(
e s = 611.exp )
17,27 T
237,3+T
e s = tekanan uap jenuh (pa)
T = suhu (0C)
1.2.4 Radiasi (1)
Radiasi adalah suatu bentuk energi yang dipancarkan oleh setiap benda
yang mempunyai suhu diatas nol mutlak. Semua benda memancarkan
radiasi dengan berbagai lambeda yang mengikuti hukum Stefan
Boltzmann
Re = eσ T 4
Re = f luks radiasi (cal./cm¿/menit)
e = emisitifitas pancaran
T = suhu benda dalam kelvin
σ = konstanta Stefan Boltzmann (1,17 x 10−7 cal/cm¿2/ K 4
Panajng gelombang dari radiasi yang dipancarkan benda berbanding
Terbalik dengan suhu, pada hukum pergeseran wien.
2,9 x 10−3
λ=
T
Dimana λ adalah panjang gelombang (m) dan T adalah suhu (K)
Radiasi yang mengenai suatu permukaan akan dipantulkan akibat
albedo, sehingga radiasi diserap ;
Ra = Ri (1 – a)
Dimana Ra adalah radiasi diserap dan Ri adalah radiasi yang mengenai
Permukaan dan a adalah koefisien albedo.
1.2.5 Radiasi (2)
Radiasi gelombang panjang
(
Ln = σT 4 (0,56 – 0,092√ e d) 0,1+ )
0,9 n
N
Radiasi gelombang pendek
(
Sn = So (1 – a) 0,29+
0,42 n
N )
Radiasi Netto
Rn = Sn – Ln
B. Metode Seyhan
Merevisi metode Dalton dengan menambahkan koefesien baku dan
presisi kecepatan angin
E = 0,35 . (0,5 + 0,54 u2) . ( e s - e d )
C. Metode Herbeck
Herbeck melakukan studi terhadap nilai evaporasi 20 waduk berbeda
ukuran dan didapat persamaan nya;
0,0291
E = Nq.u. ( e s−e d ¿ dimana Nq =
As .0,05
E = Evaporasi (cm/hari)
As = Luas permukaan badan air
U = Kecepatan angin (m/s)
es = Tekanan uap jenuh (mmbar)
ed = Tekanan uap udra (mmbar)
D. Metode Chow
Chow (1988) mengusulkan persamaan evaporasi miliknya sebagai
berikut
0,102u 2
E = B. (e s−e d ¿ dimana B=
{ ( )}
¿
Z2
Z0
2
E = Evaporasi (mm/hari)
U2 = Kecepatan angin ketinggian z=2 meter (m/s)
es =Telanan uap jenuh (Pa)
ed = Tekanan uap udara (Pa)
Z0 = Tinggi penghalang sekitar (m)
E. Metode Penmaan
Penmaan mengusulkan pengukuran nilai evaporasi yang dikenal
sebagai metode penmaan, dimana evaporasi menggunakan parameter
tekanan uap dan kecepatan angin sebagai faktor utama nya.
1.4 Evapotranspirasi
1.4.1 Pengertian Evapotranspirasi
Evapotranspirasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
penguapan air melalui evaporasi langsung dan transpirasi melalui daun
tumbuh-tumbuhan secara bersama; konversi air menjadi uap melalui
permukaan tanah dan tanaman. Demikian, Evapotranspirasi adalah
gabungan evaporasi dan transpirasi tumbuhan yang hidup dipermukaan
bumi.
Evaporasi merupakan pergerakan air ke uara dari berbagai sumber
seperti tanah, atap, dan badan air. Sementara transpirasi merupakan
pergerakan air di dalam tumbuhan yang hilang melalui stomata akibat
diuapkan oleh daun. Evapotranspirasi adalah bagian terpenting dalam
siklus air.
Siklus air ini berperan dalam mengembalikan air menuju atmosfer,
sehingga siklus air berulang secara konstan. Proses ini juga penting
dalam perhitungan air, terutama untuk tanaman. Evapotranspirasi
sendiri terbagi menjadi dua proses, yaitu proses evaporasi dan juga
proses transpirasi. Kedua ini memiliki proses terjadi yang berbeda-
beda.
1.4.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Evapotranspirasi
FAO Menyebutkan laju kehilangan air dari permukaan bumi oleh
proses evapotranspirasi ditentukan 3 faktor utama di antaranya,
1. Karakteristik Tanaman
Karakteristik tanaman seperti perbedaan jenis vegetasi
memengaruhi jumlah evapotranspirasi secara signifikan. Didalam
tanaman air ditranspirasikan melalui daun yang mengalir dari akar.
Tumbuhan yang akarnya menancap dalam ke bawah tanah
mentranspirasikan air lebih banyak.
Tanaman kecil seperti semak umumnya mentranspirasikan air lebih
sedikit dari tanaman berkayu karena semak akarnya tidak sedalam
tanaman kayu. Juga daun tanaman semak tidak mencapai tinggi
seperti tanaman kayu. Tanaman konifer meski memiliki daun yang
tidak lebar, dapat memiliki nilai transpirasi yang lebih tinggi dari
tanaman berdaun lebar, terutama di periode dormansi dan awal
musim semi.
2. Ketersediaan Air tanah
Tanah merupakan reservior utama untuk air pada daerah tangkapan
air. Tingkat kelembaban tanah meningkat ketika curah hujan yang
cukup untuk melebihi kehilangan evapotranspirasi dan drainase ke
sungai dan air tanah. Ketersediaan air tanah umumnya habis selama
musim kemarau ketika tingkat evapotranspirasinya tinggi.
3. Parameter Meteorologi
Parameter meteorologi yang berperan dalam proses
evapotranspirasi diantaranya,
a. Radiasi matahari
Sebagai sumber energi yang memanaskan air, tanah dan
tanaman. Panas tersebut akan menguapkan air secara langsung
sebagai proses evaporasi. Pada tanaman, saat daun menerima
radiasi, suhu akan naik dan stomata daun akan terbuka. Ketika
stomats terbuka, kehilangan air dari daun berlangsung.
b. Angin
Berperan secara mekanis mengangkat air dari permukaan bumi
dan juga dari permukaan daun pada tanaman kemudian
terdistribusi ke udara.
c. Kelembaban udara
Semakin rendah kelembaban maka udara akan semakin besar
menampung uap air yang berasal dari permukaan air dan
tanaman.
d. Suhu
Tingkat transpirasi naik ketika suhu naik, terutama selama
musim tanam, ketika udara lebih hangat karena sinar matahari
yang lebih kuat dan massa udara yang lebih hangat. Suhu yang
lebih tinggi menyebabkan sel-sel tumbuhan yang mengontrol
bukaan (stomata) tempat air dilepaskan ke atmosfer untuk
membuka, sedangkan suhu yang lebih dingin menyebabkan
bukaan menutup.