Anda di halaman 1dari 40

METEOROLOGY AND CLIMATOLOGY

GEL 1201 – 2 SKS


DEPARTMENT OF ENVIRONMENTAL GEOGRAPHY

Week 5 FAKULTAS GEOGRAFI


UNIVERSITAS GADJAH MADA
Kelembapan 2021

dan Angin
Mohon perhatian:

Materi paparan ini hanya digunakan untuk mahasiswa


yang mengikuti mata kuliah
Meteorologi dan Klimatologi (GEL 1201)
Kelas A, B, C, dan D
Semester Gasal Tahun Ajaran 2021/2022
Fakultas Geografi UGM

(tidak untuk disebarluaskan)


Kelembapan
(Humidity)
AIR DALAM ATMOSFER

• Hampir seluruh air yang terdapat dalam atmosfer, ditemukan di troposfer

• Kebanyakan dalam bentuk uap air, dengan sedikit dalam bentuk butir
awan atau partikel es awan.

• Perbandingan percampuran uap adalah:


10 g kg-1 (troposfer bawah - dapat mencapai ~20 g kg-1)
1 g kg-1 (troposfer menengah)

ME 2112 -- Zadrach L. Dupe


MENGAPA PENTING?

• Sumber semua bentuk kondensasi dan curahan


• Menyerap radiasi
• Mengandung bahang laten dan energi
• Mempengaruhi laju penguapan dan evapotranspirasi
• Mempengaruhi kestabilan atmosfer
• Bentuk menjadi cair atau padat pada suhu normal
DEFINISI
Menurut KBBI
• Menunjukkan jumlah uap air yang
ada di udara
lem.bap /lêmbap/bentuk tidak
baku: lembab • Untuk suhu tertentu, ada batasan
banyaknya uap air yang dapat
• a mengandung air (tentang hawa ditampung oleh udara
dan sebagainya); tidak kering
benar (tentang tembakau dan • Saat daya tampung telah
sebagainya) penuh→jenuh
• a tidak nyaring bunyinya (seperti
gendang yang kendur) • Udara mengalami titik jenuh
(saturation point)
DEFINISI

• Udara terdiri dari sejumlah • Tekanan uap air (e)


gas → menghasilkan menunjukkan besarnya
tekanan jumlah uap air

• Besar tekanan tergantung • Saat udara jenuh → tekanan


banyaknya masing-masing uap air jenuh (esat)
gas
Kapasitas Udara dan Kejenuhan
• Jumlah uap air maksimum yang dapat dikandung udara pada suhu tertentu
• Tergantung suhu udara: suhu udara ↑ maka kapasitas udara ↑, sebaliknya

Catatan:
• Kondisi ini tidak selalu tercapai
• Jika tercapai, udara jenuh uap air, karena:
suhu atau kapasitas tetap, maka jenuh dicapai dengan menambah uap air
melalui penguapan
suhu turun kapasitas turun → kapasitas udara sama dengan jumlah uap air
sebenarnya dalam udara
Kapasitas Udara dan Kejenuhan

Maka: Tingkat kelembapan udara Dapat dihitung dg Rumus Regnault:

Dapat dinyatakan dengan besarnya e = e sat(w) – 0,667 (Ta-Tw)


TEKANAN UAP
Dimana:
Tekanan uap air(e) menunjukkan Ta = suhu udara (bola kering)
besarnya jumlah uap air Tw = suhu (bola basah)
e sat(w) = tekanan uap jenuh pada
suhu Tw
Unit hPa atau mb e sat(w) dapat diperoleh dari tabel
atau dihitung dengan rumus
Kelembapan Absolut

• Menggambarkan uap air yang Kelembapan Spesifik


dikandung oleh udara (massa uap air)
di dalam volume udara yang tersedia • Pengukuran uap air yang
• Satuan: gram uap/ meter kubik udara terkandung di udara (massa uap
• Kesulitan dalam penggunaan air) terhadap massa udara
kelembapan absolut adalah jika • Satuan: gram uap air/ kilogram
volume berubah maka suhu udara dan udara
tekanan juga akan berubah. Artinya
kelembapan absolut berubah ketika • Dalam kilogram udara termasuk
terjadi perubahan volume meskipun uap air yang ada
massa uap air tidak berubah • Tidak seperti kelembaban absolut,
kelembapan spesifik tidak berubah
jika memuai ataupun dimampatkan
Rasio Percampuran (r)
Perbandingan antara uap air yang nyata dengan potensi/kapasitas

uap air yang dapat dikandung oleh suatu volume udara tertentu

Dapat dihitung dg rumus:

