan “The Avenue Residences” a.n. PT.
DASRA DIANTARA Jumlah line yang dipasang disesuaikan dengan jumlah kebutuhan
dan jumlah kamar hunian, retail dan fasilitas lainnya. Telekomunikasi pusat manajemen
akan dikoneksikan dengan unit-unit kamar dan fasilitas lainnya yang akan terhubung
dengan server pusat manajemen.

Untuk keperluan komunikasi telepon baik telepon internal maupun telepon


external menggunakan telepon sambungan langsung dari PT. Telkom atau melalui
PABX. Sistem komunikasi telepon secara kefungsian dibagi dalam 2 bagian :

• Komunikasi telepon internal untuk sarana telekomunikasi antar personal internal


dalam bangunan, tanpa melalui Telkom.
• Komunikasi telepon internal dari luar apartemen atau sebaliknya.
Sistem telepon di lokasi kegiatan “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA
menggunakan sistem :

1. Sistem sambungan telepon langsung ke PT. Telkom. Tbk dan key telepon untuk
kebutuhan Komunikasi Building Management.
2. Sistem Telepon untuk “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA
menggunakan sistem sambungan telepon langsung ke tiap unit hunian dan sistem Key
Telepon/mini PABX untuk keperluan Komunikasi Building Management.

PT. DASRA DIANTARA II - 48


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

B.5.3 Pembangunan Sarana dan Prasarana Penunjang


Sarana prasarana merupakan penunjang dasar fisik lingkungan bangunan utama
yang memungkinkan kegiatan operasional dapat berfungsi dengan baik sebagaimana
mestinya. Sarana prasarana yang akan dibangun antara lain lobby, BOH, food court, ruang
genset, children indoor play ground, taman kanak-kanak, kolam renang, fitnes gym, balai
warga, mini market dan lain-lain.

B.5.3.1. Lobby
Lobby dirancang sedemikian rupa untuk menambah estetika dan kesan mewah
bangunan “The Avenue Residences”. Lobby akan dibangun pada lantai Basement 1 sampai
dengan Basement 3 dengan luas sekitar 170,87 m2.

Pada area lobby disediakan sistem tata suara (sistem public addres) yang
dipergunakan untuk keseluruhan area dalam hal pemberitahuan pengumuman dengan
back sound musik maupun siaran radio. Audio yang digunakan dilengkapi dengan
penerima sumber audio yaitu antena FM/AM, tape deck cassete serta DVD player yang
diperkuat dengan amplifier yang kemudian didistribusikan keseluruh ruangan melalui
ceilling speaker yang dilengkapi dengan volume control pada masing-masing ruangan yang
dianggap memerlukan suara public addres. Sistem tata suara juga akan difungsikan
sebagai sistem voice evacuation atau sistem tata suara pada kondisi gawat darurat untuk
keseluruhan area apartemen. Sistem voice evacuation berfungsi apabila terjadi kebakaran,
kondisi jaringan listrik dan lift mati yang dilengkapi dengan daya dari UPS sebagai
cadangan energi listrik.

Sistem Master Antena Televisi yang direncanakan adalah sistem penerimaan sinyal
audio video dari Antena VHF dan UHF maupun TV Cable, yang setelah melalui frekuensi
converter kemudian di amplifikasikan melalui Head End kemudian didistribusikan
melalui kabel coaxial, splitter dan tap off ke unit-unit outlet TV pada tiap kamar apartemen
dan area publik lain yang dianggap memerlukan outlet antena TV. Sistem MATV juga
direncanakan untuk dapat menyiarkan informasi video dan audio mengenai kegiatan atau
fasilitas Apartemen.

Pada area lobby juga akan disediakan sistem pemanggilan kendaraan (car call
system), yakni Sistem pemanggilan kendaraan berfungsi untuk pemanggilan supir
kendaraan di area parkir agar dapat ketempat entrance apartemen atau tempat yang
ditentukan lainnya, Microphone car-call ditempatkan pada reception desk, atau dekat
entrance masuk apartemen, untuk pemanggilan kendaraan, dengan Amplifier yang
berkapasitas cukup, pemanggilan disiarkan melalui out door Horn Speaker yang dipasang
ditempat area parkir kendaraan dan lantai dasar.

PT. DASRA DIANTARA II - 49


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

B.5.3.2. Klinik
Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar dan/atau spesialistik,
diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan (perawat dan atau bidan) dan
dipimpin oleh seorang tenaga medis (dokter, dokter spesialis, dokter gigi atau dokter gigi
spesialis). Klinik akan dibangun pada tower utara yaitu pada lantai 3 (tiga) dengan luas
sekitar ± 50,5 m2.

B.5.3.3. Children Indoor Playground


Children Indoor Playground atau sarana bermain untuk anak-anak akan dibangun
pada tower utara yaitu pada lantai 3 (tiga) dengan luas sekitar ± 57,8 m2. Children Indoor
Playground ini sebagai sarana pelayanan bagi penghuni Apartemen dan pengunjung.

B.5.3.4. Taman Kanak-Kanak


Taman Kanak-kanak akan dibangun pada tower utara yaitu pada lantai 3 (tiga)
dengan luas sekitar ± 86 m2. Taman kanak-kanak dibangun untuk pendidikan usia dini
yang bertujuan untuk membina tumbuh kembangkan anak usia lahir sampai enam tahun
secara menyeluruh, yang mencakup aspek fisik dan non fisik, dengan memberikan
rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani, motorik, akal pikiran, emosional, dan
social yang tepat agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal serta
menghubungkan antara pendidikan keluarga dengan pendidikan sekolah.

B.5.3.5. Kolam Renang


Kolam renang merupakan salah satu sarana pelayanan hanya bagi penghuni
Apartemen. Kolam renang dibangun dengan konsep outdoor yang dibangun pada lantai 3
(tiga), diperuntukan untuk anak-anak dan dewasa (secara terpisah) dengan luas sekitar
9,9 m2. Luasan kolam renang dibangun dan disediakan oleh pengelola, selain sebagai
fasilitas penunjang, juga sebagai fasilitas penampung air hujan yang dibangun pada
beberapa titik. Sumber air untuk kolam renang disuplai dari sumur dalam dan
pemanfaatan air hujan yang sebelumnya ditampung dan dipompa dari ground water tank
dengan sistem sirkulasi. Untuk mempertahankan kejernihan dan kesehatan air kolam,
dilakukan resirkulasi air secara terus menerus, membersihkan kolam dari material
pengotor dan secara periodik diberi obat anti biotik satu bulan sekali.

Selain untuk mempertahankan kejernihan air, resirkulasi juga bertujuan untuk


menghemat penggunaan air dalam pengoperasionalannya, sekaligus mengurangi
limpasan air permukaan di saluran drainase. Setiap hari dilakukan penambahan air
untuk resirkulasi sebesar ± 2,5 m3. Apabila ada hujan dan kotoran, maka akan
dibersihkan secara manual dengan menggunakan tongkat penyaring kotoran. Fungsi lain

PT. DASRA DIANTARA II - 50


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

atas keberadaan kolam renang yakni sebagai persediaan air atas kondisi darurat seperti
kejadian kebakaran sebagai pemadam. Untuk mencegah kecelakaan bagi pengguna
kolam tersebut, maka pengelola akan menempatkan petugas khusus pemeliharaan
sekaligus pengawasan kolam renang yang selalu siaga apabila ada kejadian darurat
sesuai S.O.P dari pengelola. Dalam pembuatan kolam renang, pengelola akan mengacu
pada Permenkes Nomor 061/Menkes/Per/1991 tentang Persyaratan Kesehatan Kolam
Renang dan Pemandian Umum.

B.5.3.6. Fitnes Gym


Sarana Gym/Fitness akan dibangun pada tower selatan yaitu pada lantai 3 (tiga)
dengan luas sekitar 25,2 m2. Sarana ini berguna untuk kegiatan olahraga bagi pemilik
unit apartemen dan pengunjung. Untuk memaksimalkan manfaat sarana ini akan dilatih
oleh instruktur olahraga yang profesional.

B.5.3.7. Balai Warga


Balai warga dibangun pada tower selatan yaitu pada lantai 3 (tiga) dengan luas ±
86 m2, balai warga ini merupakan tempat untuk warga/penghuni apartemen berkumpul
pada waktu mengadakan musyawarah atau pertemuan.

B.5.3.8. Mini Market


Mini market akan dibangun pada lantai dasar dengan luas ± 606,68 m2. Mini
market ini akan menjual barang-barang bervariatif dan lengkap, mini market ini akan
beroperasional 24 jam.

B.5.3.9. Retail
Sarana retail merupakan ruangan berupa kios sebagai tempat usaha jual-beli atas
kebutuhan para penghuni apartemen atau pengunjung seperti butik, jasa tur and travel,
mini market dan lainya. Retail ini direncanakan akan diperjualbelikan dengan sertifikat
hak milik (SHM) dan ada juga yang disewakan oleh pengelola gedung. Retail/kios akan
disediakan di area pada lantai 1 dan lantai 2.

B.5.3.10. Food Court


Food Court akan digunakan sebagai area pelayanan makan dan minum penghuni
maupun pengunjung dengan konsep cafe and resto yang akan dibangun pada lantai 2
(dua) dengan luas sekitar 373,28 m2. Food Court berguna untuk memenuhi kebutuhan
para penghuni Apartemen dan lainnya dalam hal makanan dan minuman.

PT. DASRA DIANTARA II - 51


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

B.5.3.11. Sitting Area


Sitting area merupakan tempat duduk yang digunakan untuk penghuni
apartemen baik untuk menerima tamu, berkumpul dengan tetangga maupun duduk
santai. Sitting area ini akan dibangun pada lantai 2 (dua).

B.5.3.12. Musholla
Musholla akan disediakan bagi pengelola dan karyawan “The avenue Residences”
maupun para penghuni apartemen dan pengunjung yang muslim (beragama Islam).
Musholla akan disediakan pada lantai basement 1(satu) dengan luas ± 68,4 meter.
Musholla diprakirakan dapat menampung 100 orang jama’ah.

B.5.3.13. Ruang Serbaguna


Ruang serbaguna ini merupakan ruang yang dapat digunakan untuk menunjang
segala kegiatan yang akan dilakukan oleh “The avenue Residences”. Ruang serbaguna
akan disediakan pada lantai basement 1(satu) dengan luas ± 53,9 meter.

B.5.3.14. Ruang Genset


Ruang genset akan dibangun pada lantai basement 2 (dua) dengan luas ruangan ±
128m2 (64 m2 untuk ruang genset apartemen dan 64 m 2 untuk ruang genset retail) dengan
kedap suara dan memiliki sistem instalasi yang baik, seperti pemasangan ducting genset,
sistem pemipaan bahan bakar, sistem pembuangan gas, sistem sirkulasi udara dan lain-
lain.

B.5.3.15. Ruang Pengelola Apartemen


Ruang pengelola apartemen merupakan kantor untuk pengelola bagian
administrasi dan pemasaran. Ruang pengelola apartemen ini akan dibangun pada lantai
basement 1 (satu). Pada ruang pengelola apartemen ini tersedia juga ruang GM (General
Manager) pengelola apartemen, ruang rapat, toilet dan ruangan para staf.

B.5.3.16. BOH (Back of Office)


Back Of Office berfungsi sebagai kantor manajemen pengelola. Back Of Office ini
berada pada lantai basement 1 (satu).

B.5.3.17. Saluran Drainase


Sistem drainase internal “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA
dibangun dengan tujuan untuk pengendalian air diantaranya air limpasan hujan di
dalam lokasi “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA serta sebagai
saluran pembuang yang terhubung dengan drainase/saluran alam setempat yang
merupakan badan air penerima atas air buangan operasional “The Avenue Residences”

PT. DASRA DIANTARA II - 52


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

a.n. PT. DASRA DIANTARA. Untuk mencegah menyebarnya aroma yang bau, adanya
material yang masuk yang dapat menyumbat saluran drainase dan supaya kelihatan
indah, maka dipakai drainase sistem tertutup dengan bahan beton cetak precast yang
dilengkapi dengan bak kontrol (manhole) untuk pemeliharaan/mempermudah mengeruk
apabila terjadi sumbatan. Saluran drainase dibuat dengan kemiringan tertentu untuk
dapat mengalirkan air dengan lancar. Saluran internal “The Avenue Residences” a.n. PT.
DASRA DIANTARA dibuat dengan dimensi 50 x 150 cm dan panjang sekitar 350 meter
dari lokasi menuju muara badan air penerima, baik dari hulu hingga menuju muara
drainase internal.

B.5.3.18. Sumur Resapan


Sumur resapan merupakan sumur atau lubang pada permukaan tanah yang
digunakan untuk menampung air hujan agar dapat meresap ke dalam tanah.

Tujuan dibangunnya sumur resapan adalah untuk meminimalisir debit aliran


permukaan yang akan mengalir ke saluran internal maupun saluran umum,
pemanfaatan kembali air hujan sebagai imbuhan air tanah, dan agar tidak menimbulkan
genangan atau banjir di sekitar lokasi kegiatan.

Acuan dalam pembangunan sumur resapan adalah: PP Nomor 26 Tahun 2008


tentang RTRW Nasional (Pasal 106); Perda Prov. Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010
tentang RTRW Provinsi Jawa Barat Tahun 2009–2029 (Pasal 69); Perda Prov. Jawa Barat
Nomor 8 Tahun 2012; Perda Kab. Bogor Nomor 19 Tahun 2008 tentang RTRW Kabupaten
Bogor Tahun 2005-2025 (Pasal 74 Poin 2); Perda Kab. Bogor Nomor 17 Tahun 2011. Dalam
PP dan Perda tersebut disebutkan Peraturan zonasi untuk kawasan resapan air disusun
dengan memperhatikan :

• Pemanfaatan ruang secara terbatas untuk kegiatan budi daya tidak terbangun
yang memiliki kemampuan tinggi dalam menahan limpasan air hujan;
• Penyediaan sumur resapan dan/atau waduk pada lahan terbangun yang sudah
ada; dan
• Penerapan prinsip Zero Delta Q Policy terhadap setiap kegiatan budi daya terbangun
yang diajukan izinnya.

Dalam penjelasan PP dan Perda tersebut diatas, disebutkan bahwa yang


dimaksud dengan “kebijakan prinsip zero delta Q policy” adalah keharusan agar tiap
bangunan tidak boleh mengakibatkan bertambahnya debit air ke sistem saluran drainase
atau sistem aliran sungai. Dengan mengacu pada PP dan Perda di atas, penerapan
prinsip zero delta Q policy menjadi pertimbangan dalam penyusunan zonasi kawasan
imbuhan air tanah.

PT. DASRA DIANTARA II - 53


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Jumlah sumur resapan yang harus dibuat sebanyak 39 sumur resapan dengan
kedalaman 3 m mengacu pada hasil penyeledikan geologi lingkungan. Sedangkan
Pedoman dalam perencanaan dan pembuatan sumur resapan akan mengacu pada SNI
06-2405-1991, Tatacara Perencanaan Teknik Sumur Resapan Air Hujan Untuk Lahan
Pekarangan dan peraturan perundang-undangan serta referensi lain terkait pembuatan
sumur resapan.

Persyaratan umum yang menjadi pertimbangan dalam pembangunan sumur


resapan adalah:

a) Sumur resapan dibuat pada lahan yang lulus air


b) Sumur resapan air hujan harus bebas dari kontaminasi/pencemaran limbah
c) Air yang masuk ke dalam sumur resapan adalah air hujan
d) Untuk daerah sanitasi lingkungan buruk, sumur resapan air hujan hanya menampung
dari atap dan disalurkan melalui talang
e) Mempertimbangkan aspek hidrogeologi, geologi dan hidrologi
Penempatan lokasi untuk pembangunan sumur resapan mempertimbangkan
keadaan muka air tanah yang dapat ditentukan dengan mengukur kedalaman dari
permukaan air tanah ke permukaan tanah di sumur sekitarnya pada saat musim hujan;
permeabilitas tanah yang dapat dipergunakan untuk sumur resapan antara 2,0 – 12,5
cm/jam; jarak sumur resapan terhadap tangki septik minimal 2 m, jarak dari resapan
tangki septik, cubluk, saluran air limbah dan pembuangan sampah minimal 5 m; dan
jarak terhadap sumur resapan air hujan/sumur air bersih minimal 2 meter. Secara
singkat langkah dalam menetapkan pembuatan sumur resapan dapat dilihat pada
Gambar II-10.

