Perubahan Iklim
a. Perubahan iklim berupa peningkatan temperatur udara rata-rata disebabkan antara lain oleh
meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca di udara, misalnya karbon dioksida (CO2) dan
metana (CH4). Gas CO2 dihasilkan dari proses pembakaran pada berbagai kegiatan manusia
seperti kegiatan domestik, transportasi, industri.
b. Gas CO2 adalah gas yang memiliki kemampuan radiative forcing (RF), yaitu kemampuan
komponen gas di atmosfer yang dapat menyerap radiasi infra merah dari permukaan tanah
dan merefleksikannya kembali ke atmosfer bawah, sehingga menyebabkan udara memanas.
c. Dengan meningkatnya kebutuhan energi manusia yang meningkatkan konsumsi bahan bakar,
konsentrasi CO2 di atmosfer mengalami peningkatan yang pesat, terutama setelah masa
revolusi industri di abad 18.
d. Peningkatan temperatur bumi menyebabkan terjadinya perubahan siklus hidrologi yang
mempengaruhi iklim di Indonesia baik durasi maupun kapan terjadinya musim tersebut.
Akhir-akhir ini, musim kemarau musim kemarau terjadi kekeringan yang berkepanjangan
sedangkan pada musim hujan air menjadi berlimpah bahkan terjadi banjir dan longsor.
RADIASI PANAS / SOLAR
RADIASI PANAS / SOLAR
Di atmosfir bumi bagian atas, radiasi panas vertikal yang disebut “SOLAR KONSTAN” berkisar
8,16 J/cm2.menit
Intensitas maksimum pada panjang gelombang 0,4-0,8
Tampak kuantitas radiasi :
50% di intercep awan
25 % dikembalikan ke angkasa
23% ke bumi
2% diabdorbsi awan
17% diabsorbsi debu dan awan
5% ke bumi
19% diabsorbsi ke bumi
2% direfleksikan ke angkasa oleh bumi
Di atmosfir dekat permukaan bumi radiasi panas sebagian besar diabsorbsi oleh uap air dan
CO2
RADIASI PANAS / SOLAR
Uap air dan CO2 membebaskan sebagian besar radiasi panas tetapi
mengabsorbsi radiasi panjang gelombang dari permukaan bumi “Green House
Effect”
Peningkatan kandungan H2O dan CO2 100% diatmosfir terjadi peningkatan
temperatur 20-4o F
Salah satu industrialisasi diseluruh dunia → peningkatan partikulat secara
signifikan
Partikulat di atmosfir cenderung menghalangi masuknya radiasi panas ke
permukaan bumi, terjadi peningkatan H2O dan CO2. Terjadi penurunan
temperatur atmosfir.
KUANTITAS RADIASI
TEMPERATUR POTENSIAL
STABILITAS ATMOSFIR
STABILITAS ATMOSFIR
Kecenderungan mempertahankan gerakan vertikal atau
turbulensi stabilitas ini akan mempengaruhi dispersi
pencemar. Hal ini menentukan kemampuan atmosfer
untuk mendispersikan pencemar yang diemisikan.
Gerakan vertical terjadi karena ketidakstabilan dan
perbedaan temperature. Sebagai contoh, orang yang
membakar sampah di pagi hari asapnya akan langsung
menuju ke atas karena suhu bumi > suhu atmosfer.
Atmosfir stabil → proses pencampuran tidak banyak →
pencemar cenderung ngumpul daripada terdispersi.
Pada saat pagi hari suhu atmosfer akan menurun dan suhu
bumi akan meningkat seningga udara bergerak langsung
ke atas. Sedangakan pada malam hari suhu atmosfer akan
meningkatdan suhu bumi akan menurun seningga udara
bergerak ke atas dan Kembali lagi ke bumi.
Derajat kestabilan tergantung gradien temperatur negatif
atmosfir, yaitu nilai untuk kondisi adiabatik kering dengan
nilai lingkungan atmosfir, digambarkan pada garfik
“ketinggian vs tempetatur”
STABILITAS ATMOSFIR
Perubahan temperature atau gradien temperature terhadap lingkungan adalah
𝑑𝑇
dengan dT adalah selisih temperature dan dz adalah selisih ketinggian
𝑑𝑧
Dimana :
Ρ’ = densitas udara yang dipanasi’
Ρ = densitas udara sekitar
Jika T’=T : kesetimbangan → max mixing depth
Bila satu paket udara dipanaskan oleh radiasi solar temperatur naik > temperatur udara sekitarnya →
udara mengapung
Kolom udara akan terus naik di atmosfir sekitarnya hingga T = temperatur atmosfir disekitarnya. Pada
titik ini, kolom udara dan atmosfir sekitarnya berada dalam kestimbangan netral → ketinggian di titik-
titik pencampuran → ketinggian alpisan MMD malam <<<, sedangkan MMD siang >>>.
MMD
Dispersi pencemar di atmosfir bawah
ditentukan oleh pencampuran
konvektif, pencampuran turbulensi dan
angin.
Tinggi lapisan pencampuran bervariasi
yaitu harian (akibat intensitas radiasi)
dan musiman.
Ciri topografi :
-makin tinggi lapisan pencampuran makin
besar volume udara yang tersedia untuk
pengenceran pencemar
-pengaruh apungan termik menentukan
kedalaman lapisan pencampuran konvektif
disebut kedalaman pencampuran
maksimum (MMD)
TUGAS
Tentukan gradien temperature dan lapse ratenya! Lalu nyatakan stabilitas atmosfernya
dengan menggunakan gradien temperature potensial untuk kondisi di bawah ini,
1. Temperatur muka tanah 30°C dan pada ketinggian 500 m temperature sebesar 20°C
2. Temperatur muka tanah 25°C dan pada ketinggian 700 m temperature sebesar 28°C
3. Temperatur muka tanah 15°C dan pada ketinggian 1500 m temperature sebesar 25°C
4. Temperatur muka tanah 20°C dan pada ketinggian 2500 m temperature sebesar 10°C