Anda di halaman 1dari 68

1

Penyebab Pencemaran Udara Seringkali


Menjadi Polemik di Masyarakat

Jakarta, CNBC Indonesia - Sudah bukan rahasia lagi bahwa beberapa


waktu lalu kualitas udara di Jakarta berada dalam kategori tidak sehat Liputan6.com, Jakarta, 22 Agustus 2023 - Analisis yang
dan tak layak hidup. Hal ini pun menjadi sorotan nasional dan global. dilakukan oleh Institute For Development of Economics and
Hal ini pun membuat banyak orang ingin mengetahui penyebab polusi Finance (INDEF) menunjukkan 42,3 persen masyarakat di
udara tersebut. media sosial menganggap Pembangkit Listrik Tenaga Uap
Beberapa orang menuding Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) (PLTU) batu bara sebagai kontributor utama polusi udara di
berbasis batu bara sebagai penyebab buruknya kualitas udara di kota Jakarta.
Jakarta dan sekitarnya. Data dari analisis Continuum INDEF juga menunjukkan, 9.500
Namun, fakta berkata lain, penyebab utama polusi udara di ibu kota masyarakat di media sosial yang diamatinya menganggap
berasal dari kendaraan bermotor. energi sebagai sektor yang dianggap sebagai penyumbang
Laporan itu juga menepis kabar bahwa dugaan polusi udara karena polusi udara tertinggi di Jakarta.
PLTU di Suralaya yang berdiri di Cilegon, Provinsi Banten, karena
pergerakan angin yang tidak mengarah ke Jakarta.
2
Peran Pemodelan Pencemaran Udara

• Pemodelan membantu dalam mengidentifikasi dan


memahami sumber-sumber pencemaran udara,
baik itu sumber alami seperti gunung berapi dan
kebakaran hutan, maupun sumber buatan manusia
seperti kendaraan bermotor, industri, dan
pembangkit listrik.
• Pemodelan pencemaran udara dapat membantu
perencanaan tata letak kota dan penempatan
industri agar dampak pencemaran udara dapat
diminimalisir. Ini termasuk menentukan lokasi jalan
raya, zona industri, dan area pemukiman.

3
Peran Pemodelan Pencemaran Udara (2)

• Pemodelan dapat digunakan untuk menilai dampak


pencemaran udara terhadap kesehatan manusia.
• Pemodelan memberikan data yang dapat digunakan oleh
pembuat kebijakan untuk membuat regulasi yang lebih
efektif dalam mengontrol emisi polutan.
• Dalam kejadian darurat, seperti kebakaran hutan atau
kecelakaan kimia, pemodelan pencemaran udara dapat
digunakan untuk memprediksi penyebaran polutan dan
memberikan rekomendasi untuk evakuasi atau tindakan
lainnya untuk melindungi masyarakat.
4
Definisi Pemodelan Pencemaran Udara

• Pemodelan pencemaran udara adalah proses matematis dan


komputasional untuk mensimulasikan konsentrasi dan penyebaran
polutan di atmosfer. Model ini menggunakan persamaan matematika
untuk merepresentasikan proses fisik dan kimia yang mempengaruhi
polutan udara, termasuk emisi, transportasi, dispersi, transformasi kimia,
dan deposisi.
• Model pencemaran udara dapat berskala lokal hingga global, masing-
masing dengan aplikasi spesifik untuk memahami dan mengelola kualitas
udara. Keakuratan model ini sangat tergantung pada data yang akurat dan
pemahaman yang komprehensif tentang dinamika atmosfer.

5
Manfaat Pemodelan Pencemaran Udara
• Mengatasi keterbatasan kegiatan
pengukuran/monitoring dan analisis data
• Mengetahui dampak sebuah kebijakan/proyek
baru
Hasil pengukuran di 24 titik
• Mengetahui skenario terbaik untuk rencana
jangka pendek/panjang
• Menganalisis risiko pencemaran udara terhadap
kesehatan
Hasil pemodelan
6
Posisi Pemodelan dalam
Komponen Pengelolaan
Pencemaran Udara

1. Menetapkan hukum dan peraturan


perundangan
2. Menganalisis sumber pencemaran udara
3. Melakukan inventarisasi emisi dari berbagai
sumber pencemaran udara
4. Melakukan pemantauan (monitoring) udara
ambien;
5. Melakukan pemodelan pencemaran udara
menggunakan model dispersi;
6. Melakukan analisis data dan interpretasi untuk
menilai dampak dan risiko pencemaran udara;
7. Menetapkan perencanaan strategi
pengendalian dan pengembangan untuk
memperbaiki kualitas udara
Klasifikasi Pemodelan Pencemaran Udara

1. Model Gaussian: Menggunakan persamaan Gaussian


untuk mendeskripsikan dispersi polutan dari sumber titik.
2. Model Lagrangian: Mengikuti massa udara individual dan
polutan di dalamnya seiring bergerak melalui atmosfer.
3. Model Eulerian: Memecah wilayah menjadi grid dan
menghitung transfer polutan antar sel grid.

8
Model Gaussian
Model Gaussian

• Model Gaussian adalah jenis model pemodelan dispersi pencemaran udara yang
digunakan untuk memperkirakan dan memprediksi penyebaran polutan di atmosfer dari
berbagai jenis sumber emisi. Model ini didasarkan pada asumsi bahwa polutan akan
menyebar dalam pola yang simetris dan normal (distribusi Gaussian) dari sumbernya,
dan konsentrasi polutan akan menurun dengan jarak dari sumber.
• Model Gaussian telah digunakan secara luas dalam perencanaan lingkungan dan
penilaian dampak kesehatan karena kesederhanaan dan efisiensinya dalam
perhitungan. Namun, model ini memiliki keterbatasan, terutama dalam kondisi di
mana asumsi-asumsi dasar (seperti homogenitas atmosfer dan stabilitas) tidak
terpenuhi, seperti dalam kondisi cuaca yang sangat bervariasi atau di area dengan
topografi yang kompleks.

10
Model Gaussian
• Paling banyak digunakan karena
direkomendasikan oleh berbagai X
Z
kementerian lingkungan di dunia,
diantaranya oleh US EPA dan KLHK RI. Q
• Berdasarkan asumsi:
• Penyebaran plume (kepulan asap) u
dihitung berdasarkan molecular
diffusion (difusi molekular) Y
• Penyebaran konsentrasi plume ke H
arah horisontal dan vertikal dihitung
berdasarkan distribusi normal
(double Gaussian distribution)
• Penyebaran dan bentuk plume
mengikuti kondisi meteorologi
(kecepatan dan arah angin)
11
Penyebaran konsentrasi plume ke arah horisontal dan vertikal dihitung berdasarkan distribusi normal
(double Gaussian distribution)

Data terdistribusi Normal

Data tidak terdistribusi Normal


Persamaan Gaussian Standar:
Persamaan Gaussian Standar:
Persamaan Fisik/Kimia
• Adveksi adalah pergerakan partikel searah gerakan media, contoh pencemar air
bergerak searah aliran sungai, pencemar udara bergerak searah angin
• Difusi/dispersi adalah pergerakan partikel acak yang disebabkan oleh gaya tarik
antar molekul (gerak brown) atau karena gerakan partikel dari konsentrasi tinggi
ke konsentrasi rendah, contoh ketika tinta diteteskan ke air, maka tinta akan
menyebar kesegala arah
• Deposisi/sedimentasi adalah pergerakan partikel ke arah permukaan bumi
karena adanya gaya gravitasi
• Reaksi adalah reaksi kimia antar molekul yang menyebabkan perubahan senyawa
molekul
Model AERMOD

• AERMOD adalah model dispersi atmosfer yang dikembangkan oleh U.S.


Environmental Protection Agency (EPA) dan merupakan perbaikan dari
model Gaussian klasik. AERMOD menggabungkan pemahaman yang lebih
baik tentang transfer massa di atmosfer bawah dengan kemajuan dalam
pemodelan numerik dan komputasi. Model ini dirancang untuk
memperkirakan konsentrasi polutan di berbagai skala jarak dari sumber
titik, garis, dan area di bawah berbagai kondisi meteorologi dan topografi.
• AERMOD merupakan langkah maju yang signifikan dalam pemodelan
dispersi polutan dan telah menjadi standar industri dalam banyak aplikasi
yang berkaitan dengan perencanaan lingkungan dan penilaian dampak
kesehatan.

16
Perbaikan di Model AERMOD

1. Perlakuan Khusus untuk Lapisan Batas Atmosfer


2. Penggunaan Data Meteorologi yang Lebih Detail
3. Pemodelan Topografi Kompleks
4. Pemodelan Sumber Area dan Volume
5. Pemodelan Deposisi
6. Pemodelan Building Downwash
7. Pemodelan Plume Rise
8. Pemodelan untuk Kondisi Stabilitas Atmosfer Khusus

17
Perlakuan Khusus untuk Lapisan Batas Atmosfer

• AERMOD memperkenalkan konsep


lapisan batas planetarium (Planetary
Boundary Layer/PBL) yang
menggambarkan bagaimana polutan
bergerak dan menyebar dalam
lapisan atmosfer di mana manusia
hidup dan bernapas.
• Model ini menggunakan profil (Sumber: Oke, 2006)
vertikal untuk kecepatan angin,
turbulensi, dan stabilitas atmosfer
Lapisan batas planetarium (Planetary Boundary Layer, PBL), juga dikenal
yang lebih realistis, yang berubah sebagai lapisan batas atmosfer, adalah bagian terbawah dari atmosfer
tergantung pada waktu dalam sehari yang langsung dipengaruhi oleh permukaan bumi melalui proses seperti
adveksi, difusi, dan konveksi.
dan kondisi cuaca.
18
Penggunaan Data Meteorologi yang Lebih Detail

• AERMOD memanfaatkan data


meteorologi permukaan dan
data profil atas yang lebih detail,
yang memungkinkan model
untuk menyesuaikan
perhitungan dispersi
berdasarkan kondisi atmosfer
aktual. Ini termasuk penggunaan
data dari Sounding Atmosfer
atau data meteorologi yang
diukur dari menara.
(Sumber: USEPA)
19
Perbaikan di Model AERMOD

Pemodelan Topografi Kompleks


• AERMOD mampu mempertimbangkan pengaruh topografi yang tidak rata pada dispersi polutan.
Ini memungkinkan model untuk memberikan estimasi yang lebih akurat tentang konsentrasi
polutan di daerah dengan fitur topografi yang signifikan.
Pemodelan Sumber Area dan Volume
• Model ini memperkenalkan konsep sumber area dan volume yang lebih canggih, yang
memungkinkan untuk pemodelan yang lebih tepat dari berbagai jenis sumber emisi, seperti lalu
lintas jalan raya yang tersebar atau emisi dari area industri yang luas.
Pemodelan Deposisi
• AERMOD termasuk mekanisme untuk memodelkan deposisi kering dan basah, memungkinkan
untuk perhitungan yang lebih akurat dari deposisi polutan ke tanah atau permukaan air.

(Sumber: USEPA) 20
Perbaikan di Model AERMOD

Pemodelan Building Downwash


• AERMOD memperhitungkan efek "downwash" yang terjadi ketika aliran udara terdistorsi oleh
bangunan, yang dapat meningkatkan konsentrasi polutan di tingkat tanah di dekat sumber emisi.
Pemodelan Plume Rise
• Model ini memiliki algoritma yang lebih baik untuk menghitung kenaikan plume dari sumber
panas atau buangan yang memiliki momentum, seperti asap dari cerobong asap.
Pemodelan untuk Kondisi Stabilitas Atmosfer Khusus
• AERMOD memperbaiki estimasi dispersi polutan dalam kondisi atmosfer stabil dan tidak stabil,
yang merupakan peningkatan dari model Gaussian yang lebih sederhana yang tidak selalu
menangani kondisi stabil dengan baik.

(Sumber: USEPA) 21
Contoh Keluaran Model Aermod

22
Model Lagrangian
Model Lagrangian

• Model Lagrangian adalah pendekatan yang


melacak perjalanan paket udara individual (atau
'parcel') dan polutan yang terkandung di
dalamnya seiring bergerak melalui atmosfer.
• Dalam model Lagrangian, pergerakan paket
udara dihitung berdasarkan vektor kecepatan
angin dan perubahan kecepatan tersebut
seiring waktu. Dispersi polutan dalam paket
udara tersebut kemudian dimodelkan
menggunakan teori statistik atau stokastik,
seringkali dengan asumsi bahwa pergerakan
polutan mengikuti pola distribusi probabilitas
tertentu.

24
Persamaan Model Lagrangian

• Persamaan yang digunakan


dalam model Lagrangian
biasanya melibatkan
persamaan diferensial yang
menggambarkan perubahan
posisi dan konsentrasi polutan
dalam parcel udara tersebut.
• Model ini sering kali
menggunakan metode
numerik seperti Monte Carlo
atau metode partikel untuk
menyelesaikan persamaan-
persamaan ini secara numerik.

25
Model CALPUFF

• CALPUFF adalah model pemodelan dispersi atmosferik yang kompleks dan non-
steady-state yang digunakan untuk menilai dampak pencemaran udara jarak jauh.
Model ini menggunakan pendekatan Lagrangian untuk melacak 'puffs' atau
kelompok polutan dalam atmosfer.
• Model ini memperhitungkan berbagai proses fisik dan kimia yang mempengaruhi
transportasi dan transformasi polutan dalam atmosfer, termasuk adveksi, dispersi,
deposisi (baik kering maupun basah), transformasi kimia, dan interaksi dengan
permukaan bumi. Persamaan-persamaan ini tidak hanya menggambarkan
pergerakan dan perubahan konsentrasi polutan tetapi juga perubahan dalam kondisi
meteorologi yang mempengaruhi pergerakan dan penyebaran polutan.

26
Puff Model (CALPUFF)

• Gaussian menggunakan prinsip penyebaran Plume yang mengikuti


garis lurus seperti sinar senter.
Puff
• Untuk memperbaiki kekurangan dari Gaussian Plume Model,
dibuat Puff Model. Contoh software model puff model adalah
CALPUFF. Perbandingan Model Puff dan Plume

• CALLPUF merupakan non-steady state Lagrangian puff dispersion


model.
• Kelebihan CALPUFF dibandingkan Model Dispersi Gauss adalah
dapat mensimulasikan secara lebih realistis untuk kondisi yang
calm wind, kondisi stagnan, terrain yang kompleks, dan kondisi
pesisir yang memiliki angin laut dan darat
Puff models
27
Persamaan Model CALPUFF

1. Persamaan Adveksi: Menggambarkan pergerakan puff berdasarkan kecepatan angin yang berubah-ubah di atmosfer.
2. Persamaan Dispersi: Menggambarkan penyebaran puff karena turbulensi atmosferik, yang dihitung menggunakan
koefisien dispersi yang bervariasi di ruang dan waktu.
3. Persamaan Konsentrasi: Menggambarkan perubahan konsentrasi polutan dalam puff seiring waktu, termasuk sumber
dan penurunan polutan.
4. Persamaan Deposisi: Menggambarkan deposisi kering dan basah polutan dari puff ke permukaan bumi.
5. Persamaan Transformasi Kimia: Menggambarkan reaksi kimia yang mengubah komposisi kimia polutan dalam puff.
6. Persamaan Interaksi dengan Permukaan: Menggambarkan bagaimana polutan berinteraksi dengan permukaan bumi,
termasuk penyerapan dan emisi kembali.
7. Persamaan Pengaruh Topografi: Menggambarkan bagaimana topografi lokal mempengaruhi pergerakan dan dispersi
puff.
8. Persamaan Pengaruh Stabilitas Atmosfer: Menggambarkan bagaimana stabilitas atmosfer mempengaruhi penyebaran
vertikal dan horizontal polutan.

28
Persamaan Model CALPUFF : Adveksi

• Adveksi adalah proses transportasi polutan oleh aliran angin. Dalam model CALPUFF,
adveksi puff dihitung menggunakan persamaan yang menggambarkan pergerakan
puff berdasarkan kecepatan angin lokal yang diukur atau diprediksi. Persamaan
adveksi dasar untuk komponen horizontal dapat ditulis sebagai:

29
Persamaan Model CALPUFF : Dispersi

• Dispersi menggambarkan
penyebaran polutan dalam puff
karena turbulensi atmosfer.
• Dalam model CALPUFF, dispersi
dihitung menggunakan
persamaan yang
menggambarkan perubahan
dalam dimensi puff berdasarkan
koefisien dispersi yang
bervariasi di ruang dan waktu.
• Persamaan dispersi dapat
diwakili sebagai perubahan
dalam standar deviasi dari
distribusi konsentrasi polutan
dalam puff.

30
Contoh output Calpuff View

31
Contoh Studi Komprehensif Calpuff

Mateusz Rzeszutek, 2019


32
Model CALPUFF vs AERMOD

• Pemilihan antara model


Lagrangian dan Gaussian
seringkali bergantung pada
tujuan spesifik pemodelan,
data yang tersedia, dan
sumber daya komputasi.
• Dalam beberapa kasus,
penggunaan model hibrid
yang menggabungkan kedua
pendekatan mungkin
memberikan hasil yang lebih
optimal.

33
Model Lagrangian Random Particle

• Model Lagrangian Random Particle (LRPM) adalah teknik pemodelan dispersi pencemaran udara yang menggabungkan
pendekatan Lagrangian dengan metode stokastik. Dalam model ini, dispersi polutan di atmosfer diwakili oleh sejumlah
besar partikel virtual yang bergerak melalui medan aliran udara. Pergerakan partikel-partikel ini dipengaruhi oleh adveksi
dengan aliran udara besar dan oleh proses stokastik yang meniru efek turbulensi atmosfer.
• Kelebihan LRPM
1. Fleksibilitas: Dapat menangani kondisi atmosfer yang berubah-ubah dan topografi yang kompleks.
2. Realisme: Menyediakan representasi yang lebih realistis dari proses dispersi acak yang terjadi di atmosfer.
3. Back-Trajectory Analysis: Dapat digunakan untuk melacak asal-usul polutan dengan menghitung lintasan mundur
partikel.
• Kekurangan LRPM
1. Intensif Komputasi: Membutuhkan sumber daya komputasi yang besar, terutama untuk simulasi dengan banyak
partikel.
2. Ketergantungan pada Data: Memerlukan data meteorologi yang akurat dan rinci untuk menghasilkan hasil yang
valid.
3. Kompleksitas: Mungkin lebih sulit untuk diimplementasikan dan diinterpretasikan dibandingkan dengan model
yang lebih sederhana.
34
Contoh Lagrangian Random Particle
Top-view of distribution of particles – San Diego harbor

1 km horizontal resolution 444 m horizontal resolution

Meteorology: MM5 model; Dispersion: Lagrangian Random Particle Dispersion Model


35
Contoh
Lagrangian
Random Particle

Top-view of
distribution of
particles –
San Diego
harbor

36
Model Back Trajectory

• Model Lagrangian memiliki kemampuan


analisis back-trajectory atau penelusuran
kembali lintasan.
• Model dapat digunakan untuk
menentukan asal-usul polutan dengan
melacak kembali pergerakan paket udara
ke lokasi asalnya, berlawanan dengan
arah waktu.
• Contoh software back trajectory adalah
HYSPLIT (Hybrid Single-Particle Lagrangian (Sumber: Lin Su, 2015)
Integrated Trajectory).
37
Model Eulerian
Model Eulerian

• Model Eulerian dalam pemodelan


pencemaran udara adalah pendekatan yang
memetakan konsentrasi polutan pada grid
tetap dalam ruang.
• Berbeda dengan model Lagrangian yang
mengikuti pergerakan paket udara individual,
model Eulerian fokus pada perubahan
konsentrasi polutan di lokasi tetap seiring
waktu.
• Hal ini dilakukan dengan menyelesaikan
persamaan konservasi massa untuk polutan
dalam volume kontrol yang didefinisikan oleh
grid model.

39
Model Eulerian 3 Dimensi
Eulerian vs Lagrangian Model

• Eulerian • Lagrangian
– koordinat tetap – koordinat bergerak
– fokus pada kecepatan fluida – fokus pada pergerakan kelompok partikel
– tidak langsung berlaku untuk masalah yang
– menghitung secara langsung ketika ada
melibatkan reaksi kimia nonlinier
reaksi kimia
Eulerian vs Lagrangian Model

• Eulerian • Lagrangian
– koordinat tetap – koordinat bergerak
– fokus pada kecepatan fluida – fokus pada pergerakan kelompok partikel
– tidak langsung berlaku untuk masalah yang
– menghitung secara langsung ketika ada
melibatkan reaksi kimia nonlinier
reaksi kimia
Persamaan Umum Model Eulerian

• Model-model seperti CMAQ (Community Multiscale Air Quality) dan CAMx


(Comprehensive Air Quality Model with extensions) adalah contoh dari model
Eulerian yang digunakan secara luas.
• Persamaan dasar dalam model Eulerian untuk transport polutan adalah
persamaan adveksi-difusi, yang juga dikenal sebagai persamaan transport.
Persamaan ini menggabungkan beberapa proses fisik utama:
– Adveksi: Transport polutan oleh aliran angin.
– Difusi: Penyebaran polutan karena turbulensi atmosfer.
– Sumber dan Penurunan: Emisi polutan ke dalam atmosfer dan penghapusan
polutan dari atmosfer melalui proses seperti deposisi atau reaksi kimia.

43
Persamaan Umum Model Eulerian (2)

44
Kelebihan Model Eulerian

Kelebihan Model Eulerian


1. Kemampuan untuk Menangani Konsentrasi Tinggi: Model ini efektif dalam memodelkan area dengan
konsentrasi polutan yang tinggi dan interaksi antara polutan yang berbeda.
2. Pemodelan Reaksi Kimia: Model Eulerian sangat cocok untuk memasukkan reaksi kimia kompleks antara
berbagai polutan.
3. Pemodelan pada Skala Besar: Pendekatan ini cocok untuk pemodelan skala regional hingga global karena dapat
menangani banyak sumber dan proses fisik secara simultan.

Kekurangan Model Eulerian


1. Kebutuhan Komputasi Tinggi: Memerlukan sumber daya komputasi yang signifikan, terutama untuk grid dengan
resolusi tinggi.
2. Keterbatasan pada Skala Kecil: Mungkin tidak akurat pada skala waktu dan ruang yang sangat kecil karena
asumsi homogenitas pada grid.
3. Kesulitan dengan Sumber Bergerak: Tidak seefektif model Lagrangian dalam menangani sumber polutan yang
bergerak, seperti kendaraan.
45
Komponen Pemodelan Pencemaran
Udara Eulerian

● Proses gas
● Proses aerosol
● Proses pembentukan awan
● Proses radiatif
● Proses meteorologi
● Proses transport
● Proses di permukaan

Jacobson, 2005
Hasil Pemodelan Eulerian Level Pulau (Asep Sofyan dkk, 2019)

Musim Penghujan : Januari Musim Kemarau : Agustus


Hasil Pemodelan Eulerian Level Provinsi (Asep Sofyan dkk, 2019)

Musim Penghujan : Januari Musim Kemarau : Agustus


Hasil Pemodelan Eulerian Level Provinsi (Asep Sofyan dkk, 2019)

Musim Penghujan : Januari Musim Kemarau : Agustus


Hasil Pemodelan Eulerian Level Provinsi (Asep Sofyan dkk, 2019)

Musim Penghujan : Januari Musim Kemarau : Agustus


Hasil Pemodelan Eulerian Level
Kota di DKI Jakarta
(Asep Sofyan dkk, 2019)
Inventarisasi Emisi Per
Kabupaten/Kota

Data traffic transportasi Sebaran kawasan industri

IE Jabodetabek

Sebaran daerah Komersial Kepadatan Penduduk


Model Eulerian 3 Dimensi

● Eulerian Multi-box Model

Ilustrasi Multi-Grid Contoh Output Model Eulerian 3D


Pengaturan Domain dan Grid Model
● Grid horisontal dan
vertikal (3 dimensi)
Contoh Eulerian
Model 3 Dimensi

Sumber: Youtube
Link:
https://youtu.be/rFBS2qGqKQo

Keterangan:
Hourly surface ozone
concentrations [ppbv], 2005
modeled by model CAMxv5.40
at 30 km x 30 km resolution
using SAPRC99 mechanism.
Simulated at the Department of
meteorology and environmental
protection, Faculty of
Mathematics and Physics,
Charles University in Prague,
Czech Republic.
Website: https://www.windy.com/
Terima kasih
Informasi lebih
lanjut hubungi:
www.ecoedu.id

Jadwal 2023
Informasi lebih
lanjut hubungi:
www.ecoedu.id

Jadwal 2024
Informasi lebih
lanjut hubungi:
www.ecoedu.id

Jadwal 2024

Anda mungkin juga menyukai