Gambar II-10. Langkah yang perlu diperhatikan dalam pembuatan sumur resapan

PT. DASRA DIANTARA II - 54


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Untuk mengaplikasikan teknik pembuatan sumur resapan maka akan dilakukan


tahapan kegiatan sebagai berikut:

1. Melakukan analisis curah hujan: Analisa terhadap curah hujan dimaksudkan untuk
menghitung intensitas curah hujan maksimum pada perioda ulang tertentu. Dengan
mengetahui intensitas curah hujan maksimum maka kapasitas sumur resapan akan
dapat dihitung.
2. Menghitung luas tangkapan hujan: Bersama-sama dengan intensitas curah hujan
maksimum dengan periode ulang tertentu akan dapat dihitung besarnya debit aliran.
3. Menganalisis lapisan tanah/batuan: Lapisan tanah terdiri dari berbagai macam
lapisan mulai dari tanah belempung, pasir berlempung dan gravel atau kombinasi
dari lapisan tersebut. Sumur resapan akan sangat efisien jika dibuat sampai pada
daerah dengan lapisan batuan yang terdiri dari pasir atau gravel.
4. Pemasangan sumur: Sumur resapan dibangun dengan menggunakan bis beton
dengan lapisan porus atau susunan batu bata yang disusun secara teratur.
Untuk membangun sumur resapan yang dapat memberikan kontribusi optimum
akan menggunakan metoda perhitungan sebagai berikut:

• Volume andil banjir (volume air hujan yang jatuh ke bidang tadah yang akan
dilimpaskan ke sumur resapan air hujan. Rumus yang digunakan:

𝑉𝑎𝑏 = 0,855. 𝐶𝑡𝑎𝑑𝑎ℎ . 𝐴𝑡𝑎𝑑𝑎ℎ . 𝑅


Dimana,
Vab = volume andil banjir yang akan ditampung sumur resapan (m 3)
Ctadah = koefisien limpasan dari bidang tadah (tanpa satuan)
Atadah = luas bidang tadah (m2)
R = tinggi hujan harian rata-rata (L/m2/hari)
• Volume air hujan yang meresap, digunakan rumus berikut:
𝑡𝑒
𝑉𝑟𝑠𝑝 = 𝐴. 𝑘
24

𝑡𝑒 = 0,9. 𝑅 0,92 ⁄60


Dimana,
𝑉𝑟𝑠𝑝 = volume air hujan yang meresap (m3)
𝑇𝑒 = durasi hujan efektif (jam)
𝐴𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = luas dinding sumur + luas alas sumur (m2)
𝑘 = koefisien permeabilitas tanah (m/hari)
(untuk dinding sumur yang kedap, nilai k v = kh Untuk dinding
yang tidak kedap diambil nilai krata-rata)

PT. DASRA DIANTARA II - 55


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

• Volume penampungan (storasi) air hujan digunakan rumus berikut:


𝑉𝑠𝑡𝑜𝑟𝑎𝑠𝑖 = 𝑉𝑎𝑏 − 𝑉𝑟𝑠𝑝
• Penentuan jumlah sumur resapan air hujan mengacu pada (SNI No. 03-2453-2002) :
𝑉𝑎𝑏 − 𝑉𝑟𝑠𝑝
𝐻𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 =
𝐴ℎ
𝐻𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑛=
𝐻𝑟𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎
Dimana,
𝑛 = jumlah sumur resapan air hujan (unit)
Htotal = kedalaman total sumur resapan air hujan (m)
Hrencana = kedalaman yang direncanakan < kedalaman air tanah (m)
Ah = Luas alas sumur (m2)
Data teknis sumur resapan mengacu pada pedoman dari Ditjen PU Cipta Karya,
sebagai berikut:

Tabel II-20. Konstruksi Sumur Resapan

No Bahan Sumur Resapan Air Hujan Komponen

Plat beton bertulang tebal 10 cm, campuran 1 semen : 2 pasir : 3


1. penutup sumur
kerikil

2. Plat beton tidak bertulang tebal 10 cm, campuran 1 : 2 : 3


penutup sumur
berbentuk cubung dan tidak duberi beban di atasnya

3. penutup sumur, dinding sumur,


Ferrocement tebal 10 cm bgian atas, dinding sumur
bagian bawah

4. Pasangan ½ bata merah atau batako, campuran 1 : 4, diplester dinding sumur bagian atas dan
dan diaci semen dinding sumur bagian bawah

5. Pasangan ½ batako campuran 1 : 4, jarak kososng antar dinding sumur bagian atas dan
batako10 cm, tanpa plester dinding sumur bagian bawah

6. dinding sumur bagian atas dan


Beton bertulang pracetak Ø80 – 100 cm
dinding sumur bagian bawah

7. dinding sumur bagian atas dan


Beton bertulang pracetak Ø 100 cm, dinding porous
dinding sumur bagian bawah

8. Batu pecah ukuran 10 – 20 cm pengisi sumur

9. Pecahan bata merah ukuran 5 – 10 cm pengisi sumur

10. Ijuk pengisi sumur

11. Pipa PVC dan perlengkapannya Ø 110 mm saluran air hujan

12. Pipa beton Ø200 mm saluran air hujan

13. Pipa beton ½ lingkaran Ø200 mm saluran air hujan


Sumber:Petunjuk Teknis Tata Cara Penerapan Drainase Berwawasan Lingkungan di Kawasan Permukiman (2002)

PT. DASRA DIANTARA II - 56


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Gambar II-11. Sketsa Konstruksi Sumur Resapan (tampak samping)

Gambar II-12. Ilustrasi Kontruksi Bangunan Sumur Resapan

B.5.3.19. Taman Penghijauan


Untuk mewujudkan visi eco-green atas pengelolaan lingkungan, pemrakarsa akan
menanam tanaman pada area terbuka hijau (taman) dengan memadukan fungsi ekologis,
diantaranya jenis tanaman (flora) identitas Bogor yang mulai langka seperti Kemang
(Mangifera kemanga). Adapun jenis-jenis tanaman penghijauan pada area ruang terbuka
hijau (taman) yang akan ditanam oleh pemrakarsa PT. DASRA DIANTARA sesuai
fungsinya dicantumkan pada Table II-21 berikut:

PT. DASRA DIANTARA II - 57


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Tabel II-21. Jenis tanaman yang akan ditanam di area penghijauan PT. DASRA
DIANTARA

No Fungsi Tanaman Jenis Tanaman Nama Ilmiah

1. Penyerap debu dan gas polutan Trembesi Albizia saman

Mahoni S. mahagoni (L.) Jacq

Lidah mertua Sansevieria trifasciata Prain

2. Pereduksi kebauan Cempaka Michelia champaca

Tanjung Mimusops elengi L.

3. Pereduksi polutan Akalipa merah Acalypa wilkesiana

Kesumba Bixa orellana

Bougenvil merah Bougenvillea glabra

Bunga Lampion Brownea capitella

Kenanga Cananga odorata

Kembang merak Caesalpinia pulcherima

Kaliandra Caliandra surinamensis

Miana Colues blumei

Hujan mas Cassia multijuga

Hanjuang Cordyline terminalis

4. Pereduksi bising Bambu pagar Bambusa glaucescens

Beringin Ficus benjamina

Beringin karet Ficus elastica

Biola cantik Fycus lyrata

Tanjung Mimusps elengi

Kol banda Pisonia alba

Cempaka gondok Talauma candollei

5. Peneduh Kesumba Bixa orellana

Kenanga Cananga odorata

Trengguli Cassia javanica

Flamboyan Delonix regia

Kirai payung Fillicium decipiens

Mahoni Swietenia mahagoni

6. Penyangga Bunga Kupu-kupu Bauhinia purpurea

Bunga lampion Brownea capitella

Johar Cassia siamea

PT. DASRA DIANTARA II - 58


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

No Fungsi Tanaman Jenis Tanaman Nama Ilmiah

Kayu Raja Cassia fistula

Seputih jinten Sindora volutina

7. Penarik habitat satwa Flamboyan Delonix regia

Dadap kuning Erythrina varigata

Beringin Ficus benjamina

Heliconia merah Heliconia sp

Melati Jasminum sambac

Rumput Paitan Axonophus compressus

Kenanga Cananga odorata

Bungur Lagerstromia loudonii

Sapu tangan Maniltoa grandiflora

Cempaka Michelia campaca

Ketapang Terminalia catappa


Sumber : PT. DASRA DIANTARA, Tahun 2016

Penghijauan dilakukan dalam rangka pengelolaan lingkungan berdasarkan


parameter biofisik serta estetika lingkungan. Tanaman akan ditanam di sepanjang jalan
internal, lokasi – lokasi fasilitas sosial, sedangkan tanaman dengan fungsi estetika dan
penangkap debu ditanam di sekeliling area Apartemen “The Avenue Residences” a.n. PT.
DASRA DIANTARA dan area taman penghijauan.

B.5.3.20. Pembuatan Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL)


Pada saat operasional “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA,
volume air limbah yang dihasilkan diperkirakan sekitar 654,16 m3/hari. Air limbah dari
toilet, washtafel, closet, musholla dan kamar mandi dialirkan melalui saluran pipa yang
berbeda menuju ke instalasi pengolah air limbah. Ukuran pipa sekitar 5 inch untuk dapat
mengalirkan semua air limbah yang dihasilkan, karena itu ukuran pipa dari lantai atas
sampai lantai bawah mulai dari ukuran kecil dan besar dengan tujuan supaya air limbah
tidak meluap dari pipa. Pipa terbuat dari bahan yang kuat sehingga mampu melawan
tekanan air didalam pipa saluran air limbah. Air limbah yang dihasilkan pada tahap
operasional akan diolah terlebih dahulu dalam STP sebelum dibuang ke saluran umum
yang ada di sekitar lokasi kegiatan.

Teknologi proses pengolahan air limbah kegiatan “The Avenue Residences” a.n.
PT. DASRA DIANTARA akan menggunakan kombinasi proses biofilter anaerob-aerob dan
kolam sanita, Teknologi tersebut dipilih dengan pertimbangan sebagai berikut:

PT. DASRA DIANTARA II - 59


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

1) Efisiensi pengolahan dapat mencapai standar Baku Mutu Lingkungan


2) Pengelolaannya relatif mudah
3) Lahan yang diperlukan tidak terlalu luas
4) Konsumsi energi relatif rendah
5) Biaya operasional rendah
6) Lumpur yang dihasilkan relatif kecil
7) Dapat digunakan untuk air limbah dengan beban BOD yang cukup besar
8) Dapat menurunkan konsentrasi deterjen, amoniak dan hidrogen sulfida
9) Dapat menghilangkan padatan tersuspensi dengan baik
10) Perawatan mudah (sederhana)
Prinsip pengaliran limbah adalah gravitasi tanpa tekanan, sehingga pola aliran
adalah seperti pola aliran pada saluran terbuka, limbah cair domestik dari berbagai
sumber disalurkan dengan pipa. Diameter pipa ditentukan berdasarkan rasio luas
penampang basah (a) dengan luas penampang pipa (A). Untuk pipa dengan diameter Ø
< 150 mm; a/A = 0,5 dan Ø > 150 mm; a/A = 0,7. Jaringan pipa air buangan terdiri dari
pipa kolektor (lateral) sebagai pipa penerima air buangan dari unit-unit sumber limbah
dialirkan ke pipa utama; sedangkan pipa utama (main pipe) sebagai pipa penerima aliran
dari pipa kolektor untuk disalurkan ke instalasi pengolahan limbah cair (IPAL).

Bagian dari peralatan IPAL/unit STP dengan sistem biofiltertration system dan cara
kerjanya adalah sebagai berikut:

• Saringan kasar (bar screen) berfungsi untuk penyaring benda padat atau sampah yang
terbawa aliran.
• Alat penghancur tinja (communitor) berguna mempercepat proses penguraian.
• Equalising atau pemerataan air limbah berfungsi untuk mengatur debit dan untuk
menetralkan pH yang berguna untuk menyesuaikan pada proses biologi di unit aerasi.
• Bak aerasi berfungsi untuk menguraikan zat organik hingga menjadi zat organik yang
lebih sederhana dengan memanfaatkan bakteri mikroba (STP biotech menggunakan
bakteri pengurai limbah berupa bakteri probiotik aerob yang mampu menurunkan
kadar BOD, COD, amonia, sulfida dan sulfat), dalam proses ini diperlukan oksigen
transfer.
• Bak pengendap (settling tank) berfungsi untuk mengendapkan partikel diskrit dan
suspensi yang berasal dari bak aerasi.
• Bak khlorinasi berfungsi untuk melakukan desinfektan pada kandungan bakteri
coliform yang terdapat dalam kandungan air yang telah diolah sebelumnya.
• Waktu lamanya pengelolaan adalah satu hari.

PT. DASRA DIANTARA II - 60


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Sistem pada proses pengolahan limbah cair domestik pada STP terdiri dari solid
separation chamber, equalizing chamber, an-aerobic chamber, aerobic chamber, sedimentaion
chamber dan discharge chamber.

1) Solid Separation Chamber


Ruangan ini dilengkapi dengan screen (tipe coarse dan fine screen) yang berfungsi
sebagai penyaring sampah dan padatan kasar seperti kertas tisu, sampah plastik dan
pembalut yang terbawa oleh limbah cair sehingga tidak menyumbat dan mengganggu
kerja sistem lain.

2) Equalizing Chamber
Bak ini digunakan sebagai bak penampungan sementara air limbah untuk
selanjutnya dialirkan menuju an-aerobic chamber. Dalam ruangan ini air limbah yang
masuk mengalami proses homogenisasi dan bak dilengkapi dengan pompa, yang
bertujuan agar air yang masuk kedalam proses selanjutnya selalu dalam kondisi stabil.

3) An-Aerobic Chamber
Sistem ini merupakan salah satu sistem inti dari pengolahan limbah cair pada
STP. Pada bak ini diciptakan kondisi yang an-aerob (tidak ada suplai udara) dan menjadi
tempat tumbuhnya bakteri an-aerobic. Salah satu kelebihan sistem ini adalah mempunyai
daya tahan yang cukup baik terhadap terjadinya shock loading. Sistem ini dilengkapi
dengan media yang terdiri dari batuan bulat yang berfungsi sebagai tempat
berkembangbiaknya bakteri an-aerobic tersebut. Zat-zat organik seperti protein, lemak
dan karbohidrat yang terkandung di dalam limbah cair akan diuraikan oleh bakteri
tersebut menjadi CO2 dan CH4.

4) Aerobic Chamber
Pada bagian ini terjadi penguraian unsur organik. Pada bagian ini bekerja secara
kontinyu selama 24 jam. Dikarenakan proses yang digunakan adalah sistem aerobic, maka
bak ini dilengkapi dengan diffuser dan air blower. Untuk mengoptimalkan kinerja bakteri,
maka digunakan media untuk bertumbuh dan berkembangbiaknya bakteri tersebut.

5) Sedimentation Chamber
Sistem ini digunakan untuk mengendapkan partikel-partikel floc (lumpur aktif)
yang terbentuk didalam bak pengolahan. Sebagian lumpur aktif akan dikembalikan ke
bak aerasi dan sebagian akan dibuang/dialirkan ke bak penampung lumpur (sludge
holding chamber). Volume pengembalian lumpur tersebut kedalam bak aerasi akan
tergantung dari kandungan mixed liquor suspended solid (MLSS) yang ada didalam bak
aerasi.

PT. DASRA DIANTARA II - 61


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

6) Discharge chamber
Ruangan ini merupakan penampungan dari proses akhir pengolahan. Dengan
aliran secara over flow, air hasil pengolahan dialirkan kedalam saluran pembuangan
menuju saluran drainase.

Diagram alir proses pengolahan limbah cair domestik pada STP dan detail desain
STP Biotech tipe extended aeration divisualisasikan pada Gambar II-13 dan Gambar II-14
dibawah ini.

Efluen dari septic tank

Penyaringan kotoran

Solid separation chamber

Homogenisasi limbah cair

Equalizing chamber

Penguraian secara anaerobik

Sludge 1st & 2nd anaerobic chamber Bio-media filtration

Penguraian secara aerobik

Sludge 1st & 2nd aerobic chamber Bio-media filtration; air


blower

Pengendapan kotoran

Sedimentation chamber

Saluran umum eksisting

Kolam SANITA

Gambar II-13. Bagan alir proses pengolahan limbah cair domestik pada STP sistem
biofilter extended aeration

PT. DASRA DIANTARA II - 62


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Gambar II-14. Ilustrasi Desain STP sistem biofilter extended aeration

7) Kolam Sanita
Merupakan kolam yang dibuat dari pasangan batu kedap air dengan kedalaman ±
1 meter, kemudian diisi koral setinggi 80 cm dan ditanami tumbuhan air (Hydrophyte).
Kolam ini dibuat terhubung dengan saluran inlet dan outlet, yang mengalirkan air dari
IPAL (inlet) serta pipa berlubang yang keluar dari kolam untuk outlet. Fungsi kolam ini
untuk mereduksi polutan yang masih tersisa dari hasil pengolahan IPAL. Pada kolam ini
ketinggian air dijaga pada level 70 cm atau 10 cm di bawah permukaan koral. Jenis
tumbuhan yang ditanam pada kolam ini antara lain ialah keladi, pisang, lotus, cana,
dahlia, akar wangi, bambu air, padi-padian, papirus, alamandu dan tanaman air lainnya.
Luas kolam didesain berdasarkan beban BOD yang masuk tiap hari dibagi dengan
loading rate, untuk daerah tropis kira-kira = 40 kg BOD/Ha/hari. Gambar sketsa kolam
sanita dapat dilihat pada Gambar II-15.

Gambar II-15. Sketsa Kolam Sanita

PT. DASRA DIANTARA II - 63


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

B.5.3.21. Pembuatan Tempat Pengumpulan Sampah (TPS)


1) Tempat Pengumpulan sampah Sementara (TPSS)
Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) dibuat dalam satu unit bangunan
yang berlokasi di belakang bangunan utama. Bangunan TPSS dibuat secara tertutup yang
terdiri dari tiga bagian, yakni untuk sampah organik, anorganik dan limbah padat B3
dengan kapasitas yang memadai. Selain itu setiap unit apartemen akan ditempatkan satu
tempat sampah volume @ 1 kg. Sistem pengelolaan sampah, pengelola akan menerapkan
sistem 2R (Reduce and Reuse). Luas area 2R dialokasikan seluas 22 m2 yang berlokasi
dibelakang bangunan utama, namun tetap dapat diakses oleh petugas dari Dinas
Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Bogor.

Tempat sampah akan ditempatkan pada tiap lantai dengan tujuan pengambilan
sampah oleh petugas kebersihan yang kemudian diangkut ke TPSS. Dalam teknis
pengelolaan sampah pada TPS dan TPSS, pengelola mengacu SNI 03-3243-2008 tentang
Tata Cara Pengelolaan Sampah Permukiman, teknis operasional penanganan sampah di
sumber meliputi; Menerapkan pemilahan sampah organik dan non organik serta
Menerapkan teknik 2R di sumber dan TPS.

2) Pengumpulan Sampah Padat


Pengumpulan sampah dilakukan dengan membagi sumber penghasil sampah
yang diambil oleh petugas kebersihan secara rutin setiap hari kemudian dikumpulkan
pada TPSS khusus non B3 yang dipilah antara sampah organik dan anorganik. Volume
sampah non B3 pada tahap operasional diperkirakan sebanyak 13,74 m3/hari. Sedangkan
sampah dari unit hunian akan diatur dengan cara menempatkan tempat sampah untuk
beberapa tempat di tiap lantainya yang akan menjadi TPS bagi para penghuni dan
pengunjung, selanjutnya setiap hari diambil oleh petugas kebersihan dan dikumpulkan
di TPSS khusus sampah organik dan anorganik, total volume sampah organik dan
anorganik pada tahap operasional diprakirakan sebanyak 13,74 m3/hari (Perhitungan
berdasarkan Kepmen Kimpraswil No. 534/Kpts/M/2001 tentang Pedoman Penentuan
Standar Pelayanan Minimal Bidang Penataan Ruang Perumahan, Permukiman dan
Pekerjaan Umum). Pengelolaan sampah dilakukan dengan cara pemilahan jenis sampah
organik dan anorganik sesuai aturan, anjuran dan S.O.P dalam pengelolaan sampah.

Dalam pengelolaan sampah, pemrakarsa mengacu Undang-undang Nomor 8


Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah dengan prinsip pengelolaan; Batasi sejak dari
sumber, Pilah dan olah di sumber dan/atau di TPS untuk dimanfaatkan, Kumpul dari
sumber dan TPS secara terpilah, Angkut dari sumber dan TPS ke tempat pengolahan,
TPST, atau TPA secara terpilah, Olah di tempat pengolahan dan/atau di TPST untuk
dimanfaatkan.

