Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“SISTEM PERNAPASAN”

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH FISIOLOGI

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 9

RIA KARLINA (A1H020024)


FHONDA BASTIAN (A1H0200
DEO CHRISTO YEEZKIEL DILLA (A1H0

DOSEN : ANDIKA PRABOWO, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, yang mana atas rahmat dan
karunianya penlis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “SISTEM
PERNAPASAN”.

Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, menginggat akan kemampuan yang di miliki penulis.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi menyempurnakan
pembuatan makalah ini.

Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka
yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah.
Amin Yaa Robbal’Alamiin.

Bengkulu, 14 November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................iii

1.1 LATAR BELAKANG....................................................................................................1


1.2 RUMUSAN MASALAH...............................................................................................1
1.3 TUJUAN PENULISAN.................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2

A. PENGERTIAN SISTEM PERNAPASAN....................................................................2


B. ALAT-ALAT PERNAPASAN PADA MANUSIA.....................................................
C. GANGGUAN YANG UMUM TERJADI PADA SISTEM PERNAPASAN............
D. CARA MENGATASI GANGGUAN PADA SISTEM PERNAPASAN....................

BAB III PENUTUP.................................................................................................................

1.4 KESIMPULAN............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sistem pernapasan yang juga sering kita sebut dengan sisitem respirasi adalah sistem
orang yang digunakan untuk pertukaran gas, dimana sistem pernafasan ini merupakan
salah satu sistem yang berperan sangat penting dalam tubuh untuk menunjang
kelangsungan hidup. Sistem pernafasan dibentuk oleh beberapa struktur, seluruh struktur
tersebut terlibat didalam proses respirasi eksternal yaitu pertukaran oksigen antara
atmosfer dan darah serta pertukaran karbon dioksida antara darah dan atmosfer, selain itu
terdapat juga respirasi internal yaitu proses pertukaran gas antara darah sirkulasi dan sel
jaringan dimana system respirasi internal ini terjadi pada seluruh system tubuh.
(Djojodibroto, 2012).
Struktur utama dalam sistem pernafasan adalah saluran udara pernafasan, saluran-
saluran ini terdiri dari jalan napas, saluran napas, serta paru-paru. Struktur saluran napas
dibagi menjadi beberapa bagian diantaranya system penafasan bagian atas dan bawah.
Pada system pernafasan bagian atas terdiri dari hidung, faring, laring dan trakhea.
Struktur pernafasan tersebut memiliki peran masing masing dalam system pernafasan.
Sedangkan pada system pernafasan bagian bawah terdiri dari bronkus, bronkiolus dan
alveolus (Manurung dkk, 2013).
Organ-organ pernafasan seperti hidung, dan yang lainnya sangat berperan penting
dalam proses pertukaran gas, yang mana proses pertukaran gas ini yang memerlukan
empat proses yang mempunyai ketergantungan satu sama lainnya, 2 dimana proses
tersebut terdiri dari proses yang berkaitan dengan volume udara napas dan distribusi
ventilasi, proses yang berkaitan dengan volume darah di paruparu dan distribusi aliran
darah, proses yang berkaitan dengan difusi oksigen dan karbon dioksida, serta proses
yang berkaitan dengan regulasi pernafasan. Sama seperti system dan struktur tubuh
lainnya, system pernafasan juga sering mengalami masalah dan gangguan dalam
menjalankan fungsinya, baik yang disebabkan oleh infeksi baik yang disebabkan oleh
virus maupun bakteri.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian sistem pernapasan?
2. Apa saja alat-alat pernapasan pada manusia?
3. Apa saja gangguan yang biasa menimpa sistem pernapasan?
4. Bagaimana cara mengatasi gangguan pada sistem pernapasan?

1.3 TUJUAN PENULISAN


1. Untuk mengetahui sistem pernapasan
2. Untuk mengetahui alat-alat pernapasan pada manusia
3. Untuk mengetahui gangguan pada sistem pernapasan
4. Untuk mengetahui cara mengatasi gangguan pada sistem pernapasan
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SISTEM PERNAPASAN


Sistem pernapasan yang juga sering kita sebut dengan sisitem respirasi adalah sistem
orang yang digunakan untuk pertukaran gas, dimana sistem pernafasan ini merupakan
salah satu sistem yang berperan sangat penting dalam tubuh untuk menunjang
kelangsungan hidup. Sistem pernafasan dibentuk oleh beberapa struktur, seluruh
struktur tersebut terlibat didalam proses respirasi eksternal yaitu pertukaran oksigen
antara atmosfer dan darah serta pertukaran karbon dioksida antara darah dan atmosfer,
selain itu terdapat juga respirasi internal yaitu proses pertukaran gas antara darah
sirkulasi dan sel jaringan dimana system respirasi internal ini terjadi pada seluruh
system tubuh. (Djojodibroto, 2012).
Struktur utama dalam sistem pernafasan adalah saluran udara pernafasan, saluran-
saluran ini terdiri dari jalan napas, saluran napas, serta paru-paru. Struktur saluran
napas dibagi menjadi beberapa bagian diantaranya system penafasan bagian atas dan
bawah. Pada system pernafasan bagian atas terdiri dari hidung, faring, laring dan
trakhea. Struktur pernafasan tersebut memiliki peran masing masing dalam system
pernafasan. Sedangkan pada system pernafasan bagian bawah terdiri dari bronkus,
bronkiolus dan alveolus (Manurung dkk, 2013).

B. ALAT-ALAT PERNAPASAN PADA MANUSIA

Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan


mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air. Tujuan proses
pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan
energy. Ada pula beberapa alat-alat pernapasan pada manusia, yaitu :

1. Rongga Hidung (Cavum Nasalis)


Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga
hidung berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar
sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera). Selaput lendir berfungsi
menangkap benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat
juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang
masuk bersama udara. Juga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah
yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk. Di sebelah belakang rongga
hidung terhubung dengan nasofaring melalui dua lubang yang disebut choanae.
Pada permukaan rongga hidung terdapat rambut-rambut halus dan selaput lendir
yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke dalam rongga hidung.
2. Faring (Tenggorokan)
Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan 2
saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran
pencernaan (orofarings) pada bagian belakang. Pada bagian belakang faring
(posterior) terdapat laring (tekak) tempat terletaknya pita suara (pita vocalis).
Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan
terdengar sebagai suara. Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan
masuk ke saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang
terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan,
bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan
gangguan kesehatan. Fungsi utama faring adalah menyediakan saluran bagi udara
yang keluar masuk dan juga sebagi jalan makanan dan minuman yang ditelan,
faring juga menyediakan ruang dengung(resonansi) untuk suara percakapan.

3. Batang Tenggorokan (Trakea)


Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher
dan sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku,
dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-
silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran
pernapasan. Batang tenggorok (trakea) terletak di sebelah depan kerongkongan. Di
dalam rongga dada, batang tenggorok bercabang menjadi dua cabang tenggorok
(bronkus). Di dalam paru- paru, cabang tenggorok bercabang-cabang lagi menjadi
saluran yang sangat kecil disebut bronkiolus. Ujung bronkiolus berupa gelembung
kecil yang disebut gelembung paru-paru (alveolus).

4. Pangkal Tenggorokan (Laring)


Laring merupakan suatu saluran yang dikelilingi oleh tulang rawan. Laring
berada diantara orofaring dan trakea, didepan lariofaring. Salah satu tulang rawan
pada laring disebut epiglotis. Epiglotis terletak di ujung bagian pangkal laring.
Laring diselaputi oleh membrane mukosa yang terdiri dari epitel berlapis pipih
yang cukup tebal sehingga kuat untuk menahan getaran-getaran suara pada laring.
Fungsi utama laring adalah menghasilkan suara dan juga sebagai tempat keluar
masuknya udara. Pangkal tenggorok disusun oleh beberapa tulang rawan yang
membentuk jakun. Pangkal tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorok
(epiglotis). Pada waktu menelan makanan, katup tersebut menutup pangkal
tenggorok dan pada waktu bernapas katu membuka. Pada pangkal tenggorok
terdapat selaput suara yang akan bergetar bila ada udara dari paru-paru, misalnya
pada waktu kita bicara.

5. Cabang Tenggorokan (Bronkus)


Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan
bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang
rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar
cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-
cabang lagi menjadi bronkiolus. Batang tenggorokan bercabang menjadi dua
bronkus, yaitu bronkus sebelah kiri dan sebelah kanan. Kedua bronkus menuju
paru-paru, bronkus bercabang lagi menjadi bronkiolus. Bronkus sebelah
kanan(bronkus primer) bercabang menjadi tiga bronkus lobaris (bronkus
sekunder), sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang menjadi dua bronkiolus.
Cabang-cabang yang paling kecil masuk ke dalam gelembung paru-paru atau
alveolus. Dinding alveolus mengandung kapiler darah, melalui kapiler-kapiler
darah dalam alveolus inilah oksigen dan udara berdifusi ke dalam darah. Fungsi
utama bronkus adalah menyediakan jalan bagi udara yang masuk dan keluar paru-
paru.
6. Paru-paru (Pulmo)

Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi
oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat.
Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3
lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru
dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura. Selaput bagian dalam yang
langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam (pleura visceralis) dan
selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk
disebut pleura luar (pleura parietalis). Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus,
jaringan elastik, dan pembuluh darah. Bronkiolus tidak mempunyai tulang
rawan,tetapi ronga bronkus masih bersilia dan dibagian ujungnya mempunyai
epitelium berbentuk kubus bersilia. Setiap bronkiolus terminalis bercabang-cabang
lagi menjadi bronkiolus respirasi, kemudian menjadi duktus alveolaris. Pada
dinding duktus alveolaris mangandung gelembung-gelembung yang disebut
alveolus.
7. Alveolus
Saluran akhir dari saluran pernafasan yang berupa gelembung-gelembung udara.
Dinding alveolus sanat tipis setebal silapis sel, lembap dan berdekatan dengan
kapiler-kapiler darah. Adanya alveolus memungkinkan terjadinya luasnya daerah
permukaan yang berperan penting dalam pertukaran gas. Pada bagian alveolus
inilah terjadi pertukaran gas-gas O2 dari udara bebas ke sel-sel darah, sedangkan
perukaran CO2 dari sel-sel tubuh ke udara bebas terjadi. Pertukaran Gas dalam
Alveolus Oksigen yang diperlukan untuk oksidasi diambil dari udara yang kita
hirup pada waktu kita bernapas. Pada waktu bernapas udara masuk melalu saluran
pernapasan dan akhirnyan masuk ke dalam alveolus. Oksigen yang terdapat dalam
alveolus berdifusi menembus dinding sel alveolus. Akhirnya masuk ke dalam
pembuluh darah dan diikat oleh hemoglobin yang terdapat dalam darah menjadi
oksihemoglobin. Selanjutnya diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh. Oksigennya
dilepaskan ke dalam sel-sel tubuh sehingga oksihemoglobin kembali menjadi
hemoglobin. Karbondioksida yang dihasilkan dari pernapasan diangkut oleh darah
melalui pembuluh darah yang akhirnya sampai pada alveolus Dari alveolus karbon
dioksida dikeluarkan melalui saluran pernapasan pada waktu kita mengeluarkan
napas. Dengan demikian dalam alveolus terjadi pertukaran gas yaitu oksigen
masuk dan karbondioksida keluar.

C. GANGGUAN YANG UMUM TERJADI PADA SISTEM PERNAPASAN


Sistem respirasi meliputi saluran udara, pembuluh darah, paru-paru, dan otot-otot
saluran pernapasan. Berbagai organ dan jaringan sistem respirasi tersebut bekerja
sama dalam melakukan pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam tubuh. Selain
membantu pertukaran gas, sistem respirasi juga menyaring, menghangatkan, dan
melembapkan udara yang dihirup. Ada pula berbagai gangguan yang dapat terjadi,
yaitu :
1. Flu
Flu disebabkan oleh virus influenza yang menginfeksi hidung, tenggorokan,
dan paru-paru. Virus penyebab gangguan respirasi ini dapat menyebar melalui
udara, benda yang telah terkontaminasi, maupun kontak fisik dengan penderita
flu.
2. Faringitis
Faringitis adalah peradangan pada tenggorokan atau faring. Keluhan ini
disebabkan oleh infeksi bakteri maupun virus. Faringitis dapat ditangani
bedasarkan penyebabnya. Misalnya, faringitis yang disebabkan oleh bakteri dapat
diobati menggunakan antibiotik.
3. Laringitis
Gangguan respirasi lainnya adalah laringitis, yaitu peradangan yang terjadi
pada laring atau pita suara. Keluhan ini umumnya disebabkan oleh penggunaan
laring yang berlebihan, iritasi, atau infeksi. Gejala yang ditunjukkan laringitis
biasanya berupa sakit tenggorokan, batuk, demam, suara serak, hingga kehilangan
suara.
4. Asma
Asma merupakan gangguan respirasi yang ditandai dengan peradangan pada
saluran pernapasan. Keluhan ini membuat saluran napas mengalami penyempitan.
Penyebabnya bisa karena alergi, paparan asap, polusi, hingga udara dingin. Gejala
khas yang umumnya dialami penderita asma adalah mengi, sesak napas, dada
terasa sesak, dan batuk.
5. Bronkitis
Bronkitis terjadi ketika saluran yang membawa udara ke paru-paru atau
bronkus mengalami peradangan. Akibatnya, gangguan respirasi ini menyebabkan
penderitanya batuk berdahak. Selain batuk berdahak, gejala yang menyertai
bronkitis adalah dada sesak, dahak berwarna kuning atau hijau, hingga demam.
6. Emsifema
Emfisema adalah penyakit kronis atau jangka panjang akibat kerusakan pada
alveolus, yaitu kantong udara kecil pada paru-paru. Gangguan respirasi ini lebih
sering dialami oleh perokok aktif. Penderita emfisema dapat mengalami gejala
batuk kronis dan sesak napas, bahkan saat berolahraga ringan atau menaiki
tangga.
7. Pheumonia
Pneumonia adalah gangguan respirasi pada paru-paru yang disebabkan oleh
infeksi virus, bakteri, atau jamur. Pneumonia juga bisa disebabkan oleh virus
SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19. Gejala pneumonia cukup
bervariasi. Namun, pneumonia umumnya ditandai dengan gejala, seperti batuk,
demam, sesak napas, dan menggigil.
8. Kanker Paru-paru
Kanker paru-paru merupakan salah satu jenis kanker paling berbahaya dengan
angka kematian yang tinggi. Baik perokok aktif maupun pasif berisiko tinggi
terkena kanker paru-paru. Oleh karena itu, untuk mencegah kanker paru-paru,
Anda disarankan agar berhenti merokok dan menghindari paparan asap rokok.
Itulah beberapa gangguan respirasi yang sering terjadi. Untuk mencegah
terjadinya gangguan tersebut, penting untuk selalu menjaga kesehatan paru-paru
dan saluran pernapasan.

D. CARA MENGATASI GANGGUAN PADA SISTEM PERNAPASASAN


Gangguan pada sistem pernapasan adalah salah satu hal yang sangat perlu kita sadari
sedari awal, jika manusia telah mengalami gangguan pada sistem pernapasan maka
akan menyebabkan gangguan pada pertukaran udara dan gas serta juga akan
mengganggu peran dia dalam memelihara dan menyeimbangkan kondisi di dalam
tubuh untuk tetap stabil. Ada beberapa hal cara mengatasi gangguan pada sistem
pernapasan, yaitu :
1. Menjaga pola makan
Makanan memiliki dampak besar bagi kesehatan, terutama untuk saluran
pernapasan. Pola makan yang sehat dapat memperkuat sistem imun tubuh untuk
melawan polusi yang bisa berdampak buruk bagi paru-paru.
2. Tidur yang cukup
Jam tidur yang kurang dapat membuka ‘pintu’ bagi penyakit untuk masuk ke
dalam tubuh. Kita tidak hanya membutuhkan tidur yang nyenyak dan
berkualitas, durasi saat mereka terlelap pun jadi hal penting untuk diperhatikan.
3. Membatasi waktu bermain
Melakukan aktivitas bermain di luar memang dapat membantu memperkuat
tubuh mereka. Tapi beda halnya jika kualitas udara di luar sedang buruk.
Karenanya, sebelum keluar rumah sebaiknya periksa dulu kualitas udara di luar.
Kamu juga bisa membuat aktivitas menarik di dalam rumah sebagai alternatif
lain untuk tetap bisa melatih fisik sekaligus menjaga kesehatan pernapasan dan
melindungi dari bahaya virus.
4. Minum yang cukup
Perlu diketahui organ dan sel-sel bergantung pada cairan di dalam tubuh agar
bisa berfungsi secara normal. Saat cuaca atau polusi udara memburuk, pastikan
kondisi tubuh terhidrasi dengan baik. Hal ini untuk membuat saluran pernapasan
tetap lembap dan lendir selalu encer.
5. Olahraga
Rutin berolahraga dapat menjaga kesehatan paru-paru dan melancarkan
sirkulasi peredaran darah sehingga oksigen yang disalurkan ke otak dan ke
seluruh tubuh menjadi lebih lancar.
6. Menghindari asap rokok
Asap rokok sangat berbahaya karena dapat menyebabkan berbagai penyakit,
terutama pada organ pernapasan. Dimana toksin yang ada di dalam rokok dapat
menyebabkan kinerja paru-paru menjadi tidak optimal sehingga muncul berbagai
penyakit seperti infeksi pernapasan (bronkitis dan pneumonia), asma, dan batuk.
BAB III
PENUTUP
1.4 KESIMPULAN
Sistem pernapasan yang juga sering kita sebut dengan sisitem respirasi adalah sistem
orang yang digunakan untuk pertukaran gas, dimana sistem pernafasan ini merupakan
salah satu sistem yang berperan sangat penting dalam tubuh untuk menunjang
kelangsungan hidup.
Pada system pernafasan bagian atas terdiri dari hidung, faring, laring dan trakhea.
Struktur pernafasan tersebut memiliki peran masing masing dalam system pernafasan.
Sedangkan pada system pernafasan bagian bawah terdiri dari bronkus, bronkiolus dan
alveolus
system pernafasan juga sering mengalami masalah dan gangguan dalam menjalankan
fungsinya, baik yang disebabkan oleh infeksi baik yang disebabkan oleh virus maupun
bakteri.

1.5 SARAN
Jagalah kesehatan organ pernafasan terutama pada paru-paru dan organ sistem
pernafasan lainnya. Agar tidak terjadi gangguan pada sistem pernapasan kita, hindarilah
polusi udara dan gas-gas beracun, dan terutama hindarilah sikap merokok. Serta rawatlah
paru-paru (pulmo) agar tetap bersih, karena Paru-paru mudah sekali terserang penyakit
infeksi sehingga menimbulkan kerusakan jaringannya.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/27061987/makalah-sistem-pernafasan

https://www.alodokter.com/gangguan-yang-biasa-menimpa-sistem-respirasi

https://www.geniora.com/cara-menjaga-organ-pernapasan/

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/385d7b9c6a60947ff4f1884689a41

https://www.google.com/search?q=gambar+paru-

https://www.google.com/search?q=rongga+hidung&sxsrf=AOaemvKbS4MjhfI3gPyLEDa

Anda mungkin juga menyukai