Nafsu Makan
(Amara)
Ekstrak Temulawak
Kelompok 3:
Dhita jamilatul
Hasib Sidik
Rani Indriyani
Ria Heryani
Salsabila Adlina
Temulawak
1. Klasifikasi Temulawak
O Divisi :Spermatophyta
O Sub-divisi
: Angiospermae
O Kelas : Monocotyledoneae
O Bangsa : Zingiberales
O Suku : Zingiberaceae
O Genus
: Curcuma
O Spesies :
Curcuma
xanthorrhiza
Roxb.
O (Depkes RI, 2000).
2. Morfologi
Temulawak
O Tinggi tanaman
: 0.5-2.5 m
O Batang : batang semu terdiri dari gabungan
pangkal daun yang berbeda
O Daun : lanset memanjang berwarna hijau
tua
dengan garis coklat
O Bunga
: berukuran pendek lebar, dengan daun
pelindung
O Rimpang: besar ,bulat. Kulit luar rimpang
berwarna cokelat kemerahan atau kuning tua.
Daging rimpang berwarna orange tua atau
kecoklatan, beraroma tajam, dan rasa pahit.
3. Kandungan
Kimia
Protein pati (48%54%)
Minyak atsiri (3%12%)
Kurkumin
4. Khasiat
Obat penguat (tonik)
Penambah nafsu
makan
Penyakit lambung
Radang sendi
Memelihara fungsi
hati
Sirup
1. Definisi
Sirup adalah sediaan pekat
dalam air dari gula atau
perngganti gula dengan atau
tanpa penambahan bahan
pewangi dan zat obat (Ansel,
1989).
2. Jenis-jenis Sirup
OSirup simpleks
OSirupobat
OSirup pewangi
3. Komponen Sirup
O Gula
O Pengawet anti mikroba.
O Pembau
O Pewarna
O Perasa
O Biasanyauntuk untuk sirup yang dibuat
dalam perdagangan,mengandung
pelarut-pelarut khusus,pembantu
kelarutan,dan stabilisator.
Metode Penelitian
1. Alat-alat
-
erlenmeyer,
gelas ukur,
perkamen,
aluminium foil,
rotary evaporator,
pipet tetes,
hot plate,
3. Bahan-bahan
Sampel penelitian yang digunakan adalah
rimpang temulawak (Curcuma
xanthorrhiza Roxb)
- etanol 96%,
- KOH,
- sukrosa,
- Na Benzoat
- Aquadest.
4. Parameter Simplisia
A. Uji Mutu
Simplisia
1. Uji Organoleptis
2. Uji Makroskopik
3. Uji Mikroskopik
4. Uji Histokimia
C. Parameter
Spesifik
Kromatografi Lapis
Tipis
B. Parameter
Non Spesifik
1. Kadar Air
2. Kadar Abu Total
3. Cemaran Logam
Berat
a. Logam Pb dan
Cd
b. Logam Hg
Skrining Fitokimia
a. Flavonoid
Simplisia digerus dalam mortar dan dipanaskan
dengan air diatas penangas, kemudian disaring.
Filtrate yang dihasilkan dimasukkan ke dalam 2
tabung reaksi. Setelah itu, tabung pertama
digunakan sebagai blanko sedangkan tabung ke 2
ditambahakan serbuk Zn, larutan alcohol asam
klorida (1:1) dan amil alcohol. Kemudian
campuran dikocok kuat-kuat.danya flavonoid akan
menyebabkan filtratberwarna merah, kuning atau
jinga yang dapat ditarik oleh amil alcohol.
Bandingkan dengan blanko (Fransworth, 1995).
terbentuknya
menunjukkan
adanya
warna
biru
hitam
polifenol.
Pada
tabung
endapan
berwarna
putih
simplisia
disari
dengan
eter,
kering.
pereaksi
Pada
residu
Liebermann
diteteskan
Burchard.
senyawa
terbentuknya
warna
steroid.
ungu
Sedangkan
menunjukkan
d. Alkaloid
Serbuk simplisia dimasukkan ke dalam mortar
kemudian dibasakan dengan ammonia encer lalu
ditambahakan kloroform sambil digerus. Lalu disaring,
filtrate ditambahkan asam klorida 2N, lapisan asam
dipisahkan, kemudian dibagi menjadi 3 bagian, bagian
pertama digunakan sebagai blanko, bagian kedua
ditambahkan pereaksi mayer dan amati ada tidaknya
endapan putih, dan bagian ketiga ditambahkan
pereaksi dragendorf dan diamati ada tidaknya endapan
jingga coklat. Jika hasilnya menjukan warna-warna
tersebut maka positif alkaloid (Fransworth, 1995).
e. Saponin
Serbuk simplisia dimasukkan ke dalam tabung
reaksi lalu tambahkan air dan panaskan
beberapa saat kemudian disaring. Setelah
dingin filtrate dalam tabung reaksi kocok kuatkuat selama beberapa menit. Terbentuknya
busa kurang lebih 1cm selama beberapa menit
dan tidak hilang dengan penambahan HCl
encer maka ekstrak tersebut mengandung
saponin (Fransworth, 1995).
f. Quinon
Serbuk simplisia digerus dan
dipanaskan dengan air, kemudian
disaring. Filtrate ditetesi dengan
larutan NaOH 0,5N. Terbentuknya
warna kuning hingga merah
menunjukan adanya quinon
(Fransworth, 1995).
Perkolat
Perkolat
dipekatkan
dipekatkan
dengan
dengan rotary
rotary
evaporator
evaporator
diperoleh
diperoleh
ekstrak
ekstrak kental
kental
maserasi
maserasi
selama
selama 3
3
jam
dengan
jam dengan
etanol
etanol 70%.
70%.
perkolasi
perkolasi
dengan
dengan
etanol
etanol 70%
70%
sampai
sampai
diperoleh
diperoleh
warna
warna
bening
bening
Ekstrak
kental
ditimban
g
6. Standarisasi Ekstrak
O Parameter Non
Spesifik
1. Penentuan Susut
Pengeringan
2. Kadar Air
3. Kadar Abu Total
4. Bobot Jenis
O Parameter
Spesifik
1. Identitas Ekstrak
2. Organoleptis
3. Kadar Sari
a. Penetapan Kadar
Sari Larut Air
b. Penetapan Kadar Sari
Larut Etanol
4. Pola Kromatogram
7. Formula Sediaan
O Ekstraktemulawak 3,75g
O Sukrosa 90g
O NaBenzoat 0,3g
O Aquadest
ad200ml
8. Metode Pembuatan
Timbang
Timbang ekstrak
ekstrak
temulawak
temulawak
sebanyak
sebanyak 3,75
3,75 g
g
Timbang
Timbang sukrosa
sukrosa
sebanyak
sebanyak 90
90 g
g
Timbang
Timbang Na
Na
Benzoat
Benzoat sebanyak
sebanyak
0,3
0,3 g
g
Ekstrak
Ekstrak temulawak
temulawak
ditambah
ditambah air
air
sebanyak
sebanyak 300
300 ml,
ml,
kemudian
diinfus
kemudian diinfus
selama
selama 30
30 menit.
menit.
Lalu
Lalu saring
saring
kemudian
kemudian
tambahkan
tambahkan sukrosa
sukrosa
dan
Na
Benzoat
dan Na Benzoat di
di
aduk,
ad
larut.
aduk, ad larut.
Dinginkan,
Dinginkan, dan
dan
masukkan
masukkan dalam
dalam
kemasan
kemasan
Evaluasi Sediaan
1. Organoleptis
O Bau
O Bentuk
O Warna
2. Uji pH
O Alat : pH meter
3. Uji Viskositas
4. Volume terpindahkan
5. Densitas
O Alat : Piknometer
6. Uji KLT
O Alat : plat KLT, pipa kapiler