Disusun Oleh :
Nama : Nurhayati
Npm : 09190000055
Dosen Pengampun :
1. Ns. Jumari, S.Kep.,M.Kep
2. Ns. Agus Purnama, S.Kep.,MKM
Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada allah swt yang telah memberikan
limpahan rahmat,taufik dan hidayah-nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini yang berjudul rangkuman sistem penafasan dapat terselesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah,
diharapkan makalah ini mampu memberikan manfaat dan kegunaan. Khususnya bagi
penyusun dan umumnya bagi para pembaca, makalah ini berisikan tentang rangkuman sistem
pernafasan yang saya buat.
Makalah ini saya susun dengan segala kemampuan saya dan semaksimal mungkin,
saya berterima kasih kepada teman yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu tidaklah sempurna dan masih
banyak kesalahan serta kekurangan. Maka dari itu, saya sebagai penyusun makalah ini mohon
kritik, saran dan pesan yang bersifat membangun.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata pengantar............................................................................................................................i
BAB 1PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Tujuan.............................................................................................................................1
BAB IIPEMBAHASAN............................................................................................................2
A. Konsep Awal...................................................................................................................2
BAB IIIPENUTUP.....................................................................................................................8
A. Kesimpulan.....................................................................................................................8
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Awal
1. Hidung (Nasal)
2
3
a. Cartilago
Cartilago berfungsi sebagai pembentuk struktur hidung manusia. Cartilago itu
tulang rawan yang dimana mudah terjadi fraktur. jenis jenis cartilago:
1). Cartilago Nasi Lateralis dextra
2). Cartilago Nasi Lateralis sinistra
3). Cartilago Alaris major dextra
4). Cartilago Alaris major sinistra
b. nasal cavity
Nasal cavity terletak didalam cartilago, yang didalamnya ada festibulum nasi.
Saraf ofaktorius (saraf cranial pertama) teradapat pada roof of nasal cavity (di
atap nasal cavity)
c. Septum nasi
Septum nasi adalah pembatas antara vestibulum dextra dan sinistra
d. Concha nasi
Concha nasi berfungsi sebagai penghangat, pelembab dan turbolensi udara
sehingga udara masuk itu lebih terarah. Saat flu, konka membesar sebagai
perlindungan diri tubuh, supaya tidak terlalu banyak udara kotor yang masuk
ketubuh manusia. Pada saat itulah kita merasa hidung kita tersumbat.
Concha nasi memiliki 3 bagian:
1).Concha nasi superior itu bagian atas lalu
2).Concha nasi media bagian tengah
3).Concha nasi inferior bagian bawah
e. Meatus nasi
Meatus nasi adalah rongga hidung dan memiliki 3 bagian:
1). Meatus nasi inferior terletak di bawah conca nasi inferior.
2). Meatus nasi media terletak diantara conca nasi media
3). Meatus nasi superior terletak antara conca nasi media dan superior
4
2. Nasofaring
Sambungan antara hidung dengan faring sebagai lanjutan dari meatus nasi
superior. Di dalam nasofaring itu ada tuba yg dilindungi oleh kartilago bernama
tuba auditiva, saat terjadi proses menelan akan menjadi tuba eustachius yang
dibagi dua antara kiri dan kanan. Yang dimana berfungsi untuk menyeimbangkan
tekanan telinga bagian dalam jika berada dalam ketinggian. Terdapat juga ductus
nasolakrimalis berfungsi sebagai drainase dari air mata (ketika kita sedang
berkedip maka air mata akan turun secara otomatis) dan biasanya hidung akan
mengeluarkan cairan yg berasal dari ductus nasolakrimalis.
3. Orofaring
5
Dimana sejajar dengan oral atau mulut sehingga disebut orofaring yang
menyambungkan antara mulut dengan faring.
Yang akan diteruskan menuju
Sebelum ke trakea udara akan melewati Ostium hyoideum, ya itu tulang yang
berfungsi untuk mengerakan lidah yang akan diteruskan menuju cartilago
thyroidea, cartilago cricothyroidea, cartilago timeasia.
Didalam trakea terdapat kartilago yang berbentuk seperti C yang disebut sebagai
cartilago trachealis yang berfungsi untuk menjaga trakea.
Cartilago
trachealis
Trakea itu akan dibagi menjadi 2 percabangan yang dinamakan Karina atau
bifurcatio tracheae.
6
dari percabangan ini akan menjadi bronkus primer (bronkus principalis) yang kiri
dan kanan yang akan bercabang menjadi bronkus lobaris superior, media dan
inferior, yang berkembang menjadi bronkus segmentalis dimana diparu-paru
kanan terdapat 10 bronkus segmentalis serta disebelah kiri terdapat lobaris
superior dan inferior. Disebelah kiri hanya terdapat fissura oblique, dan bronkus
segmentalis kehilangan segmen ke7nya Disebelah kanan terdapat fissura
horizontal dan oblique (yg menjadi pemisah dari lobus²)
7
Bronkiolus adalah saluran udara kecil yang mengirimkan udara ke bagian dalam
sebuh dinding paru-paru, yang dimana alveoli memungkinkan oksigen akan diserap
oleh sel-sel darah serta mengisi darah dengan oksigen untuk didistribusikan keseluruh
tubuh.
Yang dimaksud dengan bronkiolus terminalis adalah tempat transitnya sebuah udara
terkecil yang tidak mengandung alveoli, termasuk kedalam zona konduksi (zona yang
tidak mengalami difusi) yang terdiri dari 16 zona memiliki garis tengah kurang lebih
1mm. Sedangkan bronkiolus respiratorius adalah yang menghantarkan langsung udara
ke alveolus, termasuk kedalam zona respiratory (zona yang mengalami difusi) terdiri
dari 17 zona.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada sistem respiratory dibutuhkan kerjasama antar organ yang dimulai dari
hidung tempat pertama kali udara masuk yang akan disaring oleh bulu-bulu halus,
kemudian udara akan masuk ke nasofaring (penghubung hidung kefaring) lalu
dilanjut menuju orofaring (sejajar dengan mulut,yang dimana terdapat ovula itu
yang disebut orofaring). Kemudian akan menuju laringofaring (penghubung faring
dan laring) yang akan diteruskan menuju trakea,dimana trakea dilindungi oleh
kartilago trakealis. Trakea itu bercabang yang diberi nama carina atau bifurcatio
tracheae yang akan bercabang lagi menjadi bronkus prisipalis dextra dan sinistra,
Pada sinistra akan terbentuk 3 lobaris/pemisah (superior,media dan inferior)
terdapat 9 bronkus segmentalis tetapi pada segmen ke7 hilang dan yang dextra
akan terbentuk 2 lobaris (superior dan inferior) terdapat 10 segmen. Yang akan
dilanjut ke bronkiolus terminalis (zona kondusi) dan udara akan diteruskan
menuju bronkiolus respiratorius (zona respiratory) lalu ke ductus alveolus, sacus
dan terakhir akan bermuara di alveoli yang akan didistribusikan keseluruh tubuh.