TAHUN 2019
DAFTAR ISI
ABSTRAK .. .. ................................................................................................ i
DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
1.2 Batasan Masalah .................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................. 2
BAB II LANDASAN TEORI & PEMBAHASAN...................................... 3
2.1 Kajian teoritis ...................................................................................... 3
2.1.1 Tinjauan pustaka ........................................................................ 3
2.1.2 Konsultan ................................................................................... 3
2.2 Pembahasan ......................................................................................... 5
2.2.1 Informasi proyek ........................................................................ 5
2.2.2 Data teknis ................................................................................. 6
2.2.3 Lokasi proyek ............................................................................ 7
2.2.4 Lingkup pekerjaan ..................................................................... 8
2.2.5 Pekerjaan utama ......................................................................... 8
2.2.6 Sistem manajemen k3 ................................................................ 9
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 11
3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 11
3.2 Saran..................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 12
ii
ABSTRAK
Untuk menjaga kepuasan pengguna jalan tol PT. Jasa Marga (Persero) melalui anak
perusahaanya PT. Jasa Marga Tollroad Maintenance akan melakukan Pekerjaan
Pemeliharaan Periodik, Scrapping, Filling dan Overlay (SFO) dan Rekonstruksi
Perkerasan Jalan Pada Ruas Jalan Tol Belmera Tahun 2019. Namun pada masa
pelaksanaan pemeliharaan seringkali terjadi kendala – kendala yang dapat
mengakibatkan keterlambatan penyelesaian pekerjaan sesuai jadwal yang direncanakan.
Mengetahui akibat yang dapat ditimbulkan bila kendala – kendala tersebut tejadi,
penulis bermaksud untuk meneliti seberapa besar peran konsultan pengawas pada
proyek pemeliharaan terhadap kinerja waktu sehingga penyelesaian proyek yang sesuai
jadwal dapat diwujudkan.
Untuk menjawab bagaimana peran konsultan pada proyek pemeliharaan tersebut
perlu dilakukan kajian terhadap tugas, wewenang dan tanggung jawab konsultan
pengawas, metode pelaksanaan konstruksi pada proyek pemeliharaan dan definisi dari
kinerja waktu itu sendiri. Dimana dalam kajian teoritis tersebut dapat diambil sebuah
kerangka pemikiran yang pada akhirnya menghasikan sebuah hipotesa. Penelitian
diharapkan dapat mengetahui tingkat pengaruh konsultan pengawas terhadap ketepatan
waktu penyelesaian pekerjaan sesuai jadwal rencana pada setiap tahapan sesuai metode
pelaksanaan konstruksi.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah pada laporan ini mecakup pada beberapa kegiatan
pekerjaan Jasa Konsultasi Pengawasan Teknik Pekerjaan Pemeliharaan Periodik
(SFO) dan Rekostruksi Jalan Tol Belmera Tahun 2019, yang diantaranya sebagai
berikut :
1. Konsultan hanya mengawasi Pekerjaan pemeliharaan periodik (SFO) pada
Jalan Tol Belawan – Medan – Tanjung Morawa Tahun 2019;
2. Konsultan hanya mengawasi Pekerjaan Rekonstruksi pada Jalan Tol Belawan
– Medan – Tanjung Morawa Tahun 2019;
3. Konsultan Hanya Mengawasi Pekerjaan Marka Jalan pada Jalan Tol Belawan
– Medan – Tanjung Morawa Tahun 2019;
4. Konsultan Hanya Pekerjaan Median Concrete Barrier pada Jalan Tol Belawan
– Medan – Tanjung Morawa Tahun 2019.
2
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN
2.1 Kajian Teoritis
2.1.1 Tinjauan Pustaka
Istimawan Dipohusodo (1996:4) menyatakan bahwa proyek dengan segala ilmu
pengetahuan dan teknologi yang dilibatkan di dalamnya merupakan salah satu upaya
manusia dalam rangka membangun kehidupannya. Proyek merupakan upaya
dengan mengarahkan sumber daya yang tersedia yang diorganisasikan untuk
mencapai tujuan, sasaran, dan harapan penting tertentu. Proyek harus diselesaikan
dalam jangka waktu terbatas sesuai dengan kesepakatan. Sebuah proyek terdiri dari
urutan dan rangkaian yang panjang dan dimulai sejak dituangkan gagasan,
direncanakan, kemudian dilaksanakan, sampai benar-benar memberikan hasil yang
sesuai dengan perencanaan. Sehingga pelaksanaan proyek pada umumnya merupakan
serangkaian mekanisme tugas dan kegiatan komplek yang membentuk saling
ketergantungan dan mengandung berbagai permasalahan tersendiri. Semakin
kompleks mekanismenya sudah barang tentu semakin beraneka pula
permasalahannya. Apabila tidak ditangani dengan benar, berbagai masalah tersebut
akan memunculkan berbagai dampak negatif yang pada akhirnya bermuara pada
kegagalan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang dicita-citakan. Kesalahan yang
terjadi itu salah satunya berupa rework.
2.1.2 Konsultan
Konsultan adalah seorang tenaga profesional yang menyediakan jasa
kepenasihatan (consultancy service) dalam bidang keahlian tertentu, misalnya
akuntansi, pajak, lingkungan, biologi, hukum, dan lain-lain. Perbedaan antara seorang
konsultan dengan ahli biasa adalah sang konsultan bukan merupakan pegawai
perusahaan sang pengguna layanan (client), melainkan seseorang yang menjalankan
usahanya sendiri atau bekerja di sebuah perusahaan kepenasihatan, serta berurusan
dengan berbagai pengguna layanan dalam satu waktu.
Konsultan pengawas adalah pihak yang ditunjuk oleh pemilik proyek (owner)
3
untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan. Konsultan pengawas dapat berupa badan
usaha atau perorangan. Perlu sumber daya manusia yang ahli dibidangnya masing-
masing seperti teknik sipil, arsitektur, mekanikal elektrikal, listrik dan lain-lain
sehingga sebuah bangunan dapat dibangun dengan baik dalam waktu cepat dan
efisien.
Konsultan pengawas dalam suatu proyek mempunyai tugas sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan administrasi umum mengenai pelaksanaan kontrak kerja.
2. Melaksanakan pengawasan secara rutin dalam perjalanan pelaksanaan
proyek.
3. Menerbitkan laporan prestasi pekerjaan proyek untuk dapat dilihat oleh
pemilik proyek.
4. Konsultan pengawas memberikan saran atau pertimbangan kepada
pemilik proyek maupun kontraktor dalam proyek pelaksanaan pekerjaan.
5. Mengoreksi dan menyetujui gambar shop drawing yang diajukan
kontraktor sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan proyek.
6. Memilih dan memberikan persetujuan mengenai tipe dan merek
yang diusulkan oleh kontraktor agar sesuai dengan harapan pemilik proyek
namun tetap berpedoman dengan kontrak kerja konstruksi yang sudah dibuat
sebelumnya.
4
6. Mengoreksi pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor agar sesuai
dengan kontrak kerja yang telah disepakati sebelumnya.
Konsultan pengawas biasa diadakan pada proyek bangunan dengan skala besar
seperti gedung bertingkat tinggi, bagian ini bisa merangkap dalam hal management
konstruksi didahului dengan kalimat yang disingkat MK namun perbedaannya adalah
MK mengelola jalannya proyek dari mulai perencanaan, pelaksanaan sampai
berakhirnya proyek sedangkan konsultan pengawas hanya bertugas mengawasi jalanya
pelaksanaan proyek saja. dalam kondisi nyata dilapangan diperlukan kerjasama yang
baik antara konsultan pengawas dengan kontraktor agar bisa saling melengkapi dalam
pelaksanaan pembangunan sehingga tidak ada pihak yang dirugikan misalnya
kontraktor dibatasi oleh waktu dalam melaksanakan pekerjaan jadi akan sangat
terpengaruh dari proses aproval material atau shop drawing dari konsultan pengawas.
2.2 Pembahasan
Dalam hal ini penulis membuat makalah dari proyek Pemeliharaan Konsultansi
Pengawasan Teknik Pekerjaan Pemeliharaan Periodik (SFO) dan Rekonstruksi Jalan
Tol Belmera Tahun 2019, penulis akan menjelaskan kegiatan-kegiatan yang ada pada
proyek tersebut, adapun pembahasanya adalah sebagai berikut :
5
2. Kontraktor Pelaksana
Nama Perusahaan : PT Trimurti Perkasa
Alamat Kantor : Jl. Kapten Muslim Komp.Pertokoan Millenium
B/25 Dwikora Medan Helvetia, Medan,
Sumatera Utara
Nomor Kontrak : 02/KONTRAK-BLM/IV/2019
Tanggal Kontrak : 26 April 2019
Nilai Kontrak : Rp. 20.776.328.100
Nomor SPMK : 199.1/DIR II/EXT/JMTM/IV/2019
Tanggal SPMK : 29 April 2019
Waktu Pelaksanaan : 6 Bulan
3. Konsultan Supervisi
Nama Perusahaan : PT Yodya Karya (Persero)
Alamat Kantor : Jl. Benteng Hilir Perumahan Banyu Indah
No. 24 Medan, Sumatera Utara.
Nomor Kontrak : 01/KONTRAK-BLM/IV/2019
Tanggal Kontrak : 26 April 2019
Nilai Kontrak : Rp 1.101.694.000,-
Nomor SPMK : 199/DIR II/EXT/JMTM/IV/2019
Tanggal SPMK : 29 April 2019
Waktu Pelaksanaan : 8 bulan
6
7. Tipe Perkerasan Jalan : Rigit dan Flexible
8. Tipe Perkerasan Bahu Jalan : Rigit dan Flexibel
9. Volume Pekerjaan :
a. Perkerasan Beton fs 45, Umur 3 Hari, Single Wire Mesh
b. Perkerasan Beton fs 45, Umur 3 Hari, Double Wire Mesh
c. Lapis Pondasi Agregat Kelas A
d. Aspal Pengupasan Perkerasan Lama Scrapping (ACWC, ACBC, ATB)
e. Aspal untuk Overlay (ACWC, ACBC)
f. Aspal Concrete Wearing Course (Filling dan Overlay)
7
2.2.4 Lingkup Pekerjaan
Secara garis besar lingkup pekerjaan Pemeliharaan Periodik (SFO) dan
Rekonstruksi Jalan Tol Belmera Tahun 2019 yang harus dilaksanakan Konsultan adalah
Pengawasan Teknik agar dapat memberikan kontrol, pengendalian dan manajemen
sesuai dengan bidang pekerjaan yang akan dilaksanakan pada Jalan Tol Belawan –
Medan – Tanjung Morawa Tahun 2019, termasuk Rekomendasi Perubahan Desain atau
Metode Pelaksanaan yang bertujuan memberikan kepastian dan jaminan PT. Jasamarga
Tollroad Maintenance untuk dapat melaksanakan pekerjaan pada Jalan Tol Belawan –
Medan – Tanjung Morawa Tahun 2019 secara efektif, efisien dan berkesinambungan,
dengan lingkup pekerjaan meliputi:
1. Pekerjaan pemeliharaan periodik (SFO) pada Jalan Tol Belawan – Medan – Tanjung
Morawa Tahun 2019;
2. Pekerjaan Rekonstruksi pada Jalan Tol Belawan – Medan – Tanjung Morawa
Tahun 2019;
3. Pekerjaan Marka Jalan pada Jalan Tol Belawan – Medan – Tanjung Morawa Tahun
2019;
4. Pekerjaan Median Concrete Barrier pada Jalan Tol Belawan – Medan – Tanjung
Morawa Tahun 2019.
8
Berdasarkan tahapan pekerjaan, secara garis besar lingkup pekerjaan Pengawasan
Teknik dapat dikelompokan sebagai berikut:
1. Tahap Pra Konstruksi yang meliputi persiapan, mobilisasi Konsultan
Pengawas;
2. Tahap Konstruksi:
Mobilisasi Kontraktor,
Pre-Construction Meeting (PCM),
Pengendalian pelaksanaan,
Pengawasan kuantitas dan kualitas,
Pengendalian waktu pelaksanaan,
Pengawasan administrasi,
Rekomendasi Sertifikat Bulanan, CCO, dan Addendum jika ada,
Rekomendasi Serah Terima Sementara (PHO)
Pelaporan progres fisik pekerjaan melalui aplikasi Jasamarga Integrated
Maintenance Management System (JIMMS)
9
berbahaya.
4. Setiap Karyawan dan Pekerja yang diingatkan atau ditegur oleh rekannya
wajib mengucapkan terimakasih dengan senyum yang tulus.
10
8. Rompi Kerja
Melindungi diri dan memberi identitas warna mencolok serta tanda/strip dan
bersinar jika dikenai sorot lampu, harus dikenakan selama bekerja.
11
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan, data dan informasi yang telah diperoleh penulis mengambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Sistem kerja atau metode pelaksanaan pekerjaan yang profesional akan
memudahkan pelaksanan di lapangan sehingga schedule pekerjaan diharapkan
tidak mengalami keterlambatan.
2. Keberhasilan suatu proyek sangat ditentukan oleh perencanaan yang matang
serta kerja sama dan manajemen yang baik dari semua pihak.
3. Pengawasan yang intensif selama pelaksanaan proyek sangat diperlukan dalam
upaya menghindari penyimpangan anggaran .
4. Pengendalian mutu, waktu dan biaya secara teratur dan kontinue dapat
mengurangi kendala – kendala yang mungkin terjadi selama pelaksanaan
proyek.
5. Bahan - bahan yang akan digunakan untuk pelaksanaan proyek harus masuk
dalam spesifikasi bahan standart dan disesuaikan dengan rencana beban yang
akan diterima.
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan penulis adalah sebagai berikut :
1. Pihak perencana proyek harus mempertimbangkan dan memperhitungkan
segala kemungkinan dan resiko yang bisa terjadi, sehingga tidak mengakibatkan
kerugian dan kegagalan dalam pelaksanaan.
2. Pengawas lapangan hendaknya selalu berada di lokasi proyek untuk mengontrol
semua hasil pekerjaan sesuai dengan syarat – syarat yang telah ditentukan.
11
DAFTAR PUSTAKA
12