LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM
2021
Kerjasama Antara
Dengan
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT (LPPM-UB)
LAPORAN AKHIR
KATA PENGANTAR
Tim Penyusun
PENYUSUN LAPORAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ...................................................................................... I-1
BAB VI KESIMPULAN
DAFTAR TABEL
1.1 LATAR BELAKANG
1.3 MANFAAT
1.4 SASARAN
1.5 KELUARAN
1. Suhu
1. pH (derajat keasaman)
Air normal yang memenuhi syarat untuk suatu kehidupan
mempunyai pH sekitar 6,5 – 7,5. Air akan bersifat asam atau
basa tergantung besar kecilnya pH air atau besarnya ion
hidrogen di dalam air. Air yang mempunyai pH lebih kecil dari
pH normal akan bersifat asam, sedangkan air yang mempunyai
pH lebih besar dari normal akan bersifat basa. Air limbah dan
bahan buangan industri akan mengubah pH air yang pada
akhirnya akan menggangu kehidupan organisme di dalam air
(Wardhana, 2004).
2. Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen, DO)
Kadar oksigen yang terlarut diperairan alami bervariasi
tergantung pada suhu, salinitas, turbulensi air dan tekanan
atmosfir. Semakin besar suhu dan ketinggian (altitude) serta
semakin kecil tekanan atmosfer, kadar oksigen terlarut semakin
kecil (Jeffries dan Mills, 1996 dalam Effendi, 2003). Menurut
Effendi (2003), kadar oksigen terlarut juga berfluktuasi secara
harian (diurnal) dan musiman, tergantung pada pencampuran
(mixing) dan pergerakan (turbulence) massa air, aktifitas
fotosintesis, respirasi dan limbah (effluent) yang masuk ke
badan air.
Menurut Salmin (2005), oksigen memegang peranan
penting sebagai indikator kualitas perairan, karena oksigen
6. Nitrat
a. karakteristik bentangalam;
b. daerah aliran sungai;
c. iklim;
d. flora dan fauna;
e. sosialbudaya;
f. ekonomi;
g. kelembagaan masyarakat;dan
h. hasil inventarisasi lingkunganhidup
Kompleksnya karakteristik lingkungan yang dijadikan
sebagai dasar penentuan wilayah ekoregion menyulitkan proses
deliniasi ekoregion. Diperlukan pendekatan yang lebih praktis
untuk penyusunan ekoregion.Widiyanto, dkk, (2008) dalam
tulisannya tentang bentang lahan (landscape) untuk pengenalan
fenomena geosfer pendekatan teknik bentuk lahan
(landform).Persamaan antara ekoregion dengan bentuk lahan
tersebut dapat dicermati dari definisi berikut:
a. Geomorfik(G);
b. Litologik(L);
c. Edafik(E);
d. Klimatik (K);
e. Hidrologik(H);
f. Oseanik (O);
g. Biotik (B) flora danfauna;
h. Antropogenik(A)
Berdasarkan perbandingan dua pengertian tersebut di atas
(ekoregion dan bentang lahan), maka terdapat kesamaan
substansi antara keduanya, oleh karena itu pendekatan bentang
lahan dapat digunakan sebagai teknik penyusunan ekoregion.
Menurut Tuttle (1975), bentang lahan (landscape) merupakan
kombinasi atau gabungan dari bentuk lahan (landform). Dengan
kata lain untuk menganalisis dan mengklasifikasikan bentang
Tabel 2.2 Sistem Klasifikasi penutup lahan pada peta skala 1:50.000
berdasarkan SNI 7645- 2010
C. QUAL2E
III e
Subkelas
Kelas
Keterangan:
IJElc : Koefisien Jasa ekositem liputanlahan
IJEEco : Koefisien Jasa Ekosistemecoregion
Maks (√IJElc*IJEeco) : Nilai maksimal dari hasil sintesis indeks
Rentang nilai KJE yang telah dinormalisasi dalam perhitungan
scaling memiliki kisaran nilai antara 0-1 yang berarti semakin
mendekati nilai 1, maka semakin tinggi koefisien jasa ekosistem
(KJE) suatu area, demikian pula sebaliknya. Berdasarkan
sebaran data nilai KJE, dapat dilakukan pengelompokan KJE
total luas wilayah di Kota Batu. Pada tahun 2019 Kota Batu terbagi
menjadi 8 desa, 15 dusun 96 RW dan 461 RT. Dari 8 desa yang
terdapat di Kota Batu, Desa Oro-Oro Ombo memiliki wilayah yang
terluas.
Tabel 4. 2 Luas Desa di Kecamatan Batu
Persentase terhadap
Desa/Kelurahan Luas (Km2)
Luas Kecamatan (%)
Oro-Oro Ombo 16,92 37,22
Temas 4,61 10,14
Sisir 2,63 5,80
Ngaglik 3,20 7,04
Pesanggrahan 6,99 15,38
Songgokerto 5,67 12,48
Sumberejo 2,92 6,42
Sidomulyo 2,51 5,52
Sumber : BPS, Kecamatan Batu 2020
b. Kecamatan Junrejo
Kecamatan Junrejo merupakan salah satu wilayah dengan
luas paling kecil diantara dua kecamatan lain di Kota Batu.
Kecamatan Junrejo memiliki luas secara keseluruhan ialah sekitar
25.65 km2 atau 12,88% dari luas keseluruhan Kota Batu. Meskipun
tidak memiliki luas wilayah seperti dua kecamatan lain, Kecamatan
Junrejo memiliki fungsi sebagai pintu masuk menuju Kota Batu.
Kecamatan Junrejo memiliki tempat strategis dalam mengakses ke
wilayah Kota Malang maupun Kabupaten Malang, serta pada
wilayah Kecamatan Junrejo ini memiliki banyak lokasi wisata
buatan seperti Jatim Park 3 dan Predator sehingga dapat membantu
meningkatkan peluang ekonomi.
Pada tahun 2019 Kecamatan Junrejo memiliki 7 desa, 19
dusun, 59 RW dan 246 RT. Dari tujuh desa yang dimiliki Kecamatan
Junrejo, terdapat Desa Tlekung yang memiliki wilayah terluas
diantara desa lainnya serta di desa ini terdapat TPA utama Kota
Batu atau disebut dengan TPA Tlekung.
c. Kecamatan Bumiaji
Kecamatan Bumiaji merupakan salah satu kecamatan dengan
wilayah terluas dibandingkan dengan dua kecamatan lainnya.
Kecamatan Bumiaji memiliki luas secara keseluruhan sekitar 127,98
km2 atau sekitar 64,28% dari luas keseluruhan Kota Batu. Secara
topografi kecamatan ini terletak pada daerah perbukitan sehingga di
Kecamatan Bumiaji terdapat banyak wisata yang mengandalkan
keindahan alam, pegunungan, air terjun serta wisata alam lainnya.
Pada tahun 2019 Kecamatan Bumiaji memiliki 9 desa, 37
dusun, 84 RW dan 431 RT, karena memiliki wilayah terluas Bumiaji
juga memiliki jumlah desa serta RT terbanyak diantara kedua
kecamatan lain. Dari jumlah keseluruhan desa pada kecamatan ini,
Desa Tulungrejo merupakan desa dengan wilayah terluas namun
jumlah penduduk terbanyak terdapat pada Desa Giripurno. Pada
tahun 2019 terdapat sekitar 8.710 orang pendatang di Desa
Giripurno ini.
Tabel 4. 4 Luas Desa di Kecamatan Bumiaji
Desa/Kelurahan Luas (Km2) Persentase terhadap
Luas Kecamatan (%)
Pandanrejo 6.28 4.91
Bumiaji 8.45 6.60
Bulukerto 10.07 7.87
Gunungsari 6.88 5.38
Punten 2.46 1.92
Tulungrejo 64.83 50.65
Sumbergondo 13.79 10.77
Giripurno 9.81 7.66
Sumber Brantas 5.42 4.23
Sumber: BPS, Kecamatan Bumiaji 2020
4.1.2 Topografi
Luas kawasan Kota Batu secara keseluruhan adalah sekitar
199,09 Km² terbagi ke dalam 3 kecamatan yaitu Junrejo, Batu dan
Kecamatan Bumiaji merupakan kecamatan yang wilayahnya paling
luas dibandingkan dua kecamatan lainnya. Kota Batu terletak pada
ketinggian rata-rata 897 m di atas permukaan laut. Dilihat dari
ketinggian wilayahnya, sebagian besar daerah di Kota Batu terletak
di daerah perbukitan/lereng. Wilayah Kota Batu merupakan
kawasan pegunungan dan perbukitan dengan iklim yang sejuk,
dengan Kondisi topografi Kota Batu dalam konteks kemiringan lahan
berada pada kemiringan 0%->40%. Namun demikian, sehubungan
dengan kontur Kota Batu yang merupakan perbukitan dan
pegunungan, maka lebih banyak wilayah berada pada kemiringan
25%-40% dan > 40%. Rincian mengenai kemiringan ini adalah:
a. 0 – 8 % seluas 2.207,21 Ha.
b. 8 – 15 % seluas 2.223,73 Ha.
c. 15-25 % seluas 1.799,37 Ha.
d. 25 – 40 % seluas 4.529,85 Ha.
e. > 40 % seluas 4.493, 33 Ha.
Kondisi topografi Kota Batu dalam konteks ketinggian lahan
berada pada ketinggian 600 DPL- >3.000 DPL. Secara umum
wilayah Kota Batu merupakan daerah perbukitan dan pegunungan.
Tiga gunung yang terdapat dalam wilayah Kota Batu, yaitu Gunung
Panderman (2.010 meter), Gunung Welirang (3.156 meter), dan
Gunung Arjuno (3.339 meter). Berdasarkan ketinggiannya, Kota
Batu diklasifikasikan ke dalam 6 kelas, yaitu:
a. 600-1.000 MDPL seluas 6.019,21 Ha
b. 1.000-1.500 MPDL seluas 6.493,64 Ha
c. 1.500-2.000 MPDL seluas 4.820,40 Ha
d. 2.000-2.500 MPDL seluas 1.789,91 Ha
e. 2.500-3.000 MPDL seluas 707,31 Ha
f. >3.000 MPDL seluas 78,29 Ha
4.1.3 Klimatologi
Pada tahun 2020, di bulan Juni tidak terjadi hujan seperti
seharusnya. Rata-rata curah hujan pada tahun 2020 yang tercatat
pada pengamatan yang dilakukan oleh Badan Meterologi Klimatologi
dan Geofisika Stasiun Klimatologi Karangploso mencapai rata-rata
141 mm/bulan dengan jumlah hari hujan sebanyak 259 hari. Curah
hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember. Dan rata-rata
kelembaban udara tertinggi terjadi pada bulan Januari, Februari,
dan Juni yaitu sebesar 95 persen. Kondisi topografi Kota Batu yang
sebagian besar pegunungan dan perbukitan menjadikan Kota Batu
terkenal sebagai daerah dingin. Rata-rata suhu udara selama tahun
2020 adalah 22 derajat celcius dengan rata-rata suhu tertinggi
terjadi pada bulan Mei. Sedangkan suhu terendah terjadi pada
bulan November yaitu sebesar 10oC.
Tabel 4. 5 Curah Hujan
Bulan Jumlah Curah Hujan Jumlah Hari Hujan
Januari 166,20 20
Februari 295,40 18
Maret 134,90 14
April 140,00 17
Mei 100,10 6
Juni 0,00 0
Juli 43,30 31
Agustus 28,80 31
September 24,40 30
Oktober 155,90 31
November 284,60 30
Desember 314,90 31
Sumber: BPS, 2021
musim kemarau.
Debit (L/detik)
Desa /
No. Nama Sumber Dusun Kecamatan Status Kepemilikan Pemanfaatan Lain- Debit
Kelurahan PAM Irigasi
Lain Total
29 Sumber Pande Temas Temas Batu Tanah Rakyat KM Umum, Irigasi 2 1,4 3
30 Sumber panggung Temas Temas Batu Tanah Rakyat Irigasi 4 4
31 Sumber Torong/Arabian Temas Temas Batu Tanah Rakyat KM Umum, Irigasi 1 1
32 Sumber Wangkal Temas Genting Temas Batu Tanah Rakyat Irigasi 2 2
33 Sumber Jlugan Binangun Binangun Bumiaji Tanah Rakyat Irigasi 16 16
34 Sumber Gemulo Gemulo Bulukerto Bumiaji Tanah Negara PDAM, Irigasi 48 67 115
35 Sumber Bak Gede Banaran Bumiaji Bumiaji Tanah Rakyat Irigasi 24 24
36 Sumber Binangun I Binangun Bumiaji Bumiaji Tanah Negara PDAM Malang, sisa 300 0 11 311
Sumber Binangun II/Faisa Binangun Bumiaji Bumiaji Tanah Negara Belum
37 0 46,65 47
dimanfaatkan
Sumber Cinde Binangun Bumiaji Bumiaji Tanah Desa PDAM Malang,
38 40 125 165
Irigasi
39 Sumber Ketohan Tlogorejo Bumiaji Bumiaji Tanah Negara Irigasi 49 49
40 Sumber Rewuk I Binangun Bumiaji Bumiaji Tanah Rakyat Irigasi 22 22
41 Sumber Rewuk II Binangun Bumiaji Bumiaji Tanah Rakyat Irigasi 15 15
42 Sumber Bendo Sabrang Bendo Giripurno Bumiaji Tanah Rakyat Irigasi 2 2
43 Sumber Dandang Cembo Giripurno Bumiaji Tanah Negara PAM Desa 2 0 2
44 Sumber Gambiran Sawahan Giripurno Bumiaji Tanah Rakyat PAM, Irigasi 2 2 4
45 Sumber Kerto Sabrangbendo Giripurno Bumiaji Tanah Negara PAM, Irigasi 1,5 2 4
46 Sumber Kurlah Sabrangbendo Giripurno Bumiaji Tanah Rakyat PAM, Irigasi 2 2 4
47 Sumber Mariah Sawahan Giripurno Bumiaji Tanah Rakyat Irigasi 0 0
48 Sumber Rembyung Sawahan Giripurno Bumiaji Tanah Rakyat Irigasi 3 3
49 Sumber Slayur Durek/Kedung Giripurno Bumiaji Tanah Negara PAM, Irigasi 2 15 17
50 Sumber Soyie Sawahan Giripurno Bumiaji Tanah Rakyat KM Umum, Irigasi 2 2
51 Sumber Tlebung I Sawahan Giripurno Bumiaji Tanah Rakyat Irigasi 14 14
52 Sumber Tlebung II Sawahan Giripurno Bumiaji Tanah Rakyat PAM, Irigasi 4 17 21
53 Sumber Umbul Sawahan Giripurno Bumiaji Tanah Rakyat Irigasi 10 10
54 Sumber Dadapan Pandan Pandanrejo Bumiaji Tanah Negara Irigasi 8 8
55 Sumber Duki Temas Pandanrejo Bumiaji Tanah Rakyat Irigasi 4 4
56 Sumber Kemaduh Binangun Pandanrejo Bumiaji Tanah Negara PAM, sisa 8 0 2.5 11
Debit (L/detik)
Desa /
No. Nama Sumber Dusun Kecamatan Status Kepemilikan Pemanfaatan Lain- Debit
Kelurahan PAM Irigasi
Lain Total
57 Sumber Riyek/Sari Pandan Pandanrejo Bumiaji Tanah Rakyat Irigasi 2 2
Sumber Royan Pandan Pandanrejo Bumiaji Tanah Negara Belum
58 0 19.6 20
dimanfaatkan
59 Sumber Sarpani Ngujung Pandanrejo Bumiaji Tanah Rakyat Irigasi 19 19
Sumber Sonto Ngujung Pandanrejo Bumiaji Tanah Rakyat Belum
60 0 15.9 16
dimanfaatkan
61 Sumber Tlogo Towo Pandan Pandanrejo Bumiaji Tanah Negara PAM 15.5 0 16
62 Sumber Banyuning Banyuning Punten Bumiaji Tanah Negara PDAM, sisa 140 0 121.64 262
63 Sumber Basuki Krajan Punten Bumiaji Tanah Rakyat PAM, Irigasi 2.5 1 3
64 Sumber Kolo Krajan Punten Bumiaji Tanah Rakyat PAM, sisa 2.5 0 0.23 3
65 Sumber Lohdengkol I Banyuning Punten Bumiaji Tanah Negara PAM, sisa 15 0 128 143
Sumber Lohdengkol II Banyuning Punten Bumiaji Tanah Negara Belum
66 0 97.67 98
dimanfaatkan
Sumber Lohdengkol III Banyuning Punten Bumiaji Tanah Negara Belum
67 0 11.5 12
dimanfaatkan
Sumber Lohdengkol IV Banyuning Punten Bumiaji Tanah Negara Belum
68 0 76.56 77
dimanfaatkan
69 Sumber Ngesong I Payan Punten Bumiaji Tanah Rakyat PDAM 6.7 0 7
70 Sumber Ngesong II Payan Punten Bumiaji Tanah Rakyat PDAM, Irigasi 6.21 10 16
71 Sumber Ngesong III Payan Punten Bumiaji Tanah Rakyat PDAM, Irigasi 1.81 12 14
72 Sumber Miring Ampel Tlogorejo Tlogorejo Bumiaji Tanah Rakyat Irigasi 36 36
Sumber Torong Miri Tlogorejo Tlogorejo Bumiaji Tanah Rakyat PAM Desa
73 3 46 49
Binangun, Irigasi
74 Sumber Beser I Wonorejo Tulungrejo Bumiaji Tanah Perhutani PAM 17.7 0 18
Sumber Beser II Wonorejo Tulungrejo Bumiaji Tanah Perhutani Belum
75 0 3.05 3
dimanfaatkan
76 Sumber Gimbo Sumber BrantasTulungrejo Bumiaji Tanah Perhutani PAM, Irigasi 4 13 17
Sumber Biru I Wonorejo Tulungrejo Bumiaji Tanah Perhutani Belum
77 0 18.15 18
dimanfaatkan
Debit (L/detik)
Desa /
No. Nama Sumber Dusun Kecamatan Status Kepemilikan Pemanfaatan Lain- Debit
Kelurahan PAM Irigasi
Lain Total
Sumber Biru II Wonorejo Tulungrejo Bumiaji Tanah Perhutani Belum
78 0 25.5 26
dimanfaatkan
Sumber Biru III Wonorejo Tulungrejo Bumiaji Tanah Perhutani Belum
79 0 1.46 1
dimanfaatkan
80 Sumber Biru IV Wonorejo Tulungrejo Bumiaji Tanah Perhutani PAM, sisa 15 0 38.04 53
81 Sumber Brantas I Sumber BrantasTulungrejo Bumiaji Tanah PJT Irigasi 2 2
82 Sumber Brantas II Sumber BrantasTulungrejo Bumiaji Tanah PJT Irigasi 2 2
83 Sumber Dompyong Kekep Tulungrejo Bumiaji Tanah Rakyat PAM, Irigasi 18.3 14 32
84 Sumber Jeblokan I Wonorejo Tulungrejo Bumiaji Tanah Perhutani PAM 8.41 0 8
85 Sumber Jeblokan II Wonorejo Tulungrejo Bumiaji Tanah Perhutani PAM 24.76 0 25
86 Sumber Jobranti I Junggo Tulungrejo Bumiaji Tanah Perhutani Pengusaha Selekta 0 9.5 10
87 Sumber Jobranti II Junggo Tulungrejo Bumiaji Tanah Perhutani Pengusaha Selekta 0 5.6 6
88 Sumber Jobranti III Junggo Tulungrejo Bumiaji Tanah Perhutani PAM 1.57 0 2
89 Sumber Nget Sumber BrantasTulungrejo Bumiaji Tanah Perhutani PAM, Irigasi 1.91 1 3
90 Sumber Petung Ngamplok I Wonorejo Tulungrejo Bumiaji Tanah Perhutani PAM 7 0 7
91 Sumber Petung Ngamplok I Wonorejo Tulungrejo Bumiaji Tanah Perhutani PAM 20.3 0 20
92 Sumber Sari Junggo Tulungrejo Bumiaji Tanah Rakyat PAM 5 0 5
93 Sumber Jambe I & II Jambe Beji Junrejo Tanah Rakyat Air Minum, Irigasi 0.66 1 1
94 Sumber Merana Beji Beji Junrejo Tanah Negara PAM, Irigasi 1 0 1
95 Sumber Ngemplak Ngemplak Beji Junrejo Tanah Rakyat KM Umum, Irigasi 4 4
96 Sumber Punden Beji Beji Junrejo Tanah Negara KM Umum, Irigasi 1 1
97 Sumber Dok Jeding Junrejo Junrejo Tanah Negara PAM, Irigasi 3 2 5
98 Sumber Jeding Jeding Junrejo Junrejo Tanah Rakyat Irigasi 2 2
Sumber Kasin Jeding Junrejo Junrejo Tanah Negara PDAM Kab. Malang,
99 30 3 33
Irigasi
100 Sumber Tempur Jeding Junrejo Junrejo Tanah Rakyat PAM, Irigasi 30 9 39
101 Sumber Reco Glonggong Temas Junrejo Tanah Rakyat Irigasi 4 4
102 Sumber Tenggulun Besul Temas Junrejo Tanah Rakyat Irigasi 12 12
103 Sumber Kembang Gangsiran Tlekung Junrejo Tanah Negara Irigasi 1 1
104 Sumber Pandan Cangaisan Tlekung Junrejo Tanah Negara KM Umum, Irigasi 4 4
Debit (L/detik)
Desa /
No. Nama Sumber Dusun Kecamatan Status Kepemilikan Pemanfaatan Lain- Debit
Kelurahan PAM Irigasi
Lain Total
105 Sumber Pereng Godek Tlekung Tlekung Junrejo Tanah Perhutani PAM, Irigasi 8 9 17
106 Sumber Urip Tlekung Tlekung Junrejo Tanah Negara PAM 1.99 0 2
Sumber Torongrejo Klerek Torongrejo Junrejo Tanah Negara Belum
107 0 3.13 3
dimanfaatkan
Selain itu, di Kota Batu juga banyak terdapat sungai dan anak
sungai yang keseluruhannya bermuara pada Sungai Brantas.
Sungai Brantas ini hulunya berada di Dusun Sumber Brantas Desa
Tulungrejo Kecamatan Bumiaji. Daerah aliran sungai (DAS) yang
ada di Kota Batu ialah DAS Brantas. Hulu DAS Brantas di wilayah
Kota Batu berada di Desa Sumberbrantas. Panjang Das Brantas
mulai dari hulu hingga ke hilir yaitu sekitar 12.000 Km2 dengan
jumlah sungai sebanyak 485 buah serta melalui 9 kabupaten dan 6
kota di Jawa Timur.
Sungai-sungai di Kota Batu dapat dikelompokkan ke dalam
tiga kelompok, yakni sungai-sungai yang berasal dari lereng G.
Arjuna - G. Welirang, dari G. Anjasmara, dan G. Panderman – G.
Kawi. Debit air sungai-sungai dari G. Arjuno dan G Anjasmoro relatif
sama antara musim kemarau dan musim hujan, sedangkan debit
sungai yang berhulu di G. Panderman memiliki perbedaan cukup
besar. Pada saat musim hujan dan musim kemarau, di mana pada
bagian hulu dari aliran sungai banyak terdapat jeram – jeram dan
air terjun seperti air terjun Cuban Talun dan Cuban Mranak.
Jaringan sungai yang ada di wilayah Kota Batu kurang lebih
terdapat tujuh belas jaringan.
4.1.5. Hidrogeologi
Keberadaan sumberdaya air, baik air permukaan maupun air
tanah, mempunyai arti penting dalam perencanaan tata ruang
wilayah, baik sebagai sumberdaya maupun sebagai pembatas. Kota
Batu merupakan bagian paling hulu dari Sungai Brantas. Di kota ini
banyak dijumpai mata air, dan merupakan aset penting dalam
bidang kepariwisataan, dan sebagai sumber air baku untuk air
minum. Oleh karena itu perencanaan ruang harus merencanakan
perlindungannya, terutama yang mempunyai debit besar.
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
Gambar 4.5. Peta Jaringan Sungai dan Pembagian subdas di wilayah Kota Batu
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
4.1.6 Aspek Geologi
Berdasarkan Peta Geologi lembar Malang dan Kediri yang
diterbitkan Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Kota Batu
tersusun oleh batuan gunungapi berumur kuarter (quaternary
vulcanic rocks) yaitu: Batuan Gunungapi Anjasmara Tua (Qpat),
Batuan Gunungapi Anjasmara Muda (Qpva), Batuan Gunungapi
Kawi – Butak (Qpvkb), Batuan Gunungapi Arjuna – Welirang (Qvaw),
dan Batuan Gunungapi Kuarter Atas Panderman (Qvp).
Batuan Vukanik Anjasmara Tua (Qpat). Satuan batuan ini
tersingkap sebagian besar pada satuan geomorfologi
pegunungan vulkanik tersayat tajam, dengan dan luas
sebaran sekitar 1902 Ha. Batuan Gunung api Anjasmara Tua
(Qpat), merupakan batuan gunungapi yang didominasi oleh
breksi gunung api dan lava andesit - basalt. Pada breksi
gunung api terdapat sisipan tuf. Batuan Gunungapi
Anjasmara Tua ini diduga sebagai alas dari batuan
Gunungapi Kuarter Muda dan diperkirakan berumur
Plistosen Awal – Tengah. Satuan batuan Gunungapi
Anjasmara Tua tertindih tak selaras oleh Batuan Satuan
Gunungapi Arjuna – Welirang yang berumur Pleistosen
Tengah.
Batuan Vulkanik Anjasmara Muda (Qpva). Formasi batuan
ini menempati luasan sekitar 3685 Ha dan menempati
sebagian satuan geomorfologi pegunungan vulkanik tersayat
tajam. Batuan Gunung api Anjasmara Muda (Qpva),
merupakan batuan vulkanik yang didominasi oleh breksi
tufa, yang keadaannya melapuk menengah, berselingan
dengan tufa. Batuan gunungapi ini diperkirakan berumur
Plistosen Tengah.
Batuan Vukanik Kawi – Butak (Qpvkb). Formasi batuan ini
menempati luasan sekitar 1902 Ha dari seluruh daerah yang
tersingkap sebagian besar pada satuan geomorfologi
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
pegunungan vulkanik tersayat tajam di bagian selatan dan
sebagian lagi pada satuan geomorfologi lereng kaki vulkanik.
Batuan Gunung api Kawi - Butak (Qpvkb), merupakan
batuan vulkanik yang didominasi breksi gunung api, lava
dan lahar. Batuan gunungapi ini diperkirakan berumur
Plistosen Akhir bagian awal, tertindih oleh Batuan
Gunungapi Kuarter yang lebih muda.
Batuan Gunungapi Arjuna – Welirang (Qvaw). Formasi
Batuan ini menempati luasan kira – kira 10.340 Ha dan
tersingkap sebagian besar pada satuan geomorfologi lereng
kaki vulkanik dan sebagian lagi pada satuan geomorfologi
tubuh vulkanik Batuan Gunung api Arjuna - Welirang
(Qvaw), merupakan batuan vulkanik yang didominasi oleh
sebaran breksi gunung api, lava dan breksi tufaan dan tufa.
Batuan Gunungapi Kuarter Atas Panderman (Qvp). Formasi
Batuan ini menempati luasan sekitar 2531 Ha dan tersingkap
sebagian besar pada satuan geomorfologi tubuh vulkanik.
Batuan Gunung api Kuarter Atas Panderman (Qvp),
merupakan batuan vulkanik yang didominasi oleh sebaran
breksi gunung api, lava dan breksi tufaan dengan sisipan
tufa dan aglomerat. Batuan gunungapi ini diperkirakan
berumur Plistosen Akhir-Holosen.
Satuan endapan pasir – bongkah. Satuan ini merupakan
endapan fluvial berupa endapan gosong sungai (di tepi dan
tengah sungai) dan dataran banjir. Ciri lapangan berupa
endapan sungai berukuran lempung-bongkah lepas, tidak
kompak dan mudah urai. Pada satuan ini banyak dijumpai
penambangan bahan galian untuk konstruksi jenis pasir dan
bongkah-bongkah batu.
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
bagian kaki lereng sebelah barat dari G. Arjuno - G. Welirang,
berbatasan dengan kaki lereng timur dari jalur pegunungan G.
Kukusan - G. Rawung - G. Preteng. Keberadaan sesar ini
ditunjukkan oleh jalur punggungan (gawir) dan lembah sempit
dengan banyak mata air berluah besar di Binangun dan di
Sumbergunung. Lembah sempit di kedua sisinya dibentuk oleh
lereng yang sangat curam dan dalam (lembah S. Junggo dan S.
Cangar), adanya zona breksiasi yang dijumpai pada kelurusan
lembah sungai tersebut, adanya sumber air panas (Ds.
Sumberbrantas) yang mengakibatkan batuan di sekitar lokasi
tersebut teralterasi.
Kondisi geologi Kota Batu terkait dengan struktur dan
karakteristik tanah, serta potensinya sangat dipengaruhi oleh jenis
batuan pembentuknya. Sebagian besar tanah di wilayah Kota Batu
dibentuk oleh jenis batuan yang berkarakteristik subur. Kurang
lebih seluas 2.333,938 Ha terbentuk dari batuan andosol yang
memiliki karakteristik paling subur, 13.258,757 Ha terbentuk dari
batuan Litosol dan 2955,975 Ha terbentuk dari Non Cal Cic Brown,
Brown Forest Soil dan Resina. Dilihat dari formasi geologi di atas
menunjukan bahwa Kota Batu merupakan wilayah yang subur
untuk pertanian karena jenis tanahnya merupakan endapan dari
sederetan gunung yang mengelilingi Kota Batu, ada tiga gunung
yang berada di wilayah Kota Batu yaitu Gunung Panderman (2.010
meter), Gunung Welirang (3.156 meter), dan Gunung Arjuno (3.339
meter), sehingga di Kota Batu mata pencaharian penduduknya
didominasi oleh sektor pertanian. Oleh karenanya, kesuburan tanah
ini cukup berpotensi mendukung pengembangan sektor pertanian
dan perkebunan.
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
Tabel 4. 8 Luas Wilayah Berdasar Jenis Tanah (dalam Ha)
4.1.7. Geomorfologi
Wilayah kota Batu merupakan pertemuan antara tiga
gunungapi, yakni G. Arjuno, G. Anjasmoro dan G. Panderman.
Sebagian besar wilayah Kota Batu merupakan lereng gunungapi dan
sebagian kecil merupakan dataran antar gunungapi. Bentuk lereng
secara umum berbentuk cekung - cembung pada daerah jajaran
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
pegunungan - perbukitan, dan cekung landai pada daerah kaki
lereng gunungan.
Berdasarkan klasifikasi Van Zuidam, (1983), bentang alam/
morfologi Kota Batu dapat dibedakan menjadi bentang alam
vulkanik dan fluvial. Bentang alam vulkanik dapat dibedakan lagi
menjadi satuan yang lebih rinci, berdasarkan bentuk dan proses
eksogenik yang berlangsung.