622e Dimana:
e = tekanan udara
r  P = tekanan udara total

P
Kelembapan Relatif
Relative Humidity (RH)
Dapat dihitung dengan rumus:
 Merupakan perbandingan antara uap air yang nyata
dengan potensi/kapasitas uap air yang dapat
dikandung oleh suatu volume udara tertentu (%)
 Udara jenuh ketika mencapai nilai maksimum uap air e
yang dapat ditampung pada kondisi suhu dan RH  100
tekanan udara saat itu (udara hangat dapat e sat(a)
menahan lebih banyak uap air dibanding udara
dingin)
 Kelembapan Relatif adalah pengukuran jumlah uap Dimana:
air pada suatu ruang udara yang sifatnya relatif e = tekanan udara
ketika udara tersebut mengalami kejenuhan esat(a) = tekanan uap jenuh pada suhu
 Ketika udara telah jenuh maka dapat terbentuk tetes bola kering
air atau partikel es
Why study Relative Humidity?
Hydrologic Cycle:
• Measures how much water is in the air
• Influences rates of evaporation and evapotranspiration
• Key element of local climate

Energy Cycle:
• Allows calculation of the dew point (the temperature at which dew would form)
• Dew point influences daily temperature range
• Amount of water vapor in the air influences the formation of storms
Angin (Wind)
Bagaimana Angin Bertiup?
• Angin berhembus dikarenakan beberapa bagian bumi mendapat lebih
banyak panas matahari dibandingkan tempat yang lain.
• Permukaan tanah yang panas membuat suhu udara di atasnya naik.
Akibatnya udara mengembang dan menjadi lebih ringan.
• Karena lebih ringan dibanding udara disekitarnya, udara akan naik. Begitu
udara panas tadi naik, tempatnya segera digantikan oleh udara disekitarnya,
terutama udara dari atas yang lebih dingin dan berat.
• Proses ini terjadi terus menerus. Akibatnya kita bisa merasakan adanya
pergerakan udara atau yang kita sebut angin
Angin dan Tekanan Udara

• Berat udara di atas permukaan tanah menghasilkan daya tekan ke


bumi. Inilah yang disebut tekanan udara
• Udara yang mengembang menghasilkan tekanan udara yang lebih
rendah. Sebaliknya, udara yang berat menghasilkan tekanan yang
lebih tinggi.
• Angin bertiup dari tempat yang bertekanan tinggi menuju ke
tempat yang bertekanan rendah
• Semakin besar perbedaan tekanan udaranya, semakin besar pula
angin yang bertiup
Pergerakan arah angin
berdasarkan letak lintang

Wind is the movement of


air from
regions of high pressure
to
regions of low pressure
Pergerakan arah angin
berdasarkan letak lintang
Air descends in cold areas
Air rises over warm areas and sinks over cold
where pressure is high
areas
(subsidence)
the poles

Air rises in warm regions


where pressure is low
(convection)
the tropics
GAYA UTAMA ANGIN
1. Gaya gradien tekanan
Gambaran kondisi angin di suatu
2. Gaya Coriolis wilayah menggunakan metode
Windrose (Mawar Angin)
3. Gaya gesekan

Satuan:
• m/detik
• Km/jam
3,6 km/jam = 1 m/detik
• knot
Sirkulasi Global
Karena gerak rotasi bumi, gaya
Coriolis akan membelokkan aliran
udara. Sirkulasi rerata yang stabil
mempunyai 6 sel yang bergerak
berlawanan, 3 sel di setiap belahan
bumi.

Pada setiap sel, gaya Coriolis


membelokkan angin ke timur atau
barat. Batas antar sel bervariasi
sesuai dengan musim.
Sirkulasi Global
Jalur dari Ekuator ke Kutub Utara/Selatan terbentuk daerah tekanan rendah dan tinggi
secara berselang-seling, mulai dari daerah tekanan rendah ekuatorial, daerah tekanan
tinggi sub-tropis, daerah tekanan rendah lintang tinggi, dan terakhir daerah tekanan
tinggi kutub
Perbedaan sifat pemanasan
(DIFFERENTIAL HEATING)
• Perbedaan pemanasan - SIRKULASI TERMAL
• Distribusi daratan dan lautan
• Karakteristik air
Panas yang diserap tidak langsung digunakan untuk meningkatkan suhu, tetapi
didistribusikan melalui mekanisme konveksi, materi ikut bergerak
• Karakteristik daratan
Panas yang diserap digunakan untuk meningkatkan suhu, mekanisme distribusi panas
melalui konduksi, materi tidak ikut bergerak
• Pengaruh kemiringan permukaan (topografi)
Lereng lebih dulu dipanaskan dibanding lembah
Perbedaan sifat pemanasan di darat
dan laut

• Angin laut
(siang T-darat > T-laut;
TU darat < TU laut).

