Disusun Oleh :
Kelompok 2 Farmasi A
1. Eka Putri Natalia 20.71.022469
2. Sa’diyah Triyanti 20.71.022483
3. Tiara Fitri Ayu 20.71.022364
4. Daniela Yosefin 20.71.022360
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Obat Saluran
Penapasan" dengan tepat waktu.
Penulis menyadari makalah ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................5
1.3 Tujuan........................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
2.1 Alat-alat Pernapasan Pada Manusia..........................................................6
1. Rongga Hidung (Cavum Nasalis).................................................................6
2. Faring (Tenggorokan)...................................................................................7
3. Batang Tenggorokan (Trakea)......................................................................7
4. Pangkal Tenggorokan (laring)......................................................................7
5. Cabang Batang Tenggorokan (Bronkus).......................................................8
6. Paru-paru (Pulmo).........................................................................................9
2.2 Masalah - Masalah Sistem Pernapasan...................................................10
2.3 Penyakit Saluran Pernapasan...................................................................11
2.3.1 Hiperreaksitivitas bronchi (HRB)........................................................11
2.3.2 Alergi...................................................................................................11
2.3.3 Infeksi saluran pernapasan...................................................................12
2.4 Obat Saluran Pernapasan.........................................................................14
2.5 Penggolongan Obat Sistem Pernapasan..................................................18
BAB III..................................................................................................................20
PENUTUP..............................................................................................................20
3.1 Kesimpulan..............................................................................................20
3.2 Saran........................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagian-bagian saluran pernapasan pada manusia.
2. Untuk mengetahui masalah-masalah yang timbul pada sistem pernapasan.
3. Untuk mengetahui penyakit-penyakit saluran pernapasan.
4. Untuk mengetahui obat saluran pernapasan.
5. Untuk mengetahui penggolongan obat sistem pernapasan.
BAB II
PEMBAHASAN
Fenotiasin (aksi
antihistamin) D: PO: IM: 12,5-25 mg, setiap 4-6 jam
Prometazine D: PO: 2.5 mg (4 x sehari)
Timeprazine A: 3-12 that 0:2,5 (3x sehari)
Turunan
piperazine (aksi D: PO: 25-100 mg
antihistamin) A: (<6thn):>
hydroxyzine
Keterangan :
D: Dewasa, A: Anak-anak, PO: per oral, IM: intramuscular,
IV: intravena
2. Mukolitik
Mukolik bekerja sebagai deterjen dengan mencairkan dan
mengencerkan secret mukosa yang kental sehingga dapat dikeluarkan.
Efek samping yang paling sering terjadi adalah mual dan muntah, maka
penderita tukak lambung perlu waspada. Wanita hamil dan selama laktasi
boleh menggunakan obat ini.
Contoh obat : ambroxol, brombeksin.
Dosis:
*ambroksol : Dewasa dan anak-anak >12 thn, sehari 3 x 30 mg untuk 2-3
hari pertama. Kemudian sehari 3 x 15 mg.
Anak-anak 5-12 thn, sehari 2-3 x 15 mg
Anak anak-anak 2-5 thn, 3 x 7,5 mg (2,5 ml sirop)
Anak <2>
*brombeksin : oral 3-4 dd 8-16 mg (klorida)
Anak-anak 3 dd 1,6-8 mg
3. Inhalasi
Inhalasi adalah satu cara penggunaan adrenergika dan
kortikosteroida yang memberikan beberapa keuntungan dibandingkan
pengobatan per oral. Efeknya lebih cepat. dosisnya jauh lebih rendah dan
tidak diresorpsi ke dalam darah sehingga resiko efek sampingnya ringan
sekali. Dalam sediaan inhalasi, obat dihisap sebagai aerosol (nebuhaler)
atau sebagai serbuk halus (turbuhaler).
Inhalasi dilakukan 3-4 kali sehari 2 semprotan, sebaiknya pada
saat-saat tertentu, seperti sebelum atau sesudah mengeluarkan tenaga,
setelah bersentuhan dengan zat-zat yang merangsang (asap rokok, kabut,
alergan, dan saat sesak napas).
Contoh obat:
Salbutamol, minyak angin (aromatis), Metaproterenol
Dosis : isoproterenol atau isuprel: 10-20 mg setiap 6-8 jam (dewasa). 5-10
mg setiap 6-8 jam.
4. Kromoglikat
Kromoglikat sangat efektif sebagai obat pencegah serangan asma
dan bronchitis yang bersifat alergi, serta konjungtivitis atau rhinitis
alergica dan alergi akibat bahan makanan. Efek samping berupa
rangsangan lokal pada selaput lender tenggorok dan trachea, dengan gejala
perasaan kering, batuk-batuk, kadang-kadang kejang bronchi dan serangan
asma selewat. Wanta lumil dapat menggunakan obat ini
Contoh obat :
Natriam kromoglikat dipakai untuk pengobatan, pencegahan pada
asma bronchial dan tidak dipakai untuk serangan asma akut. Metode
pemberiannya adalah secara inhalasi dan obat ini dapat dipakai bersama
dengan adrenergie beta dan derivate santin Obai ini tidak boleh dihentikan
secara mendadak karena dapat menimbulkan serangan asma.
5. Kortikosteroid
Kortikosteroid berkhasiat meniadakan efek mediator, seperti
peradangan dan gatal - gatal Penggunaannya terutama bermanfaat pada
serangan asma akibat infeksi virus, selian itu juga pada infeksi bakteri
untuk melawan reaksi peradangan. Untuk mengurang hiperreaktivitas
bronchi, zat-zat ini dapat diberikan per inhalasi atau peroral. Penggunaan
oral untuk jangka waktu lama hendaknya dihindari, karena menekan
fungsi anak ginjal dan dapat mengakibatkan osteoporosis.
Contoh obat : hidrokortison, deksamethason, beklometason, budesonid.
6. Antiasma dan Bronkodilator
Contoh Obat: teofilin.
Terdapat bersama kofein pada daun teh dan memiliki sejumlah
khasiat antara lain spamolitis terhadap otot polos khususnya pada bronchi,
menstimuli jantung dan mendilatasinya serta menstimulasi SSP dan
pernapasan. Reabsorpsi nya di usus tidak teratur. Efek sampingnya yang
terpenting berupa mual dan muntah baik pada penggunaan oral maupun
parienteral. Pada overdosis terjadi efek sentral (sukar tidur, tremor, dan
kompulsi) serta gangguan pernapasan juga efek kardiovaskuler.
Dosis :3-4 dd 125-250 mg microfine (retard)
Teofilin dapat diberikan dengan cara injeksi dalam bentuk aminofilin,
suatu campuran teofilin dengan etilendiamin. Stimulan adrenoseptor,
contoh obat salbutamol terbutalin sulfit, efedrin hidroklorida.
7. Obat-obat batuk
Antitussiva (L. tussis= batuk) digunakan untuk pengobatan batuk
sebagai gejala dan dapat di bagi dalam sejumlah kelompok dengan
mekanisme kerja yang sangat beraneka ragam, yaitu:
a. Zat pelunak batuk (emolliensia, L. mollis= lunak ), yang memperlunak
rangsangan batuk. melumas tenggorokan agar tidak kering dan
melunakkan mukosa yang ternitasi. Banyak digunakan syrup (thyme
dan alhea), zat-zat lender (infus carrageen)
b. Ekspoktoransia (L. ex = keluar, pectus = dada) minyak terbang,
gualakol, radix ipeca (dalam tablet/pelvis doveri) dan ammonium
klorida (dalam obat batuk hitam) zat-zat ini memperbanyak produksi
dahak (yang encer). Sehingga mempermudah pengeluarannya dengan
batuk.
c. Mukolitika: asetilisistien, mesna, bromheksin, dan ambroksol, zat-zat
ini berdaya merombak dan melarutkan dahak ( L mucus = lender, lysis
= melarutkan), sehingga viskositasnya dikurangi dan pengeluarannya
dipermudah.
d. Zat pereda kodein, naskapin, dekstometorfan, dan pentoksiverin
(tucklase), obat-obat dengan kerja sentral ini ampuh sekali pada batuk
kering yang mengelitik di tenggorokan.
e. Antihistaminika: prometazin, oksomomazin, difenhidramin, dan
allclorfeniaramin. Obat ini dapat menekan perasaan mengelitik di
tenggorokan 6. Anastetika local: pertoksiverin. Obat ini menghambat
penerusan rangsangan batuk ke pusat batuk.
Penggolongan lain dari antitussiva menurut titik kerjanya, yaitu:
a. Zat-zat sentral SSP Menekan rangsangan batuk di pusat batuk
(modula), dan mungkin juga bekerja terhadap pusat saraf lebih tinggi
(di otak) dengan efek menenangkan.
b. Zat adiktif: doveri, kodein, hidrokodon dan normetadon.
c. Zat nonadiktif: noskopin,dekstrometorfan, pentosiverin.
d. Zat-zat perifer di luar SSP. Emollionsia, ekspektoransia, mukolitika,
anestetika local dan zat-zat pereda.
3.1 Kesimpulan
Pada pembahasan makalah ini dapat disimpulkan, sebagai berikut :
1. Alat – alat saluran pernapasan pada manusia terdiri dari rongga hidung
(Cavum Nasalis), tenggorokan (faring), batang tenggorokan (trakea),
pangkal tenggorokan (laring),cabang batang tenggorokan (bronkus), dan
paru-paru (pulmo),
2. Masalah- masalah yang dapat timbul pada saluran pernapasan antara lain
yaitu hipoksia (kurangnya kadar oksigen dalam cairan tubuh), hiperkapnia
(peningkatan kadar CO2), hipokapnia (penurunan kadar CO2 dalam
darah), asfisia, penyakit pulmonar obstruktif menahun (PPOM) seperti
asma, bronkitis kronik dan emfisema. Serta kanker paru, dan pneumonia.
3. Selain masalah yang timbul pada sauran pernpasan terdapat juga penyakit-
penyakit di saluran pernafasan yaitu hiperreaktivitas bronchi, infeksi
saluran pernapasan, asma,bronkhitis kronis, emfisema paru.
4. Obat saluran pernapasan antara lain ada antihistamin seperti
difenhidramin,mukolitik contohnya ambroxol, inhalasi contoh nya
salbutamol, kromogligat contohnya natrium kromogligat, kortikosteroid
contohnya deksametasone, dan antiasma contoh nya teofilin.
5. Penggolongan obat pada saluran pernapasan yaitu ada antitusif,
ekspektoran,antihistamin, mukolitik, antiasma.
3.2 Saran
Jagalah kesehatan organ pernapasan terutama pada paru-paru dan organ
system pernaisan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA