Disusun Oleh :
Achmad Rizki Azhari
NIM. 25010113140258
Parameter
Satuan
A. Fisika
0
1 Suhu
C
2 Bau
3 Warna
4 TSS
mg/l
B. Kimia
5 pH
6 DO
mg/l
7 BOD5
mg/l
8 COD
mg/l
9 Amoniak
mg/l
(NH3)
10 Nitrit (NO2)
mg/l
11 Nitrat (NO3)
mg/l
12 Fenol
mg/l
13 Phosfat (PO4)
mg/l
14 Sulfida (H2S)
mg/l
15 Besi (Fe)
mg/l
16 Kadmium
mg/l
(Cd)
17 Timbal (Pb)
mg/l
18 Raksa (Hg)
mg/l
C Debit
m3/hari
Sumber: Sundra, 2011
Hasil
Analisis
Baku Mutu
Air
Limbah
Status Air
Limbah
37,3
Bau
Keruh
160
38
200
TM
TM
6,44
2,043
206,64
612,25
3,059
6,0-9,0
50
100
5
TM
M
M
TM
0,269
1,782
22,61
4,742
14,00
1,367
0,117
1
20
0,5
0,5
5
0,05
TM
TM
M
M
TM
M
0,955
0,020
60
0,1
0,002
-
M
M
-
Keterangan:
Baku mutu mengacu baku mutu air limbah lainnya golonan I pada
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI No. 5 Tahun 2014 tentang Baku
Mutu Air Limbah
M
: Melebihi Baku Mutu; TM : Tidak Melebihi Baku Mutu
2. Bak Ekualisasi
Air limbah dialirkan dari setiap unit prodeuksi masuk ke bak
equalisasi. Dalam bak equalisasi terdapat mesin aerator yang berfungsi
sebagai pengaduk dan meningkatkan kadar oksigen dalam air limbah.
Berbagai fungsi dari bak equalisasi adalah: (Habibi, 2012)
1. Untuk meratakan debit air limbah yang masuk ke unit pengolahan
selanjutnya
2. Sebagai kolam penampungan pertama dan pencampuran air limbah
dari berbagai kegiatan produksi.
3. Untuk menghomogenkan air limbah yang akan disalurkan pada unit
instalasi selanjutnya.
4. Meratakan pH untuk meminimalkan kebutuhan chemical pada proses
netralisasi.
5. Meratakan kandungan padatan (SS, koloidal, dan lain sebagainya)
untuk meminimalkan kebutuhan chemical pada proses koagulasi dan
flokulasi.
Kapasitas IPAL
= 150 m3/hari
= 700 mg/l
= 300 mg/l
Konsentrasi SS
= 300 mg/l
= 90 %
= 207 mg/l
SS Air Olahan
= 250 mg/l
= 12 jam
Kedalaman Bak
=3m
Lebar Bak
=5m
Panjang Bak
=5m
Tebal Dinding
= 20 cm
Spesifikasi pompa:
Tipe pompa
: pompa celup
Tipe kapasitas
: 40-120 liter/menit
4. Koagulasi-Flokulasi
Air limbah dari bak ekualisasi dialirkan ke unit koagulasi dan
flokulasi. Koagulasi didefinisikan sebagai proses destabilisasi muatan
koloid padatan tersuspensi termasuk bakteri dan virus, dengan suatu
koagulan. sehingga akan terbentuk flok-flok halus yang dapat diendapkan
(Siregar, 2005). Sedangkan flokulasi merupakan proses pembentukan flok,
yang pada dasarnya merupakan pengelompokan/ aglomerasi antara
partikel dengan koagulan (menggunakan proses pengadukan lambat atau
slow mixing). (Siregar, 2005).
= Paddle Impeller
= 150 m3/hari
= 30 mg/l
c) Pompa dosing
Debit koagulan
= 0,13 liter/hari
d) Gradien kecepatan
= 700/ detik
e) Waktu pengadukan
= 30 detik
f) Perencanaan bak
Kapasitas IPAL
= 150 m3/hari
Waktu tinggal
= 1 menit
Jumlah bak
= 1 buah
Bentuk bak
= kubus
Volume bak
Dimensi bak
Kedalaman
= 0,5 m
Lebar
= 0,5 m
Panjang
= 0,5 m
B) Flokulasi
a) Jenis pengadukan
= Paddle impeller
b) Gradien kecepatan
= 20/detik
c) Waktu pengadukan
= 20 menit
d) Perencanaan bak
Kapasitas IPAL
= 150 m3/hari
Jumlah
= 1 buah
Waktu tinggal
= 1 menit
Volume bak
= 0,10 m3
Dimensi
Kedalaman
= 0,5 m
Lebar
= 0,5 m
Panjang
= 0,5 m
Debit/kapasitas IPAL
= 150 m3/hari
Waktu tinggal
= 4 jam
Jumlah bak
= 1 buah
Bentuk bak
= Balok
Volume bak
Dimensi
Kedalaman
=2m
Panjang
=3
Lebar
= 4,5 m
Desain
activated
Debit
= 206,64 mg/l
BOD5 effluent
Suhu
= 20o C (asumsi)
Rasio MLVSS-MLSS
= 0,8 (asumsi)
MLVSS
= 10 hari (asumsi)
terdegradasi (asumsi)
= 0,68 (asumsi)
b) Perhitungan
1) Perkiraan konsentrasi BOD5 terlarut
BOD effluent
= 50 mg/l
= 65% x 22 mg/l
= 14,3 mg/l
BOD effluent
tersususpensi
50 mg/l
2) Perhitungan Efisiensi
BOD influent
= 206,64 mg/l
= 36,2 mg/l
BOD effluent
= 50 mg/l
Effisiensi total
= [(206,64-50) / 206.64] x
100%
= 75,80 %
3) Perhitungan Volume Reaktor
Waktu tinggal
= 10 hari
Debit IPAL
= 150 m3/hari
BOD influent
= 206,64 mg/l
= 36,2 mg/l
MLVSS
= 3500 mg/liter
Koefisien kinetik
Volume reactor
Dimensi (balok)
Kedalaman
=4m
Panjang
=2m
Lebar
=3m
Waktu tinggal
= 10 hari
Koefisien kinetik
= 0,06/hari
= 0,5 / 1+0,06x10
= 0,3125 mg/g
Debit IPAL
= 150 m3/hari
BOD influent
= 206,64 mg/l
= 36,2 mg/l
Rasio MLVSS-MLSS
= 0,8
= 0,3125x150 (206,64-36,2)
= 7.989,375 g
= 7,989 Kg
Volume total
= 7,989/0,8
= 9,986 kg/hari
= 9,986 kg/hari
= 3.500 mg/l
= 8.000 mg/l
Volume reactor
= 23 m3
Debit IPAL
= 150 m3/hari
= 23/150
= 0,153 hari = 3,672 jam
Debit IPAL
= 150 m3/hari
Kecepatan mengendap
= 33 m/hari
Dimensi
Kedalaman
=1m
Jari-jari
= 0,5 m
Debit IPAL
Laju filtrasi
= 2,7255 m3/jam/ft2
= 6,25 / 2,7255
= 2,29 ft2 = 0,07 m2
= 0,15 m
Tinggi filter
= 0,3 m
b. Tinggi pasir
= 0,7 m
= 0,5 m
= 0,5 m
=2m
= tabung
Volume
= 3,14 x 0,152 x 2
= 0,1413 m3
8. Klorinasi
Chlorine Contact Chamber adalah suatu bak penampungan air limbah
atau bak klorinasi dari instalasi pengolahan air limbah (IPAL), dimana
bak klorinasi ini digunakan untuk memberi dan mencampurkan zat kimia
berupa
klorin
yang berfungsi
untuk
mambunuh
mikroorganisme
patogen yang ada pada air limbah sebelum di alirkan ke badan air atau
sungai. (Qasim, 1999)
pH optimum
Aliran merata
= 2-8 mg/l
Waktu kontak
= 15-45 menit
= 70%
= 6-7
= 150 m3/hari
= 0,7
Kebutuhan klor
Kebutuhan kaporit
Debit influent
Waktu kontak
Desain bak
Panjang putaran keliling
= 2,5 m
Lebar
= 1,2 m
Total kedalaman
= 1,2 m
Tinggi jagaan
= 0,2 m
= (2,5x1,2x1,4) m3 : 6,25
m3/jam
= 0,54 jam
Daftar Pustaka
Fardiaz, Srikandi. 1992. Polusi Air dan Udara. Yogyakarta: Kanisius.
Prss, A; Giroult, E. ;Rushbrook, P. 2002. Pengelolaan Aman Limbah Layanan
Kesehatan. Jakarta: EGC.
Qasim, Syed R. 1999. Wastewater Treatment Plants Planning, Design, And
Operation. New York: CRC Press LLC.
Siregar, Sakti A. 2005. Instalasi Pengolahan Air Limbah. Yogyakarta: Kanisius.
Sundra, I Ketut. 2011. Kualitas Air Limbah Pabrik Kertas PT. Bali Kertas Mitra
Jembrana. ECOTROPHIC 6 (1) 2011: 67-73. ISSN: 1907-5626.