Anda di halaman 1dari 1

Secara geografis negara Indonesia merupakan suatu negara yang memiliki banyak jenis tanaman

yang dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional (Miksusanti, et al, 2009) Salah satu tanaman
yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai obat tradisional adalah herba meniran hijau
(Phyllanthus niruri L.) dan herba meniran merah (Phyllanthus urinaria L.). Meniran tumbuh di
daerah dataran rendah hingga dataran tinggi dengan ketinggian 1.000 meter di atas permukaan
laut. Tumbuhan jenis herba dengan tinggi 40-100 cm ini, tumbuh secara liar di tempat berbatu
dan lembap, seperti di tepi sungai, pantai, semak, lahan bekas sawah, tanah telantar di antara
rerumputan, hutan atau ladang, atau tumbuh di sekitar pekarangan rumah, baik di pedesaan
maupun di perkotaan. Meniran mempunyai akar tunggang dan sepasang bunga, yaitu bunga
jantan yang keluar di bawah ketiak daun dan bunga betina yang keluar di atas ketiak daun. Daun
meniran mirip dengan daun asam, berbentuk lonjong dan tersusun majemuk.

Meniran tumbuh liar di tanah datar dan daerah pegunugan tinggi 1 m sampai 1000 m dari
permukaan laut. Tumbuhan ini tumbuh liat ditempat terbuka pada tanah gembur, berpasir
diladang, tepi sungai dipantai, bahkan tumbuh liar disekitar perkarangan rumah (Dalimarta,
2000). Meniran memiliki rasa pahit, agak asam, serta bersifat sejuk atau mendinginkan. Secara
empiris dan klinis, herba meniran berfungsi sebagai antibakteri atau antibiotik, antihepatotoksik,
antipiretik, antiradang, antivirus, diuretic, ekspektoran dan hipoglikemik (Junieva, 2006)

Meniran memiliki beberapa jenis, tetapi yang lebih dikenal masyarakat umum dan yang
biasa digunakan untuk pengobatan hanya 2 spesies yaitu; phyllanthus niruri Z (meniran hijau),
lebih dominan digunakan dibandingkan dengan phyllanthus urinuri L ( meniran merah ),
komponen yang terkandung dalam meniran hijau lebih banyak dari pada meniran merah.
Masyarakat sering menggunakan daun meniran ( Phillanthus niruri L ) sebagai obat peluruh air
kencing dengan cara meminum air rebusan daun meniran. Daun meniran diketahui mengandung
flavonoid, filantin, kalium nitrat dan hipofilantin. Dalam 100 gr daun meniran mengandung 827
mg kalium, flavonoid dalam daun meniran mempunyai banyak khasiat selain sebagai
antidiuretika, antara lain sebagai anti kanker, anti inflamasi, analgesik, anti alergi dan lainnya
( Sahara, 1999 : 8 – 15 ).

rumusan:

Dari hal tersebut, maka peneliti bermaksud untuk mengetahui kekuatan herba meniran dalam
pengguanaannya sebagai antidiuretik

Anda mungkin juga menyukai