Berdasarkan pada peta topografi, bentuk penyebarannya dan
batuan penyusunnya, maka daerah penelitian dapat dibagi menjadi
5 satuan geomorfologi, yaitu: Satuan Kerucut Vukanik, Satuan
Pegunungan Vukanik Tersayat Tajam, Satuan Lereng Kaki Vukanik,
Satuan Bukit terisolir, Satuan Dataran Fluvial.
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
kelurusan yang mengarah relatif tenggara – barat laut.
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
C. Satuan Lereng – Kaki Gunungapi
Satuan lereng –kaki gunungapi merupakan bentukan asal
gunungapi bagian bawah tubuh (lereng) dan kaki (bawah). Satuan
geomorfologi ini mempunyai kemiringan lereng sebesar 11° - 40°
pada lereng punggungan sedangkan pada beberapa lembah sungai
memiliki kelerengan yang terjal (11° – 40°), seperti S. Junggo, S.
Sumbergunung, S Mranak, S. Lanang. Pada kenampakan citra
landsat TM satuan ini mempunyai rona agak gelap, tekstur halus –
sedang, relief agak landai.
Pola morfologi satuan ini memperlihatkan relief bergelombang
(miring landai -sampai terjal) dengan pola kelerengan searah dengan
kelerengan tubuh gunungapi. Pola penyaluran pada satuan ini
adalah subparalel di bagian hulu dimana semakin ke arah hilir
memperlihatkan bentuk aliran sungai sub dendritik.
Satuan ini memiliki luasan 7782 Ha dari seluruh daerah
penelitian dan menempati lereng sebelah selatan Gunungapi Arjuno
– Welirang, dan lereng sebelah timur dari Gunung Panderman.
Litologi penyusun satuan ini adalah endapan vulkanik berupa
breksi vulkanik dan tuf pasiran. Proses eksogenik yang bekerja
adalah pelapukan dan erosi. Tata guna lahan aktual di satuan
morfologi ini adalah tegalan, perkebunan, dan permukiman.
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
Pada kenampakan citra lansat TM satuan ini mempunyai rona
cerah, tekstur halus.
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
struktur rekahan akan bersifat sebagai akuifer yang baik. Tingkat
kelulusan airnya rendah. Umumnya kompak dan porositasnya
rendah.
Lava memiliki struktur masif dan dibeberapa tempat dijumpai
struktur lembaran, jika berfungsi sebagai akuifer bersifat jelek,
tetapi jika memiliki struktur rekahan akan bersifat sebagai akuifer
yang baik. Banyak mataair dengan debit yang besar muncul pada
lava yang mengalami rekahan. Kedalaman muka air tanahnya
bervariasi tergantung ketinggian dan morfologi di mana air tersebut
didapatkan.Kisaran kedalaman muka air tanah preatik pada daerah
lembah antar pegunungan sekitar 3 - 9 m, pada daerah perbukitan
sekitar 5 – 10 m pada daerah pegunungan sekitar 9 – 19 m
Potensi air tanah dapat ditinjau ditinjau dari kedalaman muka
airtanah preatik rata-rata dan fluktuasi muka airtanah antara
musim kemarau dan musim hujan. Berdasarkan kondisi tersebut di
Kota Batu dapat digolongkan menjadi 4 kelas, yaitu:
1. Potensi tinggi, kedalaman muka air tanah preatik rata - rata
antara 3 – 5 m. Produktifitas akuifernya tinggi dengan
penyebaran luas. Kelas potensi sedang ini terdapat pada
wilayah kaki lereng vulkanik yang memiliki kelerengan 0° - 7°,
hal ini diketahui banyaknya jumlah sumur yang ada serta
pemanfatannya banyak digunakan untuk keperluan sehari-
hari, seperti Ds Pemdem, Desa Beji.
2. Potensi sedang, kedalaman muka air tanah preatik rata - rata
antara 5 – 9 m. Produktifitas akuifernya sedang dengan
penyebaran yang luas. Kelas potensi sedang ini terdapat pada
wilayah dengan dengan topografi landai dan dataran antar
pegunungan, seperti Ds Songgoriti, Ds Sidomulyo.
3. Potensi rendah, kedalaman muka air tanah preatik rata - rata
lebih dari 9 – 15 m. Produktifitas akuifernya kecil tetapi
setempat produktif (pada daerah munculnya mata air). Kelas
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
potensi rendah ini terdapat pada wilayah dengan dengan
topografi bergelombang – terjal.
4. Potensi sangat rendah, kedalaman muka air tanah preatik rata
- rata lebih dari 15 m. Produktifitas akuifernya sangat kecil
dan langka. Kelas potensi ini terdapat pada wilayah dengan
dengan topografi sangat terjal.
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
4.2. Daerah Rawan Bencana
Kota Batu terletak di pertemuan tiga gunung api, yakni:
Gunung Arjuna, Panderman dan Anjasmoro. Namun demikian dua
diantara ketiganya, Gunung Anjasmoro dan Panderman merupakan
gunungapi mati. Hanya Gunungapi Arjuno masih aktif, tetapi
wilayah Kota Batu tidak termasuk kawasan rawan bencana
gunungapi. Dilihat dari topografi dan kemiringan lerengnya potensi
bencana yang terjadi di batu adalah longsoran dan banjir lumpur.
Peta daerah rawan bencana di Kota Batu disajikan pada bagian
berikut.
Kawasan rawan bencana longsor di Kota Batu terdapat pada:
1. Kota Batu bagian utara
Kawasan Gunung Pusungkutuk, Gunung Wlirang, Gunung
Kembar, Gunung Anjasmoro, GunungRawung, Sumber
Brantas di Desa Tulungrejo, pemanfaatan ruang untuk
kawasan tersebutuntuk hutan, ruang terbuka hijau,
pertanian, pariwisata, permukiman, industri danpergudangan.
Memiliki klasifikasi kelerengan > 40 %.
2. Kota Batu bagian selatan
a. Kawasan Gunung Panderman, Gunung Bokong, Gunung
Punuksapai, Gunung Srandil di Desa Oro – oro ombo,
pemanfaatan ruang untuk kawasan tersebut adalah untuk
hutan dan pertanian.
b. Kawasan Gunung Wukir di Desa Torongrejo pemanfaatan
ruang untuk kawasan tersebut untuk pertanian, sebagian
kecil Desa Mojorejo pemanfaatan untuk pertanian,
sebagian kecil Desa Pendem pemanfaatan untuk pertanian,
sebagian kecil Desa Beji pemanfaatan untukpertanian dan
permukiman, sebagian kecil Kelurahan Temas
pemanfaatan untuk pertanian,ruang terbuka hijau dan
permukiman, sebagian kecil Desa Giripurno pemanfaatan
untukpertanian dan sebagian kecil Desa Pandanrejo
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
pemanfaatan untuk pertanian dan permukiman. Memiliki
klasifikasi kelerengan 25-40 %.
3. Kota Batu bagian barat
a. Kawasan Gunung Banyak di Desa Gununugsari
pemanfaatan untuk pertanian dan permukiman villa
b. Gunung Jeruk dan Gunung Kerumbung di Desa Tulungrejo
pemanfaatan untuk pertanian
c. Gunung Preteng di Desa Gunungsari pemanfaatan untuk
pertanian
d. Memiliki klasifikasi kelerengan 25-40 %.
4. Kota Batu bagian timur
a. Kawasan Gunung Pucung di Desa Bulukerto pemanfaatan
untuk pertanian
b. Kawasan Gunung Gede di Desa Bumiaji pemanfaatan
untuk pertanian
c. Memiliki klasifikasi kelerengan > 40 %.
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
Gambar 4. 11. Peta Tutupan Lahan (tahun 2017) di Kota Batu
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
Gambar 4. 20. Peta Kawasan Rawan Bencana Gerakan Tanah Kota Batu
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
Gambar 4.21. Peta Peta Daerah Rawan Bencana di Kota Batu
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
4.3. Perekonomian
Pertumbuhan ekonomi Kota Batu pada tahun 2019 mencapai
6,52 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
Laju pertumbuhan ekonomi Kota Batu digerakkan oelh semua
sektor yang ada, dimana terdapat dua sektor dengan pertumbuhan
ekonomi paling tinggi yaitu sektor industri pengolahan mencapai
9,65 persen dan sektor konstruksi sebesar 9,45 persen. Selain
kedua sektor tersebut terdapat beberapa sektor yang juga
mengambil andil dalam laju perekonomian Kota Batu seperti:
a. Pertanian
Perekonomian di Kota Batu sebagian besar juga diperoleh
melalui sektor pertanian. Hal ini disebabkan karena Kota Batu yang
didominasi oleh kawasan dataran tinggi dan perbukitan sehingga
memiliki tanah yang subur. Meskipun mejadi salah satu sektor
dengan angka pertumbuhan paling rendah yaitu sekitar 2,06 persen.
Namun jumlah produksi sayuran dan buah-buahan maish terbilang
cukup meningkat ditiap tahunnya.
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
Melon kw/qui - - -
Paprika kw/qui 4.752 2.748 1.980
Petsai kw/qui 58.787 95.246 85.240
Semangka kw/qui - - -
Stroberi kw/qui 3.561 2.956 2.666
Terong kw/qui 57.182 40.022 38.771
Tomat kw/qui 65.149 76.811 117.501
Wortel kw/qui 90.692 101.024 83.620
Sumber : BPS, 2021
b. Perternakan
Tabel 4. 10 Populasi Ternak Tahun 2017-2020
No Jenis Ternak 2017 2018 2019 2020
1. Sapi Potong 2685 2590 2526 2552
2. Sapi Perah 11950 12684 12431 12579
3. Kerbau 18 16 - -
4. Kuda 168 171 173 171
5. Kambing 6385 5965 5975 5808
6. Domba 13890 7950 7950 7798
7. Babi 264 264 311 316
8. Ayam Petelur 143300 140500 138000 132000
9. Ayam Buras 44540 38775 38870 36970
10. Ayam Pedaging 132000 126000 128000 124000
11 Itik dan Entog 25375 126000 20400 8470
12. Kelinci 24620 23825 23880 22280
Sumber : BPS,2021
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
No Kelompok Industri Batu Junrejo Bumiaji
Jumlah Tenaga Kerja 352 188 107
Sumber: BPS,2021
d. Pariwisata
Suasana yang sejuk dan dikelilingi oleh pegunungan membuat
Kota Batu menjadi salah satu tempat yang paling diminati di Jawa
Timur. Namun, sejak diberlakukan pembatasan sosial bersekala
besar (PSBB) akibat pandemi COVID-19 telah mengubah kondisi
Kota Batu yang sebelumnya ramai oleh wisatawan menjadi sepi.
Pemberlakuan PSBB menyebabkan beberapa tempat wisata di Kota
Batu ditutup untuk sementara, sehingga kunjungan wisatawan
relatif menurun tajam hingga 69 persen.
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
4.4 Sosial Budaya
Tabel 4. 13 Jumlah Penduduk
Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah Penduduk
Batu 48.714 48.207 96.921
Junrejo 27.728 27.377 55.105
Bumiaji 20.859 30.161 61.020
Kota Batu 107.301 105.745 213.046
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
Krisis ekonomi yang dipicu adanya pandemi COVID-19 sangat
berdampak besar terhadap perkembangan ketenagakerjaan di
Indonesia. Pemberlakuan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala
Bersar (PSBB) di Kota Batu menyebabkan banyak pekerja yang
harus kehilangan pekerjaannya sehingga meningkatkan jumlah
pengangguran di tahun 2020 menjadi 5,93 persen.
4.5. Kesehatan
Tabel 4. 16 Jumlah Sarana Kesehatan
Sarana Kesehatan Batu Junrejo Bumiaji
Rumah Sakit 3 1 1
Rumah Sakit Bersalin 1 - -
Poliklinik 2 2 -
Puskesmas 2 2 1
Puskes Pembantu 1 1 4
Apotek 6 3 3
Total 15 9 9
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
dengan bai, beberapa diantaranya juga telah memiliki fasilitas rawat
inap. Pada tahun 2020 Dinas Kesehatan Kota Batu telah mencatat
terdapat 10 jenis penyakit yang sering menjangkit masyarakat Kota
Batu. Kasus penyakit Rhinitis Akut menjadi penyakit yang memiliki
jumlah kasus terbanyak yaitu 9.663 kaus per tahun 2020.
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
Tabel 4. 18 Panjang Jalan Dirinci Menurut Kondisi Permukaan Jalan di Kota
Batu
Kategori Nasional (km) Provinsi (km) Kota (km)
Permukaan
Aspal - 39,5 355,54
Kerikil - - 17,30
Tanah - - 9,38
Tidak dirinci - - 30,74
Jumlah - 39.5 402,99
Kondisi Jalan
Baik - 36,5 226,73
Sedang - - 104,80
Rusak ringan - 3,00 75,12
Rusak berat - - 9,32
Jumlah - 39,50 402,99
Kelas Jalan
Kelas I - 39,5 -
Kelas II - - -
Kelas III - - -
Kelas III A - - -
Kelas III B - - -
Kelas III C - - -
Tidak dirinci - - -
jumlah - 39,5 -
Sumber: Kota Batu dalam Angka 2018
B. Kendaraan Bermotor
Merupakan data banyaknya kendaraan wajib uji, kendaraan
baru, dan kendaraan bekas dirinci menurut jenis kendaraan di Kota
Batu.
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
Tabel 4. 19 Data Banyaknya Kendaraan Wajib Uji, Kendaraan Baru, dan Kendaraan Bekas Dirinci Menurut Jenis Kendaraan di Kota
Batu Tahun 2015-2017
Keterangan :
*KWU : Kendaraan Wajib Uji
* KBr: Kendaraan Baru
*KBk : Kendaraan Bekas
Sumber : Kota Batu dalam Angka tahun 2018
C. Penjualan BBM
Pada Tahun 2019, terdapat total 7 Stasiun Pengisian Bahan
Bakar Umum (SPBU) di Kota Batu. SPBU tersebut antara lain yaitu
SPBU Pendem, SPBU Beji, SPBU Pandan, SPBU Diponegoro, SPBU
Lahor, SPBU Songgoriti. Dan SPBU Tlekung. Berikut merupakan
gambar tiap SPBU di Kota Batu.
Tabel 4. 21 Penjualan BBM di Kota Batu berdasarkan lokasi SPBU Tahun 2019
Lokasi Penjualan
Pertamax
0 0 0 700 0 0 75 775
Plus
Jumlah
Penjualan
23.000 21500 18.000 26.700 33.300 22.000 5.100
BBM per
SPBU
Tabel 4. 23 Data Jumlah Pelanggan, Jumlah Daya, dan Total Pemakaian Kwh Listrik Sektor Rumah Tangga di Kota Batu Tahun
2014-2018
Tarif Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
Jumlah Pemakaian Jumlah Pemakaian Jumlah Pemakaian
Jumlah Daya Jumlah Daya Jumlah Daya
Pelanggan KWh Pelanggan KWh Pelanggan KWh
R.1 / 450 VA I 32,308 14,538,600 26,745,403 32,506 14,627,700 27,151,870 32,113 14,450,850 27,356,843
R.1 / 900 VA I 27,192 24,472,800 31,313,971 29,376 26,438,400 34,751,343 29,375 26,437,500 36,325,028
R.1 / 1.300 VA 7,171 9,322,300 10,445,171 7,653 9,948,900 9,958,722 10,391 13,508,300 11,257,391
R.1 / 2.200 VA 2,317 5,097,400 5,323,713 2,557 5,625,400 5,441,933 2,776 6,107,200 5,546,681
R.2 / 3.500 VA
661 2,716,950 2,846,935 721 2,977,450 3,053,258 838 3,455,550 3,217,040
s/d 5.500
R.3 / 6.600 VA
104 1,088,000 960,290 116 1,251,800 1,060,656 129 1,401,400 1,189,848
keatas I
JUMLAH R 69,753 57,236,050 77,635,483 72,929 60,869,650 81,417,782 75,622 65,360,800 84,892,831
I.1 / 450 VA I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
I.1 / 900 VA I 1 900 1,024 1 900 1,125 1 900 1,127
I.1 / 1.300 VA 6 7,800 8,498 7 9,100 12,249 6 7,800 8,597
I.1 / 2.200 VA 11 24,200 29,647 10 22,000 27,254 10 22,000 26,603
I.1 / 3.500 s/d
56 504,600 502,050 65 582,600 550,746 65 577,500 574,152
14 kVA
I.2 / > 14 kVA
34 2,296,500 4,249,229 36 2,383,000 3,777,159 38 2,777,000 3,901,906
s/d 200 kVA
I.3 / > 200 kVA 1 345,000 650,176 1 345,000 983,176 1 345,000 1,052,372
I.4 / 30.000
0 0 0 0 0 0 0 0 0
kVA keatas
JUMLAH I 109 3,179,000 5,440,624 120 3,342,600 5,351,709 121 3,730,200 5,564,757
Kelurahan/Desa
No Ekoregion/Penggunaan Lahan
Ngaglik Oro-Oro Ombo Pesanggrahan Sidomulyo Sisir Songgokerto Sumberejo Temas
A Dataran Vulkanik 102.99 149.78 121.65 243.48 229.29 50.43 146.38 399.89
1 Alun Alun 0.88
2 Area Parkir 0.38 0.77 0.96 0.39 0.58 3.34
3 Bangunan Hankam 0.19 0.08
4 Bangunan Industri 0.05
5 Bangunan Kesehatan 0.61 0.15 0.05 0.02
6 Bangunan Olahraga 0.42
7 Bangunan Pariwisata 0.29 1.95 2.83 1.41 0.91 0.75 0.10 2.43
8 Bangunan Pendidikan 1.30 0.02 0.82 0.47 3.41 0.37 0.47 0.62
9 Bangunan Perdagangan Jasa 0.24 0.06 0.56 1.11 2.05 0.15 0.05 4.78
10 Bangunan Peribadatan 0.88 0.04 0.26 0.09 0.67 0.22 0.11 0.35
11 Bangunan Perkantoran 0.60 0.04 0.95 0.36 0.84 0.24 0.02 0.13
12 Bangunan Permukiman 32.86 23.26 28.13 42.33 65.45 11.80 20.47 57.22
13 Bangunan Sosial 0.01 0.08 0.02 0.20 0.06
14 Bangunan Transportasi 0.09 0.11 0.12
Boulevard / Median Jalan / Pulau
0.05 0.29 0.09 0.65 0.01 0.60
15 Jalan
16 Hutan Kerapatan Tinggi 0.78
17 Hutan Tanaman Produksi 11.41
18 Jalan 8.12 6.84 7.52 11.85 16.42 3.87 6.56 18.66
19 Jalur Hijau 0.03 0.09 0.24 0.13 0.10 0.81
20 Kolam 0.20 0.10 0.37 3.16 0.25 0.06 0.28
21 Lapangan Olahraga 0.77 1.05 2.65 1.17 4.65 0.20 1.40 1.84
Kelurahan/Desa
No Ekoregion/Penggunaan Lahan
Ngaglik Oro-Oro Ombo Pesanggrahan Sidomulyo Sisir Songgokerto Sumberejo Temas
22 Makam 1.47 0.41 0.08 1.52 3.40 2.02 12.63
23 Pekarangan 35.62 29.29 37.74 46.96 65.11 18.06 21.57 55.32
24 Perkebunan Campuran 0.00
25 Saluran Irigasi dan Drainase 0.09 0.36 0.18 0.43 0.31 0.81 1.89
26 Sawah 8.55 25.78 21.47 108.55 47.43 7.90 65.53 145.03
27 Semak Belukar 2.69 4.53 4.67 5.73 9.22 3.57 11.08 36.25
28 Sungai 0.69 0.24 0.55 3.63 2.41 0.60 1.18 6.61
29 Sungai Besar 0.05 0.41 2.32
30 Sungai Kecil 0.47
31 Taman 0.08 2.18 1.55 0.01 0.95
32 Tanaman Campuran 4.07 11.28 2.26 6.85 0.82 1.42 1.77 7.94
33 Tegalan 3.24 41.68 7.02 6.15 0.74 1.01 1.73 38.71
34 Wisata 1.69 1.05
B Pegunungan Vulkanik 14.33 870.46 358.77 423.96 141.80
1 Area Parkir 0.47
2 Bangunan Kesehatan 0.01
3 Bangunan Pariwisata 0.10 0.11 0.10
4 Bangunan Pendidikan 0.13 1.56
5 Bangunan Perdagangan Jasa 0.02 0.24
6 Bangunan Peribadatan 0.04 0.02
7 Bangunan Permukiman 0.02 5.47 1.57 1.99
Boulevard / Median Jalan / Pulau
0.00
8 Jalan
9 Hutan Kerapatan Tinggi 0.00
Kelurahan/Desa
No Ekoregion/Penggunaan Lahan
Ngaglik Oro-Oro Ombo Pesanggrahan Sidomulyo Sisir Songgokerto Sumberejo Temas
10 Hutan Tanaman Produksi 12.14 191.50 118.08 356.49 105.14
11 Jalan 0.04 0.03 1.85 2.72 1.33
12 Kolam 0.01
13 Lapangan Olahraga 0.35
14 Makam 0.57
15 Pekarangan 0.03 6.46 1.78 5.03
16 Sawah 2.02 0.14 14.30 5.46
17 Semak Belukar 0.00 5.85 9.23 6.55
18 Sungai 0.08 0.76 2.00 3.19 0.44
19 Tanaman Campuran 6.01 5.36 2.77
20 Tegalan 39.02 28.93 10.04
C Perbukitan Vulkanik 206.25 415.92 172.08 63.34 218.54 0.65 64.89
1 Area Parkir 1.34 0.32 0.73 0.62 0.44
2 Bangunan Industri 0.40
3 Bangunan Olahraga 0.10 0.07
4 Bangunan Pariwisata 3.06 0.05 0.47 2.28 4.57 5.20
5 Bangunan Pendidikan 0.03 0.12 0.28 0.18
6 Bangunan Perdagangan Jasa 0.13 0.25 0.03 0.07 0.80 0.03
7 Bangunan Peribadatan 0.04 0.05 0.01 0.03
8 Bangunan Perkantoran 0.03 0.39 0.00 0.36
9 Bangunan Permukiman 21.26 23.49 23.09 5.59 21.27 0.06 2.45
10 Bangunan Sosial 0.68
11 Bangunan Transportasi 0.06
12 Bangunan Utilitas 0.01
Kelurahan/Desa
No Ekoregion/Penggunaan Lahan
Ngaglik Oro-Oro Ombo Pesanggrahan Sidomulyo Sisir Songgokerto Sumberejo Temas
Boulevard / Median Jalan / Pulau
1.13 0.17 0.49 0.04 0.20
13 Jalan
14 Hutan Kerapatan Tinggi 0.02
15 Hutan Tanaman Produksi 14.28 97.41 41.28 38.06
16 Jalan 13.51 12.26 7.45 3.68 10.37 0.03 2.52
17 Jalur Hijau 0.05 0.39
18 Kolam 0.16 0.02 0.10 0.62 0.57
19 Lapangan Olahraga 0.18 1.87 0.34 0.95 1.13
20 Makam 2.52 0.89 0.84 1.03
21 Pekarangan 40.64 33.91 26.12 21.16 44.47 0.33 6.55
22 Peternakan 3.17
23 Saluran Irigasi dan Drainase 0.51
24 Sawah 42.63 13.94 8.60 5.35 28.10 0.16 0.51
25 Semak Belukar 1.86 14.09 7.37 2.00 35.57 0.73
26 Sungai 1.43 2.75 0.94 0.67 1.34 0.02 1.17
27 Taman 0.26 0.29 0.06
28 Tanaman Campuran 13.97 52.42 9.37 4.87 1.58 6.89
29 Tegalan 44.08 157.89 45.54 15.35 23.78 0.04 21.84
30 Wisata 3.17 3.79 15.41
Kelurahan/Desa
Ekoregion/Penggunaan
No Sumber
Lahan Bulukerto Bumiaji Giripurno Gunungsari Pandanrejo Punten Sumbergondo Tulungrejo
Brantas
20 Makam 1.66 0.23 0.10
21 Objek Wisata 0.00 56.27 0.00 0.00 0.00 0.00
22 Pekarangan 39.58 43.15 42.99 8.98 33.00 18.15 1.05
23 Perkebunan Lain 0.41 4.75 1.30
24 Saluran Irigasi dan Drainase 0.00
25 Sawah 68.58 56.18 140.78 24.72 171.62 10.09 4.94
26 Semak Belukar 3.18 1.85 26.09 1.28 13.42 0.14
27 Sungai 0.02 0.01 0.07 0.12
28 Sungai Besar 2.00 4.20
29 Sungai Kecil 1.74 1.97 1.36 2.52 0.15 0.09
30 Taman 0.24 7.02 0.00
B Pegunungan Vulkanik 477.98 260.95 309.35 599.84 49.21 73.00 2123.99 980.61 2017.47
1 Bangunan Kesehatan 0.04
Bangunan Pariwisata dan
2 0.08
Hiburan
3 Bangunan Pendidikan 0.52 0.14
4 Bangunan Peribadatan 0.25
5 Bangunan Perkantoran 0.07
6 Bangunan Permukiman 0.01 15.83 0.33 0.17 0.04 0.16
Bangunan Pertanian dan
7 0.01
Peternakan
8 Bangunan Sosial 0.03
9 Bangunan Utilitas 0.02
10 Embung 0.01
Kelurahan/Desa
Ekoregion/Penggunaan
No Sumber
Lahan Bulukerto Bumiaji Giripurno Gunungsari Pandanrejo Punten Sumbergondo Tulungrejo
Brantas
11 Hutan Kerapatan Tinggi 248.78 137.32 211.58 361.00 46.39 61.67 16.41 198.32 365.81
12 Jalan 5.00 0.12 0.52 0.53
13 Kolam 0.11
14 Ladang 0.34 22.29 5.01 26.15 2.82 4.16 0.00 95.23 166.76
15 Lapangan Olahraga 0.30
16 Makam 0.53
17 Objek Wisata 0.00 0.94
18 Pekarangan 0.30 30.13 0.73 4.93 0.70
19 Sawah 147.55 5.08 34.14 64.45
20 Semak Belukar 12.43 0.28
21 Sungai Besar 0.70
22 Sungai Kecil 0.89 0.98 1.53
C Perbukitan Vulkanik 373.09 334.83 403.91 4.47 301.03 136.81 907.21 412.19 1155.51
1 Area Parkir 0.61
2 Bangunan Industri 4.62 0.60
3 Bangunan Kesehatan 0.06
Bangunan Pariwisata dan
4 0.04 0.79 0.01 1.86
Hiburan
5 Bangunan Pendidikan 0.45 0.17 0.36 0.22 1.07
Bangunan Perdagangan dan
6 0.03 0.27 0.41 0.38 0.09 0.79
Jasa
7 Bangunan Peribadatan 0.08 0.11 0.19 0.13 0.37
8 Bangunan Perkantoran 0.14 0.03 0.13
9 Bangunan Permukiman 4.73 0.89 4.95 0.75 0.90 10.07 17.58 13.93 32.05
Kelurahan/Desa
Ekoregion/Penggunaan
No Sumber
Lahan Bulukerto Bumiaji Giripurno Gunungsari Pandanrejo Punten Sumbergondo Tulungrejo
Brantas
Bangunan Pertanian dan
10 7.64 0.04 0.64 0.08 16.70
Peternakan
11 Bangunan Sosial 0.01 0.03 0.07
12 Bangunan Transportasi 0.01
13 Bangunan Utilitas 0.06
14 Embung 0.00 0.11 0.07
15 Hutan Kerapatan Tinggi 81.54 81.69 42.48 0.02 53.13 41.22 73.08 89.41 209.94
16 Jalan 2.51 2.35 4.93 0.21 1.50 2.47 10.84 3.63 17.18
17 Kolam 0.01 0.33
18 Ladang 268.84 210.11 291.49 244.57 35.79 13.00 216.72 183.93
19 Lapangan Olahraga 0.62 0.63 2.51
20 Makam 0.70 0.88 1.33 0.85 1.71 1.05
21 Objek Wisata 36.98 0.00 0.00 0.00 3.00 0.00 36.04
22 Pekarangan 7.43 0.22 41.93 0.79 0.92 16.39 38.65 21.76 78.68
23 Perkebunan Lain 1.40 1.94 0.92 4.44
24 Peternakan 0.23 0.07
25 Sawah 6.04 4.93 2.11 21.08 428.75 45.08 488.01
26 Semak Belukar 0.65 2.11 0.11 0.59 3.91 9.93 10.01
27 Sungai Besar 1.10 2.54
28 Sungai Kecil 0.57 0.47 2.11 1.08 0.46 4.33 4.68
Kelurahan/Desa
No Ekoregion/Penggunaan Lahan
Beji Dadaprejo Junrejo Mojorejo Pendem Tlekung Torongrejo
A Dataran Vulkanik 200.82 204.97 359.12 193.34 394.33 93.01 344.48
1 Bangunan Industri 0.78 0.46 0.13
2 Bangunan Kesehatan 0.07 0.07 0.03 0.01 0.05 0.37 0.16
3 Bangunan Pariwisata dan Hiburan 3.47 0.58 0.43
4 Bangunan Pendidikan 1.63 1.40 0.87 1.02 1.53 0.42
5 Bangunan Perdagangan dan Jasa 1.38 1.77 0.75 1.55 1.03 0.30 0.34
6 Bangunan Peribadatan 0.17 0.13 0.21 0.15 0.24 0.05 0.13
7 Bangunan Perkantoran 0.32 0.37 0.59 0.03 0.09 2.17 0.08
8 Bangunan Permukiman 22.15 23.23 31.59 15.80 27.27 4.27 14.64
Bangunan Pertahanan dan
9 Keamanan 0.03 0.26 8.78 0.02
Bangunan Pertanian dan
10 Peternakan 0.11 0.10 0.08 0.18 0.15
11 Bangunan Sosial 0.12 0.02 0.00 0.02
12 Bangunan Transportasi 0.09 0.11 0.03
13 Bangunan Utilitas 0.03 0.11
Boulevard / Median Jalan / Pulau
14 Jalan 0.04 0.03 0.87
15 Jalan 5.76 6.04 8.94 4.79 10.66 2.81 5.51
16 Kolam 0.08
17 Ladang 2.94
18 Lapangan Olahraga 0.20 0.70 1.19 0.47 3.92
19 Makam 0.72
20 Pekarangan 55.58 38.74 67.15 43.73 81.91 23.19 22.79
Kelurahan/Desa
No Ekoregion/Penggunaan Lahan
Beji Dadaprejo Junrejo Mojorejo Pendem Tlekung Torongrejo
21 Perkebunan Campuran 4.12 6.41 12.63 5.21 0.94 8.32 3.82
22 Saluran Irigasi 1.33 0.79 0.97
23 Saluran Irigasi dan Drainase 0.00
24 Sawah 81.46 99.93 162.89 79.84 234.83 34.47 208.00
25 Semak Belukar 23.44 21.04 69.58 34.96 18.43 16.31 80.59
26 Sungai 0.81 1.85 0.59 1.57 3.48 0.29 5.38
27 Sungai Besar 2.44
28 Taman 0.05
B Pegunungan Vulkanik 819.98
1 Hutan Kerapatan Sedang 84.94
2 Hutan Kerapatan Tinggi 225.86
3 Hutan Tanaman Produksi 0.00
4 Lahan Campuran 16.74
5 Sungai 0.00
6 (blank) 492.43
C Perbukitan Vulkanik 42.30 386.92
1 Bangunan Industri 0.10
2 Bangunan Kesehatan 0.32
3 Bangunan Pariwisata dan Hiburan 0.10
4 Bangunan Pendidikan 0.23
5 Bangunan Peribadatan 0.11
6 Bangunan Perkantoran 0.28
7 Bangunan Permukiman 0.78 18.33
8 Bangunan Sosial 0.02
Kelurahan/Desa
No Ekoregion/Penggunaan Lahan
Beji Dadaprejo Junrejo Mojorejo Pendem Tlekung Torongrejo
9 Bangunan Utilitas 0.52
Boulevard / Median Jalan / Pulau
10 Jalan 0.05
11 Hutan Kerapatan Sedang 1.94
12 Hutan Kerapatan Tinggi 49.26
13 Hutan Tanaman Produksi 0.00
14 Jalan 0.06 7.05
15 Lahan Campuran 29.01
16 Pekarangan 4.17 47.32
17 Perkebunan Campuran 4.43 29.33
18 Sawah 20.46 99.55
19 Semak Belukar 12.41 103.25
20 Sungai 0.17
Kecamatan Batu
No Tutupan Lahan
Ngaglik Oro-Oro Ombo Pesanggrahan Sidomulyo Sisir Songgokerto Sumberejo Temas
23 Hutan Kerapatan Tinggi 0.02 0.78
24 Hutan Tanaman Produksi 26.42 288.91 159.37 395.91 116.55
25 Jalan 21.66 19.13 16.82 11.85 20.10 17.03 7.92 21.18
26 Jalur Hijau 0.05 0.03 0.09 0.24 0.13 0.10 1.20
27 Kolam 0.36 0.10 0.40 3.16 0.36 0.68 0.85
28 Ladang
29 Lahan Campuran
30 Lapangan Olahraga 0.95 2.93 2.99 1.17 5.60 1.33 1.75 1.84
31 Makam 3.99 1.31 0.91 1.52 3.40 1.03 2.60 12.63
32 Objek Wisata
33 Pekarangan 76.29 63.20 70.33 46.96 86.27 64.32 26.94 61.86
34 Perkebunan Campuran 0.00
35 Perkebunan Lain
36 Peternakan 3.17
37 Saluran Irigasi
38 Saluran Irigasi dan Drainase 0.09 0.87 0.18 0.43 0.31 0.81 1.89
39 Sawah 53.20 39.72 30.21 108.55 52.78 50.30 71.15 145.54
40 Semak Belukar 4.55 18.62 17.90 5.73 11.22 48.38 17.63 36.98
41 Sungai 2.20 3.76 3.50 3.63 3.07 5.13 1.64 7.78
42 Sungai Besar 0.05 0.41 2.32
43 Sungai Kecil 0.47
44 Taman 0.34 2.47 1.61 0.01 0.95
45 Tanaman Campuran 18.03 63.70 17.65 6.85 5.69 8.36 4.53 14.83
46 Tegalan 47.33 199.57 91.58 6.15 16.08 53.72 11.82 60.55
Kecamatan Batu
No Tutupan Lahan
Ngaglik Oro-Oro Ombo Pesanggrahan Sidomulyo Sisir Songgokerto Sumberejo Temas
47 Wisata 3.17 1.69 3.79 16.47
Kecamatan Bumiaji
No Tutupan Lahan Sumber
Bulukerto Bumiaji Giripurno Gunungsari Pandanrejo Punten Sumbergondo Tulungrejo
Brantas
17 Bangunan Sosial 0.05 0.02 0.01 0.03 0.01 0.03 0.07
18 Bangunan Transportasi 0.40 0.01
19 Bangunan Utilitas 0.07
Boulevard / Median Jalan / Pulau
20
Jalan
21 Embung 0.01 0.00 0.09 0.12 0.07
22 Hutan Kerapatan Sedang
23 Hutan Kerapatan Tinggi 330.32 219.01 254.06 364.40 99.52 103.09 89.49 287.73 576.49
24 Hutan Tanaman Produksi
25 Jalan 7.06 8.45 10.54 6.87 7.05 4.17 11.35 3.78 17.71
26 Jalur Hijau
27 Kolam 0.05 0.01 0.07 0.05 0.11 0.01 0.33
28 Ladang 302.99 268.96 327.96 26.37 263.45 39.94 13.01 312.01 350.69
29 Lahan Campuran
30 Lapangan Olahraga 0.82 1.43 0.60 0.30 0.44 0.34 0.62 0.63 2.51
31 Makam 0.70 1.66 1.11 0.53 1.43 0.85 1.71 1.05
32 Objek Wisata 0.00 93.25 0.00 0.00 0.00 0.00 3.93 0.00 36.04
33 Pekarangan 47.01 43.37 85.23 39.91 33.92 35.27 43.58 22.80 79.39
34 Perkebunan Campuran
35 Perkebunan Lain 0.41 6.15 1.30 1.94 0.92 4.44
36 Peternakan 0.23 0.07
37 Saluran Irigasi
38 Saluran Irigasi dan Drainase 0.00
Kecamatan Bumiaji
No Tutupan Lahan Sumber
Bulukerto Bumiaji Giripurno Gunungsari Pandanrejo Punten Sumbergondo Tulungrejo
Brantas
39 Sawah 74.63 56.18 146.23 174.38 171.62 36.26 462.90 50.02 552.45
40 Semak Belukar 3.83 3.97 27.11 14.30 13.42 4.05 9.93 10.29
41 Sungai 0.02 0.01 0.07 0.12
42 Sungai Besar 2.02 4.20 1.10 3.24
43 Sungai Kecil 2.31 2.44 3.99 2.52 2.13 0.46 5.40 6.21
44 Taman 0.24 7.02 0.00
45 Tanaman Campuran
46 Tegalan
47 Wisata
Kecamatan Junrejo
No Tutupan Lahan
Beji Dadaprejo Junrejo Mojorejo Pendem Tlekung Torongrejo
11 Bangunan Perdagangan Jasa
12 Bangunan Peribadatan 0.17 0.20 0.21 0.15 0.24 0.15 0.13
13 Bangunan Perkantoran 0.32 0.37 0.59 0.03 0.09 2.45 0.08
14 Bangunan Permukiman 22.15 23.36 32.38 15.80 27.28 22.60 14.64
Bangunan Pertahanan dan
15 0.03 0.26 8.78 0.02
Keamanan
Bangunan Pertanian dan
16 0.11 0.10 0.08 0.18 0.15
Peternakan
17 Bangunan Sosial 0.12 0.02 0.00 0.02 0.02
18 Bangunan Transportasi 0.09 0.11 0.03
19 Bangunan Utilitas 0.03 0.11 0.52
Boulevard / Median Jalan / Pulau
20 0.04 0.03 0.87 0.05
Jalan
21 Embung
22 Hutan Kerapatan Sedang 86.88
23 Hutan Kerapatan Tinggi 275.12
24 Hutan Tanaman Produksi 0.01
25 Jalan 5.76 6.04 9.00 4.79 10.67 9.86 5.51
26 Jalur Hijau
27 Kolam 0.08
28 Ladang 2.94
29 Lahan Campuran 45.75
30 Lapangan Olahraga 0.20 0.70 1.19 0.47 3.92
31 Makam 0.72
32 Objek Wisata
Kecamatan Junrejo
No Tutupan Lahan
Beji Dadaprejo Junrejo Mojorejo Pendem Tlekung Torongrejo
33 Pekarangan 55.58 38.88 71.54 43.73 81.91 70.51 22.79
34 Perkebunan Campuran 4.12 6.41 17.06 5.21 0.94 37.65 3.82
35 Perkebunan Lain
36 Peternakan
37 Saluran Irigasi 1.33 0.79 0.97
38 Saluran Irigasi dan Drainase 0.00
39 Sawah 81.46 100.10 183.48 79.84 235.49 134.01 208.00
40 Semak Belukar 23.44 21.24 81.99 34.96 18.60 119.55 80.66
41 Sungai 0.81 1.93 0.59 1.57 3.48 0.46 5.54
42 Sungai Besar 2.45
43 Sungai Kecil
44 Taman 0.05
45 Tanaman Campuran
46 Tegalan
47 Wisata
Pegunungan Vulkanik
2 Jalur Gunung Karang - 2 4 5 1 2 1 1 2 2 2 2 2 3 3 1 1 3 3 2 2
Merapi - Raung
Perbukitan Vulkanik
3 Jalur Gunung Karang - 1 4 5 1 2 2 1 1 3 1 3 2 2 1 1 1 1 1 1 2
Merapi - Raung
No Genesis P1 P2 P3 P4 P5 R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 C1 C2 C3 S1 S2 S3 S4
Kaki Gunungapi
1 Arjuno Material 4 3 2 3 4 4 5 3 5 4 5 4 4 3 2 2 5 3 4 4
Piroklastik
Kaki Gunungapi
2 Kawi Material 4 3 2 3 4 4 5 3 5 4 5 4 4 3 2 2 5 3 4 4
Piroklastik
Kerucut
Gunungapi
3 Argowayang 1 3 1 2 1 4 3 2 1 2 3 1 2 1 2 3 2 1 1 1
Material
Piroklastik
Kerucut
Gunungapi Arjuno
4 1 3 1 2 1 4 3 2 1 2 3 1 2 1 2 3 2 1 1 1
Material
Piroklastik
No Genesis P1 P2 P3 P4 P5 R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 C1 C2 C3 S1 S2 S3 S4
Kerucut
Gunungapi Kawi
5 1 3 1 2 1 4 3 2 1 2 3 1 2 1 2 3 2 1 1 1
Material
Piroklastik
Lereng Gunungapi
Argowayang
6 2 2 2 3 2 4 4 2 3 4 5 3 3 2 2 3 3 2 3 2
Material
Piroklastik
Lereng Gunungapi
7 Arjuno Material 2 2 2 3 2 4 4 2 3 4 5 3 3 2 2 3 3 2 3 2
Piroklastik
Lereng Gunungapi
8 Kawi Material 2 2 2 3 2 4 4 2 3 4 5 3 3 2 2 3 3 2 3 2
Piroklastik
Berdasarkan hasil indeks jasa ekosistem tersebut disusun Koefisen Jasa Ekosistem (KJE) dengan melakukan
perkalian sesuai dengan rumus pada BAB III. hasil dari perhitungan tersebut di tampilkan pada matriks sebagai
berikut.
2 Area Parkir 20.86 20.02 13.86 17.36 20.86 12.88 21.7 20.02 16.38 20.86 13.72 18.2 28.42 20.86 11.2 8.54 21.7 17.36 20.86 15.54
Bangunan
3 5.96 5.72 3.96 4.96 5.96 3.68 6.2 5.72 4.68 5.96 3.92 5.2 10.52 5.96 3.2 2.44 6.2 4.96 5.96 4.44
Hankam
Bangunan
4 20.86 20.02 13.86 17.36 20.86 12.88 21.7 20.02 16.38 20.86 13.72 18.2 32.62 20.86 11.2 8.54 21.7 17.36 20.86 15.54
Industri
Bangunan
5 32.78 31.46 21.78 27.28 32.78 20.24 34.1 31.46 25.74 32.78 21.56 28.6 57.86 32.78 17.6 13.42 34.1 27.28 32.78 24.42
Kesehatan
Bangunan
6 5.96 5.72 3.96 4.96 5.96 3.68 6.2 5.72 4.68 5.96 3.92 5.2 10.52 5.96 3.2 2.44 6.2 4.96 5.96 4.44
Olahraga
Bangunan
7 26.82 25.74 17.82 22.32 26.82 16.56 27.9 25.74 21.06 26.82 17.64 23.4 47.34 26.82 14.4 10.98 27.9 22.32 26.82 19.98
Pariwisata
Bangunan
8 Pariwisata 26.82 25.74 17.82 22.32 26.82 16.56 27.9 25.74 21.06 26.82 17.64 23.4 47.34 26.82 14.4 10.98 27.9 22.32 26.82 19.98
dan Hiburan
Bangunan
9 62.34 59.94 41.58 52.08 62.34 38.64 64.98 59.94 48.9 62.58 41.16 54.48 110.34 62.46 33.6 25.74 64.86 51.96 62.46 46.38
Pendidikan
Bangunan
10 Perdagangan 35.52 34.2 23.76 29.76 35.52 22.08 37.08 34.2 27.84 35.76 23.52 31.08 63 35.64 19.2 14.76 36.96 29.64 35.64 26.4
dan Jasa
Bangunan
11 Perdagangan 26.82 25.74 17.82 22.32 26.82 16.56 27.9 25.74 21.06 26.82 17.64 23.4 25.74 26.82 14.4 10.98 27.9 22.32 26.82 19.98
Jasa
Bangunan
12 73.78 71.14 49.5 62 73.78 46 77.14 71.14 57.78 74.5 49 64.64 131.14 74.14 40 30.86 76.78 61.64 74.14 54.78
Peribadatan
Bangunan
13 62.34 59.94 41.58 52.08 62.34 38.64 64.98 59.94 48.9 62.58 41.16 54.48 110.34 62.46 33.6 25.74 64.86 51.96 62.46 46.38
Perkantoran
Bangunan
14 88.68 85.44 59.4 74.4 88.68 55.2 92.64 85.44 69.48 89.4 58.8 77.64 157.44 89.04 48 36.96 92.28 74.04 89.04 65.88
Permukiman
Bangunan
Pertahanan
15 14.9 14.3 9.9 12.4 14.9 9.2 15.5 14.3 11.7 14.9 9.8 13 26.3 14.9 8 6.1 15.5 12.4 14.9 11.1
dan
Keamanan
Ekoregion/
Nc Penggunaan P1 P2 P3 P4 P5 R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 C1 C2 C3 S1 S2 S3 S4
Lahan
Bangunan
Pertanian
16 26.82 25.74 17.82 22.32 26.82 16.56 27.9 25.74 21.06 26.82 17.64 23.4 41.94 26.82 14.4 10.98 27.9 22.32 21.42 14.58
dan
Peternakan
Bangunan
17 38.5 37.06 25.74 32.24 38.5 23.92 40.18 37.06 30.18 38.74 25.48 33.68 68.26 38.62 20.8 15.98 40.06 32.12 38.62 28.62
Sosial
Bangunan
18 20.86 20.02 13.86 17.36 20.86 12.88 21.7 20.02 16.38 20.86 13.72 18.2 36.82 20.86 11.2 8.54 21.7 17.36 20.86 15.54
Transportasi
Bangunan
19 5.96 5.72 3.96 4.96 5.96 3.68 6.2 5.72 4.68 5.96 3.92 5.2 10.52 5.96 3.2 2.44 6.2 4.96 5.96 4.44
Utilitas
Boulevard /
Median
20 32.78 31.46 21.78 27.28 32.78 20.24 34.1 31.46 25.74 32.78 21.56 28.6 57.86 32.78 17.6 13.42 34.1 27.28 32.78 24.42
Jalan /
Pulau Jalan
21 Embung 9.56 10.52 5.16 7.36 8.36 4.88 9.8 8.12 8.28 8.36 5.12 5.2 5.72 7.16 6.8 7.24 6.2 8.56 7.16 6.84
Hutan
22 Kerapatan 66.88 74.56 70.08 68.48 86.08 67.84 88 84.16 66.24 86.08 60.16 80 45.76 86.08 64 57.92 78.4 78.08 86.08 73.92
Tinggi
Hutan
23 Tanaman 6.92 6.8 5.16 6.16 8.12 7.28 7.28 6.8 5.64 5.96 5.12 7.48 5.6 8.24 4.4 3.76 7.16 7.24 8.24 6.6
Produksi
24 Jalan 273.44 262.76 182.16 228.16 273.44 169.28 284.84 262.76 214.56 274.16 180.32 238.84 373.16 273.8 147.2 112.6 284.48 227.8 273.8 203.52
25 Jalur Hijau 25.06 20.02 13.86 17.36 20.86 12.88 21.7 20.02 16.38 20.86 13.72 18.2 28.42 20.86 11.2 8.54 21.7 17.36 20.86 15.54
26 Kolam 80.7 69.9 38.7 55.2 62.7 36.6 73.5 60.9 62.1 62.7 38.4 39 42.9 53.7 51 54.3 46.5 64.2 53.7 33.3
27 Ladang 28.16 27.44 20.64 19.84 28.16 14.72 24.56 22.64 18.24 23.84 15.68 25.36 27.44 23.6 12.8 10 24.32 19.6 23.6 17.28
Lapangan
28 53.64 51.48 35.64 44.64 53.64 33.12 55.8 51.48 42.12 53.64 35.28 46.8 94.68 53.64 28.8 21.96 55.8 44.64 53.64 39.96
Olahraga
29 Makam 44.46 42.78 29.7 37.2 44.46 27.6 46.38 42.78 34.86 44.7 29.4 38.88 51.78 44.58 24 18.42 46.26 37.08 44.58 33.06
Objek
30 20.62 19.9 13.86 17.36 20.62 12.88 21.58 19.9 16.14 20.86 13.72 18.08 28.3 20.74 28 17.06 21.46 17.24 20.74 15.3
Wisata
31 Pekarangan 157.22 151.22 104.94 131.44 157.22 97.52 163.94 151.22 123.3 157.94 103.88 137.44 214.82 157.58 84.8 65.02 163.58 131.08 157.58 116.94
Perkebunan
32 45.98 38.06 34.98 47.08 39.38 33.44 40.7 38.06 32.34 32.78 28.16 41.8 38.06 45.98 24.2 20.02 40.7 33.88 39.38 31.02
Campuran
Ekoregion/
Nc Penggunaan P1 P2 P3 P4 P5 R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 C1 C2 C3 S1 S2 S3 S4
Lahan
Perkebunan
33 10.74 10.38 7.74 12.84 10.74 7.32 9.3 8.58 7.02 8.94 5.88 9.6 10.38 12.54 6.6 5.46 11.1 9.24 10.74 8.46
Lain
Saluran
34 8.94 13.98 5.94 11.04 12.54 7.32 14.7 10.38 12.42 14.34 7.68 7.8 8.58 8.94 8.4 7.26 9.3 7.44 8.94 8.46
Irigasi
Saluran
35 Irigasi dan 59.6 93.2 39.6 73.6 83.6 48.8 98 69.2 82.8 95.6 51.2 52 57.2 59.6 56 48.4 62 49.6 59.6 56.4
Drainase
36 Sawah 424.3 320.38 251.22 195.92 329.5 192.76 291.94 272.98 278.94 282.82 202.24 252.44 225.58 329.86 173.8 238.94 338.98 337.76 329.86 269.46
Semak
37 296.54 245.54 140.58 218.68 253.94 130.64 262.58 245.54 208.5 211.58 139.16 227.08 202.94 254.06 113.6 86.74 219.86 175.96 211.46 199.98
Belukar
38 Sungai 463.66 510.22 250.26 415.16 405.46 236.68 475.3 335.62 401.58 463.66 248.32 252.2 277.42 289.06 329.8 292.94 300.7 240.56 289.06 331.74
Sungai
39 176.86 194.62 95.46 158.36 154.66 90.28 181.3 128.02 153.18 176.86 94.72 96.2 105.82 110.26 125.8 111.74 114.7 91.76 110.26 126.54
Besar
40 Sungai Kecil 118.78 131.14 64.5 107 103.78 61 122.14 86.14 102.78 119.5 64 64.64 71.14 74.14 85 75.86 76.78 61.64 74.14 84.78
41 Taman 29.8 28.6 19.8 24.8 29.8 18.4 31 28.6 23.4 29.8 19.6 26 40.6 29.8 16 12.2 31 24.8 29.8 22.2
Tanaman
42 42.96 41.52 38.16 51.36 42.96 36.48 44.4 41.52 35.28 35.76 30.72 38.4 41.52 35.76 26.4 21.84 44.4 36.96 42.96 33.84
Campuran
43 Tegalan 45.98 38.06 34.98 27.28 32.78 20.24 34.1 31.46 25.74 32.78 21.56 35.2 38.06 32.78 24.2 13.42 34.1 27.28 32.78 24.42
44 Wisata 5.96 5.72 3.96 4.96 5.96 3.68 6.2 5.72 4.68 5.96 3.92 5.2 8.12 5.96 8 6.04 6.2 4.96 5.96 4.44
45 (blank) 16.66 15.82 9.66 13.16 16.66 8.68 17.5 15.82 12.18 16.66 9.52 14 15.82 16.66 7 4.34 17.5 13.16 16.66 11.34
Pegunungan
B 439.04 585.76 633.5 343.3 434.84 376.42 390.7 400.16 439.4 441.92 440.96 425.84 530.34 496.38 342.34 372.22 478.74 483.54 418.64 424.64
Vulkanik
1 Area Parkir 1.84 2.48 2.74 1.34 1.84 1.46 1.58 1.72 1.96 1.84 1.96 1.84 3.3 2.22 1.22 1.22 2.34 2.1 1.84 1.84
Bangunan
2 3.44 4.84 5.48 2.68 3.44 2.92 3.04 3.32 3.68 3.68 3.92 3.56 8.88 4.32 2.44 2.56 4.44 4.08 3.56 3.44
Kesehatan
Bangunan
3 6.64 9.56 10.96 5.36 6.64 5.84 5.96 6.52 7.12 7.36 7.84 7 17.64 8.52 4.88 5.24 8.64 8.04 7 6.64
Pariwisata
Bangunan
4 Pariwisata 1.6 2.36 2.74 1.34 1.6 1.46 1.46 1.6 1.72 1.84 1.96 1.72 4.38 2.1 1.22 1.34 2.1 1.98 1.72 1.6
dan Hiburan
Bangunan
5 8.72 12.16 13.7 6.7 8.72 7.3 7.66 8.36 9.32 9.2 9.8 8.96 22.26 10.86 6.1 6.34 11.22 10.26 8.96 8.72
Pendidikan
Ekoregion/
Nc Penggunaan P1 P2 P3 P4 P5 R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 C1 C2 C3 S1 S2 S3 S4
Lahan
Bangunan
6 Perdagangan 3.2 4.72 5.48 2.68 3.2 2.92 2.92 3.2 3.44 3.68 3.92 3.44 3.96 4.2 2.44 2.68 4.2 3.96 3.44 3.2
Jasa
Bangunan
7 6.88 9.68 10.96 5.36 6.88 5.84 6.08 6.64 7.36 7.36 7.84 7.12 17.76 8.64 4.88 5.12 8.88 8.16 7.12 6.88
Peribadatan
Bangunan
8 1.84 2.48 2.74 1.34 1.84 1.46 1.58 1.72 1.96 1.84 1.96 1.84 4.5 2.22 1.22 1.22 2.34 2.1 1.84 1.84
Perkantoran
Bangunan
9 26.44 38.36 43.72 21.32 26.44 23.36 23.72 26.08 28.24 29.2 31.12 27.76 70.44 33.96 19.52 20.96 34.44 32.04 27.76 26.44
Permukiman
Bangunan
Pertanian
10 1.6 2.36 2.74 1.34 1.6 1.46 1.46 1.6 1.72 1.84 1.96 1.72 3.78 2.1 1.22 1.34 2.1 1.98 1.12 1
dan
Peternakan
Bangunan
11 1.84 2.48 2.74 1.34 1.84 1.46 1.58 1.72 1.96 1.84 1.96 1.84 4.5 2.22 1.22 1.22 2.34 2.1 1.84 1.84
Sosial
Bangunan
12 1.6 2.36 2.74 1.34 1.6 1.46 1.46 1.6 1.72 1.84 1.96 1.72 4.38 2.1 1.22 1.34 2.1 1.98 1.72 1.6
Utilitas
Boulevard /
Median
13 1.84 2.48 2.74 1.34 1.84 1.46 1.58 1.72 1.96 1.84 1.96 1.84 4.5 2.22 1.22 1.22 2.34 2.1 1.84 1.84
Jalan /
Pulau Jalan
14 Embung 3.4 4.76 3.34 2.54 2.8 2.06 3.26 2.8 3.52 3.04 2.56 1.72 1.98 2.7 3.02 3.74 2.1 3.78 2.32 2.8
Hutan
15 Kerapatan 5.84 8.44 10.28 6.28 8.24 7.72 7.84 8.12 7.28 8.48 7.52 8.36 4.08 7.92 7.24 7.36 8.04 8.88 8.36 8.24
Sedang
Hutan
16 Kerapatan 62.08 91.76 113.08 69.08 88.48 84.92 85.16 88.24 77.92 93.28 82.72 90.88 43.8 99.24 79.64 82.04 86.28 96.6 90.88 88.48
Tinggi
Hutan
17 Tanaman 24.68 32.8 36.74 21.34 31.28 35.86 22.9 24.44 26 20.24 28.16 32.36 22.02 36.54 20.02 21.1 30.18 35.22 32.36 31.28
Produksi
18 Jalan 28.04 40.72 46.46 22.66 28.04 24.82 25.18 27.68 29.96 31.04 33.08 29.48 54.42 36.06 20.74 22.3 36.54 34.02 29.48 28.04
19 Kolam 8 8.32 6.68 5.08 5.6 4.12 6.52 5.6 7.04 6.08 5.12 3.44 3.96 5.4 6.04 7.48 4.2 7.56 4.64 3.2
20 Ladang 26.64 35.64 40.08 16.08 26.64 17.52 17.64 19.32 20.88 22.08 23.52 27.96 31.08 25.32 14.64 15.96 25.44 23.88 20.76 19.44
Lahan
21 5.84 7.24 6.68 6.28 4.64 5.32 4.24 4.52 4.88 3.68 5.12 5.96 5.28 4.32 3.64 3.76 5.64 5.28 4.76 4.64
Campuran
Ekoregion/
Nc Penggunaan P1 P2 P3 P4 P5 R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 C1 C2 C3 S1 S2 S3 S4
Lahan
Lapangan
22 3.68 4.96 5.48 2.68 3.68 2.92 3.16 3.44 3.92 3.68 3.92 3.68 9 4.44 2.44 2.44 4.68 4.2 3.68 3.68
Olahraga
23 Makam 7.12 9.8 10.96 5.36 7.12 5.84 6.2 6.76 7.6 7.36 7.84 7.24 10.68 8.76 4.88 5 9.12 8.28 7.24 7.12
Objek
24 3.44 4.84 5.48 2.68 3.44 2.92 3.04 3.32 3.68 3.68 3.92 3.56 6.48 4.32 7.24 4.96 4.44 4.08 3.56 3.44
Wisata
25 Pekarangan 23.36 33.52 38.36 18.76 23.36 20.44 20.92 22.88 25.04 25.76 27.44 24.56 45 29.88 17.08 18.28 30.36 28.2 24.56 23.36
26 Sawah 52.84 46.88 51.1 17.3 37.24 26.78 27.14 29.08 38.68 31.48 33.04 30.4 26.1 43.26 23.66 40.34 43.74 49.5 38.2 37.24
Semak
27 23.12 24.04 21.92 15.52 18.32 11.68 16.84 17.96 19.28 14.72 15.68 18.92 16.2 21.96 9.76 10.36 17.52 16.2 14.12 18.32
Belukar
28 Sungai 34.48 47.84 33.4 31.4 28.48 20.6 32.84 22.24 35.68 36.4 25.6 17.44 20.04 21.24 30.2 31.16 21.48 20.04 17.44 28.48
Sungai
29 3.4 4.76 3.34 3.14 2.8 2.06 3.26 2.2 3.52 3.64 2.56 1.72 1.98 2.1 3.02 3.14 2.1 1.98 1.72 2.8
Besar
30 Sungai Kecil 13.6 19.04 13.36 12.56 11.2 8.24 13.04 8.8 14.08 14.56 10.24 6.88 7.92 8.4 12.08 12.56 8.4 7.92 6.88 11.2
Tanaman
31 6.84 9 11.82 9.42 6.84 7.98 6.3 6.72 7.2 5.52 7.68 7.08 7.86 6.42 5.46 5.7 8.34 7.86 7.08 6.84
Campuran
32 Tegalan 14.48 15.04 19.7 6.7 8.48 7.3 7.54 8.24 9.08 9.2 9.8 11.84 13.14 10.74 9.1 6.46 10.98 10.14 8.84 8.48
33 (blank) 20.68 40.04 45.76 14.96 20.68 18.92 17.6 22 22 24.64 27.28 22 29.04 31.68 13.64 16.28 31.68 29.04 22 20.68
Perbukitan
C 894.96 1375.7 1456.9 808.92 1004.4 1008.7 905.88 741.96 1233.6 842.88 1202.5 964.56 1091.8 968.76 798.36 850.92 775.92 758.16 775.92 978.6
Vulkanik
1 Area Parkir 10.72 19.36 21.92 10.72 13.76 14.72 12.16 10.24 17.76 11.68 18.72 14.24 19.84 14.24 9.76 10.24 11.68 10.24 11.2 13.76
Bangunan
2 7.8 14.4 16.44 8.04 10.08 11.04 9 7.56 13.08 8.76 14.04 10.56 18.36 10.56 7.32 7.8 8.52 7.56 8.28 10.08
Industri
Bangunan
3 2.68 4.84 5.48 2.68 3.44 3.68 3.04 2.56 4.44 2.92 4.68 3.56 7.36 3.56 2.44 2.56 2.92 2.56 2.8 3.44
Kesehatan
Bangunan
4 5.36 9.68 10.96 5.36 6.88 7.36 6.08 5.12 8.88 5.84 9.36 7.12 14.72 7.12 4.88 5.12 5.84 5.12 5.6 6.88
Olahraga
Bangunan
5 14.62 26.56 30.14 14.74 18.8 20.24 16.66 14.02 24.3 16.06 25.74 19.52 40.42 19.52 13.42 14.14 15.94 14.02 15.34 18.8
Pariwisata
Bangunan
6 Pariwisata 7.56 14.28 16.44 8.04 9.84 11.04 8.88 7.44 12.84 8.76 14.04 10.44 21.84 10.44 7.32 7.92 8.28 7.44 8.16 9.84
dan Hiburan
Bangunan
7 16.08 29.04 32.88 16.08 20.64 22.08 18.24 15.36 26.64 17.52 28.08 21.36 44.16 21.36 14.64 15.36 17.52 15.36 16.8 20.64
Pendidikan
Ekoregion/
Nc Penggunaan P1 P2 P3 P4 P5 R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 C1 C2 C3 S1 S2 S3 S4
Lahan
Bangunan
8 Perdagangan 8.78 16.64 19.18 9.38 11.44 12.88 10.34 8.66 14.94 10.22 16.38 12.16 25.46 12.16 8.54 9.26 9.62 8.66 9.5 11.44
dan Jasa
Bangunan
9 Perdagangan 10.96 19.48 21.92 10.72 14 14.72 12.28 10.36 18 11.68 18.72 14.36 10.36 14.36 9.76 10.12 11.92 10.36 11.32 14
Jasa
Bangunan
10 19.98 36.24 41.1 20.1 25.68 27.6 22.74 19.14 33.18 21.9 35.1 26.64 55.14 26.64 18.3 19.26 21.78 19.14 20.94 25.68
Peribadatan
Bangunan
11 10.72 19.36 21.92 10.72 13.76 14.72 12.16 10.24 17.76 11.68 18.72 14.24 29.44 14.24 9.76 10.24 11.68 10.24 11.2 13.76
Perkantoran
Bangunan
12 44.96 82.16 93.04 45.44 57.88 62.56 51.32 43.28 74.76 49.4 79.32 60.04 124.76 60.16 41.48 43.76 49.04 43.16 47.12 57.88
Permukiman
Bangunan
Pertanian
13 8.78 16.64 19.18 9.38 11.44 12.88 10.34 8.66 14.94 10.22 16.38 12.16 21.26 12.16 8.54 9.26 9.62 8.66 5.3 7.24
dan
Peternakan
Bangunan
14 9.26 16.88 19.18 9.38 11.92 12.88 10.58 8.9 15.42 10.22 16.38 12.4 25.7 12.4 8.54 9.02 10.1 8.9 9.74 11.92
Sosial
Bangunan
15 2.68 4.84 5.48 2.68 3.44 3.68 3.04 2.56 4.44 2.92 4.68 3.56 7.36 3.56 2.44 2.56 2.92 2.56 2.8 3.44
Transportasi
Bangunan
16 3.9 7.2 8.22 4.02 5.04 5.52 4.5 3.78 6.54 4.38 7.02 5.28 10.98 5.28 3.66 3.9 4.26 3.78 4.14 5.04
Utilitas
Boulevard /
Median
17 13.64 24.32 27.4 13.4 17.44 18.4 15.32 12.92 22.44 14.6 23.4 17.92 36.92 17.92 12.2 12.68 14.84 12.92 14.12 17.44
Jalan /
Pulau Jalan
18 Embung 12.08 19.04 13.36 10.16 11.2 9.76 13.04 9.68 15.6 10.64 11.76 6.88 4.88 9.28 12.08 14.96 5.36 12.08 7.76 11.2
Hutan
19 Kerapatan 5.08 8.44 10.28 6.28 8.24 8.48 7.84 7.36 8.04 7.72 8.28 8.36 2.56 7.16 7.24 7.36 6.52 7.36 7.6 8.24
Sedang
Hutan
20 Kerapatan 62.9 105.2 128.5 78.5 102.4 106 97.7 91.7 99.9 96.5 103.5 104.2 31.7 104.2 90.5 92.3 80.9 91.7 94.7 102.4
Tinggi
Hutan
21 Tanaman 19.4 30.2 33.4 19.4 29.2 36.4 21.2 18.8 28.2 14.6 29.4 29.8 12.8 29.8 18.2 18.8 20.6 24.8 26 29.2
Produksi
22 Jalan 59.32 106.84 120.44 58.84 76.04 80.96 67 56.56 97.92 64 102.72 78.32 109.24 78.44 53.68 56.08 64.6 56.44 61.6 76.04
Ekoregion/
Nc Penggunaan P1 P2 P3 P4 P5 R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 C1 C2 C3 S1 S2 S3 S4
Lahan
23 Jalur Hijau 4.12 4.96 5.48 2.68 3.68 3.68 3.16 2.68 4.68 2.92 4.68 3.68 5.08 3.68 2.44 2.44 3.16 2.68 2.92 3.68
24 Kolam 33.54 37.92 30.06 22.86 26.16 21.96 29.82 22.26 36.06 23.94 26.46 15.96 11.46 21.36 27.18 33.18 13.02 27.66 17.94 15.36
25 Ladang 30.32 47.96 53.44 21.44 36.4 29.44 23.96 20.12 34.8 23.36 37.44 37.72 29.72 28.12 19.52 20.84 22.64 20.12 22.04 26.8
Lahan
26 2.66 3.68 3.34 3.14 2.44 3.04 2.18 1.94 2.94 1.46 2.94 3.04 1.94 1.84 1.82 1.82 2.18 1.94 2.06 2.44
Campuran
Lapangan
27 12.92 23.96 27.4 13.4 16.72 18.4 14.96 12.56 21.72 14.6 23.4 17.56 36.56 17.56 12.2 13.04 14.12 12.56 13.76 16.72
Olahraga
28 Makam 17.3 31.4 35.62 17.42 22.24 23.92 19.7 16.58 28.74 18.98 30.42 23.08 24.38 23.08 15.86 16.7 18.86 16.58 18.14 22.24
Objek
29 13.16 24.08 27.4 13.4 16.96 18.4 15.08 12.68 21.96 14.6 23.4 17.68 24.68 17.68 36.2 24.92 14.36 12.68 13.88 16.96
Wisata
30 Pekarangan 44.1 79.8 90.42 44.22 56.64 60.72 50.1 42.18 73.14 48.18 77.22 58.68 81.78 58.68 40.26 42.3 48.06 42.18 46.14 56.64
Perkebunan
31 5.32 6.16 7.88 6.28 4.88 6.08 4.36 3.88 5.88 2.92 5.88 6.08 3.88 6.08 3.64 3.64 4.36 3.88 4.12 4.88
Campuran
Perkebunan
32 7.52 11.96 13.36 12.56 9.04 9.76 5.96 5 8.64 5.84 9.36 9.4 7.4 11.8 7.28 7.64 8 7.4 7.88 9.04
Lain
33 Peternakan 10.86 8.88 8.22 7.62 6.6 7.32 4.38 3.66 8.1 4.38 8.82 5.16 5.46 6.96 5.46 5.82 5.82 5.46 5.82 6.6
Saluran
34 Irigasi dan 2.68 8.44 5.48 5.08 5.84 4.88 6.64 3.76 8.04 6.52 5.88 3.56 2.56 3.56 4.84 4.96 2.92 2.56 2.8 4.64
Drainase
35 Sawah 111.84 108.6 118.08 40.08 87.24 73.2 63.36 56.28 102.12 61.56 87.96 71.04 38.16 89.16 54.6 92.52 79.44 92.16 77.64 87.24
Semak
36 64.1 75.8 68.5 48.5 58.6 46 53.3 47.3 71.1 36.5 58.5 59.8 32.3 59.8 30.5 31.7 37.1 32.3 35.3 58.6
Belukar
37 Sungai 59.78 91.64 63.46 59.66 55.6 46.36 63.14 35.78 76.5 61.94 55.86 33.88 24.38 33.88 57.38 58.46 27.86 24.38 26.66 55.6
Sungai
38 12.08 19.04 13.36 12.56 11.2 9.76 13.04 7.28 15.6 13.04 11.76 6.88 4.88 6.88 12.08 12.56 5.36 4.88 5.36 11.2
Besar
39 Sungai Kecil 36.96 57.48 40.08 37.68 34.32 29.28 39.48 22.2 47.52 39.12 35.28 21 15 21 36.24 37.32 16.8 15 16.44 34.32
40 Taman 3.9 7.2 8.22 4.02 5.04 5.52 4.5 3.78 6.54 4.38 7.02 5.28 7.38 5.28 3.66 3.9 4.26 3.78 4.14 5.04
Tanaman
41 21.46 33.28 43.34 34.54 25.64 33.44 23.38 20.74 31.14 16.06 32.34 26.24 20.74 19.64 20.02 20.62 22.78 20.74 22.06 25.64
Campuran
42 Tegalan 33.14 39.32 51.22 17.42 22.48 23.92 19.82 16.7 28.98 18.98 30.42 31 24.5 23.2 23.66 16.58 19.1 16.7 18.26 22.48
43 Wisata 5.6 9.8 10.96 5.36 7.12 7.36 6.2 5.24 9.12 5.84 9.36 7.24 10.04 7.24 14.48 12.2 6.08 5.24 5.72 7.12
Tabel 4.35. Pewarnaan kelas daya dukung dan daya tampung berbasis jasa
ekosistem
No Klasifikasi Warna
1 Sangat Rendah Merah Tua
2 Rendah Oranye
3 Sedang Kuning
4 Tinggi Hijau Muda
5 Sangat Tinggi Hijau Tua
5.1. Daya Dukung Lahan untuk Permukiman / Kawasan Perkotaan
Analisis daya dukung lingkungan hidup aspek demografi atau
kawasan untuk kegiatan perkotaan, yang meliputi untuk permukiman,
perdagangan, perkantoran, dan pariwisata (hotel, restoran). Selain itu,
untuk menghitung kebutuhan lahan untuk kawasan perkotaan
mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-1733-2004 yakni
26 m2/kapita. Batasan lahan yang layak untuk permukiman (m2)
adalah di luar kawasan lindung dan kawasan rawan bencana (banjir
dan longsor).
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
dianggap sebanyak 696,461 jiwa. Dengan asumsi kebutuhan lahan
setiap orang sebanyak 26 m2, maka kebutuhan lahan Kawasan
permukiman di Kota Batu sebanyak 18.107.986 m2
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
Gambar 5.1. Peta Daya Dukung Kemampuan Lahan
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
Peta Kawasan Hutan Kota Batu
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
Peta daya dukung lahan untuk pengembangan kawasan perkotaan (permukiman, jasa, dll)
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
5.1.3. Neraca Lahan untuk Kawasan Perkotaan
Dari kedua hasil analisis tersebut
DDPm = 2,06
Daya dukung lahan permukiman di Kota Batu memiliki nilai < 3 ,
tetapi > 1, hal ini berarti berarti status daya dukung lahan
permukiman tergolong sedang.
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
5.2.1. Kebutuhan Air (Demand)
Kebutuhan Hidup Layak adalah kebutuhan air untuk hidup
layak, yaitu 1.600 m3 air/kapita/tahun = 2 x 800 m3 air/kapita/tahun,
dimana: 800 m3 air/kapita/tahun merupakan kebutuhan air untuk
keperluan domestik (mandi, cuci, sanitasi), sisanya untuk
menghasilkan suatu produk. Selain itu juga perlu memperhitungkan
kebutuhan hidup layak yang mencakup kebutuhan produksi pangan
(pertanian, peternakan0. Kriteria WHO untuk kebutuhan air total
sebesar 1000–2000 m3/orang/tahun. Standar kebutuhan air yang
digunakan dalam analisis ini adalah 100 liter/hari/orang untuk
domestik dan 780 m3/tahun untuk produksi, sehingga diperoleh
kebutuhan air di Kota Batu sebanyak 7,8 juta m3.
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
Kebutuhan Total
Jumlah Kebutuhan Jumlah
Air Kebutuhan
No Kota Penduduk Domestik Wisatawan
Wisatawan Air
(jiwa) (juta m3/Th) (jiwa)
(juta m3/Th) (juta m3/Th)
1 Batu 222.229 355,57 4.188.910 4,19 359,76
Luas Luas
Luas Luas Luas
Lahan Luas Lahan Lahan Intensitas
Lahan Lahan Lahan Ketersediaan/
No Kota Non Perkebunan Badan Hujan
Sawah Kering Hutan suplai (m3/th)
Pertanian (Ha) Air (mm/Th)
(Ha) (Ha) (Ha)
(Ha) (Ha)
1 Batu 1.939,19 3.008,52 3.608,68 0,00 11.351,76 0,00 3.486,00 162.122.985
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
Daya Koefisien
Kebutuhan Air Ketersediaan Air
No Kota Dukung Ketersediaan/
(juta m3/Th) (juta m3/Th)
Air Kebutuhan
1 Batu 359,76 162.122.985 Surplus 20,77
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
5.3. Daya Dukung Pangan
5.3.1. Kebutuhan Pangan
Berdasarkan data Kantor Statistik jumlah penduduk di Kota
Batu sejumlah 222.229 orang. Karena visi Kota Batu sebagai kota
wisata, maka kebutuhan pangan para wisatawan juga perlu dihitung.
Berdasarkan data statistik jumlah wisatawan yang sebagai tamu hotel
pada tahun 2019 sejumlah 474.232 orang (BPS, 2019). Dengan asumsi
setiap tamu menginap 2 hari dalam setiap minggu, maka jumlah tamu
yang harus dipenuhi pangannya sebanyak 135.494 jiwa. Dengan
demikian jumlah penduduk Kota Batu dianggap sebanyak adalah
357.723 jiwa.
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
Komoditas Hasil (kg) Kalori
2. Ubi kayu (2,360*23%)*1 160*((542.8*1,000)/100)
(kg) 542.8 868,480
868,480/(2.000*365)
Daya dukung 1
1 orang/ha/tahun
Jumlah orang per luas panen (13.9 ha) 13.9 orang/tahun
3. Ubi jalar (2,710*12%)*3 86*((542.8*1,000)/100)
(kg) 975.6 839,016
839,016/(2,000*365)
Daya dukung 1
1 orang/ha/tahun
Jumlah orang per luas panen (2 ha) 2 orang/tahun
4. Kacang (120*65%)*4 567*((312*1,000)/100)
tanah (kg) 312 1,769,040
1,769,040/(2,000*365)
Daya dukung 2
2 orang/ha/tahun
Jumlah orang per luas panen (5 ha) 10
Sumber : Hasil Perhitungan 2021
Kota Batu memiliki potensi baik pada pengembangan budi daya
tanaman sayur, tanaman hias dan tanaman buah karena kesesuaian
iklim. Ketiga jenis komoditas tersebut juga diikutsertakan pada
perhitungan daya dukung dengan menggunakan perhitungan daya beli
yang dikonversi ke beras sebelum perhitungan kalori. Hasil
perhitungan ketiga jenis tanaman tertera pada Tabel 5.5 – 5.7.
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
Total pendapatan Harga Daya beli Nilai Kalori Total Kalori Daya Dukung
Komoditas Produksi (Kg) Harga/Kg
(Rp) beras/kg beras (kg) Beras (Kcal) (cal) (Orang/Tahun)
Lobak ‐ ‐ ‐
‐ 9,500 ‐ 130
Melon ‐ ‐ ‐
‐ 9,500 ‐ 130
Paprika 274,800 1,288
25,000 6,870,000,000 9,500 723,158 130 940,105,263
Petsai/Sawi 9,524,600 14,283
8,000 76,196,800,000 9,500 8,020,716 130 10,426,930,526
Semangka ‐ ‐ ‐
‐ 9,500 ‐ 130
Stroberi 295,600 2,771
50,000 14,780,000,000 9,500 1,555,789 130 2,022,526,316
Terung 4,002,200 11,253
15,000 60,033,000,000 9,500 6,319,263 130 8,215,042,105
Tomat 7,681,100 17,278
12,000 92,173,200,000 9,500 9,702,442 130 12,613,174,737
Wortel 10,102,400 22,725
12,000 121,228,800,000 9,500 12,760,926 130 16,589,204,211
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
C. Tanaman Hias
Karena kondisi iklim Kota Batu memiliki potensi produksi buah-
buahan dan sayuran yang dapat dianggap sebagai bahan pangan.
Ketiga jenis komoditas tersebut juga diikutsertakan pada perhitungan
daya dukung komoditas padi dan palawija. Untuk menghitung nilai
kalori komoditas buah dan sayuran dikonversi ke nilai jualnya,
kemudian dibandingkan dengan harga jual beras, kemudian dihitung
nilai kalori. Hasil perhitungan ketiga jenis tanaman tertera pada Tabel
5.7 berikut :
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
Produksi Total
Harga Daya beli Nilai Kalori Total Kalori Daya Dukung
Komoditas (Tangkai atau Harga/Kg pendapatan
beras/kg beras (kg) Beras (Kcal) (cal) (Orang/Tahun)
tanaman) (Rp)
Pakis ‐
9,500
Palem 21,119
40,000 844,760,000 9,500 88,922 130 115,598,737 158
Pedang‐Pedangan 69,168
10,000 691,680,000 9,500 72,808 130 94,650,947 130
Philodendron 2,004,310
15,000 30,064,650,000 9,500 3,164,700 130 4,114,110,000 5,636
Pisang‐Pisangan 15,584
5,000 77,920,000 9,500 8,202 130 10,662,737 15
Sedap Malam ‐
9,500
Soka 4,150 5,678,947
10,000 41,500,000 9,500 4,368 130 8
Sri Rejeki 160,566
15,000 2,408,490,000 9,500 253,525 130 329,582,842 451
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
5.3.3. Neraca Pangan
Berdasarkan keempat tabel di atas, maka rekapitulasi daya
dukung dari tanaman pangan, buah, sayur dan hias akan
dibandingkan dengan total jumlah penduduk di Kota Batu. Jumlah
penduduk Kota Batu sejumlah 222.229 orang dan jumlah wisatawan
yang dihitung sebagai tamu di hotel sejumlah 474.232 orang (BPS,
2019). Total penduduk Kota Batu adalah 696.461 orang. Daya dukung
dari komoditas pangan sejumlah 13,623.32 orang; komoditas buah
375,478.48 orang; komoditas sayur 267,869.64 orang dan komoditas
tanaman hias 49,242.49 orang. Total daya dukung dari keempat
komoditas adalah 706,213.93 orang. Kota Batu dinilai mampu
memenuhi kebutuhan pangan penduduknya baik penduduk setempat
ataupun wisatawan berdasarkan data daya dukung yang lebih besar
dari total jumlah penduduk.
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
kerapatan vegetasi pada lahan yang bervegetasi. Kerapatan
vegetasi diperoleh dengan analisis NDVI pada peta Tahun 2021,
dapat dilihat pada Tabel 5.8:
Total
No Kerapatan NDVI
(Ha)
1 Tidak Bervegetasi 0 - 0.03 2.34
2 Rendah 0.031 - 0.25 2704.98
3 Sedang 0.251 - 0.35 2811.74
4 Tinggi 0.35 - 1 1987.01
Total 7506.07
Sumber : Hasil Perhitungan
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
wilayah perkotaan serta kegiatan industri pariwisata dan
kendaraan yang berlalu lalang di daerah Kota Batu.
Pencemaran udara maupun tingkat kebisingan yang tinggi
bisa dikurangi dengan penanaman pohon di wilayah vegetasi
kerapatan rendah di Kota Batu. Semakin rapat tingkat kerapatan
vegetasinya, maka semakin dapat mengurangi dampak dari
pencemaran udara maupun tingkat kebisingan yang tinggi. Hal ini
sesuai dengan pernyataan Budiyono (2015) bahwa tingkat
kebisingan tinggi juga dapat diminimalisir oleh vegetasi yang
tumbuh sekitar di wilayah kawasan vegetasi rendah, sehingga
dapat menghambat bunyi atau suara rambatan yang dihasilkan,
serta dapat menyerap gas buang berbahaya bagi kesehatan
masyarakat.
Salah satu cara untuk mengatasi pencemaran udara adalah
dengan cara memperbanyak pepohonan di areal kawasan dengan
kerapatan vegetasi rendah. Penghijauan lingkungan mempunyai
fungsi perlindungan untuk menyaring udara kotor. Hal ini sesuai
pernyataan Patra (2004) bahwa tanaman yang memiliki stomata
kerapatan yang tinggi dan tebal daun dapat memperbaiki kualitas
lingkungan, khususnya dalam menyerap gas pencemar. Tanaman
selain berfungsi menambah kualitas lingkungan juga mempunyai
nilai yang estetis. Tanaman pepohonan dapat berpotensi sebagai
tanaman tepi jalan berguna untuk mengurangi Pencemaran
udara dan kebisingan dapat terserap oleh vegetasi yang tumbuh di
sekitarnya.
Gambar perbandingan visualisasi pada citra, peta NDVI dan
survei lapangan pada kelas kerapatan non vegetasi, rendah, sedang
dan tinggi dapat dilihat pada Tabel 5.9.
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
Tabel 5.9. Perbandingan visualisasi kelas kerapatan
Kelas
No Peta Kerapatan Eksisting
Kerapatan
Non
1
Vegetasi
Sangat
2
Rendah
3 Rendah
4 Sedang
5 Tinggi
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
Selain dari Tabel 5.9 perbandingan visualisasi diatas pada
hasil di lapangan (ground check), ada beberapa gambar dari
pengecekan lapangan di tahun 2021 di 5 kelas kerapatan vegetasi
sebagai berikut:
a. Kelas Non Vegetasi
Pada wilayah Kawasan terbangun d i Kota Batu dimana tempat
tersebut terdapat jenis industri atau kawasan dengan lahan
terbangun yang sangat besar. Kawasan terbangun ini
termasuk dalam kelas non vegetasi.
b. Kelas Kerapatan Vegatasi Sangat Rendah
Kelas kerapatan vegetasi jarang terdapat pada daerah
pemukiman warga, yang dapat dilihat pada Gambar 8. Jenis
vegetasi yang ada di pemukiman warga setempat berupa
Mangga (Mangifera indica), Glodokan (Polyalthia longifolia),
Jambu biji (Psidium guajava), Jambu air (Psidium aqulbilirium).
c. Kelas Kerapatan Vegetasi Rendah
Kelas kerapatan rendah dapat diliat terdapat lahan pertanian
sawah, atau lapangan dengan tingkat vegetasi rendah.
d. Kelas Kerapatan Sedang
Kelas kerapatan sedang dapat berupa taman kota, median
jalan, jalur hijau dan tempat pemakaman umum. Fungsi
utama TPU sebagai tempat penguburan jenazah juga memiliki
fungsi ekologis yaitu sebagai daerah resapan air. TPU berada
pada kelas kerapatan vegetasi sedang. Jenis vegetasi yang
terdapat pada TPU tersebut yaitu Kamboja (Plumeria), Kerai
payung (Filicium decipiens), sawit (Aleis guineensis) dan pokok
pisang. Selain itu taman kota dapat berfungsi sebagai peneduh
jalan. Jalur hijau jalan memiliki peranan dalam menambah
keindahan kota dan menjadi sebuah alternatif untuk ruang
terbuka hijau yang efektif bagi kota, terutama dalam
mereduksi polusi udara akibat kendaraan bermotor dan
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
kegiatan industri. Jenis vegetasi yang terdapat pada jalur hijau
tersebut yaitu Kerai payung (Filicium decipiens), Mahoni
(Swietania mahagoni), Glodokan (Polyalthia longifolia) dan
Angsana (Ptherocarphus indicus).
e. Kelas kerapatan Tinggi
Kelas kerapatan tinggi bisa berupa hutan kota yang ada di Kota
Batu seperti Hutan Kota UIN, tanaman perhutanan social yang
ada di Kota Batu. Vegetasi rapat/tinggi juga terdapat lahan
pertanian. Lahan pertanian ini milik kelompok tertentu atau
perseorangan yang pemanfaatannya untuk kalangan terbatas
yang dimiliki masyarakat setempat yaitu berupa sawah dan
tanaman sayur-sayuran. Lahan pertanian ini termasuk pada
kelas kerapatan vegetasi rapat.
Kerapatan vegetasi rapat menunjukan lahan yang ditanami
tanaman pohon milik masyarakat perseorangan dan lahan
yang tidak dimanfaatkan serta tumbuh tumbuhan yang lebat
seperti rumput-rumputan dan ilalang lebat, hal ini dapat
menunjukkan kelas kerapatan vegetasi rapat. jenis tanaman
yang terdapat di kelas rapat yaitu jati (Tectona grandis),
pisang (Musa paradisiaca) dan Petai Cina (Leucaena
leucocephala) dan ilalang.
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
Kerapatan vegetasi dan suhu permukaan mempunyai hubungan
yang sangat erat. Jika semakin tinggi kerapatan vegetasi pada
suatu lahan, maka semakin rendah suhu permukaan di area
tersebut. Pada kondisi di lapangan, lokasi yang tertutup vegetasi
memiliki suhu permukaan yang rendah dari pada lokasi yang tidak
bervegetasi. Keadaan ini mempengaruhi nilai kerapatan vegetasi
yang ada di Kota Batu yang tergantung pada pemanfaatan dan
penggunaan lahan.
Pada hasil yang di peroleh di Kota Batu setiap nilai informasi
data kerapatan vegetasi, luas lahan dan keadaan di lapangan dapat
dideteksi dari teknik penginderaan jauh (Aftriana, 2013).
Pertumbuhan penduduk dan pembangunan kawasan pemukiman
dan industri yang pesat tentu berpengaruh cukup besar terhadap
penggunaan lahan.
Berdasarkan pengecekan lapangan pemanfaatan lahan dengan
vegetasi yang cukup baik berada di kelas rapat/tinggi. Kelas non
vegetasi dan kelas sangat rendah terdapat bangunan-bangunan
kawasan industri atau pemukiman, kelas rendah di dominasi oleh
pemukiman warga dan lahan pertanian yang memiliki sedikit
vegetasi di sekitarnya. Kelas agak rapat/ s e d a n g terdapat lahan
pertanian, jalur hijau dan lapangan bola. Kelas rapat/tinggi
didominasi oleh lahan kosong yang memiliki ilalang lebat dan
vegetasi lainnya dan juga terdapat kumpulan pohon jati yang
milik perseorangan atau institusi tertentu. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Lufilah (2007).
Dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
5/PRT/M/2008 Tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan
Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan telah di jelaskan di
mana setiap Rumah Besar harus memiliki pohon pelindung 3,
Rumah Sedang harus memiliki pohon pelindung 2, dan Rumah Kecil
harus memiliki pohon pelindung 1. Jika tidak memiliki halaman
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
maka dapat membentuk Taman Atap Bangunan (Roof Garden), dan
hal lain terkait RTH sudah ada diatur di dalamnya.
Pada Gambar 6.6 dapat diketahui bahwa di Kota Batu terdapat
5 kerapatan vegetasi, Dimana kerapatan vegetasi sangat rendah
dan rendah dijadikan menjadi satu kelas kerapatan karena memiliki
nilai indeks vegetasi antara 0.031-0.25. Deteksi vegetasi
berdasarkan metode NDVI meliputi seluruh vegetasi termasuk
didalamnya yaitu semak, padang rumput, perkebunan, persawahan
dan tajuk pohon. Menurut Lufilah (2007) mengatakan nilai-nilai
NDVI dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain yaitu sudut
matahari yang diindikasi memengaruhi sinar merah, infra merah,
efek atmosfer dan kondisi awan pada saat perekaman.
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
Gambar 5.4. Peta sebaran kelas kerapatan di Kota Batu Tahun
2021
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
Meningkatnya jumlah penduduk, mengakibatkan banyak lahan
yang dikonversi menjadi pemukiman dan kawasan industri dan
kawasan pariwisata, hal ini sesuai dengan adanya komplek
pemukiman padat penduduk. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Nugroho (2016) bahwa wilayah perkotaan merupakan pusat
permukiman yang memiliki banyak kegiatan ekonomi dan sosial.
Aktivitas di perkotaaan selalu meningkat dikarenakan kota akan
selalu berkembang untuk menyesuaikan dengan jumlah penduduk.
Informasi tentang sebaran kerapatan vegetasi dapat menjadi
masukan bagi pemerintah untuk menata ruang terbuka hijau
bagi peningkatan kualitas lingkungan.
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
Luas kerapatan vegetasi yang terjadi dipengaruhi oleh
perubahan pemanfaatan lahan di Kota Batu. Kawasan di
Kecamatan Batu Kota Batu merupakan area pemukiman
padat. Keadaan tersebut mempengaruhi kerapatan vegetasi yang
tergantung terhadap penggunaan dan pemanfaatan lahan di Kota
Batu. Hal ini sesuai pernyataan Zaitunah (2018) bahwa daerah
dengan populasi padat dan banyaknya kegiatan manusia serta
aksesbilitas tinggi dapat mendorong dan memicu manusia untuk
mengubah penggunaan lahan. Perbandingan luas kelas kerapatan
vegetasi di Kota Batu tahun 2021 pada masing-masing kecamatan
dapat dilihat Gambar berikut
Gambar 5.8. Grafik Sebaran Kerapatan Vegetasi di Kota Batu
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
5.4.4. Analisis Perhitungan Serapan Karbon dan Karbondioksida
Karbondioksida (CO2) merupakan salah satu komponen penting
tumbuhan dalam melakukan proses fotosintesis untuk menyususn
karbohidrat Karbondioksida yang diserap oleh tumbuhan disimpan
dalam bentuk biomasa. Oleh karena itu, besarnya biomasa tumbuhan
dapat dijadikan dasar dalam menentukan jumlah cadangan karbon
yang disimpan oleh tumbuhan. Pada kawasan non hutan di Kota Batu
daya serap tumbuhan terhadap karbondioksida berbeda-beda pada
berbagai wilayah. Hal ini disebabkan dominasi tumbuhan di masing-
masing wilayah non-hutan juga berbeda-beda. Di Kota Batu serapan
karbon dapat diklasivikasikan berdasarkan zonasi wilayah yang
ditentukan oleh keberadaan tumbuhan yang ada. Adapun klasivikasi
wilayah di Kota batu berdasarkan komposisi tumbuhan adalah sebagai
berikut (Tabel 5.11.).
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
No Klasifikasi lahan Tumbuhan Penyusun
2 Pemukiman dan Tumbuhan penyusun kawasan
gedung perkantoran pemukiman terdiri dari tanaman hias
atau tanaman kultivasi yang
penanamannya terbatas di sekitar
rumah. tumbuhan di sekitar
pemukiman ini rata-rata memiliki luas
10%. Tumbuhan di sekiatr rumah ini
disebut sebagai tanaman pekarangan.
Umumnya di kawasan ini tanaman
yang ada merupakan tanaman hias,
walaupun ada beberapa tanaman yang
memiliki manfaat lainnya.
3 Ladang/Tegalan Lahan dengan dominansi tumbuhan
Holtikultura sayur-sayuran, tanaman hias dan
(tanaman berhabitus holtikultura seperti kubis, wortel,
herba) kentang dan lain sebagainya
Ladang/ Tegalan Lahan dengan dominansi tumbuhan
Holtikultura buah-buahan seperti jeruk dan apel
(tanaman berhabitus serta tanaman hias bercirikan batang
perdu) berkayu dan tinggi lebih dari 1,5 m,
contoh kawasan ini adalah kebun apel,
kebun jambu biji dan kebun jeruk
4 Taman Kota dan Tanaman di taman kota dan jalan
Jalan terdiri dari berbagai jenis tanaman
mulai dari yang berhabitus pohon
hingga semai dan herba. Tumbuhan di
kawasan ini relatif beragam karena
selain berfungsi estetika juga
mendukung ekologi perkotaan
5 Tanaman campuran Tumbuhan di kawasan ini merupakan
(agroforestri) tumbuhan kayu-kayuan keras yang
ditanamn oleh penduduk, jenis
tanaman yang ada di lahan penduduk
meliputi sengon, jabon dan mahoni
6 Sepadan sungai Tumbuhan di kawasan ini merupakan
tumbuhan asli kawasan batu dan
sedikit mendapat campur tangan
manusia dan memiliki ekologis yang
penting. Tumbuhan di kawasan ini
didominasi tumbuhan bambu
terutama bambu betung
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
A. Kawasan Sawah Padi Dengan Tanaman Lainnya
Penggunaan lahan untuk pertanian tanaman padi di Kota Batu
memiliki porsi yang kecil jika dibanding penggunaan lahan lainnya.
Penggunaan lahan untuk pertanian padi tersebar di seluruh wilayah
Kota Batu, penggunaan lahan untuk pertanian padi tertinggi berada di
Kecamatan Junrejo (Tabel 5.12)
Berdasarkan data pola RTRW Kota Batu tahun 2010-2030 lahan sawah
untuk pertanian padi di Kota Batu adalah 1.716,91 ha. Menurut kajian
(Munir 2017) lahan pertanian padi menyimpan karbon sebesar 108,57
ton/ha. Penyimpanan karbon terbesar lahan pertanian padi selain
tanaman graund cover (tanaman padi dan gulma) adalah tanaman
selingan yang berhabitus pohon, tiang maupun pancang.
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
Berdasarkan data di atas maka serapan karbon dan
Karbondioksida(CO2) lahan sawah di seluruh Kota Batu diperkirakan
adalah :
Berdasarkan hasil sampling nilai serapan karbon di lahan persawahan
yaitu :
Karbon (C) : 108,57 Ton/Ha x 0.47 = 51,02 Ton/Ha
Karbondioksida (CO2) : 51,02 Ton/Ha x 3,67 = 187,27 Ton/Ha
Jika luas lahan sawah di Kota Batu berdasarkan pola ruang eksisting
adalah 1.716,91 ha, maka besaran serapan karbon (C) dan
Karbondioksida adalah :
Karbon (C) : 51,02 Ton/Ha x 1.716,91 Ha = 87.610,311 Ton/Ha
Karbondioksida (CO2) : 187,27 Ton/Ha x 1.716,91 Ha = 321.529,84
Ton/Ha
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
hasil pengamatan tanaman di pekarangan rumah di Kota Batu
tanaman berkayu terutaman dari tanaman berhabitus perdu seperti
jambu biji, mangga, apel dan jenis-jenis tanaman bonsai. Rata-rata
tanaman berkayu ini menempati 2% dari luas pekarang rumah dengan
estimasi luas 60 m2. Berdasarkan perhitungan Rata-rata simpanan
karbon di lahan pekarangan adalah 701 kg/ha atau 0,701 ton/ha
(Lamp 1.). Luas masing-masing pemukiman di Kota Batu bervariasi,
berdasarkan data pola RTRW Kota Batu tahun 2010-2030 adalah
sebagai berikut
C. Ladang/Tegalan Holtikultura
Habitus herba
Kota batu merupakan daerah yang dikenal sebagai pemasuk
tanaman sayuran di Jawa Timur. Udaranya yang sejuk dan
tanahnya yang subur menjadikana kawasan ini sebagai salah satu
sentra tanaman sayuran seperti kubis, sawi, wortel, kentang dan lain
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
sebagainya. Berdasarkan hasil perhitungan terhadap lahan yang
ditanami sayuran dengan habitus herba dapat diketahui bahwa
lahan yang ditanami sayuran tersebut juga dapat meyimpan
cadangan karbon. Berdasarkan penelitian Rahjoe dkk (2016)
tanaman holtikultura dapat menyimpan cadangan karbon 0,274 –
7,588 ton/ha atau jika diambil nilai tengahnya berkisar 3,931
ton/ha
Habitus perdu
Lahan pertanian di Kota Batu selain ditanami tanaman sayuran juga
ditanami aneka tanaman buah-buahan. Buahn-buahan yang ada di
kota batu meliputi apel, jeruk dan jambu biji. Tiap-tiap lahan yang
ditani tanaman buah-buahan dengan batang berkayu ini
memberikan kontribusi dalam penyerapan karbon di Kota Batu.
Berdasarkan hasil pengamatan lahan pertanian yang ditanami
tanaman berkayu ini dapat memberikan kontribusi penyerapan
karbon sebesar 7500 kg/ha atau 7,5 ton/ha (Lamp. 2).
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
D. Taman Kota dan Median Jalan, Hutan Kota, Pemakaman dan
Lapangan
Jenis-jenis tumbuhan yang ditemukan ditaman Kota Batu antara
lain trembesi (Samanea saman (Jacq.) Merr.), glodok (Filicium decipiens
(Wight & Arn.)), tanjung (Mimusops elengi L.), Mahoni (Swietenia
macrophylla King), jambu biji (Psidium guajava L), kersen (Persea
americana Mill), pandan rajek (Dracaena fragrans (L.) Ker Gawl.), soka
(Ixora chinensis Lam.), puring (Codiaeum variegatum (L.) Rumph. ex
A.Juss), awar-awar (Ficus septica Burm.f.), kluweng (Ficus hispidaL.f.),
bambu kuning (Bambusa vulgaris), sono kembang (Pterocarpus indicus
Willd), palem mutiara (Phoenix sp.) dan lain sebagainya.
Kontribusi taman kota dan pohon di tepi jalan sebagai tumbuhan
penyerap karbon sangan besar. Berdasarkan hasil perhitungan rata-
rata lahan taman kota dan tumbuhan di tepi/median jalan di Kota
Batu dapat menyimpan karbon sebesar 144.795 kg/ha atau setara
144,795 ton/ha (lamp. 3), maka besaran serapan karbon di kawasan
taman kota yaitu :
Karbon (C) : 144,795 Ton/Ha x 28,47 Ha = 4.122,31 Ton/Ha
Karbondioksida (CO2) : 3,67 x 144,795 Ton/Ha x 28,47 Ha = 15.128,89
Ton/Ha
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
(agroforestri), diperkirakan adalah :
Karbon (C) : 863,796 Ton/Ha x 1.160,29 Ha = 1.002.253,86 Ton/Ha
Karbondioksida (CO2) : 3,67 x 863,796 Ton/Ha x 1.160,29 Ha =
3.678.271,66
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
Davallia sp., Engelhardtia spicata Lechen ex Blume, Smilax sp., Rubus
rosifolius, Oplismenus sp. dan lain-lainnya. Kepadatan rata-rata pohon
di Kawasan Hutan Taman Hutan Raya R. Soerjo menurut Rahmasari
(2011) Kerapatan pohon di Kawasan Hutan Taman Hutan Raya R.
Soerjo adalah 57 individu pohon/ha, tiang 47 individu/ha, pancang
1008 individu/ha dan semai 25.100 individu semai dan herba.
Hutan Raya R. Soeryo merupakan hutan yang sebagian besar
merupakan hutan primer. Menurut Kurniawati (2021) hutan primer
memiliki cangan karbon sebesar 170 ton/ha, sehingga cadangan
karbon kawasan hutan diseluruh wilayah Kota Batu adalah
170 ton C/ha x 5112,31 = 869.092,7 ton C
869.092,7 ton C x 3,67 = 3.189.570,21 ton CO2 = 0,00318957021 Gt
CO2
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
I. Hutan produksi di Kota Batu
Hutan produksi di Kota Batu di dominasi tanaman pinus (Pinus
merkusii). Hal ini disebabkan tanaman ini cocok dengan elevasi Kota
Batu. Pada tegakan Pinus biasanya tidak terdapat spesies lainnya hal
ini disebabkan seresah pinus memiliki sifat allelopathy. Hal ini juga
menjadikan seresah pinus jumlahnya yang banyak dan tebal dan
menghambnat spesies lainnya untuk tumbuh. Umumnya tanaman
pinus ditanamn dengan kerapatan 1.160 ind/ha dan tanaman ini
memiliki cadangan karbon sebesar 1.172.70 ton/ha (Ijazah dan Retno,
2015). Luas hutan produksi Perhutani di wilayah Kota Batu sendiri
adalah 3.376,3 ha. Sehingga cadangan karbon hutan produksi di
seluruh wilayah Kota Batu adalah
1.172,7 ton/ha x 3.376,3 ha =3.959.387,01 ton C
3.959.387,01 ton C x 3,67 = 14.530.950,3 ton CO2 = 0.0145309503 Gt
CO2
5.4.5. Emisi Gas Rumah Kaca Sektor Limbah, AFOLU dan Industri
Tahun 2018
Berdasarkan data Inventarisasi Emisi Gas Rumah Kaca Di Kota
Batu Tahun 2018, telah dilakukan kegiatan perhitungan emisi yang
dihasilkan dari sector limbah, Afolu dan Industri. Berikut hasil
perhitungan proyeksi emisi gas rumah kaca dari masing-masing sector,
diantaranya :
A. Emisi Sektor Limbah Padat
Berdasarkan hasil analisis proyeksi emisi sector limbah (total
perhitungan emisi limbah padat domestic dan limbah cair
domestik) Tahun 2018, estimasi emisi sector limbah di tahun
2021 sebesar 104,3 Gg CO2.
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
Tabel 5.15. Proyeksi Emisi Sektor Limbah Tahun 2021
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
Tabel 5.17. Emisi Karbon dari Hutan Kota
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
Land Converted to Forest Land: Annual increase in carbon stocks in biomass (includes above- and below-ground
Category biomass)
Category code 3B1b
Sheet 1 of 4
Equation Equation 2.2 Equation 2.9 Equation 2.10 Equation 2.9
Area of land Average annual Ratio of below- Average annual Carbon fraction Annual
Converted to above-ground ground biomass growth of dry matter increase in
Forest Land biomass growth biomass to above and biomass
Land-use category
above-ground below-ground carbon stocks
biomass due to biomass
growth
(tonnes dm [tonnes bg dm (tonnes dm [tonnes C
Subcategories (ha) (tonnes C yr-1)
for reporting ha-1 yr-1) (tonne ag dm)-1] ha-1 yr-1) (tonne dm)-1]
year
Land use
Initial National
during Tables zero (0) or 0.5 or
land statistics or GTOTAL = GW * ΔCG = A *
reporting
use1 international (1+R) GTOTAL * CF
year
data sources 4.9, 4.10 and
Table 4.4 Table 4.3
4.12
A GW R GTOTAL CF CG
(a) 23.39 13 0.37 17.81 0.47 195.790673
CL FL
(b)
Total 195.790673
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
Tabel 5.19. Emisi Karbon dari perubahan Lahan dari Pertanian menjadi Hutan Kota
Land Converted to Forest Land: Annual change in carbon stocks in dead organic
Category matter due to land conversion
Category code 3B1b
Sheet 1 of 1
Equation Equation 2.2 Equation 2.23
Area Dead Dead Time period Annual
undergoing wood/litter wood/litter of the change in
conversion stock, under stock, under transition carbon
Land-use category
from old to the new the old land- from old to stocks in
new land- land-use use category new land- dead
Subcategories use category category use category wood/litter
for reporting (tonnes C (tonnes C (tonnes C yr-
(ha) (yr)
year ha-1) ha-1) 1)
Land use
National Table 2.2 for
Initial land during
statistics or litter, or default value default value ΔCDOM = A *
use1 reporting
international national is zero (0) is 20 (Cn - Co) / T
year
data sources statistics
A Cn Co T ∆CDOM
CL FL (a) 23.39 5.2 0 20 6.0814
Total 6.0814
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
5.4.6. Emisi Sektor Energi Tahun 2019
Metode perhitungan emisi sektor transportasi didasarkan pada
Pedoman Penyelenggaraan Inventarisasi Gas Rumah Kaca Nasional
Kementerian Lingkungan Hidup Tahun 2012. Sumber emisi GRK hasil
pembakaran bahan bakar dikelompokkan ke dalam 2 (dua) kategori
utama, yaitu sumber tidak bergerak (stasioner) dan sumber bergerak.
Berikut merupakan hasil perhitungan emisi dari sektor transportasi
pada tahun 2019 :
Tabel 5.20. Emisi dari Penggunaan BBM Kota Batu tahun 2019
Emisi/Hari
Total
Tahun CO2 CH4 NO2 (Ton/Hari)
(Ton/Hari) (Ton/Hari) (Ton/Hari)
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
banyak hotel, maka semakin tinggi jumlah pemanfaatan bahan
bakar sehingga semakin besar emisi yang dihasilkan.
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
Tabel 5.23. Emisi Aktifitas Rumah Tangga tahun 2019
Emisi/Hari
Total
Tahun CO2 CH4 NO2 (Ton/Hari)
(Ton/Hari) (Ton/Hari) (Ton/Hari)
2019 7018578,85 556,1472 3,05E+01 7019165,468
Sumber : Hasil Perhitungan Tahun 2019
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
Tabel 5.25. Jumlah Total Emisi
Emisi
No Jenis Kegiatan Total
CO2 CH4 NO2
Aktifitas
Pertanian,
1 41226.45 41226.5
Peternakan &
Perkebunan
Emisi Karbon
2 dari Hutan 31.81 31.81
Kota
Emisi
Pertumbuhan
3 0.54 0.54
stok biomass
karbon
Land converted
4 6.08 6.08
to forest land
Penggunaan
5 347.78 0.137 0.01674 347.93
BBM
6 Aktifitas Hotel 60.46 0.005 9.58E-05 60.47
7 Kegiatan IKM 61.43 0.005 2.74E-04 61.44
Kegiatan
8 7018579 556.147 3.05E+01 7019165
Rumah Tangga
Total 7060313 556.29 30.49 7060900
Tabel 5.26. Cadangan Karbon Dan Daya Serap Gas CO2 Berbagai
Tipe Penutupan Vegetasi
Tipe Daya Serap gas CO2 Daya serap CO2
No
Penutupan (kg/ha/jam) (ton/ha/tahun)
1. Pohon 129,92 569,07
2. Semak Belukar 12,56 55,00
3. Padang Rumput 2,76 12,00
4. Sawah 2,74 12,00
Sumber : Prasetyo et al. (2002) dalam Tinambunan (2006)
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
Penelitian Endes N. Dahlan memberikan hasil bahwa trembesi
(Samanea saman) terbukti menyerap paling banyak karbondioksida.
Dalam setahun, trembesi mampu menyerap 28.488,39 kg
karbondioksida. Selain pohon trembesi, didapat juga berbagai jenis
tanaman yang mempunyai kemampuan tinggi sebagai tanaman
penyerap CO2. Pohon-pohon itu diantaranya adalah cassia, kenanga,
pingku, beringin, krey payung, matoa, mahoni, dan berbagai jenis
tanaman lainnya. Hutan yang mempunyai berbagai macam tipe
penutupan vegetasi memiliki kemampuan atau daya serap terhadap
CO2 yang berbeda. Tipe penutupan vegetasi tersebut berupa pohon,
semak belukar, padang rumput, sawah. Daya serap berbagai macam
tipe kemampuan pohon menyerap CO2 dan daftar tanaman yang
mempunyai daya serap karbondioksida yang tinggi berdasarkan hasil
riset Endes N. Dahlan yang dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
Daya Serap CO2
No Nama Lokal Nama Ilmiah (kg/pohon/tahu
n)
18 Sawo kecik Manilkara kauki 36,19
19 Tanjung Mimusops elengi 34,29
Caesalpinia
20 Bunga merak 30,95
pulcherrima
21 Sempur Dilena retusa 24,24
22 Khaya Khaya anthotheca 21,90
23 Merbau pantai Intsia bijuga 19,25
24 Akasia Acacia mangium 15,19
25 Angsana Pterocarpus indicus 11,12
26 Asam kranji Pithecelobium dulce 8,48
27 Sapu tangan Maniltoa grandiflora 8,26
28 Dadap merah Erythena cristagalli 4,55
29 Rambutan Nephelium lappaceum 2,19
30 Asam Tamarindus indica 1,49
31 Kempas Coompasia excelsa 0,20
Sumber : Dahlan, 2007
Keterangan Tabel :
1-2 : Sangat tinggi 17-24 : Rendah
3-5 : Tinggi 24-31 : Sangat rendah
6-10 : Agak tinggi 11-16 : Sedang
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
Tabel 5.28. Kemampuan Penyerapan Beberapa Jenis Pohon dan
Perdu
Serapan Serapan Serapan
No Jenis Tanaman CO2/daun CO2/tajuk CO2/tajuk
(ppm) (ppm) (mg/m3)
Angsana/Sono (Pterocarpus
1 0,648428 4,2601692 4260,1692
indica)
2 Tanjung (Mimusops elengi 0,288396 1,8947626 1894,7626
3 Bungur 0,210706 1,3843413 1384,3413
4 Mahoni 0,213087 1,3999830 1399,9830
5 Johar 0,060160 0,3952264 395,2264
6 Beringin 0,092060 0,6048314 604,8314
7 Asam 0,127679 0,8388489 838,8489
8 Sawo kecik 0,529727 3,4803058 3480,3058
9 Mangga 0,636577 4,1823080 4182,3080
10 Tabebuya 0,213720 1,4041710 1404,1710
11 Kupu 0,191323 1,2569897 1256,9897
12 Glodokan 0,319648 2,1000861 2100,0861
13 Akasia 0,196486 1,2909155 1290,9155
Sumber: Pentury, 2003
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
Titik koordinat
No Nama Lokasi Ketinggian Keterangan
latitude longitude
Coban
5. Titik 4 S07048.039’ E112030.900’ 4358 ft
talun
Sungai yang ada di
6. Titik 5 Payan atas S07049.462’ E112031.373’ 3473 ft pinggir jalan
anjasmoro
Payan Dekat jalan sumber
7 Titik 6 S07049.719’ E112031.525’ 3383 ft
bawah ngesong
Depan masjid
Kungkuk
8. Titik 7 S07050.063’ E112031.489’ 3319 ft gabungan dengan
(Payan)
drainase perkotaan.
9. Titik 8 banyuning S07050.096’ E112031.530’ 3309 ft Dekat prempatan
Jalan
10. Titik 9 S07050.476’ E112031.343’ 3249 ft
melati
Punden Bawahnya pasar
11. Titik 10 S07051.033’ E112031.133’
sumberejo I bunga
Saluran buangan
Sumberejo
12. Titik 11 S07050.476’ E112031.343’ 3249 ft irigasi/drainase
II
kota
Dekat lembah metro
13. Titik 12 Metro I S07051.336’ E112031.401’ 3032 ft
(sidomulyo)
Sampel diambil di
14 Titik 13 Kali metro S07051.954’ E112031.793’ 2807 ft sembelahnya
makam
Sungai di Sungai melewati
15. Titik 14 sebelah S07052.470’ E112032.421’ 2733 ft bawahnya saluran
dam temas irigasi
Masukan
16. Titik 15 dari kali S07052.049’ E112033.324’ 2375 ft
lanang
Sungai
Ada masukan dari
17. Titik 16 dekat archa S07053.046’ E112033.715’ 2394 ft
kawasan pertanian
ganesha
Dekat
18. Titik 17 makam S07053.249’ E112033.932’ 2454 ft
torongrejo
Taman
19. Titik 18 S07053.636’ E112034.400’ 2065 ft
dolan
Sungai
dekat
20. Titik 19 S07053.367’ E112034.367’ 2175 ft
taman
dolan
Lokasi kecamatan
21. Titik 20 Ngudi, S7°52.451" E112°34.086" 2185 ft karang ploso
kabupaten malang
Sungai
22. Titik 21 tambang S07053.888’ E112034.353’ 2175 ft
pasir
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
Titik koordinat
No Nama Lokasi Ketinggian Keterangan
latitude longitude
Sungai
dekat
23. Titik 22 gardu pln S07054.176’ E112034.485’ 2083 ft
(kali
Malang)
Giripurno
112°33.448"E Saluran drainase
24. Titik 23 1/kampung 7°52.423"S 2198 ft
kota
durek
Giripurno
S7°52.348 E112°33.401” Saluran drainase
25. Titik 24 2/kampung 2190 ft
kota
durek
Sebelah
26. Titik 25 kantor S07051.827’ E112031.842’ 2923 ft
pajak
Jurang
27 Titik 26 S07052.805’ E112033.879’ 2349 ft
susuh
Tawang Masuk administrasi
28 Titik 27 S07052.745’ E112034.148’ 2449 ft
argo kabupaten malang
Catring bu
29. Titik 28 S07054.505’ E112034.727’ 2036 ft
gito
Titik
tengah
30. Titik 29 S07052.371’ E112032.398’ 2752 ft Dam temas
sungai
brantas
Dekat gapura
Hilir sungai perbatasan kota
31. Titik 30 S07054.553’ E112034.836’ 2043 ft
brantas batu dengan kota
malang
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
Koordinat Status
COD BOD DO TSS NO3-N PO4 T.COLI F.COLI
No nama Lokasi pH Mutu
(mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L) (MPN/100ml) (MPN/100ml)
Air
x y
20 Sungai dekat
112.57278 -7.88945 Titik 20 taman dolan 7.48 25.34 8.62 5.6 21.2 2.019 0.6446 1500 750 ringan
21 112.56810 -7.87418 Titik 21 Ngudi, 7.55 28.11 9.84 5.4 28.1 2.598 0.7181 1100 460 ringan
22 Sungai tambang
112.57255 -7.89813 Titik 22 pasir 7.02 20.55 6.99 5.5 13.1 2.501 0.6962 1100 460 ringan
23 Sungai dekat gardu
112.57475 -7.90293 Titik 23 pln (kali Malang) 6.98 26.21 8.72 5.6 46.9 5.679 0.7641 1200 750 ringan
24 Giripurno
112.55747 -7.87372 Titik 24 1/kampung durek 6.73 18.57 6.21 5.1 70.8 3.073 0.7512 750 230 ringan
25 Giripurno
112.55668 -7.87247 Titik 25 2/kampung durek 6.82 21.06 7.13 4.2 26.8 1.816 0.4985 1200 640 ringan
26 Sebelah kantor
112.53070 -7.86378 Titik 26 pajak 7.21 28.49 9.47 5.4 12.5 4.159 0.5108 1100 460 ringan
27 112.56465 -7.88008 Titik 27 Jurang susuh 7.55 23.16 7.85 5.4 40.4 3.978 0.6247 1200 640 ringan
28 112.56913 -7.87908 Titik 28 Tawang argo 7.42 26.14 8.26 5.0 8.3 2.782 1.219 1100 460 ringan
29 112.57878 -7.90842 Titik 29 Catring bu gito 7.42 35.46 12.15 4.2 51.9 4.151 0.5625 1200 750 ringan
30 Titik tengah sungai
112.53997 -7.87285 Titik 30 brantas 7.46 24.63 8.36 5.5 16.5 5.452 0.2538 1500 750 ringan
31 Hilir sungai
112.58060 -7.90922 Titik 31 brantas 7.28 28.46 9.54 5.4 27.2 4.163 0.6647 1100 460 ringan
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN HIDUP
BERBASIS JASA EKOSISTEM DI KOTA BATU TAHUN 2021
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
6 Punten 63.26 147.12 1.97 26.67 10.17
Sumber
7 98.39 89.45 2,386.82 456.52
Brantas
8 Sumbergondo 263.39 394.46 691.36 45.29 4.94
9 Tulungrejo 374.82 753.63 1,512.76 553.06
C Junrejo 79.06 1,058.54 556.95 426.91 919.55
1 Beji 90.82 27.58 82.37
2 Dadaprejo 75.87 27.76 102.00
3 Junrejo 4.99 130.22 102.88 163.63
4 Mojorejo 68.61 2.94 40.27 81.53
5 Pendem 136.43 19.54 239.16
6 Tlekung 74.07 512.56 554.01 124.32 34.82
7 Torongrejo 44.03 84.56 216.05
Grand Total 2,234.65 6,665.04 6,647.06 2,024.33 1,867.12
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
A Batu 28.64% 31.07% 13.90% 15.13% 24.38%
1 Ngaglik 4.83% 2.25% 0.08% 2.52% 0.51%
Oro-Oro
2 8.68% 6.90% 10.41% 3.14% 1.42%
Ombo
3 Pesanggrahan 5.39% 4.65% 2.69% 1.02% 1.20%
4 Sidomulyo 0.00% 1.62% 0.10% 0.62% 6.21%
5 Sisir 1.72% 2.79% 0.02% 0.76% 2.72%
6 Songgokerto 5.88% 7.51% 0.09% 2.37% 0.45%
7 Sumberejo 0.53% 2.51% 0.36% 0.92% 3.59%
8 Temas 1.60% 2.83% 0.15% 3.77% 8.27%
B Bumiaji 67.82% 53.05% 77.72% 63.78% 26.37%
1 Bulukerto 10.72% 6.59% 3.96% 0.47% 3.76%
2 Bumiaji 7.52% 6.95% 2.09% 0.09% 3.13%
3 Giripurno 5.79% 8.44% 1.95% 1.59% 7.78%
4 Gunungsari 2.43% 5.91% 0.37% 7.54% 1.33%
5 Pandanrejo 5.57% 4.38% 0.26% 0.66% 9.57%
6 Punten 2.83% 2.21% 0.03% 1.32% 0.54%
Sumber
7 4.40% 1.34% 35.91% 22.55% 0.00%
Brantas
8 Sumbergondo 11.79% 5.92% 10.40% 2.24% 0.26%
9 Tulungrejo 16.77% 11.31% 22.76% 27.32% 0.00%
C Junrejo 3.54% 15.88% 8.38% 21.09% 49.25%
1 Beji 0.00% 1.36% 0.00% 1.36% 4.41%
2 Dadaprejo 0.00% 1.14% 0.00% 1.37% 5.46%
3 Junrejo 0.22% 1.95% 0.00% 5.08% 8.76%
4 Mojorejo 0.00% 1.03% 0.04% 1.99% 4.37%
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
5 Pendem 0.00% 2.05% 0.00% 0.97% 12.81%
6 Tlekung 3.31% 7.69% 8.33% 6.14% 1.86%
7 Torongrejo 0.00% 0.66% 0.00% 4.18% 11.57%
Masing-masing ekoregion dan penutupan lahan memiliki nilai
indeks yang berbeda sesuai dengan indeks daya dukung lingkungan
jasa ekosistem penyediaan menurut ekoregion. Jasa ekosistem
penyedia pangan tinggi sebagai indikator bahwa wilayah atau daerah
tersebut memiliki suatu ekosistem dengan daya dukung serta
kemampuan dalam menyediakan pangan yang tinggi.
Gambar 5.10. Grafik Jasa Ekosistem Penyedia Bahan Pangan Kota Batu
Gambar 5.11. Peta Jasa Ekosistem Penyedia Bahan Pangan Kota Batu
Gambar 5.12. Peta Jasa Ekosistem Penyedia Bahan Pangan Kecamatan Batu
Gambar 5.13. Peta Jasa Ekosistem Penyedia Bahan Pangan Kecamatan Bumiaji
Gambar 5.14. Peta Jasa Ekosistem Penyedia Bahan Pangan Kecamatan Junrejo
Tabel 5.32. Distribusi dan Luas Jasa Ekosistem Penyediaan Air bersih
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
A Batu - 407.34 2,316.51 1,632.37 39.49
1 Ngaglik - 87.64 170.33 63.82 1.78
Oro-Oro
2 - 71.65 584.93 775.75 3.60
Ombo
3 Pesanggrahan - 72.50 358.26 218.08 3.62
4 Sidomulyo - 107.43 127.63 8.23
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
5 Sisir - 34.95 189.91 63.97 3.76
6 Songgokerto - 95.61 536.87 56.80 5.06
7 Sumberejo - 11.81 178.71 96.61 1.75
8 Temas - 33.17 190.06 229.71 11.70
B Bumiaji - 524.96 2,229.70 9,195.29 51.52
1 Bulukerto - 15.33 334.03 670.25 2.32
2 Bumiaji - 40.45 372.09 415.50 2.45
3 Giripurno - 61.33 376.50 554.72 6.04
4 Gunungsari - 54.27 55.69 526.82 13.62
5 Pandanrejo - 3.21 313.74 302.09 6.93
6 Punten - 32.90 74.59 138.09 3.61
Sumber
7 - 84.46 14.00 2,931.05 1.67
Brantas
8 Sumbergondo - 42.19 327.96 1,023.91 5.39
9 Tulungrejo - 190.82 361.11 2,632.86 9.49
C Junrejo - 79.06 709.19 2,145.07 107.70
1 Beji - 90.82 109.11 0.83
2 Dadaprejo - 74.58 127.99 3.06
3 Junrejo - 4.99 129.47 265.94 1.32
4 Mojorejo - 67.69 123.11 2.54
5 Pendem - 136.43 255.22 3.48
6 Tlekung - 74.07 166.16 970.86 88.69
7 Torongrejo - 44.03 292.83 7.78
Grand Total - 1,011.36 5,255.40 12,972.73 198.71
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Rendah Sedang Tinggi Tinggi
A Batu 0.00% 40.28% 44.08% 12.58% 19.87%
1 Ngaglik 0.00% 8.67% 3.24% 0.49% 0.90%
Oro-Oro
2 Ombo 0.00% 7.08% 11.13% 5.98% 1.81%
3 Pesanggrahan 0.00% 7.17% 6.82% 1.68% 1.82%
4 Sidomulyo 0.00% 0.00% 2.04% 0.98% 4.14%
5 Sisir 0.00% 3.46% 3.61% 0.49% 1.89%
6 Songgokerto 0.00% 9.45% 10.22% 0.44% 2.55%
7 Sumberejo 0.00% 1.17% 3.40% 0.74% 0.88%
8 Temas 0.00% 3.28% 3.62% 1.77% 5.89%
B Bumiaji 0.00% 51.91% 42.43% 70.88% 25.93%
1 Bulukerto 0.00% 1.52% 6.36% 5.17% 1.17%
2 Bumiaji 0.00% 4.00% 7.08% 3.20% 1.23%
3 Giripurno 0.00% 6.06% 7.16% 4.28% 3.04%
4 Gunungsari 0.00% 5.37% 1.06% 4.06% 6.86%
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Rendah Sedang Tinggi Tinggi
5 Pandanrejo 0.00% 0.32% 5.97% 2.33% 3.49%
6 Punten 0.00% 3.25% 1.42% 1.06% 1.82%
Sumber
7 Brantas 0.00% 8.35% 0.27% 22.59% 0.84%
8 Sumbergondo 0.00% 4.17% 6.24% 7.89% 2.71%
9 Tulungrejo 0.00% 18.87% 6.87% 20.30% 4.78%
C Junrejo 0.00% 7.82% 13.49% 16.54% 54.20%
1 Beji 0.00% 0.00% 1.73% 0.84% 0.42%
2 Dadaprejo 0.00% 0.00% 1.42% 0.99% 1.54%
3 Junrejo 0.00% 0.49% 2.46% 2.05% 0.66%
4 Mojorejo 0.00% 0.00% 1.29% 0.95% 1.28%
5 Pendem 0.00% 0.00% 2.60% 1.97% 1.75%
6 Tlekung 0.00% 7.32% 3.16% 7.48% 44.63%
7 Torongrejo 0.00% 0.00% 0.84% 2.26% 3.91%
Berdasarkan data pada tabel 5.32. diatas menunjukan bahwa
penyediaan jasa air bersih di Kota Batu yang memiliki kategori sangat
tinggi dengan nilai prosentasi tertinggi berada di Kecamatan Junrejo
sebesar 52,40 % sedangan wilayah yang memiliki nilai tertinggi daya
dukung kelas sangat rendah yakni di Kecamatan Bumiaji sebesar 51,91
%. dari total luas wilayah. Adapun grafik jasa ekosistem penyedia air
berdasarkan per kecamatan untuk melihat perbadaan tingkatan pada
masing-masing wilayah sebagaimana berikut.
Gambar 5.15. Grafik Jasa Ekosistem Penyedia Air Bersih
Gambar 5. 16. Peta Jasa Ekosistem Penyedia Air Bersih Kota Batu
Gambar 5.17. Peta Jasa Ekosistem Penyedia Air Bersih Kecamatan Batu
Tabel 5.33. Distribusi dan Luas Jasa Ekosistem Penyediaan Serat (fiber)
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
A Batu - 838.87 2,089.92 614.85 852.07
1 Ngaglik - 86.24 133.98 103.36
Oro-Oro
2 - 69.86 462.10 226.22 677.75
Ombo
3 Pesanggrahan - 89.85 279.78 109.25 173.57
4 Sidomulyo - 113.52 129.01 0.75
5 Sisir - 176.89 90.01 25.69
6 Songgokerto - 39.53 552.35 102.47
7 Sumberejo - 64.48 205.84 18.57
8 Temas - 198.50 236.85 29.30
B Bumiaji - 437.62 3,001.42 1,248.00 7,314.43
1 Bulukerto - 66.53 390.16 6.05 559.19
2 Bumiaji - 139.42 370.74 320.34
3 Giripurno - 103.85 543.30 4.94 346.51
4 Gunungsari - 17.76 118.48 149.77 364.40
5 Pandanrejo - 79.64 446.79 99.53
6 Punten - 28.88 91.02 26.20 103.09
Sumber
7 - 100.24 463.13 2,467.81
Brantas
8 Sumbergondo - 1.54 378.94 45.19 973.78
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
9 Tulungrejo - 561.75 552.73 2,079.79
C Junrejo - 827.83 1,204.69 154.03 854.47
1 Beji - 114.28 86.49
2 Dadaprejo - 97.19 108.44
3 Junrejo - 183.04 193.68 25.00
4 Mojorejo - 103.69 89.66
5 Pendem - 155.03 240.10
6 Tlekung - 49.83 266.45 129.03 854.47
7 Torongrejo - 124.77 219.87
Grand Total - 2,104.32 6,296.03 2,016.89 9,020.96
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Rendah Sedang Tinggi Tinggi
A Batu 0.00% 39.86% 33.19% 30.49% 9.45%
1 Ngaglik 0.00% 4.10% 2.13% 5.12% 0.00%
Oro-Oro
2 Ombo 0.00% 3.32% 7.34% 11.22% 7.51%
3 Pesanggrahan 0.00% 4.27% 4.44% 5.42% 1.92%
4 Sidomulyo 0.00% 5.39% 2.05% 0.00% 0.01%
5 Sisir 0.00% 8.41% 1.43% 1.27% 0.00%
6 Songgokerto 0.00% 1.88% 8.77% 5.08% 0.00%
7 Sumberejo 0.00% 3.06% 3.27% 0.92% 0.00%
8 Temas 0.00% 9.43% 3.76% 1.45% 0.00%
B Bumiaji 0.00% 20.80% 47.67% 61.88% 81.08%
1 Bulukerto 0.00% 3.16% 6.20% 0.30% 6.20%
2 Bumiaji 0.00% 6.63% 5.89% 0.00% 3.55%
3 Giripurno 0.00% 4.93% 8.63% 0.24% 3.84%
4 Gunungsari 0.00% 0.84% 1.88% 7.43% 4.04%
5 Pandanrejo 0.00% 3.78% 7.10% 0.00% 1.10%
6 Punten 0.00% 1.37% 1.45% 1.30% 1.14%
Sumber
7 Brantas 0.00% 0.00% 1.59% 22.96% 27.36%
8 Sumbergondo 0.00% 0.07% 6.02% 2.24% 10.79%
9 Tulungrejo 0.00% 0.00% 8.92% 27.41% 23.06%
C Junrejo 0.00% 39.34% 19.13% 7.64% 9.47%
1 Beji 0.00% 5.43% 1.37% 0.00% 0.00%
2 Dadaprejo 0.00% 4.62% 1.72% 0.00% 0.00%
3 Junrejo 0.00% 8.70% 3.08% 1.24% 0.00%
4 Mojorejo 0.00% 4.93% 1.42% 0.00% 0.00%
5 Pendem 0.00% 7.37% 3.81% 0.00% 0.00%
6 Tlekung 0.00% 2.37% 4.23% 6.40% 9.47%
7 Torongrejo 0.00% 5.93% 3.49% 0.00% 0.00%
Gambar 5.20. Grafik Jasa Ekosistem Penyedia Serat Kota Batu
Gambar 5.21. Peta Jasa Ekosistem Penyedia Serat Kota Batu
Gambar 5.24. Peta Jasa Ekosistem Penyedia Serat Kecamatan Junrejo
Tabel 5.34. Distribusi dan Luas Jasa Ekosistem Penyediaan Bahan Bakar
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
A Batu 918.24 2,358.09 1,057.30 7.45 54.63
1 Ngaglik 176.99 123.98 17.70 0.24 4.67
Oro-Oro
2 245.06 441.13 737.73 0.43 11.57
Ombo
3 Pesanggrahan 166.21 286.50 196.58 0.45 2.71
4 Sidomulyo 222.49 5.72 3.63 11.45
5 Sisir 55.72 218.23 14.74 0.33 3.55
6 Songgokerto 191.13 486.65 14.68 0.06 1.82
7 Sumberejo 27.58 232.44 25.68 0.43 2.75
8 Temas 55.54 346.67 44.46 1.87 16.11
B Bumiaji 3,562.08 1,026.59 7,389.56 0.29 22.95
1 Bulukerto 290.71 166.53 562.86 0.07 1.76
2 Bumiaji 272.86 232.56 322.66 0.01 2.39
3 Giripurno 364.18 248.71 377.02 8.68
4 Gunungsari 230.21 54.48 364.11 1.61
5 Pandanrejo 250.73 254.05 112.95 0.16 8.06
6 Punten 99.09 42.75 106.95 0.05 0.35
Sumber
7 560.60 0.29 2,470.28
Brantas
8 Sumbergondo 399.38 16.46 983.52 0.09
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
9 Tulungrejo 1,094.32 10.74 2,089.21
C Junrejo 199.29 1,581.54 1,199.39 3.04 57.76
1 Beji 172.36 23.46 4.96
2 Dadaprejo 174.81 21.32 1.29 8.20
3 Junrejo 25.57 288.11 74.09 0.75 13.22
4 Mojorejo 150.54 35.08 1.00 6.73
5 Pendem 372.11 18.60 4.42
6 Tlekung 173.72 171.31 946.11 8.64
7 Torongrejo 252.30 80.74 11.60
Grand Total 4,679.60 4,966.22 9,646.25 10.78 135.34
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
A Batu 19.62% 47.48% 10.96% 69.09% 40.36%
1 Ngaglik 3.78% 2.50% 0.18% 2.21% 3.45%
Oro-Oro
2 5.24% 8.88% 7.65% 3.98% 8.55%
Ombo
3 Pesanggrahan 3.55% 5.77% 2.04% 4.16% 2.00%
4 Sidomulyo 0.00% 4.48% 0.06% 33.66% 8.46%
5 Sisir 1.19% 4.39% 0.15% 3.10% 2.63%
6 Songgokerto 4.08% 9.80% 0.15% 0.57% 1.34%
7 Sumberejo 0.59% 4.68% 0.27% 4.02% 2.03%
8 Temas 1.19% 6.98% 0.46% 17.39% 11.90%
B Bumiaji 76.12% 20.67% 76.61% 2.72% 16.96%
1 Bulukerto 6.21% 3.35% 5.84% 0.65% 1.30%
2 Bumiaji 5.83% 4.68% 3.34% 0.11% 1.77%
3 Giripurno 7.78% 5.01% 3.91% 0.00% 6.41%
4 Gunungsari 4.92% 1.10% 3.77% 0.00% 1.19%
5 Pandanrejo 5.36% 5.12% 1.17% 1.51% 5.96%
6 Punten 2.12% 0.86% 1.11% 0.46% 0.26%
Sumber
7 11.98% 0.01% 25.61% 0.00% 0.00%
Brantas
8 Sumbergondo 8.53% 0.33% 10.20% 0.00% 0.07%
9 Tulungrejo 23.38% 0.22% 21.66% 0.00% 0.00%
C Junrejo 4.26% 31.85% 12.43% 28.19% 42.68%
1 Beji 0.00% 3.47% 0.24% 0.00% 3.66%
2 Dadaprejo 0.00% 3.52% 0.22% 11.99% 6.06%
3 Junrejo 0.55% 5.80% 0.77% 6.93% 9.76%
4 Mojorejo 0.00% 3.03% 0.36% 9.26% 4.98%
5 Pendem 0.00% 7.49% 0.19% 0.00% 3.26%
6 Tlekung 3.71% 3.45% 9.81% 0.00% 6.38%
7 Torongrejo 0.00% 5.08% 0.84% 0.00% 8.57%
Gambar 5.25. Grafik Jasa Ekosistem Penyedia Bahan Bakar Kota Batu
Gambar 5.26. Peta Jasa Ekosistem Penyedia Bahan Bakar Kota Batu
Gambar 5.27. Peta Jasa Ekosistem Penyedia Bahan Bakar Kecamatan Batu
Gambar 5.28. Peta Jasa Ekosistem Penyedia Bahan Bakar Kecamatan Bumiaji
Gambar 5.29. Peta Jasa Ekosistem Penyedia Bahan Bakar Kecamatan Junrejo
Tabel 5.35. Distribusi dan Luas Jasa Ekosistem Penyediaan Sumber Daya Genetik
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
A Batu 796.37 2,065.32 212.51 1,320.77 0.75
1 Ngaglik 132.04 166.67 15.39 9.48
2 Oro-Oro Ombo 231.07 467.23 32.98 704.65
3 Pesanggrahan 157.41 282.69 16.28 196.06
4 Sidomulyo 113.59 12.57 116.38 0.75
5 Sisir 50.36 175.83 15.54 50.87
6 Songgokerto 148.53 501.83 35.54 8.45
7 Sumberejo 21.92 150.43 37.67 78.86
8 Temas 55.03 207.07 46.53 156.02
B Bumiaji 524.96 3,403.15 265.94 7,805.67 1.75
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
1 Bulukerto 15.33 339.83 37.06 629.72
2 Bumiaji 40.45 372.09 39.24 378.70
3 Giripurno 61.33 379.47 66.01 491.79
4 Gunungsari 54.27 120.98 85.97 387.63 1.56
5 Pandanrejo 3.21 313.74 30.80 278.22
6 Punten 32.90 96.08 6.82 113.21 0.19
7 Sumber Brantas 84.46 478.91 2,467.81
8 Sumbergondo 42.19 378.39 0.05 978.81
9 Tulungrejo 190.82 923.66 2,079.79
C Junrejo 79.06 754.98 430.01 1,776.98
1 Beji 90.82 27.58 82.37
2 Dadaprejo 74.58 27.76 103.30
3 Junrejo 4.99 129.47 102.88 164.38
4 Mojorejo 67.69 43.21 82.44
5 Pendem 136.43 19.54 239.16
6 Tlekung 74.07 211.95 124.48 889.28
7 Torongrejo 44.03 84.56 216.05
Grand Total 1,400.39 6,223.44 908.45 10,903.42 2.50
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
A Batu 56.87% 33.19% 23.39% 12.11% 29.98%
1 Ngaglik 9.43% 2.68% 1.69% 0.09% 0.00%
Oro-Oro
2 16.50% 7.51% 3.63% 6.46% 0.00%
Ombo
3 Pesanggrahan 11.24% 4.54% 1.79% 1.80% 0.00%
4 Sidomulyo 0.00% 1.83% 1.38% 1.07% 29.98%
5 Sisir 3.60% 2.83% 1.71% 0.47% 0.00%
6 Songgokerto 10.61% 8.06% 3.91% 0.08% 0.00%
7 Sumberejo 1.57% 2.42% 4.15% 0.72% 0.00%
8 Temas 3.93% 3.33% 5.12% 1.43% 0.00%
B Bumiaji 37.49% 54.68% 29.27% 71.59% 70.02%
1 Bulukerto 1.09% 5.46% 4.08% 5.78% 0.00%
2 Bumiaji 2.89% 5.98% 4.32% 3.47% 0.00%
3 Giripurno 4.38% 6.10% 7.27% 4.51% 0.00%
4 Gunungsari 3.88% 1.94% 9.46% 3.56% 62.39%
5 Pandanrejo 0.23% 5.04% 3.39% 2.55% 0.00%
6 Punten 2.35% 1.54% 0.75% 1.04% 7.63%
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
Sumber
7 6.03% 7.70% 0.00% 22.63% 0.00%
Brantas
8 Sumbergondo 3.01% 6.08% 0.01% 8.98% 0.00%
9 Tulungrejo 13.63% 14.84% 0.00% 19.07% 0.00%
C Junrejo 5.65% 12.13% 47.33% 16.30% 0.00%
1 Beji 0.00% 1.46% 3.04% 0.76% 0.00%
2 Dadaprejo 0.00% 1.20% 3.06% 0.95% 0.00%
3 Junrejo 0.36% 2.08% 11.33% 1.51% 0.00%
4 Mojorejo 0.00% 1.09% 4.76% 0.76% 0.00%
5 Pendem 0.00% 2.19% 2.15% 2.19% 0.00%
6 Tlekung 5.29% 3.41% 13.70% 8.16% 0.00%
7 Torongrejo 0.00% 0.71% 9.31% 1.98% 0.00%
Tabel 5.35. diatas menunjukan bahwa penyediaan jasa sumber
daya genetik di Kota Batu yang memiliki kategori sangat tinggi dengan
nilai prosentasi tertinggi berada di Kecamatan Bumiaji sebesar 70,02 %
sedangan wilayah yang memiliki nilai tertinggi daya dukung kelas
sangat rendah yakni di Kecamatan Batu sebesar 56,87 % dari total luas
wilayah.
Gambar 5.30. Grafik Jasa Ekosistem Penyedia Sumber daya Genetik Kota Batu
Gambar 5.31. Peta Jasa Ekosistem Penyedia Sumber Daya Genetik Kota Batu
Gambar 5.32. Peta Jasa Ekosistem Penyedia Sumber Daya Genetik Kecamatan Batu
Gambar 5.33. Peta Jasa Ekosistem Penyedia Sumber Daya Genetik Kecamatan
Bumiaji
Gambar 5.34. Peta Jasa Ekosistem Penyedia Sumber Daya Genetik Kecamatan
Junrejo
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
8 Temas 291.48 158.24 14.93 -
B Bumiaji 2,908.56 1,778.44 0.02 7,314.45 -
1 Bulukerto 385.67 77.07 559.19 -
2 Bumiaji 450.89 59.26 320.34 -
3 Giripurno 493.37 158.71 346.51 -
4 Gunungsari 111.45 174.56 364.40 -
5 Pandanrejo 346.44 179.99 99.53 -
6 Punten 105.68 40.42 103.09 -
Sumber
7 97.47 465.89 2,467.81 -
Brantas
8 Sumbergondo 365.69 59.97 0.01 973.78 -
9 Tulungrejo 551.89 562.56 0.01 2,079.81 -
C Junrejo 1,022.56 1,059.64 104.36 854.47 -
1 Beji 114.28 82.37 4.12 -
2 Dadaprejo 95.90 103.30 6.44 -
3 Junrejo 199.70 184.96 17.07 -
4 Mojorejo 105.71 82.44 5.20 -
5 Pendem 155.03 239.16 0.94 -
6 Tlekung 227.17 151.37 66.77 854.47 -
7 Torongrejo 124.77 216.05 3.82 -
Grand Total 5,747.88 3,449.62 1,016.37 9,224.33 -
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
A Batu 31.61% 17.73% 89.73% 11.44% 0.00%
1 Ngaglik 3.89% 1.61% 2.98% 0.16% 0.00%
Oro-Oro
2 6.21% 1.36% 25.21% 8.41% 0.00%
Ombo
3 Pesanggrahan 4.65% 1.16% 12.78% 2.33% 0.00%
4 Sidomulyo 2.08% 3.37% 0.67% 0.01% 0.00%
5 Sisir 4.00% 1.65% 0.57% 0.00% 0.00%
6 Songgokerto 4.07% 1.77% 35.53% 0.41% 0.00%
7 Sumberejo 1.64% 2.21% 10.52% 0.12% 0.00%
8 Temas 5.07% 4.59% 1.47% 0.00% 0.00%
B Bumiaji 50.60% 51.55% 0.00% 79.30% 0.00%
1 Bulukerto 6.71% 2.23% 0.00% 6.06% 0.00%
2 Bumiaji 7.84% 1.72% 0.00% 3.47% 0.00%
3 Giripurno 8.58% 4.60% 0.00% 3.76% 0.00%
4 Gunungsari 1.94% 5.06% 0.00% 3.95% 0.00%
5 Pandanrejo 6.03% 5.22% 0.00% 1.08% 0.00%
6 Punten 1.84% 1.17% 0.00% 1.12% 0.00%
Sumber
7 1.70% 13.51% 0.00% 26.75% 0.00%
Brantas
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
8 Sumbergondo 6.36% 1.74% 0.00% 10.56% 0.00%
9 Tulungrejo 9.60% 16.31% 0.00% 22.55% 0.00%
C Junrejo 17.79% 30.72% 10.27% 9.26% 0.00%
1 Beji 1.99% 2.39% 0.41% 0.00% 0.00%
2 Dadaprejo 1.67% 2.99% 0.63% 0.00% 0.00%
3 Junrejo 3.47% 5.36% 1.68% 0.00% 0.00%
4 Mojorejo 1.84% 2.39% 0.51% 0.00% 0.00%
5 Pendem 2.70% 6.93% 0.09% 0.00% 0.00%
6 Tlekung 3.95% 4.39% 6.57% 9.26% 0.00%
7 Torongrejo 2.17% 6.26% 0.38% 0.00% 0.00%
Gambar 5.36. Peta Jasa Ekosistem Pengaturan Iklim Kota Batu
Gambar 5.37. Peta Jasa Ekosistem Pengaturan Iklim Kecamatan Batu
Gambar 5.38. Peta Jasa Ekosistem Pengaturan Iklim Kecamatan Bumiaji
Gambar 5.39. Peta Jasa Ekosistem Pengaturan Iklim Kecamatan Junrejo
Tabel 5.37. Distribusi dan Luas Jasa Ekosistem Pengaturan Tata Aliran Air dan
Banjir
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
A Batu 799.55 2,145.64 573.72 851.32 25.49
1 Ngaglik 132.04 174.12 16.60 0.82
Oro-Oro
2 234.25 478.21 45.06 677.75 0.66
Ombo
3 Pesanggrahan 157.41 289.18 31.42 173.57 0.88
4 Sidomulyo 113.59 121.47 8.23
5 Sisir 50.36 180.61 58.56 3.06
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
6 Songgokerto 148.53 527.58 17.78 0.45
7 Sumberejo 21.92 174.85 90.72 1.40
8 Temas 55.03 207.51 192.12 9.99
B Bumiaji 2,323.08 1,802.14 546.81 7,312.67 16.75
1 Bulukerto 284.66 103.88 72.37 559.19 1.83
2 Bumiaji 272.86 176.60 58.71 320.34 1.98
3 Giripurno 360.88 116.81 170.47 346.51 3.92
4 Gunungsari 80.44 179.51 26.01 362.84 1.61
5 Pandanrejo 250.73 83.59 185.19 99.53 6.93
6 Punten 74.83 58.85 12.20 102.90 0.40
Sumber
7 98.46 463.13 1.78 2,467.81
Brantas
8 Sumbergondo 358.63 56.70 10.24 973.78 0.09
9 Tulungrejo 541.59 563.07 9.82 2,079.79
C Junrejo 79.06 878.14 1,210.05 854.47 19.30
1 Beji 90.82 109.11 0.83
2 Dadaprejo 74.58 127.99 3.06
3 Junrejo 4.99 150.05 245.36 1.32
4 Mojorejo 70.63 120.18 2.54
5 Pendem 136.43 255.22 3.48
6 Tlekung 74.07 311.60 59.35 854.47 0.29
7 Torongrejo 44.03 292.83 7.78
Grand Total 3,201.69 4,825.93 2,330.58 9,018.46 61.54
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
A Batu 24.97% 44.46% 24.62% 9.44% 41.42%
1 Ngaglik 4.12% 3.61% 0.71% 0.00% 1.33%
Oro-Oro
2 7.32% 9.91% 1.93% 7.52% 1.07%
Ombo
3 Pesanggrahan 4.92% 5.99% 1.35% 1.92% 1.42%
4 Sidomulyo 0.00% 2.35% 5.21% 0.00% 13.37%
5 Sisir 1.57% 3.74% 2.51% 0.00% 4.98%
6 Songgokerto 4.64% 10.93% 0.76% 0.00% 0.74%
7 Sumberejo 0.68% 3.62% 3.89% 0.00% 2.27%
8 Temas 1.72% 4.30% 8.24% 0.00% 16.24%
B Bumiaji 72.56% 37.34% 23.46% 81.09% 27.23%
1 Bulukerto 8.89% 2.15% 3.11% 6.20% 2.97%
2 Bumiaji 8.52% 3.66% 2.52% 3.55% 3.21%
3 Giripurno 11.27% 2.42% 7.31% 3.84% 6.37%
4 Gunungsari 2.51% 3.72% 1.12% 4.02% 2.62%
5 Pandanrejo 7.83% 1.73% 7.95% 1.10% 11.25%
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
6 Punten 2.34% 1.22% 0.52% 1.14% 0.65%
Sumber
7 3.08% 9.60% 0.08% 27.36% 0.00%
Brantas
8 Sumbergondo 11.20% 1.17% 0.44% 10.80% 0.15%
9 Tulungrejo 16.92% 11.67% 0.42% 23.06% 0.00%
C Junrejo 2.47% 18.20% 51.92% 9.47% 31.36%
1 Beji 0.00% 1.88% 4.68% 0.00% 1.35%
2 Dadaprejo 0.00% 1.55% 5.49% 0.00% 4.97%
3 Junrejo 0.16% 3.11% 10.53% 0.00% 2.14%
4 Mojorejo 0.00% 1.46% 5.16% 0.00% 4.12%
5 Pendem 0.00% 2.83% 10.95% 0.00% 5.66%
6 Tlekung 2.31% 6.46% 2.55% 9.47% 0.47%
7 Torongrejo 0.00% 0.91% 12.56% 0.00% 12.64%
Tabel 5.37. diatas menunjukan bahwa penyediaan jasa
pengaturan tata aliran air dan banjir di Kota Batu yang memiliki kategori
sangat tinggi dengan nilai prosentasi tertinggi berada di Kecamatan
Batu sebesar 41,42 % sedangkan wilayah yang memiliki nilai tertingi
daya dukung kelas sangat rendah yakni di Kecamatan Bumiaji sebesar
72,56 % dari total luas wilayah. Adapun grafik jasa ekosistem penyedia
jasa pengaturan tata aliran air dan banjir berdasarkan per kecamatan
untuk melihat perbadaan tingkatan pada masing-masing wilayah
sebagaimana berikut.
Gambar 5.40. Grafik Jasa Ekosistem Pengaturan Tata Air dan Banjir Kota Batu
Gambar 5.41. Peta Jasa Ekosistem Pengaturan Tata Air dan Banjir Kota Batu
Gambar 5.42. Peta Jasa Ekosistem Pengaturan Tata Air dan Banjir Kecamatan Batu
Gambar 5.43. Peta Jasa Ekosistem Pengaturan Tata Air dan Banjir Kecamatan
Junrejo
Gambar 5.44. Peta Jasa Ekosistem Pengaturan Tata Air dan Banjir Kecamatan
Bumiaji
Tabel 5.38. Distribusi dan Luas Jasa Ekosistem Pengaturan Pencegahan dan
Perlindungan dari Bencana
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
A Batu 1,116.93 1,842.54 579.63 855.86 0.75
1 Ngaglik 189.26 118.01 16.11 0.20
Oro-Oro
2 365.74 349.66 42.67 677.86
Ombo
3 Pesanggrahan 210.38 238.98 29.15 173.94
4 Sidomulyo 113.59 125.69 3.26 0.75
5 Sisir 54.49 177.17 60.68 0.26
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
6 Songgokerto 217.12 463.70 13.46 0.06
7 Sumberejo 21.92 175.20 91.77
8 Temas 58.03 206.22 200.10 0.29
B Bumiaji 3,350.89 796.27 539.59 7,312.97 1.75
1 Bulukerto 291.81 97.22 73.64 559.26
2 Bumiaji 274.61 175.32 60.21 320.35
3 Giripurno 363.85 115.94 172.29 346.51
4 Gunungsari 82.21 177.74 26.06 362.84 1.56
5 Pandanrejo 250.73 83.59 191.96 99.69
6 Punten 93.49 42.17 10.40 102.95 0.19
Sumber
7 529.00 34.36 2,467.81
Brantas
8 Sumbergondo 418.06 2.58 5.03 973.78
9 Tulungrejo 1,047.13 67.35 2,079.79
C Junrejo 79.06 878.30 1,229.10 854.55
1 Beji 90.82 109.95
2 Dadaprejo 74.58 131.05
3 Junrejo 4.99 150.05 246.68
4 Mojorejo 70.63 122.63 0.08
5 Pendem 136.43 258.70
6 Tlekung 74.07 311.76 59.48 854.47
7 Torongrejo 44.03 300.61
Grand Total 4,546.89 3,517.11 2,348.32 9,023.38 2.50
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
A Batu 24.56% 52.39% 24.68% 9.48% 29.98%
1 Ngaglik 4.16% 3.36% 0.69% 0.00% 0.00%
Oro-Oro
2 8.04% 9.94% 1.82% 7.51% 0.00%
Ombo
3 Pesanggrahan 4.63% 6.79% 1.24% 1.93% 0.00%
4 Sidomulyo 0.00% 3.23% 5.35% 0.04% 29.98%
5 Sisir 1.20% 5.04% 2.58% 0.00% 0.00%
6 Songgokerto 4.78% 13.18% 0.57% 0.00% 0.00%
7 Sumberejo 0.48% 4.98% 3.91% 0.00% 0.00%
8 Temas 1.28% 5.86% 8.52% 0.00% 0.00%
B Bumiaji 73.70% 22.64% 22.98% 81.04% 70.02%
1 Bulukerto 6.42% 2.76% 3.14% 6.20% 0.00%
2 Bumiaji 6.04% 4.98% 2.56% 3.55% 0.00%
3 Giripurno 8.00% 3.30% 7.34% 3.84% 0.00%
4 Gunungsari 1.81% 5.05% 1.11% 4.02% 62.39%
5 Pandanrejo 5.51% 2.38% 8.17% 1.10% 0.00%
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
6 Punten 2.06% 1.20% 0.44% 1.14% 7.63%
Sumber
7 11.63% 0.98% 0.00% 27.35% 0.00%
Brantas
8 Sumbergondo 9.19% 0.07% 0.21% 10.79% 0.00%
9 Tulungrejo 23.03% 1.92% 0.00% 23.05% 0.00%
C Junrejo 1.74% 24.97% 52.34% 9.47% 0.00%
1 Beji 0.00% 2.58% 4.68% 0.00% 0.00%
2 Dadaprejo 0.00% 2.12% 5.58% 0.00% 0.00%
3 Junrejo 0.11% 4.27% 10.50% 0.00% 0.00%
4 Mojorejo 0.00% 2.01% 5.22% 0.00% 0.00%
5 Pendem 0.00% 3.88% 11.02% 0.00% 0.00%
6 Tlekung 1.63% 8.86% 2.53% 9.47% 0.00%
7 Torongrejo 0.00% 1.25% 12.80% 0.00% 0.00%
Tabel 5.38. diatas menunjukan bahwa penyediaan jasa
pencegahan dan pengendalian bencana di Kota Batu yang memiliki
kategori sangat tinggi dengan nilai prosentasi tertinggi berada di
Kecamatan Bumiaji sebesar 70,02 % sedangan wilayah yang memiliki
nilai tertinggi daya dukung kelas sangat rendah yakni di Kecamatan
Bumiaji sebesar 73,70 % dari total luas wilayah. Adapun grafik jasa
ekosistem penyedia jasa pencegahan dan pengendalian bencana di Kota
Batu berdasarkan per kecamatan untuk melihat perbadaan tingkatan
pada masing-masing wilayah sebagaimana berikut.
Gambar 5.45. Grafik Jasa Ekosistem Pencegahan dan Perlindungan dari Bencana
Gambar 5.46. Peta Jasa Ekosistem Pencegahan dan Perlidungan dari Bencana Kota
Batu
Gambar 5.47. Peta Jasa Ekosistem Pencegahan dan Perlidungan dari Bencana
Kecamatan Batu
Gambar 5.48. Peta Jasa Ekosistem Pencegahan dan Perlidungan dari Bencana
Kecamatan Bumiaji
Gambar 5.49. Peta Jasa Ekosistem Pencegahan dan Perlidungan dari Bencana
Kecamatan Junrejo
Tabel 5.39. Distribusi dan Luas Jasa Ekosistem Pengaturan Pemurnian Air
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
A Batu 450.93 2,300.84 1,609.88 34.06 -
1 Ngaglik 92.40 160.47 68.83 1.87 -
Oro-Oro
2 166.29 493.70 772.90 3.04 -
Ombo
3 Pesanggrahan 77.98 353.68 219.12 1.67 -
4 Sidomulyo 113.59 121.47 8.23 -
5 Sisir 8.88 213.34 66.62 3.76 -
6 Songgokerto 79.86 542.01 70.24 2.23 -
7 Sumberejo 21.45 170.81 95.06 1.56 -
8 Temas 4.07 253.23 195.64 11.70 -
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
B Bumiaji 1,786.56 1,095.72 8,018.19 1,101.00 -
1 Bulukerto 256.47 126.02 555.59 83.85 -
2 Bumiaji 151.17 297.93 297.25 84.14 -
3 Giripurno 110.09 362.55 477.44 48.50 -
4 Gunungsari 78.99 30.59 527.20 13.62 -
5 Pandanrejo 125.28 209.03 231.59 60.06 -
6 Punten 64.37 42.35 99.77 42.70 -
Sumber
7 98.39 6.96 2,546.88 378.94 -
Brantas
8 Sumbergondo 360.21 9.93 935.45 93.85 -
9 Tulungrejo 541.59 10.34 2,347.01 295.33 -
C Junrejo - 658.44 2,267.14 115.44 -
1 Beji 90.82 109.11 0.83 -
2 Dadaprejo 74.58 127.99 3.06 -
3 Junrejo 117.62 282.78 1.32 -
4 Mojorejo 70.63 120.18 2.54 -
5 Pendem 136.43 255.22 3.48 -
6 Tlekung 124.33 1,079.02 96.43 -
7 Torongrejo 44.03 292.83 7.78 -
Grand Total 2,237.49 4,055.00 11,895.22 1,250.49 -
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
A Batu 20.15% 56.74% 13.53% 2.72% 0.00%
1 Ngaglik 4.13% 3.96% 0.58% 0.15% 0.00%
Oro-Oro
2 7.43% 12.18% 6.50% 0.24% 0.00%
Ombo
3 Pesanggrahan 3.49% 8.72% 1.84% 0.13% 0.00%
4 Sidomulyo 0.00% 2.80% 1.02% 0.66% 0.00%
5 Sisir 0.40% 5.26% 0.56% 0.30% 0.00%
6 Songgokerto 3.57% 13.37% 0.59% 0.18% 0.00%
7 Sumberejo 0.96% 4.21% 0.80% 0.12% 0.00%
8 Temas 0.18% 6.24% 1.64% 0.94% 0.00%
B Bumiaji 79.85% 27.02% 67.41% 88.04% 0.00%
1 Bulukerto 11.46% 3.11% 4.67% 6.71% 0.00%
2 Bumiaji 6.76% 7.35% 2.50% 6.73% 0.00%
3 Giripurno 4.92% 8.94% 4.01% 3.88% 0.00%
4 Gunungsari 3.53% 0.75% 4.43% 1.09% 0.00%
5 Pandanrejo 5.60% 5.15% 1.95% 4.80% 0.00%
6 Punten 2.88% 1.04% 0.84% 3.41% 0.00%
Sumber
7 4.40% 0.17% 21.41% 30.30% 0.00%
Brantas
8 Sumbergondo 16.10% 0.24% 7.86% 7.50% 0.00%
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
9 Tulungrejo 24.21% 0.25% 19.73% 23.62% 0.00%
C Junrejo 0.00% 16.24% 19.06% 9.23% 0.00%
1 Beji 0.00% 2.24% 0.92% 0.07% 0.00%
2 Dadaprejo 0.00% 1.84% 1.08% 0.24% 0.00%
3 Junrejo 0.00% 2.90% 2.38% 0.11% 0.00%
4 Mojorejo 0.00% 1.74% 1.01% 0.20% 0.00%
5 Pendem 0.00% 3.36% 2.15% 0.28% 0.00%
6 Tlekung 0.00% 3.07% 9.07% 7.71% 0.00%
7 Torongrejo 0.00% 1.09% 2.46% 0.62% 0.00%
Tabel 5.39. diatas menunjukan bahwa penyediaan jasa pengaturan
pemurnian air di Kota Batu yang memiliki kategori tinggi dengan nilai
prosentasi tertinggi berada di Kecamatan Bumiaji sebesar 88,04 %
sedangan wilayah yang memiliki nilai tertinggi daya dukung sangat
rendah yakni di Kecamatan Bumiaji sebesar 79,85 % dari total luas
wilayah. Pada jasa ekosistem ini disemua wilayah tidak memiliki
tingkat daya dukung sangat tinggi hanya sangat rendah, rendah,
sedang dan tinggi. Keanekaragaman tutupan lahan atau vegetasi dan
tingginya persentase badan air seperti sungai, telaga dan waduk juga
memberikan pengaruh kepada kemampuan suatu wilayah dalam
mengatur pemurnian air. Oleh karena itu secara biologis penanaman
pohon dan vegetasi lain akan membantu proses pemurnian air secara
alamiah sedangkan secara fisik dapat dilakukan dengan
memperbanyak badan air serta sumursumur resapan yang dapat
membantu efektivitas siklus hidrologi. Adapun grafik jasa ekosistem
penyedia jasa pengaturan pemurnian air berdasarkan per kecamatan
untuk melihat perbadaan tingkatan pada masing-masing wilayah
sebagaimana berikut.
Gambar 5.50. Grafik Jasa Ekosistem Pemurnian Air Kota Batu
Tabel 5.40. Distribusi dan Luas Jasa Ekosistem Pengaturan Pengolahan dan
Penguraian Limbah
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
A Batu 1,964.85 1,107.94 440.21 861.77 20.94
1 Ngaglik 174.51 138.65 9.55 0.25 0.62
Oro-Oro
2 591.59 136.75 28.62 678.42 0.55
Ombo
3 Pesanggrahan 345.72 107.92 22.41 175.90 0.50
4 Sidomulyo 126.16 108.90 3.26 4.97
5 Sisir 57.29 183.85 48.39 0.26 2.81
6 Songgokerto 596.61 85.20 9.10 3.04 0.39
7 Sumberejo 136.44 84.64 66.06 0.35 1.40
8 Temas 62.70 244.79 147.17 0.29 9.70
B Bumiaji 2,369.96 1,802.67 495.33 7,317.04 16.46
1 Bulukerto 285.31 106.42 69.19 559.26 1.76
2 Bumiaji 274.98 176.34 56.85 320.35 1.97
3 Giripurno 360.99 143.71 143.46 346.51 3.92
4 Gunungsari 93.47 167.75 24.74 362.84 1.61
5 Pandanrejo 250.73 97.02 171.77 99.69 6.76
6 Punten 78.75 55.08 11.17 103.84 0.35
Sumber
7 105.25 456.45 1.67 2,467.81
Brantas
8 Sumbergondo 368.57 46.77 9.26 974.75 0.09
9 Tulungrejo 551.92 553.14 7.21 2,082.00
C Junrejo 274.33 989.55 903.37 854.55 19.21
1 Beji 118.40 81.53 0.83
2 Dadaprejo 102.33 100.24 3.06
3 Junrejo 21.83 215.51 163.06 1.32
4 Mojorejo 110.90 79.90 0.08 2.45
5 Pendem 155.97 235.68 3.48
6 Tlekung 252.50 157.83 34.69 854.47 0.29
7 Torongrejo 128.59 208.27 7.78
Grand Total 4,609.15 3,900.16 1,838.91 9,033.37 56.62
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
A Batu 42.63% 28.41% 23.94% 9.54% 36.99%
1 Ngaglik 3.79% 3.55% 0.52% 0.00% 1.09%
Oro-Oro
2 12.84% 3.51% 1.56% 7.51% 0.98%
Ombo
3 Pesanggrahan 7.50% 2.77% 1.22% 1.95% 0.89%
4 Sidomulyo 0.00% 3.23% 5.92% 0.04% 8.78%
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
5 Sisir 1.24% 4.71% 2.63% 0.00% 4.96%
6 Songgokerto 12.94% 2.18% 0.49% 0.03% 0.69%
7 Sumberejo 2.96% 2.17% 3.59% 0.00% 2.47%
8 Temas 1.36% 6.28% 8.00% 0.00% 17.13%
B Bumiaji 51.42% 46.22% 26.94% 81.00% 29.07%
1 Bulukerto 6.19% 2.73% 3.76% 6.19% 3.10%
2 Bumiaji 5.97% 4.52% 3.09% 3.55% 3.47%
3 Giripurno 7.83% 3.68% 7.80% 3.84% 6.92%
4 Gunungsari 2.03% 4.30% 1.35% 4.02% 2.85%
5 Pandanrejo 5.44% 2.49% 9.34% 1.10% 11.94%
6 Punten 1.71% 1.41% 0.61% 1.15% 0.62%
Sumber
7 2.28% 11.70% 0.09% 27.32% 0.00%
Brantas
8 Sumbergondo 8.00% 1.20% 0.50% 10.79% 0.16%
9 Tulungrejo 11.97% 14.18% 0.39% 23.05% 0.00%
C Junrejo 5.95% 25.37% 49.13% 9.46% 33.94%
1 Beji 0.00% 3.04% 4.43% 0.00% 1.47%
2 Dadaprejo 0.00% 2.62% 5.45% 0.00% 5.40%
3 Junrejo 0.47% 5.53% 8.87% 0.00% 2.33%
4 Mojorejo 0.00% 2.84% 4.35% 0.00% 4.33%
5 Pendem 0.00% 4.00% 12.82% 0.00% 6.15%
6 Tlekung 5.48% 4.05% 1.89% 9.46% 0.51%
7 Torongrejo 0.00% 3.30% 11.33% 0.00% 13.74%
Tabel 5.40. diatas menunjukan bahwa penyediaan jasa
pengaturan pengolahan dan pemurnian limbah di Kota Batu yang
memiliki kategori sangat tinggi dengan nilai prosentasi tertinggi berada
di Kecamatan Batu sebesar 36,99 % sedangan wilayah yang memiliki
nilai tertinggi daya dukung sangat rendah juga berada di Kecamatan
Bumiaji sebesar 51,42 % dari total luas wilayah. Adapun grafik jasa
ekosistem pengaturan pengolahan dan pemurnian limbah berdasarkan
per kecamatan untuk melihat perbadaan tingkatan pada masing-
masing wilayah sebagaimana berikut.
Gambar 5.55. Grafik Jasa Ekosistem Pengolahan Dan Pengurai Limbah Kota Batu
Gambar 5.56. Peta Jasa Ekosistem Pengolahan Dan Pengurai Limbah Kota Batu
Gambar 5.57. Peta Jasa Ekosistem Pengolahan Dan Pengurai Limbah Kecamatan
Batu
Gambar 5.58. Peta Jasa Ekosistem Pengolahan Dan Pengurai Limbah Kecamatan
Bumiaji
Gambar 5.59. Peta Jasa Ekosistem Pengolahan Dan Pengurai Limbah Kecamatan
Junrejo
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
Sumber
7 6.94 132.49 1,931.88 959.86 -
Brantas
8 Sumbergondo 96.86 279.29 557.34 465.95 -
9 Tulungrejo 168.47 450.09 778.25 1,797.46 -
C Junrejo 827.82 1,175.50 418.16 619.54 -
1 Beji 114.28 86.49 -
2 Dadaprejo 95.90 109.73 -
3 Junrejo 182.29 194.43 25.00 -
4 Mojorejo 105.71 87.64 -
5 Pendem 155.03 240.10 -
6 Tlekung 49.83 237.24 393.16 619.54 -
7 Torongrejo 124.77 219.87 -
Grand Total 2,854.97 5,977.94 4,666.30 5,938.99 -
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
A Batu 37.42% 34.83% 13.95% 10.00% 0.00%
1 Ngaglik 3.14% 2.71% 1.55% 0.00% 0.00%
Oro-Oro
2 3.90% 7.97% 8.86% 7.33% 0.00%
Ombo
3 Pesanggrahan 5.46% 4.40% 1.62% 2.66% 0.00%
4 Sidomulyo 4.18% 2.06% 0.00% 0.01% 0.00%
5 Sisir 6.22% 1.74% 0.24% 0.00% 0.00%
6 Songgokerto 2.98% 9.03% 1.49% 0.00% 0.00%
7 Sumberejo 3.29% 3.26% 0.00% 0.00% 0.00%
8 Temas 8.26% 3.68% 0.20% 0.00% 0.00%
B Bumiaji 33.59% 45.50% 77.08% 79.57% 0.00%
1 Bulukerto 3.53% 5.95% 4.33% 6.13% 0.00%
2 Bumiaji 6.96% 5.20% 1.59% 4.15% 0.00%
3 Giripurno 5.05% 8.38% 0.62% 5.47% 0.00%
4 Gunungsari 3.82% 2.92% 0.05% 6.14% 0.00%
5 Pandanrejo 3.50% 7.14% 0.00% 1.68% 0.00%
6 Punten 1.20% 1.50% 0.48% 1.74% 0.00%
Sumber
7 0.24% 2.22% 41.40% 16.16% 0.00%
Brantas
8 Sumbergondo 3.39% 4.67% 11.94% 7.85% 0.00%
9 Tulungrejo 5.90% 7.53% 16.68% 30.27% 0.00%
C Junrejo 29.00% 19.66% 8.96% 10.43% 0.00%
1 Beji 4.00% 1.45% 0.00% 0.00% 0.00%
2 Dadaprejo 3.36% 1.84% 0.00% 0.00% 0.00%
3 Junrejo 6.39% 3.25% 0.54% 0.00% 0.00%
4 Mojorejo 3.70% 1.47% 0.00% 0.00% 0.00%
5 Pendem 5.43% 4.02% 0.00% 0.00% 0.00%
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
6 Tlekung 1.75% 3.97% 8.43% 10.43% 0.00%
7 Torongrejo 4.37% 3.68% 0.00% 0.00% 0.00%
Gambar 5.60. Grafik Jasa Ekosistem Pemeliharaan Kualitas Udara Kota Batu
Gambar 5.61. Peta Jasa Ekosistem Pemeliharaan Kualitas Udara Kota Batu
Gambar 5.62. Peta Jasa Ekosistem Pemeliharaan Kualitas Udara Kecamatan Batu
Gambar 5.63. Peta Jasa Ekosistem Pemeliharaan Kualitas Udara Kecamatan
Bumiaji
Gambar 5.64. Peta Jasa Ekosistem Pemeliharaan Kualitas Udara Kecamatan Junrejo
Tabel 5.42. Distribusi dan Luas Jasa Pengaturan Penyerbukan Alami (Pollination)
Sangat Sangat
No Wilayah
Rendah
Rendah Sedang Tinggi
Tinggi
A Batu 424.80 1,481.24 1,637.60 851.32 0.75
1 Ngaglik 88.75 189.59 45.24
Oro-Oro
2 77.78 306.13 374.27 677.75
Ombo
3 Pesanggrahan 75.27 208.45 195.16 173.57
4 Sidomulyo 114.91 127.63 0.75
5 Sisir 35.64 198.34 58.61
6 Songgokerto 100.33 183.79 410.23
7 Sumberejo 12.16 79.46 197.26
8 Temas 34.88 200.56 229.21
B Bumiaji 547.20 3,491.60 648.25 7,312.67 1.75
1 Bulukerto 15.82 341.19 105.72 559.19
2 Bumiaji 40.92 374.07 95.16 320.34
3 Giripurno 63.66 385.12 203.30 346.51
4 Gunungsari 54.27 205.51 26.23 362.84 1.56
5 Pandanrejo 3.21 320.66 202.56 99.53
6 Punten 34.87 101.00 10.24 102.90 0.19
Sumber
7 86.31 477.06 2,467.81
Brantas
8 Sumbergondo 47.49 373.17 5.01 973.78
9 Tulungrejo 200.64 913.81 0.03 2,079.79
C Junrejo 79.22 814.91 1,292.42 854.47 -
1 Beji 91.66 109.11
Sangat Sangat
No Wilayah
Rendah
Rendah Sedang Tinggi
Tinggi
2 Dadaprejo 77.64 127.99
3 Junrejo 4.99 146.94 249.79
4 Mojorejo 70.23 123.11
5 Pendem 139.91 255.22
6 Tlekung 74.23 236.72 134.36 854.47
7 Torongrejo 51.81 292.83
Grand Total 1,051.22 5,787.74 3,578.27 9,018.46 2.50
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
A Batu 40.41% 25.59% 45.77% 9.44% 29.98%
1 Ngaglik 8.44% 3.28% 1.26% 0.00% 0.00%
Oro-Oro
2 7.40% 5.29% 10.46% 7.52% 0.00%
Ombo
3 Pesanggrahan 7.16% 3.60% 5.45% 1.92% 0.00%
4 Sidomulyo 0.00% 1.99% 3.57% 0.00% 29.98%
5 Sisir 3.39% 3.43% 1.64% 0.00% 0.00%
6 Songgokerto 9.54% 3.18% 11.46% 0.00% 0.00%
7 Sumberejo 1.16% 1.37% 5.51% 0.00% 0.00%
8 Temas 3.32% 3.47% 6.41% 0.00% 0.00%
B Bumiaji 52.05% 60.33% 18.12% 81.09% 70.02%
1 Bulukerto 1.51% 5.90% 2.95% 6.20% 0.00%
2 Bumiaji 3.89% 6.46% 2.66% 3.55% 0.00%
3 Giripurno 6.06% 6.65% 5.68% 3.84% 0.00%
4 Gunungsari 5.16% 3.55% 0.73% 4.02% 62.39%
5 Pandanrejo 0.30% 5.54% 5.66% 1.10% 0.00%
6 Punten 3.32% 1.74% 0.29% 1.14% 7.63%
Sumber
7 8.21% 8.24% 0.00% 27.36% 0.00%
Brantas
8 Sumbergondo 4.52% 6.45% 0.14% 10.80% 0.00%
9 Tulungrejo 19.09% 15.79% 0.00% 23.06% 0.00%
C Junrejo 7.54% 14.08% 36.12% 9.47% 0.00%
1 Beji 0.00% 1.58% 3.05% 0.00% 0.00%
2 Dadaprejo 0.00% 1.34% 3.58% 0.00% 0.00%
3 Junrejo 0.47% 2.54% 6.98% 0.00% 0.00%
4 Mojorejo 0.00% 1.21% 3.44% 0.00% 0.00%
5 Pendem 0.00% 2.42% 7.13% 0.00% 0.00%
6 Tlekung 7.06% 4.09% 3.75% 9.47% 0.00%
7 Torongrejo 0.00% 0.90% 8.18% 0.00% 0.00%
Gambar 5.65. Grafik Jasa Ekosistem Penyerbukan Alami Kota Batu
Gambar 5.66. Peta Jasa Ekosistem Penyerbukan Alami Kota Batu
Gambar 5.67. Peta Jasa Ekosistem Penyerbukan Alami Kecamatan Batu
Gambar 5.68. Peta Jasa Ekosistem Penyerbukan Alami Kecamatan Bumiaji
Gambar 5.69. Grafik Jasa Ekosistem Penyerbukan Alami Kecamatan Junrejo
Tabel 5.43. Distribusi dan Luas Jasa Pengaturan Pengendalian Hama dan
Penyakit
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
A Batu 889.61 1,027.23 1,182.08 1,296.04 0.75
1 Ngaglik 147.00 93.53 74.39 8.66
Oro-Oro
2 286.82 136.21 308.91 704.00
Ombo
3 Pesanggrahan 175.69 108.18 173.39 195.19
4 Sidomulyo 124.66 8.98 108.90 0.75
5 Sisir 55.86 174.06 14.86 47.80
6 Songgokerto 159.38 84.53 442.44 7.99
7 Sumberejo 1.75 87.73 121.93 77.47
8 Temas 63.11 218.33 37.18 146.03
B Bumiaji 2,279.52 625.89 1,297.14 7,785.16 13.74
1 Bulukerto 285.15 99.59 9.30 627.89
2 Bumiaji 273.33 178.14 1.87 377.15
3 Giripurno 361.34 111.27 33.35 492.63
4 Gunungsari 24.59 85.64 151.04 375.59 13.55
5 Pandanrejo 250.73 89.05 13.59 272.59
6 Punten 74.86 32.82 28.33 113.00 0.19
Sumber
7 99.03 7.08 457.26 2,467.81
Brantas
8 Sumbergondo 359.49 11.60 49.65 978.72
9 Tulungrejo 551.01 10.71 552.76 2,079.79
C Junrejo 111.07 711.47 419.81 1,762.88 35.79
1 Beji 91.66 23.46 85.66
2 Dadaprejo 77.64 21.32 106.67
3 Junrejo 4.99 126.37 94.67 175.70
4 Mojorejo 73.08 35.16 85.10
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
5 Pendem 139.91 18.60 236.62
6 Tlekung 106.08 151.01 145.86 861.04 35.79
7 Torongrejo 51.81 80.74 212.09
Grand Total 3,280.21 2,364.60 2,899.03 10,844.08 50.28
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
A Batu 27.12% 43.44% 40.78% 11.95% 1.49%
1 Ngaglik 4.48% 3.96% 2.57% 0.08% 0.00%
Oro-Oro
2 8.74% 5.76% 10.66% 6.49% 0.00%
Ombo
3 Pesanggrahan 5.36% 4.58% 5.98% 1.80% 0.00%
4 Sidomulyo 0.00% 5.27% 0.31% 1.00% 1.49%
5 Sisir 1.70% 7.36% 0.51% 0.44% 0.00%
6 Songgokerto 4.86% 3.57% 15.26% 0.07% 0.00%
7 Sumberejo 0.05% 3.71% 4.21% 0.71% 0.00%
8 Temas 1.92% 9.23% 1.28% 1.35% 0.00%
B Bumiaji 69.49% 26.47% 44.74% 71.79% 27.34%
1 Bulukerto 8.69% 4.21% 0.32% 5.79% 0.00%
2 Bumiaji 8.33% 7.53% 0.06% 3.48% 0.00%
3 Giripurno 11.02% 4.71% 1.15% 4.54% 0.00%
4 Gunungsari 0.75% 3.62% 5.21% 3.46% 26.96%
5 Pandanrejo 7.64% 3.77% 0.47% 2.51% 0.00%
6 Punten 2.28% 1.39% 0.98% 1.04% 0.38%
Sumber
7 3.02% 0.30% 15.77% 22.76% 0.00%
Brantas
8 Sumbergondo 10.96% 0.49% 1.71% 9.03% 0.00%
9 Tulungrejo 16.80% 0.45% 19.07% 19.18% 0.00%
C Junrejo 3.39% 30.09% 14.48% 16.26% 71.17%
1 Beji 0.00% 3.88% 0.81% 0.79% 0.00%
2 Dadaprejo 0.00% 3.28% 0.74% 0.98% 0.00%
3 Junrejo 0.15% 5.34% 3.27% 1.62% 0.00%
4 Mojorejo 0.00% 3.09% 1.21% 0.78% 0.00%
5 Pendem 0.00% 5.92% 0.64% 2.18% 0.00%
6 Tlekung 3.23% 6.39% 5.03% 7.94% 71.17%
7 Torongrejo 0.00% 2.19% 2.79% 1.96% 0.00%
Gambar 5.70. Grafik Jasa Ekosistem Pengaturan Pengendalian Hama Dan Penyakit
Kota Batu
Gambar 5.71. Peta Jasa Ekosistem Pengaturan Pengendalian Hama Dan Penyakit
Kota Batu
Gambar 5.72. Peta Jasa Ekosistem Pengaturan Pengendalian Hama Dan Penyakit
Kecamatan Batu
Gambar 5.73. Peta Jasa Ekosistem Pengaturan Pengendalian Hama Dan Penyakit
Kecamatan Bumiaji
Gambar 5.74. Peta Jasa Ekosistem Pengaturan Pengendalian Hama Dan Penyakit
Kecamatan Junrejo
Tabel 5.44. Distribusi dan Luas Jasa Budaya Tempat Tinggal dan Ruang Hidup
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
A Batu 2,310.28 1,041.69 178.23 526.61 338.90
1 Ngaglik 116.42 89.66 9.27 68.45 39.78
Oro-Oro
2 1,165.04 125.52 53.66 63.74 27.96
Ombo
3 Pesanggrahan 382.30 136.64 17.35 78.87 37.30
4 Sidomulyo 124.00 14.53 56.75 48.00
5 Sisir 15.52 100.62 4.97 90.86 80.62
6 Songgokerto 505.40 114.97 6.80 52.80 14.38
7 Sumberejo 117.73 103.89 12.21 30.87 24.19
8 Temas 7.87 246.39 59.45 84.28 66.66
B Bumiaji 9,618.73 1,670.41 198.17 391.24 122.91
1 Bulukerto 791.30 128.33 33.84 48.17 20.28
2 Bumiaji 450.52 204.57 38.59 104.14 32.68
3 Giripurno 421.97 450.81 43.05 51.76 31.00
4 Gunungsari 525.64 55.26 33.40 29.56 6.56
5 Pandanrejo 220.82 320.63 17.37 44.36 22.79
6 Punten 166.08 40.61 0.97 32.27 9.26
Sumber
7 2,947.56 50.49 11.89 21.23
Brantas
8 Sumbergondo 1,257.12 124.24 0.14 17.61 0.34
9 Tulungrejo 2,837.71 295.48 18.93 42.15
C Junrejo 1,090.54 1,323.66 45.27 385.14 196.41
1 Beji 105.82 4.12 58.66 32.17
2 Dadaprejo 124.61 7.16 43.06 30.80
3 Junrejo 32.99 242.64 12.64 73.92 39.53
4 Mojorejo 117.52 8.13 47.00 20.69
5 Pendem 257.77 0.94 89.08 47.35
6 Tlekung 1,057.55 178.52 8.45 47.19 8.08
7 Torongrejo 296.79 3.82 26.23 17.80
Grand Total 13,019.54 4,035.76 421.67 1,302.99 658.23
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
A Batu 17.74% 25.81% 42.27% 40.42% 51.49%
1 Ngaglik 0.89% 2.22% 2.20% 5.25% 6.04%
Oro-Oro
2 8.95% 3.11% 12.73% 4.89% 4.25%
Ombo
3 Pesanggrahan 2.94% 3.39% 4.11% 6.05% 5.67%
4 Sidomulyo 0.00% 3.07% 3.45% 4.36% 7.29%
5 Sisir 0.12% 2.49% 1.18% 6.97% 12.25%
6 Songgokerto 3.88% 2.85% 1.61% 4.05% 2.18%
7 Sumberejo 0.90% 2.57% 2.89% 2.37% 3.67%
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
8 Temas 0.06% 6.11% 14.10% 6.47% 10.13%
B Bumiaji 73.88% 41.39% 47.00% 30.03% 18.67%
1 Bulukerto 6.08% 3.18% 8.03% 3.70% 3.08%
2 Bumiaji 3.46% 5.07% 9.15% 7.99% 4.97%
3 Giripurno 3.24% 11.17% 10.21% 3.97% 4.71%
4 Gunungsari 4.04% 1.37% 7.92% 2.27% 1.00%
5 Pandanrejo 1.70% 7.94% 4.12% 3.40% 3.46%
6 Punten 1.28% 1.01% 0.23% 2.48% 1.41%
Sumber
7 22.64% 1.25% 2.82% 1.63% 0.00%
Brantas
8 Sumbergondo 9.66% 3.08% 0.03% 1.35% 0.05%
9 Tulungrejo 21.80% 7.32% 4.49% 3.23% 0.00%
C Junrejo 8.38% 32.80% 10.74% 29.56% 29.84%
1 Beji 0.00% 2.62% 0.98% 4.50% 4.89%
2 Dadaprejo 0.00% 3.09% 1.70% 3.30% 4.68%
3 Junrejo 0.25% 6.01% 3.00% 5.67% 6.01%
4 Mojorejo 0.00% 2.91% 1.93% 3.61% 3.14%
5 Pendem 0.00% 6.39% 0.22% 6.84% 7.19%
6 Tlekung 8.12% 4.42% 2.00% 3.62% 1.23%
7 Torongrejo 0.00% 7.35% 0.91% 2.01% 2.70%
Tabel 5.44. diatas menunjukan bahwa penyediaan jasa budaya tempat
tinggal dan ruang hidup di Kota Batu yang memiliki kategori sangat
tinggi dengan nilai prosentasi tertinggi berada di Kecamatan Batu
sebesar 51,49% sedangan wilayah yang memiliki nilai daya dukung
sangat rendah yakni di Kecamatan Bumiaji sebesar 73,88% dari total
luas wilayah. Tinggi rendahnya potensi jasa yang dihasilkan dari
kemampuan alam terhadap tempat tinggal juga dipengaruhi oleh
ketersediaan sumberdaya alam dan fasilitas pendukung seperti
infrastruktur dan fungsional suatu wilayah. Fungsional yang dimaksud
adalah hubungan antar masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan
legalitas tempat tinggal, kemanan dan kenyamanan tempat tinggal
serta interaksi antar manusia dengan lingkungan. Adapun grafik jasa
ekosistem budaya tempat tinggal dan ruang hidup berdasarkan per
kecamatan untuk melihat perbadaan tingkatan pada masing-masing
wilayah sebagaimana berikut.
Gambar 5.75. Grafik Jasa Ekosistem Fungsi Tempat Tinggal Dan Ruang Hidup Kota
Batu
Gambar 5.76. Peta Jasa Ekosistem Fungsi Tempat Tinggal Dan Ruang Hidup Kota
Batu
Gambar 5.77. Peta Jasa Ekosistem Fungsi Tempat Tinggal Dan Ruang Hidup
Kecamatan Batu
Gambar 5.78. Peta Jasa Ekosistem Fungsi Tempat Tinggal Dan Ruang Hidup Kota
Bumiaji
Gambar 5.79. Peta Jasa Ekosistem Fungsi Tempat Tinggal Dan Ruang Hidup Kota
Junrejo
Tabel 5.45. Distribusi dan Luas Jasa Budaya Rekreasi dan Ecotourism
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
A Batu 2,897.72 585.14 35.81 877.04 -
1 Ngaglik 302.55 16.03 1.89 3.11 -
Oro-Oro
2 673.43 80.09 2.97 679.44 -
Ombo
3 Pesanggrahan 444.30 31.02 3.57 173.57 -
4 Sidomulyo 113.15 122.28 7.11 0.75 -
5 Sisir 239.47 49.45 3.68 -
6 Songgokerto 674.95 10.44 5.17 3.79 -
7 Sumberejo 206.14 81.43 1.31 -
8 Temas 243.74 194.41 10.12 16.38 -
B Bumiaji 4,032.39 484.48 36.94 7,447.65 -
1 Bulukerto 391.72 68.70 2.32 559.19 -
2 Bumiaji 357.55 56.82 2.45 413.67 -
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
3 Giripurno 499.94 146.12 6.02 346.51 -
4 Gunungsari 261.22 24.74 0.05 364.40 -
5 Pandanrejo 346.44 173.07 6.93 99.53 -
6 Punten 133.82 10.10 2.18 103.09 -
Sumber
7 557.65 1.78 2,471.74 -
Brantas
8 Sumbergondo 415.33 4.94 5.40 973.78 -
9 Tulungrejo 1,068.71 9.82 2,115.74 -
C Junrejo 1,222.38 947.67 16.50 854.47 -
1 Beji 114.28 85.66 0.83 -
2 Dadaprejo 95.90 107.97 1.77 -
3 Junrejo 224.70 176.45 0.57 -
4 Mojorejo 105.71 86.02 1.62 -
5 Pendem 155.03 236.62 3.48 -
6 Tlekung 401.99 42.88 0.45 854.47 -
7 Torongrejo 124.77 212.09 7.78 -
Grand Total 8,152.49 2,017.30 89.25 9,179.16 -
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
A Batu 35.54% 29.01% 40.13% 9.55% 0.00%
1 Ngaglik 3.71% 0.79% 2.12% 0.03% 0.00%
Oro-Oro
2 8.26% 3.97% 3.33% 7.40% 0.00%
Ombo
3 Pesanggrahan 5.45% 1.54% 4.00% 1.89% 0.00%
4 Sidomulyo 1.39% 6.06% 7.96% 0.01% 0.00%
5 Sisir 2.94% 2.45% 4.12% 0.00% 0.00%
6 Songgokerto 8.28% 0.52% 5.79% 0.04% 0.00%
7 Sumberejo 2.53% 4.04% 1.47% 0.00% 0.00%
8 Temas 2.99% 9.64% 11.34% 0.18% 0.00%
B Bumiaji 49.46% 24.02% 41.39% 81.14% 0.00%
1 Bulukerto 4.80% 3.41% 2.60% 6.09% 0.00%
2 Bumiaji 4.39% 2.82% 2.74% 4.51% 0.00%
3 Giripurno 6.13% 7.24% 6.74% 3.77% 0.00%
4 Gunungsari 3.20% 1.23% 0.06% 3.97% 0.00%
5 Pandanrejo 4.25% 8.58% 7.76% 1.08% 0.00%
6 Punten 1.64% 0.50% 2.44% 1.12% 0.00%
Sumber
7 6.84% 0.00% 1.99% 26.93% 0.00%
Brantas
8 Sumbergondo 5.09% 0.24% 6.05% 10.61% 0.00%
9 Tulungrejo 13.11% 0.00% 11.01% 23.05% 0.00%
C Junrejo 14.99% 46.98% 18.49% 9.31% 0.00%
1 Beji 1.40% 4.25% 0.93% 0.00% 0.00%
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
2 Dadaprejo 1.18% 5.35% 1.98% 0.00% 0.00%
3 Junrejo 2.76% 8.75% 0.64% 0.00% 0.00%
4 Mojorejo 1.30% 4.26% 1.82% 0.00% 0.00%
5 Pendem 1.90% 11.73% 3.90% 0.00% 0.00%
6 Tlekung 4.93% 2.13% 0.50% 9.31% 0.00%
7 Torongrejo 1.53% 10.51% 8.72% 0.00% 0.00%
Tabel 5.45. diatas menunjukan bahwa budaya rekreasi dan ecotourism
di Kota Batu yang memiliki kategori tinggi dengan nilai prosentasi
tertinggi berada di Kecamatan Bumiaji sebesar 81,14% sedangan
wilayah yang memiliki nilai daya dukung sangat rendah juga terdapat
di Kecamatan Bumiaji sebesar 49,46% dari total luas wilayah. Adapun
grafik jasa ekosistem penyedia budaya rekreasi dan ecotourism
berdasarkan per kecamatan untuk melihat perbadaan tingkatan pada
masing-masing wilayah sebagaimana berikut.
Gambar 5.80. Grafik Jasa Ekosistem Fungsi Rekreasi dan Ekowisata Kota Batu
Gambar 5.81. Peta Jasa Ekosistem Fungsi Rekreasi dan Ekowisata Kota Batu
Gambar 5.82. Peta Jasa Ekosistem Fungsi Rekreasi dan Ekowisata Kecamatan
Bumiaji
Gambar 5.83. Peta Jasa Ekosistem Fungsi Rekreasi dan Ekowisata Kecamatan Batu
Gambar 5.84. Peta Jasa Ekosistem Fungsi Rekreasi dan Ekowisata Kecamatan
Junrejo
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
1 Beji 118.40 82.37
2 Dadaprejo 102.33 1.29 102.00
3 Junrejo 216.77 0.75 184.21
4 Mojorejo 110.90 0.92 81.44 0.08
5 Pendem 155.97 239.16
6 Tlekung 307.88 2.80 134.63 854.47
7 Torongrejo 128.59 216.05
Grand Total 5,834.31 1,164.09 3,411.79 9,028.01 -
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
A Batu 32.74% 87.40% 17.88% 9.50% 0.00%
1 Ngaglik 3.98% 2.80% 1.71% 0.00% 0.00%
Oro-Oro
2 6.78% 27.31% 1.31% 7.51% 0.00%
Ombo
3 Pesanggrahan 4.67% 14.79% 0.98% 1.93% 0.00%
4 Sidomulyo 2.16% 0.03% 3.30% 0.04% 0.00%
5 Sisir 3.98% 0.31% 1.66% 0.00% 0.00%
6 Songgokerto 4.04% 34.30% 1.73% 0.01% 0.00%
7 Sumberejo 2.21% 7.47% 2.14% 0.00% 0.00%
8 Temas 4.92% 0.39% 5.05% 0.01% 0.00%
B Bumiaji 47.70% 12.10% 51.64% 81.03% 0.00%
1 Bulukerto 6.61% 0.00% 2.26% 6.19% 0.00%
2 Bumiaji 6.14% 8.02% 1.72% 3.55% 0.00%
3 Giripurno 8.56% 0.02% 4.46% 3.84% 0.00%
4 Gunungsari 1.91% 0.00% 5.12% 4.04% 0.00%
5 Pandanrejo 5.96% 0.00% 5.23% 1.10% 0.00%
6 Punten 1.81% 0.17% 1.13% 1.14% 0.00%
Sumber
7 1.60% 0.42% 13.62% 27.34% 0.00%
Brantas
8 Sumbergondo 6.27% 0.38% 1.63% 10.79% 0.00%
9 Tulungrejo 8.84% 3.09% 16.48% 23.04% 0.00%
C Junrejo 19.55% 0.49% 30.48% 9.47% 0.00%
1 Beji 2.03% 0.00% 2.41% 0.00% 0.00%
2 Dadaprejo 1.75% 0.11% 2.99% 0.00% 0.00%
3 Junrejo 3.72% 0.06% 5.40% 0.00% 0.00%
4 Mojorejo 1.90% 0.08% 2.39% 0.00% 0.00%
5 Pendem 2.67% 0.00% 7.01% 0.00% 0.00%
6 Tlekung 5.28% 0.24% 3.95% 9.46% 0.00%
7 Torongrejo 2.20% 0.00% 6.33% 0.00% 0.00%
Gambar 5.85. Grafik Jasa Ekosistem Fungsi Budaya dan Estetika Alam Kota Batu
Gambar 5.86. Peta Jasa Ekosistem Fungsi Budaya dan Estetika Alam Kota Batu
Gambar 5.87. Peta Jasa Ekosistem Fungsi Budaya dan Estetika Alam Kecamatan
Batu
Gambar 5.88. Peta Jasa Ekosistem Fungsi Budaya dan Estetika Alam Kecamatan
Bumiaji
Gambar 5.89. Peta Jasa Ekosistem Fungsi Budaya dan Estetika Alam Kecamatan
Junrejo
Tabel 5.47. Distribusi dan Luas Jasa Pendukung Pembentukan Lapisan Tanah
dan Pemeliharaan Kesuburan
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
A Batu 872.03 2,090.12 148.18 1,284.63 0.75
1 Ngaglik 135.10 165.29 14.53 8.66
Oro-Oro
2 248.27 461.75 21.92 704.00
Ombo
3 Pesanggrahan 173.48 273.19 10.60 195.19
4 Sidomulyo 126.79 6.85 108.90 0.75
5 Sisir 53.06 186.01 5.71 47.80
6 Songgokerto 197.81 449.06 39.48 7.99
7 Sumberejo 6.85 175.38 40.60 66.06
8 Temas 57.47 252.65 8.50 146.03
B Bumiaji 2,307.77 1,633.58 1,329.78 6,728.58 1.75
1 Bulukerto 285.80 108.21 81.57 546.35
2 Bumiaji 275.45 177.89 82.12 295.04
3 Giripurno 361.45 141.43 50.32 445.38
4 Gunungsari 25.19 88.08 148.02 387.56 1.56
5 Pandanrejo 250.73 102.64 54.43 218.16
6 Punten 78.77 45.73 52.72 71.78 0.19
Sumber
7 99.25 429.97 419.00 2,082.95
Brantas
8 Sumbergondo 369.41 51.32 89.43 889.29
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
9 Tulungrejo 561.72 488.31 352.18 1,792.07
C Junrejo 194.90 912.77 226.87 1,706.48
1 Beji 115.11 4.12 81.53
2 Dadaprejo 98.96 6.44 100.24
3 Junrejo 17.40 188.04 33.22 163.06
4 Mojorejo 108.24 5.20 79.90
5 Pendem 158.51 0.94 235.68
6 Tlekung 177.50 111.35 173.14 837.79
7 Torongrejo 132.55 3.82 208.27
Grand Total 3,374.71 4,636.46 1,704.84 9,719.69 2.50
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
A Batu 25.84% 45.08% 8.69% 13.22% 29.98%
1 Ngaglik 4.00% 3.57% 0.85% 0.09% 0.00%
Oro-Oro
2 7.36% 9.96% 1.29% 7.24% 0.00%
Ombo
3 Pesanggrahan 5.14% 5.89% 0.62% 2.01% 0.00%
4 Sidomulyo 0.00% 2.73% 0.40% 1.12% 29.98%
5 Sisir 1.57% 4.01% 0.33% 0.49% 0.00%
6 Songgokerto 5.86% 9.69% 2.32% 0.08% 0.00%
7 Sumberejo 0.20% 3.78% 2.38% 0.68% 0.00%
8 Temas 1.70% 5.45% 0.50% 1.50% 0.00%
B Bumiaji 68.38% 35.23% 78.00% 69.23% 70.02%
1 Bulukerto 8.47% 2.33% 4.78% 5.62% 0.00%
2 Bumiaji 8.16% 3.84% 4.82% 3.04% 0.00%
3 Giripurno 10.71% 3.05% 2.95% 4.58% 0.00%
4 Gunungsari 0.75% 1.90% 8.68% 3.99% 62.39%
5 Pandanrejo 7.43% 2.21% 3.19% 2.24% 0.00%
6 Punten 2.33% 0.99% 3.09% 0.74% 7.63%
Sumber
7 2.94% 9.27% 24.58% 21.43% 0.00%
Brantas
8 Sumbergondo 10.95% 1.11% 5.25% 9.15% 0.00%
9 Tulungrejo 16.64% 10.53% 20.66% 18.44% 0.00%
C Junrejo 5.78% 19.69% 13.31% 17.56% 0.00%
1 Beji 0.00% 2.48% 0.24% 0.84% 0.00%
2 Dadaprejo 0.00% 2.13% 0.38% 1.03% 0.00%
3 Junrejo 0.52% 4.06% 1.95% 1.68% 0.00%
4 Mojorejo 0.00% 2.33% 0.30% 0.82% 0.00%
5 Pendem 0.00% 3.42% 0.05% 2.42% 0.00%
6 Tlekung 5.26% 2.40% 10.16% 8.62% 0.00%
7 Torongrejo 0.00% 2.86% 0.22% 2.14% 0.00%
Gambar 5.90. Grafik Jasa Ekosistem Pendukung Pembentukan Lapisan Tanah dan
Pemeliharaan Kesuburan Kota Batu
Gambar 5.91. Peta Jasa Ekosistem Pendukung Pembentukan Lapisan Tanah dan
Pemeliharaan Kesuburan Kota Batu
Gambar 5.92. Peta Jasa Ekosistem Pendukung Pembentukan Lapisan Tanah dan
Pemeliharaan Kesuburan Kecamatan Batu
Gambar 5.93. Peta Jasa Ekosistem Pendukung Pembentukan Lapisan Tanah dan
Pemeliharaan Kesuburan Kecamatan Bumiaji
Gambar 5.94. Peta Jasa Ekosistem Pendukung Pembentukan Lapisan Tanah dan
Pemeliharaan Kesuburan Kecamatan Junrejo
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
8 Temas 59.84 249.41 9.07 146.32
B Bumiaji 2,383.03 570.58 1,018.17 8,027.95 1.75
1 Bulukerto 285.80 102.13 6.05 627.96
2 Bumiaji 275.44 177.88 0.43 376.74
3 Giripurno 361.69 139.34 9.70 487.87
4 Gunungsari 93.47 18.03 2.12 535.23 1.56
5 Pandanrejo 250.73 102.48 1.30 271.45
6 Punten 80.72 29.04 21.11 118.14 0.19
Sumber
7 100.02 443.57 2,487.59
Brantas
8 Sumbergondo 373.85 1.67 45.21 978.72
9 Tulungrejo 561.32 0.02 488.68 2,144.25
C Junrejo 194.90 926.62 161.73 1,757.76 -
1 Beji 115.11 4.12 81.53
2 Dadaprejo 98.96 6.44 100.24
3 Junrejo 17.40 188.04 33.22 163.06
4 Mojorejo 108.16 5.20 79.99
5 Pendem 158.51 0.94 235.68
6 Tlekung 177.50 125.29 108.00 889.00
7 Torongrejo 132.55 3.82 208.27
Grand Total 3,523.15 2,700.80 2,114.86 11,096.90 2.50
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
A Batu 26.83% 44.56% 44.21% 11.82% 29.98%
1 Ngaglik 4.00% 4.16% 2.81% 0.10% 0.00%
Oro-Oro
2 7.97% 8.65% 10.28% 6.35% 0.00%
Ombo
3 Pesanggrahan 5.13% 5.44% 6.10% 1.76% 0.00%
4 Sidomulyo 0.00% 4.57% 0.32% 1.01% 29.98%
5 Sisir 1.60% 6.73% 0.30% 0.43% 0.00%
6 Songgokerto 5.61% 3.18% 18.36% 0.20% 0.00%
7 Sumberejo 0.82% 2.59% 5.60% 0.64% 0.00%
8 Temas 1.70% 9.23% 0.43% 1.32% 0.00%
B Bumiaji 67.64% 21.13% 48.14% 72.34% 70.02%
1 Bulukerto 8.11% 3.78% 0.29% 5.66% 0.00%
2 Bumiaji 7.82% 6.59% 0.02% 3.39% 0.00%
3 Giripurno 10.27% 5.16% 0.46% 4.40% 0.00%
4 Gunungsari 2.65% 0.67% 0.10% 4.82% 62.39%
5 Pandanrejo 7.12% 3.79% 0.06% 2.45% 0.00%
6 Punten 2.29% 1.08% 1.00% 1.06% 7.63%
Sumber
7 2.84% 0.00% 20.97% 22.42% 0.00%
Brantas
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
8 Sumbergondo 10.61% 0.06% 2.14% 8.82% 0.00%
9 Tulungrejo 15.93% 0.00% 23.11% 19.32% 0.00%
C Junrejo 5.53% 34.31% 7.65% 15.84% 0.00%
1 Beji 0.00% 4.26% 0.19% 0.73% 0.00%
2 Dadaprejo 0.00% 3.66% 0.30% 0.90% 0.00%
3 Junrejo 0.49% 6.96% 1.57% 1.47% 0.00%
4 Mojorejo 0.00% 4.00% 0.25% 0.72% 0.00%
5 Pendem 0.00% 5.87% 0.04% 2.12% 0.00%
6 Tlekung 5.04% 4.64% 5.11% 8.01% 0.00%
7 Torongrejo 0.00% 4.91% 0.18% 1.88% 0.00%
Tabel 5.48. diatas menunjukan bahwa penyediaan jasa
pendukung siklus unsur hara di Kota Batu yang memiliki kategori
sangat tinggi dengan nilai prosentasi tertinggi berada di Kecamatan
Bumiaji sebesar 70,02 % sedangan wilayah yang memiliki nilai daya
dukung sangat rendah juga terdapat di Kecamatan Bumiaji sebesar
67,64 % dari total luas wilayah. Adapun grafik jasa ekosistem
penyediaan jasa pendukung siklus unsur hara berdasarkan per
kecamatan untuk melihat perbadaan tingkatan pada masing-masing
wilayah sebagaimana berikut.
Gambar 5.95. Grafik Jasa Ekosistem Pendukung Siklus Air dan Hara Kota Batu
Gambar 5.96. Peta Jasa Ekosistem Pendukung Siklus Air dan Hara Kota Batu
Gambar 5.97. Peta Jasa Ekosistem Pendukung Siklus Air dan Hara Kecamatan Batu
Gambar 5.98. Peta Jasa Ekosistem Pendukung Siklus Air dan Hara Kecamatan
Bumiaji
Gambar 5.99. Peta Jasa Ekosistem Pendukung Siklus Air dan Hara Kecamatan
Junrejo
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
8 Temas 6.36% 0.72% 1.35% 0.00%
B Bumiaji 39.69% 22.52% 71.82% 70.02%
1 Bulukerto 2.71% 0.01% 5.79% 0.00%
2 Bumiaji 4.46% 0.04% 3.48% 0.00%
3 Giripurno 3.62% 0.41% 4.50% 0.00%
4 Gunungsari 0.51% 12.85% 3.58% 62.39%
5 Pandanrejo 2.57% 0.13% 2.50% 0.00%
6 Punten 1.31% 0.45% 1.04% 7.63%
Sumber
7 10.96% 3.03% 22.70% 0.00%
Brantas
8 Sumbergondo 1.29% 0.00% 9.03% 0.00%
9 Tulungrejo 12.26% 5.61% 19.19% 0.00%
C Junrejo 26.26% 3.62% 16.22% 0.00%
1 Beji 2.89% 0.36% 0.75% 0.00%
2 Dadaprejo 2.48% 0.56% 0.92% 0.00%
3 Junrejo 5.23% 1.10% 1.50% 0.00%
4 Mojorejo 2.71% 0.46% 0.74% 0.00%
5 Pendem 3.98% 0.08% 2.17% 0.00%
6 Tlekung 5.64% 0.73% 8.20% 0.00%
7 Torongrejo 3.33% 0.33% 1.92% 0.00%
Tabel 5.49. diatas menunjukan bahwa penyediaan jasa pendukung
produksi primer di Kota Batu yang memiliki kategori sangat tinggi
dengan nilai prosentasi tertinggi berada di Kecamatan Bumiaji sebesar
70,02 % sedangan wilayah yang memiliki nilai daya dukung rendah
yakni di Kecamatan Bumiaji sebesar 39,69 % dari total luas wilayah.
Adapun grafik jasa ekosistem penyedia bahan pangan berdasarkan per
kecamatan untuk melihat perbadaan tingkatan pada masing-masing
wilayah sebagaimana berikut.
Gambar 5.100. Grafik Jasa Ekosistem Pendukung Produksi Primer Kota Batu
Gambar 5.101. Peta Jasa Ekosistem Pendukung Produksi Primer Kota Batu
Gambar 5.102. Peta Jasa Ekosistem Pendukung Produksi Primer Kecamatan Batu
Gambar 5.103. Peta Jasa Ekosistem Pendukung Produksi Primer Kecamatan
Bumiaji
Gambar 5.104. Peta Jasa Ekosistem Pendukung Produksi Primer Kecamatan
Junrejo
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
5 Sisir 50.46 186.22 55.91
6 Songgokerto 149.16 506.85 38.33
7 Sumberejo 21.92 163.76 103.20
8 Temas 55.60 253.32 155.73
B Bumiaji 2,340.83 1,757.68 588.53 7,312.67 1.75
1 Bulukerto 302.74 89.50 70.50 559.19
2 Bumiaji 273.09 178.24 58.82 320.34
3 Giripurno 359.37 143.36 149.35 346.51
4 Gunungsari 80.44 96.29 109.28 362.84 1.56
5 Pandanrejo 250.73 97.09 178.62 99.53
6 Punten 79.18 49.99 16.94 102.90 0.19
Sumber
7 97.58 465.79 2,467.81
Brantas
8 Sumbergondo 355.77 64.86 5.03 973.78
9 Tulungrejo 541.92 572.56 2,079.79
C Junrejo 79.74 1,066.96 1,039.86 854.47
1 Beji 0.11 118.29 82.37
2 Dadaprejo 0.11 103.52 102.00
3 Junrejo 4.99 212.53 184.21
4 Mojorejo 0.08 111.82 81.44
5 Pendem 0.21 155.76 239.16
6 Tlekung 74.07 236.61 134.63 854.47
7 Torongrejo 0.16 128.43 216.05
Grand Total 3,218.43 5,012.14 2,186.67 9,018.46 2.50
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
A Batu 24.79% 43.64% 25.53% 9.44% 29.98%
1 Ngaglik 4.11% 3.46% 0.81% 0.00% 0.00%
Oro-Oro
2 7.18% 9.65% 1.98% 7.52% 0.00%
Ombo
3 Pesanggrahan 4.89% 5.79% 1.43% 1.92% 0.00%
4 Sidomulyo 0.00% 2.59% 5.16% 0.00% 29.98%
5 Sisir 1.57% 3.72% 2.56% 0.00% 0.00%
6 Songgokerto 4.63% 10.11% 1.75% 0.00% 0.00%
7 Sumberejo 0.68% 3.27% 4.72% 0.00% 0.00%
8 Temas 1.73% 5.05% 7.12% 0.00% 0.00%
B Bumiaji 72.73% 35.07% 26.91% 81.09% 70.02%
1 Bulukerto 9.41% 1.79% 3.22% 6.20% 0.00%
2 Bumiaji 8.49% 3.56% 2.69% 3.55% 0.00%
3 Giripurno 11.17% 2.86% 6.83% 3.84% 0.00%
4 Gunungsari 2.50% 1.92% 5.00% 4.02% 62.39%
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
5 Pandanrejo 7.79% 1.94% 8.17% 1.10% 0.00%
6 Punten 2.46% 1.00% 0.77% 1.14% 7.63%
Sumber
7 3.03% 9.29% 0.00% 27.36% 0.00%
Brantas
8 Sumbergondo 11.05% 1.29% 0.23% 10.80% 0.00%
9 Tulungrejo 16.84% 11.42% 0.00% 23.06% 0.00%
C Junrejo 2.48% 21.29% 47.55% 9.47% 0.00%
1 Beji 0.00% 2.36% 3.77% 0.00% 0.00%
2 Dadaprejo 0.00% 2.07% 4.66% 0.00% 0.00%
3 Junrejo 0.16% 4.24% 8.42% 0.00% 0.00%
4 Mojorejo 0.00% 2.23% 3.72% 0.00% 0.00%
5 Pendem 0.01% 3.11% 10.94% 0.00% 0.00%
6 Tlekung 2.30% 4.72% 6.16% 9.47% 0.00%
7 Torongrejo 0.01% 2.56% 9.88% 0.00% 0.00%
Tabel 5.50. diatas menunjukan bahwa penyediaan jasa pendukung
biodversitas (perlindungan plasma nuftah) di Kota Batu yang memiliki
kategori sangat tinggi dengan nilai prosentasi tertinggi berada di
Kecamatan Bumiaji sebesar 70,02 % sedangan wilayah yang memiliki
nilai daya dukung sangat rendah yakni di Kecamatan Bumiaji sebesar
72,73 % dari total luas wilayah. Keberadaan biodiversitas terlihat jelas
bahwa setiap kecamatan memiliki keunikan dan kekayaan
keanekaragaman mahluk hidup yang beragam. Biodiversitas atau
dikenal dengan keanekaragaman hayati adalah keberagaman
tumbuhan, hewan dan makhluk hidup lain yang tumbuh hidup
bersama dalam suatu wilayah tertentu. Keanekaragaman hayati pada
satu daerah akan berbeda dengan pada daerah lainya, maka selain
penampakan buminya, keanekaragaman hayati bisa dijadikan pembeda
tiap daerah apabila dilihat dari keberagaman makhluk dan tumbuh
tumbuhan yang ada di daerah tersebut. Jenis tumbuhan dan hewan
yang hidup dan mendiami suatu daerah akan berbeda karena
dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah faktor jasa
ekosistem yang dipengaruhi oleh letak geografis, topografi, ekoregion
Gambar 5.105. Grafik Jasa Ekosistem Pendukung Biodiversitas Kota Batu
Tabel 5.51. Distribusi Luas Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Jasa
Ekosistem penting pada masing-masing kecamatan di Kota Batu
Luas Berdasarkan Prioritas
Kecamatan/ Prioritas IV Prioritas III Prioritas II Prioritas I
NO
Kelurahan Sangat
Rendah Sedang Tinggi
Rendah
A Kec. Batu 803.88 2223.62 516.15 852.07
1 Ngaglik 130.50 179.49 13.59 0.00
Oro-Oro
2 235.77 484.16 38.24 677.75
Ombo
3 Pesanggrahan 161.62 292.47 24.79 173.57
4 Sidomulyo 119.31 123.23 0.75
5 Sisir 50.36 190.43 51.80 0.00
6 Songgokerto 173.16 507.56 13.63 0.00
7 Sumberejo 12.77 189.83 86.29 0.00
8 Temas 39.69 260.37 164.59 0.00
B Kec. Bumiaji 2325.46 1777.85 583.74 7314.43
1 Bulukerto 285.31 106.91 70.53 559.19
2 Bumiaji 274.61 176.74 58.79 320.34
3 Giripurno 359.24 142.80 150.04 346.51
4 Gunungsari 66.33 110.75 108.93 364.40
5 Pandanrejo 250.73 95.71 179.99 99.53
6 Punten 76.04 59.76 10.31 103.09
Sumber
7 97.47 465.78 0.11 2467.81
Brantas
8 Sumbergondo 364.11 56.53 5.03 973.78
Tabel 5.56. Distribusi dan Luas Tiap Kelas Penyedia Air Bersih Terhadap Sumber Air Bersih di Kota Batu
Debit (L/detik) Luas Tiap Kelas Penyedia Air Bersih
Desa /
Nama Sumber Kecamatan Lain- Debit Sangat Sangat
Kelurahan PAM Irigasi Rendah Sedang Tinggi
Lain Total Rendah Tinggi
Sumber Belik Tanjung I Batu 0 2,7 3
Ngaglik
Sumber Belik Tanjung - 87.64 170.33 63.82 1.78
0 2,22 2
II
Sumber Darmi Oro-Oro Ombo 57 0 57 - 71.65 584.93 775.75 3.60
Sumber Seruk Pesanggerahan 1 1 - 107.43 127.63 8.23
Sumber Srebet I & II 3 3 6 -
Sumber Dolo Sidomulyo 2,36 3 5
- 107.43 127.63 8.23
Sumber Pakisan 22 22
Sumber Belik 6 6
Sisir
Sumber Torong Sisir I 9 9 - 34.95 189.91 63.97 3.76
Sumber Torong Sisir II 6 6
Sumber Bendo 1 1
Sumber Bulu 0,12 0 0
Sumber Coban Ketak 1 3 4
Sumber Jeding 2 0,52 3
Sumber Kali Cidek 2 2
Sumber Kali Kecepit 0 4,1 4
Songgokerto
Sumber Kasinan 3,24 0 3 - 95.61 536.87 56.80 5.06
Sumber Pingu 1 1
Sumber Torong Belok 25 2 27
Sumber Torong Bendo 2,5 1 3
Sumber Torong Dadap 3,5 3 7
Sumber Torong Jeruk 8 2 10
Sumber Urung-Urung 1 1
Sumber Genengan 35 35
Temas
Sumber Kali Kidul 0 0 - 33.17 190.06 229.71 11.70
Sumber Pande 2 1,4 3
Tabel 5.57. Distribusi Luas Tiap Kelas Fungsi Tempat Tinggal Dan Ruang Hidup
Sangat Sangat
No Wilayah Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
A Batu 2,310.28 1,041.69 178.23 526.61 338.90
1 Ngaglik 116.42 89.66 9.27 68.45 39.78
Oro-Oro
2 1,165.04 125.52 53.66 63.74 27.96
Ombo
3 Pesanggrahan 382.30 136.64 17.35 78.87 37.30
4 Sidomulyo 124.00 14.53 56.75 48.00
5 Sisir 15.52 100.62 4.97 90.86 80.62
6 Songgokerto 505.40 114.97 6.80 52.80 14.38
7 Sumberejo 117.73 103.89 12.21 30.87 24.19
8 Temas 7.87 246.39 59.45 84.28 66.66
B Bumiaji 9,618.73 1,670.41 198.17 391.24 122.91
1 Bulukerto 791.30 128.33 33.84 48.17 20.28
2 Bumiaji 450.52 204.57 38.59 104.14 32.68
3 Giripurno 421.97 450.81 43.05 51.76 31.00
4 Gunungsari 525.64 55.26 33.40 29.56 6.56
5 Pandanrejo 220.82 320.63 17.37 44.36 22.79
6 Punten 166.08 40.61 0.97 32.27 9.26
Sumber
7 2,947.56 50.49 11.89 21.23 -
Brantas
8 Sumbergondo 1,257.12 124.24 0.14 17.61 0.34
9 Tulungrejo 2,837.71 295.48 18.93 42.15 -
C Junrejo 1,090.54 1,323.66 45.27 385.14 196.41
1 Beji 105.82 4.12 58.66 32.17
2 Dadaprejo 124.61 7.16 43.06 30.80
3 Junrejo 32.99 242.64 12.64 73.92 39.53
4 Mojorejo 117.52 8.13 47.00 20.69
5 Pendem 257.77 0.94 89.08 47.35
6 Tlekung 1,057.55 178.52 8.45 47.19 8.08
7 Torongrejo 296.79 3.82 26.23 17.80
Grand Total 13,019.54 4,035.76 421.67 1,302.99 658.23
fungsi tempat tinggal dan ruang hidup dari perubahan guna lahan
pada wilayah tersebut, maka semakin tinggi kemampuan lingkungan
hidup untuk mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lain
dan keseimbangan antar keduanya terhadap wilayah tersebut.
Peta Jasa Ekosistem Fungsi Tempat Tinggal dan Ruang Hidup Terhadap Fungsi
Lahan Kota Batu
Tabel 5.58. Distribusi dan Luas Jasa Ekosistem Pengaturan Pencegahan dan Perlindungan dari Bencana terhadap Isu Rawan Bencana
Klasifikasi Sangat Sangat
No Wilayah Kawasan Penggunaan Lahan Rendah Sedang Tinggi
Kelerengan Rendah Tinggi
A Batu
Gunung Panderman,
Oro-Oro Gunung Bokong, Gunung
1 hutan dan pertanian 25 – 40 % 365.74 349.66 42.67 677.86 0
Ombo Punuksapai, Gunung
Srandil pemanfaatan
Pertanian, ruang
2 Temas Gunung Wukir terbuka hijau dan 25 – 40 % 58.03 206.22 200.10 0.29 0
permukiman
B Bumiaji
1 Bulukerto Gunung Pucung Pertanian > 40 % 291.81 97.22 73.64 559.26 0
2 Bumiaji Gunung Gede Pertanian > 40 % 274.61 175.32 60.21 320.35 0
3 Giripurno Gunung Wukir Pertanian 25 – 40 % 363.85 115.94 172.29 346.51 0
Pertanian dan
Gunung Banyak 25 – 40 %
4 Gunungsari Permukiman Villa 82.21 177.74 26.06 362.84 1.56
Gunun Preten Pertanian 25 – 40 %
Pertanian dan
5 Pandanrejo Gunung Wukir 25 – 40 % 250.73 83.59 191.96 99.69 0
Permukiman
Kawasan Gunung
Hutan, ruang terbuka
Pusungkutuk, Gunung
hijau, pertanian,
6 Welirang, Gunung Kembar,
pariwisata, > 40 %
Gunung Anjasmoro,
Tulungrejo permukiman, industri 1,047.13 67.35 0 2,079.79 0
Gunung Rawung, Sumber
dan pergudangan
Brantas,
Gunung jeruk dan Gunung
Pertanian 25 – 40 %
Kerumbung
C Junrejo
Pertanian dan
1 Beji Gunung Wukir 25 – 40 % 0 90.82 109.95 0 0
Permukiman
Peta Jasa Ekosistem Pencegahan Bencana Terhadap Bencana Longsor Kota Batu
6.1. KESIMPULAN