• Angin darat
(malam T-darat < T-laut;
TU darat > TU laut)
Perbedaan sifat pemanasan di darat
dan laut
Perbedaan sifat pemanasan di darat
dan laut

Coba dicermati arah putaran siklus (sesuai panah) dan


bandingkan kondisi siang/malam
Perbedaan sifat pemanasan di lereng
dan lembah
• Angin lembah (siang T-lereng > T-lembah;
TU lereng < TU lembah)
• Angin gunung (malam T-lereng < T-lembah;
TU lereng > TU lembah)
Perbedaan sifat pemanasan di lereng
dan lembah
Perbedaan sifat pemanasan di lereng
dan lembah
Variasi Vertikal dan Horizontal
 Pada lapisan udara terendah dekat permukaan bumi, pergerakan udara lebih kuat
dipengaruhi oleh kondisi permukaan, sehingga konsep angin gradien tidak lagi berlaku
sepenuhnya.

 Lapisan ini disebut lapisan perbatas (Planetary Boundary Layer/PBL atau Atmospheric
Boundary Layer/ABL

 Perbedaan bentuk dan kekasapan permukaan seperti ketinggian permukaan; vegetasi;


sungai, danau dan pegunungan; akan menimbulkan perbedaan pola pergerakan udara
di atasnya

 Eddy (ies): ketika angin bertemu dengan benda padat, terbentuk gerakan udara
memutar (whirl, eddies) di sisi downwind dengan ukuran, bentuk dan kecepatan
proporsional dengan benda yang dilaluinya serta kecepatan angin
Variasi Vertikal dan Horizontal
Variasi kecepatan angin berdasarkan penghalang alami maupun buatan
Kecepatan angin dipengaruhi oleh :

• Gradien tekanan horisontal: perubahan tekanan per satuan jarak dgn arah
horisontal & isobar; gradien >>, kecepatan angin >>
• Letak geografis: Pada grad. tekanan yg sama, kec. angin di equator >> kec. angin
di lintang besar
• Ketinggian tempat: Pada grad. tekanan yg sama, makin tinggi tempat kec. angin
>>
• Waktu: Pada grad. tekanan yg sama, kec. angin di permukaan bumi pd siang hari
>> kec. angin pd malam hari.
• Gradien tekanan: mb/100 km ; Kecepatan angin : km/jam, mil/jam, dsb.
Skala Kecepatan Angin

Skala Beaufort (Skala kecepatan angin secara


umum; dikaitkan dengan fenomena yang
tampak)

Skala Saffir-Simpson
(Saffir-Simpson Hurricane Wind Scale/SSHWS)

Skala Fujita (Skala Tornado)


Beaufort Scale
Skala Kecepatan angin (km/jam) Gejala alam
1 1–5 Light air arah angin dilihat dari gerakan asap

2 6 – 11 Light breeze angin sepoi basah, wind vane bergerak

3 12 - 19 Gentle breeze daun bergerak konstan


4 20 - 28 Moderate breeze debu, kertas terbang, ranting bergerak

5 29 - 38 Fresh breeze dahan bergerak, glb kecil di perm. air darat

6 39 - 49 Strong breeze cabang bergerak, sulit membuka payung

7 50 - 61 Moderate gale pohon bergerak, orang sulit berjalan

8 62 - 74 Fresh gale ranting patah


9 75 - 88 Strong gale genting terbang
10 89 - 102 Whole gale pohon tumbang, bangunan rusak berat

11 103 - 117 Storm transportasi berhenti total


12 > 117 Hurricane Pohon besar tumbang, gedung roboh
Beaufort Scale

Skala 1 Skala 2 Skala 3

Skala 4 Skala 5 Skala 6

5
Beaufort Scale

Skala 7 Skala 8 Skala 9

7 8 9

Skala 10 Skala 11 Skala 12


Beaufort Scale
Skala Saffir-Simpson
Kategori Kec. Angin Maks. (km/jam) Kondisi
1 119-153 Very dangerous winds
2 154-177 Extremely dangerous winds
3 178-208 Devastating Acuan:
4 209-251 Catastrophic https://www.nhc.noaa.gov/
https://weather.gov/mfl/saffirsimpson
5 > 252 Catastrophic
Skala Fujita (F-Scale)
Menggunakan parameter Damage Indicators (DIs) and
Degrees of Damage (DODs)

Acuan: https://www.data.jma.go.jp/obd/stats/data/bosai/tornado/kaisetsu/guideline_en.pdf
Fenomena Angin
• Anticyclone : Suatu sistem angin yang mengelilingi daerah bertekanan
tinggi. Antisiklon bertiup berlawanan arah jarum jam di selatan
katulistiwa dan bertiup searah jarum jam di utara katulistiwa

• Cyclone: Suatu sistem angin yang mengelilingi daerah bertekanan


rendah. Siklon bertiup berlawanan arah jarum jam di utara katulistiwa
dan bertiup searah jarum jam di selatan katulistiwa

• Hurricane : Siklon tropis di daerah yang lebih luas terutama Laut China
Selatan dan Laut India Barat.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai