FARMAKOGNOSI KE X
Disusun oleh :
Sa’diyah Triyanti (20.71.022483)
Farmasi B
2.1.1 ALAT
2. Botol 6 60 ml
3. Label 6 -
2.1.2 BAHAN
Dari percobaan yang telah dilakukan di peroleh data pada tabel dibawah ini.
No. Nama umum dan Bagian Uji Organoleptis
latin Tumbuhan tumbuhan
Warna Bau Rasa
yang
berkhasiat
obat
1. Kunyit Rimpang Kuning Khas Pahit
(Curcumadomestica (Rhizoma) aromatik
Val.)
2. Jahe Rimpang Putih Khas Pedas
(Zingiber officinale) (Rhizoma) kecoklatan jahe
4.1 PEMBAHASAN
Pemeriksaan organoleptis merupakan pengecekan tanaman atau
pemeriksaan tanaman dengan menggunakan bantuan indera manusia.
Pemeriksaan organoleptis meliput aroma, rasa, dan warna. Pemeriksaan ini
bertujuan untuk mendeskripsikan tanaman melalui kepekaan rasa dari analis.
Pemeriksaan ini memiliki tingkat pengamatn yang tinggi. Warna, rasa dan bau
perlu diamati sebaik mungkin agar menghasilkan data yang efisien. Pemeriksaan
secara oranoleptis harus didukung oleh indera manusia yang normal. Orang-orang
yang mengalami buta warna, sakit dan flu tidak diharapkan melakukan
pemeriksaan organoleptis ini. Pemeriksaan haksel secara organoleptis ini mulai
dari aroma, rasa dan warna perlu dilakukan berulang-ulang dan bersama-sama.
Praktikum kali ini menguji organoleptis pada simplisia serbuk. Ada 6 jenis
simplisia serbuk yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu serbuk simplisia
rimpang kunyit (Curcumadomestica Val.), serbuk simplisia rimpang jahe
(Zingiber officinale), serbuk simplisia kayu manis (Cinnamomum burmannii),
serbuk simplisia ketumbar (Coriandrum sativum), serbuk simplisia pala
(Myristica fragrans), dan serbuk simplisia bawang putih (Allium sativum L).
Prinsip pengujian organoleptis warna,bau dan rasa menggunakan panca indera
seperti pengujian warna dengan indera penglihatan, pengujian bau dengan indera
penciuman, dan pengujian rasa dengan indera pengecap. Berdasarkan hasil
pengamatan diporelah data seperti berikut.
Serbuk simplisia pertama yaitu rimpang kunyit dimana bagian tumbuhan
yang berkhasiat adalah rimpang. Rimpang kunyit memiliki berbagai manfaat,
diantaranya sebagai antioksidan, dimana dapat mencegah kerusakan sel-sel yang
diakibatkan radikal bebas. Dari uji organoleptis warna pada simplisia serbuk
rimpang kunyit dengan indera penglihatan diporelah hasil bahwa serbuk berwarna
kuning warna dari rimpang kunyit karena mengandung senyawa flavonoid, pada
uji organoleptis aroma dengan indera penciuman diporelah hasil khas aromatik,
yang terakhir uji organoleptis rasa dengan indera perasa/pengecap pada simplisia
serbuk diporelah hasil rasa agak pahit rasa pahit ini dihasilkan oleh senyawa
saponin.
Serbuk simplisia kedua yaitu rimpang jahe dimana bagian tumbuhan yang
berkhasiat adalah rimpang. Rimpang jahe memiliki berbagai manfaat, diantaranya
sebagai berikut :
a. Mengatasi masalah pencernaan.
b. Mengurangi mual.
c. Anti peradangan.
d. Menangani masuk angin.
Dari uji organoleptis warna pada simplisia serbuk rimpang jahe dengan
indera penglihatan diporelah hasil bahwa serbuk berwarna putih kecoklatan warna
dari rimpang jahe menandakan adanya kandungan senyawa flavonoid, pada uji
organoleptis aroma dengan indera penciuman diporelah hasil khas jahe dimana
aromanya sangat kuat, yang terakhir uji organoleptis rasa dengan indera
perasa/pengecap pada simplisia serbuk diporelah hasil rasa pedas.
Serbuk simplisia ketiga yaitu kayu manis dimana bagian tumbuhan yang
berkhasiat adalah kayu. Kayu manis sering digunakan sebagai bumbu dapur
tambahan pada masakan dalam memperbaiki rasa siapa sangka bahwa kayu manis
ini juga bermanfaat dalam bidang kesehatan salah satunya mengatasi diabetes
yaitu meningkat kinerja insulin. Dari uji organoleptis warna pada simplisia serbuk
kayu manis dengan indera penglihatan diporelah hasil bahwa serbuk berwarna
coklat warna dari kayu manis, pada uji organoleptis aroma dengan indera
penciuman diporelah hasil khas aromatik, yang terakhir uji organoleptis rasa
dengan indera perasa/pengecap pada simplisia serbuk diporelah hasil rasa manis.
Serbuk simplisia keempat yaitu ketumbar dimana bagian tumbuhan yang
berkhasiat adalah buah. Ketumbar memiliki berbagai manfaat, diantaranya
sebagai berikut :
a. Mengatasi masalah pencernaan. Salah satu manfaat air ketumbar yang cukup
terkenal adalah untuk mengatasi masalah pencernaan, seperti mual, diare, dan
perut kembung.
b. Menurunkan kadar gula darah.
c. Menjaga kesehatan jantung.
d. Melawan efek radikal bebas.
e. Melawan infeksi.
Dari uji organoleptis warna pada simplisia serbuk ketumbar dengan
indera penglihatan diporelah hasil bahwa serbuk berwarna kecoklatan warna dari
ketumbar menandakan adanya kandungan senyawa flavonoid, pada uji
organoleptis aroma dengan indera penciuman diporelah hasil khas aromatik, yang
terakhir uji organoleptis rasa dengan indera perasa/pengecap pada simplisia
serbuk diporelah hasil rasa pahit dan agak sedikit pedas rasa pahit pada ketumbar
menandakan adanya kandungan senyawa saponin.
Serbuk simplisia kelima yaitu pala dimana bagian tumbuhan yang
berkhasiat adalah biji. Biji pala biasanya digunakan untuk bahan tambahan
makanan dalam bumbu dapur namu juga memiliki banyak manfaat dalam bidang
kesehetan salah satunya memelihara kesehatan mulut. Dari uji organoleptis warna
pada simplisia serbuk pala dengan indera penglihatan diporelah hasil bahwa
serbuk berwarna putih kecoklatan warna dari pala menandakan adanya kandungan
senyawa flavonoid, pada uji organoleptis aroma dengan indera penciuman
diporelah hasil khas pala, yang terakhir uji organoleptis rasa dengan indera
perasa/pengecap pada simplisia serbuk diporelah hasil rasa pahit rasa pahit pada
pala menandakan bahwa pala mengandung senyawa saponin.
Serbuk simplisia keenam atau yang terkahir yaitu bawang putih dimana
bagian tumbuhan yang berkhasiat adalah umbi lapis. Umbi lapis bawang putih
memiliki berbagai manfaat, selain untuk bumbu masak namun juga bermanfaat
dalam bidang kesehetan diantaranya sebagai berikut :
a. Menurunkan kolesterol. Bawang putih telah lama dianggap sebagai salah satu
makanan terbaik untuk mencegah kolesterol tinggi.
b. Mengendalikan tekanan darah.
c. Menyehatkan jantung.
d. Menurunkan risiko kanker.
Dari uji organoleptis warna pada simplisia serbuk simplisia bawang putih
dengan indera penglihatan diporelah hasil bahwa serbuk berwarna putih, pada uji
organoleptis aroma dengan indera penciuman diporelah hasil khas bawang putih
dimana aromanya sangat kuat dan agak menyengat, yang terakhir uji organoleptis
rasa dengan indera perasa/pengecap pada simplisia serbuk diporelah hasil rasa
pahit rasa pahit pada bawang putih menandakan adanya kandungan senyawa
saponin.
Dari uji organoleptic yang telah dilakukan dapat kita ketahui bahwa
prinsip uji organoleptic mengenai warna simplisia dilakukan dengan indera
penglihatan yakni melalui mata, uji organoleptic mengenai bau/aroma simplisia
dengan menggunakan indera pembau yakni melalui hidung, dan yang terkahir uji
organoleptic mengenai rasa simplisia dilakukan dengan indera perasa atau
pengecap yakni mulut dan juga lidah.
Uji organoleptic sangat mudah dilakukan dan juga relaven dalam
menentukan dan menyesuaikan selera konsumen dan juga prosesnya mudah tidak
perlu prosedur yang sangat sulit serta yang pasti hemat biaya karena semuanya
menggunakan indera yang dimiliki oleh manusia (kita sendiri). Namun uji ini
tetap memiliki keterbatasan karena karena masing-masing orang bisa keliru dalam
menyampaikan atau mendiskripsikan warna,tekstur,bau, dan rasa sebab tidak
terlalu kompeten.
4.2 KESIMPULAN
Dari data diatas maka dapat disimpulkan bahwa uji organoleptis
merupakan cara pengujian menggunakan panca indera manusia sebagai alat utama
untuk identifikasi bahan secara organoleptic. Uji organoleptis meliputi pengujian
warna dengan indera penglihatan, pengujian bau dengan indera penciuman, dan
pengujian rasa dengan indera pengecap.
Rimpang kunyit bermanfaat sebagai antioksidan, rimpang jahe memiliki
manfaat dalam mengatasi masalah pencernaan sama halnya dengan ketumbar,
kayu manis dapat mencerpat kinerja insulin, pala bermanfaat dalam pemeliharaan
kesehatan mulut, dan bawang putih dapat menurunkan kolestrol.
4.3 SARAN
Adapun saran untuk praktikum kali ini yaitu diharapkan agar praktikan
serius dalam melakukan praktikum ini agar memporelah hasil yang baik dan
sesuai.
DAFTAR PUSTAKA
Gholib. (2008). Uji Daya Hambat Ekstrak Etanol Jahe Merah (Zingiber officinale var.
Rubrum) dan Jahe Putih (Zingiber offcinale var. amarum) Terhadap Trichophyton
mentagrophytes dan Cryptococcus neoformans. Prosiding Seminar Nasional
Teknologi Petrnekan dan Veteriner. Bogor.
Hartati, S.Y., B. (2013). Khasiat Kunyit Sebagai Obat Tradisional dan Manfaat
Lainnya. Jurnal Puslitbang Perkebunan, 19 : 5-9.
Kristianti., W. (2018). Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) Ekstrak Kunyit ( Curcuma
domestica Val. ) Terhadap Artemia salina Leach. Jakarta: Universitas Trisakti.
Lantera, T. (2002). Khasiat dan Manfaat Jahe Merah : Si Rimpang Ajaib. Jakarta:
AgroMedia Pustaka.
M., G. (2015). A Review on Role of Plant(s) Extracs and its Phytochemicals for the
Management of Diabetes. Journal Diabetes Metab, 6 : 7.
Mona Nur Moulia. dkk. (2018). Antimikroba Ekstrak Bawang Putih. Bogor: Institut
Pertanian Bogor.
Nisyaputri, F. F., I. et al. (2018). Studi Etbotani Tumbuhan Obat di Desa Wonoharjo.
Prosiding Masy Biodiv Indo, 4, 122-123.
Ramadani, A. (2017). Analisis Kompenen Kimia Minyak Atsiri Kulit Kayu Manis
(Cinnamomun Burmmannii) Serta Uji Aktivitas Antioksidan dan Antibakteri. Medan:
Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Sumatera Utara .
Wardana. (2002). Budi Daya secara Organik Tanaman Obat Rimpang. Jakarta:
Penebar Swadaya.
Winarto, I. (2004). Khasiat dan Manfaat Kunyit. Jakarta: AgroMedia Pustaka.