PT. DASRA DIANTARA II - 64


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

3) Pengelolaan Limbah B3
Sedangkan untuk limbah B3, seperti oli bekas perawatan kendaraan operasional
dan oli bekas perawatan mesin genset (prakiraan sebesar 120 liter/3 bulan), bekas
kemasan minyak pelumas (prakiraan 10 kg/bulan) dan lampu TL/neon bekas (prakiraan
sekitar 45 buah/bulan) akan dilakukan pengelolaan dengan bekerjasama antara
pengelola dengan mitra yang berizin dalam pengumpulan dan pengangkutan limbah B3
serta perlakuan pengolahan sampah sesuai peraturan berlaku. Mengingat jumlah
timbulan limbah B3 tidak signifikan, maka pengelola berencana akan melakukan
kerjasama dengan pihak pengepul limbah B3 maupun pihak ketiga disekitar lokasi
kegiatan yang memproduksi limbah B3 lebih banyak, misalnya kerjasama dengan
bengkel, sehingga tidak ada limbah B3 yang dibuang ke TPA. Luas area limbah B3
dialokasikan seluas 4 m2 yang berlokasi dibelakang bangunan utama, namun tetap dapat
diakses oleh mitra/pihak ketiga yang bekerjasama.

Dalam pengangkutan sampah dari TPSS menuju TPA, pengelola akan


berkoordinasi terlebih dahulu dengan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten
Bogor dalam hal jumlah volume sampah dan daya angkut serta ritasi mobil truk
pengangkut sampah yang akan disiapkan. Dalam meminimalisir adanya air lindi
(leachate) dari sampah yang terkumpul di TPSS, pihak pengelola akan melapisi semua
tong sampah pada unit-unit kamar/ruangan dengan plastik serta memberikan
penyuluhan/himbauan kepada seluruh penghuni, pengunjung dan karyawan supaya
membuang sampah ke tempat yang telah disediakan, baik pada tempat sampah organik,
anorganik maupun B3 yang disediakan dengan dilengkapi kantong plastik yang kedap
air dan tidak bocor. Dengan demikian diharapkan tidak adanya pencemaran lingkungan
serta aroma bau yang tidak sedap dari ceceran air lindi sampah yang akan diangkut dari
TPSS menuju TPA.

Dalam penanganan sampah, pengelola akan mengacu pada Peraturan Pemerintah


Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis
Sampah Rumah Tangga serta pada S.O.P dalam melakukan penanganan sampah.

B.5.3.22. Area Parkir Kendaraan


Secara khusus pengelola “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA
akan menyediakan area parkir di dalam area lokasi kegiatan. Tempat parkir untuk
berada pada basement 1, basement 2 dan basement 3. Disediakan area parkir untuk roda
empat 413 SRP dan roda dua 183 SRP. Total luas area parkir sekitar 11.882 m2.
Penyediaan area perparkiran mengacu pada Pedoman Penyelenggaraan Fasilitas Parkir
1996 dan Standar Pelayanan Perparkiran, BSTP 2009. Sarana parkir akan disesuaikan
dengan hasil kajian ANDAL LALIN yang mengacu pada siteplan/DED.

PT. DASRA DIANTARA II - 65


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Tempat parkir akan dilengkapi dengan rambu-rambu, pintu keluar masuk,


penerangan yang memadai serta penempatan petugas khusus perparkiran serta petugas
keamanan. Detail rencana pengelolaan area perparkiran akan mengacu rekomendasi
saran teknis lalu lintas dari DLLAJ Kabupaten Bogor.

B.5.3.23. Penerangan Jalan


Penyediaan PJU mengacu pada SNI 7391:2008 tentang rekomendasi untuk
pencahayaan bagi pejalan kaki dan kendaraan bermotor. Jumlah energi listrik untuk
penerangan jalan umum (PJU) akan dialokasikan dari daya listrik yang terpasang,
dimana pengelola akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Dinas Energi dan Sumber
Daya Mineral Kabupaten Bogor sesuai rekomendasi di dalam SK Bupati tentang Izin
Lokasi yang diberikan kepada PT. DASRA DIANTARA serta berkoordinasi dengan
pemerintahan Kelurahan Harapan Jaya mengenai lokasi penempatan titik lampu untuk
penerangan jalan umum (PJU) bagi pejalan kaki dan/atau bagi pengendara kendaraan.

B.5.3.24. Sumber Energi Listrik


4) Sumber Energi Listrik Tahap Konstruksi
Penyediaan kebutuhan energi listrik pada tahap konstruksi diperkirakan sebesar
500 kVA yang akan disuplai dari PLN.

5) Sumber Energi Listrik Tahap Operasional


Penyediaan kebutuhan listrik pada tahap operasi akan di suplai dari PLN. Gardu
panel PLN akan ditempatkan pada sebuah bangunan gardu induk khusus ruang panel
kelistrikan yang akan dibangun di dalam area basement dan lokasinya tergambar pada pra
site plan dengan perkiraan rencana total kapasitas terpasang sekitar ± 4.550 kVA.

Dimana kebutuhan daya untuk retail 1.600 kVA, untuk kebutuhan Apartemen
sebesar 2.500 kVA (pada tower selatan 1.250 kVA dan untuk tower utara sebesar 1.250
kVA), penerangan lokasi sekitar 150 kVA dan untuk kebutuhan fasilitas umum atau
utilitas sekitar 300 kVA. Selain itu pihak pengelola juga menyediakan 3 unit genset untuk
cadangan energi dalam keadaan darurat (suplai energi dari PLN padam, dsb) dengan
tegangan output 380/220 volt, 3 phasa, 4 kawat dan 50 Hz dengan kapasitas masing-
masing genset adalah pada ruang retail 1 unit sebesar 1.600 kVA, pada ruang khusus
apartemen tower selatan 1 unit sebesar 1.250 kVA, dan pada ruang khusus Apartemen
tower utara 1 unit sebesar 1.250 kVA.

PT. DASRA DIANTARA II - 66


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Tabel II-22. Kebutuhan Energi Listrik Tahap Konstruksi dan Operasi “The Avenue
Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

No Penggunaan Sumber Kapasitas Keterangan

A. Tahap Konstruksi PLN ± 500 kVA - Dibantu oleh Genset


apabila diperlukan
B. Tahap Operasi pemakaiannya, sebanyak 3
unit dengan total tegangan
1. Penerangan Lokasi PLN ± 150 kVA -
output 380/220 volt
2. Retail PLN ± 1.600 kVA -

3. Apartemen (Tower PLN ± 1.250 kVA -


Selatan)

4. Apartemen (Tower PLN ± 1.250 kVA -


Utara)

5. Fasilitas umum/ PLN ± 300 kVA PJU, parker,


utilitas, parker, dll dll
Sumber : PT. DASRA DIANTARA, Tahun 2016

B.5.3.25. Rambu Lalu Lintas


Perambuan lalu lintas dibuat dan dipasang untuk mengantisipasi dampak lalu
lintas di depan lokasi proyek dengan mengacu pada Saran Teknis Lalu Lintas dari
DLLAJ Kab. Bogor.

Untuk mengantisipasi meningkatnya tarikan lalu lintas yang akan menimbulkan


pembebanan pada ruas jalan raya Cikaret-Cibinong, khususnya pada hari libur, maka
pengelola akan menyediakan sistem shutlle bus dan akan menyediakan mess dan/atau
bus untuk karyawan dan penghuni serta akan menempatkan petugas khusus
perparkiran yang ditempatkan pada pintu masuk keluar lokasi Apartemen “The Avenue
Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA untuk mengantisipasi dan mengurangi
konflik lalu lintas. Dalam setiap pelaksanaan yang terkait dengan antisipasi dampak lalu
lintas, pengelola akan selalu berkoordinasi dengan Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Kabupaten Bogor c.q Bidang Lalu Lintas dan Jaringan.

B.5.3.26. Akses Keluar-Masuk


Akses keluar masuk lokasi kegiatan “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA
DIANTARA dibangun untuk mendukung kegiatan pada tahap operasional. Pembuatan
akses keluar masuk lokasi kegiatan diperuntukan bagi penghuni, pengunjung, kendaraan
pelayanan dan pemadam kebakaran. Akses keluar masuk lokasi kegiatan akan
dilengkapi dengan rambu atau tanda arah untuk masing-masing pintu (arah keluar dan
arah masuk lokasi) untuk menjamin keselamatan pengendara yang akan masuk ataupun
yang mau keluar lokasi kegiatan. Akses keluar dan masuk akan dibuat minimal 10 meter
dengan radius putar 12 meter yang dipisahkan antara kendaraan masuk dan keluar

PT. DASRA DIANTARA II - 67


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

dengan menggunakan kanalisasi sesuai dengan rekomendasi hasil kajian ANDALALIN


yang tercantum dalam Saran Teknis Lalu Lintas dari DLLAJ Kabupaten Bogor.

B.5.3.27. Laundry & House Keeping


Laundry adalah bagian dari kegiatan Apartemen yang bertanggung jawab atas
semua cucian yang dikirimkan ke bagian loundry, baik cucian penghuni maupun seragam
karyawan atau retail. Sedangkan House keeping adalah bagian kebersihan semua
bangunan. Mengingat lokasi “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA
berada pada kawasan dengan Peruntukan Ruang Permukiman Perkotaan (Pp1), maka
kegiatan Loundry dan House Keeping akan dikelola dengan cara dikerjasamakan dengan
pihak ketiga berizin dan berpengalaman, sehingga tidak ada kegiatan mencuci (laundry)
di lokasi “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA. Namun demikian,
ruangan Loundry dan House Keeping akan disediakan oleh pengelola yang terdiri dari
ruang solid linen room, loundry, loundry supervisor, house keeping dan ruang-ruang servis
lainnya.

B.5.3.28. Security dan Pengamanan


Bagian keamanan “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA
dilakukan secara terkontrol selama 24 jam setiap hari, dimana kendaraan penghuni dan
pengunjung masuk dan keluar melalui satu pintu utama (main gate) dengan pengawasan
melalui CCTV (Closed Circuit Television) dan komputerisasi parkir yang terintegrasi
dengan sistem pencatatan “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA.
Pemasangan CCTV dilakukan ditempat-tempat yang strategis dalam kontek
pengamanan seperti di lobby, dekat Lift disetiap lantai, kolam renang, dan lain-lainya.
Total perkiraan jumlah CCTV yang akan dipasang yakni 115 unit. Selain teknologi CCTV,
pengelolaan “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA juga dibutuhkan
tenaga pengaman (petugas internal/non outsourcing) sejumlah 50 personil, dengan pola
kerja 2 shift.

Sistem CCTV (Closed Circuit Television) dipergunakan untuk membantu


pengawasan dengan cara mengamati kegiatan di area public “The Avenue Residences”
a.n. PT. DASRA DIANTARA. Hasil gambar dapat diamati melalui pesawat TV monitor
dan dapat direkam melalui “Time lapse video cassette recorder” dan jika diperlukan gambar
yang telah terekam dapat di print out. Peralatan yang akan di gunakan antara lain colour
monitor 32 inch LED, video distribution amplifier, switchgear, keyboard remote controller, time
lapse video cassette recorder, photo shop colour video printer, kabel instalasi dan lain-lain.

Untuk keperluan keamanan pada gedung, selain sistem CCTV direncanakan juga
menggunakan sistem Access Card agar tidak semua orang dapat masuk kedalam gedung.
Sistem Access Card pada gedung ini direncanakan pada area lift, Ruangan khusus yang

PT. DASRA DIANTARA II - 68


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

ditentukan sesuai dengan persyaratan keamanan, antara lain ruang-ruang M&E, Ruang
Security, Ruang Administrasi, Ruang Office dan Ruang lain yang ditentukan kemudian.
Sedangkan sistem audio phone direncanakan untuk keperluan security gedung apartemen
dengan komponen utama diletakkan di lantai dasar didekat ruang security dan
komponen audio phone diletakkan pada masing-masing unit apartemen.

B.6. Pelepasan Tenaga Kerja Konstruksi


Setelah tahap konstruksi selesai akan terjadi pelepasan tenaga kerja konstruksi.
Ketentuan pelepasan tenaga kerja konstruksi akan disampaikan pada saat penerimaan
tenaga kerja tahap konstruksi agar terhindar dari konflik sosial pada saat pemutusan
hubungan kerja. Ketentuan mengenai pelepasan tenaga kerja mengacu kepada undang-
undang yang berlaku yaitu Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

C. Tahap Operasi
C.1. Rekruitmen Tenaga Kerja Operasi
Kegiatan pengelolaan dan pengoperasian “The Avenue Residences” a.n. PT.
DASRA DIANTARA akan memerlukan tenaga kerja/karyawan dalam jumlah cukup
besar, sehingga perlu dilakukan rekruitmen tenaga kerja. Diprakirakan jumlah tenaga
kerja yang akan direkrut oleh perusahaan pengelola untuk mengelola, mengoperasikan
dan memelihara gedung. Selama kegiatan operasional “The Avenue Residences” a.n. PT.
DASRA DIANTARA berlangsung, diprakirakan dibutuhkan tenaga kerja sebanyak 204
orang. Keperluan tenaga kerja selama tahap operasi mencakup untuk posisi General
Manager (GM), wakil GM, manager pengelola dan wakilnya, staf administrasi gedung,
dan lain-lain, baik sebagai tenaga tetap maupun harian. Penyerapan tenaga kerja dari
warga setempat pada tahap operasi diperkirakan sebesar 76,96% (157 orang) dan sisanya
merupakan pendatang (dari luar wilayah Cibinong), diperkirakan sekitar 23,04% (47
orang).

Tabel II-23. Perincian Perkiraan Kebutuhan Tenaga Kerja Operasional “The Avenue
Residences”
Tingkat Pendidikan Tempat Tinggal
No Kualifikasi Luar Wilayah
SD SMP SMA D3 PT Total Setempat
Cibinong
1 General manager (GM) - - - - 1 1 - 1
2 Wakil GM - - - - 2 2 - 2
3 Manager pengelola - - - - 1 1 - 1
4 Wakil manager pengelola - - - - 2 2 - 2
5 Staf administrasi gedung - - 5 7 3 15 9 6
6 Marketing & promosi - - - 3 5 8 3 5
7 Keamanan / security - - 57 23 9 89 75 14
Staf gedung (OB, house
8 - 15 35 29 7 86 70 16
keeping, dll)
Total tenaga kerja operasional - 15 97 62 30 204 157 47
Sumber : PT. DASRA DIANTARA, Tahun 2016

PT. DASRA DIANTARA II - 69


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

C.2. Aktivitas “The Avenue Residences”


Aktivitas “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA dalam
operasionalnya menjadi tanggung jawab sepenuhnya PT. DASRA DIANTARA. Dalam
segala aktivitas operasional di dalam area “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA
DIANTARA, pengelola akan menerapkan prinsip Sapta Pesona. Sapta Pesona
merupakan sebutan bagi 7 (tujuh) unsur pengembangan dan pengelolaan daya tarik
wisata di Indonesia. Sapta Pesona terdiri atas unsur Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah,
Ramah dan Kenangan. Tujuan adanya prinsip Sapta Pesona adalah untuk meningkatkan
kesadaran dan rasa tanggung jawab semua pihak yang ada didalam dan disekitar area
Apartemen “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA untuk mampu
bertindak dan mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari, yang mendasari Sapta
Pesona adalah Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Nomor
KM.5/UM.209/MPPT-89 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sapta Pesona.

Kegiatan promosi dan pemasaran memegang peranan penting agar investasi yang
ditanamkan dapat segera kembali dan dapat dimanfaatkan untuk rencana investasi
kegiatan perekonomian lainnya. Mengingat hal tersebut maka kegiatan promosi dan
pemasaran perlu dilakukan. Fasilitas komersial tersebut mencakup berupa Apartemen,
retail, dan lainnya. Untuk Apartemen diperjualbelikan dengan Sertifikat Hak Milik
(SHM) berupa SHMSRS (Sertifikat Hak Milik Satuan Rumah Susun) secara strata title
yang dapat disewakan.

Dalam pengelolaan pada tahap operasi Apartemen “The Avenue Residences” a.n.
PT. DASRA DIANTARA, pengelola akan selalu berkoordinasi dengan Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor, dan dengan Muspika Kecamatan
Cibinong serta Aparatur Kelurahan Harapan Jaya dalam hal pemanfaatan dan terhadap
semua kegiatan yang akan dilaksanakan di area Apartemen “The Avenue Residences”
a.n. PT. DASRA DIANTARA sesuai rekomendasi yang tercantum di dalam SK Bupati
Bogor tentang Izin Lokasi yang diberikan kepada PT. DASRA DIANTARA.

C.3. Pemeliharaan Bangunan Utama dan Fasilitas Penunjang


C.3.1. Pemeliharaan Bangunan Utama
Kegiatan utama pengelola gedung (building management) pada tahap operasi
adalah kegiatan pemeliharaan atas bangunan utama Apartemen “The Avenue
Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA serta fasilitas penunjangnya. Jenis dan
fasilitas yang menjadi tanggung jawab pengelola dalam pemeliharaannya adalah yang
termasuk dalam kategori ruang bersama atau fasilitas umum seperti ruang umum,
ruang tangga, travelator, genset, pompa air, lantai, atap, talang air, tangga, saluran air,

PT. DASRA DIANTARA II - 70


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

pipa, instalasi listrik, intalasi telekomunikasi, instalasi AC, tanaman dan taman. Jenis-
jenis pekerjaan maintenance yang akan dilakukan meliputi :

a. Pengecekan dan pemeliharaan alat-alat mekanik dan elektrik. Jenis-jenis alat


mekanik yang dipelihara adalah genset, pompa air, mesin AC, ventilating, travelator
dan Plambing, sedangkan jenis alat elektrik meliputi: trafo, LVMBD/ SDB/PP, sound
system, MCFA, telephone/ MDF/server dan battery/accu.
b. Pemeliharaan taman, pemeliharaan jaringan air, pemeliharaan saluran drainase,
pemeliharaan grease trap dan STP serta kebersihan dan perawatan gedung, seperti
pengecatan, pembersihan kaca dan pengangkutan sampah. Pemeliharaan saluran
drainase dilakukan dengan pengerukan endapan dan sampah secara berkala.
c. Pemeliharaan sarana/alat pemadam kebakaran seperti fire extinguisher, boxs hidrant,
heat detector. Pemeriksaan alat-alat pemadam kebakaran dilakukan secara berkala
oleh pengelola gedung dan instansi yang berwenang.
Dalam pelaksanaan kegiatan pemeliharaan dan pengelolaan Apartemen “The
Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA dilakukan oleh bagian khusus.
Program pemeliharaan bangunan dan fasilitas yang ada akan dibuat sedemikian rupa,
sehingga sarana dan fasilitas yang ada dapat berfungsi dengan baik.

C.3.2. Pemeliharaan Fasilitas Penunjang


C.3.2.1. Pemeliharaan Sumur Resapan dan Drainase
Pengelolaan sumur resapan dan drainase dilakukan dengan memonitoring
seluruh bak pantau yang terletak berdekatan dengan sumur resapan, jika sumur resapan
melebihi kuota, otomatis air berlebih akan keluar melalui drainase dan terbuang ke
saluran umum, sumur resapan dan drainase akan dimonitoring oleh petugas khusus
yang selalu memeriksa keadaan sumur resapan dan membersihkan endapan lumpur dan
sampah pada saluran drainase agar tidak terjadi penyumbatan.

C.3.2.2. Pemeliharaan Mechanical/Elektrical (M/E)


Pemeliharaan M/E dilakukan terhadap peralatan penunjang gedung yang
menggunakan sumber listrik sebagai energinya, seperti jaringan listrik, lift, generator dan
sebagainya. Pemeliharaan dilakukan oleh tim M/E yang sudah memiliki keahlian
menangani permasalahan listrik, selain itu pemeliharaan M/E tersebut selalu
berkoordinasi dengan pihak dari PLN.

C.3.2.3. Pemeliharaan Sarana Air Bersih


Kegiatan pemeliharaan sarana air bersih dilakukan dengan melakukan monitoring
terhadap jaringan pipa pelayanan dari PDAM, jaringan pipa air bersih dari sumur tanah
dalam, ground tank dan roof tank sebagai sumber air yang didistribusikan pada bangunan

PT. DASRA DIANTARA II - 71


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

utama dan fasilitas pendukung lainnya. Selain itu pemeliharaan sumber air bersih juga
diarahkan pada kelancaran aliran air bersih menuju titik-titik pengguna untuk kegiatan
domestik.

C.3.2.4. Pemeliharaan Jaringan Telekomunikasi


Pemeliharaan jaringan telekomunikasi eksternal dilakukan oleh pengelola yaitu
melakukan kerjasama dengan PT. Telkom, tetapi walaupun demikian pihak manajemen
merekrut beberapa tenaga ahli yang berpengalaman di bidang pertelekomunikasian
untuk menjalankan dan melakukan perawatan (maintenance) secara rutin terhadap
jaringan telekomunikasi internal.

C.3.2.5. Pemeliharaan Sistem Keamanan dan Keselamatan


Pemeliharaan sistem keamanan secara umum didukung oleh petugas keamanan
dibantu CCTV (Closed Circuit Television). Kegiatan pemeliharaan meliputi pemeliharaan
terhadap semua sarana sistem keamanan gedung seperti sistem CCTV terdiri dari
kamera (fixed dan rotary), cable serta peralatan utama dan monitor TV yang ada di kantor
satuan pengamanan. Sedangkan pemeliharaan sistem keselamatan mengupayakan
mengantisipasi masalah kebakaran. Pemeliharaan dilakukan terhadap sarana
keselamatan terhadap bahaya kebakaran seperti tabung pemadam kebakaran, hydrant
yang ada di dalam gedung dan halaman yang dihubungkan dengan instalasi pipa
PDAM, ground and roof tank, sistem Alat Pemadam Api Ringan (APAR), sprinkler otomatis,
fire alarm, dan smoke detector.

C.3.2.6. Pemeliharaan Rambu Lalu Lintas


Pengelolaan rambu jalan dilakukan pihak manajemen PT. DASRA DIANTARA.
Pengelolaan rambu jalan di lakukan sebulan sekali dengan cara pemeriksaan rambu jalan
dan jika ada kerusakan maka pihak pengelola akan menganti supaya lalu lintas jalan
yang ada di sekitar lokasi kegiatan tetap lancar.

C.3.2.7. Pemeliharaan Taman Penghijauan


Penghijuan di taman dilakukan dengan menanam beberapa jenis tumbuhan. Jenis
tumbuhan yang ditanam dipilih dengan pertimbangan dapat berfungsi sebagai peneduh
dan penambah nilai estetika lingkungan. Perawatan taman akan dilakukan 2 kali setahun
secara periodik, namun untuk penyiraman akan dilakukan setiap hari jika hari tidak
turun hujan.

C.3.2.8. Pemeliharaan/Perawatan IPAL


Unit IPAL tidak memerlukan perawatan yang khusus, namun beberapa hal yang
harus diperhatikan antara lain ialah:

PT. DASRA DIANTARA II - 72


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

▪ Semaksimal mungkin diupayakan untuk mencegah masuknya sampah padat (plastik,


kain, batu, tisu dll) yang masuk ke dalam sistem IPAL
▪ Membersihkan bak kontrol secara rutin minimal satu munggu sekali atau segera jika
terjadi penyumbatan oleh sampah padat
▪ Menghindari masuknya zat-zat kimia beracun yang dapat mengganggu pertumbuhan
mikroba yang ada di dalam biofilter misalnya cairan limbah perak nitrat, merkuri atau
logam berat lainnya.
▪ Melakukan pengurasan lumpur di dalam bak ekualisasi dan bak pengendapan awal
secara periodik untuk menguras lumpur yang tidak dapat terurai secara biologis.
Minimal 6 bulan sekali atau disesuaikan dengan kebutuhan.
▪ Melakukan perawatan rutin terhadap pompa pengumpul, pompa air limbah, pompa
sirkulasi serta blower yang dilakukan 3 – 4 bulan sekali.
▪ Perawatan rutin terhadap pompa dan blower udara mengacu pada buku operasional
dan perawatan pabrik yang memproduksi alat tersebut.

C.4. Penanganan Limbah


C.4.1. Limbah Padat
Sistem pengelolaan sampah, pengelola akan menerapkan sistem 2R (Reduce and
Reuse). Luas area 2R dialokasikan seluas 22 m2 yang berlokasi dibelakang bangunan
utama, namun tetap dapat diakses oleh petugas dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan
Kabupaten Bogor.

Pengumpulan sampah dilakukan dengan membagi sumber penghasil sampah


yang diambil oleh petugas kebersihan secara rutin setiap hari kemudian dikumpulkan
pada TPSS khusus non B3 yang dipilah antara sampah organik dan anorganik.
Sedangkan sampah dari unit hunian akan diatur dengan cara menempatkan tempat
sampah untuk beberapa tempat di tiap lantainya yang akan menjadi TPS bagi para
penghuni dan pengunjung, selanjutnya setiap hari diambil oleh petugas kebersihan dan
dikumpulkan di TPSS khusus sampah organik dan anorganik.

Khusus TPS untuk sampah B3 akan ditempatkan terpisah namun tetap


berdekatan dengan TPS sampah domestik (organik dan an-organik). Konstruksi TPS B3
akan mengikuti ketentuan yang berlaku dan perizinan penyimpanan sementara limbah
akan diproses perizinannya kepada instansi berwenang. Limbah B3 tersebut akan
diserahkan/dikerjasamakan dengan pihak ketiga berizin dari Kemen LH. Limbah B3
yang diprakirakan timbul berupa oli bekas perawatan kendaraan operasional dan oli
bekas perawatan mesin genset (sebesar 120 liter/3 bulan), bekas kemasan minyak
pelumas (1 kg/bulan) dan lampu TL/neon bekas (sekitar 45 buah/bulan).

PT. DASRA DIANTARA II - 73


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Tabel II-24. Perkiraan timbulan limbah padat kegiatan operasional


Prakiraan Prakiraan
Asumsi
Uraian Sumber Limbah Jumlah timbulan timbulan
No timbulan
Padat (orang) limbah padat limbah padat
(kg/hari)*
(kg/hari) (m3/hari)
1 Jumlah penghuni 4.913 2,5 12.282,5 12,28
2 Karyawan operasional 204 2,5 510,0 0,51
3 Pusat Perbelanjaan (ritel) 261 3,5 913,5 0,92
4 Pemeliharaan taman, jalan dan fasos fasum 25,0 0,03
Total 13.731,0 13,74
* Keterangan : Perhitungan berdasarkan Kepmen Kimpraswil No. 534/Kpts/M/2001 tentang Pedoman penentuan standar pelayanan
minimal bidang penataan ruang perumahan, permukiman dan pekerjaan umum

Tabel II-25. Perkiraan timbulan limbah B3 kegiatan operasional

Jenis
No Uraian Sumber Limbah B3 Uraian Limbah Jumlah Prakiraan
Limbah

1. Operasional dan Perawatan genset Oli bekas Cair 120 liter/3bulan

2. Bekas kemasan Padat 1 kg/bulan


Pemeliharaan genset dan kendaraan
minyak pelumas
operasional
dan kain majun

3. Operasional bangunan utama dan Lampu neon/TL Padat 45 buah/bulam


fasilitas penunjang bekas
Keterangan : Perhitungan berdasarkan Kepmen Kimpraswil No. 534/Kpts/M/2001 tentang Pedoman penentuan standar pelayanan
minimal bidang penataan ruang perumahan, permukiman dan pekerjaan umum

Domestik Penghuni
TPSS 3R

TPS
Domestik Karyawan
per Unit
hunian

Kegiatan Pusat
Sumber Limbah Perbelanjaan (ritel)
Padat di lokasi
“The Avenue TPS
Residences” Khusus B3 TPA
(13,74
m3/hari)

Mitra berizin Kelola


Perawatan Taman, B3 dari KLH
Jalan dan Fasos
Fasum

Gambar II-16. Bagan Alir Pengelolaan Limbah Padat

PT. DASRA DIANTARA II - 74


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

C.4.2. Pengelolaan Limbah Cair


C.4.2.1. Sistem Kerja Pengolahan Limbah Cair Domestik
Pengolahan limbah cair domestik akan menggunakan teknologi kombinasi
biofilter aerob-anaerob. Air limbah domestik yang akan diolah di IPAL berasal dari laundry,
kamar mandi, wastafel, limpasan septik tank, kantin dan food court serta musholla. Bagan
alir proses pengaliran air limbah menuju IPAL (STP) ditunjukkan pada Gambar II-17.

Air limbah dari beberapa sumber ditampung dalam bak pengumpul, selanjutnya
dipompa menuju IPAL. Pertama air limbah dari bak pengumpul dipompa menuju ke
bagian pemisah lemak-minyak, serta kotoran yang melayang yang tidak sempat
terpisahkan dalam bak pengumpul. Selanjutnya dari bak pemisah lemak/minyak
melimpas ke bak equalisasi yang berfungsi untuk menampung air limbah sementara dan
mengatur debit air menuju ke IPAL. Pengaturan debit ke IPAL dilakukan dengan pompa
celup (submersible pump), di dalam unit IPAL pertama air limbah dialirkan masuk ke bak
pengendap awal, untuk mengendapkan partikel lumpur, pasir dan kotoran organik
tersuspensi, bak pengendapan juga berfungsi sebagai bak pengurai senyawa organik
yang berbentuk padatan, sludge digestion (pengurai lumpur) dan penampung lumpur.

Air limpasan dari bak pengendap awal selanjutnya dialirkan ke bak kontaktor
anaerob (biofilter Anaerob) dengan arah aliran dari atas ke bawah. Bak kontaktor anaerob
terdiri dari dua buah ruangan yang diisi dengan media khusus dari bahan plastik tipe
sarang tawon. Penguraian zat-zat organik yang ada dalam air limbah dilakukan oleh
bakteri anaerobik atau fakultatif anaerobik. Setelah beberapa hari operasi pada
permukaan media filter akan tumbuh lapisan film mikroorganisme. Mikroorganisme
inilah yang akan menguraikan zat organik yang belum sempat terurai pada bak
pengendap.

Air limbah dari bak kontaktor (biofilter) anaerob dialirkan ke bak kontaktor aerob,
di dalam bak kontaktor aerob diisi dengan media khusus dari bahan plastik tipe sarang
tawon, sambil diaerasi atau dihembus dengan udara sehingga mikroorganisme yang ada
akan menguraikan zat organik dalam air limbah serta tumbuh dan menempel pada
permukaan media. Dengan demikian air limbah akan kontak dengan mikroorganisme
yang tersuspensi dalam air maupun yang menempel pada permukaan media yang mana
hal tersebut dapat meningkatkan efisiensi penguraian zat organik, serta mempercepat
proses nitrifikasi, sehingga efisiensi penghilangan amonia menjadi lebih besar.

Dari bak aerasi, air mengalir ke bak pengendap akhir. Di dalam bak ini lumpur
aktif yang mengandung mikroorganisme diendapkan dan sebagian air dipompa kembali
ke bagian bak pengendap awal dengan pompa sirkulasi lumpur. Debit pompa sirkulasi
ini dapat diatur dengan buka tutup kran. Sebagian air di bak pengendap akhir melimpas

PT. DASRA DIANTARA II - 75


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

(outlet/over flow) melalui weir menuju ke bak penampung sementara melewati flow meter
di luar IPAL. Dari bak penampung outlet sementara ini air dialirkan menuju ke kolam
ikan sebagai bio indikator dan selanjutnya menuju bak penampungan sementara
sebelum dilakukan proses peningkatan kualitas dengan unit multimedia filtrasi.

Pengelola juga merencanakan mendesain sistem air daur ulang (recycle) air
buangan dari STP yang akan di alirkan ke sebuah WTP yang akan ditampung di satu
GWT yang terpisah dari GWT air bersih, yang selanjutnya dipompakan ke tangki air
recycle untuk selanjutnya didistribusikan khusus untuk kegiatan siram taman dan jalan.

Kegiatan Domestik
unit hunian kamar WTP daur ulang
(recycle) khusus
siram

Kegiatan Domestik Kolam Sanita


pusat perbelanjaan STP dan Kolam
(ritel) Indikator Biologi
Sumber Limbah Cair di
Lokasi
“The Avenue
Residences”
Saluran drainase
Kegiatan Fasos internal
Fasum

Kegiatan dapur Grease


Trap Saluran Umum

Siram Taman dan Meresap ke


akses jalan internal tanah

Gambar II-17. Bagan Alir Pengelolaan Limbah Cair

C.4.2.2. Sistem Kelistrikan IPAL


Peralatan dan Mesin di IPAL dan system Re-use meliputi pompa feed air limbah di
bak equalisasi, pompa sirkulasi air limbah, blower udara, pompa feed sistem re-use air dan
dosing klorin. Semua peralatan dan mesin di IPAL ini dioperasikan dan dikontrol melalui
satu sistem di panel kontrol IPAL. Sedangkan pompa-pompa di masing-masing bak
pengumpul dipasang dan dikontrol secara terpisah dari IPAL. Kebutuhan listrik untuk
mengoperasikan IPAL disajikan pada Tabel II-26.

PT. DASRA DIANTARA II - 76


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Tabel II-26. Kebutuhan Listrik IPAL

Listrik Jam Operasi per


No Peralatan Jumlah KWH/Hari
(Watt) hari (jam)

1. Pompa Air Equalisasi 250 24 6

2. Pompa sirkulasi 250 24 6

3. Pompa re-use 2 x 250 8 4

4. Blower udara 4 x 100 24 9,6

Total 25,6
Sumber: Setiyono, Desain Perencanaan Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL), Pusat Teknologi Lingkungan, Jakarta 2009

C.4.2.3. Pengoperasian IPAL


Dalam mengoperasikan IPAL, maka akan dilakukan langkah kerja sebagai
berikut:

• Sebelum IPAL dioperasikan, seluruh peralatan mekanik dan elektrik harus dipastikan
dalam keadaan berjalan dengan baik;
• Air limbah yang berasal dari kegiatan domestik dialirkan ke bak penampung air
limbah atau bak ekualisasi. Bak ekualisasi dilengkapi dengan pompa air limbah yang
bekerja secara otomatis, yakni jika permukaan air limbah lebih tinggi melampaui batas
level minimum, maka pompa air limbah akan berjalan dan air limbah akan dipompa
ke bak reaktor anaerob pada sistem IPAL. Jika permukaan air limbah di dalam bak
ekualisasi mencapai level minimum pompa air limbah secara otomatis akan berhenti;
• Debit pompa air limbah diatur sesuai dengan kapasitas IPAL, dengan mengatur posisi
valve by pass. Debit pompa air limbah (Q2) diatur sesuai dengan kapasitas IPAL
dengan mengatur debit Q1 dengan coba-coba;
• Pada saat pertama kali IPAL dioperasikan (start Up), bak IPAL yakni bak reaktor
biofilter anaerob (anoksik), reaktor biofilter aerob (reaktor pengolahan lanjut) harus
sudah terisi air limbah sepenuhnya;
• Setelah itu dilakukan proses aerasi dan proses sirkulasi air dari bak pengendapan
akhir ke bak pengendapan awal di dalam reaktor aerob;
• Proses pembiakan mikroba dilakukan secara alami atau natural, karena di dalam air
limbah domestik sudah mengandung mikroba atau mikroorganisme yang dapat
menguraikan polutan yang ada di dalam air limbah;
• Untuk pengoperasian dari awal operasi (start up) sampai dengan mencapai operasi
yang stabil memerlukan waktu pembiakan (seedling) sekitar 4-8 minggu. Waktu
adaptasi tersebut dimaksudkan untuk membiakkan mikroba agar tumbuh dan
menempel pada permukaan media biofilter;

PT. DASRA DIANTARA II - 77


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

• Pertumbuhan mikroba secara fisik dilihat dari adanya lapisan lendir atau biofilm yang
menempel pada permukaan media;
• Setelah operasional berjalan selama dua bulan maka dilakukan pemeriksaan kualitas
air limbah untuk mengetahui efisiensi pengolahan. Pemeriksaaan kualitas dilakukan
minimal 2 kali dalam satu tahun;
• Unit IPAL yang telah terpasang belum dilengkapi dengan bak pengering lumpur, oleh
karena itu pengurasan lumpur dilakukan secara periodik dengan menggunakan mobil
tangki air kotor (lumpur) dan dibuang ke tempat pengolahan air kotor (tinja).
Pengurasan lumpur di dalam bak ekualisasi dilakukan minimal satu tahun sekali atau
bila jumlah lumpur sudah penuh.

C.4.2.4. Pengolahan Limbah Lanjutan Kolam Sanita


Untuk mengurangi kemungkinan masih adanya polutan dalam air hasil
pengolahan IPAL, maka efluen dari IPAL akan dialirkan ke dalam kolam sanita, yaitu
merupakan bangunan kolam yang tersusun dari pasangan batu yang diisi media koral
setinggi 80 cm dan ditanami tumbuhan air (Hydroponik). Jenis tumbuhan yang digunakan
antara lain ialah keladi, pisang, lotus, cana, dahlia, akar wangi, bambu air, padi-padian,
papirus, alamadu dan tanaman air lainnya. Sistem kerja kolam sanita terjadi secara alami,
dimana mikroorganisme dan tanaman membentuk ekosistem sendiri untuk berhadapan
dengan jenis polutan yang masuk. Jika pencemaran meningkat lebih dari 20%, maka
akan terbentuk algae bloom. Dengan sistem kolam ini akan mereduksi zat organik BOD
hingga 97,7% dan mereduksi fecal coliform bacteria sebesar 99,98% serta mereduksi
nitrogen dan phospat sebesar 75%.

2.1.4. Alternatif Rencana Usaha dan/atau Kegiatan


Alternatif rencana usaha dan/atau kegiatan merupakan suatu rencana usaha
dan/atau kegiatan dengan cara lain yang memungkinkan untuk meminimalisir dampak
yang diprakirakan akan terjadi, hal ini dilakukan apabila rencana awal kegiatan tidak
mungkin dilakukan karena dampaknya terlalu besar dan/atau teknologi penanganan
dampaknya memerlukan biaya yang terlalu tinggi melebihi manfaat yang diperoleh dari
rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilakukan. Alternatif rencana usaha
dan/atau kegiatan tersebut antara lain ialah: alternatif Desain, Layout, proses dan lokasi.

Rencana pembangunan Apartemen “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA


DIANTARA, tidak ada alternatif rencana usaha dan/atau kegiatan, baik alternatif lokasi,
proses, desain dan layout, sebab untuk lokasi rencana pembangunan Apartemen “The
Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA telah disetujui/mendapat Izin Lokasi
dari Bupati Bogor, berdasarkan Nomor : 591.1/001/00063/BPMPTSP/2015, Tanggal 15
Juli 2015, Pemberian Izin Lokasi Kepada PT. DASRA DIANTARA untuk pembangunan

PT. DASRA DIANTARA II - 78


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Apartemen di atas tanah seluas ± 2 Ha di Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Cibinong,


Kabupaten Bogor, dimana lokasi tersebut sudah sesuai dengan tata ruang wilayah
daerah dan nasional, serta dampak yang ditimbulkan dengan adanya kegiatan
pembangunan baik dari tahap pra konstruksi hingga operasi di lokasi tersebut, masih
dapat ditanggulangi dengan teknologi yang ada dengan biaya yang terjangkau.
Sementara untuk proses pembangunan Apartemen “The Avenue Residences” a.n. PT.
DASRA DIANTARA yang meliputi kegiatan dalam tahap prakontruksi hingga operasi,
menggunakan teknologi yang dampaknya terhadap lingkungan hidup masih dapat
ditolerir dan dapat ditanggulangi dengan teknologi yang ada, sehingga tidak perlu
adanya alternatif proses.

2.2. Deskripsi Rinci Rona Lingkungan Hidup Awal (Environmental Setting)


Rona lingkungan hidup awal meliputi komponen lingkungan hidup yang akan
terkena dampak dan juga kegiatan lain disekitar areal rencana usaha dan/atau kegiatan
yang berpotensi menimbulkan dampak terhadap komponen lingkungan hidup tersebut.

2.2.1. Rona Lingkungan Hidup Awal Komponen Lingkungan Terkena Dampak


Rona lingkungan hidup awal komponen lingkungan terkena dampak merupakan
komponen lingkungan hidup yang berada di dalam dan/atau sekitar rencana usaha
dan/atau kegiatan yang akan dilakukan (pembangunan Apartemen “The Avenue
Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA) yang akan terkena dampak langsung dari
kegiatan yang akan dilaksanakan. Komponen lingkungan tersebut meliputi: komponen
geofisik-kimia, biologi, sosial, ekonomi dan budaya, komponen kesehatan masyarakat
serta komponen ruang dan transportasi.

2.2.1.1. Rona Lingkungan Hidup Awal Geofisik-Kimia


Rona lingkungan hidup awal Fisik-Kimia, merupakan informasi kondisi
komponen lingkungan hidup awal yang meliputi komponen Iklim, Kualitas Udara dan
Kebisingan, Kualitas Air Permukaan, Geologi, Topografi, Hidrologi, Hidrogeologi, Jenis
Tanah, Zona Kerentanan Gerakan Tanah, dan Kegempaan.

A. Iklim
Untuk mengetahui kondisi iklim daerah studi maka digunakan data iklim dari
stasiun klimatologi Dramaga Kabupaten Bogor, sebagai stasiun klimatologi terdekat
dengan wilayah studi, hasil pengamatan 2006-2015. Rata-rata curah hujan bulanan
tertinggi sebesar 546, 7 mm/bulan pada bulan Februaridan rata-rata curah hujan bulanan
terendah sebesar 68,7 mm/bulan Agustus (Tabel II-27).

PT. DASRA DIANTARA II - 79


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Tabel II-27. Curah Hujan Bulanan Disekitar Wilayah Studi


Kecepatan angin (knot)
Bulan
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Average

Januari 418,0 577,0 213,0 687,0 440,0 166,0 304,0 790,0 1.431,0 249,0 527,5

Februari 380,0 812,0 665,0 600,0 813,0 80,0 138,0 542,0 904,0 221,0 515,5

Maret 137,0 315,0 353,0 404,0 248,0 193,0 163,0 354,0 501,0 134,0 280,2

April 298,0 407,0 238,0 332,0 99,0 165,0 127,0 549,0 822,0 225,0 326,2

Mei 107,0 230,0 250,0 470,0 578,0 56,0 18,0 202,0 527,0 117,0 255,5

Juni 20,0 160,0 45,0 378,0 378,0 94,0 142,0 214,0 488,0 76,0 199,5

Juli 96,0 9,0 15,0 26,0 238,0 35,0 43,0 204,0 343,0 130,0 113,9

Agustus - 144,0 128,0 13,0 88,0 38,0 18,0 53,0 172,0 125,0 77,9

September - 94,0 103,0 178,0 516,0 85,0 105,0 191,0 61,0 180,0 151,3

Oktober 90,0 448,0 434,0 499,0 124,0 240,0 53,0 679,0 83,0 86,0 273,6

Nopember 111,0 246,0 295,0 273,0 377,0 265,0 180,0 820,0 770,0 204,0 354,1

Desember 327,0 575,0 220,0 207 221,0 545,0 444,0 1.334,0 690,0 189,0 475,2

Tahunan 1.984,0 4.017,0 2.959,0 4.067,0 4.120,0 1.962,0 1.735,0 5.932,0 6.792,0 1.936,0 3.550,4
Sumber Data: Stasiun Klimatologi Dramaga Bogor Pos Pengamatan Pancoran Mas Depok

RATA-RATA CURAH HUJAN KABUPATEN BOGOR


600.0

500.0
CURAH HUJAN (mm/bulan)

400.0

300.0

200.0

100.0

-
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nop Des

Gambar II-18. Fluktuasi curah hujan rata-rata di lokasi studi

PT. DASRA DIANTARA II - 80


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Mengacu pada Oldeman (1975) yang mengklasifikasikan iklim berdasarkan pada


jumlah kebutuhan air oleh tanaman, terutama pada tanaman padi, yang digambarkan
dengan jumlah bulan basah dan bulan kering secara berturut-turut. Rata-rata jumlah
bulan basah dengan intensitas curah hujan >200 mm/bulan di Kabupaten Bogor adalah
sebanyak 0,8 bulan, sedangkan rata-rata jumlah bulan kering dengan intensitas curah
hujan <100 mm/bulan adalah sebanyak 2,8 bulan. Berdasarkan klasifikasi Oldeman ini,
maka lokasi studi termasuk dalam zona agroklimat B2.

Mengacu pada Scmidt-Ferguson (1961) yang mengklasifikasikan iklim


berdasarkan tingkat kebasahan di suatu lokasi berdasarkan jumlah bulan basah dan
bulan kering secara berturut-turut. Rata-rata jumlah bulan basah dengan intensitas curah
hujan > 100 mm/bulan di Kabupaten Bogor adalah sebanyak 9,2 bulan, sedangkan rata-
rata jumlah bulan kering dengan intensitas curah hujan < 100 mm/bulan adalah
sebanyak 1,8 bulan, sehingga menghasilkan nilai Q sebesar 19,6%. Berdasarkan
Klasifikasi Smidt-Ferguson ini, maka lokasi studi termasuk dalam tipe hujan B.

Suhu rata-rata bulanan di lokasi studi yang tercatat pada stasiun Klimatologi
Darmaga Bogor selama periode 2005-2014, berkisar antara 25,2 – 26,2 0C dengan rata-rata
25,8 0C. Suhu udara rata-rata terdingin terjadi pada bulan Februari sedangkan suhu
udara rata-rata terpanas terjadi pada bulan April-Mei.

Tabel II-28. Hasil pencatatan suhu udara rata-rata dilokasi kegiatan


Suhu (°C)
Bulan
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Average

Januari 25,6 25,2 25,2 26,1 25,7 25,0 25,3 25,1 25,3 26,0 25,5
Februari 25,3 25,4 25,5 25,0 24,4 25,1 25,9 25,6 24,9 25,3 25,2
Maret 25,8 26,0 25,8 25,6 25,1 25,8 26,0 26,0 25,8 25,7 25,8
April 26,3 26,2 25,8 25,9 25,6 26,2 27,1 26,0 26,0 26,4 26,2
Mei 26,1 26,4 26,0 26,2 25,6 26,1 26,7 26,1 26,3 26,2 26,2
Juni 25,4 25,9 25,7 26,1 25,6 26,1 25,9 26,2 25,8 25,7 25,8
Juli 25,5 25,6 26,1 25,9 25,2 25,8 25,8 25,8 25,7 25,6 25,7
Agustus 25,7 25,7 25,2 25,7 25,6 26,3 25,8 25,8 25,5 26,0 25,7
September 25,8 26,1 25,9 26,1 25,9 26,6 25,3 26,0 25,2 25,8 25,9
Oktober 26,3 26,0 26,7 26,2 25,8 26,0 25,4 26,3 26,2 25,8 26,1
Nopember 26,1 25,8 26,4 25,9 25,8 26,3 25,9 25,8 26,2 26,1 26,0
Desember 25,8 25,5 26,1 25,3 25,5 26,1 25,5 26,0 26,0 25,4 25,7
Min 25,3 25,2 25,2 25,0 24,4 25,0 25,3 25,1 24,9 25,3 25,1
Max 26,3 26,4 26,7 26,2 25,9 26,6 27,1 26,3 26,3 26,4 26,4
rata-rata 25,8 25,8 25,9 25,8 25,5 26,0 25,9 25,9 25,7 25,8 25,8
Sumber Data: Stasiun Klimatologi Dramaga Bogor Pos Pengamatan Pancoran Mas Depok

PT. DASRA DIANTARA II - 81


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

RATA-RATA SUHU UDARA KABUPATEN BOGOR


26.4

26.2

26.0

25.8
SUHU UDARA (0C)

25.6

25.4

25.2

25.0

24.8

24.6
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nop Des

Gambar II-19. Fluktuasi suhu udara rata-rata di lokasi studi


Tabel II-29. Hasil kecepatan angin rata-rata di lokasi kegiatan
Kecepatan angin (knot)
Bulan
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Average

Januari 2,0 3,6 2,0 1,7 1,2 1,6 1d 4,6 2,2 13,0 3,5
Februaru 1,4 1,4 1,4 1,9 1,5 1,5 2,0 3,7 1,7 1,5 1,8
Maret 1,9 3,6 1,9 1,6 1,6 1,6 2,0 5,3 1,5 2,0 2,3
April 1,3 3,6 1,3 1,6 1,3 2,4 1,0 3,9 1,8 1,3 2,0
Mei 1,5 3,6 1,5 1,6 1,2 2,1 1,0 4,0 5,0 1,4 2,3
Juni 1,4 3,1 1,4 1,6 1,3 2,1 1,0 3,7 2,0 1,7 1,9
Juli 1,8 3,6 1,8 1,7 1,4 2,2 1d 4,2 2,4 1,8 2,3
Agustus 1,8 3,6 1,8 1,7 1,3 1,6 2,0 4,5 2,1 2,0 2,2
September 2,2 3,6 2,2 1,8 1,5 1,6 1,0 4,5 1,7 2,1 2,2
Oktober 1,9 3,6 1,9 1,7 1,5 1,4 1d 4,4 1,6 1,7 2,2
Nopember 1,5 2,0 1,5 1,5 1,5 1,2 1d 3,5 1,4 1,6 1,7
Desember 1,4 2,0 1,4 1,4 1,4 1,7 1d 3,7 1,4 1,6 1,8
Min 1,3 1,4 1,3 1,4 1,2 1,2 1,0 3,5 1,4 1,3 1,5
Max 2,2 3,6 2,2 1,9 1,6 2,4 2,0 5,3 5,0 13,0 3,9
rata-rata 1,7 3,1 1,7 1,7 1,4 1,8 1,4 4,2 2,1 2,6 2,2
Sumber Data: Stasiun Klimatologi Dramaga Bogor Pos Pengamatan Pancoran Mas Depok

PT. DASRA DIANTARA II - 82


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

RATA-RATA KECEPATAN ANGIN KABUPATEN BOGOR


4.0

3.5

3.0
KECEPATAN ANGIN (knot)

2.5

2.0

1.5

1.0

0.5

-
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nop Des

Gambar II-20. Fluktuasi kecepatan angin rata-rata di lokasi studi


Rata-rata kecepatan angin berdasarkan pengamatan periode 2005-2014, berkisar
antara 1,7 – 3,5 knot. Rata-rata kecepatan angin terendah terjadi pada bulan November,
sedangkan rata-rata kecepatan angin tertinggi terjadi pada bulan Januari.

B. Kualitas Udara dan Kebisingan


Kualitas udara akan disajiikan dalam dokumen AMDAL setelah dilakukan
pengukuran kualitas udara. Sampel kaulitas udara akan diambil dengan menggunakan
alat impinger air sampler dan sampel debu akan diambil dengan Dust Sampler selama 1
jam. Parameter kualitas udara ambien yang akan dianalisis dan dibandingkan dengan
baku mutu PP.RI No.41 tahun 1999 tentang pengendalian pencemaran udara meliputi
SO2, O3, CO, NO2, debu, HC dan parameter kebisingan diukur dengan menggunakan
sound level meter pada kisaran bising 20-200 dBA dengan pengukuran selama 10 menit
dan akan dibandingkan dengan Kep.Men LH No.48/MENLH/11/1996 tentang baku
tingkat kebisingan.

C. Kualitas Air Permukaan


Kualitas air yang akan diamati yakni air saluran umum yang ada di sekitar lokasi
tapak proyek dan sumur warga sekitar lokasi tapak proyek. Dalam memenuhi kebutuhan
akan air bersih, penduduk yang ada di sekitar kegiatan dominan memanfaatkan air
bersih dari air sumur.

PT. DASRA DIANTARA II - 83


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Kualitas air permukaan air sumur dan air saluran umum di sekitar lokasi studi
akan disajikan dalam dokumen ANDAL lebuh lanjut setelah dilakukan sampling, uji dan
analisa oleh pihak dari Laboratorium terakreditasi KAN. Sampel parameter air
permukaan akan diambil langsung oleh petugas laboratorium. Parameter kualitas air
sumur di analisis dan dibandingkan dengan baku mutu Permenkes No.
416/Menkes/Per/IX/1990 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air dan
parameter kualitas air sungai di analisis dan dibandingkan dengan baku mutu PP No. 82
tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas dan Pengendalian Pencemaran Air.

D. Geologi
Berdasarkan Peta Geologi Lembar Jakarta dan Kepulauan Seribu (Turkandi dkk.,
1992) jenis batuan di lokasi kegiatan pembangunan Apartemen “The Avenue Residences”
a.n. PT. DASRA DIANTARA yaitu KIPAS ALUVIUM (Qav), terutama tardiri dari lanau,
pasir, kerikil dan karakal dari batuan volkanik kuarsa, diendapkan kembali sebagai kipas
aluvium.

Peta Geologi lokasi kegiatan pembangunan Apartemen “The Avenue Residences”


a.n. PT. DASRA DIANTARA disajikan pada Gambar II-21.

E. Topografi
Berdasarkan Analisa Garis Kontur Peta RBI skala 1:25.000, lembar 1209-421 yang
diterbitkan oleh Badan Informasi Geospasial, ketinggian lokasi kegiatan pembangunan
Apartemen “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA berada di kisaran
119 sampai dengan 125 m dpl (meter di atas permukaan laut).

F. Hidrologi

Secara regional lokasi kegiatan pembangunan Apartemen “The Avenue


Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA merupakan bagian tengah dari SubDAS
Sungai Cikeas yang alirannya bermuara di Kali Bekasi. Berdasarkan kedudukan
hidrologinya, lokasi kegiatan pembangunan Apartemen “The Avenue Residences” a.n.
PT. DASRA DIANTARA termasuk dalam Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung. Lokasi
kegiatan pembangunan Apartemen “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA
DIANTARA merupakan bagian dari Cekungan Air Tanah (CAT) Bogor yang merupakan
daerah luahan air tanah. Sungai yang mengalir disekitar lokasi adalah sungai cikaret
yang tergolong aliran intermitten.

G. Hidrogeologi
Berdasarkan Peta Hidrogeologi Lembar Jakarta Skala 1: 250.000 (R. Soekardi
Poespowardoyo, Direktorat Geologi Tata Lingkungan, Bandung, 1986), lokasi kegiatan

PT. DASRA DIANTARA II - 84


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

pembangunan Apartemen “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA


merupakan daerah lapisan akuifer dengan aliran melalui ruang antar butir. Akuifer
produktif sedang dengan penyebaran luas, akuifer dengan keterusan sedang sampai
rendah, kedalaman muka airtanah beragam dan serahan kurang dari 5 lt/detik.

Berdasarkan analisis neraca air awal, keadaan hidrogeologi lokasi kegiatan


pembangunan Apartemen “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA dapat
menjadi daerah peresapan air untuk akuifer di daerah hilirnya.

H. Jenis Tanah
Berdasarkan Peta Sumber Daya Tanah Eksplorasi Lembar MB48 (Jakarta dan
Bogor) skala 1:1.000.000 yang diterbitkan oleh Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat,
2000, jenis tanah di lokasi pembangunan Apartemen “The Avenue Residences” a.n. PT.
DASRA DIANTARA dan sekitarnya didominasi oleh jenis tanah Hapludults Dystrupts.

I. Zona Kerentanan Gerakan Tanah


Gerakan tanah menurut Varnes, 1978 adalah perpindahan material pembentuk
lereng, yaitu batuan asli, tanah, bahan timbunan atau kombinasi dan material-material
tersebut yang bergerak ke arah bawah dan keluar lereng.

Berdasarkan Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah Direktorat Geologi Tata


Lingkungan (DGTL) lokasi pembangunan Apartemen “The Avenue Residences” a.n. PT.
DASRA DIANTARA secara regional merupakan daerah Zona Kerentanan Gerakan
Tanah Sangat Rendah. Pada zona ini merupakan daerah yang mempunyai tingkat
kerentanan sangat rendah untuk terkena gerakan tanah. Pada daerah ini sangat jarang
atau hampir tidak pernah terjadi gerakan tanah, baik gerakan tanah baru maupun
gerakan tanah lama, terkecuali ada daerah sekitar tebing sungai. Merupakan daerah
datar sampai landai dengan kemiringan lereng kurang dari 15°, dan lereng tidak
dibentuk oleh bekas gerakan tanah, lempung yang mempunyai sifat mengembang
maupun talus serta timbunan material gerakan tanah.

J. Kegempaan
Gempa bumi merupakan salah satu fenomena bencana alam (natural hazards) yang
sering terjadi di Indonesia. Dampak dari gempa bumi, selain korban jiwa adalah
kerusakan infrastruktur dan bangunan pemukiman lainnya. Kerusakan yang
ditimbulkan oleh gempabumi secara umum dipengaruhi oleh karakteristik tanah/batuan
setempat, di samping karakteristik guncangan (ground shaking) yang dihasilkan oleh
suatu besaran gempabumi (magnitude).

Berdasarkan Peta Hazard Gempa Indonesia 2010 sebagai Acuan Dasar


Perencanaan dan Perancangan Infrastruktur Tahan Gempa (Kementerian Pekerjaan

PT. DASRA DIANTARA II - 85


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Umum, 2010) secara umum lokasi pembangunan Apartemen “The Avenue Residences”
a.n. PT. DASRA DIANTARA mempunyai percepatan puncak batuan dasar Sb untuk
probabilitas terlampaui 2% dalam 50 tahun berkisar antara 0,4 - 0,5 g dimana daerah ini
merupakan jalur kegempaan dengan zona seismisitas menengah (Gambar II-27).

PT. DASRA DIANTARA II - 86


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Gambar II-21. Peta Geologi

PT. DASRA DIANTARA II - 87


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Gambar II-22. Peta Topografi

PT. DASRA DIANTARA II - 88


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Gambar II-23. Peta Hidrologi

PT. DASRA DIANTARA II - 89


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Gambar II-24. Peta Hidrogeologi

PT. DASRA DIANTARA II - 90


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Gambar II-25. Peta Jenis Tanah

PT. DASRA DIANTARA II - 91


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Gambar II-26. Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah

PT. DASRA DIANTARA II - 92


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Gambar II-27. Peta Zonasi Gempa

PT. DASRA DIANTARA II - 93


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

2.2.1.2. Rona Lingkungan Hidup Awal Biologi


Rona lingkungan hidup awal komponen biologi merupakan informasi tentang
kondisi lingkungan yang meliputi flora dan fauna.

A. Komponen Lingkungan Hidup Flora


Berdasarkan hasil pengamatan lapangan, di lokasi tapak proyek terdapat
beberapa tipe vegetasi, yang dapat digolongkan menjadi tiga kelompok vegetasi, yaitu
vegetasi budidaya pertanian, vegetasi tanaman pepohonan dan vegetasi semak/perdu,
adapun jenis vegetasi yang terdapat di lokasi kegiatan pembangunan Apartemen “The
Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA disajikan pada Tabel II-30 sebagai
berikut :

Tabel II-30. Jenis Flora di Lokasi Tapak Proyek

No Nama Flora Nama Latin

A. Vegetasi Tanaman Pertanian

1. Singkong Manihot utillisima

2. Pisang Musa acuminate

3. Pepaya Carica papaya

4. Cabe rawit Capsium frutescems

B. Vegetasi Tanaman Pepohonan

1. Pohon Nangka Artocarpus heterophyllus

2. Pohon Mangga Mangifera Indica

3. Pohon Rambutan Nephelium lapacum

C. Vegetasi Perdu/Semak

1. Bambu Bambossa

2. Rerumputan Poaceae

3. Teki-tekian Cyperaceae

4. Kacang-kacangan Leguminoceae

5. Putri Malu Mimosa vulgaris

6. Alang-alang Imperata cylindrical


Sumber : Pengamatan Lapangan, 2016

B. Komponen Lingkungan Hidup Fauna


Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan dan informasi dari masyarakat di
daerah studi yang telah mereka temui dalam satu tahun terakhir. Dari hasil informasi
tersebut diperoleh gambaran bahwa di wilayah studi umumnya masih terdapat

PT. DASRA DIANTARA II - 94


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

kelompok serangga (Insecta), Amphibia, Reptilia, burung (aves), dan mamalia. Meskipun
demikian, berdasarkan informasi dari masyarakat didaerah studi dan pengamatan di
lapangan nampak keragaman dan kelimpahan per jenis fauna atau satwaliar di lokasi
adalah rendah satwa yang ada umumnya adalah peliharaan penduduk. Jenis fauna yang
ditemukan disajikan pada Tabel II-31.

Tabel II-31. Jenis Fauna yang Ditemui di Sekitar Lokasi Proyek dan Daerah Sekitarnya

No Nama Ilmiah Nama Daerah Kelompok Keterangan

1. Fellis domestica Kucing Mamalia Tidak dilindungi

2. Caprahircus Kambing Mamalia Tidak dilindungi

3. Bos sp. Sapi Mamalia Tidak dilindungi

4. Collosciurus Rotatus Tupai Mamalia Tidak dilindungi

5. Rhinolopsus betus Kalong Mamalia Tidak dilindungi

6. Canis familiaris Anjing Mamalia Tidak dilindungi

7. Ratus Sp Tikus Mamalia Tidak dilindungi

8. Turnix suscicator Puyuh Aves Tidak dilindungi

9. Gallus gallus domestica Ayam Aves Tidak dilindungi

10. Lonchura leucogastroides Emprit Aves Tidak dilindungi

11. Bufo melanopticus Bangkong Amphibia Tidak dilindungi

12. Rana pipiens Katak Rawa Amphibia Tidak dilindungi

13. Rana cancrivora Katak sawah Amphibia Tidak dilindungi

14. Draco volans Cicak terbang Reptilia Tidak dilindungi

15. Phyton reticulatus Ular Sawah Reptilia Tidak dilindungi

16. Varanus salvator Biawak Reptilia Tidak dilindungi

17. Mabouya multifasciata Kadal Reptilia Tidak dilindungi

18. Conycephalus dilopsus Bunglon Reptilia Tidak dilindungi

19. Xylocopa sp Kumbang Insekta Tidak dilindungi

20. Eurema sp Kupu-kupu Insekta Tidak dilindungi

21. Gomphus exilis Capung Insekta Tidak dilindungi

22. Valanga nigricornis Belalang Insekta Tidak dilindungi

23. Scorpionnidae sp Kalajengking Insekta Tidak dilindungi

24. Musca domestic Lalat Insekta Tidak dilindungi

25. Clarisa batrachu Lele Pisces Tidak dilindungi

26. Puntius biotatus Beunteur Pisces Tidak dilindungi

27. Cyprinus carpio Ikan Mas Pisces Tidak dilindungi

PT. DASRA DIANTARA II - 95


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

No Nama Ilmiah Nama Daerah Kelompok Keterangan

28. Tilaphia sp Mujair Pisces Tidak dilindungi

29. Monothenus albus Belut Pisces Tidak dilindungi

30. Thalassoma lunare Nila Pisces Tidak dilindungi


Sumber : Pengamatan Lapangan, 2016

2.2.1.3. Rona Lingkungan Hidup Awal Sosial, Ekonomi dan Budaya


A. Sosial Ekonomi

Lingkup kajian demografi dalam studi Kegiatan Pembangunan Apartemen “The


Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARAini antara lain meliputi struktur
penduduk, laju pertumbuhan penduduk, tingkat kepadatan penduduk, mata
pencaharian, dan ketenagakerjaan di sekitar lokasi studi, khususnya di Kelurahan
Harapan Jaya, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.

Wilayah studi rencana kegiatan Pembangunan Apartemen “The Avenue


Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA secara administratif berada di Kelurahan
Harapan Jaya, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Berdasarkan data Kecamatan
Cibinong Dalam Angka Tahun 2015, diketahui bahwa Kelurahan Harapan Jaya memiliki
wilayah seluas ± 1,79 km2 yang terdiri atas 14 RW dan 73 RT.

A.1. Struktur Penduduk


1) Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan data Kecamatan Cibinong Dalam Angka Tahun 2015, jumlah


penduduk di wilayah Kelurahan Harapan Jaya sebanyak 21.885jiwa. Berdasarkan jenis
kelamin, jumlah penduduk laki-laki di wilayah studi ini lebih banyak dari pada jumlah
penduduk perempuan, yang mana jumlah penduduk laki-laki yaitu sebanyak 11.117
jiwa, sedangkan jumlah penduduk perempuan hanya 10.762 jiwa. Tingkat kepadatan
penduduk di wilayah Kelurahan Harapan Jaya 12.223Jiwa/Km2.

2) Berdasarkan Kelompok Umur

Jumlah penduduk Kelurahan Harapan Jaya berdasarkan usia produktif


(kelompok umur 15-54) sebanyak 17.517 jiwa. Secara jelas, jumlah penduduk berdasarkan
kelompok umur di Kelurahan Harapan Jaya disajikan dalam Tabel II-32.

PT. DASRA DIANTARA II - 96


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Tabel II-32. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur di Kelurahan Harapan Jaya,
Tahun 2014

Kelompok Umur
No Jumlah
(Tahun)

1. 0–4 2.909

2. 5–9 2.944

3. 10 – 14 2.568

4. 15 – 19 2.410

5. 20 – 24 2.311

6. 25 – 29 2.696

7. 30 – 34 2.681

8. 35 – 39 2.559

9. 40 – 44 2.234

10. 45 – 49 1.522

11. 50 – 54 1.104

12. 55+ 1.720


Sumber: Kecamatan Cibinong Dalam Angka, 2015

A.2. Laju Pertumbuhan Penduduk


Kegiatan pembangunan, apapun jenisnya akan selalu berdampak pada
pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk yang besar akan memerlukan
tambahan investasi dan sarana untuk mendukung kesejahteraan penduduk
bersangkutan. Terkait dengan kegiatan pembangunan Apartemen “The Avenue
Residence”, juga akan meningkatkan jumlah penduduk di wilayah Kelurahan Harapan
Jaya terutama pada saat apartemen mulai beroperasi. Adapun jumlah penduduk
Kelurahan Harapan Jayapada tahun 2012 sampai dengan 2014, dapat dilihat pada tabel
berikut.

Tabel II-33. Laju Pertumbuhan Penduduk Kelurahan Harapan Jaya Tahun 2012 – 2014
Jumlah penduduk per tahun (jiwa) Laju pertumbuhan
Kelurahan penduduk
2012 2013 2014
Harapan Jaya 23.386 20.968 21.885 -0,03316
Sumber: Kecamatan Cibinong dalam Angka, 2015; Kecamatan Cibinong dalam Angka, 2014; Kecamatan Cibinong dalam Angka,
2013

PT. DASRA DIANTARA II - 97


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Nilai laju pertumbuhan penduduk di analisis menggunakan rumus ;

Dimana ;
Pt = Jumlah penduduk pada tahun t
Po = Jumlah penduduk pada tahun dasar
t = Jangka waktu
r= Laju pertumbuhan penduduk
Laju pertumbuhan penduduk yang terjadi di Kelurahan Harapan Jaya dalam kurun
waktu 3 tahun (2012-2014) menunjukkan adanya kecenderungan pengurangan jumlah
penduduk dengan nilai laju pertumbuhan sebesar 0,03316 atau 3,32% per tahunnya.
Faktor yang mempengaruhi pengurangan jumlah penduduk, dapat dikarenakan adanya
kematian atau migrasi/pindah karena alasan pendidikan, pekerjaan, perkawinan, atau
adanya harapan kesempatan memperbaiki taraf hidup ditempat lain.

A.3. Kepadatan Penduduk


Prakiraan jumlah penduduk dapat dihitung, berdasarkan laju pertumbuhan setiap
tahunnya menggunakan rumus eksponensial ;

Pt = Po ert
Dimana ;
Pt = Jumlah penduduk pada tahun t
Po = Jumlah penduduk pada tahun dasar
t = Jangka waktu
r = Laju pertumbuhan penduduk
e = Bilangan eksponensial yang besarnya 2,72
Menggunakan rumus diatas, maka dapat diprakirakan jumlah penduduk pada
tahun 2018 (tahun rencana Apartemen “The Avenue Residence” beroperasi) tanpa proyek
sebanyak 21.158 jiwa dengan tingkat kepadatan sebesar 11.820 jiwa per km 2. Sementara
itu, prakiraan jumlah penduduk jika dengan proyek akan sebanyak 27.126 jiwa
(prakiraan total penghuni apartemen sebanyak 5.968 orang, jika 1.492 unit yang tersedia
penuh dengan asumsi tiap unit diisi 4 orang), dengan tingkat kepadatan sebesar 15.154
jiwa per km2.

PT. DASRA DIANTARA II - 98


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

A.4. Angkatan Kerja


Berdasarkan publikasi BPS Kabupaten Bogor (2015), Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja (TPAK) penduduk Kabupaten Bogor pada tahun 2013 adalah 63,6% dengan
Tingkat Pengangguran (Ou) penduduk sebesar 7,87%. Berdasarkan keterangan
sebelumnya, dapat diprakirakan jumlah angkatan kerja di Kelurahan Harapan Jaya pada
tahun 2014 (jumlah penduduk usia produktif : 17.517 jiwa) kurang lebih sebanyak 11.141
orang dan jumlah yang sedang mencari kerja atau menganggur kurang lebih sebanyak
877 orang.

Adapun prakiraan jumlah yang bekerja tahun 2014 kurang lebih sebanyak 10.264
orang, sehingga dapat dihitung Tingkat Kesempatan Kerja (TKK) di Kelurahan Harapan
Jaya tahun 2014 sebesar 92,1%.Terkait dengan adanya kegiatan pembangunan
Apartemen “The Avenue Residence”, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan kerja bagi
penduduk usia produktif yang tengah mencari pekerjaan atau belum bekerja di
Kecamatan Cibinong, khususnya Kelurahan Harapan Jaya.

B. Sosial Budaya
B.1. Fasilitas Pendidikan
Jumlah sarana pendidikan untuk menunjang kegiatan pendidikan di Kelurahan
Harapan Jaya berjumlah sebanyak 11 buah sarana pendidikan dengan rincian SD
sebanyak 7 buah (negeri 4 buah dan swasta 3 buah), Sekolah SLTP sebanyak 2 buah yang
semuanya swasta, Sekolah SLTA swasta sebanyak 1 buah, dan Sekolah SMK swasta
sebanyak 1 buah . Secara rinci sarana pendidikan di Kelurahan Harapan Jaya dapat
dilihat pada Tabel II-34.

Tabel II-34. Jumlah Sekolah Menurut Status Sekolah dan Tingkatan di Kelurahan
Harapan Jaya, Tahun 2014

Negeri Swasta
Kelurahan
SD SLTP SLTA SMK SD SLTP SLTA SMK

Harapan Jaya 4 - - - 3 2 1 1

Jumlah 4 - - - 3 2 1 1
Sumber: KecamatanCibinong Dalam Angka, 2015

Berdasarkan Data Kecamatan Cibinong Dalam Angka (2015), tercatat jumlah


murid dan guru menurut tingkatan sekolah berjumlah 2.668orang dan 120 orang di
tingkat Sekolah Dasar (SD). Sementara itu, di tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama
(SLTP) jumlah muridnya sebanyak 127 orang dan guru sebanyak 30 orang, dan di tingkat
Sekolah Menengah Atas atau Kejuruan (SMA/SMK) jumlah murid sebanyak 168 orang
dan guru sebanyak 27 orang. Secara rinci, terkait jumlah siswa dan tenaga pengajar di
Kelurahan Harapan Jaya dapat dilihat pada Tabel II-35.

PT. DASRA DIANTARA II - 99


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Tabel II-35. Jumlah Murid dan Guru SD, SLTP dan SMA di Kelurahan Harapan Jaya
Tahun 2014
Negeri Swasta Jumlah
No Status Sekolah
Murid Guru Murid Guru Murid Guru

1. Sekolah Dasar (SD) 1.994 62 674 58 2.668 120

2. Sekolah Menengah 0 0 127 30 127 30


Pertama (SLTP)

Sekolah Menengah 0 0 104 16 104 16


3.
Atas (SMA)

Sekolah Menengah 0 0 64 11 64 11
4.
Kejuruan (SMK)
Sumber: Kecamatan Cibinong Dalam Angka, 2015

B.2. Keagamaan
Mayoritas penduduk Kelurahan Harapan Jaya adalah pemeluk agama Islam yaitu
14.538 orang (69,3%), disusul kemudian pemeluk Agama Kristen Katholik 2.572 orang
(12,3%). Secara rinci distribusi penduduk menurut agama disajikan pada Tabel II-36.

Tabel II-36. Jumlah Penduduk Menurut Agama di Kelurahan Harapan Jaya Tahun 2014
No Agama Jumlah Persentase

1. Islam 15.455 70,6

2. Kristen Katholik 2.572 11,8

3. Kristen Protestan 1.929 8,8

4. Hindu 857 3,9

5. Budha 643 2,9

6. Konghucu 429 2,0

Jumlah 21.885 100,0


Sumber: Kecamatan Cibinong Dalam Angka, 2015

Adapun jumlah sarana peribadatan yang paling banyak terdapat di Kelurahan


Harapan Jaya yaitu masjid dan langgar, secara rinci disajikan pada Tabel II-37.

Tabel II-37. Jumlah Sarana Peribadatan di Kelurahan Harapan Jaya, Tahun 2014

No Sarana Ibadat Jumlah

1. Masjid 7

2. Langgar 26

3. Gereja -

4. Pura -

5. Vihara -
Sumber: Kecamatan Cibinong Dalam Angka, 2015

PT. DASRA DIANTARA II - 100


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

B.3. Adat Istiadat dan Kelembagaan Sosial


Gambaran mengenai kondisi sosial budaya di wilayah studi adalah merupakan
masyarakat urban yang sudah banyak berasimilasi dengan berbagai suku yang sudah
berpuluh-puluh tahun tinggal dan menetap di wilayah Kecamatan Cibinong. Sehingga
kondisi budaya yang memberikan etnik yang khas wilayah studi sudah tidak dijumpai
lagi. Meskipun sebenarnya dahulu lokasi wilayah studi merupakan tanah pasundan,
namun corak,warna budaya, dan tatanan hidup khas sunda sudah tidak begitu kentara.
Hal ini bisa terlihat dari aktivitas dan bentuk-bentuk tradisi yang masih dilakukan di
tengah-tengah kehidupan masyarakat, dimana yang lebih menonjol adalah tradisi yang
berwarna keislaman, seperti misalnya : (1) Khitanan, (2) Tujuh bulanan bagi wanita
hamil, (3) Aqeqah, (4) Potong rambut untuk anak kecil yang baru lahir, dan (5) Bentuk-
bentuk tasyakuran lain. Disamping kegiatan-kegiatan ini, juga bisa dilihat dari bentuk-
bentuk lembaga desa yang ada, yang sudah lebih bercorak formal yang antara lain
berupa : (1) LPMD; (2) RT, (3) RW, (4) Karang Taruna, (5) BPD, (6) PKK, dan (7)
Linmas/Hansip.

Masyarakat di Kelurahan Harapan Jaya di sekitar rencana tapak proyek ini


umumnya mempertahankan sifat-sifat sebagai kelompok primer, yaitu kelompok yang
ditandai dengan saling kenal mengenal sesama warga masyarakat serta kerja sama yang
erat dan bersifat pribadi, seperti kegiatan gotong royong, ronda, dan olah raga antar
kelompok yang masih kadang-kadang dilakukan. Kegiatan kebersamaan antara lain
diwujudkan dalam kegiatan memperingati hari besar nasional seperti perayaan Hari
Kemerdekaan RI 17 Agustus, terutama dalam hal persiapan perayaan yang diisi dengan
berbagai lomba perorangan maupun antar kelompok, dan hari besar Agama Islam
seperti Isra-Mi’raj.

Keadaan sebaliknya dari kebersamaan adalah konflik.Konflik antar warga


umumnya di kalangan kaum muda sebagai bagian karakter pencarian jati diri dan
egoismenya. Di kalangan masyarakat umum, konflik dapat muncul manakala terjadi
pelanggaran atas norma bersama yang kaitannya dengan hak penguasaan tanah.
Masalah keamanan dan ketertiban juga terkadang juga menjadi sumber keresahan
masyarakat. Ikatan kohesif penduduk di wilayah pedesaan umumnya cukup baik
walaupun terkadang mulai mengarah kepada gejala pemudaran sebagai ciri masyarakat
pinggiran perkotaan.

Dalam hubungan ketetanggaan dan saling membutuhkan diantara mereka


umumnya dilakukan, antara lain melalui bentuk gotong-royong. Bila ada tetangga atau
orang dekat mempunyai hajatan atau kematian, maka akan saling tolong menolong
dalam pekerjaan persiapan hajatan/pemakaman dalam bentuk membantu tenaga untuk

PT. DASRA DIANTARA II - 101


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

meringankan maupun menyumbang sejumlah uang sekedar membantu meringankan


biaya untuk hajatan/musibah tersebut.

B.4. Kondisi Kamtibmas


Berdasarkan data Kecamatan Cibinong Dalam Angka (2015), terdapat gangguan
keamanan dan ketertiban di Kelurahan Harapan Jaya berupa : penipuan, penggelapan
sebanyak,pencurian, dan penganiayaan. Secara rinci jumlah gangguan kamtibmas di
Kelurahan Harapan Jaya disajikan pada Tabel II-38.

Tabel II-38. Jumlah Gangguan Kamtibmas di Kelurahan Harapan Jaya, Tahun 2014

No Gangguan Kamtibmas Jumlah

1. Kebakaran -

2. Penipuan 5

3. Pengrusakan -

4. Penggelapan 4

5. Temu Mayat -

6. Pencurian

- Kendaraan 10

- Ringan -

- Berat 10

- Kekerasan 2

7. Penganiayaan 2

8. Lain-lain -
Sumber: Kecamatan Cibinong Dalam Angka, 2015

B.5. Aksesibilitas
Sarana transportasi merupakan sarana yang memegang peranan penting dalam
pembangunan di suatu daerah. Pembangunan infrastruktur seperti jalan dan jembatan
merupakan faktor penunjang perekonomian masyarakat sebagai sarana penghubung
mereka ke tempat pemasaranan dan tempat lainnya. Berkaitan dengan hal tersebut,
jaringan transportasi yang ada di Kecamatan Cibinong cukup baik, kondisi jalan relatif
baik, sebagian besar telah beraspal dan seluruh wilayah dapat dilalui oleh kendaraan
beroda empat sepanjang tahun. Salah satu permasalahan terkait dengan Kecamatan
Cibinong sebagai ibukota Kabupaten Bogor yang notabene merupakan pusat
pemerintahan, perdagangan dan jasa adalah kemacetan lalulintas.

Kondisi lalulintas di Kecamatan Cibinong cukup padat terutama pada saat


menjelang jam masuk kantor dan sekolah serta pada saat usai kantor dan sekolah. Titik

PT. DASRA DIANTARA II - 102


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

kemacetan tersebar terutama pada lingkungan sekolah, lokasi industri dan pasar.
Kesemrawutan tersebut ditambah dengan adanya ketidakdisiplinan para pengguna jalan
umum yang sering berhenti pada tempat rawan macet dan rambu-rambu lalulintas yang
berupa larangan.

Angkutan umum yang menghubungkan Kota Cibinong dengan daerah-daerah


lainnya baik dalam maupun di luar Kabupaten Bogor terdiri dari berbagai jenis
kendaraan meliputi Bus, Metromini Dan Angkutan Kota. Trayek angkutan kota yang
melewati Cibinong, yaitu : trayek Pasar Anyar – Citereup, Bogor – Depok, Bubulak –
Cibinong, Cibinong – Kampungrambutan, Jonggol – Cibinong, dan Cibinong –
Kalideres.Lokasi proyek sendiri dapat diakses melalui jalan provinsi dari Jalan Raya
Jakarta-Bogor ke Jalan Cikaret-Cibinong.

B.6. Kondisi Lalu Lintas


Berdasarkan hasil dari observasi, pengamatan dan survei pendahuluan
(preliminary survey) terhadap kondisi lalu lintas disekitar lokasi studi, diketahui kondisi
mengenai volume lalu lintas pada ruas Jalan Raya Cikaret-Cibinong dari arah Cikaret ke
arah Cibinong maupun sebaliknya terbilang kendaraan yang lewat cukup ramai lancar.

Kendaraan yang lewat didominasi oleh kendaraan roda dua (sepeda motor),
kemudian kendaraan pribadi dan sebagian kendaraan besar (truk). Pada sisi kiri dan
kanan jalan di depan lokasi rencana pembangunan Apartemen “The avenue
Residences”a.n. PT. DASRA DIANTARA merupakan lingkungan permukiman
penduduk dan kegiatan perekonomian serta kegiatan perkantoran.

Laporan lebih lengkap mengenai kajian lalu lintas atau ANDALALIN akan
dilakukan oleh Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Kabupaten Bogor yang
hasilnya akan diimplementasikan didalam dokumen ANDAL. Pada waktu pelaksanaan
studi ini, kajian mengenai ANDALALIN akan di proses penerbitannya oleh DLLAJ
Kabupaten Bogor.

C. Persepsi Masyarakat Terhadap Kegiatan Proyek


Mengetahui persepsi masyarakat pada keadaan awal sebelum suatu rencana
kegiatan dilakukan merupakan hal penting untuk memahami kemungkinan adanya
kendala sosial yang dapat terjadi dan/atau tingkat dukungan yang diberikan masyarakat
terhadap rencana kegiatan. Persepsi masyarakat yang dimaksudkan disini adalah suatu
pandangan dan penilaian serta harapan masyarakat terhadap suatu rencana kegiatan
yang akan dilakukan. Oleh karena itu untuk memperoleh gambaran persepsi ini telah
dan akan dilakukan penggalian data primer melalui beberapa pendekatan pengumpulan
data, antara lain melalui kegiatan sosialisasi dan konsultasi publik dengan warga

PT. DASRA DIANTARA II - 103


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

masyarakat di wilayah studi, dan melalui wawancara langsung dengan masyarakat


dengan menggunakan kuesioner. Berdasarkan hasil konsultasi publik yang
diselenggarakan di lokasi wilayah studi, sebagian besar peserta meminta agar dampak
adanya rencana kegiatan proyek dikaji lebih cermat dan mendalam, khusus perihal
kesempatan kerja, masyarakat sangat berharap agar tenaga kerja setempat mendapat
prioritas dapat diserap oleh proyek ini baik pada tahap konstruksi maupun tahap
operasi.

2.2.1.4. Rona Lingkungan Hidup Awal Kesehatan Masyarakat


Rona lingkungan hidup awal komponen kesehatan masyarakat merupakan
informasi lingkungan hidup yang meliputi: Fasilitas kesehatan, jumlah pelayanan
kesehatan dan Kondisi kesehatan masyarakat.

A. Fasilitas Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang ada di Kelurahan Harapan Jaya dapat dikategorikan
fasilitas kesehatan milik masyarakat dan domain pemerintah. Fasilitas kesehatan milik
masyarakat dan domain pemerintah yang ada di Kelurahan Harapan Jaya antara lain :
Pos Yandu, Pos KB dan Balai Pengobatan disajikan pada Tabel II-39.

Tabel II-39. Jumlah Tempat Pelayanan Kesehatan di Kelurahan Harapan Jaya

No Tempat Pelayanan Kesehatan Jumlah

1. Rumah Sakit -

2. Puskesmas Pembantu 1

3. Pos Yandu 13

4. Pos KB 1

5. Balai Pengobatan 2

Jumlah 17
Sumber: Kecamatan Cibinong Dalam Angka, 2014

B. Jumlah Tenaga Pelayanan Kesehatan


Jumlah tenaga pelayanan kesehatan di Kelurahan Harapan Jaya terdapat dokter
umum sebanya 2 orang, dokter gigi sebanyak 2 orang, bidan sebanyak 6 orang dan lain-
lain, secara rinci dapat dilihat pada Tabel II-40.

PT. DASRA DIANTARA II - 104


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Tabel II-40. Jumlah Tenaga Pelayanan Kesehatan di Kelurahan Harapan Jaya

No Tenaga Pelayanan Kesehatan Jumlah

1. Dokter Umum 2

2. Dokter Gigi 2

3. Bidan 6

4. Dukun Terlatih -

5. Balai Pengobatan 2
Sumber: Kecamatan Cibinong Dalam Angka, 2014

C. Kondisi Kesehatan Masyarakat


Informasi kondisi kesehatan masyarakat di suatu wilayah merupakan komponen
yang penting, terkait sebuah rencana pembangunan. Pada rencana Pembangunan
Apartemen “The avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA ini, akan
diprakirakan menghasilkan dampak baik positif maupun negatif, salah satunya pada
komponen kondisi kesehatan masyarakat. Informasi kesehatan masyarakat yang akan
diamati adalah beberapa jenis penyakit dominan yang dialami oleh masyarakat dalam
satu tahun terakhir. Data-data tersebut akan disajikan pada dokumen laporan utama
ANDAL setelah melakukan survey lapangan.

D. Sanitasi Lingkungan
Pengertian sanitasi adalah sesuatu cara untuk mencegah berjangkitnya suatu
penyakit menular dengan jalan memutuskan mata rantai dari sumber. Sanitasi
merupakan usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada penguasaan
terhadap berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan. Sedangkan
yang dimaksud Sanitasi lingkungan adalah Status kesehatan suatu lingkungan yang
mencakup perumahan, pembuangan kotoran, penyediaan air bersih dan sebagainya
(Notoadmojo, 2003).

Dari hasil pengamatan, memperlihatkan bahwa kondisi sanitasi lingkungan di


sekitar permukiman penduduk di sekitar proyek cukup. Sumber air bersih untuk
kebutuhan rumah tangga sebagian besar berasal dari air sumur. Sebagian warga
memiliki tempat mandi cuci dan kakus (MCK) pribadi. Sistem pembuangan air domestik
di lingkungan permukiman telah terdapat saluran pembuangan, dan tidak ditemui
genangan air ataupun lokasi yang berpotensi tergenang.

Ketika menderita penyakit, warga masyarakat berobat ke Puskesmas, Balai


Pengobatan, juga ada yang ke praktek dokter, Rumah Sakit, menggunakan obat bebas
yang tersedia di toko setempat, dan pengobatan alternatif.

PT. DASRA DIANTARA II - 105


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

2.2.2. Usaha dan/atau Kegiatan yang ada Disekitar Lokasi Beserta Dampak yang
Ditimbulkannya Terhadap Lingkungan Hidup
Kegiatan – kegiatan yang ada di sekitar lokasi rencana Pembangunan Apartemen
“The avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA berikut dampak yang
ditimbulkan dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Kawasan permukiman penduduk dan perumahan, dampak yang ditimbulkan


adalah dampak lalu-lintas dan limbah domestik (padat dan cair).
b. Kawasan perkantoran dan jasa, antara lain : ruko, perkantoran, perdagangan dan
jasa lainnya, dampak yang ditimbulkan adalah gangguan lalu lintas.
c. Kawasan Pendidikan, dampak yang ditimbulkan adalah gangguan lalu lintas.

PT. DASRA DIANTARA II - 106


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Gambar II-28. Peta Kegiatan Lain

PT. DASRA DIANTARA II - 107


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

2.3. Hasil Pelibatan Masyarakat


Pelibatan masyarakat merupakan bagian dari pelingkupan yang tercantum di
dalam Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) rencana
Pembangunan Apartemen “The avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA. Pada
waktu studi ini dilakukan, telah dilaksanakan pelibatan masyarakat yang diawali dengan
kegiatan pemasangan pengumuman (public notice), kegiatan sosialisasi dan dengar
pendapat (public hearing) sampai dengan penetapan wakil masyarakat terkena dampak
yang duduk sebagai anggota dalam Komisi Penilai AMDAL. Pelibatan masyarakat
dilakukan dengan mengacu kepada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 17 Tahun 2012 tentang Keterlibatan Masyarakat dalam Proses Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup dan Izin Lingkungan, khususnya Pasal 4, yang membahas
Tata Cara Pengikutsertaan Masyarakat dalam Proses AMDAL dan Izin Lingkungan.

Tujuan dilibatkannya masyarakat dalam proses AMDAL dan Izin Lingkungan


adalah agar masyarakat mendapatkan informasi mengenai rencana Pembangunan
Apartemen “The avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA yang berdampak
penting terhadap lingkungan, maka masyarakat dapat menyampaikan saran, pendapat
dan/atau tanggapan atas kegiatan tersebut yang berdampak penting terhadap
lingkungan. Masyarakat dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan terkait
dengan rekomendasi kelayakan atau ketidaklayakan atas rencana Pembangunan
Apartemen “The avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA. Adapun masyarakat
yang dilibatkan adalah masyarakat yang terkena dampak, masyarakat pemerhati
lingkungan dan masyarakat yang akan terpengaruh oleh segala bentuk keputusan dalam
proses AMDAL itu sendiri. Kegiatan pelibatan masyarakat yang telah dilakukan oleh PT.
DASRA DIANTARA diantaranya:

2.3.1. Kegiatan Pemasangan Pengumuman (Public Notice)


Kegiatan pemasangan pengumuman/pemberitahuan (public notice) atas kegiatan
studi AMDAL rencana pembangunan Apartemen “The avenue Residences” a.n. PT.
DASRA DIANTARA diawali dengan memasang iklan pengumuman terkait dengan
kegiatan studi AMDAL pada media cetak atau surat kabar harian “Radar Bogor”, yang
terbit pada hari Senin, tanggal 29 Februari 2016; kemudian dilakukan Pemasangan plang
pengumuman studi AMDAL dengan ukuran plang pengumuman ± 130 cm x 1 meter
yang dipasang di depan lokasi rencana pembangunan Apartemen “The avenue
Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA yang dipasang pada tanggal 01 Maret 2016;
dan Pemasangan pengumuman AMDAL di Kantor Kecamatan Cibinong; serta
Pemasangan pengumuman AMDAL di Kantor Kelurahan Harapan Jaya.

PT. DASRA DIANTARA II - 108


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Pada setiap pengumuman dicantumkan nama pemrakarsa dan alamat kantor


perusahaan pemrakarsa (PT. DASRA DIANTARA). Pemrakarsa memberikan
kesempatan bagi masyarakat sekitar lokasi rencana pembangunan Apartemen “The
avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA dan para pemerhati lingkungan hidup
untuk menyampaikan saran, pendapat dan/atau tanggapan atas rencana pembangunan
Apartemen “The avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA secara tertulis, baik
melalui surat maupun email yang ditujukan kepada Badan Lingkungan Hidup Daerah
(BLHD) Pemerintah Kabupaten Bogor dengan tembusan ditujukan ke alamat kantor
perusahaan Pemrakarsa (PT. DASRA DIANTARA) 10 (sepuluh) hari sejak
pengumuman AMDAL dipasang. Sampai dengan disusunnya KA-ANDAL ini, tidak ada
saran, pendapat dan/atau tanggapan secara tertulis atau email atas rencana
pembangunan Apartemen “The avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA dari
masyarakat sekitar dan dari para pemerhati lingkungan hidup yang ditujukan kepada
BLHD Pemerintah Kabupaten Bogor maupun kepada Pemrakarsa (PT. DASRA
DIANTARA).

2.3.2. Sosialisasi dan Dengar Pendapat atau Konsultasi Publik (Public Hearing)
Kegiatan sosialisasi atau konsultasi publik (public hearing) tentang rencana
pembangunan Apartemen “The avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA ini
sudah dilaksanakan. Kegiatan konsultasi publik dilaksanakan di Rumah Makan Nyi
Iteung, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan
pada hari Kamis tanggal 17 Maret 2016, dibuka oleh Bapak Agus Argadinata yang
mewakili Camat Cibinong.

Kegiatan sosialisasi atau konsultasi publik (public hearing) rencana pembangunan


Apartemen “The avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA dihadiri oleh sekitar
± 41 orang undangan yang terdiri atas beberapa unsur, diantaranya unsur Pemerintahan
Daerah Kabupaten Bogor yaitu Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bogor,
Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Bogor, Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Bogor. Unsur Muspika Kecamatan Cibinong, diantaranya Camat
Cibinong yang diwakili. Unsur Pemerintahan Kelurahan Harapan Jaya, diantaranya
Lurah Harapan Jaya beserta jajarannya mulai dari unsur BPD, LPM, Kepemudaan dan
Pemerhati Lingkungan. Dari unsur warga masyarakat sekitar mulai dari tokoh
masyarakat, ketua RW 06, ketua RT 01 yang diprakirakan akan terkena dampak
langsung.

Dalam kegiatan sosialisasi atau konsultasi publik, pemrakarsa (PT. DASRA


DIANTARA) menyampaikan seluruh informasi setiap tahapan kegiatan yang akan
dilakukan kepada peserta konsultasi publik, mulai dari tahap Pra Konstruksi,

PT. DASRA DIANTARA II - 109


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Konstruksi, dan Operasi. Kegiatan sosialisasi tersebut dilakukan guna mendapatkan


saran, pendapat dan/atau tanggapan dari masyarakat sekitar yang diprakirakan akan
terkena dampak langsung atas rencana pembangunan Apartemen “The avenue
Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA. Saran, pendapat dan/atau tanggapan
tersebut disampaikan secara lisan maupun tertulis kepada pemrakarsa. Selanjutnya
pemrakarsa akan mendokumentasikan dan mengolah masukan dari peserta sosialisasi
dan akan dijadikan masukan dalam penyusunan studi AMDAL.

2.3.3. Saran, Pendapat dan/atau Tanggapan Masyarakat


Berdasarkan pengamatan dan evaluasi terhadap saran, pendapat dan/atau
tanggapan dari masyarakat sekitar, Pemerintah Daerah dan pihak-pihak terkait atas
rencana pembangunan Apartemen “The avenue Residences” a.n. PT. DASRA
DIANTARA, terdapat beberapa masukan yang menjadi perhatian, diantaranya:

Tabel II-41. Saran, Pendapat dan/atau Tanggapan Masyarakat

No Dari Saran Pendapat dan Tanggapan

Dengan adanya sosialisasi dan konsultasi publik ini dapat disimpulkan bahwa
masyarakat tidak keberatan dan mendukung adanya rencana pembangunan Apartemen
“The avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA.

Semua saran, pendapat dan tanggapan masyrakat (SPT) tersebut menjadi bahan
pertimbangan dan masukan dalam penyusunan Dokumen KA-ANDAL, ANDAL dan
RKL - RPL pembangunan Apartemen “The avenue Residences” a.n. PT. DASRA
DIANTARA.

2.3.4. Penetapan Wakil Masyarakat Terkena Dampak


Kegiatan konsultasi publik dilaksanakan juga untuk memilih dan menetapkan
wakil masyarakat yang terkena dampak yang akan duduk sebagai anggota Komisi
Penilai AMDAL. Wakil masyarakat dipilih dan ditetapkan langsung oleh masyarakat
terkena dampak yang diketahui oleh Camat Cibinong dan Lurah Harapan Jaya.
Penetapan wakil masyarakat tersebut dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan
konsultasi publik. Jumlah wakil masyarakat terkena dampak dan ditetapkan sebagai
anggota Komisi Penilai AMDAL, ditetapkan secara proporsional dan dapat mewakili
aspirasi masyarakat yang diwakilinya dalam hal lingkungan hidup.

Penetapan dan penunjukan wakil masyarakat terkena dampak yang akan duduk
dalam Komisi Penilai AMDAL rencana pembangunan Apartemen “The avenue
Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA, telah dipilih dan ditetapkan wakil
masyarakat terkena dampak, sebanyak 4 (empat) orang, diantaranya ;

PT. DASRA DIANTARA II - 110


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

1. Nama :
Tempat Tanggal Lahir :
Alamat :
Nomor HP :
2. Nama :
Tempat Tanggal Lahir :
Alamat :
Nomor HP :
3. Nama :
Tempat Tanggal Lahir :
Alamat :
Nomor HP :
4. Nama :
Tempat Tanggal Lahir :
Alamat :
Nomor HP :

2.4. Dampak Penting Hipotetik


Dampak penting hipotetik merupakan dampak terhadap komponen lingkungan
hidup yang diduga kuat dapat timbul karena adanya rencana usaha dan/atau kegiatan
yang akan dilaksanakan di suatu lokasi, proses untuk mendapatkan dampak penting
hipotetik ini melalui identifikasi dampak potensial dan evaluasi dampak potensial.
Proses tersebut dapat digambarkan secara sederhana seperti pada Gambar II-29.

Deskripsi
Rencana
Kegiatan

Deskripsi Rona
Lingkungan
Hidup Awal
Dampak
Dampak Penting
Hasil Potensial Hipotetik
Pelibatan
Masyarakat

Kegiatan Lain
Di Sekitar
Lokasi

Identifikasi Evaluasi
Dampak Dampak
Potensial Potensial

Gambar II-29. Skema Proses Penentuan Dampak Penting Hipotetik

PT. DASRA DIANTARA II - 111


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

2.4.1. Identifikasi Dampak Potensial


Pada tahap ini diidentifikasi dan diinvetarisir dampak potensial yang mungkin
timbul tanpa memperhatikan besar atau kecilnya dampak, atau penting tidaknya
dampak sehingga belum ada upaya penilaian, apakah dampak tersebut merupakan
dampak penting atau tidak penting. Metode yang digunakan adalah metode matriks
dengan cara menghubungkan antara komponen lingkungan yang mungkin terkena
dampak dengan komponen rencana kegiatan per tahapan sebagai sumber dampaknya.

Jenis-jenis dampak potensial diperoleh berdasarkan penilaian para ahli, isu-isu


yang berkembang di media massa dan hasil pengalaman (empiris) kegiatan sejenis. Secara
rinci dampak potensial yang diperkirakan terjadi pada tahap pra konstruksi, konstruksi
dan operasi disajikan pada Tabel II-42, Tabel II-43 dan Tabel II-44 dibawah ini;

Tabel II-42. Dampak Potensial pada Tahap Pra Konstruksi


Kategori Komponen
No Sumber Dampak Jenis Dampak Sifat Dampak
Dampak Lingkungan

Tabel II-43. Dampak Potensial pada Tahap Konstruksi


Kategori Komponen
No Sumber Dampak Jenis Dampak Sifat Dampak
Dampak Lingkungan

Tabel II-44. Dampak Potensial pada Tahap Operasi


Kategori Komponen
No Sumber Dampak Jenis Dampak Sifat Dampak
Dampak Lingkungan

PT. DASRA DIANTARA II - 112


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Tabel II-45. Matrik Identifikasi Dampak Potensial


Tahapan Kegiatan
Komponen/Sub Komponen/Parameter
No Pra Konstruksi Konstruksi Operasi Rencana Kegiatan
Lingkungan
1 2 3 1 2 3 4 5 6 1 2 3

PT. DASRA DIANTARA II - 113


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

2.4.2. Evaluasi Dampak Potensial


Pelingkupan pada tahap ini bertujuan untuk menghilangkan/meniadakan
dampak potensial yang dianggap tidak relevan atau tidak penting, sehingga diperoleh
daftar dampak besar dan penting hipotesis yang dipandang perlu dan relevan untuk
ditelaah secara mendalam dalam studi ANDAL. Daftar dampak besar dan penting
potensial ini disusun berdasarkan pertimbangan atas hal-hal yang dianggap penting oleh
masyarakat di sekitar rencana kegiatan, instansi yang bertanggung jawab, dan para
pakar. Pada tahap ini daftar dampak besar dan penting hipotesis yang dihasilkan belum
tertata secara sistematis.

Metode yang digunakan pada tahap ini adalah interaksi kelompok (rapat,
lokakarya, brainstorming), diskusi antar pakar dan diskusi dengan pemrakarsa, survei
lapangan, telaah pustaka, pendekatan kepakaran dan konsultasi publik dengan
masyarakat yang berkepentingan (Panduan Pelingkupan dalam AMDAL, KLH 2007).
Kriteria yang digunakan dalam menentukan evaluasi dampak potensial terdiri dari dua
pertanyaan utama dan empat pertanyaan pendukung. Dua pertanyaan utama yang
digunakan sebagai penapisan adalah ;

1. Apakah pihak pemrakarsa telah berencana untuk mengelola dampak tersebut


dengan cara-cara yang mengacu pada Standar Operasional Prosedur (SOP)
tertentu; dan
2. Apakah terdapat rencana pengelolaan yang menjadi bagian dari rencana kegiatan.
Sedangkan empat kriteria pertanyaan pendukung yang digunakan sebagai
penapisan, yakni sebagai berikut :

A. Apakah beban terhadap komponen lingkungan tertentu sudah tinggi? Hal ini
dapat dilihat dari hasil analisis data sekunder dan kunjungan lapangan.
B. Apakah komponen lingkungan tersebut memegang peranan penting dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan terhadap
komponen lingkungan lainnya (nilai ekologis) sehingga perubahan besar pada
kondisi komponen lingkungan tersebut akan sangat berpengaruh pada kehidupan
masyarakat dan keutuhan ekosistem? (telaah pra-survei).
C. Apakah ada kekhawatiran dari masyarakat tentang komponen lingkungan
tersebut? (konsultasi masyarakat).

D. Apakah ada aturan atau kebijakan yang akan dilanggar dan atau dilampaui oleh
dampak tersebut? (telaah terhadap peraturan yang menetapkan baku mutu
lingkungan, baku mutu emisi/limbah, tata-ruang, dan sebagainya).

PT. DASRA DIANTARA II - 114


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Setiap dampak potensial ditapis dengan dua pertanyaan utama diatas, jika
terdapat rencana pengelolaan yang sudah direncanakan oleh Pemrakarsa ataupun sudah
ada S.O.P dari Pemrakarsa terhadap dampak potensial tersebut, maka komponen
lingkungan tersebut termasuk kedalam dampak tidak penting dan tidak perlu dikaji
lebih mendalam. Tetapi jika tidak terdapat rencana pengelolaan maupun S.O.P, maka
akan dilanjutkan oleh penapisan menggunakan empat pertanyaan berikutnya. Apabila
salah satu pertanyaan dijawab “ya” atau “tidak diketahui”, maka komponen lingkungan
tersebut termasuk kedalam dampak penting hipotetik (DPH) dan akan dikaji lebih
mendalam. Penapisan dampak penting hipotetik sebagaimana disajikan pada Tabel II-
46.

Sementara untuk memahami hubungan antara sumber dampak dengan


komponen lingkungan yang terkena dampak langsung maupun tidak langsung untuk
setiap tahap kegiatan (Pra kontruksi, kontruksi dan operasi), digambarkan dalam bagan
alir dampak yang disajikan pada Gambar II-30; II-31 dan II-32.

Proses secara keseluruhan dari evaluasi dampak potensial menjadi DPH disajikan
pada Tabel II-48.

PT. DASRA DIANTARA II - 115


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Tabel II-46. Matriks Evaluasi Dampak Potensial pada Tahap Pra Konstruksi, Konstruksi dan Operasi
Penapisan Kriteria Pertanyaan
No Jenis Dampak Penerima Sumber Dampak Dikaji
1 2 A B C D

A KOMPONEN FISIK – KIMIA Tahap Konstruksi

1 Penurunan Kualitas Udara Udara Mobilisasi Peralatan dan Material - - Ya Tidak Ya Tidak Ya
Keterangan : Apabila nomor 1 dan/atau 2 dijawab YA, maka kolom A s/d D tidak perlu dijawab, karena apabila telah ada aturan yang jelas dan/atau penanggulangan dampak kegiatan tersebut sudah menjadi
rencana dari awal suatu kegiatan, maka dampak tersebut tidak perlu dikaji dalam AMDAL
A. 2 (dua) Penapisan :
1. Apakah pihak pemrakarsa telah berencana untuk mengelola dampak tersebut dengan cara-cara yang mengacu pada Standar Operasional Prosedur (SOP) tertentu; dan
2. Apakah terdapat rencana pengelolaan yang menjadi bagian dari rencana kegiatan
B. 4 (empat) Kriteria Pertanyaan :
a) Apakah beban terhadap komponen lingkungan tertentu sudah tinggi? Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis data sekunder dan kunjungan lapangan
b) Apakah komponen lingkungan tersebut memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai
ekologis) sehingga perubahan besar pada kondisi komponen lingkungan tersebut akan sangat berpengaruh pada kehidupan masyarakat dan keutuhan ekosistem? (telaah pra-survei)
c) Apakah ada kekhawatiran dari masyarakat tentang komponen lingkungan tersebut? (konsultasi masyarakat)
d) Apakah ada aturan atau kebijakan yang akan dilanggar dan atau dilampaui oleh dampak tersebut? (telaah terhadap peraturan yang menetapkan baku mutu lingkungan, baku mutu emisi/limbah,
tata-ruang, dan sebagainya)

PT. DASRA DIANTARA II - 116


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Gambar II-30. Bagan Alir Dampak Tahap Pra Konstruksi

Gambar II-31. Bagan Alir Dampak Tahap Konstruksi

Gambar II-32. Bagan Alir Dampak Tahap Operasi

PT. DASRA DIANTARA II - 117


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Penjelasan Tabel II-46, dasar pertimbangan evaluasi dampak potensial menjadi


dampak penting hipotetik untuk tiap tahap kegiatan adalah sebagai berikut:

A. Tahap Prakonstruksi
Tahap prakontruksi, kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak adalah
sosialisasi, perencanaan dan pengurusan izin.

1) Sosialisasi

B. Tahap Konstruksi

Kegiatan pada tahap kontruksi yang berpotensi menimbulkan dampak adalah: 1)


penerimaan tenaga kerja; 2) mobilisasi alat dan material; 3) Persiapan dan pematangan
lahan; 4) Kontruksi bangunan utama; 5) Kontruksi bangunan penunjang; 6) Pelepasan
tenaga kerja kontruksi.

1) Rekruitmen Tenaga Kerja Konstruksi

C. Tahap Operasi

Pada tahap operasi terdiri dari kegiatan: 1) rekruitmen tenaga kerja operasional;
2) Aktivitas “The Avenue Residences” dan 3) Pemeliharaan Bangunan Utama dan Fasilitas
Penunjang.

1. Rekruitmen Tenaga Kerja Operasional

• Dampak terhadap peningkatan kesempatan kerja

PT. DASRA DIANTARA II - 118


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Hasil evaluasi dampak potensial menjadi dampak penting hipotetik (DPH)


Kegiatan Pembangunan Apartemen “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA
DIANTARA disajikan pada Tabel II-47.

Tabel II-47. Daftar Dampak Penting Hipotetik


No. Komponen Lingkungan Sumber dampak
A. TAHAP PRAKONTRUKSI

B. TAHAP KONTRUKSI

C. TAHAP OPERASI

PT. DASRA DIANTARA II - 119


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

DAMPAK PENTING HIPOTETIK(DPH)


A. TAHAP KONSTRUKSI
DAMPAK POTENSIAL
B. TAHAP OPERASI
A. TAHAP PRA KONSTRUKSI

B. TAHAP KONSTRUKSI

C. TAHAP OPERASI
Rencana Kegiatan
• Pra Konstruksi
• Konstruksi
• Operasi

Identifikasi Dampak Evaluasi


Potensial DampakPotensial
Rona Lingkungan Hidup Awal

a. Fisika-kimia
b. Biologi BUKAN DAMPAK PENTING HIPOTETIK
c. Sosial, Ekonomi, Budaya NAMUN TETAP DIKELOLA
d. Kesehatan Masyarakat
e. Ruang dan Transportasi A. TAHAP KONSTRUKSI

B. TAHAP OPERASI
Kegiatan lain di
sekitar lokasi Identifikasi Dampak Potensial Metode Evaluasi Dampak
1.) Studi pustaka Potensial
2.) Penggalian informasi pemrakarsa 1.) Kondisi spesifik
dan pakar lingkungan
Saran, masukan, 3.) Diskusi (brainstorming) 2.) Hasil konsultasi dgn para
pendapat dari 4.) Survey pelingkupan (wawancara stake holder
warga sekitar hasil dan observasi) 3.) PP 27/2012 (Izin
konsultasi publik
5.) Matriks interasksi Lingkungan)

Gambar II-33. Bagan Alir Proses Pelingkupan

PT. DASRA DIANTARA II - 120


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

2.5. Batas Wilayah Studi dan Batas Waktu Kajian


2.5.1. Batas Wilayah Studi
Batas wilayah studi rencana pembangunan Apartemen “The Avenue Residences”
a.n. PT. DASRA DIANTARA ditetapkan menggunakan metoda overlay karena batas
wilayah studi merupakan resultante dari batas proyek, batas ekologi, batas sosial, dan
batas administrasi.

2.5.1.1. Batas Proyek

2.5.1.2. Batas Ekologis

2.5.1.3. Batas Sosial

2.5.1.4. Batas Administrasi

Peta batas wilayah studi secara rinci disajikan pada Gambar II-38.

2.5.2. Batas Waktu Kajian

PT. DASRA DIANTARA II - 121


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

PT. DASRA DIANTARA II - 122


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Gambar II-34. Peta Batas Proyek

PT. DASRA DIANTARA II - 123


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Gambar II-35. Peta Batas Ekologis

PT. DASRA DIANTARA II - 124


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Gambar II-36. Peta Batas Sosial

PT. DASRA DIANTARA II - 125


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Gambar II-37. Peta Batas Administrasi

PT. DASRA DIANTARA II - 126


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Gambar II-38. Peta Batas Wilayah Studi

PT. DASRA DIANTARA II - 127


BAB II. PELINGKUPAN
KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)
PEMBANGUNAN APARTEMEN “The Avenue Residences” a.n. PT. DASRA DIANTARA

Tabel II-48. Ringkasan Proses Pelingkupan


Deskripsi Rencana Pelingkupan
Pengelolaan Lingkungan
Kegiatan Yang Komponen Dampak Batas
Yang Sudah Direncanakan Batas Wilayah
No Berpotensi Lingkungan Dampak Penting Waktu
Sejak Awal Sebagai Bagian Evaluasi Dampak Potensial Studi
Menimbulkan Dampak Terkena Dampak Potensial Hipotetik Kajian
Dari Rencana Kegiatan
Lingkungan (DPH)

A Tahap Pra-konstruksi

PT. DASRA DIANTARA II - 128

Anda mungkin juga menyukai