Anda di halaman 1dari 24

ANDROGRAPHIDIS

HERBA

DR. DRA. RAHMAWATI RIDWAN, APT, MS


PENDAHULUAN

• Indonesia adalah mega center keaneka


ragaman hayati yang belum dimanfaatkan
secara optimal (5.131.100 spesies) atau 15,3%
dari total spesies dunia)

• Secara global ada kecenderungan cara


pengobatan back to nature
Latar belakang :

A botanical search for a cure


• Mahalnya harga obat sintetik
• Efek samping yang membahayakan
• Indonesia mempunyai kekayaan alam berupa
tanaman herbal yang melimpah dan sudah
digunakan sebagai obat tradisional untuk
pengobatan penyakit sejak berabad yang lalu
• Obat tradisional mempunyai efek samping yang
kecil
• Murah, dan mudah didapat.
• Obat tradisional

• Bahan atau ramuan bahan yang berupa


bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan
mineral, sediaan galenik, atau campuran
dari bahan tersebut yang secara turun
temurun telah digunakan untuk
pengobatan berdasarkan [pengalaman (uu
no. 23, 1992)
 Penggunaan obat herbal merupakan warisan
turun temurun dari nenek moyang kita dari
generasi ke generasi

 Andrographis paniculata atau sambiloto


merupakan tanaman yang telah efektif
digunakan dalam pengobatan tradisional Asia,
seperti di China, Hongkong, Filippina, Malaysia,
Indonesia, dan Thailand sejak berabad-abad
yang lalu
Andrographis paniculata

• Sambiloto atau Andrographis paniculata


merupakan tanaman yang mempunyai rasa
sangat pahit.
• Tanaman ini banyak ditemukan di daerah Asia
dan Indonesia.
• Tanaman ini dimanfaatkan sebagai obat
tradisional yang dipercaya mampu
menyembuhkan banyak penyakit.
Sambiloto (Andrographis
paniculata Burm F)
SISTEMATIKA

Divisio :Spermathopyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dycotyledona,
Subkelas : Gamopetalae
Ordo : Personales
Famili : Acanthacea
Genus : Andrographis
Spesies :Andrographis
paniculata.
Zat Aktif dalam Sambiloto

KEGUNAAN
• antioksidan ,
• hipoglikemik,
• hipoterminan,
• diuretik,
• antibakteri ,
• analgesik.,
• anti kanker
ANDROGRAFOLIDA .
Ekologi dan penyebaran

• Tumbuh di India, semenanjung Malaya dan


hampir di seluruh Indonesia pada tempat
terbuka, di kebun, di tepi sungai, pada tanah
yang gembur; seringkali tumbuh berkelompok.

• Tumbuh pada ketinggian tempat 1 m sampai


700 m di atas permukaan laut
• Tumbuhan dapat diperbanyak dengan biji
 Di Indonesia, sambiloto merupakan salah satu
tanaman obat tradisional yang paling banyak
dipakai dan telah terkenal sejak abad 18
 Nama lain Sambiloto:
 Sumatra: Sambilata (Melayu)
 Jawa : Sambiloto (Jawa Tengah), Ki Oray
(Sunda)
 Maluku : Papaitan
 Minang : Ampadu tanah
ANDROGRAPHIDIS HERBA

Herba : adalah tumbuhan


(pendek kecil) yang mempunyai
batang basah karena mengandung
banyak air dan tidak mempunyai
kayu (Kamus Bahasa Indonesia)

adalah berbagai jenis tanaman


Herbal :
yang dimanfaatkan sebagai obat
ANDROGRAPHIDIS HERBA

PEMERIAN: Tidak berbau; rasa pahit


MAKROSKOPIK
 Batang tidak berambut, tebal 2 mm sampai 6 mm,
jelas persegi empat, batang bagian atas seringkali
dengan sudut agak berusuk.
 Daun bersilang berhadapan, umumnya terlepas dari
batang, bentuk lanset sampai bentuk lidah tombak,
panjang 2 cm sampai 7 cm, lebar 1 cm sampai 3 cm,
rapuh, tipis, tidak berambut, pangkal daun runcing,
ujung meruncing, tepi daun rata.
MAKROSKOPIK

• Tumbuhan tumbuh tegak, tinggi 40-90 cm


• Percabangan banyak dengan letak berlawanan,
cabang berbentuk segi empat dan tidak
berambut.
• Bentuk daun lanset, ujung daun dan pangkal
daun tajam dan agak tajam, tepi daun rata,
panjang daun 3 cm sampai 12 cm dan lebar 1
cm sampai 3 cm, panjang tangkai daun 5 mm
sampai 25 mm
• Daun bagian atas bentuknya seperti daun
pelindung.
• Perbungaan tegak berbercabang-cabang,
gagang bunga 3-7 mm, panjang kelopak bunga
3-4 mm. Bunga berbibir berbentuk tabung,
panjang 6 mm, bibir bunga bagian atas
berwarna putih dengan warna kuning di bagian
atasnya, ukuran 7-8 mm, bibir bunga bawah
lebar berbentuk biji, berwarna ungu dan
panjang 6 mm.
• Tangkai sari sempit dan melebar pada bagian
pangkal, panjang 6 mm.
• Bentuk buah jorong dengan ujung yang tajam,
panjang lebih kurang 2 cm, bila tua akan pecah
terbagi menjadi 4 keping
• Permukaan luar kulit buah berwarna hijau tua
sampai hijau kecoklstsn, permukaan dalam
bewarna putih atau putih kelabu.
• Biji agak keras, panjamg 1,5 mm sampai 3 mm,
lebar lebih kurang 2 mm;.
• Permukaan luar berwarna coklat muda
bertonjol-tonjol.
• Pada penampang melintang biji terlihat
endosperm berwarna kuning kecoklatan,
lembaga berwarna putih kekuningan.
Identifikasi

1. Pada 2 mg serbuk herba tambahkan 5 tetes


asam sulfat  warna coklat
2. Pada 2 mg serbuk herba tambahkan 5 tetes
asam klorida pekat  warna coklat
3. Pada 2 mg serbuk herba tambahkan 5 tetes
larutan Natrium klorida 5%  warna hijau
kekuningan.
4. Pada 2 mg serbuk herba tambahkan 5 tetes
kalium hidroksida 5%  warna hijau
kekuningan
Kadar Abu dan Kadar sari

• Kadar Abu: Tidak lebih dari 12 %


• Kadar abu yang tidak larut dalam asam: Tidak
lebih dari 2,2%
• Kadar sari yang yang larut dalam air: Tidak
kurang dari 18 %
• Kadar sari yang larut dalam etanol: Tidak
kurang dari 9,7%
Bahan Organik Asing

• Bahan organik asing : Tidak lebih dari 2%

• Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik

• Isi simplisia : Asam kersik, damar dan logam


alkali
Penggunaan Simplisia

• Diuretik
• Antipiretik
Penelitian Andrographis paniculata

• Andrographis paniculata saat ini banyak diteliti


secara klinis baik secara in vitro maupun in vivo
• Berbagai penelitian Andrographis membuktikan
kerjanya sebagai antara lain:
 Anti malaria
 Anti Oksidan
 Anti Diabetes Melitus tipe 2
 Menurunkan kolesterol
 Anti hipertensi
• Penelitian in vivo tentang efek sambiloto
terhadap jantung
• Kandungan Andrographolid dari sambiloto
memperlihatkan potensi besar bagi jantung.
• 2017, studi in vivo pada tikus di Tiongkok
membuktikan ekstrak daun sambiloto bisa
menghambat atau mencegah faktor faktor
yang berhubungan dengan hipertropi jantung
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai