Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERNAFASAN

Dosen Pembimbing :

Endang Uji Wahyuni, SKM., M.KM.,

Disusun Oleh :

Kelompok 1

Reno Rinaldi Putra. S (P21345120054)

Salsa Nabila Putri (P21345120060)

Salwa Kireina Azzahra (P21345120062)

Kelas : 1D3B Kesehatan Lingkungan

Mata Kuliah : Anatomi Fisiologi

Tahun Ajaran 2020/2021

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN JAKARTA II
Jl. Hang Jebat III/F3, Kebayoran Baru, Daerah Khusus Ibu kota Jakarta 12120
Telp. 021.7397641, 7397643 Fax. 021.7397769
E-mail : info@poltekkesjkt2.ac.id

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan Allah tentunya
kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta
salam semoga terlimpah curahkan kepada junjungan besar baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Kami selaku penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atsa limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah tentang Anatomi dan Fisiologi Sistem Pernafasan.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami
mohon maaf. Demikian dari kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang
membacanya. Sekian dan terima kasih.

Jakarta, 7 November 2020

Penulis

Daftar Isi
Cover...............................................................................................................................
Kata Pengantar................................................................................................................
Daftar Isi.........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................
1.1 Latar Belakang........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................
1.3 Tujuan.....................................................................................................
1.4 Metode....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................
2.1 Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan.....................................................
2.2 Mekanisme Pernafasan...........................................................................
2.3 Pengendalian Respiras/Pernafasan..........................................................
2.4 Masalah Gangguan Pernafasan...............................................................

BAB III PENUTUP........................................................................................................


3.1 Kesimpulan.............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia merupakan makhluk hidup yang senang tiasa beraktivitas.
Kebutuhan manusia sangatlah banyak dan diantaranya ialah kebutuhan manusia
akan udara. Udara dibutuhkan untuk membawa limbah-limbah yang harus
dikeluarkan oleh tubuh manusia. Limbah-limbah dihasilkan dari proses-proses
penyerapan zat yang penting kemudian dihasilkan zat yang tidak berguna bagi
yubuh manusia. Keseluruhan proses tersebut harus dilakuakan oleh alat-alat
tertentu. Oleh karna itu dibutuhkan organ-organ yang bekerja sebagai alat untuk
melaukan aktivitas tersebut. Makalah ini akan membahas mengenai system
pernafasan atau respirasi manusia, organ-organ yang berperan didalam nya,
proses-proses jalan nya system pernafasan, dan gangguan kelain yang terjadi
pada sistem pernafasan manusia.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana anatomi fisiologi dari sistem pernafasan?

2. Bagaimana mekanisme pernafasan?

3. Bagaimana pengendalian respirasi pernafasan?

4. Apa saja masala/gangguan pernafasan?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui anatomi fisiologi dari sistem pernafasan

2. Untuk mengetahui mekanisme pernafasan

3. Untuk mengetahui pengendalian respirasi pernafasan

4. Untuk mengetahui masalah/gangguan dari pernafasan

1.4 Metode

Makalah ini disusun dari kumpulan materi yang terdapat dari internet dan
buku panduan, dengan mencari hal-hal yang berkaitan di rumusan masalah.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan


Pernapasan (respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang,
mengandung (oksigen) serta menghembuskan udara yang banyak
memngandung karbondioksida sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh.
Pengisapan udara ini disebut inspirasi dan menghembuskan disebut ekspirasi.
Sistem respirasi berperan dalam menjamin ketersediaan oksigen untuk
kelangsungan metabolisme sel-sel tubuh dan pertukaran gas. Melalaui peran
sistem respirasi oksigen di ambil dari atmosfir, di transport masuk ke paru-paru
dan terjadi pertukaran gas oksigen dengan karbondioksida di alveoli,
selanjutnya oksigen akan di difusi masuk kapiler darah untuk di manfaatkan
oleh sel dalam proses metabolisme.

A. Anatomi Sistem Pernafasan


1. Rongga Hidung
Hidung merupakan organ utama saluran pernapasan yang langsung
berhubungan dengan dunia luar yang berfungsi sebagai jalan masuk dan
keluarnya udara melalui proses pernapasan. Selain itu hidung juga berfungsi
untuk mempertahankan dan menghangatkan udara yang masuk, sebagai
filter dalam membersihkan benda asing yang masuk dan berperan untuk
resonansi suara, sebagai tempat reseptor alfaktorius.
2. Faring
Faring merupakan tempat persimpangan antara jalan pernapasan dan
jalan makanan, terdapat di bawah dasar tengkorak, di belakang rongga
hidung dan mulut sebelah depan ruas tulang leher.

3. Laring
Laring merupakan saluran pernapasan yang terletak antara orofaring dan
trakea, fungsi dari laring adalah sebagai jalan masuknya udara,
membersihkan jalan masuknya makanan ke esofagus dan sebagai produksi
suara.
Laring sering disebut sebagai kotak suara dan terdiri atas :
- Epiglotis : daun katup kartilago yang menutupi ostium ke arah laring
selama menelan
- Glotis : ostium antara pita suara dalam laring

4. Trakea
Trakea merupakan organ tabung antara laring sampai dengan puncak
paru, panjangnya sekitar 10-12 cm, setinggi servikal 6 torakal disebut
juga batang tenggorokan ujung trakea bercabang menjadi dua bronkus
yang disebut karina.
5. Bronkus
Bronkus merupakan cabang dari trakea yang bercabang dua keparu-paru
kanan dan paru-paru kiri. Bronkus kanan lebih pendek dan lebih besar
diameternya. Bronkus kiri lebih horizontal, lebih panjang dan lebih sempit.
a) Bronkus
- Terbagi menjadi bronkus kanan dan kiri Disebut bronkus lobaris kanan
(3 lobus) dan bronkus lobaris kiri (2 bronkus)

- Bronkus lobaris kanan terbagi menjadi 10 bronkus segmental dan


bronkus lobaris kiri terbagi menjadi 9 bronkus segmental

- Bronkus segmentalis ini kemudian terbagi lagi menjadi subsegmental


yang dikelilingi oleh jaringan ikat yang memiliki : arteri, limfatik dan
saraf

b) Bronkiolus

- Bronkus segmental bercabang-cabang menjadi bronkiolus

- Bronkiolus mengadung kelenjar submukosa yang memproduksi yang


membentuk selimut tidak terputus untuk melapisi bagian dalam jalan
napas

c) Bronkiolus Terminalis

Bronkiolus membentuk percabangan menjadi bronkiolus terminalis


(yang tidak mempunyai kelenjar lendir dan silia)

d) Bronkiolus respiratori

Bronkiolus terminalis kemudian menjadi bronkiolus respiratori


Bronkiolus respiratori dianggap sebagai saluran transisional antara jalan
napas konduksi dan jalan udara pertukaran gas

6. PARU PARU

Paru-paru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar berada


pada rongga dada bagian atas, di bagian samping di batasi oleh otot dan rusuk
dan di bagianb bawah di batasi oleh diafragma yang berotot kuat.

Merupakan organ yang elastis berbentuk kerucut Terletak dalam rongga


dada atau toraks Kedua paru dipisahkan oleh mediastinum sentral yang berisi
jantung dan beberapa pembuluh darah besar Setiap paru mempunyai apeks dan
basis Paru kanan lebih besar dan terbagi menjadi 3 lobus oleh fisura interlobaris
Paru kiri lebih kecil dan terbagi menjadi 2 lobus Lobos-lobus tersebut terbagi
lagi menjadi beberapa segmen sesuai dengan segmen bronkusnya.

B. Fisiologi Sistem Pernafasan


Fungsi paru – paru ialah pertukaran gas oksigen dan karbon
dioksida.Pada pernapasan melalui paru-paru atau pernapasan eksterna, oksigen
dipungut melalui hidung dan mulut pada waktu bernapas; oksigen masuk
melalui trakea dan pipa bronkial ke alveoli, dan dapat berhubungan erat dengan
darah di dalam kapiler pulmonaris. Hanya satu lapis membran, yaitu membran
alveoli-kapiler, yang memisahkan oksigen dari darah. Oksigen menembus
membran ini dan dipungut oleh hemoglobin sel darah merah dan dibawa ke
jantung. Dari sini dipompa di dalam arteri ke semua bagian tubuh. Darah
meninggalkan paru – paru pada tekanan oksigen 100 mm Hg dan pada tingkat
ini hemoglobinnya 95 persen jenuh oksigen.
Di dalam paru-paru, karbon dioksida, salah satu hasil buangan
metabolisme, menembus membran alveoler-kapiler dari kapiler darah ke alveoli
dan setelah melalui pipa bronkial dan trakea, dinapaskan keluar melalui hidung
dan mulut. Semua proses ini diatur sedemikian sehingga darah yang
meninggalkan paru-paru menerima jumlah tepat CO2 dan O2. Pada waktu gerak
badan, lebih banyak darah datang di paru – paru membawa terlalu banyak CO2
dan terlampau sedikit O, jumlah CO2 itu tidak dapat dikeluarkan, maka
konsentrasinya dalam darah arteri bertambah. Hal ini merangsang pusat
pernapasan dalam otak unutk memperbesar kecepatan dan dalamnya
pernapasan. Penambahan ventilasi ini mengeluarkan CO2 dan memungut lebih
banyak O2. Pernapasan jaringan atau pernapasan interna. Darah yang telah
menjenuhkan hemoglobinnya dengan oksigen (oksihemoglobin) megintari
seluruh tubuh dan akhirnya mencapai kapiler, di mana darah bergerak sangat
lambat. Sel jaringan memungut oksigen dari hemoglobin untuk memungkinkan
oksigen berlangsung, dan darah menerima, sebagai gantinya, yaitu karbon
dioksida.

2.2 Mekanisme Pernafasan


mekanisme terjadinya pernapasan terbagi dua yaitu:

1. Inspirasi
Sebelum menarik napas/inspirasi kedudukan diafragma melengkung ke arah rongga
dada, dan otot-otot dalam keadaan mengendur. Bila otot diafragma berkontraksi,
maka diafragma akan mendatar. Pada waktu inspirasi maksimum, otot antar tulang
rusuk berkontraksi sehingga tulang rusuk terangkat. Keadaan ini menambah besarnya
rongga dada. Mendatarnya diafragma dan terangkatnya tulang rusuk, menyebabkan
rongga dada bertambah besar, diikuti mengembangnya paru-paru, sehingga udara luar
melalui hidung, melalui batang tenggorok (bronkus), kemudian masuk ke paru-paru.
2. Ekspirasi
Ekspirasi merupakan proses pasif yang tidak memerlukan kontraksi otot untuk
menurunkan intratorakal. Proses ekspirasi terjadi apabila otot antar tulang rusuk dan
otot diafragma mengendur, maka diafragma akan melengkung ke arah rongga dada
lagi, dan tulang rusuk akan kembali ke posisi semula. Kedua hal tersebut
menyebabkan rongga dada mengecil, sehingga udara dalam paru-paru terdorong ke
luar. Inilah yang disebut mekanisme ekspirasi.

Anda mungkin juga menyukai