Anda di halaman 1dari 64

Pemanfaatan Pemodelan dan

Sistem Dinamik untuk Penyusunan


Strategi Pengendalian
Pencemaran Udara
Dr. Asep Sofyan
Dosen Teknik Lingkungan ITB
Email: asepsofyan@gmail.com,
HP/WA : 081-322-902-009
Tahapan Pengelolaan Hukum dan Peraturan
Pembangunan
Kualitas Udara Perkotaan
Sumber Pencemaran
Udara
1. Penegakan hukum
2. Sumber pencemar potensial Inventarisasi Monitoring
Emisi Ambient
3. Inventarisasi Emisi
4. Monitoring (Pemantauan)
Pemodelan
5. Pemodelan Transport Pencemar Pencemaran Udara
6. Analisis Data dan interpretasi
7. Perencanaan dan Strategi Analisis Data &
Interpretasi

Perencanaan Strategi
Pengendalian &
Pengembangan
Monitoring (pengukuran)
Inventarisasi Emisi

Area bisnis dan transportasi Area industri


Inventarisasi Emisi

Beban emisi (ton/tahun) Grid 1 km x 1 km


Peran Pemodelan Hukum dan Peraturan
Pencemaran Udara Pembangunan

adalah sebagai alat Sumber Pencemaran


(tools) untuk Udara

menganalisis dan
Inventarisasi Monitoring
mengintepretasi hasil Emisi Ambient
inventarisasi emisi dan
pemantauan Pemodelan
Pencemaran Udara
(monitoring) kualitas
udara untuk menyusun Analisis Data &
strategi pengendalian Interpretasi

pencemaran udara. Perencanaan Strategi


Pengendalian &
Pengembangan
Pemodelan
Udara?

Pemodelan Pencemaran Udara


Definisi
Pemodelan pencemaran udara
adalah penggambaran proses
pergerakan pencemar udara
beserta hubungan antar
komponen/variabel
pembentuknya menggunakan
representasi logika dan
matematika.
Reaksi kimia di atmosfer
Manfaat Pemodelan Lingkungan
 Memahami interaksi antar komponen sistem
 Membuat berbagai skenario kebijakan
 Membuat simulasi desain
 Membantu interpretasi hasil pengukuran (sampling)

Perkiraan Model Pengukuran di 24 titik


Proses Pemodelan Lingkungan
Tahapan proses pemodelan pencemaran udara
 Konseptualisasi dan Identifikasi
 Menyusun hipotesis dasar teori (fisika, kimia,
biologi, manajemen)
 Identifikasi struktur model (model 1D, 2D, 3D, dsb)
 Representasi matematika
 Biasanya dalam bentuk diferensial atau persamaan
aljabar
 Untuk sistem pakar dapat pula menggunakan
aturan bahasa (linguistic rules)
 Implementasi numerik
 Menyusun algoritma solusi numerik
 Melakukan perhitungan menggunakan komputer
Tahapan proses pemodelan pencemaran udara (2)
 Estimasi parameter dan Kalibrasi
 Pengaturan parameter model berdasarkan data
pengukuran
 Kalibrasi sehingga seluruh data pengukuran dan
parameter model sesuai
 Pengujian hipotesis
 Pengujian keluaran model terhadap kondisi uji yang
telah ditentukan untuk hipotesis tertentu
 Validasi
 Memastikan kualitas model yang dihasilkan dengan
membandingkannya dengan data pengukuran
Persamaan Fisik/Kimia/Biologi
 Adveksi adalah pergerakan partikel searah gerakan
media, contoh pencemar air bergerak searah aliran
sungai, pencemar udara bergerak searah angin
 Difusi/dispersi adalah pergerakan partikel acak yang
disebabkan oleh gaya tarik antar molekul (gerak
brown), contoh ketika tinta diteteskan ke air, maka
tinta akan menyebar kesegala arah
 Deposisi/sedimentasi adalah pergerakan partikel ke
arah permukaan bumi karena adanya gaya gravitasi
 Reaksi adalah reaksi kimia antar molekul yang
menyebabkan perubahan senyawa molekul
Proses Metode Numerik
 Proses metode numerik adalah proses penyelesaian
persamaan matematika menggunakan bahasa
komputer.
 Model biasanya menggunakan metode grid atau
segmen.
Klasifikasi Model Kualitas Udara
 Klasifikasi model berdasarkan periode waktu:
 Model jangka pendek (short-term) – untuk
beberapa jam sampai hari; untuk skenario kondisi
terburuk
 Model jangka panjang (long-term) – untuk
memprediksi konsentrasi rata-rata tahunan;
menghitung paparan thd kesehatan
 Klasifikasi model berdasarkan reaksi kimia:
 Model tidak reaktif (non-reactive) – contoh untuk
pencemar PM, SO2 dan CO
 Model reaktif – untuk pencemar O3, NO2, dsb.

