2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Identitas Pemrakarsa
1. Nama
: BWS Sulawesi IV
2. Alamat
B.
Jalan
Kelurahan
Kecamatan
Kota
Provinsi
:
:
:
:
:
3. Nomor Telepon
: (0401) 3122818
4. Nomor Faksimile
: (0401) 3122818
1. Nama
2. Jabatan
2. Alamat
Jalan
Kelurahan
Kecamatan
Kota
Provinsi
:
:
:
:
:
3. Nomor Telepon
: (0401) 3122818
4. Nomor Faksimile
: (0401) 3122818
2015
BAB II
petani
yang
pada
akhirnya
akan
meningkatkan
C.
2015
embung
mengacu
pada
literatur
Pedoman
Nomor:
04.00.139-HAB
tentang Kriteria Desain Embung Kecil yang dikeluarkan oleh Pusat
Litbang Pengairan Badan Litbang Pekerjaan Umum DPU tahun 1994,
Pedoman Nomor: A.R.46 tentang Pedoman Teknis Sederhana Bangunan
Pengairan Untuk Pedesaan oleh DPU tahun 1995 dan literatur lain yang
relevan dengan kriteria perencanaan embung atau bangunan pengairan
lainnya dan ditunjang dengan analisis pekerjaan serta pekerjaan
lapangan
Kegunaan embung sangat bergantung dari musim yang terjadi. Pada
musim hujan embung dapat dipergunakan sebagai tampungan air.
Tampungan ini akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air pada
saat kekurangan, atau dapat juga sebagai stabilisator kebutuhan air.
Dimusim kemarau bila catcment area masih baik dapat berfungsi
sebagai pensuplai air yang relatif baik dan menguntungkan. Tetapi tidak
jarang terjadi jika pada musim kering tiba, suatu embung sama sekali
tidak dapat diharapkan airnya, dan kalau sudah demikian tak bisa lain
areal dibiarkan kekeringan dan kebutuhan akan air tidak terpenuhi.
Dalam menentukan lokasi embung perlu diperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
1. Tujuan pembangunan embung
2. Keadaan topografi, tempat embung merupakan cekungan yang
cukup untuk menampung air, lebih disukai yang keadaan geologi
tekniknya yang tidak lulus air sehingga kehilangan air sedikit
3. Keadaan hidrologi dan klimatologi
4. Rencana bahan timbunan yang tersedia di lokasi
5. Hubungan dengan bangunan-bangunan pelengkap
Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Provinsi Sulawesi Tenggara
-----------------------------
2015
dan
bertekanan,
sehingga
pemberian
air
tidak
menerus/kontinyu
2015
tubuh
embung
atau
dinding
kolam
terhadap
peluapan.
Faktor-faktor yang penting adalah dalam pemilihan tipe/jenis embung
antara lain adalah tujuan pembangunan, keadaan klimatologi, hidrologi,
geologi
dan
topografi
setempat,
keadaan
di
daerah
genangan,
2015
2015
urugan
homogen
atau
urugan
majemuk.
Yang
perlu
terhadap
rembesan.
Dibidang
kontak
antara
pasangan
2015
Volume total waduk terdiri dari volume waduk aktif (active storage),
volume waduk tidak aktif (inactive storage) dan volume waduk mati
(dead storage). Dalam pemilihan metode dalam penentuan volume total
waduk akan dipertimbangkan data-data dan hasil analisis yang ada.
Penentuaannya didasarkan 3 (tiga) faktor, yaitu berdasar data topografi
(Vp), berdasar debit aliran masuk embung (Vb) dan berdasarkan
kebutuhan (Vu).
Dari ketiga besaran tersebut di atas (Vu, Vb dan Vp) dipilih yang terkecil
sebagai
volume/kapasitas tampung desain embung (Vd). Bila Vb atau Vp yang
menentukan, maka kemampuan embung melayani berbagai keperluan
akan berkurang yaitu tidak sebesar yang diperlukan (Vu), tetapi hal ini
bisa dilakukan dengan cara mengoptimalkan potensi air (debit andalan)
yang ada atau dengan sistem golongan dan rotasi. Dan untuk keperluan
air baku penduduk tetap diprioritaskan, bahkan bila debit yang tersedia
atau topografi yang ada tidak cukup untuk kebutuhan air baku
Berdasarkan beberapa pertimbangan seperti diuraikan di atas, maka
untuk lokasi Embung Lagundi dan direncanakan embung tipe gravity
dari pasangan batu kali. penduduk maka jumlah penduduk yang
mendapat jatah air akan dibatasi atau dalam satu desa tersebut perlu
dibuat lebih dari satu embung.
Dari hasil analisis hidrologi, bahwa besarnya tampungan desain dan
tinggi efektif untuk embung tersebut (yang menentukan adalah
tampungan topografi/Vp) dengan tinggi efektif 3,50 m.
Dan untuk perencanaan selanjutnya, tinggi efektif embung diambil 3,50
m. Sedangkan untuk pengambilan sumber air baku, kapasitas debit
pengaliran pada pipa didasarkan pada potensi air pada bulan-bulan
kering, yaitu sekitar 20 ltr/det.
Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Provinsi Sulawesi Tenggara
-----------------------------
2015
tinggi
embung
untuk
lokasi
embung
lagundi
seperti
Nama Embung
Tipe Embung
Lagundi
Efektif #)
3,50
Tinggi (m)
Banjir*)
Hf
2.51
1.00
Total
7.01
Keterangan :
*) tinggi banjir dibahas dalam perhitungan hidrolika pelimpah
#) sudah termasuk dead store/tampungan sedimen
Tipe embung
2015
= Gravity (pasangan batu kali)
= 3,50 m
Tipe pelimpah
= + 29.29 m
= + 35.30 m
El. tanggul/deckshear
= + 36.30 m
Pelimpah yang dipakai pada studi ini adalah pelimpah overflow jenis
ambang lebar. Bilamana pondasi berjenis batu sehingga tubuh embung
dipilih dari tipe pasangan batu/beton atau komposit, maka pelimpah
yang paling cocok adalah pelimpah bertipe overflow. Pelimpah jenis ini
dibangun menyatu dengan tubuh embung dengan tipe pelimpah
ambang lebar. Pelimpah tipe ini umumnya ditempatkan pada alur
terdalam, sehingga aliran yang melalui pelimpah dapat dialirkan
kembali pada alur di sebelah hilir yang ada. Tubuh pelimpah berupa
gravity dengan mercu berambang lebar. Di hilir mercu, tubuh pelimpah
dibuat dengan kemiringan minimal 1H : 1 V sebelum aliran masuk
peredam energi. Ambang lebar pada mercu pelimpah dipilih agar
supaya dapat dipakai untuk pejalan kaki (jika diperbolehkan) dan
sekaligus lebih menstabilkan bangunan.
Pelimpah pada embung dengan tipe gravity dari pasangan batu kali,
kemiringan hulu bagian pelimpah direncana dengan kemiringan 1 : 0
atau tegak dan kemiringan hilir minimal diambil 1 : 1 (miring 450),
Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Provinsi Sulawesi Tenggara
-----------------------------
10
2015
lapangan
(existing)
dan
sedapat
mungkin
dibuat
dengan
D.
11
2015
Lokasi Embung
Lagundi
12
Gambar 2-1
UKL-UPL EMBUNG LAGUNDI
KABUPATEN BUTON UTARA
2015
13
2015
Gambar 2.3. Peta Rencana Pola Ruang Strategi RTRW Kabupaten Buton
Utara
14
Gambar 2-3
UKL-UPL EMBUNG LAGUNDI
KABUPATEN BUTON UTARA
2015
prinsip
kegiatan
rencana
pembangunan
Embung
Lagundi bahwa secara prinsip telah disetujui oleh Bupati Buton Utara
dan beberapa izin lainnya dari pihak yang berwenang. Bukti formal
atas persetujuan prinsip tersebut terlampir.
3. Komponen rencana kegiatan yang dapat menimbulkan dampak
lingkungan.
a. Tahap Pra-Konstuksi
1). Penentuan Lokasi dan Trase Embung
Kegiatan ini meliputi identifikasi titik awal dan titik akhir
proyek. pengukuran dan pemasangan patok khususnya untuk
menentukan lengkung kapasitas Embung, serta survey untuk
mendapatkan batas tanah/lahan yang akan digunakan untuk
pembangunan Embung Lagundi.
2). Pembebasan Tanah
Kegiatan
pembebasan
tanah
ada
yang
meliputi
daerah
yang
15
2015
mobilisasi
tenaga
karja
mencakup
kegiatan
kegiatan.
Tenaga
kerja
yang
dibutuhkan
untuk
16
2015
pekerjaan
galian
tanah
dimaksudkan
untuk
pelimpah,
pemadatan
tubuh
embung
serta
17
2015
adanya
kerusakan saluran/irigasi
distribusi
dan
perlengkapannya.
18