FISIKA FARMASI
PENENTUAN TEGANGAN PERMUKAAN
Disusun oleh :
I. TUJUAN
1. Tujuan praktikum ini yaitu untuk menentukan tegangan permukaan cairan tunggal
atau larutan.
No Alat No Bahan
1. Piknometer 1. Air Suling
2. Pipet tetes 2. Alkohol
3. Oven / dryer 3. Gliserol
4. Tisu 4. Air Sabun
5. Pipa kapiler 5.
6. Timbangan analitik 6.
7. Penggaris 7.
8. Gelas Kimia 8.
𝑚 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
dsampel = x daqt
𝑚 𝑎𝑖𝑟
25,3940
= 24,9740 x 0,99626 g/ml
= 1,0379 g/ml
= 0,1883 mL
𝑉 𝑔𝑙𝑖𝑠𝑒𝑟𝑜𝑙 0,1883 𝑚 𝑙
r= 𝜋 𝑥 ℎ 𝑔𝑙𝑖𝑠𝑒𝑟𝑜𝑙
= 3,14 𝑥 11,4 𝑐𝑚
= 0,0725 cm
V. PEMBAHASAN
Tegangan antar muka adalah gaya per satuan panjang yang terjadi pada antar
muka antara fase cair yang tidak dapat tercampur. Seperti tegangan muka, satuannya
adalah dyne/cm. Tegangan antar muka selalu lebih kecil dari tegangan muka, sebab
gaya adesi antara dua fase cair yang membentuk antar muka lebih besar dari gaya
adesi antara fase cair dan fase gas yang membentuk antar muka. Dengan demikian,
jika dua macam zat cair dapat campur sempurna, maka tidak akan ada tegangan antar
muka diantara mereka. Tegangan permukaan merupakan sifat permukaan suatu zat
cair yang berperilaku layaknya selapis kulit tipis yang kenyal atau lentur akibat
pengaruh tegangan. Pengaruh tegangan tersebut disebabkan oleh adanya gaya tarik-
menarik antarmolekul di permukaan zat cair tersebut. Sebuah gaya tarik dapat
dianggap bekerja pada suatu bidang permukaan sepanjang suatu garis di permukaan.
Intensitas gaya suatu molekular per satuan panjang sepanjang suatu garis di
permukaan ini disebut tegangang permukaan dan dilambangkan dengan huruf yunani
(sigma). Untuk suatu zat cair tertentu, tegangan permukaannya tergantung pada
temperatur dan juga fluida lain yang bersentuhan di permukaan temu.
Tegangan permukaan adalah gaya persatuan panjang yang di kerjakan sejajar
permukaan untuk mengimbangi gaya tarikan kedalam pada cairan,hal tersebut karena
gaya adhesi lebih kecil dari gaya kohesi antara molekul cairan sehingga menyebabkan
terjadinya gaya kedalam pada permukaan cairan.
Tegangan muka adalah adalah gaya yang terjadi terjadi pada permukaan suatu
cairan yang menghalangi ekspansi cairan tersebut. Hal ini disebabkan oleh gaya tarik
menarik yang tidak seimbang pada antar cairan. Tegangan antar muka adalah
tegangan muka yang di ukur pada bidang batas cairan yang tidak saling bercampur.
Tegangan muka atau tegangan antar muka mempunyai dimensi gaya per unit panjang
(dyne/cm) atau tenaga per menit permukaan (erg/cm2). Ada beberapa macam metode
untuk pengukuran tegangan muka dan antar muka, yaitu: metode kenaikan kapiler,
metode cincin Du Nuoy, metode berat tetesan, tekanan gelembung, tetesan sessile dan
lempeng Wilhelmy.
Metode yang digunakan dalam percobaan ini adalah metode kenaikan kapiler.
Pipa kapiler digunakan untuk mengetahui tinggi kenaikan kapiler suatu zat. Alat yang
digunakan untuk menentukan tegangan permukaan adalah piknometer. Piknometer
digunakan untuk mengetahui kerapatan zat yang diukur dengan cara piknometer yang
bersih dan kering kemudian ditimbang dan diisi dengan cairan yang akan ditentukan
kerapatannya sampai penuh.
Percobaan ini menggunakan air sebagai pembanding. Air memiliki tegangan
permukaan yang besar yang disebabkan oleh kuatnya sifat kohesi antar molekul-
molekul air. Tegangan permukaan dari akuades lebih besar daripada tegangan
permukaaan gliserol. Apabila larutan gliserol mengalami peningkatan suhu dengan
jalan pemanasan, maka akan terjadi penurunan konsentrasi akuades dalam larutan
gliserol karena kemungkinan mengalami penguapan, dimana hal tersebut akan
menurunkan tegangan permukaan larutan gliserol secara keseluruhan.
Percobaan ini menggunakan air sebagai pembanding. Air memiliki tegangan
permukaan yang besar yang disebabkan oleh kuatnya sifat kohesi antar molekul-
molekul air. Tegangan permukaan dari akuades lebih besar daripada tegangan
permukaaan gliserol. Apabila larutan gliserol mengalami peningkatan suhu dengan
jalan pemanasan, maka akan terjadi penurunan konsentrasi akuades dalam larutan
gliserol karena kemungkinan mengalami penguapan, dimana hal tersebut akan
menurunkan tegangan permukaan larutan gliserol secara keseluruhan.
Dalam percobaan ini larutan yang digunakan adalah gliserol . Pada air
dihasilkan tegangan permukaannya sebesar 15,2055 dyne/cm dan air sabun 9,5783
Hasil ini menunjukkan bahwa akuades memiliki tegangan permukaan yang lebih
besar dari pada gliserol, hal ini disebabkan karena gaya tarik antara molekul air besar
sehingga tegangan permukaannya juga besar karena tegangan permukaan dan gaya
tarik berbanding lurus.
Tegangan antarmuka antara dua cairan yang berbeda polaritasnya
menunjukkan seberapa besar kekuatan tarik antarmolekul yang berbeda dari dua fasa
cairan tersebut.Tegangan antarmuka menjadi penting diperhatikan daripada tegangan
permukaan, Ketika pembahasannya menyangkut sistem emulsi. Kemampuan
molekul surfaktan dalam menurunkan tegangan permukaan dan antarmuka
disebabkan oleh sifat ampifilik dari surfaktan, yaitu adanya gugus hidrofilik dan
hidrofobik pada molekul yang sama. Molekul-molekul aktif permukaan akan
terakumulasi pada antarmuka dan menghubungkan dua fasa yang berbeda
polaritasnya seperti antara air-minyak, udara air, air-padatan, sehingga akan
mempengaruhi pembentukan ikatan hidrogen dan interaksi struktur hidrofilik dan
hidrofobik. Efektifitas surfaktan ditunjukkan oleh kemampuannya dala menurunkan
tegangan permukaan serta tegangan antarmuka dari dua fasa yang berbeda derajat
polaritasnya.
Tegangan permukaan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : jenis
cairan, suhu, adanya zat terlarut, surfaktan, dan konsentrasi zat terlarut. Jika cairan
memiliki molekul besar seperti air, maka tegangan permukaannya juga besar. salah
satu faktor yang mempengaruhi besarnya tegangan permukaan adalah massa jenis/
densitas (D), semakin besar densitas berarti semakin rapat muatan – muatan atau
partikel-partikel dari cairan tersebut.
Manfaat tegangan permukaan dalam bidang farmasi yaitu dalam
mempengaruhi penyerapan obat pada bahan pembantu padat pada sediaan obat,
penetrasi molekul melalui membrane biologis, pembentukan dan kestabilan emulsi
dan dispersi partikel tidak larut dalam media cair untuk membentuk sediaan suspensi.
Tegangan muka ini dalam farmasi adalah faktor yang mempengaruhi adsorbsi obat
dalam bentuk sediaan padat, penetrasi molekul melalui membrane biologi, penting
pada sediaan emulsi dan stabilitasnya.
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa tegangan
permukaan pada air yaitu 15,2055 dyne/cm, pada sampel 9,5783 dyne/cm
VII. PUSTAKA
Effendi. H., 2003, Teelah Kualitas Air, Kanisius, Jakarta.
Syamsu dkk, 2007, Kajian ketahanan Surfaktan Metil Ester Sulfonat (Mes) Sebagai Oil
Well Stimulation Agent Terhadap Aktivitas Bakteri Di Lingkungan Minyak
Bumi, Jurnal Tekhnologi Pertanian, Vol.3, No. 1 ISSN 1858-2419,Hal 6.
Ulfah. M. dan Sofianti. R., 2010, Proses Konversi Gliserol menjadi Acrolein dengan
Katalis H-Zeolit, Jurnal Teknik Kimia, Vol. 2, No. 4. Hal 1.