7/17/2020 15
Klasifikasi Model Kualitas Udara (2)
 Klasifikasi model berdasarkan sistem koordinat
yang digunakan:
 Berbasis Grid
 Wilayah dibagi menjadi sel array

 Contoh Eulerian Multibox Model


http://www.epa.gov/scram
001/images/grid4.jpg
 Trajectory
 Mengikuti pergerakan plume searah angin

 Contoh Lagrangian model

 Klasifikasi model berdasarkan kompleksitas


 Screening: estimasi sederhana, digunakan data meteorologi
untuk memprediksi
 Refined: memiliki proses fisika dan kimia atmosfer yang lebih
detail, memerlukan input data yang lebih kompleks

7/17/2020 16
Klasifikasi Model Kualitas Udara (3)
 Klasifikasi model berdasarkan sumber pencemar:
 Gas beracun, gas berbau, gas bertekanan, partikulat
 Sumber tunggal, banyak sumber (multi)
 Sumber titik (cerobong), sumber garis (lalu lintas), sumber
area (landfill), sumber volumes (conveyor, vent di gedung
bertingkat)
 Klasifikasi model berdasarkan sumber data:
 Pendekatan analisis sumber
 Pendekatan analisis reseptor
 Klasifikasi model berdasarkan aplikasi:
 Model meteorologi, model emisi, model fotokimia, model
dispersi, model reseptor
7/17/2020 17
Pendekatan Analisis Sumber
Konsentrasi ✓ Identifikasi lokasi sumber
Ambient pencemar (kawasan
Hasil Perhitungan industri, jalan raya, dsb)
✓ Identifikasi sumber potensial
sbg emisi primer (PM, NOx,
SO2, dsb)
Model Sumber ✓ Deskripsikan proses fisik
(Source Model) dan kimia yang sesuai
✓ Catat potensi pembentukan
emisi sekunder (O3)
✓ Identifikasi sumber yang
Karakteristik Karakteristik paling efektif dapat
Emisi Dispersi dikendalikan

Bottom Up
Pendekatan Analisis Reseptor
Top Down ✓ Cari lokasi pemantauan
yang memiliki tingkat
pencemaran tinggi
Karakteristik Karakteristik ✓ Identifikasi komposisi kimia
Sumber Ambien dari PM
✓ Deskripsikan perkiraan
dampak sumber
✓ Catat PM primer dan
sekunder
Model Reseptor (Receptor
✓ Identifikasi sumber yang
Model)
paling efektif dapat
dikendalikan

Dampak Sumber
Hasil Perhitungan
Contoh Model Kualitas Udara US EPA

7/17/2020 20
Klasifikasi model berdasarkan skala spasial
 Microscale (10 - 100 m) dan Middle-scale (100 -
500 m) – bau, debu, pencemar B3.
 Neighborhood scale (500 m - 4 km) – emisi
kendaraan, rumah tangga, emisi primer industri.
 Urban scale (4 - 100 km) – ozone, sulfat dan nitrat
sekunder, kebakaran hutan.
 Continental scale (1.000 – 10.000 km) – debu
gurun sahara, gurun asia, kebakaran hutan skala
besar.
 Global scale (> 10.000 km) – GRK, halocarbons,
black carbon.
21
Eulerian Vs Lagrangian Model
Eulerian vs. Lagrangian
 Eulerian  Lagrangian
 Fixed coordinate  Moving coordinate

 Focus on the statistical properties of fluid  Focus on the statistical properties of the
displacements of groups of particles
velocities
 No closure problem
 Eulerian statistics are readily measurable
 Difficult to accurately determine the
 Directly applicable when there are required particle statistics
chemical reactions  Not directly applicable to problems
 Closure problem – no generally valid involving nonlinear chemical reactions
solutions
Eulerian Model
Eulerian Model
Skema Lagrangian Model
Lagrangian output
15/02/02 12TU 9.5-10.5km

19/02/02 12TU 8-9km


Lagrangian
MODEL GAUSS
Model Gauss merupakan model dispersi kepulan
pencemar dari cerobong yang paling sederhana
dan paling banyak dipergunakan.

Contoh Output Model Gauss


Sumber Titik

7/17/2020 29
Model Dispersi Gauss
 Menggunakan asumsi bahwa
 penyebaran pencemar dari cerobong mengikuti persamaan
difusi molekular
 Konsentrasi pencemar secara horisontal dan vertikal
berdistribusi normal (double Gaussian distribution)
 Penyebaran dan bentuk kepulan pencemar mengikuti
kondisi meteorologi X
Z

Model Gauss tidak Q


cocok untuk
• Model regional,
• Topografi yang u
komplek
Y
• Terjadi konveksi
• Terjadi pencemar H
dari ground
7/17/2020 30
PERSAMAAN MODEL GAUSS

C ( x, y , z ) =
Q 
exp −

1 y 2
+
( z − H ) 
2 

  
2 y  z u  2   y
2
 z 
2

31
Model Dispersi dan Trajektori
Pencemaran Udara HYSPLIT
 HYSPLIT (Hybrid Single-Particle Langrangian Integrated
Trajectory) adalah model trajectory pencemaran udara
buatan Air Resources Lab, NOAA, Amerika Serikat.
 HYSPLIT menggunakan pendekatan Langrangian, yaitu
perhitungan hanya dilakukan sepanjang trajectory, tidak
semua grid.
Persamaan umum yang digunakan untuk Trajektori

𝑃𝑚𝑒𝑎𝑛 𝑡 + ∆𝑡
= 𝑃𝑚𝑒𝑎𝑛 𝑡
1
+ 𝑉 𝑃𝑚𝑒𝑎𝑛 , 𝑡 + 𝑉 𝑃𝑚𝑒𝑎𝑛 𝑡 + 𝑉 𝑃𝑚𝑒𝑎𝑛 , 𝑡 ∆𝑡 , 𝑡 + ∆𝑡 ∆𝑡
2

3D Model, model dispersi persamaan ditunjukan dengan


menambahkan komponen turbulensi

𝑋𝑓𝑖𝑛𝑎𝑙 𝑡 + ∆𝑡 = 𝑋𝑚𝑒𝑎𝑛 𝑡 + ∆𝑡 + 𝑈′ 𝑡 + ∆𝑡 ∆𝑡

𝑍𝑓𝑖𝑛𝑎𝑙 𝑡 + ∆𝑡 = 𝑍𝑚𝑒𝑎𝑛 𝑡 + ∆𝑡 + 𝑊′ 𝑡 + ∆𝑡 ∆𝑡
Contoh output
Eulerian 3D
 Eulerian Multi-box Model

Ilustrasi Multi-Grid Contoh Output Model Eulerian 3D


Pengaturan Domain dan Grid Model
 Grid horisontal dan
vertikal (3 dimensi)
Sistem Dinamik
untuk Pengelolaan
Pencemaran Udara
Pemanfaatan Sistem Dinamik
Sistem dinamik memecahkan permasalahan
pencemaran udara dengan menggunakan pendekatan
teknik dan manajemen berdasarkan metode analisis
logika dan model matematika.
Fenomena fisik Struktur :
contoh siklus air
unsur
Fenomena fisik pembentuk
adalah fenomena fenomena dan
yang tidak pola keterkaitan
melibatkan campur antar unsur
tangan manusia tersebut
atau keputusan
manusia

Sistem :

Suatu sistem adalah suatu


Fenomena sosial fenomena yang strukturnya
contoh pencemaran telah diketahui
udara dari industri,
transportasi dan Perilaku:
domestik
perubahan suatu
Fenomena sosial besaran/variabel
adalah segala dalam suatu
sesuatu yang kurun waktu
dipengaruhi oleh tertentu, baik
kegiatan atau kuantitatif
aktivitas manusia maupun
yang diwujudkan kualitatif
oleh keputusan-
keputusannya
• Suatu sistem adalah suatu fenomena yang
strukturnya telah diketahui
• Suatu sistem merupakan suatu gabungan dari
beberapa bagian yang bekerja untuk tujuan bersama.
• Suatu sistem dapat terbentuk dari sejumlah orang
dan/atau sejumlah komponen fisik

Persoalan (Problem)

• Suatu fenomena yang kehadirannya tidak diinginkan,


contoh: jumlah pencemar udara terus meningkat.
• Suatu fenomena yang ingin diwujudkan. Contoh:
target udara bersih dan segar yang ingin dicapai pada
tahun 2022.
• Suatu kesenjangan (gap) antara keadaan sebenarnya
(actual state) dengan keadaan yang diinginkan (goal).
Thompson, 2007
Sumber: M. Tasrif,
2015
Fenomena Struktur Fenomena
Pola Karakteristik Perilaku Sistem
Sumber: M. Tasrif, 2015
Exogeneus variabel

Indigeneous variabel Indigeneous variabel


Overview of the system dynamics modeling approach
Jia, 2017
Jia, 2017
Jia, 2017
Jia, 2017
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai