Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Sistem Pernapasan
Disusun untuk memenuhi mata kuliah Pembelajaran IPA Terpadu
Dosen pengampu: Rafiatul Hasanah, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh kelompok 6:


Anis Romiatus Sholeha 202101100015
Luluk Farida 201101100020
Rizqi Arofani Susanti 202101100016
Yulia Ulin Pratiwi 201101100011

TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH ACHMAD SIDDIQ
JEMBER
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Sistem
Pernapasan ini dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Dan juga
penulis berterima kasih kepada ibu Rafiatul Hasanah, S.Pd., M.Pd. Selaku dosen
pembimbing mata kuliah Pembelajaran IPA Terpadu yang telah memberikan tugas
ini kepada penulis.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan mengenai Sistem Pernapasan. Penulis juga dapat
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah penulis buat, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran pembangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan
saran yang membangun dari anda demi perbaikan makalah ini.

Jember, 10 April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................. 2
A. Pengertian Sistem Pernapasan ............................................................. 2
B. Organ Pernapasan ................................................................................ 2
C. Mekanisme Pernapasan ....................................................................... 5
D. Gangguan Pada Sistem Pernapasan ..................................................... 6
E. Integrasi Materi Sistem Pernapasan dengan Ilmu Lain ....................... 7
BAB III PENUTUP ...................................................................... 10
A. Kesimpulan .......................................................................................... 10
B. Saran .................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu ciri makhluk hidup adalah melakukan pernapasan.
Pernapasan (respirasi) merupakan proses menghirup dan menghembuskan
udara. 1 Sistem pernapasan merupakan suatu sistem menghirup oksigen dari
udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Tujuan melakukan
proses pernapasan, yaitu untuk memperoleh energi.2
Dalam sistem pernapasan tentu memerlukan organ pernapasan atau
alat pernapasan. Oleh karena itu, makalah dengan judul “Sistem
Pernapasan” sangat penting digunakan, guna untuk menjelaskan sistem
pernapasan, organ pernapasan, mekanisme pernapasan dan gangguan pada
sistem pernapasan serta integrasi materi sistem pernapasan dengan ilmu
lain.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis akan mengkaji hal-hal
berikut:
1. Apa itu sistem pernapasan?
2. Apa saja organ pernapasan?
3. Bagaimana mekanisme pernapasan?
4. Bagaimana integrasi materi sistem pernapasan dengan ilmu lain?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini, sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian sistem pernapasan.
2. Untuk mengetahui organ pernapasan.
3. Untuk mengetahui mekanisme pernapasan.
4. Untuk mengetahui integrasi materi sistem pernapasan dengan ilmu lain.

1
Irnaningtyas. 2017. Biologi. Jakarta: Penerbit Erlangga (hlm: 297).
2
Tim Maestro Genta. 2020. Buku Pelengkap Kurtilas. Sidoarjo: Genta Group Production (hlm: 138).

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Pernapasan
Sistem pernapasan berasal dari dua kata, yaitu “Sistem” dan
“Pernapasan”. Sistem mempunyai arti suatu kumpulan yang saling
bergantung atau saling berinteraksi antara satu dengan yang lain untuk
mencapai suatu tujuan. Sedangkan, pernapasan atau respirasi merupakan
proses pengambilan (menghirup) oksigen (O2) serta mengeluarkan karbon
dioksida (CO2) dan uap air dengan menggunakan beberapa alat pernapasan
(organ pernapasan). Jadi, sistem pernapasan adalah suatu kumpulan organ
pernapasan yang digunakan untuk proses pengambilan (menghirup) oksigen
(O2) serta mengeluarkan karbon dioksida (CO2) dan uap air. 3
Sistem pernapasan juga merupakan suatu sistem menghirup oksigen
dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air. Dalam proses
pernapasan, oksigen merupakan zat kebutuhan utama makhluk hidup yang
diperoleh dari udara di lingkungan sekitar. Tujuan melakukan pernapasan,
yaitu untuk memperoleh energi. 4
B. Organ Pernapasan
Sistem pernapasan tentu memerlukan organ pernapasan atau alat
pernapasan. Berikut adalah alat atau organ pernapasan manusia:

3
Irnaningtyas. 2017. Biologi. Jakarta: Penerbit Erlangga (hlm: 297).
4
Tim Maestro Genta. 2020. Buku Pelengkap Kurtilas. Sidoarjo: Genta Group Production (hlm: 138).

2
a. Hidung
Organ pertama yang membantu proses pernapasan adalah hidung,
hidung merupakan tempat masuknya udara untuk bernapas. Pada hidung
terdapat rambut hidung, yang berfungsi untuk menyaring kotoran yang
masuk bersama udara. Tidak hanya rambut hidung, di hidung juga terdapat
ujung-ujung saraf pembau. Saraf ini berguna untuk membedakan bau yang
masuk ke hidung. Serta terdapat lendir, yang berfungsi untuk menangkap
kotoran yang masuk bersama dengan udara serta untuk mengatur
kelembapan udara yang masuk. Fungsi hidung, antara lain:
- Tempat masuknya udara. Hal ini, karena hidung merupakan organ
pertama yang membantu proses pernapasan.
- Menyaring kotoran yang masuk bersama udara melalui rambut-rambut
halus.
- Sebagai indera penciuman. Hal ini karena terdapat saraf
pembau/penciuman yang berguna untuk membedakan bau yang masuk
ke hidung.
b. Tekak (Faring)
Tekak (faring) merupakan persimpangan antara saluran tenggorokan
dengan kerongkongan. Tekak (faring) berfungsi sebagai saluran udara
(pernapasan) dan saluran makanan (pencernaan). Pada faring, terdapat dua
saluran dari faring yaitu trakea yang dilalui oleh udara menuju ke paru-paru
dan esofagus yang dilalui makanan menuju ke lambung.
c. Pangkal Tenggorokan (Laring)
Laring atau bisa juga disebut pangkal tenggorokan. Pada laring
terdapat pita suara dan epiglottis. Pita suara merupakan jaringan elastik yang
melintang di pintu masuk laring. Pita suara berjumlah dua buah, yaitu pita
suara palsu (tidak menghasilkan suara karena tidak berotot) yang teletak di
bagian atas dan pita suara sejati (memiliki dua buah otot dan menghasilkan
suara) yang terletak di bagian bawah. Epliglotis merupakan katup yang
berfungsi membantu laring menutup ketika menelan makanan dan menutup
kerongkongan ketika bernapas.

3
d. Batang Tenggorokan (Trakea)
Tenggorokan berbentuk seperti pipa dengan panjang 9-11 cm
tersusun oleh gelang-gelang tulang rawan. Pada dinding tenggorokan
terdapat rambut halus (silia) yang berfungsi untuk menangkap benda asing
(virus/bakteri/debu) yang masuk. Kemudian, benda asing tadi didorong
masuk ke bagian belakang mulut dan kemudian respon yang dihasilkan
yakni batuk untuk mengeluarkan mikroorganisme atau debu yang telah
ditangkap oleh silia dalam bentuk lendir.
e. Cabang Tenggorokan (Bronkus)
Bronkus merupakan cabang dari batang tenggorokan. Jumlahnya
sepasang, yang satu menuju paru-paru kanan dan yang satu menuju paru-
paru kiri. Bronkus yang ke arah kiri lebih panjang, lebih ramping dan
mendatar daripada bronkus yang ke arah kanan.
f. Bronkiolus
Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus. Bronkiolus bercabang-
cabang menjadi banyak saluran yang semakin halus, kecil dan dindingnya
semakin tipis. Setiap bronkiolus menuju ke alveolus.
g. Alveolus
Alveolus memiliki struktur berbentuk bola-bola kecil seperti anggur
yang tersusun oleh selaput tipis dan diselimuti oleh pembuluh-pembuluh
darah. Epitel pipih yang melapisi alveolus memudahkan darah di dalam
kapiler darah untuk mengikat oksigen dari udara dalam rongga alveolus.
h. Paru-Paru
Paru-paru terletak di dalam rongga dada. Paru-paru terbungkus oleh
selaput tipis yang disebut pleura. Diantara rongga dada dan rongga perut
terdapat sekat yang disebut dengan diafragma. Diafragma ini bukan sekedar
pembatas, tetapi berperan juga dalam proses pernapasan yang dikenal
dengan pernapasan perut. Paru-paru ada dua buah yaitu paru-paru kanan dan
paru-paru kiri. 5

5
Irnaningtyas. 2017. Biologi. Jakarta: Penerbit Erlangga (hlm: 298-301).

4
C. Mekanisme Pernapasan

Bernapas terdiri dari dua fase, yaitu inspirasi dan ekspirasi. Inspirasi
merupakan proses masuknya udara sampai ke paru-paru. Sedangkan,
ekspirasi merupakan proses keluarnya udara dari paru-paru. Mekanisme
pernapasan ada dua macam, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.
Pernapasan dada merupakan membesarkan dan mengecilkan rongga
dada saat bernapas. Sedangkan pernapasan perut merupakan membesarkan
dan mengecilkan rongga perut saat bernapas. Berikut mekanisme
pernapasan pada manusia:
1. Pernapasan Dada
Inspirasi Ekspirasi
- Otot antar tulang rusuk - Otot antar tulang rusuk
berkontraksi. relaksasi.
- Tulang rusuk terangkat. - Tulang rusuk turun.
- Volume rongga dada - Volume rongga dada
membesar. mengecil.
- Tekanan dalam rongga dada - Tekanan dalam rongga dada
mengecil. membesar.
- Udara dari luar masuk ke - Udara bergerak ke luar dari
paru-paru. paru-paru.
2. Pernapasan Perut
Inspirasi Ekspirasi
- Otot diafragma berkontraksi. - Otot diafragma merelaksasi.
- Diafragma mendatar.

5
- Volume rongga dada - Diafragma melengkung ke
membesar. atas.
- Tekanan dalam rongga dada - Volume rongga dada
mengecil. mengecil.
- Udara dari luar masuk ke - Tekanan dalam rongga dada
paru-paru. membesar.
- Udara keluar meninggalkan
paru-paru.6
D. Gangguan Pada Sistem Pernapasan
Pada sistem pernapasan juga mangalami yang namanya gangguan
yang bersifat kelainan atau penyakit. Diantaranya, yaitu:
a. Influenza (flu) adalah gangguan saluran pernapasan yang disebabkan
oleh virus influenza. Penyakit ini timbul dengan gejala bersin-bersin,
demam, hidung tersumbat dan tenggorokan gatal.
b. Asma adalah penyempitan saluran napas yang bersifat sementara atau
penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan oleh alergi terhadap
rambut, bulu, asap, udara dingin, debu dan lain-lain. Asma ditandai
dengan napas yang berbunyi.
c. TBC (Tuberkulosis) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyerang paru-paru dan
penularannya terjadi melalui udara.
d. Kanker paru-paru adalah penyakit yang sangat berbahaya. Dimana sel
kanker yang tumbuh diparu-paru akan semakin besar jika dibiarkan dan
dapat menyerang seluruh tubuh. Biasanya penyakit ini timbul karena
kebiasaan merokok, merokok dapat memicu terjadinya kanker paru-paru
karena dapat merubah struktur dan fungsi saluran pernapasan. Seperti
sel mukosa membesar, kelenjar mukun bertambah banyak dan radang
ringan dan lainnya.

6
Marlupi, Lidia Listiyantati. 2019. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII Semester 2. Yogyakarta:
Absolute Media (hlm: 15).

6
e. Faringitis adalah peradangan pada bagian faring dan tenggorokan yang
menyebabkan rasa sakit saat menelan makanan.
f. Emfisema adalah kerusakan pada kantong udara (alveolus) secara
bertahap, berupa lubang-lubang menganga pada dindingnya, sehingga
mengurangi luas permukaan paru-paru. Emfisema dapat disebabkan
oleh kebiasaan merokok, infeksi bakteri dan polusi udara.
g. Bronkitis adalah peradangan pada selaput lendir bronkus. Penyakit ini
disebabkan oleh infeksi bakteri dan virus, merokok, polusi udara, debu,
asap zat kimia dan lain-lain.7
E. Integrasi Materi Sistem Pernapasan dengan Ilmu Lain
Berikut beberapa integrasi ilmu dengan materi Sistem Pernapasan:
a. Integrasi Sistem Pernapasan dengan Fisika, yaitu:
Pada proses pernapasan atau mekanisme pernapasan. Proses
pernapasan merupakan proses yang kompleks dan bergantung pada
perubahan volume rongga dada (toraks) dan perubahan tekanan.
Tekanan yang berperan dalam pernapasan, yaitu tekanan atmosfer
(udara luar), tekanan intrapulmonary (intraalveolus) dan tekanan
intrapleura. Hubungan antara tekanan dan volume gas dinyatakan dalam
Hukum Boyle, yaitu volume gas bervariasi berbanding terbalik dengan
tekanan pada suhu konstan.8
b. Integrasi Sistem Pernapasan dengan Kimia, yaitu:
Pada saat bernafas kita akan menghirup oksigen. Nah oksigen ini
termasuk senyawa gas diatomik. Biasanya disebut O2, dengan ciri dari
senyawa O2 ini adalah tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna.
Dan oksigen dalam ilmu kimia biasanya ditulis O2 bukan hanya O.
Karena sebagai arti bahwa unsur ini dibentuk dari 2 atom oksigen.
Kemudian dalam proses pernapasan kita ada yang namanya
mengeluarkan karbondioksida. Nah, karbondioksida ini dalam ilmu
kimia ditulis dengan lambang CO2. CO2 ini termasuk dalam senyawa

7
Irnaningtyas. 2017. Biologi. Jakarta: Penerbit Erlangga (hlm: 315-317).
8
Irnaningtyas. 2017. Biologi. Jakarta: Penerbit Erlangga (hlm: 317).

7
biner berupa nitrogen dioksida. Jadi O2 dan CO2 ini termasuk senyawa
yang mengandung karbon dan hidrogen dan elemen yang lain seperti
nitrogen dan oksigen. Dalam proses pernapasan ini bisa dirumuskan
dengan:
H + HCO3 => H2CO3 => H2 + CO2
Dari senyawa hidrogen+bikarbonat yang kita hirup akan
menghasilkan asam karbonat (asam pernapasan), karena senyawa ini
yang akan diekskresikan oleh paru-paru sebagai gas. Dari H2CO3 akan
menghasilkan hidrogen, hidrogen ini mengandung hidrokarbon dan air
serta CO2 atau karbon dioksida.

c. Integrasi Sistem Pernapasan dengan Budaya, yaitu:


Larangan masyarakat tentang berdiam diri di bawah pohon pada saat
malam hari, kerena percaya bahwa terdapat penunggunya disetiap
pohon. Setelah dikaji secara ilmiah bahwa duduk dibawah pohon akan
menyebabkan Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA). Hal ini karena
angin malam mengandung zat CO2 yang tidak boleh mengalir dalam
darah manusia, karena CO2 pada malam hari bersifat racun dan dapat
mengakibatkan penyumbatan serta infeksi pada saluran pernafasan atas
yang dapat memicu sesak nafas.
d. Integrasi Sistem Pernapasan dengan Agama, yaitu:
Waktu pelaksanaan shalat subuh adalah sejak terbit fajar sampai
hampir terbit matahari. Subuh merupakan waktu yang tepat untuk proses
terapi sistem pernapasan dalam paru-paru. Hal ini sesuai dengan waktu
pagi hari, karena pada saat itu udara masih bersih. Dengan bangun waktu
subuh, dimulailah terapi untuk membersihkan paru-paru dari sisa-sisa
oksigen yang kita hirup pada malam hari.9
Dalam buku yang ditulis oleh Ramadhani dkk dengan judul bukunya
“Al-Qur’an vs Sains Modern menurut Dr Zakir Naik” yang mengatakan

9
Lukman Hakim Saktiawan. 2007. Keajaiban Shalat Menurut Ilmu Kesehatan Cina. Bandung:
Penerbit Mizania (hlm: 154-157).

8
bahwa tidak ada senam yang lebih baik daripada yang dilakukan seorang
muslim yang berupa gerakan sujud pada shalat. Gerakan sujud ini
memiliki manfaat bagi orang yang melakukannya. Pada saat manusia
bernafps di waktu sujud, maka abnormal fetra akan menekan diafragma.
Diafragma akan mengeluarkan sisa udara tadi. Jadi, manusia bisa
bernapas dengan lebih segar. Dikarenakan manusia menghirup udara
yang lebih segar, maka kemungkinan paru-paru akan lebih sehat.
Gerakan yang diulang-ulang dan teratur selama shalat, dapat
meningkatkan efisiensi pernapasan. Sirkulasi pada pembuluh darah
yang mengelilingi alveoli (kantung darah) dalam paru-paru. Dengan
demikian, shalat dapat meningkatkan pertukaran gas dan manusia dapat
bernapas lebih dalam. Peningkatan konsumsi oksigen ini membuat
orang lebih baik dan sehat.10
e. Integrasi Sistem Pernapasan dengan Teknologi, yaitu:
Salah satu teknologi yang berkaitan dengan sistem pernapasan pada
manusia yaitu, pulmotor. Pulmotor merupakan alat yang berfungsi
untuk melakukan pernapasan buatan. Fungsi dari pulmotor sendiri yaitu
alat yang di pakai ketika seseorang mengalami gangguan pernapasan
karena syok terkena listrik dan bisa juga karena tenggelam.11

10
Ahmad Luthfi. 2017. Khasiat Gerakan Shalat Untuk Tubuh dalam Penjelasan Al-Qur’an dan
Sains. Artikel: Okezone.com.
11
Irnaningtyas. 2017. Biologi. Jakarta: Penerbit Erlangga (hlm: 301).

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan makalah diatas maka dapat disimpulkan bahwa, sistem
pernapasan berasal dari dua kata, yaitu “Sistem” dan “Pernapasan”. Sistem
mempunyai arti suatu kumpulan yang saling bergantung atau saling
berinteraksi antara satu dengan yang lain untuk mencapai suatu tujuan.
Adapun alat atau organ pernapasan manusia, yaitu: organ pertama yang
membantu proses pernapasan adalah hidung. Hidung merupakan tempat
masuknya udara untuk bernapas.
Tekak (faring) merupakan persimpangan antara saluran tenggorokan
dengan kerongkongan. Laring atau bisa juga disebut pangkal tenggorokan.
Batang Tenggorokan (Trakea). Bronkus merupakan cabang dari batang
tenggorokan. Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus. Alveous dan
paru-paru.
Mekanisme pernapasan terdapat dua bagian yaitu pernapasan perut
dan pernapasan dada. Inspirasi merupakan proses masuknya udara sampai
ke paru-paru. Sedangkan, ekspirasi merupakan proses keluarnya udara dari
paru-paru. Gangguan sistem pernapasan meliputi influenza, TBC, asma,
kanker paru-paru, faringitis, emfisema dan bronkitis. Terdapat beberapa
integrasi ilmu yang dapat dikaitkan dengan materi sistem pernapasan antara
lain: integrasi sistem pernapasan dengan ilmu fisika, ilmu kimia, ilmu
agama, budaya dan teknologi.
B. Saran
Kami selaku penulis makalah yang berjudul Sistem Pernapasan ini
mengharapkan kritik dan saran yang membangun supaya dikemudian hari
dapat menghasilkan karya yang lebih baik lagi. Dari ditulisnya makalah ini,
harapan penulis semoga dapat berguna untuk menambah ilmu dan wawasan
para pembaca. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini

10
masih jauh dari kata sempurna, selaku penulis meminta maaf kepada
segenap pembaca.

11
DAFTAR PUSTAKA
Irnaningtyas. 2017. Biologi. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Luthfi Ahmad. 2017. Khasiat Gerakan Shalat Untuk Tubuh dalam Penjelasan Al-
Qur’an dan Sains. Artikel: Okezone.com.
Marlupi, Listiyantati Lidia. 2019. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII Semester 2.
Yogyakarta: Absolute Media.
Saktiawan Lukman Hakim. 2007. Keajaiban Shalat Menurut Ilmu Kesehatan Cina.
Bandung: Penerbit Mizania.
Tim Maestro Genta. 2020. Buku Pelengkap Kurtilas. Sidoarjo: Genta Group
Production.

12

Anda mungkin juga menyukai