Beberapa Istilah
PARAMETER 2. Sampling
Keseluruhan subjek
a. Partikulat (PM10) Penentuan penelitian:
kadar pencemar udara Populasi
b. Karbondioksida (CO)
diubah menjadi angka Seluruh air sungai Kali
c. Sulfur dioksida (SO2). yang tidak mempunyai Banjir Kanal
satuan
d. Nitrogen dioksida (NO2). Sebagian atau wakil dari
Penentuan populasi yang diteliti:
e. Ozon (O3) Sampel
10 botol air dari 10
titik air sungai Kali
Kemudahan dan Banjir Kanal
ISPU = Indeks Standar
keseragaman informasi
Pencemar Udara
kualitas udara ambien Teknik Probability
kepada masyarakat di lokasi (KEP 45 / MENLH / 1997 ) Sampling Sampling
dan waktu tertentu serta Non Probability
Sampling
3. Analisis Laboratorium
Pilih laboratorium yang terakreditasi oleh
KAN,
Pilih metode yang standar (SNI), PERANAN PENTING INDEKS LINGKUNGAN
Pilih instrumen/peralatan yang telah
Membantu dalam perumusan kebijakan
dikalibrasi,
Dikerjakan oleh tenaga profesional. Sarana untuk mengevaluasi efektifitas program
lingkungan
4. Quality Assurance & Quality Control
Membantu dalam mendesain program
Quality Assurance (QA) : prinsip‐prinsip
lingkungan
operasi yang harus diikuti secara
disiplin selama pengumpulan sampel Mempermudah komunikasi dengan publik
sampai dengan analisis sehingga sehubungan dengan kondisi lingkungan
didapatkan data yang berkualitas
Jawablah Soal di Bawah ini....!!
(terjamin) atau data hasil analisis yang
diperoleh mempunyai akurasi pada
level kepercayaan yang tinggi
Quality Control (QC) : untuk mendapat
data yang kredibel, harus dilakukan
oleh analis yang kompeten (sertifikasi
kemampuan operator), sehingga
mampu menghasilkan analisis yang
baik
5. Analisis dan Elaborasi Data
6. Pengambilan Keputusan
Data Primer Vs Sekunder
Data Kualitatif Vs Kuantitaif
Data yang terkumpul dianalisis
INFORMASI
Content:
1. Analisis Statistik
2. Pemodelan Matematik
3. Optimasi
5. Interpretasi
• Contoh:
Pb udara/air/tanah/makanan tubuh
manusia
SIMPUL E:
SOP , UU , PERMENKES
Pengukuran parameter kesehatan lingkungan Merupakan dasar bagi analisis kejadian sehat-
sakit dalam suatu wilayah
• Pada simpul A: pengukuran pada sumbernya
(pengukuran emisi) Diperlukan batasan yg jelas dalam kesehatan
lingkungan
• Pada simpul B: pengukuran komponen
penyebab sakit pada ambient Dinamika Perjalanan Faktor Penyebab Penyakit
• Population at risk tidak selalu dalam satu kawasan 4. Mencemari tanah (produk pertanian)
Kemampuan Mengidentifikasi
STANDAR NORMALITAS
• Populasi mana yg terkena dampak
• Setiap pengukuran baik pada simpul A, B, C
maupun D harus selalu dirujuk terhadap nilai- • Kemungkinan waktu kontak
nilai standar normal sebagai bahan referensi
• Cara kontak atau pemaparan
• Misal: Permenkes tentang air bersih, baku mutu
Standar Normalitas
lingkungan, nilai ambang batas, maximum
acceptable concentration, dll. Setiap hasil pengukuran yg dilakukan harus selalu
dibandingkan dengan nilai-nilai standar normal yang
Paradigma Kesehatan Lingkungan
berlaku:
Menggambarkan hubungan interaktif antara
- PERMENKES NO.70 TAHUN 2016 tentang Standart dan
berbagai komponen lingkungan dengan
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri
dinamika perilaku penduduk.
Desain Studi
Model hubungan berbagai variabel dengan
outcome penyakit 1. Observational
2. Eksperimen
Laboratorium
Lapangan
1. Jenis Agent
4. Waktu paparan
5. Tempat
7. Impuriries
Contoh:
pengukuran Udara
Pemantauan vektor
3. Pengukuran/identifikasi kasus
Fosfat,
Nitrat,
Kekeruhan,
Bakteri coliform
1. Nama dan lokasi, aliran sungai, danau atau kolam yang diuji
2. Lintang dan bujur dari lokasi sumber Langkah 2 : Prosedur pengambilan sampel
3. Tanggal dan waktu pengambilan sumber Hal ini harus ketat, memastikan bhw sampel yg
dikumpulkan harus sampel yg representatif, tidak ada
4. Kondisi cuaca pada saat itu
kontaminasi botol oleh kolektor.
5. Kondisi aliran sungai, danau, atau kolam
Bukanlah hal sepele ketika mengumpulkan sampel dg
6. Warna dan bau air senyawa tkt rendah seperti fosfor.
Langkah 4. Pengolahan sampel air 1. sumber alamiah ; blm pernah atau sedikit mengalami
pencemaran
Sampel harus disaring sebelum pengujian. Dalam
beberapa kasus, langkah penyaringan harus segera 2. sumber air tercemar ; lokasi yg telah mengalami
dilakukan di lapangan setelah sampel dikumpulkan. perubahan atau di bgn hilir sumber pencemar
Analisis sampel perlu dilakukan sesuai protokol yg tidak
3. sumber air yg dimanfaatkan ; lokasi penyadapan atau
memasukkan kontaminan atau membahayakan sampel.
pemanfaatan sumber air
Langkah 5. Analisis
Botol untuk pemeriksaan bakteri
Langkah ini juga dapat menimbulkan masalah.
Selang waktu pemeriksaan 1 jam, atau
Laboratorium harus memiliki pengendalian
maksimal 30 jam jika botol disimpan dalam
mutu/prosedur jaminan di tempat sehingga nilai-nilai
lemari es
analisis tidk diragukan
Botol disterilisasi (180o C selama 20 menit)
Langkah 6. Interpretasi
Mempunyai mulut lebar dan mempunyai tutup
Lembaga atau individu pengamat sampel tersebut perlu
yg masuk ke dalam leher dg diberi kertas
meninjau kembali angka hasil penelitian atau dapat
pelindung yg dikaitkan pada botol sebelum
mengira-ngira sebelumnya. Timbulnya kesalahan tetap
disterilkan.Volume 150 ml diisi air 100 mL, shg
ada baik satu atau dua langkah dalam urutan, dan angka
masih ada sisa ruangan diatas air untuk
akan memberikan keterangan
mencampur contoh sebelum diperiksa
Jenis-jenis sampel air
Untuk pemeriksaan air yg telah diolah seperti
Sampel grab (grab sample): sampel yang PDAM, harus dipakai botol kain yg diberi
diambil secara langsung dari badan air yang natrium thio sulfat untuk menetralisir sisa
sedang dipantau. Sampel ini hanya chlor. Tutup botol dan kertas pelindung dipakai
menggambarkan karakteristik air pada saat sbg satu kesatuan dan dipegang antara jari2
pengambilan sampel. tangan
Sampel komposit (composite sample): sampel Untuk pengambilan sampel, dipegang bagian
campuran dari beberapa waktu pengamatan. bawah botol, diisi contoh air dan secepatnya
Dapat dilakukan secara manual atau secara ditutup kembali
otomatis dg menggunakan peralatan yg dapat
Pengambilan harus dilakukan secara hati-hati
mengambil air pada waktu-waktu ttt dan
dan aseptis
sekaligus dpt mengukur debit air.
Prosedur pengambilan sampel air keran
Pengambilan sampel secara otomatis hanya
dilakukan jika ingin mengetahui gambaran Sebelum pengambilan sampel air, tangan
tentang karakteristik kualitas air secara terus diaseptik terlebih dahulu dengan menggunakan
menerus alkohol 70 %, hal ini mencegah pengambilan
sampel air dari tangan yang terkontaminasi
3. Sampel gabungan tempat (integrated sampel).
Sampel gabungan yang diambil secara terpisah dari Lalu keran dibuka penuh, alirkan 2-3 menit,
beberapa tempat dengan volume yang sama atau dianggap cukup untuk membersihkan
mulut kran, kemudian tutup kembali.
Pengambilan sampel air permukaan
Nyalakan bunsen dg korek api dan kapas, diberi
Pengambilan sampel di sungai yg dekat dg
cairan spiritus menggunakan krustang/pinset
muara atau laut yg dipengaruhi oleh air pasang
harus dilakukan agak jauh dari muara. Adapun
Mulut kran dipanaskan sampai timbul uap air Pelan-pelan agar tidak menyentuh dinding
keluar sumur, mulut botol masuk minimal 10 cm ke
dalam air (bila tinggi memungkinkan)
Buka botol sampel dari kertas pelindung
(dibuka sampai setengah saja untuk Botol diisi air ¾ nya
menghindari kontaminasi). Tutup botol dan
Botol ditarik ke atas pelan-pelan dan dipanasi
kertas pelindung diambil sebagai satu kesatuan
bibir botol sampelnya dengan api lalu ditutup
dan dipegang antara jari-jari tangan (tutup
secepatnya
botol jgn ditaruh sembarangan untuk
menghindari kontaminasi). Pengambilan harus Kemudian diberi label
diambil secara aseptis
Dan dibawa ke laboratorium secepatnya
Panasi bibir botol sampai hingga cukup panas
Kegiatan rumah tangga 2. Reaksi antara CO2 dan karbon yg terjadi dlm
pembakaran industri dalam tanur
JENIS ZAT PU
3. Gas CO yg dihasilkan secara alami di atmosfer
Zat PRIMER : zat kimia yang langsung mengkontaminasi (gunung berapi) yg jumlahnya lebih sedikit dbdgkan dg
udara dalam konsentrasi yang membahayakan hasil kegiatan manusia (0.01 – 2 %)
CO memiliki efek radiative forcing ; menaikkan PAH ini banyak terdapat di industri dan
konsentrasi metana dan ozone di troposfer kawasan padat lalu lintas
melalui rx kimia dg konstituen lainnya, misalnya
Konsentrasi (ppm) Pengaruhnya terhadap tubuh
OH-. CO → CO2.
BENZENE
OH- sebenarnya melenyapkan metana dan ozone
100 iritasi terhadap mukosa
CO memiliki masa yg singkat di atmosfer
3000 emas (0.5-1 jam)
CO antropogenik – efek rumah kaca dan
pemanasan global 7500 Paralysis (0.5-1 jam)
Kadar NO2 5 ppm dalam waktu 10 menit Beberapa senyawaan lain bergabung dalam
menyebabkan manusia sulit bernafas partikulat ini diantaranya Pb (0.01 - 3%)
Hidrokarbon dg bahan lain di udara akan Partikulat dengan SO2 bersifat sinergis
membentuk Policyclic Aromatik Hidrocarbon
(PAH) yang akan menyebabkan kanker.
Tidak mudahnya menghubungkan antara polutan dengan 2. Sampling intermiten : adalah satu alat
penyakit pengukur digunakan untuk beberapa titik pengukuran
dengan interval waktu pengukuran yg konstan
1. Jumlah dan keanekaragaman hayati
3. Sampling sesaat : adalah pengukuran satu atau
2. Kesulitan dalam mendeteksi zat pencemar yg
dua kali yg tidak kontinyu dan tidak secara periodic
membahayakan pada konsentrasi rendah
Berdasarkan periode dan frekuensi : Ada keterbatasan dalam volume sampel dan dalam
beberapa kasus sering terjadi “breakthrough” pada
1. Sampling kontinyu ;memungkinkan pengukuran kualitas udara
media absorben.
secara konstan selama periode pengambilan, sehingga
diperoleh fluktuasi data selama pengukuran Bisa mengukur zat yang mempunyai konsentrasi relatif
rendah.
3. Metode Filter Pencemar yang dapat diukur : O3, NOx, dan
oksidan
- High Volume Sampler
- PM 10- sampler
1. Analisis absorpsi sinar inframerah
- Polyurethane sampler
Absorpsi sinar inframerah dan ultraviolet
- Indoor personal particle monitor
Beberapa parameter pencemar seperti CO dapat
- Virtual impactor/dichotomous sampler
menyerap energi infrared dan UV, sehingga besaran
High Volume Sampler energi yg terserap merepresentasikan konsentrasi
pencemar.
A. Analisis spektrofotometri/kolorimetri
B. Analisis elektrokimia
C. Analisis chemiluminescent
2. Analisis kromatografi
Teknik analisis dengan mengukur energi cahaya
yang dihasilkan oleh reaksi antara gas Kromatografi adalah teknik pemisahan
pencemar yg akan diukur dg gas reagen, energi campuran berdasarkan perbedaan kecepatan
cahaya yg dihasilkan ditangkap oleh tabung perambatan komponen analit dlm suatu
fotomultiplier, diperkuat dan dipancarkan ke medium dan perbedaan afinitas antara analit,
sensor pembaca. fase diam (stationer) dan fase gerak (mobile).
Berdasarkan jenis fase geraknya, kromatografi
Energi cahaya yang dihasilkan sebanding dibedakan atas kromatografi gas (GC) dan
dengan kuantitas zat pencemar reaktif. kromatografi cairan (LC).
Pencemar udara yang dapat diukur : VOC dan Isokinetik adalah suatu kondisi kecepatan aliran
HC di dalam saluran penghisap sampel sama dg
kecepatan aliran rata-rata gas di dalam saluran
Teknik Untuk Berbagai Pencemaran Udara
(cerobong), terutama partikulat yg relatif besar
A. Sampling unsur mudah menguap (volatile) (5 mikron)
volume yg besar untuk mendapatkan kuantitas Vs = kecepatan rata-rata aliran gas dalam
maksimum saluran (cerobong)
Pengambilan contoh di beberapa titik sampling Curah Hujan : rain out dan wash out
dalam jumlah maksimum
Radiasi Matahari : langsung dan tidak langsung
Jumlah rata-rata contoh udara berdasarkan
Angin : arah dan kecepatan angin
pengenalan sifat
Suhu : konveksi bebas → gerakan laminar,
D. Sampling ambien
konveksi paksa → gerakan turbulen
Pengenceran pencemar yang sangat tinggi
Kelembaban udara : RH tinggi ? RH rendah ?
Volume yang besar
Perbedaan musim
Pengambilan di beberapa titik sampling yg
HPLC
tidak isokinetik akibat pengaruh angin
Fluktuasi konsentrasi pencemar selama pemantauan SO2 24 jam (periode pengukuran rata-rata)
> ½ NAB dan >1 ¼ NAB = tidak aman, membahayakan CO 8 jam (periode pengukuran rata-rata)
pekerja--> memperbaiki, upaya K3
O3 1 jam (periode pengukuran rata-rata)
INDEKS STANDAR
PENCEMAR UDARA KEP . NO 107/KABAPEDAL/1997 NO2 1 jam (periode pengukuran rata-rata)
2. Secara Grafik